Anda di halaman 1dari 22

30

BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan hasil akhir yang dibuat oleh peneliti
berhubungan dengan bagaiman suatu penelitian bisa diterapkan, dipergunakan
sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai
suatu tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian (Nursalam, 2017: 80).
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dimana penelitian ini
ingin mengetahui hubungan variabel independen dan dependen. Dengan studi ini
akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel independen)
dihubungkan dengan penyebab (variabel dependen). Penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional, cross sectional yaitu data yang diambil dalam waktu
yang bersamaan antara variabel pengetahuan dan perilaku. (Nursalam, 2017 :162).

3.2 Kerangka kerja


Kerangka kerja merupakan bagan kerja kegiatan penelitian yang akan
dilakukan kerangka kerja meliputi populasi, sampel, teknik sampel penelitian,
teknis pengumpulan data, dan analisis data (Aziz, 2008: 31).
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional untuk menentukan
hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu dalam mengatasi demam pada
anak dengan usia 3 –10 tahun di UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
Adapun kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

30
30
31

Populasi
Seluruh Ibu yang memiliki anak umur 3-10 tahun di Wilayah UPT Puskesmas Pahandut
Palangkaraya

Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling

Sampel
Ibu yang memiliki anak umur 3-10 tahun berjumlah 30 orang yang berada di
Wilayah UPT Puskesmas Pahandut Palangkaraya

Informed consent

Variabel Independen Variabel Dependen


Pengetahuan ibu tentang penanganan Perilaku ibu dalam mengatasi
demam demam

Pengumpulan data:
Kuesioner

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan editing, coding,


scoring, tabulating

Uji Statistik
Uji korelasi spearman Rank (Rho)

Hasil
Ha diterima

Kesimpulan

Bagan 2.2 Kerangka Kerja hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam
mengatasi demam pada anak dengan usia 3–10 tahun di UPT
Puskesmas Pahandut Palangka Raya.

30
32

3.3 Identifikasi Variabel


Identifikasi variabel berisi penjelasan tentang variabel-variabel penelitian
yang diuraikan secara terperinci (Hidayat, 2008: 56). Identifikasi variabel
merupakan bagian dari penelitian dengan cara menentukan variabel-variabel yang
ada dalam penelitian seperti variabel independen (bebas) dan dependen (terikat)
(Hidayat, 2008: 34).
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang bila ia berubah
akan mengakibatkan perubahan variabel lain (Notoatmodjo, 2012: 104).
Penelitian ini variabel independennya adalah pengetahuan ibu tentang demam.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen (variabel terikat/tergantung) adalah variabel yang
berubah akibat perubahan variabel bebas (Notoatmodjo, 2012: 104). Penelitian ini
variabel dependennya adalah perilaku ibu dalam mengatasi demam.

3.4 Definisi operasional


Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variable yang dimaksud,
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2012: 112). Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan
ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana
variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008: 79).

30
33

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan dengan perilaku ibu dalam mengatasi demam pada anak dengan usia 3–10 tahun di
UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.

No Variabel Definisi operasional Indikator/parameter Alat ukur Skala Skor

1. Variabel Segala sesuatu yang Pengetahuan tentang demam : Kuesioner Ordinal Nilai : Benar : 1
Independen : diketahui ibu mengenai 1. Pengertian Demam Salah : 0
pengetahuan ibu peningkatan suhu tubuh pada 2. Penyebab Demam
3. Tingkatan Suhu Tubuh Rumus :
tentang demam anak.
4. Tanda dan Gejala Klinis Sp
5. Dampak lebih lanjut dari N: x 100%
demam anak Sm
6. Penatalaksanaan Demam
N : Nilai pengetahuan
Sp : skor yang didapat
Sm : skor tertinggi maksimum

Kategori:
1. Baik : Nilai = 75-100%
2. Cukup : Nilai = 56-74%
3. Kurang : Nilai = ≤ 55%

