182 326 1 SM PDF
182 326 1 SM PDF
1 ISSN 1979-8911
Nunung Kurniasih1, Mimin Kusmiyati2, Nurhasanah3, Riska Puspita Sari4, Riza Wafdan5
1,3,4,5
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati, Jl. AH Nasution No 105, Bandung, 40614
2
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Bandung
nunung.kurniasih@uinsgd.ac.id
ABSTRAK
Kata kunci : daya antioksidan, daun sirsak, daun binahong, daun benalu, DPPH
Abstract
162
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
saponins. The results obtained IC50 soursop leaf at 6.23 ppm, 3.30 ppm whereas binahong
leaf on leaf mistletoe was 33.31 ppm. This leaves three have the potential to prevent
cancer.
Keywords: antioxidant power, soursop leaves, leaf binahong, mistletoe leaves, DPPH
penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan bakteri, dan mengendalikan tonus otot
dan perkembangan sel-sel yang tidak polos pembuluh darah serta organ-organ
radiasi, zat kimia tertentu, tembakau) dan kerusakan oksidatif mulai dari tingkat
faktor internal (mutasi, hormon, kondisi sel, jaringan, hingga ke organ tubuh yang
dari bahan pencemar yang masuk ke yang sudah berhasil diungkap adalah
163
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
kanker). Senyawa aktif yang sudah epidermis pada jerawat (Rani, 2012).
yang berasal dari tanaman antara lain adalah dapat melawan kanker
trifosfat) yang memberi energi pada sel antioksidan ekstrak dari ketiga tanaman
anthelmitic, dilatasi pembuluh darah, banyak tempat. Nama sirsak berasal dari
164
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Nangka Sabrang atau Nangka Belanda dan antikanker yang merupakan senyawa
(Sunda)
165
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
yang bertekstur kasar. Daunnya tunggal Tanaman benalu bagi para petani
166
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dari ketinggian 800 meter sampai 2.300 kuersetin yang bersifat inhibitor terhadap
ragamnya, tergantung dari jenis pohon dan tanin. Macam-macam benalu yang
167
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh berbahaya adalah hidroksil (OH-) karena
serangan radikal bebas yaitu kerusakan memiliki reaktivitas yang paling tinggi
membran sel, protein, DNA dan lipid. (Putra, 2008; dalam Maryam, 2012).
samping dari proses oksidasi atau disebabkan oleh senyawa oksigen reaktif
pembakaran sel yang berlangsung pada (ROS; Reactive Oxygen Species) dan
waktu bernapas, metabolisme sel, radikal bebas lainnya (L. Wang, et.al.,
dan radiasi matahari. Contoh radikal urat, bilirubin dan albumin (Gheldof,
bebas adalah superoksida (O2-), hidroksil et.al., 2002; dalam Mega, dkk., 2010).
peroksida (H2O2), asam hipoklorit seng, tembaga dan selenium (Se) juga
168
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
terjadinya proses oksidasi dari lemak dan menetralkan radikal bebas yang masuk
memperpanjang masa pemakaian dalam salah satu antioksidan yang sangat kuat,
stabilitas lemak yang terkandung dalam C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh
karet dan sebagainya (Tahir dkk, 2003). vitamin mencakup alfa tokoferol
Berkaitan dengan fungsinya, senyawa (vitamin E), beta karoten dan asam
tipe antioksidan yaitu (Maulida dan didapatkan dari tanaman dan hewan
169
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
radikal tokoferoksil yang terbentuk dari reseptor untuk menerima elektron dan
cukup stabil sampai dapat direduksi oleh (Halliwell, et.al., 1992; dalam Muchtadi,
mengoksidasi asam lemak tak jenuh yang perolehannya ada dua macam yaitu
ada di sekitarnya (Packer, et.al., 1979; antioksidan alami dan antioksidan buatan
menjadi askorbat oleh GSH atau oleh toluen (BHT), propil galat (PG),
di dalam tubuh. Radikal bebas yang dari senyawa antioksidan yang sudah ada
terbentuk dari antioksidan berpotensi dari satu atau dua komponen makanan,
sebagai prooksidan seperti halnya radikal senyawa antioksidan yang terbentuk dari
bebas lain. Dalam kondisi biologis yang reaksi-reaksi selama proses pengolahan,
tidak normal, selalu ada potensi untuk senyawa antioksidan yang diisolasi dari
170
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
yaitu Cupric Ion Reducing Antioxidant dengan reaksi (Benzie & Strain, 1996;
Cu(Nc)22+ yang berwarna biru akan dan menghambat degradasi pendaran zat
mengalami reduksi menjadi Cu(Nc)2+ warna (Teow dkk., 2007; dalam Hartanto,
171
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
peralatan yang mahal dan hanya sensitif senyawa non radikal difenilpikrilhidrazin
172
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
akhir reaksi tergantung pada konsentrasi persamaan regresi yang diperoleh dari
IC50 < 50 µg/mL Sangat kuat 2008). Metode DPPH dipilih karena
absorban DPPH dalam metanol dengan amoniakal, H2SO4 pekat, pereaksi Mayer,
spektrofotometer UV-Vis pada panjang FeCl3, serbuk Mg, HCl 2 N, gelatin 1%,
173
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
Daun sirsak, binahong dan benalu didapatkan bagian yang bening. Bagian
segar disiapkan masing-masing sebanyak yang terlarut pada pelarut n-heksana, etil
