Disusun oleh :
Sapna Luthfiyana
P1337420617073
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 48 tahun
c. Alamat : Pringapus
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Swasta
f. Tanggal masuk : 18 Juli 2018 (17.50)
g. Diagnosa medis : Sups Malaria
h. Nomor register : RBI-18-07-0805
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur :
c. Alamat : Pringapus
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
f. Hubungan dengan pasien : Istri
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perutnya.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RSUD Ambarawa 18 Juli 2018 pada pukul 17.50 WIB. Pasien
langsung dibawa ke UGD untuk dilakukan pemeriksaan dengan cara masuk Rawat
Darurat. Pasien mengeluh nyeri pada bagian perutnya. Nyeri yang dirasakan
hilang timbul. Selain itu pasien juga mengeluh merasa mual dan muntah.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien sebelumnya bekerja di daerah Papua. Pasien di Papua sejak 2010. Saat
bekerja di Papua, pasien pernah berobat di Papua dan dikatakan menderita sakit
lambung. Selama di Papua pasien mengatakan tidak pernah meminum Profilaksis
Malaria.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami sakit seperti pasien
dan dikeluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit kronis seperti TBC,
DM dan lainnya.
D. POLA FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan, jika pasien sakit, ia terbiasa untuk berobat atau
memperiksakan diri ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas ataupun Rumah
Sakit. Hal ini dibuktikan dengan terdaftarnya pasien sebagai pemegang kartu
Jamkesda. Selain itu pasien juga mengatakan usaha yang dilakukan untuk
mempertahankan kondisi sehat adalah dengan makan dan istirahat yang cukup.
2. Pola Nutrisi Dan Metabolisme
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan dengan baik, jenis makanannya sayur,nasi, lauk.
Pasien juga minum air putih dengan cukup. Tidak ada riwayat alergi dan tidak
ada pantangan makan.
b. Selama Sakit
Nafsu makan pasien berkurang selama sakit. Hal ini dikarenakan pasien
merasa mual dan ingin muntah. Pasien menjalani diet nasi. Dalam
mengonsumsi air putih, pasien meminum sebanyak 1500 mL per hari.
A (Anthropometri) : LLA : 29,3 cm
B (Biochemical) : Kadar Hb 9,0 gr/dL
C (Clinical Sign) : Turgor sedang, keadaan rambut bersih dan konjungtiva
normal
D (Diet Intake) : Pasien menjalani diet nasi.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Sebelum sakit, pasien mengatakan BAB dan BAK dengan normal. BAB 1 kali
dalam sehari dan BAK sekitar 5 kali dalam sehari.
Feses : Berwarna kecoklatan, berbau khas dan berbentuk lunak
Urine : Berwarna kuning jernih, berbau khas dan tidak ada kelainan
b. Selama Sakit
Pola eliminasi BAB dan BAK pasien normal dan tidak mengalami kesulitan.
Pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 4 kali dalam sehari dengan jumlah urin
1500 cc/hari. Pasien tidak terpasang kateter.
Feses : Berwarna kecoklatan, berbau khas dan berbentuk lunak
Urine : Berwarna kuning jernih, berbau khas dan tidak ada kelainan
4. Pola Istirahat Dan Tidur
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan mempunyai istirahat yang cukup pada siang hari dan
mempunyai kualitas tidur cukup pada malam lebih 6-7 jam yang cukup
nyenyak.
b. Selama Sakit
Selama dirawat di Rumah Sakit, pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan tidur. Pasien tidur dengan nyenyak dengan kualitas tidur yang cukup
baik.
5. Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Sebelum Sakit
- Mandi secara mandiri
- BAB dan BAK secara mandiri
- Berpakaian secara mandiri
- Makan secara mandiri
- Berpindah/berjalan secara mandiri
b. Selama Sakit
- Mandi secara dibantu oleh keluarga
- BAB dan BAK diabntu oleh keluarga
- Berpakaian dibantu oleh keluarga
- Makan secara mandiri dan dibantu oleh keluarga
- Berpindah/berjalan dibantu oleh keluarga
6. Pola Peran Dan Hubungan
a. Sebelum Sakit
Pasien merupakan seorang pegawai swasta yang bekerja di daerah Papua sejak
tahun 2010. Pasien merupakan seorang kepala keluarga dan dapat
menjalankan peran dan hubungannya di keluarga maupun masyarakat dengan
baik.
b. Setelah Sakit
Pasien mengatakan hubungan keluarga tetap berjalan dengan baik hanya saja
pasien tidak dapat melaksanakan perannya dikarenakan sedang sakit.