30
34

No Variabel Definisi operasional Indikator/parameter Alat ukur Skala Skor

2. Variabel Segala sesuatu yang dilakukan Perilaku ibu dalam penanganan Kuesioner Ordinal Krtiteria :
Dependen : ibu ketika menangani gejala febris (demam) : 1. Pernyataan Positif Nilai
terjadinya peningkatan suhu Selalu (S) 3
Perilaku ibu tubuh pada anak. 1. Mengusahakan agar anak Kadang-kadang (KD) 2
dalam mengatasi tidur atau istirahat Tidak Pernah (TP) 1
demam 2. Memberi cairan kepada 2. Pernyataan Negatif Nilai
anak Selalu (S) 1
3. Membuka pakaian atau Kadang-kadang (KD) 2
selimut yang tebal Tidak Pernah (TP) 3
4. Pemberian Kompres hangat
5. Memberikan obat antipiretik Rumus: Sp
N= × 100%
Sm
Keterangan :
N : Nilai Perilaku
Sp:Nilai yang didapat
berdasarkan total
pernyataan yang dipilih
Sm:Total Maksimun

Kategori :
1. Baik : Nilai = 75-100%
2. Cukup : Nilai = 56-74%
3. Kurang : Nilai = ≤ 55%

30
35

41

30
36

3.5 Waktu Dan Tempat Penelitian


Waktu pengumpulan data dilakukan dari bulan Maret – Agustus 2018.
Waktu penelitian dari tanggal 15 agustus 2018 s/d 20 agustus 2018, Penelitian ini
dilakukan di UPT Puskesmas Pahandut.

3.6 Populasi, Sampel dan Sampling


3.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2017 : 169). Populasi
penelitian ini adalah Ibu yang berada di Wilayah UPT Puskesmas Pahandut.
3.6.2 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari sesuatu populasi untuk dapat
memiliki populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam
mengambil sampel, agar memperoleh sampel yang benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2017 : 173). Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik Nonprobability sampling yaitu Purposive
Sampling dimana pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi
kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian untuk tujuan tertentu.
3.6.3 Sampel
Sampel terdiri atas bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melaui sampling (Nursalam, 2017 : 171). Sampel dalam
penelitian berjumlah 30 orang yang berada di Wilayah UPT Puskesmas Pahandut
Palangkaraya
3.6.3.1 Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
target populasi yang terjangkau dan akan diteliti. Adapun kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah :
(1) Ibu yang memiliki anak dalam usia 3-10 tahun
(2) Ibu yang bersedia menjadi responden dan kooperatif
(3) Ibu yang memiliki anak yang pernah mengalami demam
(4) Ibu yang berada di Wilayah UPT Puskesmas Pahandut kota Palangkaraya

30
37

2) Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah menghilang atau mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, kriteria
ekslusi dalam penelitian ini adalah :
(1) Menolak menjadi responden
(2) Ibu dengan kondisi anak yang demam tinggi
(3) Ibu dengan kondisi anak yang rewel sehingga orang tua tidak fokus
menjawab kuisioner

3.7 Pengumpulan Data, Pengolahana Data dan Analisis Data


3.7.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam sauatu penelitian
(Nursalam, 2017 : 193). Penelitian di lakukan di UPT Puskesmas Pahandut
Palangka Raya.
1) Setelah judul proposal disetujui oleh pembimbing
2) peneliti membuat perbaikan/revisi pada saat ujian setelah di acc oleh
penguji dan pembimbing I dan pembimbing II, selanjutnya peneliti
membuat surat izin kepada sekertaris UAP.
3) Setelah surat permohonan izin penelitian dari kampus STIKes Eka Harap
selesai dibuat surat di antarkan ke Litbang Kota Palangka Raya, setelah
mendapatkan balasan dari pihak Litbang Kota Palangka Raya, selanjutnya
akan diberikan surat kepada kepala dinas kesehatan Kota Palangka Raya
untuk meminta izin melakukan penelitian, setelah mendapatkan balasan
dari pihak dinas kesehatan Kota Palangka Raya, selanjutnya akan
diberikan surat kepada kepala Puskesmas Pahandut Palangka Raya untuk
meminta izin penelitian.
4) Setelah mendapat persetujuan dari kepala Ruang Tata Usaha UPT
Puskesmas Pahandut Palangka Raya, kemudian diberikan pembimbing
untuk mendampingi proses penelitian diruang Poli Umum.
5) Pada tanggal 15 agustus 2018 s/d 20 agustus 2018 peneliti melakukan
penelitian setelah mendapat persetujuan dari kepala Puskesmas Pahandut

