Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

ILMU KESEHATAN ANAK

ANITA WAHYUNI KASMAN

NIM : 1915301235

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKITTINGGI
JENIS – JENIS OBAT YANG BOLEH DI BERIKAN BIDAN

A. Obat Anti Infektikum


1. AMOXICILLIN
Indikasi
Amoksilina efektif terhadap penyakit:
1. Infeksi saluran pernapasan kronik dan akut : pneumonia, faringitis, bronchitis,
laryngitis
2. Infeksi saluran cerna : disentri basiler
3. Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis,
pielonefritis
4. Infeksi lain : septikemia, endocarditis

Kontra indikasi
Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina.

Dosis

1. Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan sehari,
terbagi dalam 3 dosis
2. Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 250-500 mg sehari,
sebelum makan
3. Gonere yang tidak terkomplikasi : amoksilina 3 gram dengan probenesid 1
gram sebagai dosis tunggal.

    Efek samping
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam
kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual,
muntah, glositis dan stomasitis.
2. AMPICILLIN
Indikasi
Ampisilina digunakan untuk pengobatan:
1. Infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia, faringitis, bronkitis, laringitis.
2. Infeksi saluran pencernaan seperti : shigellosis, salmonellosis.
3. Infeksi saluran kemih dan kelamin seperti gonore, uretritis, sistitis,
pielonefritis
4. Infeksi kulit dan jaringan kulit
5. Septikemia, meningitis.

Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap penisilin

3. CIPROFLOXACIN
Indikasi
Untuk pengobatan:
1. Infeksi yang disebabkan oleh kuman pathogen yang peka terhadap
siprofloksasin pada saluran kemih kecuali prostatistis, uretritis dan servitis
gonore.
2. Infeksi saluran pernapasan kecuali pneumonia oleh streptokokus
3. Infeksi kulit dan jaringan lunak
4. Infeksi tulang sendi
5. Infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid.

Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap siprofloksasin atau dengan derivate kinolon
yang lain. Wanita hamil atau menyusi, anak-anak dan remaja yang , masih dalam
pertumbuhan
4. METRONIDAZOL
Indikasi
Metronidazol terutama digunakan untuk amoebiasis intestinal dan extra intestinal
dan juga trichomoniasis, giardiasis, lambliasis.Juga untuk pencegahan dan
pengobatan infeksi bakteri anaerobik.

Kontra indikasi
yang hipersensitif terhadap metronidazole, wanita hamil yang menderita
trichomoniasis pada trimester pertama
Pasien yang mempunyai penyakit susunan syaraf pusat yang aktif dan riwayat
penyakit “Blood Dyscrasia”.

5. ACYCLOVIR
Indikasi
Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir, termasuk
herpes genitalis inisial dan rekuren.
Pengobatan infeksi herpes zoster dan varicella.

Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir.

6. COTRIMOXASOL
Indikasi
1. Infeksi saluran kemih seperti pielonefritisdan pielitis oleh kuman yang sensitif
seperti Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter dan Proteus.
2. Infeksi saluran pencernaan terutama oleh kuman Salmonella dan Shigella,
seperti tifoid, paratifoid dan disentri basiler.
3. Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis akut dan kronis oleh kuman H.
Influenzae atau S.pneumonea.
4. Infeksi lain seperti toxoplamasis dan infeksi lainnya dimana obat terpilih tidak
dapat diberikan.
     Kontra indikasi
Obat ini jangan diberikan pada pasien yang peka terhadap sulfonamide dan
trimetroprim, wanita hamil atau menyusui, anak-anak dibawah 2 bulan, penderita
anemia megalobastik karena kekurangan asam folat.

7. SPIRAMYCIN
Indikasi
1. Inamycin digunakan untuk infeksi saluran nafas, seperti tonsilitis, faringitis,
bronchitis, pneumonia, sinusitis dan otitis media
2. Infeksi pada kulit
3. Infeksi pada telinga
4. Infeksi-infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap
spiramisina.

Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap spiramisina atau antibiotik makrolida
lainnya.

8. NYSTATIN
Indikasi
Pengobatan kandidiasis pada rongga mulut dan kondidiasis intestestinal

Kontra indikasi
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap nystatin.

