1[1][1] Bekas pukulan sayap malaikat jibril ketika ibu Nabi Ismail, Siti Hajar kehausan bersama
putranya Ismail yang masih dibuaian, ditinggal berdua oleh Nabi Ibrahim di padang sahara. Siti Hajar
berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali mencari seseorang yang membawa air
untuk beliau minta dan diminumnya, kemudian datanglah Malaikat Jibril memukul tanah dengan
sayapnya lalu terpancarlah air dari tanah tersebut, Siti Hajar berkata:”Zam, zam (air banyak) yang penuh
berkah, maka air tersebut dinamakan air Zamzam”.
2[2][2] Para Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan hikmah. Imam Nawawi berpendapat
bahwa yang dimaksud hikmah disini yaitu ilmu yang mencakup pengetahuan tentang Allah dan
pengetahuan batin untuk mengetahui kebenaran dari-Nya lalu beliau amalkan, dan menjauhi yang
bertentangan dengan kebenaran tersebut. .
3[3][3] Hilm (santun) antonim dari kata godhob (marah) tetapi terkadang semakna, dalam artian
marah ketika melanggar segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
4[4][4] Sejenis binatang ternak yang berwarna putih, berbadan tinggi besar diatas keledai
dibawah bighol (peranakan antara kuda dan keledai) langkah tapak kakinya secepat penglihatan matanya
dan dua telinganya bergerak-gerak, jika dia hendak naik gunung kedua kakinya naik keatas (kakinya
memanjang) sedangkan jika turun gunung kedua tangannya yang memanjang kebawah.
memberitahukannya):”Tidakkah engkau merasa malu hai burok?. Demi Allah! tidak ada makhluk
yang paling mulia di sisi Allah selain beliau, orang yang engkau bawa itu”. Seketika juga burok
tersimpuh malu sampai bercucuran keringat lalu Nabi menaikinya. Ada yang berpendapat bahwa
Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw. pernah mengendarai burok. Sedangkan menurut Sa’id
bin Musayyab dan yang lainnya burok adalah kendaraan yang pernah ditumpangi oleh Nabi
Ibrahim ketika beliau akan berangkat dari Syam menuju Mekkah (baitul haram). Nabi berangkat
dengan kendaraan burok didampingi oleh Jibril di sebelah kanan beliau , dan Mikail di sebelah
kirinya. menurut Ibnu Sa’ad Jibril adalah orang yang bertugas sebagai pengendara burok,
sedangkan Mikail sebagai pemegang tali burok.
Berangkatlah Nabi didampingi Jibril dan Mikail dengan mengendarai burok sehingga
sampai di sebuah tempat yang terdapat pohon kurma. Jibril berkata kepada Nabi: “Turun dulu
disini! Kemudian shalatlah!”. Maka beliau shalat (melaksanakan apa yang diperintahkah
kepadanya). Setelah itu, beliau naik burok . lalu Jibril bertanya kepada Nabi:”Taukah kamu?
dimana tadi kamu shalat?”. Beliau jawab :”Tidak”, akhirnya Jibril menjelaskan bahwa tadi kamu
shalat di Tayyibah5[5][5]. Kemudian Nabi melanjutkan kembali perjalanannya mengendarai
burok yang berjalan dengan cepat, dengan langkah kaki secepat penglihatan matanya. Ditengah
perjalanan Jibril menyuruh Nabi berhenti sejenak untuk shalat terlebih dahulu, lalu Nabi
melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya . Setelah selesai, kemudian beliau bergegas
naik ke atas burok kembali. Tidak lama setelah itu, Jibril bertanya lagi kepada Nabi (Sebagaimana
yang sebelumnya): ”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau menjawab:”Tidak”, lalu
Jibril memberikan jawaban bahwa tadi kamu shalat di Madyan6[6][6]. Kemudian Nabi
melanjutkan kembali perjalanannya mengendarai burok sehingga sampai di suatu tempat, lalu
Jibril menyuruh Nabi berhenti untuk shalat di tempat tersebut. Akhirnya beliau menuruti apa yang
diperintahkan Jibril kepadanya. Setelah selesai shalat, beliau langsung naik burok untuk
melanjutkan perjalanan. Kemudian tidak lama setelah itu, Jibril bertanya kembali kepada Nabi (
sebagaimana pertanyaan sebelumnya):”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau
menjawab:”Tidak”, lalu Jibril memberikan jawaban bahwa tadi kamu shalat di Thursina7[7][7].
Kemudian Nabi ditemani oleh Jibril dan Mikail dibawa oleh burok untuk melanjutkan
perjalanan sampai di suatu tempat yang nampak dengan jelas istana-istana negeri Syam. lalu Jibril
menyuruh Nabi berhenti untuk shalat di tempat tersebut. Akhirnya beliau menuruti apa yang
diperintahkan Jibril kepadanya. Setelah selesai shalat, beliau langsung naik burok untuk
melanjutkan perjalanan. Kemudian tidak lama setelah itu, Jibril bertanya kembali kepada Nabi (
5[5][5] Yaitu Madinah Al-Munawwarah disebut Tayyibah karena tempatnya yang dianggap baik
dan suci, yang menjadi tujuan hijrah kaum muslimin mekkah, dan disini pula tempat turunnya wahyu.
6[6][6] Nama satu perkampungan yang terlatak di depan kota Gujjah dekat pohon yang dijadikan
tempat berteduh dan berlindung oleh Nabi Musa ketika keluar dari mesir takut dari kejaran Fira’un.
7[7][7] Thursina atau Thursinin sebagaimana terdapat dalam surat At-Tin, yaitu nama suatu
gunung yang terkenal di syam, tapi ada juga yang mengatakan bahwa Thur itu adalah nama gunung
sedangkan sina itu nama lembah. Di Thursina ini nabi musa menerima wahyu dari Allah, dan beliau dapat
kesempatan untuk dapat berkomunikasi langsung dengan-Nya.
sebagaimana pertanyaan sebelumnya):”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau
menjawab:”Tidak”, lalu Jibril memberikan jawaban bahwa tadi kamu shalat di Baitlehm8[8][8].
Ketika Nabi melakukan perjalanan diatas burok tiba-tiba beliau melihat Ifrit9[9][9] yang
hendak menghampirinya dibelakang beliau dengan membawa obor di tangannya, setiap kali Nabi
melirik ke arah ifrit tersebut, dia membalas memandang beliau. Jibril bertanya kepada
Nabi:”Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kata yang dapat kamu ucapkan, dan apabila kamu
mengucapkannya niscaya obor yang ada di tangan ifrit tersebut akan padam, dan dia akan jatuh
tersungkur (binasa)?”. Beliau menjawab:”Ya mau”, katakanlah! Aku berlindung kepada dzat Allah
yang mulia dan dengan kalimah-kalimah allah yang sempurna yang tidak akan melampui batas
bagi orang yang shaleh, tidak juga bagi orang yang jahat apabila mengucapkannya, dari suatu
kejahatan yang turun dari langit, kejahatan yang naik ke langit, kejahatan yang bertebaran di bumi,
dan kejahatan yang keluar dari bumi, dan dari berbagai fitnah malam dan siang, dari kejahatan
jalan-jalan malam dan siang kecuali satu jalan yang mengantarkan kepada kebaikan. Ya Rahman!
Akhirnya obor yang dibawa oleh Ifrit itu padam dan dia jatuh tersungkur (binasa).
Kemudian Nabi bersama Jibril dan Mikail melanjutkan perjanannya kembali,
sampai tiba di suatu kaum yang sedang menanam tanaman. Tidak lama kemudian, mereka
dapat memanennya (mengambil hasil panen), setelah diambil hasil panennya, tanaman
tersebut kembali seperti semula (seperti sebelum panen). Lalu Nabi bertanya kepada Jibril:
“Apa ini?” Jibril menjawab: mereka adalah orang-orang yang menginfakkan hartanya di
jalan Allah. Sesuatu yang mereka infakkan maka Allah akan menggantinya. Lalu beliau
mencium bau harum, karena merasa penasaran akhirnya beliau menanyakan hal tersebut kepada
Jibril : “Harum bau apa ini?” dia menjawab:”Itu harum baunya Masyithoh, seorang pembantu
kerajaan fir’aun yang kerjanya adalah menyisir rambut anak perempuannya fira’un”. Ketika dia
sedang menyisir rambut putri fira’un tiba-tiba sisirnya jatuh, dengan spontan masyithoh
mengucapkan:” Bismillahi” terdengarlah perkataan tersebut oleh putri fira’un, karena merasa
ayahnya telah ditipu selama ini (diam-diam beriman kepada Allah) lalu dia berkata kepada
Masyithoh:”Akan aku beritahukan kejadian ini kepada ayahku? Dengan lantang dan penuh
keyakinan masyithoh menjawab:”Ya, silahkan!”, tidak lama kemudian fir’aun memanggil
masyithoh untuk menghadapnya, setelah masyithoh menghadap, fira’un berkata
kepadanya:”Apakah kamu mempunyai tuhan selainku?” masyithoh menjawab :”Ya, tuhanku dan
tuhanmu adalah Allah. Konon wanita (Masyithoh) tersebut mempunyai 2 anak dan seorang suami.
Fira’un merayu dia dan suaminya untuk meninggalkan agamanya, akan tetapi keduanya
menolak ajakan tersebut. Fir’aun berkata kepadanya: “Sungguh saya akan membunuh kalian
berdua”. Lalu masyithoh meminta kepada fir’aun seraya berkata: “Merupakan suatu kebaikan
darimu atas kami, apabila kamu membunuh kami maka kuburkanlah jasad kami di satu kuburan”.
Lalu fira’un berkata:”Ini upahmu dari kami yang menjadi hakmu”. Kemudian dia memerintahkan
kepada prajuritnya untuk membawakan katel besar dari tembaga lalu panaskan sampai benar-benar
panas, setelah panas, masyitoh dan putra-putranya dilemparkan kedalamnya (katel besar tesebut).
Satu persatu mereka dilemparkan sampai giliran putranya yang paling kecil yang masih disusui
oleh ibunya. Dia berkata:”hai ibuku lemparkan saja aku dan janganlah engkau ragu-ragu karena
8[8][8] Yaitu nama perkampungan yang terletak di depan Baitul Muqoddas, disebut Baitlehm
karena disana nabi musa lahir dari perut Ibunya tanpa mengandung terlebih dahulu.
11[11][11] Sejenis pohon berduri yang tidak dapat dimakan oleh binatang karena jijik/busuk.
Pendapat lain mengatakan pohon kering berduri. Ada juga yang berpendapat tanaman yang berbau
busuk.
12[12][12] Tanaman yang sangat pahit, terdapat di Negeri Tihamah/Mekkah. Ajhuri berpendapat
buah dari pohon yang tidak enak rasanya. Pendapat lain mengatakan pohon yang tidak ada di dunia tetapi
adanya di neraka yang tidak ingin dimakan oleh penghuninya.
dengan perkataan yang besar pengaruhnya, kemudian dia menyesal dengan perkataan tersebut
akan tetapi dia tidak mampu untuk meralat/merubah kembali apa yang sudah dia katakana”.
Ketika Nabi melanjutkan perjalanan tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari
sebelah kanan beliau. Dia berkata:”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya
kepadamu”. Akan tetapi beliau tidak menjawabnya (menghiraukannya). Lalu beliau berkata: “Apa
ini hai jibril?”. Jibril menjawab:”Ini adalah seorang yahudi yang apabila kamu menjawab
pertanyaannya niscaya umatmu akan menjadi yahudi”.