30
38

Palangka Raya, kemudian melakukan kontrak waktu dengan ibu hamil


yang mengunjungi Puskesmas Pahandut, Kemudian peneliti memulai
penelitian, peneliti menyeleksi responden dengan berpedoman pada
kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan.
6) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti selama pengumpulan data
dan jika responden bersedia untuk diteliti maka responden diminta untuk
tanda tangan persetujuan dengan memberikan informed consent.
7) Setelah mendapatkan sampel, kemudian melakukan peneliti memberikan
kuesioner. Kemudian peneliti mengumpulkan kembali kuesioner yang
sudah dibagikan dan mengecek kelengkapannya. Bila masih belum terisi
dengan benar kita kembalikan keresponden untuk diisi kembali.
8) Peneliti telah menyelesaikan penelitian dan mendapatkan surat keterangan
selesai penelitian yang akan digunakan untuk mengikuti ujian skripsi.
9) Didalam kegiatan proses pengumpulan data ini peneliti dibantu oleh
seorang asisten. Tugas asisten yaitu sebagai pendokumentasian selama
proses.

3.7.2 Alat Pengumpul Data (Instrumen Penelitian)


Instrumen atau alat ukur adalah guna mengumpulkan data penelitian
instrumen dibuat dalam suatu penelitian bila peneliti telah melakukan kerangka
konsep dan menyusun variabel-variabelnya (Nursalam, 2017 : 183).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Kuesioner
adalah alat ukur berupa angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan
pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan
sebelumnya oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang dijawabnya
diisi oleh responden sendiri.
Kuesioner Tingkat Pengetahuan berjumlah 30 pertanyaan. Cara ukur
menggunakan skala ordinal, dengan skor nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0
untuk jawaban salah. Total skor responden dengan pengelompokan 75-100
pengetahuan baik, 56-74 pengetahuan cukup, ≤55 pengetahuan kurang. Untuk
soal nomor 1-2 terkait dengan parameter pengertian demam. Soal nomor 3-6
terkait dengan parameter penyebab demam. Soal nomor 7-11 terkait dengan

30
39

parameter tingkatan suhu tubuh. Soal nomor 8-15 terkait parameter tanda dan
gejala demam. Soal nomor 16-17 terkait parameter komplikasi demam. Soal
nomor 18-30 terkait dengan parameter penatalaksanaan demam.
Kuesioner Tingkat perilaku berjumlah 30 pernyataan. Cara ukur
menggunakan skala ordinal, dengan skor nilai 1-4. Untuk pernyataan positif skala
yang digunakan yaitu 3 = selalu, 2 = kadang-kadang, 1 = tidak pernah. Kemudian
untuk pernyataan negatif skala yang digunakan yaitu 1 = selalu, 2 = kadang-
kadang, 3 = tidak pernah. Total skor responden dengan pengelompokan 75-100
perilaku baik, 56-74 perilaku cukup, ≤55 perilaku kurang. Untuk soal nomor 1-4
terkait dengan parameter tidur/istirahat. Soal nomor 5-8 terkait dengan parameter
pemberian cairan. Soal nomor 9-12 terkait dengan parameter pakaian/selimut.
Soal nomor 13-24 terkait parameter pemberian kompres. Soal nomor 25-30
terkait parameter memberikan obat antipiretik.

3.7.3 Validitas dan Reliabilitas


3.7.3.1 Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidtan atau keaslian suatu instrumen. Sebuah intrumen dakatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat,
(Nursalam, 2013:50).
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014:155).
(1) Input data dalam format SPSS.
(2) Klik analisa dan pilih scale kemudian klik → di reliability analysis.
(3) Pindahkan seluruh item pernyataan pada → kotak item. Blok seluruh item
pernyataan pada kotak sebelah kiri dan pindahkan ke kotak di kanannya.
Kotak model ALPHA tetap saja.
(4) Pada kotak Descriptives for → pilih kotak kecil scale if item deleted
kemudian → continue dan OK.
(5) Out-put validitas dan reliabilitas

30
40

(6) Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r.


Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid. Apabila
nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r tabel
maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen penelitian.
Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan
pada item kuisioner.
Langkah-langkah mencari nilai r table dan t table dengan mempergunakan
SPSS adalah:
(1) Nilai t table dicari dengan langkah: menentukan df (derajat bebas) = N
(jumlah item instrumen penelitian riset) – 2.
(2) Buka SPSS → klik data view isikan nilai df dengan N – 2 lalu →
transform selanjutnya pilih compute variable.
(3) Isikan pada kolom target variable t_0.05 pada level signifikansi 95%.
Kemudian pada kotak Numeric expression, ketik rumus IDF.T (0,95,df) →
OK.
(4) Maka didapat nilai t tabel.
(5) Selanjutnya untuk mencari r table, ulangi lagi dengan transform dan
compute variabel. Pada kotak target variable → ketik r_0.05 sedangkan
pada kotak numeric expression ketik rumus t_0.05/SQRT(df+t_0.05**2)
(6) Luaran nilai r yang dipergunakan sebagai cut of point uji validitas pada
kuisioner.
Hasil uji akan dibandingkan antara harga r hitung dan r tabel dengan taraf
signifikan 0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
untuk digunakan penelitian.

30
41

Tabel 3.2 Nilai Validitas kuisioner tingkat pengetahuan


Item-Total Statistik
Corrected Item- R Validitas
Item Keterangan
Total Correlation Tabel (0.40) Kuesioner
P1 ,005 0.40 Tidak Valid Dihapus
P2 ,577 0.40 Valid
P3 ,216 0.40 Tidak Valid Dihapus
P4 ,074 0.40 Tidak Valid Dihapus
P5 ,490 0.40 Valid
P6 ,658 0.40 Valid
P7 ,300 0.40 Tidak Valid Dihapus
P8 ,376 0.40 Tidak Valid Dihapus
P9 ,490 0.40 Valid
P10 ,418 0.40 Valid
P11 ,640 0.40 Valid
P12 ,376 0.40 Tidak Valid Dihapus
P13 ,005 0.40 Tidak Valid Dihapus
P14 ,658 0.40 Valid
P15 ,640 0.40 Valid
P16 ,124 0.40 Tidak Valid Dihapus
P17 ,490 0.40 Valid
P18 ,658 0.40 Valid
P19 ,300 0.40 Tidak Valid Dihapus
P20 ,376 0.40 Tidak Valid Dihapus
P21 ,490 0.40 Valid
P22 ,418 0.40 Valid
P23 ,640 0.40 Valid
P24 ,376 0.40 Tidak Valid Dihapus
P25 ,005 0.40 Tidak Valid Dihapus
P26 ,658 0.40 Valid
P27 ,640 0.40 Valid
P28 ,124 0.40 Tidak Valid Dihapus
P29 -,029 0.40 Tidak Valid Dihapus
P30 ,034 0.40 Tidak Valid Dihapus

Hasil uji validitas untuk kuisioner tingkat pengetahuan dari 30 soal terdapat
15 soal yang dapat digunakan (P1, P3, P4, P7, P8, P12, P13, P16, P19, P20, P24,
P25, P28, P29, P30) dan 15 soal yang tidak dapat digunakan (P2, P5, P6, P9, P10,
P11, P14, P15, P17, P18, P21, P22, P23, P26, P27) sehingga tidak dimasukan
kedalam kuisioner tingkat pengetahuan.

30
42

Tabel 3.3 Nilai Validitas kuisioner perilaku positif


Item-Total Statistik
Corrected Item- R Validitas
Item Keterangan
Total Correlation Tabel (0.40) kuesioner
P1 ,960 0.40 Valid
P2 ,487 0.40 Valid
P3 ,960 0.40 Valid
P4 ,086 0.40 Tidak Valid Dihapus
P5 ,451 0.40 Valid
P6 ,960 0.40 Valid
P7 ,172 0.40 Tidak Valid Dihapus
P8 -,069 0.40 Tidak Valid Dihapus
P9 ,960 0.40 Valid
P10 -,396 0.40 Tidak Valid Dihapus
P11 ,199 0.40 Tidak Valid Dihapus
P12 ,960 0.40 Valid
P13 -,193 0.40 Tidak Valid Dihapus
P14 ,960 0.40 Valid

Hasil uji validitas untuk kuisioner perilaku positif dari 14 soal terdapat 6
soal yang dapat digunakan (P4, P7, P8, P10, P11, P13) dan 8 soal yang tidak (P1,
P2, P3, P5, P6, P9, P12, P14) dapat digunakan sehingga tidak dimasukan kedalam
kuisioner perilaku.

Tabel 3.4 Nilai Validitas kuisioner perilaku negatif


Item-Total Statistik
Item Corrected Item- r Validitas Keterangan
Total Correlation Tabel (0.40) butir-butir
Kuesioner
P1 ,956 0.40 Valid
P2 -,335 0.40 Tidak Valid Dihapus
P3 ,956 0.40 Valid
P4 ,473 0.40 Tidak Valid Dihapus
P5 ,956 0.40 Valid
P6 ,079 0.40 Tidak Valid Dihapus
P7 ,489 0.40 Valid
P8 ,956 0.40 Valid
P9 ,202 0.40 Tidak Valid Dihapus
P10 -,070 0.40 Tidak Valid Dihapus

30
43

P11 ,956 0.40 Valid


P12 -,335 0.40 Tidak Valid Dihapus
P13 ,201 0.40 Tidak Valid Dihapus
P14 ,956 0.40 Valid
P15 -,202 0.40 Tidak Valid Dihapus
P16 ,956 0.40 Valid

Hasil uji validitas untuk kuisioner perilaku dari 16 soal terdapat 8 soal yang
dapat digunakan (P2, P4, P6, P9, P10, P12, P13, P15) dan 9 soal yang tidak dapat
digunakan (P1, P3, P5, P7, P8, P11, P14, P16) sehingga tidak dimasukan kedalam
kuisioner perilaku.
3.7.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini bearti menunjukan sejauh
mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Nursalam 2008: 104).
Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan
dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut
reliabel (Budiman, 2013 : 22). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran
reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014: 167).
Menurut Budi (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach
diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala alpha tersebut
dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.

Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α


Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang reliable
> 0,20 – 0,40 Agak reliabel
> 0,40 – 0,60 Reliabel
Cukup reliabel
> 0,60 – 0,80
Sangat reliable

30
44

> 0,80 – 1,00

Tabel 3.6 Nilai Cronbach Alpa kuisioner tingkat pengetahuan


Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,846 30

Hasil uji reabilitas untuk kuisioner tingkat pengetahuan mendapat nilai


Alpha Cronbach 0,84 dengan tingkat Reabilitas yaitu sangat reliabel.

