Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MEMBACA

MINAT MEMBACA

Dosen Pengampu: Roro Dwi Astuti,M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

 AGUNG SAPUTRA ADINATA (18040001)


 SERLI ERMALEVI (18040005)
 REY VANI DWI PRASTIKA (18040010)
 ISNA MASRIFAH (18040023)
 LITA MARLIA KOMASARI ( 18040025)
 YUDI WILANGGA ( 18040029)
 NIA MUTIARA (18040031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2018-2019


KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini minat baca masih menjadi perkerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi
bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca
masyarakat. Pemerintah, praktisi pendidikan, LSM dan masyarakat yang peduli pada
kondisi minat baca saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu
meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program
tersebut belum memperoleh hasil maksimal. Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca,
maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca anak. Pembinaan minat baca
anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju bangsa berbudaya
baca. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan,
dan kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua.
Dengan kata lain, apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan
tersebut akan terbawa hingga dewasa.

Pada usia sekolah dasar, anak mulai dikenalkan dengan hurup, belajar mengeja
kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata tersebut dalam satu kesatuan kalimat yang
memiliki arti. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan kebiasaan
membaca pada anak. Setelah anak-anak mampu membaca, anak-anak perlu diberikan
bahan bacaan yang menarik sehingga mampu menggugah minat anak untuk membaca
buku. Minat baca anak perlu dipupuk dengan menyediakan buku-buku yang menarik dan
representatif bagi perkembangan anak sehingga minat membaca tersebut akan
membentuk kebiasaan membaca. Apabila kebiasaan membaca telah tertanam pada diri
anak maka setelah dewasa anak tersebut akan merasa kehilangan apabila sehari saja tidak
membaca. Dari kebiasaan individu ini kemudian akan berkembang menjadi budaya baca
masyarakat.

Akan tetapi, pembinaan minat baca anak saat ini sering terbentur dengan masalah
ketersediaan sarana baca. Tidak semua anak-anak mampu mendapatkan buku yang
mampu mengugah minat mereka untuk membaca. Faktor ekonomi atau minimnya
kesadaran orang tua untuk menyediakan buku bagi anak menyebabkan anak-anak tidak
mendapatkan buku yang dibutuhkan. Tidak tersedianya sarana baca merupakan masalah
besar dalam pembinaan minat baca anak. Anak-anak tidak dapat memanjakan minat
bacanya karena tidak tersedia sarana baca yang mampu menggugah minat anak untuk

4
membaca. Padahal pembinaan minat baca anak merupakan modal dasar untuk
memperbaiki kondisi minat baca masyarakat saat ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian minat baca dan apa tujuan minat membaca.
2. Bagaimana cara menumbuhkan minat dan Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
minat baca pada anak?

C. Tujuan
Berdasarka rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan
maka ini adalah sebagai berikut:
1 Untuk mengetahui pengertian minat membaca dan apa tujuan minat
membaca tersebut.
2 Dan dapat mengetahui cara menumbuhakan minat dan faktor apa yang
dapat mempengaruhi minat pada anak untuk membaca.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui apa itu minat
membaca, tujuan dari minat membaca upaya untuk meningkatkan membaca serta
mengetahui apa yang mempengaruhi minat membaca yang minim dalam kehidupan.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Minat Baca

Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu. Minat
juga diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu
tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat dapat
membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui,
memperoleh, atau menggali dan mencapainya. Minat baca adalah merupakan hasrat
seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan
kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang
diminatinya.Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Sudarman, 1997 :
44).

Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui :

 Minat baca spontan, kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan


inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar.
 Minat baca terpola, kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat
sebaga hasil atau akibat Pengaruh langsung dan disengaja melakukan
serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan
belajar mengajar di sekolah.

Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat
(Sugono, 1995 : 5). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca.
Umumnya kemampuan membaca dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada
bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki.

B. Tujuan Minat Baca

Secara umum, tujuan orang membaca adalah untuk mendapatkan suatu informasi
(pengetahuan dan wawasan) baru. Namun dalam kenyataanya, terdapat tujuan khusus dari
kegiatan membaca seperti yang diungkapkan oleh Darmono, yaitu :

1) Membaca untuk tujuan kesenangan.

6
Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah dan
komik. Bacaan yang dijadikan objek kesenangan menurut David Eskey adalah
sebagai bacaan ringan.
2) Membaca untuk meningkatkan pengetahuan.
Seperti pada membaca buku-buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, kegiatan
membaca untuk meningkatkan pengetahuan.
3) Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan.
Misalnya, para mekanik perlu membaca buku petunjuk dan ibu-ibu membaca
booklet tentang resep masakan.

Jadi, dari pernyataan diatas sekiranya dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan
membaca sangat beragam, tergantung dari jenis buku apa yang mau dibaca.

C. Upaya meningkatkan minat baca

1) Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik


untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di
perpustakaan atau sumber belajar lainnya. 
Disinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui
pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didik
sebagaimana contoh berikut ini. Dua minggu lamanya siswa-siswa kelas I di salah satu
SMA di Bandung diberi waktu untuk mengerjakan tugas membuat karya tulis berupa
autobiografi oleh guru mata pelajaran sejarah. Kurun waktu penulisan autobiografi
dibatasi mulai SD kelas enam (VI) sampai SMA kelas satu (X). Siswa diminta menulis
riwayat hidupnya dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Tulisannya mencakup
kesenangan, kenangan, prestasi, dan aktivitas lainnya yang dirasakan sangat penting
dalam perjalanan hidupnya. Pada kesempatan lain, siswa-siswa tersebut yang saat ini
duduk di kelas dua (XI) mendapat tugas untuk mengunjungi pameran “Makna di Balik

7
Peristiwa Sejarah Perjuangan Bangsa” di Museum Sri Baduga. Setelah itu siswa

ditugaskan membuat laporan (analisis).

2) Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya
beli masyarakat. 
Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga buku-buku saat ini relatif
cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku dapat terjangkau, maka minat
membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi tinggi. Dengan banyak memiliki
buku, maka minat membaca buku akan menjadi meningkatkan secara bertahap.

3) Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. 


Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah
salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk kesenangan
anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin,
dari gambar tokohnya sudah bisa berbicara dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum
bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.

4)  Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak.

8
Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas kepada siswa
untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca, mengadakan lomba meresensi
buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama dengan penerbit dan masyarakat pecinta
buku. Di rumah oranglah yang harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak
gemar membaca. Para orang tua hendaknya menyediakan bacaan di rumah, seperti
majalah, koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dsbnya.

5)  Menumbuhkan minat baca sejak dini.


Bahkan sejak anak mengenal huruf. Glenn Doman dalam bukunya  Mengajar Bayi
Anda Membaca menyebutkan bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun
memiliki rasa ingin tahu yang amat besar. Keingintahuan tersebut tidak hanya muncul
ketika melihat simbol yang tertera dalam buku.
6) Ikuti terus perkembangan membaca anak anda.
Cari tahu kemampuan membaca yang bagaimana untuk setiap level kelas.
Kurikulum sekolah akan memberikan informasi tentang ini. Ikuti terus perkembangan
mereka mendapatkan kemampuan dasar membaca melalui raport mereka.

7) Perlu diperhatikan oleh orang tua, apakah mereka ada kesulitan dalam membaca
buku bacaannya.
Para guru di sekolah tidak selalu mengetahui kesulitan atau masalah membaca pada
anak-anak sampai mereka serius bermasalah. Cari tahu apakah anak anda dapat
melafalkan kata-kata, mengetahui kata-kata yang dilihatnya, menggunakan susunan
kalimat untuk mengidentifikasi kata-kata yang tidak diketahui, dan mengetahui se-
penuhnya apa yang mereka baca.

8) Mencari pertolongan secepatnya jika ada masalah dalam membaca.


Masa-lah dalam membaca tidak dapat hilang begitu saja seiring berlalunya wak-tu.
Semakin cepat anak-anak mendapat bantuan, semakin cepat mereka menjadi
pembaca yang baik anak-anak mendapat bantuan, semakin cepat mereka menjadi
pembaca yang baik. Pastikan anak anda mendapatkan bantuan dari guru-guru
mereka, pembimbing, atau pusat pembelajaran secepatnya jika anda tahu anak anda
mengalami masalah dalam membaca.

9)  Pakailah cara yang bervariasi untuk membantu anak anda.

9
Untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan membaca mereka,
gunakan berbagai buku pedoman, program komputer, tape, dan materi-materi lain yang
tersedia di toko. Permainan merupakan pilihan yang baik, karena cara ini akan dapat
membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka sambil bergembira.

10) Perlihatkan antusias anda saat anak membaca buku bacaannya.


Reaksi anda memiliki pengaruh yang besar pada seberapa tinggi motivasi mereka
untuk berusaha menjadi pembaca yang baik. Pastikan anda memberikan pujian yang tulus
atas usaha keras mereka. Apabila perlu beri incentive kepada mereka sebagai hadiah dan
pendorong atas aktivitas mereka dalam membaca. Sehingga upaya ini akan memberikan
dorongan bagi anak untuk lebih gemar membaca dan mencintai buku-buku.

D. Cara Menumbuhkan Minat Baca

Ada beberapa cara meningkakan minat baca menurrut Hsyim yaitu:

1. Bacakan buku sejak anak lahir


Pada usia 2 tahun otak manusia sangat pesat dan reseptif (gampang menyerap apa
saja dengan memori yang kuat.
2. Dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya
Bahan bacaan akan menjadi suatu kebutuhan oleh sang anak untuk
menginterprestasikan suatu bacaan yang menuntut anak untuk memahami suatu
bacaan dan membaca buku berulang-ulang.
3. Ajak anak ke toko buku/perpustakaan
Perpustakaan akan memperkenal anak pada keanekaragaman bahan bacaan
sehingga menumbuhkan rasa keingintahuan yang besar untuk membaca bahan
bacaan yang mereka lihat.
4. Beli buku yang menarik minat anak
Membelikan buku untuk anak yang menarik perhatian anak sehingga minat untuk
membuka/membaca bukunya.
5. Sisihkan uang untuk membeli buku
Ketersediaaan bahn bacaan yang di beli menunmbuhkan kesadaran akan
pentingnya membaca.
6. Nonton filmnya dan beli bukunya
Hal ini dilakukan agar anak tidak menciptakan kebiasaan melihat filmnya tetapi
membac ajuga diperlukan.

10
7. Ciptakan perpustakaan keluaraga
Ketersedian bahna bacaan yang bergam akan menciptakan untuk meningkat
membaca pada anak,dengan adanya ketersediaan bahan bacaan.
8. Tukar buku dengan teman
Untuk menciptakan ketertarikan dalam membac agar dapat pula menambah
pengetahuan lain dengan bahan bacaan lain.
9. Hilangakn penghambat seperti televisi/playstation
Dalam hal ini penghambat seperti televisi/playstation peran orang tua sangat
dibutuhkan agar anak dapat meluangakan waktunya untuk membaca,dengan
memmberikan bahan bacaan yang menarik perhatiaan anak.
10. Berihadiah (rewad) untuk memperbesar semangat baca
Pemberian hadiah pda anak akan menimbulkan respon positif terhadap anak
untuk lebih giat membaca.
11. Jadiakn buku sebagai hadiah(reward)untuk anak
Dalam hal ini anak akan beranggapan bahwa hadiah itu adalah hal yang berharga
maka ia akan dapat menghargai pemberian tersebut.
12. Jadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan sehari-hari
Jika seseorang terbiasa dalam membaca,maka membaca akan menjadi suatu
kebiasaanya setiap hari.
13. Peningkatamn minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Peningkatan minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara :
a. Menyesuaikan bahan bacaan
Sesuaikan bahan bacaan dengan kebutuhan masing-masing-masing.
b. Pemilihan bahan yang baik
Bahan bacaan yang baika akan menarik seseorang untuk mengetahuai bacaan
atau isi bacaan tersebut.
14. Memiliki kesadaran dan minat baca yang tinggi terhadap membaca.
15. Menyediakan waktu untuk membaca
Dengan mnyediakan waktu untuk membaca di tengah kesibukan sehari-hari.

E. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minta Baca


Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah :
1. Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
seseorang, dimana kepribadian dan pola fikir seseorang akan terbentuk dari

11
lingkungannya.Lingkungan yang baik dipengaruhi oleh orang-orang yang akan
memberikan dorongan positif disetiap aspek kehidupannya.
2. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi sangat memberikan dampak positif bagi berbagai
kalangan, terutama kalangan akademisi dan pelajar. Teknologi tentunya juga memberikan
dampak negatif bagi sipengguna teknologi tersebut, salah satunya adalah dengan adanya
teknologi, buku yang biasanya dibaca dengan jumlah eksemplar yang tebal tak terlihat
lagi, karena sudah dikemas dalam bentuk ebook dalam aplikasi gadged, sehingga minat
untuk membaca buku dalam bentuk eksemplar sudah menurun dan pengguna teknologi
lebih sering membuka gadged dari pada membuka buku. Banyaknya fitur-fitur yang
terdapat dalam sebuah gadged secara otomatis tidak akan membuat sipembaca fokus.
Bagaimanapun tampilan dan keutamaan yang ditonjolkan oleh ebook, membaca buku
dengan eksemplar tidak akan pernah tergantikan.
3. Copy Paste
Salah satu budaya yang sering terjadi dikalangan pelajar adalah copy paste. Copy
paste sering terjadi apabila pelajar ataupun kalangan pengguna teknologi lainnya
menggunakan komputer ataupun internet untuk mencari tugas, artikel, berita ataupun
informasi yang dibutuhkan. Budaya copy paste sangat berpengaruh terhadap minat baca,
karena dengan copy paste para pengguna teknologi merasa mudah dan diuntungkan,
sehingga membaca tidak lagi dihiraukan.
4. Sarana Kurang Memadai
Sarana membaca sangat mendorong seseorang untuk membaca. Diantara sarana
membaca adalah buku bacaan, lokasi/tempat membaca yang nyaman. Buku bacaan yang
menarik serta tempat membaca yang nyaman juga akan memberikan daya tarik tersendiri
kepada pembaca.
5. Kurangnya Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, ajakan dan ketertarikan seseorang akan sesuatu.
Motivasi membaca sangat dibutuhkan untuk memdorong seseorang gemar dalam
membaca. Jika seseorang sudah mengetahui dan memahami manfaat dari membaca, maka
seseorang akan menyadari betapa pentingnya membaca dan ketertarikannya akan semakin
tinggi untuk membaca.

F. Faktor Pendukung

1 Faktor fisiologis ialah faktor yang mencangkup kesehatan fisik, pertimbangan


neurologis(misalanya cacat otak) dan jenis kelamin.

12
2 Faktor intelektual merupakan angka rata-rata perkembangan mental yanga
banyak tingkatanya, maka kaitannya dengan faktor-faktor lainnya sangat jelas.
3 Faktor-faktor psikologis, faktor ini mencakup:
a. Motivasi
b. Minat
c. Kematangan sosial dan emosi
d. Penyesuaian diri.
4 Faktor lingkungan
a. Latar belakang dan pengalaman anak dirumah, pada faktor ini yanga paling
utama adalah kondisi anak dirumah.
b. Faktor sosial ekonomi, faktor ini memmpengaaruhi kemampuan verbal siswa.
Semakin tinggi status sosial ekonomi siswa semakin tinggi pula kemampuan
verbal siswa.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks atau juga disebut sebagai
kegiatan aktif. Sedangkan minat membaca merupakan dorongan yang kuat pada
seseorang untuk membaca yang ditandai dengan menunjukan ketertarikan pada berbagai
lambang dan simbol. Minat baca pada setiap anak berbeda-beda, ada yang enggan
membaca, ada yang tertarik membaca karena buku yang akan dibaca banyak gambar-
gambar yang unik, atau membaca karena terpaksa jika ada tugas atau ulangan saja.

Untuk mengatasi dan menumbuhkan minat baca, maka harus ada motivasi dari
diri sendiri dan motivasi dari luar. Kedua motivasi tersebut haruslah seimbang dan saling
mendukung satu sama lain, agar minat membaca siswa semakin tinggi. Selain motivasi
yang bersumber dari dalam dan luar siswa. Adapun peran yang tidak kalah penting adalah
usaha menumbuhkan minat baca siswa.

B. SARAN
Bermodalkan kesadaran diri untuk menekuni minat membaca yang pada
akhirnya, dapat memberikan manfaat kepada dirikita sendiri, maka diantaranya adalah
menggunakan belajar dengan banyak-banyak membaca sebagai alat dan bukan tujuan.
Mengingat bahwa tujuan dari belajar adalah menjadi dirimu seutuhnya, yang dicirikan
dengan berinisiatif dalam banyak membaca buku atau mau meminjam buku serta mau
menunjukan kemampuan diri pada lingkungan. Sehingga diri sendiri pun dapat menjadi
orang yang berguna dan kaya akan wawasan serta pengetahuan yang telah dimilikinya.
Sehingga menjadi orang yang sadar diri, tau diri dan kenal diri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Darmono.2007.Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata


Kerja.Jakarta:Grasindo

15

Anda mungkin juga menyukai