Kemudian Ketika Nabi melanjutkan perjalanan tiba-tiba ada seseorang yang
memanggilnya dari sebelah kiri beliau. Dia berkata:”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku
ingin bertanya kepadamu”. Akan tetapi beliau tidak menghiraukannya. Lalu beliau berkata:”Apa
ini hai jibril?”. Jibril menjawab:”Dia adalah seorang nasrani yang apabila kamu menjawab
pertanyaannya niscaya umatmu akan menjadi nasrani”.
Kemudian sewaktu Nabi melanjutkan perjalanan tiba-tiba ada seorang wanita yang
tersingkap kedua hastanya dengan segala perhiasan yang diciptakan Allah. Wanita itu berkata:
”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya kepadamu. Tetapi beliau tidak
meliriknya. Lalu berkata:”Siapa dia hai Jibril?”. Jibril menjawab:”Itu adalah dunia. Apabila kamu
menjawab pertanyaannya niscaya ummatmu lebih memilih dunia dari pada akhirat”.
Kemudian sewaktu Nabi melanjutkan perjalanan tiba-tiba ada seorang kakek yang
menyingkir dari jalan memanggilnya seraya berkata:”Hai Muhammad kemari kamu! Lalu jibril
berkata:”Teruslah berjalan jangan hiraukan hai Muhammad!”. Beliau berkata:”Siapa dia hai Jibril?
Jibril menjawab:”Dia adalah iblis musuh Allah, dia ingin memalingkannmu dari jalan lurus”.
Kemudian Nabi berjalan melewati seorang nenek yang berada di sisi jalan. Lalu dia
berkata:”Hai Muhammad perhatikanlah aku! Aku ingin bertanya kepadamu”. akan tetapi beliau
tidak meliriknya. Dan Nabi berkata:”Siapa dia hai jibril?”. Jibril menjawab:”Bahwasanya umur
dunia itu tidak lain kecuali sisa umur nenek ini”.
Kemudian Nabi berjalan sampai beliau tiba di kota Baitul maqdis13[13][13] dan
memasukinya lewat pintu sebelah kanan. Lalu beliau turun dari burok, dan mengikatnya di pintu
mesjid dikelilingi/dikerumuni oleh banyak oleh sebagaimana yang dilakukan para nabi AS. Dan
dalam satu riwayat diceritakan bahwa jibril datang dengan membawa batu besar, lalu beliau
meletakkan jari-jari tangannya pada batu tersebut. Kemudian melubangi/merobek dan menahan
burok dengan batu itu. Setelah itu, beliau masuk mesjid melalui pintu yang di masuki sinar
matahari dan bulan. Lalu beliau shalat sunnah tahiyyatul masjid bersama jibril masing-masing 2
raka’at. Tidak lama Nabi diam di mesjid, kemudian banyak orang berkumpul disekitarnya lalu
beliau mengetahui para nabi berada diantara orang-orang yang shalat. Kemudian adzan
dikumandangkan oleh muadzin, lalu iqamat. Para jama’ah yang berada di mesjid berdiri
membentuk beberapa shaf sambil menunggu siapa yang akan menjadi imam. Kemudian jibril
menarik tangan Nabi ke depan untuk menjadi imam. Maka beliau shalat bersama makmum
dibelakangnya sebanyak 2 raka’at.
Diriwayatkan dari Ka’ab bahwa jibril yang mengumandangkan adzan di langit sehingga
para malaikat turun ke bumi. Dan Allah mengumpulkan para nabi dan rasul, kemudian Nabi shalat
bersama mereka. Setelah selesai shalat, jibril bertanya kepada Nabi:”Tahukah kamu siapa tadi
13[13][13] Tempat ini menjadi tempat kelima yang disinggahi Nabi. Lalu beliau melaksanakan
shalat disana, sebagaimana di tempat-tempat sebelumnya. Kelima tempat yang disinggahi Nabi untuk
melaksanakan shalat di tempat tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Jibril menjadi isyarah
bahwa dalam peristiwa Isra Mi’raj ini akan diwajibkannya shalat wajib lima waktu bagi kaum muslimin.
yang shalat dibelakangmu?”. Beliau menjawab:”Tidak tahu”. Lalu jibril pun
menjelaskan:”Makmum yang dibelakangmu itu adalah semua nabi yang diutus oleh Allah”.
