Anda di halaman 1dari 6

Hadits Kisah Isra Miraj

Qatadah: Telah mengisahi kami Anas bin Malik, dari Malik bin Shashaah ra, ia telah berkata:
Telah bersabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam: Ketika aku di al-Bait (yaitu Baitullah atau
Kabah) antara tidur dan jaga, kemudian beliau menyebutkan tentang seorang lelaki di antara
dua orang lelaki. Lalu didatangkan kepadaku bejana dari emas yang dipenuhi dengan
kebijaksanaan dan keimanan. Kemudian aku dibedah dari tenggorokan hingga perut bagian
bawah. Lalu perutku dibasuh dengan Air Zam Zam, kemudian diisi dengan kebijaksanaan
(hikmah) dan keimanan. Dan didatangkan kepadaku binatang putih yang lebih kecil dari kuda
dan lebih besar dari baghal (peranakan kuda dan keledai), yaitu Buraq. HR al-Bukhari (3207).
Anas bin Malik r.a. berkata, Abu Dzarr r.a. menceritakan bahwasanya Nabi Muhammad saw
bersabda, Dibukalah atap rumahku dan aku berada di Mekah. Turunlah Jibril a.s. dan
mengoperasi dadaku, kemudian dicucinya dengan air zamzam. Ia lalu membawa mangkok besar
dari emas, penuh dengan hikmah dan keimanan, lalu ditumpahkan ke dalam dadaku, kemudian
dikatupkannya.
Ia memegang tanganku dan membawaku ke langit dunia. Ketika aku tiba di langit dunia,
berkatalah Jibril kepada penjaga langit, Bukalah. Penjaga langit itu bertanya, Siapakah ini? Ia
(jibril) menjawab, Ini Jibril. Penjaga langit itu bertanya, Apakah Anda bersama seseorang? Ia
menjawab, Ya, aku bersama Muhammad saw. Penjaga langit itu bertanya, Apakah dia diutus?
Ia menjawab, Ya. Ketika penjaga langit itu membuka, kami menaiki langit dunia. Tiba tiba ada
seorang laki-laki duduk di sebelah kanannya ada hitam-hitam (banyak orang) dan disebelah
kirinya ada hitam-hitam (banyak orang).
Apabila ia memandang ke kanan, ia tertawa, dan apabila ia berpaling ke kiri, ia menangis, lalu ia
berkata, Selamat datang Nabi yang saleh dan anak laki-laki yang saleh. Aku bertanya kepada
Jibril, Siapakah orang ini? Ia menjawab, Ini adalah Adam dan hitam-hitam yang di kanan dan
kirinya adalah adalah jiwa anak cucunya. Yang di sebelah kanan dari mereka itu adalah penghuni
surga dan hitam-hitam yang di sebelah kainya adalah penghuni neraka. Apabila ia berpaling ke
sebelah kanannya, ia tertawa, dan apabila ia melihat ke sebelah kirinya, ia menangis, sampai
Jibril menaikkan aku ke langit yang ke dua, lalu dia berkata kepada penjaganya, Bukalah.
Berkatalah penjaga itu kepadanya seperti apa yang dikatakan oleh penjaga pertama, lalu
penjaga itu membukakannya.
Anas berkata, Beliau menyebutkan bahwasanya di beberapa langit itu beliau bertemu dengan
Adam, Idris, Musa, Isa, dan Ibrahim shalawatullahi alaihim, namun beliau tidak menetapkan
bagaimana kedudukan (posisi) mereka, hanya saja beliau tidak menyebutkan bahwasanya beliau
bertemu dengan Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam. Anas berkata, Ketika Jibril
a.s. bersama Nabi Muhammad saw melewati Idris, Idris berkata, Selamat datang Nabi yang
saleh dan saudara laki-laki yang saleh. Aku (Rasulullah) bertanya, Siapakah ini? Jibril
menjawab, Ini adalah Idris. Aku melewati Musa lalu ia berkata, Selamat datang Nabi yang saleh
dan saudara yang saleh. Aku bertanya, Siapakah ini? Jibril menjawab, Ini adalah Musa. Aku
lalu melewati Isa dan ia berkata, Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh. Aku
bertanya, Siapakah ini? Jibril menjawab, Ini adalah Isa. Aku lalu melewati Ibrahim, lalu ia
berkata, Selamat datang Nabi yang saleh dan anak yang saleh. Aku bertanya,Siapakah ini?
Jibril menjawab, Ini adalah Ibrahim as..' (HR. Bukhari no. 192)

Ibnu Syihab berkata, Ibnu Hazm memberitahukan kepadaku bahwa Ibnu Abbas dan Abu Habbah
al-Anshari berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, Jibril lalu membawaku naik sampai
jelas bagiku Mustawa. Di sana, aku mendengar goresan pena-pena. Ibnu Hazm dan Anas bin
Malik berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, Allah Azza wa Jalla lalu mewajibkan atas
umatku lima puluh shalat (dalam sehari semalam). Aku lalu kembali dengan membawa
kewajiban itu hingga kulewati Musa, kemudian ia (Musa) berkata kepadaku, Apa yang diwajibkan
Allah atas umatmu? Aku menjawab, Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari
semalam). Musa berkata, Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang
demikian itu. Allah lalu memberi dispensasi (keringanan) kepadaku (dalam satu riwayat: Maka
aku kembali dan mengajukan usulan kepada Tuhanku), lalu Tuhan membebaskan separonya. Aku
lalu kembali kepada Musa dan aku katakan, Tuhan telah membebaskan separonya. Musa
berkata, Kembalilah kepada Tuhanmu karena sesungguhnya umatmu tidak kuat atas yang
demikian itu. Aku kembali kepada Tuhanku lagi, lalu Dia membebaskan separonya lagi. Aku lalu
kembali kepada Musa, kemudian ia berkata, Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak
kuat atas yang demikian itu. Aku kembali kepada Tuhan, kemudian Dia berfirman, Shalat itu
lima (waktu) dan lima itu (nilainya) sama dengan lima puluh (kali), tidak ada firman yang diganti
di hadapan Ku. Aku lalu kembali kepada Musa, lalu ia berkata, Kembalilah kepada Tuhanmu.
Aku jawab, (Sungguh) aku malu kepada Tuhanku. Jibril lalu pergi bersamaku sampai ke Sidratul
Muntaha dan Sidratul Muntaha itu tertutup oleh warna-warna yang aku tidak mengetahui apakah
itu sebenarnya? Aku lalu dimasukkan ke surga. Tiba-tiba di sana ada kail dari mutiara dan
debunya adalah kasturi.'(HR. Bukhari no. 193, 194)

Aisyah r.a. berkata, Allah Taala memfardhukan shalat ketika difardhukan-Nya dua rakaat-dua
rakaat, baik di rumah maupun dalam perjalanan. Selanjutnya, dua rakaat itu ditetapkan shalat
dalam perjalanan dan shalat di rumah ditambah lagi (rakaatnya). (Dalam satu riwayat:
Kemudian Nabi Muhammad saw. hijrah, lalu difardhukan shalat itu menjadi empat rakaat dan
dibiarkan shalat dalam bepergian sebagaimana semula, 4/267).(HR. Bukhari no. 195)
. Dari Anas bin Malik, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku didatangi mereka
(malaikat), kemudian mengajakku ke Sumur Zam Zam. Lalu dadaku dibedah, kemudian dibasuh
dengan Air Zam Zam. Lalu aku dikembalikan. HR Muslim (162.2), Kitab Iman, Bab Isra
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku didatangi
Buraq. Lalu aku menunggangnya sampai ke Baitulmakdis. Aku mengikatnya pada pintu mesjid
yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku masuk ke mesjid dan
mengerjakan salat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril datang membawa bejana berisi arak dan
bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril
membawaku naik ke langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya: Siapakah engkau?
Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Ditanya:
Apakah ia telah diutus? Jawab Jibril: Ya, ia telah diutus. Lalu dibukakan bagi kami. Aku bertemu
dengan Adam. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Kemudian aku dibawa
naik ke langit kedua. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapakah engkau? Jawab
Jibril: Jibril. Ditanya lagi: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia
telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Pintu pun dibuka untuk kami. Aku bertemu dengan Isa
bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan mendoakanku
dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya:
Siapa engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawabnya.
Ditanyakan: Dia telah diutus? Dia telah diutus, jawab Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu

Yusuf as. Ternyata ia telah dikaruniai sebagian keindahan. Dia menyambutku dan mendoakanku
dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keempat. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya:
Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril.
Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jibril menjawab: Dia telah diutus. Kami pun dibukakan. Ternyata
di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah Taala
berfirman Kami mengangkatnya pada tempat (martabat) yang tinggi. Aku dibawa naik ke langit
kelima. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa
bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Dijawab: Dia telah diutus.
Kami dibukakan. Di sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia menyambutku dan mendoakanku
dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keenam. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang
bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril.
Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana ada Nabi
Musa as. Dia menyambut dan mendoakanku dengan kebaikan. Jibril membawaku naik ke langit
ketujuh. Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi:
Siapa bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanyakan: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia
telah diutus. Kami dibukakan. Ternyata di sana aku bertemu Nabi Ibrahim as. sedang
menyandarkan punggungnya pada Baitulmakmur. Ternyata setiap hari ada tujuh puluh ribu
malaikat masuk ke Baitulmakmur dan tidak kembali lagi ke sana. Kemudian aku dibawa pergi ke
Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan buahnya sebesar
tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha diselubungi berbagai macam keindahan,
maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorang pun di antara makhluk Allah mampu
melukiskan keindahannya. Lalu Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima
puluh kali dalam sehari semalam. Tatkala turun dan bertemu Nabi saw. Musa as., ia bertanya:
Apa yang telah difardukan Tuhanmu kepada umatmu? Aku menjawab: Salat lima puluh kali. Dia
berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat
melaksanakannya. Aku pernah mencobanya pada Bani Israel. Aku pun kembali kepada Tuhanku
dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Lalu Allah mengurangi lima salat
dariku. Aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan: Allah telah mengurangi lima waktu
salat dariku. Dia berkata: Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu. Kembalilah kepada
Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi
Musa as. sampai Allah berfirman: Hai Muhammad. Sesungguhnya kefarduannya adalah lima
waktu salat sehari semalam. Setiap salat mempunyai nilai sepuluh. Dengan demikian, lima salat
sama dengan lima puluh salat. Dan barang siapa yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak
melaksanakannya, maka dicatat satu kebaikan baginya. Jika ia melaksanakannya, maka dicatat
sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barang siapa yang berniat jahat, tetapi tidak
melaksanakannya, maka tidak sesuatu pun dicatat. Kalau ia jadi mengerjakannya, maka dicatat
sebagai satu kejahatan. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa as., lalu aku beritahukan
padanya. Dia masih saja berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku
menyahut: Aku telah bolak-balik kepada Tuhan, hingga aku merasa malu kepada-Nya. (Shahih
Muslim No.234)
Hadis riwayat Malik bin Sha`sha`ah ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku sedang
berada di dekat Baitullah antara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar ada yang berkata:
Salah satu dari tiga yang berada di antara dua orang. Lalu aku didatangi dan dibawa pergi. Aku
dibawakan bejana dari emas yang berisi air Zamzam. Lalu dadaku dibedah hingga ini dan ini.
Qatadah berkata: Aku bertanya: Apa yang beliau maksud? Anas menjawab: Hingga ke bawah
perutnya. Hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air Zamzam, kemudian dikembalikan ke
tempatnya dan mengisinya dengan iman dan hikmah. Lalu aku didatangi binatang putih yang
disebut Buraq, lebih tinggi dari khimar dan kurang dari bighal, ia meletakkan langkahnya pada