Tabel 3.7 Nilai Cronbach Alpa kuisioner perilaku positif


Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,841 14

Hasil uji reabilitas untuk kuisioner tingkat pengetahuan mendapat nilai


Alpha Cronbach 0,84 dengan tingkat Reabilitas yaitu sangat reliabel.

Tabel 3.8 Tingkat Reliabilitas kuisioner perilaku negatif


Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,853 16

Hasil uji reabilitas untuk kuisioner tingkat pengetahuan mendapat nilai


Alpha Cronbach 0,85 dengan tingkat Reabilitas yaitu sangat reliabel.

3.7.4 Pengolahan Data


3.7.4.1 Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau di kumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan
data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009: 107). Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam proses editing, antara lain
1) Pengambilan sampel

30
45

Perlu dicek saat pengambilan sampel sudah memenuhi kaidah-kaidah


pengambilan sampel atau belum. Kegiatan berupa pengecekan kategori
sampel, jenis sampel yang digunakan dan penentuan jumlah sampel
2) Kejelasan data
Kegiatan pada tahap ini adalah mengecek apakah data yang telah masuk
dapat dibaca dengan jelas, jika terdapat tulisan tangan atau singkatan yang
kurang jelas perlu dilakukan verifikasi kepada pengumpul data.
3) Kelengkapan isian
Tahap ini dilakukan pengecekan apakah isian responden ada yang kosong
atau tidak, bila kosong ada dua kemungkinan pertama memang tidak ada
jawaban atau kemungkinan kedua responden menolak menjawab.
4) Keserasian jawaban
Tahap ini dilakukan pengecekan keserasian jawaban responden, ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya jawaban responden yang
bertentangan, misalnya pada pertanyaan status jawabannya belum kawin,
sedangkan pada pertanyaan status jawabannya ada 2 orang anak, hal ini
menunjukkan jawaban yang tidak konsisten perlu dilakukan verifikasi.
3.7.4.2 Coding
Data yang sudah terkumpul perlu diberi kode pada setiap lembar jawaban
untuk memudahkan analisis. Pemberian kode pada setiap jawaban sangat penting
artinya jika pengolahan dilakukan dengan komputer. Pemberian kode dilakukan
oleh peneliti dengan menuliskannya pada kolom disamping jawaban yang telah
diisi responden (Nursalam, 2017 : 209).
1) Responden
Kode Tingkat Pengetahuan : R01TP, R02TP, R03TP, R04TP,
R05TP, R06TP, R07TP, R08TP, R09TP,
R10TP, R11TP, R12TP, R13TP, R14TP,
R15TP, R16TP, R17TP, R18TP, R19TP,
R20TP, R21TP, R22TP, R23TP, R24TP,
R25TP, R26TP, R27TP, R28TP, R29TP,
R30TP.

30
46

Kode Perilaku : R01P, R02P, R03P, R04P, R05P,


R06P, R07P, R08P, R09P, R10P, R11P,
R12P, R13P, R14P, R15P, R16P, R17P,
R18P, R19P, R20P, R21P, R22P, R23P,
R24P, R25P, R26P, R27P, R28P, R29
R30P.
2) Umur
17.25 tahun :3
17.26 tahun :2
36-45 tahun :1
3) Pendidikan Terakhir
Sarjana :5
SMA :4
SMP :3
SD :2
Tidak Sekolah :1
4)Riwayat Pekerjaan
PNS :4
Swasta :3
Buruh :2
Tidak bekerja/IRT :1
5) Informasi Tentang Demam (Febris)
Pernah :2
Tidak pernah :1
6) Sumber Informasi
Petugas Kesehatan :3
Televisi /Media Masaa :2
Keluarga/Tetangga :1
7) Tingkat Pengetahuan
Baik :3
Cukup :2
Rendah :1

30
47

8) Tingkat perilaku
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
9) Nilai kuesioner tingkat pengetahuan
Benar :1
Salah :0
10) Nilai Kuesioner Perilaku
Pernyataan Positif
Selalu :3
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :1
Pernyataan Negatif
Selalu :1
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :3

3.7.4.3 Scoring
Scoring adalah menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan,
tentukan nilai terendah dan tertinggi. Scoring dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Scoring pengetahuan
1) Baik : Nilai = 75-100%
2) Cukup : Nilai = 56-74%
3) Kurang : Nilai = ≤ 55%
Scoring perilaku
1) Baik : Nilai = 75-100%
2) Cukup : Nilai = 56-74%
3) Kurang : Nilai = ≤ 55%
3.7.4.4 Tabulasi (Tabulating)

30
48

Tabulasi data adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel pada
tahap ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera disusun
kedalam suatu format yang telah direncanakan.
Menurut (Nursalam, 2008: 28), membuat tabulasi termasuk dalam kerja
memperoleh data. Tabulasi yang dilakukan dengan memberi skor (scoring)
terhadap item-item yang perlu diberi skor dan mengklasifikasi jawaban dari
responden menurut macamnya.

3.7.5 Analisis Data


Kegiatan analisis data meliputi: Persiapan, tabulasi, dan aplikasi data. Selain
itu, analisis data juga dapat menggunakan uji statistik bila data tersebut harus diuji
dengan uji statistik. Analisa data dapat dibagi dalam analisa univariat, bivariat,
multivariat. Dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product Service
Solution) dan Uji statistik Spearman Rank.
3.7.5.1 Analisa Univariat
Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari
jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median
dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012: 182).
Pada penelitan ini yaitu distribusi pengetahuan ibu dan perilaku ibu dalam
mengatasi demam. Sedangkan frekuensi responden meliputi umur, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, pekerjaan dan sumber informasi.
3.7.5.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variabel-variabel bebas yang
diduga mempunyai hubungan dengan varibel terikat. Analisa yang digunakan
adalah tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analalisa statistik
dengan tingkat kemaknaannya adalah 95% (P > 0,05) sehingga dapat diketahui
atau tidak adanya perbedaan yang bermakna secara statistik, dengan
menggunakan program komputer SPSS (Statistic Product and Service Solution )
versi 19 atau 20 for windows. Melalui perhitungan uji Spearman Rank selanjutnya
ditarik suatu kesimpulan bila nilai ρ > (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak,

30
49

yang menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan
variabel bebas. Analisa bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
kemungkinan adanya hubungan atau korelasi dari dau variabel.
Sedangkan analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variabel dengan menggunakan uji
Spearman Rank. Proses pengujian Spearman Rank adalah salah satu jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel dimana skala data
kedua variabel adalah nominal atau 1 variabel bernilai nominal maka dilakukan
uji Spearman Rank dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang
terendah. ( Notoatmodjo, 2012: 150).

3.8 Etika Penulisan


3.8.1 Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat, 2008: 37).
Tujuan penelitian memberikan Informed Consent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Subjek harus
mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan
dilaksanakan mempunyai hak untuk berpartisipasi atau menolak menjadi
responden.
Pada penelitian ini peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada responden
yang akan diteliti baik melalui lembar persetujuan maupun secara lisan atas
kesediaan dijadikan sebagai responden penelitian. Jika responden menolak untuk
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
Beberapa informasi yang harus ada dalam Informed consent tersebut antara lain:
partisipasi pasien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan,
komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,
kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.
3.8.2 Tanpa Nama (Anonimity)
Masalah etika keperawatanmerupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode

30
50

pada lembar pemgumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan
(Hidayat, 2008:37).
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
Namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
masing-masing lembar kuisioner yang telah dibagi dan dirahasiakan.
3.8.3 Kerahasiaan (Confidenitiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dilakukan yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
pada hasil riset (hidayat, 2008: 37).
Semua informasi yang diberikan dan dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tersebut yang akan dilaporkan
pada hasil riset.

30
51

30

Anda mungkin juga menyukai