Oleh :
ELAE IRANIASY, S.Kep
NIM. 113063J120020
1
LAPORAN PENDAHULUAN ISK
I. KONSEP TEORI
Sistem perkemihan terdiri atas beberapa organ yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria
a) Ginjal
Ginjal adalah organ berbetuk dua-buncis yang terletak di bagian posterior abdomen, satu
buah pada setiap sisi kolumna vertebralis torakal ke-12 sampai vertebra lumbal
ketiga,dimana ginjal kanan biasanya terletak agak lebih rendah dari ginjal kiri karena
2
Fungsi vital ginjal :
- Sebagai homeostasis.
Ginjal terbagi menjadi bagian eksternal yang disebut korteks dan bagian internal
yang dikenal sebag/ai medula. Pada manusia, setiap ginjal tersusun dari kurang lebih 1
juta nefron.Nefron, yang dianggap sebagai unit fungsional ginjal, terdiri atas sebuah
berada pada salah satu sisi membrane basalis, dan sel-sel endotel pada sisi lainnya.
Glomerulus membentang dan membentuk tubulus yang terbagi menjadi tiga bagian :
tubulus proksimal, ansa henle, dan tubulus distal. Tubulus distal bersatu untuk
membentuk duktus pengumpul.Duktus ini berjalan lewat korteks dan medulla renal untuk
Glomerulus yang merupakan struktur awal nefron, tersusun dari jonjot-jonjot kapiler
yang mendapat darah dari vasa aferen dan mengalirkan darah balik lewat vasa
everen. Tekanan darah menentukan berapa tekanan dan kecepatan aliran darah yang
melewati glomerulus.Ketika darah berjalan melewati struktur ini, filtrasi terjadi. Air dan
molekul-molekul yang kecil akan dibiarkan lewat sementara molekul-molekul yang besar
3
tetap tertahan di dalam aliran darah. Cairan disaring lewat dinding jonjot-jonjot kapiler
Dalam kondisi yang normal, kurang dari 20 % dari plasma yang melewati
glomerulus akan disaring ke dalam nefron dengan jumlah yang mencapai sekitar 180
liter filtrat perhari. Filtrat tersebut yang sangat serupa dengan plasma darah tanpa molekul
yang besar (protein, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit) pada hakekatnya
terdiri atas air, elektrolit, dan molekul kecil lainnya. Dalam tubulus, sebagian substansi
ini secara selektif diabsopsi ulang ke dalam darah.Substansi lainnya disekresikan dari
darah ke dalam fitrat ketika fitrat tersebut mengalir di sepanjang tubulus. Fitrat akan
dipekatkan dalam tubulus distal serta duktus pengumpul, dan kemudian menjadi urin
yang mencapai pelvis ginjal. Sebagai substansi, seperti glukosa, normalnya akan
diabsorpsi kembali seluruhnya dalam tubulus dan tidak akan terlihat dalam urin.
Proses reabsorpsi serta sekresi dalam tubulus sering mencakup transportasi aktif
dan memerlukan penggunaan energi. Berbagai substansi secara normal disaring oleh
natrium, klorida, bikarbonat, kalium, glukosa, ureum, kreatinin, serta asam urat.
Urine terbentuk dalam unit-unit fungsional ginjal yang disebut nefron. Urine yang
terbentuk dalam nefron ini akan mengalir ke dalam duktus pengumpul dan tubulus renal
yang kemudian menyatu untuk membentuk pelvis ginjal. Setiap pelvis akan membentuk
ureter. Ureter merupakan pipa panjang dengan dinding yang sebagian besar terdiri atas
otot polos.Organ ini menghubungkan setiap ginjal dengan kandung kemih dan berfungsi
4
b) Ureter
Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25-30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter
sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika
dan dilapisi oleh peritoneum Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter
5
c) Kandung kemih (vesika urinaria)
tepat dibelakang os.pubis. Organ ini berungsi sebagai wadah sementara untuk
menampung urine. Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos
mengososngkan kandung kemih pada saat buang air kecil (urinari). Uretra muncul
dari kandung kemih; pada laki-laki, uretra berjalan lewat penis dan pada wanita
bermuara tepat di sebela anterior vagina. Pada laki-laki kelenjar prostate yang
posterior dan lateral. Sfingter urinalisis eksterna merupakan otot volunter yang bulat
internal yang dikenal sebag/ai medula. Pada manusia, setiap ginjal tersusun dari
kurang lebih 1 juta nefron.Nefron, yang dianggap sebagai unit fungsional ginjal,
6
terdiri atas sebuah glomerulus dan sebuah tubulus.Seperti halnya pembuluh kapiler,
basalis. Sel-sel epitel berada pada salah satu sisi membrane basalis, dan sel-sel
endotel pada sisi lainnya. Glomerulus membentang dan membentuk tubulus yang
terbagi menjadi tiga bagian : tubulus proksimal, ansa henle, dan tubulus distal.
lewat korteks dan medulla renal untuk mengosongkan isinya ke dalam pelvis ginjal.
Glomerulus yang merupakan struktur awal nefron, tersusun dari jonjot-jonjot kapiler
yang mendapat darah dari vasa aferen dan mengalirkan darah balik lewat vasa
everen. Tekanan darah menentukan berapa tekanan dan kecepatan aliran darah yang
melewati glomerulus.Ketika darah berjalan melewati struktur ini, filtrasi terjadi. Air
yang besar tetap tertahan di dalam aliran darah. Cairan disaring lewat dinding jonjot-
jonjot kapiler glomerulus dan memasuki tubulus. Cairan ini dikenal sebagai ”Fitrat”.
Dalam kondisi yang normal, kurang dari 20 % dari plasma yang melewati
glomerulus akan disaring ke dalam nefron dengan jumlah yang mencapai sekitar 180
liter filtrat perhari. Filtrat tersebut yang sangat serupa dengan plasma darah tanpa
molekul yang besar (protein, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit) pada
hakekatnya terdiri atas air, elektrolit, dan molekul kecil lainnya. Dalam tubulus,
lainnya disekresikan dari darah ke dalam fitrat ketika fitrat tersebut mengalir di
sepanjang tubulus. Fitrat akan dipekatkan dalam tubulus distal serta duktus
7
pengumpul, dan kemudian menjadi urin yang mencapai pelvis ginjal. Sebagai
aktif dan memerlukan penggunaan energi. Berbagai substansi secara normal disaring
mencakup natrium, klorida, bikarbonat, kalium, glukosa, ureum, kreatinin, serta asam
urat.
d) Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
- Uretra prostaria
- Uretra membranosa
- Uretra kavernosa.
8
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa. Selain saluran eksresi uretra laki-laki berfungsi
sedikit kearah atas, panjangnya ± 3-4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari
vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra pada
wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di
b. Definisi
urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada saluran kemih
Istilah ISK umum digunakan untuk menandakan adanya invasi mikroorganisme pada
Yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus, mikroorganisme
c. Etiologi
ISK terjadi oleh banyak faktor seperti : Usia, Gender, Prevalensi bakteriuria, dan faktor
9
- Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
- Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung
- Mobilitas menurun
- Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin
- Demam
10
- Pada wanita yang lebih tua juga menunjukkan gejala yang serupa, yaiu kelelahan,
Jika infeksi dibiarkan saja, infeksi akan meluas dari kandung kemih hingga ginjal.
Gejala – gejala dari adanya infeksi pada ginjal berkaitan dengan gejala pada cystitis, yaitu
demam, kedinginan, rasa nyeri pada punggung, mual, dan muntah. Cystitis dan infeksi
Tidak setiap orang dengan infeksi saluran kemih dapat dilihat tanda – tanda dan
- Frekuensi berkemih yang sering dengan jumlah urin yang sedikit (oliguria)
Gejala – gejala dari infeksi saluran kemih secara spesifik sering meliputi :
a) Pyelonephritis akut.
Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah meluasnya infeksi yang
terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa salit pada
punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat kedinginan, serta mual
atau muntah.
b) Cystitis.
11
Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan rasa tertekan
pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi,
c) Uretritis.
Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat urinasi. Pada
Tanda dan gejala infeksi saluran kemih berdasarkan rentang usia, meliputi :
a) Gejala pada bayi dan anak kecil yang sering terjadi, meliputi:
- Kecendrungan terjadi demam tinggi yang tidak diketahui sebabnya, khususnya jika
dikaitkan dengan tanda – tanda bayi yang lapar dan sakit, misalnya: letih dan lesu.
- Rasa sakit dan bau urin yang tidak enak. ( orang tua umumnya tidak dapat
mengidentifikasikan infeksi saluran kemih hanya dengan mencium urin bayinya. Oleh
- Urin yang keruh. (jika urinnya jernih, hal ini hanya mirip dengan penyakit, walaupun
tidak dapat dibuktikan kebenarannya bahwa bayi tersebut bebas dari Infeksi saluran
kemih).
- jaundice (kulit yang kuning dan mata yang putih) pada bayi, khususnya bayi yang
12
- Diarrhea
- Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan dengan usaha tertentu (misalnya:
- Demam
- Pada anak – anak, mengompol juga menandakan gejala adanya infeksi saluran kemih.
- Lemah
- rasa sakit pada panggul dan punggung bagian bawah (dengan infeksi pada ginjal)
- seringnya berkemih
- ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang normal, dengan kata lain,
meliputi :
13
- adanya protein pada urin (proteinuria)
- demam
pyelonephritis) meliputi:
- Kedinginan
- mual
- muntah (emesis)
e. Epidemiologi
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2 % anak laki-
laki. Kejadian infeksi saluran kemih pada bayi baru. Infeksi saluran kemih dapat terjadi
pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki. Kejadian infeksi saluran kemih pada
bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar disbanding
14
bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun, infeksi saluran kemih
lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar infeksi
saluran kemih terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah di mana
infeksi saluran kemih pada perempuan mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya
0,2% dan rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian infeksi saluran
kemih pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Pada anak
laki-laki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari
anak laki-laki yang tidak disunat. Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan infeksi
saluran kemih mengalami demam tanpa sumber infeksi dari riwayat dan pemeriksaan
fisik. Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal demam ini terjadi pada
anak perempuan.
f. Patofisiologi
ISK sering disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius.
Mikroorganisme ini masuk melalui kontak langsung dari tempat infeksi terdekat,
hematogen, limfogen. Ada dua jalur utama terjadinya ISK, asending dan hematogen.
Secara asending yaitu masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih antara lain faktor
anatomi di mana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada laki-laki
sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi. Faktor tekanan urin saat miksi, kontaminasi
kateter) adanya dekubitus yang terinfeksi. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
secara hematogen yaitu sering terjadi pasien yang sistem imunnya rendah sehingga
15
yaitu adanya bendungan total urin yang mengakibatkan distensi kandung kemih,
bendungan intrarenal akibat jaringan parut dll. Sisa urin dalam kandung kemih yang
nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri. Residu
gangguan fungsi ginjal sendiri kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar ke sel
traktus urinarius.
Pathway
Mikroorganisme
Patogenik
16
Dalam traktus urinarius
Asending Hematogen
Kurang
Infeksi Saluran Kemih
Pengetahuan
Akibat jaringan parut
Hipertermi
Nyeri
17
gangguan fungsi ginjal,
Gangguan Kerusakan
Eliminasi Urine Eliminasi Urine
h. Penatalaksanaan
a) Non-medis
Menurut M. Clevo Rendy dan Margareth Tahun 2012 : Hal. 221 )Pengobatan infeksi
saluran kemih dari mikroorganisme dan mencegah infeksi berulang, sehingga dapat
menurunkan angka kecacatan serta angka kematian, Tujuan tersebut dapat dicapai
dengan :
- Meningkatkan intake cairan 2-3 liter /hari bila tidak ada kontraindikasi
b) Medis
18
- Antibiotik jangka panjang (baik obat yang sama atau diganti ) dalam jangka waktu
3-4 minggu
- Pengobatan profilaktik dengan dosis rendah satu kali sehari sebelum tidur dalam
waktu 3- 6 bulan ini merupakan pengobatan lanjut bila ada komplikasi lebih lanjut
- Analgesik dan anti spasmodik untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh
penderita
kemih .
i. Pemeriksaan Diagnostik
1. Urinalisis
Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK.
Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB)
Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih.
Bakteriologis
Mikroskopis
Biakan bakteri
3. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin
tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria
19
4. Metode tes
Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess untuk
pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka psien mengalami piuria. Tes
pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin
Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (misal, klamidia trakomatis,
dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus
a. Pengkajian
20
Data Biografi :
pengkajian,catatan kedatangan.
telepon.
Pola Gordon :
- Mual, muntah
- Anoreksia
21
3. Pola eliminasi
- Sering berkemih
Hematuri
Diare
Gangguan ini terjadi pada klien yang sudah menikah karena klien dirawat
dirumah sakit.
22
Dalam hal ini beribadah biasanya terganggu karena klien tidak boleh
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
a. Kesadaran
b. GCS
a. Kepala
1) Keluhan
2) Inspeksi
3) Distribusi rambut
6) Palpasi
- massa abNormal
- Krepitasi
- Nyeri tekan
b. Mata
1) Visus
2) Lapang pandang
23
3) Konjunctiva
4) Tanda peradangan
5) Fungsi penglihatan
c. Hidung
1) Inspeksi
2) Bentuk
3) Perdarahan
4) Palpasi
5) Nyeri tekan
Inspeksi
- Warna bibir
- Mukosa bibir
- Mukosa dalam
- Gigi
- Gusi
- Lidah
- Warna lidah
- Pembengkakan tonsil
- Sakit tenggorok
- Gangguan bicara
e. Telinga
24
Inspeksi
- Bentuk
- Perdarahan
- Serumen
- Aroma
- Palpasi
- Gg pendengaran
- pemeriksaan
f. Leher
Inspeksi/ Palpasi
- Kekakuan
- Pembesaran kelj.limfe
- Nyeri
3. Dada/ Thorax
Inspeksi
Tanda peradangan
25
retraksi interostae
Palpasi :
Krepitasi
Nyeri tekan
Taktil fremitus
Auskultasi:
Jantung
Aortic
Pulmonal
BJ abnormal
Paru :
Suara nafas
Perkusi :
Jantung
Batas jantung
Paru
Inspeksi :
26
Kondisi kulit
Palpasi :
Edema
Massa abnormal
Nyeri :
5. Abdomen
Inspeksi :
Palpasi :
Edema
Nyeri tekan :
Massa abnormal :
Auskultasi:
Bising usus :
Perkusi :
6. Genetalia
7. Rectum
Inspeksi
27
Kondisi kulit sekitar anal
Nodul
Nyeri
8. Ektremitas
Deformitas
Edema
Kaji warna
Tekstur
turgor dan
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur
28
2. Kerusakan eliminasi urin berhubungan dengan Infeksi saluran kemih
d. kurangnya informasi.
N KRITERIA (NIC)
29
dengan Kriteria non verbal dari e) Agar lingkungan seperti
30
nyeri (Skala h) Identifikasi skala
intensitas,fre nyeri
berkurang k) Kolaborasi
analgetik
31
selama 3x24 volume dan 5. Pemberian terapi obat-
inasi 3. mendorong
membaik, meningkatkan
tanda-tanda cairan
(urgensi, penuh
disuria) obat-obatan
dbn
urin bebas
partikel
32
batas normal axila,kening,teng dingindapat membantu
dingin pemberian
c) Klien antipiretik
tampak
berkerin
gat
dingin
33
eliminasi urine Urinary Urinary retention masalah eliminasi urine
kemih reflex
kosong kandung
secara kemih
penuh dengan
cc 3. Memantau
34
Tidak ada distensi
spasme kandung
bladder kemih
Balance dengan
seimbang perkusi
Intake 4. Perhatikan
cairan laporan
dalam frekuensi
rentang kencing
normal beserta
ukuran dan
kekuatan
urine
5. Kolaborasi
pemberian
obat sesuai
indikasi
5 Kurangnya Tujuan NIC: Pengetahuan 1. Meningkatkan
pengobatan b. d. Setelah
35
kurangnya diberikan 2. Jelaskan 3. Mencegahkepara
Program 3. Jelaskan
kebutuhan pengobatan
pengobatan penilaan
tingkat
pengetahuan
36
pasien
tentang
proses
penyakit
yang spesifik
5. Sediakan
informasi
pada pasien
tentang
kondisi
dengan cara
yang tepat
6. Identifikasi
penyebab
penyakit
dengan cara
yang tepat
D. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses yang menandakan seberapa jauh
evaluasi yang diharapkan dari diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien dengan
37
Diagnosa 1 : Nyeri b. d. Inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus
urinarius lain.
Nyeri berkurang
Polaeliminasi membaik,
Akral dingin
Bebas ISK
b. d. kurangnya informasi
38
Pasien Mampu Menjelaskan kembali tentang proses penyakit, mengenal kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
3. Jakrta: EGC.
Nanda . 2005 .Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA : Definisi dan klasifikasi. Jakarta :
Prima Medika.
39
Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.
4. Jakarta: EGC
Medika.
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran
http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/31/askep-isk/
http://www.Minurse.com.
McCloskey, J. C., & Bulecheck, G. M. 1996. Nursing intervention classsification (NIC). Mosby,
St. Louise.
40
Noer, S. 1996. Buku ajar: Ilmu penyakit dalam, JilidI. Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
Potter, P. A., & Perry, A. G. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, proses dan
41