Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI PRAKTEK

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI


PADA TN. I DI RUANG ASOKA
RSUD AMBARAWA

Disusun oleh :
Sapna Luthfiyana
P1337420617073

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
Dalam minggu ketiga praktek di Ruang Asoka RSUD Ambarawa, saya ingin belajar
mengenai asuhan keperawatan dengan gangguan kebutuhan oksigenasi. Di dalam asuhan
keperawatan kepada pasien dengan gangguan oksigenasi saya akan membantu pasien untuk
mengurangi sesak napas yang dialaminya dengan tindakan mandiri perawat dan kolaborasi
dengan tim medis lain. Sebagai contoh tindakan mandiri perawat yang akan saya lakukan
lakukan adalah memposisikan pasien dengan posisi semi fowler dan memonitor tanda-tanda
vital dan suara napas abnormal yang terjadi pada pasien.

Pada tanggal 29 Juli 2018 pukul 10.50, diruang Asoka RSUD Ambarawa kedatangan
seorang pasien laki-laki bernama Tn. I dari Magelang yang datang dengan keluhan sesak
napas. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri dada yang dialaminya yang semakin hari
semakin menjalar ke daerah punggung. Pasien merasakan hal tersebut sejak seminggu yang
lalu. Selain merasa sesak napas dan nyeri dada, pasien juga merasa mual. Pasien mengatakan
beberapa tahun yang lalu pernah mngalami hal serupa. Pasien juga mempunyai riwayat
penyakit jantun dan hipertensi. Dengan adanya Tn. I saya telah menemukan pasien yang
sesuai dengan asuhan keperawatan yang akan saya lakukan yaitu pasien dengan gangguan
kebutuhan oksigenasi. Kegiatan yang saya lakukan pertama kali adalah mengkaji pasien.
Dalam pengkajian saya menemukan beberapa hal, seperti pasien menjalani diet jantung
dengan makanan yang lunak. Dalam pemeriksaan TTV pasien RR pasien menunjukkan angka
28 x/menit dan kadar SPO2 adalanya 96%. Pasien juga mempunyai suara napas yang
abnormal. Terdengan suara ronchi yaitu seperti suara ngorok pada fase ekspirasi pasien yang
terdengar sangat jelas. Pasien juga terpasang nasal kanule dengan 3lpm.

Setelah mengetahui pola napas pasien, ada beberapa kemungkinan masalah yang akan
terjadi pada pasien akan mengalami sesak napas yang semakin perah, dan jika tubuh pasien
kekurangan oksigen yang cukup banyak, pasien bisa mengalami siaosisa

Untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan terjadi pada pasien ada
beberapa intervensi yang bersumber dari buku NIC yang akan saya lakukan dalam 3x24 jam:

1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernapasan dengan tepat.
2. Monitor suara napas tambahan seperti ngorok atau mengi.
3. Posisikan untuk meringankan sesak napas.
4. Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan.
5. Kolaborasikan pemberian obat dengan tim medis.
Setelah menyusun intervensi, saya melakukan implementasi yang saya lakukan pada tanggal
30 Juli 2018 sampai 1 Agustus 2018.

Tangga Masalah Implementasi Respon TTD


l / jam Keperawatan Keperawatan Perawat
30 Juli Ketidakefektifa 1. Memposisikan pasien DS :
2018 n Pola Napas b.d dengan semi fowler Pasien mengatakan
(20.00) Keletihan otot untuk meringankan lebih nyaman dengan
pernapasan d.d sesak napas posisinya
dispnea dan pola DS :
napas abnormal. Pasien terlihat nyaman.

(21.10) 2. Monitor suara napas DS:


tambahan seperti -
ngorok atau mengi. DO :
Terdengar suara ronchi
(seperti suara ngorok
diakhir pasien
bernapas)

(22.15) 3. Memberikan obat IV DS :


via selang infus. Pasien mengatakan
agak nyeri ketika obat
dimasukkan
DO :
Pasien diinjeksikan
Furosemid 2x1 amp IV

31 Juli 4. Memonitor tekanan DS :


2018 darah, nadi, suhu, dan Pasien mengatakan
(07.00) status pernapasan. sesak napas
DO :
TD = 150/90 mmHg
N = 95 x/menit
RR = 28 x/menit
S = 36,50C
SPO2 = 96 %

(14.00) 5. Memonitor pola DS :


napas pasien. Pasien mengatakan
masih sesak napas
DO :
Respiration Rate (RR)
pasien 30x/menit dan
ronchi masih
terdengar.

(16.00) 6. Memberikan oksigen DS :


tambahan dari 3 lpm Pasien mengatakan
menjadi 4lpm lebih enak dan sesak
agak berkurang.
DO :
Pasien terlihat lebih
nyaman.

(16.45) 7. Memberikan obat oral DS :


kepada pasien. -
DO :
Pasien diberikan obat
ISDN untuk
mengurangi nyeri
dada.

1 8. Memonitor tekanan DS :
Agustus darah, nadi, suhu, dan Pasien mengatakan
2018 status pernapasan. sesak napas sedikit
(10.30) berkurang.
DO :
TD = 140/90 mmHg
N = 92 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 360C
SPO2 = 96 %

Setelah dilakukan implementasi selama 3x24 jam, RR pasien mendekati nilai normal yaitu
22x.menit. Suara ronchi juga tidak terlalu terdengar seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai