Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Isra Mi’raj


Isra 'Mi'raj (Arab: ‫اإلسراء والمعراج‬, al-'Isrā' wal-Mi'rāj) adalah dua bagian
perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam satu malam saja. Peristiwa ini
merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada kesempatan ini
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk melaksanakan shalat
lima waktu sehari semalam.
            Isra secara etimologis atau bahasa berarti berjalan di malam hari. Isra' secara
terminologi atau menurut istilah berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam
hari dari Masjidil Haram (di Mekkah) ke masjid Aqsha berarti masjid yang jauh (di
Palestina).
Sedangkan Mi'raj secara etimologis atau bahasa berarti tangga, atau alat untuk
naik dari bawah ke atas. Dan Mi'raj secara terminologi atau menurut terminologi adalah
perjalanan Nabi saw dari alam bawah (bumi) ke alam atas (surga) ke langit ketujuh ke
sidratul muntaha, yaitu dari Masjidil Aqsha di Palestina sampai dengan alam atas melalui
beberapa surga dan ke sidratul muntah dan akhirnya ke Arsy dan Kursi di mana ia
menerima wahyu dari Tuhan yang berisi perintah untuk sholat lima waktu.

B. Waktu Isra 'Mi'raj


            Para ulama banyak ynng berselisih pendapat tentang waktu isra 'mi'raj. Beberapa
ulama berpendapat bahwa isra' mi'raj terjadi pada tanggal 7 Rabiul awal, beberapa pada
tanggal 17 Rabiul awal, beberapa pada tanggal 27 Rabiul akhir. dan yang lainnya
berpendapat bahwa isra 'mi'raj terjadi pada tanggal 27 rajab. Tetapi kebanyakan ulama
berpendapat bahwa isra 'mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab.
Sementara itu, tahun Isra' Mi'raj terjadi pada masa akhir kenabian di Makkah
sebelum Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Yaitu pada malam 27
Rajab tahun ke 10 kenabian.

C. Kisah Awal Tentang Terjadinya Isra Mi’raj


Suatu hari malaikat Jibril mendatangi Nabi dan kemudian membawa buraq,
'binatang' putih yang lebih besar dari keledai. Sekali melangkahkan kakinya sejauh mata
memandang. Dengan buraq itu, Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekah ke
Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina. Nabi mengikatkan buroqnya dengan seutas
tali yang seringkali para nabi mengikatkan kendaraannya di tempat itu. Kemudian Nabi
Muhammad SAW sholat dua rakaat di Baitul Maqdis, setelah selesai sholat dia keluar
dan Jibril datang kepadanya dengan segelas khamer (minuman keras) dan segelas
susu. Nabi Muhammad SAW memilih susu. Kata malaikat Jibril, "Kamu dalam kesucian,
jika kamu memilih khamer, umatmu akan tersesat."
Dengan buraq, Nabi SAW melanjutkan perjalanannya bersama Jibril ke
surga. Setelah mencapai surga pertama, Jibril meminta malaikat penjaga untuk membuka
pintu surga, mereka ditanya oleh malaikat penjaga surga, "Siapa kamu?" Jibril menjawab:
"Saya Jibril" kemudian malaikat penjaga surga bertanya lagi, "Dan siapa yang
bersamamu?" Jibril menjawab, “Saya bersama Muhammad”, bertanya lagi “Apakah
Muhammad diutus oleh Allah untuk datang ke sini?”, Jibril menjawab lagi, “ya,
Muhammad diutus oleh Allah”. Kemudian pintu surga dibuka, setelah mereka memasuki
surga pertama, dia menemukan Nabi Adam. Nabi Adam menyambutnya dengan hangat
dan mendoakan kebaikan untuknya.
Perjalanan dilanjutkan ke surga kedua, di surga kedua ia menemukan Yesus dan
Yohanes. Di surga ketiga ada Nabi Yusuf. Nabi Idris ditemukan di langit
keempat. Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi
Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk
membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-masing dengan
pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa
untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril
melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim
yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur.
Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap
malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Nabi Idris
ditemukan di langit keempat. Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga
kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga
surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-
masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi.
juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian
Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan
Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur
adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya
memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Nabi Idris ditemukan di langit
keempat. Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi
Musa di surga keenam. 
Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu
surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang
mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan
seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan
perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang
menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana
70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak
akan pernah masuk lagi. . Kemudian Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di surga
kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga, Jibril meminta malaikat penjaga
surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya oleh penjaga surga masing-
masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama tadi.
juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian
Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan
Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur
adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya
memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Kemudian Nabi SAW bertemu
dengan Nabi Harun di surga kelima, dan Nabi Musa di surga keenam. Di setiap surga,
Jibril meminta malaikat penjaga surga untuk membuka pintu surga, mereka juga ditanya
oleh penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan
pada saat di surga pertama tadi. juga berdoa untuk kebaikan seperti yang dilakukan nabi
Adam sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh,
disana Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke
Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari,
setiap malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi.
Jibril meminta para malaikat penjaga surga untuk membuka pintu gerbang surga,
mereka juga ditanya oleh para penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang
mirip dengan pertanyaan pada saat di surga pertama. nabi melakukan Adam
sekarang. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana
Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul
Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap
malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Jibril meminta
para malaikat penjaga surga untuk membuka pintu gerbang surga, mereka juga ditanya
oleh para penjaga surga masing-masing dengan pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan
pada saat di surga pertama. nabi melakukan Adam sekarang. Kemudian Nabi dan Jibril
melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim
yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah
tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya memasukinya
sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Para nabi menyambutnya dengan hangat dan
juga mendoakan kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam sebelumnya. Kemudian
Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana Nabi menemukan Nabi
Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur
adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap malaikat hanya
memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi. . Para nabi menyambutnya
dengan hangat dan juga mendoakan kebaikan seperti yang dilakukan nabi Adam
sebelumnya. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, disana
Nabi menemukan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul
Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat di mana 70.000 malaikat berdoa setiap hari, setiap
malaikat hanya memasukinya sekali dan tidak akan pernah masuk lagi.
Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah tempat yang
sangat indah, keindahannya tidak bisa dibayangkan oleh siapapun. Dari Sidratul Muntaha
dia mendengar kalam-kalam. Dari Sidratul Muntaha dia juga melihat empat sungai, dua
sungai non fisik (mandi) di surga, dua sungai fisik (dhahir ) di dunia: Efrat dan
Nil. Kemudian Jibril membawa tiga gelas anggur, susu, dan madu, dia memilih
susu. Jibril juga berkomentar, "Itulah (simbol) sifat (kesucian) kamu dan
ummatmu." Jibril mengundang Nabi untuk melihat surga yang indah.
Puncak perjalanannya adalah diterimanya perintah salat wajib. Pada mulanya
shalat wajib lima puluh kali sehari semalam, kemudian Nabi bertemu dengan Nabi Musa,
dan Nabi Musa menyuruh Nabi untuk meminta keringanan kepada Allah, karena Nabi
Musa pernah memerintahkannya kepada Bani Israil, dan mereka tidak mampu untuk
melaksanakannya. Sehingga Nabi Musa yakin bahwa ummat Nabi Muhammad tidak
mampu menjalankannya. Atas usul Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringanan dan
diberikan pengurangan sepuluh kali untuk setiap permintaan, yang terakhir menjadi wajib
lima kali sehari semalam.
Nabi Muhammad kembali kepada Musa dan mengatakan bahwa shalat wajib
adalah 5 kali sehari. Musa masih menyuruh Muhammad untuk kembali kepada Tuhan
untuk meminta keringanan, Namun sepertinya Nabi Muhammad SAW menolak dan malu
kepada Allah untuk meminta keringanan, "Saya telah meminta keringanan kepada
Tuhanku, sekarang saya rela dan pasrah." Maka Allah berfirman, “Itulah fardlu-Ku dan
Aku telah memudahkannya (menjadi 5x sholat) atas hamba-Ku. Setiap sholat (sebagai
pengganti) sepuluh sholat, jadi itu menjadi 50 kali sholat. Barang siapa yang berniat
berbuat baik dan tidak kerjakanlah, maka dituliskan baginya satu kebaikan. Dan barang
siapa berniat baik maka dia mengerjakannya, maka ditulis untuknya sepuluh kebaikan.
Dan barang siapa berniat jahat, dan dia tidak melakukannya, maka tidak ada keburukan
yang tertulis baginya. Dan barang siapa berniat jahat. Itulah fardlu-Ku dan Aku telah
memudahkannya (menjadi 5x shalat) atas hamba-Ku. Setiap salat (sebagai pengganti)
sepuluh salat, sehingga menjadi 50 waktu salat. Barang siapa berniat berbuat baik dan
tidak mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kebaikan. Dan barang siapa berniat
berbuat baik maka dia mengerjakannya, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan. Dan
barang siapa berniat jahat, lalu dia tidak melakukannya. , maka satu kejahatan tidak
ditulis untuknya. Dan barang siapa yang berniat jahat. Itulah fardlu-Ku dan Aku telah
memudahkannya (menjadi 5x shalat) atas hamba-Ku. Setiap shalat (sebagai pengganti)
sepuluh shalat, sehingga shalatnya genap 50 kali. Barang siapa berniat berbuat baik dan
tidak mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kebaikan. Dan barang siapa berniat
berbuat baik maka dia melakukannya, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan. Dan
barang siapa berniat jahat, lalu dia tidak melakukannya. , maka satu kejahatan tidak
ditulis untuknya. Dan barang siapa yang berniat jahat. maka ditulis baginya sepuluh
kebaikan, dan barang siapa berniat jahat dan tidak mengerjakannya, maka tidak ada satu
keburukan pun yang tertulis baginya.  
D. Hikmah Isra Mi’raj
1. Dalam surat Al-Isra’ ayat satu, menceritakan peristiwa Isra Miraj, yang
mana kata 'abdun' yang artinya hamba digunakan untuk menyebut
Muhammad SAW. Hal tersebut menunjukkan bahwa Nabi SAW adalah
hamba yang benar-benar bertakwa pada Allah SWT serta memperoleh
derajat yang begitu mulia di sisi Allah SWT.
2. Pembekalan dakwah yang tangguh.
Sebelum terjadinya peristiwa Isra Miraj, orang-orang terdekat Nabi SAW
dan selalu mendukung misi dakwahnya silih berganti wafat. Sedangkan di
sisi lain, Nabi SAW terus mendapat penindasan dari kaum Quraisy. Ujian
yang datang bertubi-tubi ini Allah berikan agar Nabi SAW benar-benar
tangguh dalam menyampaikan dakwah. 
3. Menjelaskan kebenaran meski pahit
Setelah malam Isra Miraj, Nabi SAW menyampaikan kepada penduduk
Mekkah apa yang baru saja dialaminya. Namun banyak yang tak percaya
mengenai cerita ‘tak masuk akal’ tersebut. Hal ini menunjukkan, kebenaran
tetap harus disampaikan, meski pahit karena banyak mendapat penolakan.

Anda mungkin juga menyukai