Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

DEFEK SEPTUM VENTRIKEL

Disusun oleh:
Widita Putri

1765050370

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

PERIODE 04 MEI – 06 JUNI 2020

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA
Ventrical Septal Defect

1. Definsi
Defek yang terjadi pada septum ventricularis, dinding yang memisahkan
ventriculus dextra dengan yang sinistra. Defek ini muncul secara kongenital
akibat septum interventriculare tidak menutup dengan sempurna selama
perkembangan embrio. Defek ini menyebabkan aliran darah dari ventriculus
sinistra akan masuk ke dalam ventriculus dextra. Darah yang kaya akan
oksigen pun akan dipompa ke paru-paru yang menyebabkan kerja jantung
menjadi lebih berat.

2. Klasifikasi
Menurut Jacob et al, 2000:
- Tipe 1: disebut juga subarterial, supracristal, conal septal defect dan
infundibular.
- Tipe 2: disebut juga perimembranous, paramembranous,
conoventricularis, defek septal membranosus dan subaortic
- Tipe 3: disebut juga tipe inlet dan AV canal.
- Tipe 4: disebut juga tipe muscular. Lokasi defek terletak di pars
muscularis
- Tipe gerbode: dikenal dengan adanya shunting dari ventriculus dextra
menuju ke atrium dextra karena tidak adanya septum atriventricularis

3. Patofisiologi
Perubahan fisiologis yang terjadi akibat adanya defek di septum ventriculare
adalah tergantung dari ukuran defek dan tahanan vaskular paru. Aliran darah
ke paru-paru akan meningkat setelah kelahiran sebagai respon menurunnya
tahanan vaskular paru akibat mengembangnya paru-paru dan terpaparya
alveoli oleh oksigen. Jika defeknya berukuran besar, aliran darah ke paru-paru
akan meningkat dibandingkan aliran darah sistemik diikuti regresi sel otot
polos a. intrapulmonalis.
Jika defek berukuran kecil, akan terjadi perubahan hemodinamik yang
terbatas, yang juga membatasi terjadinya shunting dari kiri ke kanan. Defek
yang besar yang akan mengakibatkan shunting dari kiri ke kanan. Tekanan
pada a. pulmonalis meningkat akan menyebabkan hipertensi pulmonal.

4. Manifestasi klinis
Gejala klinis biasanya muncul pada bayi usia 4-8 minggu, seiring dengan
menurunnya tahanan vaskular paru akibat remodeling arteriol paru.
- VSD kecil
Biasanya pasien tidak ada keluhan. Keluhan berupa gangguan makan
maupun gangguan pertumbuhan tidak ditemukan
- VSD sedang
Bayi terlihat berkeringat akibat rangsangan saraf simpatis, terlihat
biasanya saat diberi makan. Bayi terlihat lelah saat makan karena saat
aktivitas makan membutuhkan cardiac output yang tinggi. Gangguan
pertumbuhan dapat dijumpai karena meningkatnya kebutuhan kalori dan
kurangnya kemampuan bayi untuk makan secara adekuat.
- VSD besar
Gejala serupa dengan VSD sedang, namun pertumbuhan lebih sangat
terhambat dan sering mengalami infeksi saluran nafas
- Sindrom Eisenmenger
Saat beraktivitas pasien mengeluh/terlihat sesak nafas, sianosis, nyeri
dada, sinkop dan hemoptisis
5. Diagnosis
Diagnosis VSD ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang berupa pemeriksaan foto thoraks dan
elektrokardiogram serta echokardiografi. Apa yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik tergantung dari ukuran defek dan perubahan pada tahanan
vaskular paru.
S2 terdengar keras akibat penutupan katup aorta dan pulmonal. Murmur
holosistolik yang keras terdengar pada VSD besar.
Pemeriksaan foto thoraks sangat membantu mengestimasi aliran darah ke
paru-paru, jika ditemukan tanda atau corakan vaskular meningkat pada paru
menandakan adanya left to the right shunt. Pada pemeriksaan echo, terdapat
hipertrofi ventrikel kanan atau kiri, namun biasanya hipertrofi biventrikel,
yang nantinya ini akan menjadi dasar dalam melakukan tindakan terapi
terhadap pasien-pasien VSD.

6. Tatalaksana
Jika defek berukuran kecil dan shunting tidak terjadi serta tidak menimbulkan
gangguan hemodinamik, maka tidak perlu terapi apapun. Saat defek tersebut
sudah menyebabkan gangguan pertumbuhan, kesulitan waktu makan,
berkeringat banyak, takipnea maka pemilihan pemberian diuretic menjadi lini
pertama dengan dipantau terjadinya hypokalemia, atau dapat diberikan yang
diuretic hemat kalium.
Pemberian ACE-I berguna untuk menurunkan afterload jantung yang akan
menurunkan left to right shunt. Digoxin juga dapat diberikan karena dapat
diberikan karena memiliki efek inotropic.
Namun jika terapi medikamentosa tidak begitu memberikan banyak
perubahan, maka dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan
pembedahan.
REFERENSI

1. Wardana IN. Ventricular Septal Defect. 2017.

Anda mungkin juga menyukai