pandangannya yang paling jauh. Aku ditunggangkan di atasnya. Lalu kami berangkat hingga ke
langit dunia. (Sampai di sana) Jibril minta dibukakan. Dia ditanya: Siapa ini? Jibril menjawab Jibril.
Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus?
Ya, jawabnya. Malaikat penjaga itu membukakan kami dan berkata: Selamat datang padanya.
Sungguh, merupakan kedatangan yang baik. Lalu kami datang kepada Nabi Adam as.
(selanjutnya seperti kisah pada hadis di atas). Anas menjelaskan bahwa Rasulullah bertemu
dengan Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as. di langit kedua, di langit ketiga dengan Nabi Yusuf as. di
langit keempat dengan Nabi Idris as. di langit kelima dengan Nabi Harun as. Selanjutnya
Rasulullah saw. bersabda: Kemudian kami berangkat lagi. Hingga tiba di langit keenam. Aku
datang kepada Nabi Musa as. dan mengucap salam kepadanya. Dia berkata: Selamat datang
kepada saudara dan nabi yang baik. Ketika aku meninggalkannya, ia menangis. Lalu ada yang
berseru: Mengapa engkau menangis? Nabi Musa menjawab: Tuhanku, orang muda ini Engkau
utus setelahku, tetapi umatnya yang masuk surga lebih banyak daripada umatku. Kami
melanjutkan perjalanan hingga langit ketujuh. Aku datang kepada Nabi Ibrahim as. Dalam hadis
ini dituturkan, Nabi saw. bercerita bahwa beliau melihat empat sungai. Dari hilirnya, keluar dua
sungai yang jelas dan dua sungai yang samar. Aku (Rasulullah saw.) bertanya: Hai Jibril, sungai
apakah ini? Jibril menjawab: Dua sungai yang samar adalah dua sungai di surga, sedangkan yang
jelas adalah sungai Nil dan Furat. Selanjutnya aku diangkat ke Baitulmakmur. Aku bertanya: Hai
Jibril, apa ini? Jibril menjawab: Ini adalah Baitulmakmur. Setiap hari, tujuh puluh ribu malaikat
masuk ke dalamnya. Apabila mereka keluar, tidak akan masuk kembali. Itu adalah akhir mereka
masuk. Kemudian aku ditawarkan dua bejana, yang satu berisi arak dan yang lain berisi susu.
Keduanya disodorkan kepadaku. Aku memilih susu. lalu dikatakan: Tepat! Allah menghendaki
engkau (berada pada fitrah, kebaikan dan keutamaan). Begitu pula umatmu berada pada fitrah.
Kemudian diwajibkan atasku salat lima puluh kali tiap hari. Demikian kisah seterusnya sampai
akhir hadis. (Shahih Muslim No.238)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. menuturkan perjalanan Isranya. Beliau
bersabda: Nabi Musa as. berkulit sawo matang, tingginya seperti lelaki Syanuah (nama kabilah).
Beliau bersabda pula: Nabi Isa as. itu gempal, tingginya sedang. Beliau juga menuturkan tentang
Malik as. penjaga Jahanam dan Dajjal. (Shahih Muslim No.239)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku diisrakan, aku
bertemu dengan Nabi Musa as., ia seorang lelaki yang tinggi kurus dengan rambut berombak,
seperti seorang Bani Syanuah. Aku juga bertemu dengan Nabi Isa as. ia berperawakan sedang,
berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari pemandian. Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim as.
Akulah keturunannya yang paling mirip dengannya. Lalu aku diberi dua bejana, yang satu berisi
susu dan yang lain berisi arak. Dikatakan padaku: Ambillah yang engkau suka. Aku mengambil
susu dan meminumnya. Kemudian dikatakan: Engkau diberi petunjuk dengan fitrah atau engkau
menepati fitrah. Seandainya engkau mengambil arak, niscaya sesat umatmu. (Shahih Muslim
No.245)
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: Ketika Nabi SAW diisra`kan, beliau melewati seorang nabi dan
beberapa nabi, dan bersama mereka ada banyak orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi,
dan bersama mereka beberapa orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama
mereka tidak ada seorangpun sampai beliau melewati kelompok yang besar. Aku berkata: Siapa
Ini? Dijawablah (oleh Jibril): Musa dan kaumnya. Akan tetapi angkatlah kepalamu, kemudian
lihatlah! Kemudian ada kelompok besar yang memenuhi ufuk dari sebelah sana dan dari
sebelah sana. Lalu dikatakan (oleh Jibril): Mereka adalah umatmu dan yang lainnya adalah

kelompok dari umatmu yang berjumlah tujuh puluh ribu (70.000) orang yang akan masuk surga
tanpa hisab (perhitungan amal). Kemudian beliau masuk (ke kamar beliau) dan mereka (para
sahabat) tidak menanyai beliau dan beliau tidak merangkan kepada mereka. Maka mereka
berkata: Kami adalah mereka itu tadi. Dan ada pula yang berkata: Mereka adalah anak-anak
kami yang lahir dalam fitrah dan Islam. Kemudian Nabi SAW keluar, lalu bersabda: Mereka
adalah orang-orang yang tidak berobat dengan besi panas, tidak meruqyah, dan tidak pula
bertakhayul (tathayyur). Dan mereka bertawakal kepada Tuhan mereka. Lantas Ukasyah bin
Mihshan berdiri lalu berkata: Saya termasuk mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ya.
Kemudian yang lain lagi berdiri lalu berkata pula: Saya termasuk mereka? Beliau menjawab:
Kamu telah didahului oleh Ukasyah (dalam bertanya demikian). HR at-Tirmidzi (2446). Beliau
berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.
Anas berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada
malam aku diisra`kan kecuali mereka berkata: Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam.
HR Ibnu Majah (3479), Kitab Pengobatan, Bab Bekam. Disahkan al-Albani dalam Shahih al-Jami`
(II: 5671), dan Takhrij al-Misykat (4544).
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: Tidaklah aku melewati
sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku: Wajib
bagimu wahai Muhammad untuk berbekam. HR Ibnu Majah (3477), Kitab Pengobatan, Bab
Bekam. Dishahihkan al-Albani dalam ash-Shahihah (V: 2263) dan Shahih al-Jami` (II: 5672).
Dari Ibnu Masud, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku bertemu Ibrahim pada
malam aku diisrakan. Iapun bertanya: Wahai Muhammad, suruhlah umatmu mengucapkan
salam kepadaku, dan kabarkanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya surga subur tanahnya,
manis airnya, dan terhampar luas. Dan bahwasanya tanamannya adalah (ucapan dzikir)
Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar. HR at-Tirmidzi (3462), Kitab Doa-Doa
dari Rasulullah, Bab Dalil tentang Keutamaan Tasbih, Takbir, Tahlil, dan Tahmid.
Beliau berkata: Ini adalah hadits hasan gharib dari sisi ini dari hadits Ibnu Masud. Dihasankan alAlbani dalam ash-Shahihah (I:105) dengan dua syahid (penguat) dari hadits Ibnu Umar dan
hadits Abu Ayyub al-Anshari.
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : .. Dan sungguh telah
diperlihatkan kepadaku jamaah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki
tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanuah. Dan ada pula Isa bin Maryam
alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Urwah bin
Masud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Orang yang paling
mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat.
Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): Wahai Muhammad, ini
adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya! Akupun menoleh kepadanya, namun
dia mendahuluiku memberi salam. HR Muslim (172).
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: Pada malam aku diisrakan
aku melewati Musa di gundukan tanah merah ketika dia sedang shalat di dalam kuburnya. HR
Muslim (2375), Kitab Keutamaan-Keutamaan, Bab Sebagian Keutamaan Musa.
Dari Abu al-Aliyah: Telah mengisahi kami sepupu Nabi kalian, yaitu Ibnu Abbas radhiya`llahu
anhuma, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda: Pada malam aku diisrakan aku telah melihat

Musa, seorang lelaki berkulit sawo matang, tinggi kekar, seakan-akan dia adalah lelaki Suku
Syanuah. Dan aku telah melihat Isa, seorang lelaki bertinggi sedang, berambut lurus. Dan aku
juga telah melihat Malaikat Penjaga Neraka dan Dajjal termasuk ayat yang telah diperlihatkan
Allah kepada beliau. {maka janganlah kamu ragu tentang pertemuan dengannya (yaitu Musa)
(as-Sajdah, 32: 23)}. Koreksi: [23. Dan sungguh, telah Kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada
Musa, maka jangan- lah engkau (Muhammad) ragu-ragu mene- rimanya (Al-Quran) dan Kami
jadikan Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani lsrail]
Dari Anas dan Abu Bakrah, dari Nabi SAW: Malaikat-malaikat kota Madinah berjaga-jaga dari
Dajjal. HR al-Bukhari (3239), Kitab Permulaaan Penciptaan, Bab Penyebutan Malaikat.
Abu Hurairah telah berkata: Pada malam beliau diisra`kan, disodorkan kepada Rasulullah SAW
dua gelas minuman: khamr (minuman keras) dan susu. Beliaupun melihat keduanya, lalu
mengambil susu. Jibril berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki engkau kepada
fitrah. Seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu. HR al-Bukhari (4709),
Kitab Tafsir al-Quran, Bab Firmannya {yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram (al-Isra, 17: 1)}.
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Ketika aku diisra`kan, aku
bertemu Musa. Dia berkata: Kemudian beliau menyifatkannya. Dia adalah lelaki, aku mengira
beliau bersabda: Kurus, agak tinggi. Rambutnya ikal, seakan-akan dari suku Syanuah. Beliau
bersabda: Dan aku bertemu Isa. Dia berkata: Kemudian beliau menyifatkannya. Beliau bersabda:
Tingginya sedang, berkulit kemerahan, seperti baru keluar dari Dimas, yaitu pemandian. Dan aku
telah melihat Ibrahim. Beliau bersabda: Dan aku adalah keturunannya yang paling mirip
dengannya. Beliau bersabda: Dan disodorkan kepadaku dua gelas minuman. Salah satunya susu,
dan yang lain khamr. Kemudian dikatakan kepadaku: Ambillah yang mana dari keduanya yang
engkau kehendaki! Akupun mengambil susu, kemudian meminumnya. Lalu dikatakan kepadaku:
Engkau telah ditunjuki kepada fitrah atau Engkau telah menepati fitrah. Adapun sungguh
seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu. HR at-Tirmidzi (3130), Kitab
Tafsir al-Qur`an dari Rasulullah, Bab Dan Dari Surah Bani Isra`il. Beliau berkata: Ini adalah
hadits hasan shahih.

Anda mungkin juga menyukai