Kemudian para nabi memuji-Nya dengan pujian yang indah. Nabi berkata:”Kalian semua memuji
Allah aku pun memuji-Nya”.
Kemudian Nabi mulai mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) yang telah
mengutus aku untuk menjadi rahmat bagi semesta alam dan bagi seluruh manusia, sebagai pemberi
berita gembira dan pemberi peringatan serta menurunkan Al-Qur’an kepadaku sebagai penjelasan
bagi segala sesuatu, menjadikan ummatku sebagai ummat terbaik yang diutus untuk manusia dan
menjadikannya sebagai ummat pertengahan/suri tauladan, menjadikan ummatku sebagai ummat
terdahulu dan ummat yang akan datang. Dia yang telah melapangkan dadaku dan menghapus
dosaku, mengangkat derajatku, menjadikanku sebagai pembuka dan penutup para nabi. Lalu Nabi
Ibrahim berkata:”Dengan sebab keutamaan ini maka nabi Muhammad paling utama diantara kalian
(para nabi)”.
Kemudian Nabi merasa haus sekali, datanglah jibril menghampirinya dengan membawa
dua wadah, yang satu berisi khamar dan yang satu lagi berisi susu. Lalu beliau memilih wadah
yang berisi susu. Jibril berkata: kamu telah memilih fitrah/kesucian, jika kamu minum khamar
niscaya umatmu akan sesat/menyimpang dan sedikit diantara mereka yang akan mengikuti
ajaranmu. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa terdiri dari 3 wadah dan yang ketiganya berisi air
tawar. Dan bahwasanya jibril berkata kepada Nabi:”Jika engkau meminum air tawar maka niscaya
ummatmu akan tenggelam”. Dalam riwayat yang lain juga dikatakan bahwa salah satu dari 3
wadah yang diserahkan kepada Nabi yaitu madu sebagai pengganti air tawar.
Bahwasanya Nabi melihat bidadari-bidadari syurga berada di sebelah kiri batu besar, lalu
beliau mengucapkan salam kepada mereka, dengan segera mereka pun membalas dengan ucapan
salam pula. Kemudian Nabi bertanya kepada mereka dan mereka pun menjawabnya dengan
jawaban yang menyenangkan hati dan pandangan.
Setelah Nabi melaksanakan isra dari masjidil haram sampai ke baitul maqdis, kemudian
beliau mi’raj ke langit sebagaimana arwah orang-orang mukmin berpisah dari raganya ketika
meninggal, kemudian diangkat ke atas langit sampai ke syurga. Tangga-tangga yang dilalui oleh
Nabi ketika naik ke langit ada 10 tangga yang dinaiki yaitu 7 tangga untuk melalui 7 lapis langit,
tangga ke delapan untuk sampai ke sidratul muntaha, tangga ke sembilan untuk sampai ke tempat
yang hanya terdengar suara goresan pena dan tangga kesepuluh yaitu tangga ke ‘arasy dan rafraf.
Tangga-tangga tersebut ada yang terbuat dari perak ada juga yang dari emas yang keindahannya
belum pernah dilihat oleh manusia di dunia. Konon tangga-tangga tersebut berasal dari syurga
firdaus yang bertahtakan mutiara, disebelah kanan dan kirinya dijaga oleh para malaikat.
Kemudian Nabi dan jibril naik ke langit sampai keduanya tiba di pintu langit, yang
dinamakan pintu hafadzhah. Sebagai penjaga pintu tersebut yaitu seorang malaikat yang bernama
Ismail, dia adalah penjaga langit dunia yang bertempat tinggal di angkasa dan tidak pernah naik
ke langit dan tidak juga turun ke bumi kecuali ketika Nabi Muhammad Saw meninggal. Dia
mempunyai anak buah sebanyak 70 ribu malaikat dan masing-masing dari mereka mempunyai 70
ribu pasukan. Lalu jibril membuka pintu langit, dikatakan kepadanya14[14][14]:”Siapa ini?”.