9. VALACICLOVIR
Indikasi
1. Herpes zoster
2. Herpes simplex (pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital
awal dan kambuhan)
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap valaciclovir, acyclovir atau komponen lain
dari obat ini

10. METRONIDAZOL, NYSTATIN


Indikasi
Neo gynoxa ovula diindikasikan untuk pengobatan infeksi campuran vagina yang
disebabkan oleh Tricomonas vaginalis dan C. albicans

Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap salah satu komponen
Terapi kombinasi sengan metronidazole oral sebaiknya dihindari pada kasus
gangguan saraf aktif, riwayat diskrasia darah, hipotiroid atau hipoadrenal kecuali
jika menurut dokter keuntungan yang didapat melebihi potensi bahaya yang
muncul pada pasien
  Kontra indikasi pada wanita hamil trimester pertama

11. DOXYCYCLINE
Indikasi
1. Infeksi saluran pernafasan: infeksi saluran pernafasan bawah termasuk
pneumonia yang disebabkan Haemophilus influenza, Klebsiella, S.Pneumonia
2. Pneumonia yang disebabkan oleh mycoplasma pneumonia
3. Pengobatan bronkitis dan sinusitis kronis
4. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Klebsiella, Enterobacter,
S.faecalis, E.coli
5. Infeksi kulit: acne vulgaris
6. Penyakit karena hubungan seksual
7. Sebagai alternatif untuk pengobatan gonore dan sifilis
8. Infeksi mata yang disebabkan oleh Gonococci, Staphylococci dan H.influenza
seperti trachoma dan konjungtivis
9. Infeksi Ricketsia
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif/alergi terhadap golongan tetrasiklin
Wanita hamil, menyusui dan anak dibawah umur 8 tahun.

B. ANTI EMETIKUM
1. DOMPERIDONE
Indikasi
1. Sindroma dyspepsia fungsional
2. Mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian ledova dan bromokriptin
lebih dari 12 minggu
3. Mual dan muntah akut.
4. Pemakaian pada anak-anak tidak dianjurkan kecuali untuk mual dan muntah
pada kemoterapi kanker dan radioterapi.

Kontra indikasi
1. Penderita yang hipersensitif terhadap domperidone
2. Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolaktin
3. Tidak boleh digunakan jika serangan mortalitas lambung dapat
membahayakan seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik, atau perforasi
gastrointestinal

2. METOCLOPRAMIDEHCL
Indikasi
1. Meringankan/mengurangi gastroparesis akut dan yang kambuh kembali
2. Menghilangkan rasa panas sehubungan dengan reflux esophagitis
3. Menanggulangi mual dan muntah metabolic karena obat atau sesudah operasi

Kontra indikasi
Penderita epilepsy, keadaan perdarahan gastrointestinal obstuksi mekanik atau
perforasi, pheochromacytomonas
3. PROMETHAZINE
Indikasi
Mengurangi rasa mual dan mencegah muntah yang disebabkan oleh
gastrointestinal, vertigo yang disebabkan oleh maniere sindrom dan labirintitis,
mabuk perjalanan (“motion sickness”) dan mual setelah operasi

Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap Promethazine, Fenotiazin dan turunannya, penderita asma.

4. PRATHIAZINETHEOCLATE, PYRIDOXINEHCL
Indikasi
Untuk mencegah muntah-muntah setelah operasi, muntah-muntah pada masa
kehamilan dan muntah-muntah dalam perjalanan.

Kontra indikasi
Terhadap penderita yang hipersensitif

C. ANTIPIRETIK ANALGETIK
1. ASAM MEFENAMAT
Indikasi
Meredakan rasa nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala,
sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan rasa
nyeri sesudah operasi.

Kontra indikasi
1. Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat
2. Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan
urtikaria
3. Penderita dengan tukak lambung dan usus
4. Penderita dengan ganguan ginjalyang berat
2. PARACETAMOL
Indikasi
1. Sebagai antipiretik/analgesic termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal
2. Sebagai analesik misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.     Menurunkan demam pada
influenza dan setelah vaksinasi

Kontra indikasi
Hipersensitif tehadap parasetamol dan deisiensi glucose-6- fosfat
dehidrogenase.Tidak boleh digunakan pada pendeita dengan gangguan fungsi
hati.

3. LIDOCAIN HCL
Indikasi
Local anesthica

Kontra indikasi
Hypotensi

4. ASAM ASETILSALISILAT (ACETOSAL)


Indikasi
Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot

Kontra indikasi
1. Penderita hipersensitif termasuk asma, penderita tukak lambung (maag),
pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit (konsultasikan
dengan dokter)
2. Penderita hemophilia dan trombositopenia, karena dapat meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan.
3. Penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan (dikonsultasikan ke
dokter)
5. NATRIUM DIKLOFENAK
Indikasi
Pengobatan jangka pendek untuk kondisi akut dan kronis pada gejala-gejala:
1. Rheumatoid atritis
2. Osteoarthritis
3. Ankilosing spondylitis

Kontra indikasi
1. Tukak lambung dan perdarahan gastrointestinal
2. Hiersensitif terhadap diclofenac
3. Penderita asma, urtikaria dan rhinitis akut yang ditimbulkan oleh acetosal
atau NASID lain yang mempunyai aktivitas menghambas prostaglandin
sintetase

D. ANTI PERDARAHAN
1. METHYLEROMETRIN
Indikasi
1. Penanganan aktif pada tahap 3 kelahiran
2. Perdarahan uterine yeng terjadi setelah persalinan plasenta, uterine atony.
3. Subinvolusi dari puerperal uterus, lochimetra
4. Perdarahan uterine karena aborsi

Kontra indikasi
1. Tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum munculnya kepala
2. Inersia uterine primer dan sekunder, hipertensi, toksemia, penyakit pembuluh
darah oklusif, sepsis dan hipersensitivitas, kerusakan fungsi hati dan ginjal

2. TRANEXAMIC ACID
Indikasi
1. Untuk fibrinolisis local seperti: epistaksis, prostatektomi, konisasi serviks
2. Edema angioneurotik
3. Pedarahan abnormal sesudah operasi
4. Perdarahan sesudah operasi gigi pada penderita hemophilia

E. OBAT SISTEM ENDOKRIN


1. LEVONOGESTREL, ETHINYLESTRADIOL
Indikasi
Kontasepsi oral

Kontra indikasi
Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK) tidak boleh digunakan jika terdapat salah
satu dari keadaan yang tercantum di bawah ini.Jika salah satu dari keadaan yang
tercantum terjadi untuk pertama kali sewaktu pemakain KOK, pemakaiannya
harus segera dihentikan.
1. Adanya atau riwayat trombotik/tromboembolik vena atau arteri yang pernah
terjadi (misalnya thrombosis vena dalam, embolisme paru-paru, infark,
miokardial) atau serangan pada pembuluh darah otak.
2. Adanya atau riwayat prodomi thrombosis (misalnya serangan iskemik
sementara, angina pectoris)
3. Riwayat migrant dengan gejala-gejala neurology fokal
4. Diabetes mellitus yang berkaitan dengan pembuluh darah
5. Adanya factor resiko yang hebat atau berganda pada thrombosis vena atau
arteri mungkin pula merupakan salah satu kontra indikasi
6. Pankreatis atau riwayat yang diasosiasikan dengan hipertrigliseridema yang
parah
7. Adanya atau riwayat tumor hati (jinak atau ganas)
8. Adanya atau riwayat penyakit hati yang parah selama fungsi hati belum
kembali normal
9. Diketahui atau dicurigai adanya keganasan yang dipengaruhi oleh hormone
seks (contohnya dari organ kelamin atau payudara)
10. Perdarahan vagina yang tidak didiagnosa
11. Adanya atau diperkirakan adanya kehamilan
12. Hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat-zat tambahan
13. Riwayat herpes gestationis
14. Sicle-cell anemia

2. MEDROXYPROGESTERONE
Indikasi
Depo progestin digunakan untuk kontrasepsi bila dengan cara lain seperti pil
oral/IUD tidak dapat dilakukan

Kontra indikasi
1. Penderita yang peka terhadap Meedroxy progesterone acetate
2. Pendarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya
3. Kelainan patologis payudara yang tidak diketahui penyebabnya
4. Pendarahan pada saluran kemih yang tidak diketahui penyebabnya
5. Kehamilan

3. LYNESTRENOL
Indikasi
Kontrasepsi oral

Kontra indikasi
1. Kehamilan
2. Penyakit hati berat atau riwayat ini jika hasil test fungsi hati gagal untuk
kembali normal, ikterus kolestatik riwayat ikterus kehamilan atau ikterus
karena penggunaan steroid, sindroma Rotor dan sindroma Dubin-Johnson
3. Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa
4. Riwayat dari kehamilan yang tidak terdiagnosa
5. Riwayat dari kehamilan tuba atau salpingistis
6. Riwayat selama kehamilan atau sebelum menggunakan steroid dari pruritis
berat atau herpes gestationis
4. PROGETERONE
Indikasi
1. Pengobatan perdarahan uterus disfungsional (PUD) atau sebagai penyokong
fase liteal pada konsepsi
2. Pengobatan sindrom premenstrual

Kontra indikasi
Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya

5. NORETISTERONE
Indikasi
Perdarahan disfungsional, amenorea primer dan sekunder, sindroma pre-
menstruasi, mastopati siklik, pengaturan waktu menstruasi, endometriosis.
Kontra indikasi
Primolut N sebaiknya tidak digunakan jika terdapat kondisi seperti yang tersebut
dibawah ini, hal ini berlaku juga untuk produk yang mengandung progesterone
saja. Jika kondisi dibawah ini timbul selama penggunaan Primolut N, penggunaan
harus dihentikan secepatnya, bila:
1. Diketahui atau diduga hamil
2. Menyusi
3. Proses tromboeboli
4. Diabetes melitus dengan keterlibatan vaskuler
5. Riwayat atau menderita penyakit hati yang parah selama nilai fungsi hati
belum kembali normal
6. Riwayat atau menderita tumor hati (ringan aatau akut)
7. Diketahui atau menderita keganasan yang tergantung pada hormon seks
8. Hipersensitifitas terhadap zat aktif atau zat tambahan lain
6. CLOMIFENE CITRAT
Indikasi
1. Infetrilitas pada wanita
2. Menambah spermatogenesis pada penderita oligosperma.

Kontra indikasi
1. Penderita penyakit hati atau yang mempunyai latar belakang disfungsi hati,
evaluasi klinik fungsi hati harus selalu dilakukan sebelumm terapi.
2. Penderita yang mengalami pendarahan uterus abnormal dan tidak diketahui
sumbernya.
3. Endometrial carcinoma, ovarium cyst
4. Uncontrolled thyroid atau adrenal dysfunction.

F. OBAT SALURAN PENCERNAAN


1. LOPERAMIDE
Indikasi
Lodia diindikasikan untuk diare non spesifik akut dan kronik.

Kontra indikasi
1. Pada anak-anak dibawah usia 12 tahun, wanita hamil dan menyusui
2. Pada penderita colitis akut karena dapat menyebabkan toksik megakolon
3. Pada keadaan dimana konstipasi harus dihindari dan pada penderita yang
hipersensitif terhadap laporamida

2. CIMETIDIN
Indikasi
Simetidin digunakan untuk penderita tukang lambung dan duodenun,
reflukesopagitis dan keadaan hipersekresi patologis, seperti sindroma Zollinger-
Ellison.
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif
.
3. BISACODYL
Indikasi
1. Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi
2. Untuk persiapan diagnostic, terapi sebelum dan sesudah operasi dan kondisi
untuk mempercepat defekasi, Bisocadyl harus digunakan dengan pengawasan
medis.

Kontra indikasi
Dulcolax dikontra indikasikan pada pasien ileus, obstruksi usus, yang baru
mengalami pembedahan dibagian perut seperti usus buntu, radang usus akut dan
dehidrasi parah.
Dulcolax juga dikontra indikasikan pada pasien yang diketahui hipersensitif
terhadap bisocadyl atau komponen lain dalam produk.

4. RANITIDINE
Indikasi
Ranitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan duodenum akut,
refluks esophagus, keadaan hipersekresi asam lambung patologis seperti pada
sindroma Zollinger-Ellison, hipersekresi pasca bedah.

Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap ranitidin.

5. ALUMUNIUM HIDRIXIDE, MAGNESIUM CARBONAT, CALCIUM


CARBONAT
Indikasi
Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak
lambung, gastritis, tukak usus dua belas jari, dengan gejala-gejala mual, nyeri
lambung, nyeri ulu hati, perasaan penuh pada lambung.

Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitivitas terhadap komponen obat ini.
Pasien dengan hipo atau hipertiroidisme, pasien dalam dialisis (untuk pengobatan
jangka panjang dapat menyebabkan enselopati atau penyakit tulang yang
berhubungan dengan alumunium).

G. DERMATOLOGI
1. HYDROCORTISONE
Indikasi
Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan infeksi seperti eksim
dan alergi kulit seperti dermatitis atropic, dermatitis kontak, dermatitis alergic,
pruritis anogenital dan neuro dermatitis.

Kontra indikasi
1. Penyakit kulit karena virus atau tuberculosis, akut rosasae, scabies, dermatitis
perioral, tinae, pemakaian lama atau daerah yang luas pada kehamilan.
2. Penderita yang hipersensitif
3. Herpes simplex, vaccinia dan varicella, infeksi jamur.

2. KETOCONAZOLE
Indikasi
Ketoconazole krim diindikasikan untuk pengobatan topikal pada infeksi kulit
seperti: tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, tinea pedis.
Infeksi kulit di atas yang disebabkan oleh Trichopyton mentagraphytes,
Microsparum canis dan Epidermophyton floccosum.
Juga untuk pengobatan kandidosis kutis dan tinea (Pitriasis) versikolor.
Kontra indikasi
Pasien hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini.

H. OBAT SALURAN PERNAPASAN


1. DEXTROMETHORPHAN
Indikasi
Dekstrometorfan sangat efektif untuk pengobatan batuk kering yang kronis dan
batuk yang disebabkan iritasi tenggorokan dan bronkus.

Kontra indikasi
Penderita yang mengalami kegagalan pernafasan , penyakit hati  (liver disease)
dan penderita yang hipersensitif terhadap Dekstrometorfan.

2. SALBUTAMOL
Indikasi
Untuk meringankan gejala sesak nafas pada penderita asma bronkhial, bronkhitis
kronis dan emfisema.

Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap salbutamol.

3. AMBROXOL
Indiksi
Diindikasikan penyakit saluran pernapasan akut dan kronis yang disertai dengan
sekresi bronkial yang abnormal.,terutama pada serangan akut bronkitis kronis,
asma bronkial, bronkitis asmatik, pengobatan sebelum dan sesudah operasi serta
pada perawatan intensif untuk menghindari komplikasi paru-paru.
I. OBAT SALURAN UROGENITAL
1. OXYTOCIN
Indikasi
1. Antepartum
Oxytocin akan meningkatkan kontraksi uterus, agar proses persalinan dapat
berjalan lebih cepat untuk kepentingan ibu dan/atau fetus.
Dapat digunakan untuk:
 Induksi persalinan
 Stimulasi atau memperkuat kontraksi persalinan, seperti pada inersia uteri.
 Terapi tambahan pada abortus inkomplit, ataupun abortus yang terjadi pada
trimester II.
2. Post partum
Oxytocin dapat membantu menghasilkan kontraksi uterus pada kala III
persalinan, sehingga dapat mengontrol perdarahan postpartum.

Kontra indikasi
1. Disproporsi sefalopelvik
2. Kelainan letak yang diperhatikan tidak dapat lahir spontan pervaginam,
misalnya letak lintang.
3. Pada kasus-kasus gawat, dimana lebih baik melakukan tindakan operasi secti
secarea.
4. Gawat janin
5. Pemakaian terus menerus pada inersia uteri atau toksemia yang berat
6. Kontraksi hipertonus
7. Hipersensitif
8. Induksi persalinan dimana persalinan secara spontan pervaginam merupakan
kontraindikasi, seperti rupture tali pusat, plasenta previa totalis, vasa previa.
J. VITAMIN
1. ASAM FOLAT
Indikasi
Asam folat berperan dalam pertumbuhan janin yang normal, serta membantu
memelihara kesehatan tubuh.

2. ZAT BESI
Indikasi
1. Untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia (gejala defisiensi
zat besi)
2. Terapi pencegahab defisiensi zat besi selama masa kehamilan

3. CALCIUM LACTATE
Indikasi
Membantu memenuhi kebutuhan kalsium

Kontra indikasi
Penderuta dengan pengobatan glikosida jantung

Dosis dan cara pemberian


Dewasa: 3 kali sehari 1-2 tablet
Anak-anak: 2-3 kali sehari 1 tablet

4. DOCOSAHEXANOIC ACIS (DHA)


Indiksi
Memelihara kesehatan wanita hamil, menyusui.

Dosis dan cara pemberian


Sehari 1 kapsul lunak, diminum pagi hari.
Dikonsumsi pada usia kehamilan trimester III (usia kehamilan mulai 6 bulan)
dimana terjadi pembentukan otak janin, sampai dengan masa menyusui.

Anda mungkin juga menyukai