5 kg, dibersihkan dari kotoran dan debu asetat dan air yang masing-masing telah
3.1.2 Ekstraksi Senyawa (Maserasi) fraksi etil asetat dan fraksi air.
cara direndam selama 3x24 jam dan fraksi etil asetat dan fraksi air yang telah
174
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dalam tiga tabung reaksi, masing-masing larutan FeCl3. Perubahan warna hijau,
tabung ditambahkan pereaksi Mayer, biru kehijauan atau biru kehitaman atau
3.1.4.2 Identifikasi Senyawa Flavonoid menit. Jika terbentuk busa atau buih
mL dipanaskan pada penangas air 10, 30, 50, 70 dan 90 ppm dilarutkan
kemudian disaring. Filtrat ditambahkan dengan etanol ke dalam labu ukur 10 mL.
175
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
176
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
menggunakan pelarut metanol sebanyak senyawa tertentu yang tidak stabil pada
setiap harinya. Pada penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi
ekstrak yang dihasilkan masih berwarna atau pada suhu ruang walaupun cara ini
beberapa kali dengan pelarut yang lebih banyak pelarut dan berlangsung dalam
sedikit akan lebih efektif dibandingkan waktu yang cukup lama jika
dengan ekstraksi satu kali dengan semua dibandingkan dengan ekstraksi pada suhu
ekstraksi akan meningkat dengan yang diperoleh berwarna hijau tua pekat.
ekstraksi terjadi peristiwa difusi yaitu yang lengket berwarna hitam kehijauan
masuknya pelarut ke dalam sel sampel dan berbau khas. Warna hijau disebabkan
Kelarutan suatu senyawa dalam pelarut sulit dilakukan (kurang larut) karena
suhu yang akan mempermudah penetrasi sehingga ada sebagian yang terbuang.
177
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
178
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
tersebut agar upaya pelestarian dan pada uji ini terdiri atas air dan metanol
pemanfaatannya lebih baik dan lebih yang bersifat polar, etil asetat yang
efektif. Penapisan fitokimia dilakukan bersifat semi polar dan n-heksana yang
untuk memperoleh data lebih awal bersifat non polar. Hasil uji penapisan
sekunder atau kandungan kimia pada bahwa senyawa polifenol dan saponin
daun sirsak yang dinilai berkhasiat larut dalam pelarut polar dan semi polar
senyawa fenolik, saponin, steroid dan kepada radikal bebas. Begitupun pada
179
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dalam pelarut semi polar. Senyawa tanin pelarut polar yaitu air dan semi polar
positif dalam pelarut non polar, golongan senyawa kimia yang bersifat
garam lebih larut dalam pelarut polar. antioksidan untuk mengetahui fraksi
dalam pelarut semi polar. Pada uji ini tinggi dari fraksi polar, semi polar dan
yang sifatnya tidak sesuai, hal ini dapat menangkap radikal bebas 1,1-difenil-2-
terjadi akibat proses partisi yang kurang pikrilhidrazil (DPPH) dan menurunkan
matriks (pengotor) sehingga hasilnya senyawa yang diuji dengan suatu radikal
kurang akurat atau reaksi pada saat stabil. DPPH memberikan serapan kuat
penapisan fitokimia tidak sempurna. Dari pada panjang gelombang 514 nm dengan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa warna ungu gelap. DPPH menerima
180
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
elektron yang diambilnya. Uji DPPH gelombang 514 nm dengan waktu reaksi
UV-Vis dilihat dari intensitas warna yang pengulangan sebanyak dua kali.
DPPH sisa yang tidak bereaksi dengan hubungan konsentrasi vitamin C dengan
dilakukan pada fraksi air, etil asetat dan pada Gambar 5 di bawah ini:
181
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
dengan jumlah elektron yang diambil. dinyatakan dengan nilai IC50 yaitu
grafik di atas, diperoleh nilai IC50 untuk untuk menghambat 50% radikal DPPH.
vitamin C yaitu 1,0878 ppm. Vitamin C Nilai IC50 diperoleh dari perhitungan
182
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
daun binahong adalah 3,20 ppm. Daun 1. Daun sirsak, binahong dan benalu
pada vitamin C, daun sirsak dan daun daun binahong lebih tinggi
183
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911
184