Beliau menjawab:”Saya Jibril”. dan beliau ditanya lagi:”Siapa orang yang bersamamu?”. Jibril
menjawab:”Muhammad”. Dikatakan lagi:”Apakah dia diutus untuk mi’raj?”. Jibril
menjawab:”Ya”. Penjaga pintu langit itu mengucapkan: ”Selamat datang, semoga Allah
memanjangkan umurmu ! engkau sebaik-baiknya manusia! Engkau sebaik-baiknya pemimpin!
15[15][15] Nama tempat tertinggi di syurga atau nama syurga tertinggi. Menrurut pendapat lain
yaitu nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang yang berbuat baik. Dan ada juga yang
berpendapat tempat yang berada di langit ketujuh.
17[17][17] Ibu Nabi Isa Siti Maryam itu saudara perempuannya Ibu Nabi Yahya. Jadi, antara Isa dan Yahya
itu saudara sepupu (anak uwa atau anak bibi).sedangkan menurut pendapat lain bahwa Ibu siti Maryam
adalah Hannah itu saudara perempuannya Ibu Nabi Yahya yang bernama Isya’ binti Paqud ada juga yang
berpendapat Isya binti ‘imran. Jadi, Maryam itu Anak Uwa Nabi Yahya.
merahan dan berambut lebat seakan-akan orang yang baru keluar dari kamar mandi mirip dengan
Urwah bin Mas’ud As-Tsaqofi.
Kemudian Nabi mengucapkan salam kepada Nabi Isa dan Nabi Yahya dan salam beliau
pun dibalas oleh keduanya. Lalu keduanya megucapkan:”Selamat datang saudara dan nabi yang
shaleh!, semoga engkau selalu dalam keadaan baik!”.
Kemudian Nabi naik ke langit ketiga, dan Jibril membuka pintu langit. Maka dikatakan
kepadanya:”Siapa ini?”. Jibril menjawab:”Saya Jibril”. lalu dia ditanya lagi:”Siapa orang yang
bersamamu?”. Jibril menjawab:”Muhammad”. Dikatakan lagi:”Apakah dia diutus untuk mi’raj?”.
Jibril menjawab:”Ya”. Dikatakan (kepada Nabi) : ”Selamat datang, semoga Allah memanjangkan
umurmu ! engkau sebaik-baiknya manusia! Engkau sebaik-baiknya pemimpin! Dan engkau
sebaik-baiknya orang yang datang kepadaku hai Muhammad! Aku akan membukakannya
untukmu berdua”. Ketika keduanya masuk tiba-tiba didalam sudah ada Nabi Yusuf yang ditemani
oleh salah seorang dari kaumnya.
Kemudian Nabi mengucapkan salam kepada Nabi Nabi Yusuf dan beliau pun membalasnya
dengan salam. Lalu keduanya megucapkan:”Selamat datang saudara dan nabi yang shaleh!,
semoga engkau selalu dalam keadaan baik!”. Konon Nabi Yusuf itu telah diberikan setengah
ketampanan wajah dari ketampanan wajah Nabi. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Nabi
yusuf merupakan makhluk Allah yang diciptakannya dengan wajah yang sangat tampan,
ketampanannya bagaikan rembulan yang nampak pada bulan purnama terhadap seluruh bintang
(yang ada di angkasa). Nabi berkata: “Siapa ini hai Jibril?”. Jibril menjawab:”Ini adalah
saudaramu Yusuf”.
Kemudian Nabi naik ke langit keempat, dan Jibril membuka pintu langit. Maka dikatakan
kepadanya:”Siapa ini?”. Jibril menjawab:”Saya Jibril”. lalu dia ditanya lagi:”Siapa orang yang
bersamamu?”. Jibril menjawab:”Muhammad”. Dikatakan lagi:”Apakah dia diutus untuk mi’raj?”.