Hubungan pasien dengan tenaga kesehatan juga baik karena komunikatif dan
bisa diajak bekerja sama dengan baik. Pasien mendapat support baik dari
keluarga dan hubungan pasien dengan pasien lain di dalam 1 ruangan.
7. Pola Persepsi Sensori
Pasien sudah mengenai tentang penyakit dan tahu tentang program
perawatan/pengobatan yang harus dijalani. Tingkat orientasi pasien juga baik,
pasien mengetahui orang, waktu dan tempat ia berada. Tidak ada gangguan
terhadap pendengaran dan bicara. Tetapi pasien mengalami gangguan pada
penglihatan. Pasien merasa nyeri pada bagian perutnya dengan skala 4 dari 10.
Pasien merasa sangat terganggu dengan rasa nyerinya.
- P : Pasien merasa nyeri saat bernafas
- Q : Pasien mengatakan rasa nyerinya seperti terusuk-tusuk
- R : Pasien mengatakan nyerinya pada bagian perut
- S : Pasien mengatakan skala nyerinya 4
- T : Pasien mengatakan bahwa nyerinya hilang timbul
8. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri
a. Gambaran diri : Optimis dengan kondisi tubuhnya
b. Idela diri : Menerima diri
c. Harga diri : Pasien mempunyai rasa percaya diri yang baik
d. Peran diri : Pasien seorang pekerja swasta dan kepala keluarga
sehingga tidak dapat menjalankan perannya saat sakit.
e. Identitas : Pasien menerima dirinya terlahir sebagai laki-laki dan
pasien dapat menyebutkan identitasnya dengan baik.
9. Pola Seksualitas Dan Reproduksi
Pasien Tn. S merupakan seorang laki-laki berumur 48 tahun yang mempunyai istri
dan anak. Pasien tidak mempunyai masalah tentang sistem reproduksinya. Selama
di Rumah Sakit pasien selalu ditemani istrinya.
10. Pola Mekanisme Koping
Pasien dapat menerima jika dirinya sekarang sakit. Jika pasien sedang ada
masalah, pasien selalu meminta bantuan dengan anaknya untuk membantu dalam
menyelesaikan masalahnya.
11. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien dapat menjalankan ibadah dengan baik dan pasien
tidak membutuhkan rohaniawan untuk membantunya dalam beribadah.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis (E = 4, M = 5, V = 6)
3. TTV :
a. Suhu tubuh : 37,50C
b. Tekanan darah: 167/89 mmHg
c. RR : 20 x/menit
d. Denyut nadi : 77 x/menit
a. Kepala
Bentuk : Mesosefal
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
b. Mata : SI +/+ (Sklera Ikterik)
c. Hidung : Normal, simetris kika, tidak ada gangguan penciuman
d. Mulut dan tenggorokan
Bentuk : Normal, bersih, mukosa lembab dan tidak ada gangguan
berbicara (-)
e. Telinga : Normal , gangguan pendengaran (-)
f. Leher : Normal
g. Dada : Gerak simetris
h. Abdomen : Nyeri, Hematomegali 7 jari dari Arcus Costae dan
Splenomegali + schufner IV
i. Genetalia : Tidak terpasang kateter
j. Integument : Tidak ada eodema, tidak pucat, turgor baik
k. Ekstrimitas : Atas : terpasang infuse (infuse RL dengan 20 tpm)
Bawah : simetris, tidak ada oedema, dan tidak ada kelumpuhan
F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
G. PROGRAM TERAPI
a. Obat Oral
- Paracetamol 3x500 gr
b. Injeksi
- Inj. Omeprazol 2x1 amp IV
- Inj. Cefriaxon 2x1 gr IV
c. Cairan Infus
- Infus RL 500mL 20 tpm
DAFTAR MASALAH
Masalah Tanggal
No Tanggal / Jam Data Focus Keperawatan Teratasi TTD Perawat
DO :
Pasien tampak sakit
sedang.
TD = 167/87
ND = 77 x/menit
RR = 20 x/menit
S = 37,50 C
RENCANA KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN