0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan5 halaman
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke langit ketujuh dengan dibawa oleh buraq. Beliau bertemu dengan para nabi mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Ibrahim. Puncaknya adalah menerima wahyu untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke langit ketujuh dengan dibawa oleh buraq. Beliau bertemu dengan para nabi mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Ibrahim. Puncaknya adalah menerima wahyu untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke langit ketujuh dengan dibawa oleh buraq. Beliau bertemu dengan para nabi mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Ibrahim. Puncaknya adalah menerima wahyu untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari.
Isra 'Mi'raj (Arab: اإلسراء والمعراج, al-'Isrā' wal-Mi'rāj) adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam satu malam saja. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada kesempatan ini Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Isra secara etimologis atau bahasa berarti berjalan di malam hari. Isra' secara terminologi atau menurut istilah berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram (di Mekkah) ke masjid Aqsha berarti masjid yang jauh (di Palestina). Sedangkan Mi'raj secara etimologis atau bahasa berarti tangga, atau alat untuk naik dari bawah ke atas. Dan Mi'raj secara terminologi atau menurut terminologi adalah perjalanan Nabi saw dari alam bawah (bumi) ke alam atas (surga) ke langit ketujuh ke sidratul muntaha, yaitu dari Masjidil Aqsha di Palestina sampai dengan alam atas melalui beberapa surga dan ke sidratul muntah dan akhirnya ke Arsy dan Kursi di mana ia menerima wahyu dari Tuhan yang berisi perintah untuk sholat lima waktu.
B. Waktu Isra 'Mi'raj
Para ulama banyak ynng berselisih pendapat tentang waktu isra 'mi'raj. Beberapa ulama berpendapat bahwa isra' mi'raj terjadi pada tanggal 7 Rabiul awal, beberapa pada tanggal 17 Rabiul awal, beberapa pada tanggal 27 Rabiul akhir. dan yang lainnya berpendapat bahwa isra 'mi'raj terjadi pada tanggal 27 rajab. Tetapi kebanyakan ulama berpendapat bahwa isra 'mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Sementara itu, tahun Isra' Mi'raj terjadi pada masa akhir kenabian di Makkah sebelum Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Yaitu pada malam 27 Rajab tahun ke 10 kenabian.
C. Kisah Awal Tentang Terjadinya Isra Mi’raj
Suatu hari malaikat Jibril mendatangi Nabi dan kemudian membawa buraq, 'binatang' putih yang lebih besar dari keledai. Sekali melangkahkan kakinya sejauh mata memandang. Dengan buraq itu, Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina. Nabi mengikatkan buroqnya dengan seutas tali yang seringkali para nabi mengikatkan kendaraannya di tempat itu. Kemudian Nabi Muhammad SAW sholat dua rakaat di Baitul Maqdis, setelah selesai sholat dia keluar dan Jibril datang kepadanya dengan segelas khamer (minuman keras) dan segelas susu. Nabi Muhammad SAW memilih susu. Kata malaikat Jibril, "Kamu dalam kesucian, jika kamu memilih khamer, umatmu akan tersesat." Dengan buraq, Nabi SAW melanjutkan perjalanannya bersama Jibril ke surga. Setelah mencapai surga pertama, Jibril meminta malaikat penjaga untuk membuka pintu surga, mereka ditanya oleh malaikat penjaga surga, "Siapa kamu?" Jibril menjawab: "Saya Jibril" kemudian malaikat penjaga surga bertanya lagi, "Dan siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab, “Saya bersama Muhammad”, bertanya lagi “Apakah Muhammad diutus oleh Allah untuk datang ke sini?”, Jibril menjawab lagi, “ya, Muhammad diutus oleh Allah”. Kemudian pintu surga dibuka, setelah mereka memasuki surga pertama, dia menemukan Nabi Adam. Nabi Adam menyambutnya dengan hangat dan mendoakan kebaikan untuknya. Perjalanan dilanjutkan ke surga kedua, di surga kedua ia menemukan Yesus dan Yohanes. Di surga ketiga ada Nabi Yusuf. Nabi Idris ditemukan di langit keempat. Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Nabi Idris ditemukan di langit keempat. Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing- masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Nabi Idris ditemukan di langit keempat. Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing- masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. Jibril meminta para malaikat penjaga surga untuk membuka pintu gerbang surga, mereka juga ditanya oleh para penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama. nabi melakukan Adam sekarang. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Jibril meminta para malaikat penjaga surga untuk membuka pintu gerbang surga, mereka juga ditanya oleh para penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama. nabi melakukan Adam sekarang. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Para nabi menyambutnya dengan hangat dan juga mendoakan kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Para nabi menyambutnya dengan hangat dan juga mendoakan kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah tempat yang sangat indah, keindahannya tidak bisa dibayangkan oleh siapapun. Dari Sidratul Muntaha dia mendengar kalam-kalam. Dari Sidratul Muntaha dia juga melihat empat sungai, dua sungai non fisik (mandi) di surga, dua sungai fisik (dhahir ) di dunia: Efrat dan Nil. Kemudian Jibril membawa tiga gelas anggur, susu, dan madu, dia memilih susu. Jibril juga berkomentar, "Itulah (simbol) sifat (kesucian) kamu dan ummatmu." Jibril mengundang Nabi untuk melihat surga yang indah. Puncak perjalanannya adalah diterimanya perintah salat wajib. Pada mulanya shalat wajib lima puluh kali sehari semalam, kemudian Nabi bertemu dengan Nabi Musa, dan Nabi Musa menyuruh Nabi untuk meminta keringanan kepada Allah, karena Nabi Musa pernah memerintahkannya kepada Bani Israil, dan mereka tidak mampu untuk melaksanakannya. Sehingga Nabi Musa yakin bahwa ummat Nabi Muhammad tidak mampu menjalankannya. Atas usul Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringanan dan diberikan pengurangan sepuluh kali untuk setiap permintaan, yang terakhir menjadi wajib lima kali sehari semalam. Nabi Muhammad kembali kepada Musa dan mengatakan bahwa shalat wajib adalah 5 kali sehari. Musa masih menyuruh Muhammad untuk kembali kepada Tuhan untuk meminta keringanan, Namun sepertinya Nabi Muhammad SAW menolak dan malu kepada Allah untuk meminta keringanan, "Saya telah meminta keringanan kepada Tuhanku, sekarang saya rela dan pasrah." Maka Allah berfirman, “Itulah fardlu-Ku dan Aku telah memudahkannya (menjadi 5x sholat) atas hamba-Ku. Setiap sholat (sebagai pengganti) sepuluh sholat, jadi itu menjadi 50 kali sholat. Barang siapa yang berniat berbuat baik dan tidak kerjakanlah, maka dituliskan baginya satu kebaikan. Dan barang siapa berniat baik maka dia mengerjakannya, maka ditulis untuknya sepuluh kebaikan. Dan barang siapa berniat jahat, dan dia tidak melakukannya, maka tidak ada keburukan yang tertulis baginya. Dan barang siapa berniat jahat. Itulah fardlu-Ku dan Aku telah memudahkannya (menjadi 5x shalat) atas hamba-Ku. Setiap salat (sebagai pengganti) sepuluh salat, sehingga menjadi 50 waktu salat. Barang siapa berniat berbuat baik dan tidak mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kebaikan. Dan barang siapa berniat berbuat baik maka dia mengerjakannya, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan. Dan barang siapa berniat jahat, lalu dia tidak melakukannya. , maka satu kejahatan tidak ditulis untuknya. Dan barang siapa yang berniat jahat. Itulah fardlu-Ku dan Aku telah memudahkannya (menjadi 5x shalat) atas hamba-Ku. Setiap shalat (sebagai pengganti) sepuluh shalat, sehingga shalatnya genap 50 kali. Barang siapa berniat berbuat baik dan tidak mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kebaikan. Dan barang siapa berniat berbuat baik maka dia melakukannya, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan. Dan barang siapa berniat jahat, lalu dia tidak melakukannya. , maka satu kejahatan tidak ditulis untuknya. Dan barang siapa yang berniat jahat. maka ditulis baginya sepuluh kebaikan, dan barang siapa berniat jahat dan tidak mengerjakannya, maka tidak ada satu keburukan pun yang tertulis baginya. D. Hikmah Isra Mi’raj 1. Dalam surat Al-Isra’ ayat satu, menceritakan peristiwa Isra Miraj, yang mana kata 'abdun' yang artinya hamba digunakan untuk menyebut Muhammad SAW. Hal tersebut menunjukkan bahwa Nabi SAW adalah hamba yang benar-benar bertakwa pada Allah SWT serta memperoleh derajat yang begitu mulia di sisi Allah SWT. 2. Pembekalan dakwah yang tangguh. Sebelum terjadinya peristiwa Isra Miraj, orang-orang terdekat Nabi SAW dan selalu mendukung misi dakwahnya silih berganti wafat. Sedangkan di sisi lain, Nabi SAW terus mendapat penindasan dari kaum Quraisy. Ujian yang datang bertubi-tubi ini Allah berikan agar Nabi SAW benar-benar tangguh dalam menyampaikan dakwah. 3. Menjelaskan kebenaran meski pahit Setelah malam Isra Miraj, Nabi SAW menyampaikan kepada penduduk Mekkah apa yang baru saja dialaminya. Namun banyak yang tak percaya mengenai cerita ‘tak masuk akal’ tersebut. Hal ini menunjukkan, kebenaran tetap harus disampaikan, meski pahit karena banyak mendapat penolakan.