Anda di halaman 1dari 3

 Akhlak kepada keluarga

-Membina keluarga yang harmonis


Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang dapat dijadikan anak
tangga pertama untuk mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.
Sebuah keluarga jika dikelola dengan baik berdasarkan tuntutan syar'i, akan dapat
menempatkan anggotakeluarga tersebut pada posisi terhormat dalam masyarakat,
serta dapat mendatangkan perasaan sakinah atau ketenteraman dan kedamaian
bagi seluruh anggota keluarga. Ketenteraman dan kedamaiandalam sebuah
keluarga merupakan modal utama untuk membuahkan amal saleh bagi seluruh
anggota keluarga. . Ketenteraman dan kedamaiandalam sebuah keluarga
merupakan modal utama untuk membuahkan amal saleh bagi seluruh anggota
keluarga. Upaya pembinaan keluarga sakinah diawali dengan pembentukan
keluarga itu sendiri, yakni melalui jenjang pernikahan yang syah sesuai dengan
ketentuan syar' i. Bagi seorang muslim melaksanakan perkawinan atau pernikahan
sesuai dengan ketentuan yang di atur dalam Al Quran dan sunnah Rasul adalah
merupakan suatu ibadah.Dengan terlaksana nya perkawinan maka akan terbentuk
sebuah rumah tangga yang tenteram rukun dan damai. Dari sebuah perkawinan yang
syah di harapkan memperoleh keturunan yang syah,jelas dan bersih. Akhirnya sebuah
perkawinan akan menumbuhkan sebuah keluarga yang merupakan merupakan inti
dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga dapat di harapkan adanya suatu kehidupan
masyarakat yang teratur, rukun dan damai.
Keluarga sakinah pada hakekatnya merupakan sebuah keluarga yang para anggotanya
terdiri dari mukminin dan mukminat yang mematuhi perintah Allah dan menjauhi
segala larangan sehingga memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan.Sebuah
keluarga akan termasuk kategori sebagai keluarga yang bahagia, jika di dalamnya
terdapat suasana yang harmonis penuh mawwadah dan rahmah
 Hak dan kewajiban istri kepada suami
-Hak
1. Mendapatkan mahar. Hal pertama yang dimiliki oleh seorang istri adalah
mendapatkan mahar. Dalam surat An-Nisa’ ayat 4 dijelaskan bahwa “ berikanlah
mahar pada wanita-wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan”. Mahar yang diberikan oleh wanita seratus persen merupakan hak milik istri
sehingga mereka dapat dengan bebas memanfaatkan mahar tersebut sesuai dengan
yang mereka kehendaki dan tidak bertentangan dengan syariat islam. Dan orang lain
selain seorang istri tidak memiliki hak untuk menggunakan mahar tersebut tanpa
keridho-an dari istri.
2. Mendapatkan nafkah batin secara ma’ruf dan dengan akhlak mulia. Dalam surat An-
Nisa’ ayat 19 yang berbunyi “ bergaullah kalian dengan para istri secara patut. Bila
kalian tidak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kalian tidak
menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. Dalam
kasus ini seorang suami bisa melakukan gaul dengan istri jika suami dan istri sama-
sama menyukai. Suami juga harus menghormati seorang istri dalam melakukan
nafkah batin ini. selalu melapangkan hati istri, selalu mengajak bersendau gurau,
bersifat lemah lembuat dan selalu menunjukkan rasa kasih sayangnya pada istri.
3. Diberikan nafkah dan pakaian yang layak. Salah satu hak seorang istri adalah
mendapatkan nafkah lahir dan batin. Salah satu nafkah lahir yang wajib diberikan
oleh suami pada istri adalah uang untuk membeli kebutuhan pokok, pakaian yang
layak dan bersih serta berbagai kebutuhan primer dan sekunder lain yang dimiliki oleh
seorang istri. Namun dengan catatan nafkah yang diberikan harus sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki oleh suami dan tidak memaksakan diri untuk memberikan
nafkah yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
4. Diberikan tempat tinggal. Seorang istri juga memiliki hak untuk mendapatkan tempat
tinggal yang membuat mereka merasa aman dan nyaman. Tidak perlu rumah yang
mewah untuk ditempati cukup rumah yang sedehana, hangat dan aman yang cocok
untuk tempat tinggal istri sekaligus menjadi tempat dimana istri akan mengabdikan
diri dan melayani suami dengan sepenuh hati.
5. Wajib berbuat adil diantara semua istri. Jika dalam kasus seorang suami melakukan
poligami atau memiliki istri lebih dari satu maka seorang suami harus mampu
memberikan nafkah dan perlakuan yang adil pada istri sehingga tidak akan muncul
kecemburuan sesama istri dan yang keadilan ini tidak berlaku untuk masalah
hubungan gaul suami istri karena untuk masalah ini sangat condong pada syahwat dan
tidak dapat dipaksakan.
6. Dibantu dan selalu dituntun untuk taat kepada Allah, Menjauhi api neraka dan
memberikan ajaran agama. Istri memiliki hak untuk mendapatkan ilmu agama,
tuntunan dari suami untuk selalu melakukan ibadah dan senantiasa menjauhi api
neraka. Dan kewajiban seorang suami adalah menjadi imam dengan mengajak istri
untuk senantiasa belajar agama islam dan mempraktikan syariat islam dalam
kehidupan berumah tangga sehingga seorang istri dapat menjauhi api neraka.
7. Menaruh rasa cemburu padanya. Seorang istri memiliki hak untuk dicemburui selama
rasa cemburu yang diberikan oleh suami tidak berlebihan. Beberapa bentuk
kecemburuan yang dapat diberikan oleh suami adalah melarang istri untuk berkumpul
dengan laki-laki yang bukan mukhrim, berduaan dengan laki-laki yang bukan
mukhrim dan memperlihatkan aurat pada laki-laki yang bukan mukhrimnya.