Jibril menjawab:”Ya”. Dikatakan (kepada Nabi) :”Selamat datang, semoga Allah memanjangkan
umurmu ! engkau sebaik-baiknya manusia! Engkau sebaik-baiknya pemimpin! Dan engkau
sebaik-baiknya orang yang datang kepadaku hai Muhammad! Aku akan membukakannya
untukmu berdua”. Ketika keduanya masuk tiba-tiba didalam sudah ada Nabi Idris yang telah Allah
tinggikan derajatnya18[18][18]
Kemudian Nabi mengucapkan salam kepada Nabi nabi Idris dan beliau pun membalasnya
dengan salam. Lalu keduanya megucapkan:”Selamat datang saudara dan nabi yang shaleh!,
semoga engkau selalu dalam keadaan baik!”.
Kemudian Nabi naik ke langit kelima, dan Jibril membuka pintu langit. Maka dikatakan
kepadanya:”Siapa ini?”. Jibril menjawab:”Saya Jibril”. lalu dia ditanya lagi:”Siapa orang yang
bersamamu?”. Jibril menjawab:”Muhammad”. Dikatakan lagi:”Apakah dia diutus untuk mi’raj?”.
Jibril menjawab:”Ya”. Dikatakan (kepada Nabi) :”Selamat datang, semoga Allah memanjangkan
umurmu ! engkau sebaik-baiknya manusia! Engkau sebaik-baiknya pemimpin! Dan engkau
sebaik-baiknya orang yang datang kepadaku hai Muhammad! Aku akan membukakannya
untukmu berdua”. Ketika keduanya masuk tiba-tiba didalam sudah ada nabi Harun yang sebagian
18[18][18]Menurut sebagian ulama bahwa Nabi Idris diangkat ke langit keempat dalam keadaan
hidup oleh malaikat yang bertugas menjaga matahari. Pendapat lain menyatakan bahwa beliau adalah
orang yang sangat menbenarkan (tanda-tanda kekuasaan) Allah, beliau pernah berdo’a kepada-Nya
supaya diringankan bebannya yang berat (dalam menghadapi kaumnya). Kemudian Allah mengabulkan
do’anya. Ada juga yang berpendapat bahwa diangkat ke langitnya itu oleh malaikat dengan idzin Allah dan
beliau berdo’a supaya dimasukkan ke syurga-Nya. Lihat tafsir surat Maryam ayat 56-57.
jenggotnya berwarna putih dan sebagiannya lagi berwarna hitam panjang hampir sampai pusar
beliau. Di sekitar beliau dikelilingi kaum Bani Israil sambil beliau bercerita kepada mereka,
kemudian Nabi mengucapkan salam kepada beliau dan beliau pun membalasnya dengan ucapan
salam pula. Lalu keduanya megucapkan:”Selamat datang saudara dan nabi yang shaleh!, semoga
engkau selalu dalam keadaan baik!”. Nabi berkata: “Siapa ini hai Jibril?”. Jibril menjawab:”Ini
adalah nabi Harun bin Imran seorang laki-laki yang mencintai kaumnya.
Kemudian Nabi naik ke langit keenam, dan Jibril membuka pintu langit. Maka dikatakan
kepadanya:”Siapa ini?”. Jibril menjawab:”Saya Jibril”. lalu dia ditanya lagi:”Siapa orang yang
bersamamu?”. Jibril menjawab:”Muhammad”. Dikatakan lagi:”Apakah dia diutus untuk mi’raj?”.
Jibril menjawab:”Ya”. Dikatakan (kepada Nabi) :”Selamat datang, semoga Allah memanjangkan
umurmu ! engkau sebaik-baiknya manusia! Engkau sebaik-baiknya pemimpin! Dan engkau
sebaik-baiknya orang yang datang kepadaku hai Muhammad! Aku akan membukakannya
untukmu berdua”.