-Kewajiban
1. Selalu taat kepada suami. Istri merupakan makmum yang harus mengikuti suami
sebagai imam. Dalam kondisi dan situasi apapun seorang istri harus taat kepada suami
selama itu tidak menyalahi aturan agama Islam. Kewajiban ini berlaku pada perintah
suami untuk melaksanakan sholat, menutup aurat dan menjalankan syariat islam
lainnya. Dalam Surat An-Nisa’ ayat 34 dijelaskan bahwa “hendaknya istri menyadari
clan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin kaum wanita”.
Dalam surat ini sudah sangat jelas jika seorang istri harus patuh dan taat pada suami
sebagai pemimpin. Dalam mengambil segala keputusan istri harus berkonsultasi
dengan suami, saat akan keluar rumah seorang istri juga harus terlebih dahulu ijin
pada suami. Namun bukan berarti hubungan yang terjalin antara suami istri hanya
berbentuk up down karena suami juga akan melibatkan istri dalam mengambil
keputusan.
2. Bermuka manis dan menyenangkan suami. Istri adalah orang yang mampu membuat
rumah menjadi surga maupun neraka bagi suami. Untuk menunjukkan jika rumah
adalah surga dan istri adalah bidadari surga bagi suami maka istri harus mampu untuk
selalu menyenangkan dan memberikan tampilan yang manis dan cantik bagi suami.
Beberapa cara menyenangkan suami dapat dilakukan dengan memasakkan makanan
kesukaan suami, melayani kebutuhan suami baik secara lahir maupun batin, selalu
memperhatikan kebutuhan suami, memijat suami yang lelah bekerja dan sebisa
mungkin memberikan apa yang diinginkan oleh suami.
3. Mampu menjaga harta, rumah dan kehormatan suami. Istri merupakan menteri
keuangan dalam keluarga. Imam Al-Ghazali mengatakan jika “ di luar uang untuk
kepentingan keluarga, seorang suami diwajibkan memberikan gaji karena istri telah
menjaga rumah, mengasuh anak-anak, dalam kasus istri yang tidak bekerja dan
memilih tinggal di rumah. Saat suami tidak berada di rumah tugas seorang istri
memang menjaga harta dan rumah yang dimiliki suami dengan baik, saat akan
melakukan aktivitas di luar rumah seorang istri harus meminta ijin pada suami.
Sedangkan untuk menjaga kehormatan suami sebisa mungkin seorang istri tidak
mengumbar aib keluarga dan aib suami pada orang lain. Karena tugas seorang istri
adalah merahasiakan apa yang terjadi dalam keluarga dan aib dari suaminya.
 Hak dan kewajiban suami kepada istri
-Kewajiban

1. Suami itu harus memberikan Nafkah; nafkah lahir seperti makan dan minum,
belanja perabotan rumah tangga, biaya sekolah, biaya mondok, dan belajar anak-
anaknya. Di samping itu juga, suami harus memberikan nafkah batin, baik
hubungan seksual yang baik dan layak, maupun hubungan psikologis dalam rumah
tangga itu yang juga baik dan layak.
2. Suami harus juga memberikan mu’nah. Yang dimaksud dengan mu’nah itu adalah
segala sesuatu di luar kewajiban-kewajiban nafkah tersebut, atau bahasa lain
adalah segala biaya tak terduga, seperti biaya-biaya pengobatan jika sakit, biaya
yang dengan perhiasan istri, biaya untuk istri bersolek dan lain-lain.
3. Suami juga wajib memberikan biaya kiswah, dalam hal ini suami harus memenuhi
biaya pakaian Istri (secukupnya dan seperlunya).

-Hak

1. Isteri wajib taat kepada suaminya terhadap segala apa saja perintah suami, selagi
dalam hal yang dihalalkan menurut perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.
2. Istri tidak boleh berpuasa kecuali atas izin suaminya.
3. Istri tidak boleh keluar rumah, kecuali atas izin dan ridla suaminya.
4. Seorang istri harus bersungguh-sungguh mencari ridla suaminya, karena ridla
Allah berada didalam ridla suaminya dan marahnya Allah berada di dalam marah
suaminya.
5. Sekuat mungkin istri wajib berusaha menjauhi yang sekiranya menyebabkan
suaminya marah.

 Menjadi keluarga teladan


-memiliki tujuan yang jelas
-menentukan cara tujuan,bekerja keras dan cerdas untuk merealisasikannya
-memberikan keteladanan kepada akhlak dan perilaku mulia

Anda mungkin juga menyukai