BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
30
30
31
Populasi
Seluruh Ibu yang memiliki anak umur 3-10 tahun di Wilayah UPT Puskesmas Pahandut
Palangkaraya
Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling
Sampel
Ibu yang memiliki anak umur 3-10 tahun berjumlah 30 orang yang berada di
Wilayah UPT Puskesmas Pahandut Palangkaraya
Informed consent
Pengumpulan data:
Kuesioner
Uji Statistik
Uji korelasi spearman Rank (Rho)
Hasil
Ha diterima
Kesimpulan
Bagan 2.2 Kerangka Kerja hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam
mengatasi demam pada anak dengan usia 3–10 tahun di UPT
Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
30
32
30
33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan dengan perilaku ibu dalam mengatasi demam pada anak dengan usia 3–10 tahun di
UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
1. Variabel Segala sesuatu yang Pengetahuan tentang demam : Kuesioner Ordinal Nilai : Benar : 1
Independen : diketahui ibu mengenai 1. Pengertian Demam Salah : 0
pengetahuan ibu peningkatan suhu tubuh pada 2. Penyebab Demam
3. Tingkatan Suhu Tubuh Rumus :
tentang demam anak.
4. Tanda dan Gejala Klinis Sp
5. Dampak lebih lanjut dari N: x 100%
demam anak Sm
6. Penatalaksanaan Demam
N : Nilai pengetahuan
Sp : skor yang didapat
Sm : skor tertinggi maksimum
Kategori:
1. Baik : Nilai = 75-100%
2. Cukup : Nilai = 56-74%
3. Kurang : Nilai = ≤ 55%
30
34
2. Variabel Segala sesuatu yang dilakukan Perilaku ibu dalam penanganan Kuesioner Ordinal Krtiteria :
Dependen : ibu ketika menangani gejala febris (demam) : 1. Pernyataan Positif Nilai
terjadinya peningkatan suhu Selalu (S) 3
Perilaku ibu tubuh pada anak. 1. Mengusahakan agar anak Kadang-kadang (KD) 2
dalam mengatasi tidur atau istirahat Tidak Pernah (TP) 1
demam 2. Memberi cairan kepada 2. Pernyataan Negatif Nilai
anak Selalu (S) 1
3. Membuka pakaian atau Kadang-kadang (KD) 2
selimut yang tebal Tidak Pernah (TP) 3
4. Pemberian Kompres hangat
5. Memberikan obat antipiretik Rumus: Sp
N= × 100%
Sm
Keterangan :
N : Nilai Perilaku
Sp:Nilai yang didapat
berdasarkan total
pernyataan yang dipilih
Sm:Total Maksimun
Kategori :
1. Baik : Nilai = 75-100%
2. Cukup : Nilai = 56-74%
3. Kurang : Nilai = ≤ 55%
30
35
41
30
36
30
37
2) Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah menghilang atau mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, kriteria
ekslusi dalam penelitian ini adalah :
(1) Menolak menjadi responden
(2) Ibu dengan kondisi anak yang demam tinggi
(3) Ibu dengan kondisi anak yang rewel sehingga orang tua tidak fokus
menjawab kuisioner
30
38
30
39
parameter tingkatan suhu tubuh. Soal nomor 8-15 terkait parameter tanda dan
gejala demam. Soal nomor 16-17 terkait parameter komplikasi demam. Soal
nomor 18-30 terkait dengan parameter penatalaksanaan demam.
Kuesioner Tingkat perilaku berjumlah 30 pernyataan. Cara ukur
menggunakan skala ordinal, dengan skor nilai 1-4. Untuk pernyataan positif skala
yang digunakan yaitu 3 = selalu, 2 = kadang-kadang, 1 = tidak pernah. Kemudian
untuk pernyataan negatif skala yang digunakan yaitu 1 = selalu, 2 = kadang-
kadang, 3 = tidak pernah. Total skor responden dengan pengelompokan 75-100
perilaku baik, 56-74 perilaku cukup, ≤55 perilaku kurang. Untuk soal nomor 1-4
terkait dengan parameter tidur/istirahat. Soal nomor 5-8 terkait dengan parameter
pemberian cairan. Soal nomor 9-12 terkait dengan parameter pakaian/selimut.
Soal nomor 13-24 terkait parameter pemberian kompres. Soal nomor 25-30
terkait parameter memberikan obat antipiretik.
30
40
30
41
Hasil uji validitas untuk kuisioner tingkat pengetahuan dari 30 soal terdapat
15 soal yang dapat digunakan (P1, P3, P4, P7, P8, P12, P13, P16, P19, P20, P24,
P25, P28, P29, P30) dan 15 soal yang tidak dapat digunakan (P2, P5, P6, P9, P10,
P11, P14, P15, P17, P18, P21, P22, P23, P26, P27) sehingga tidak dimasukan
kedalam kuisioner tingkat pengetahuan.
30
42
Hasil uji validitas untuk kuisioner perilaku positif dari 14 soal terdapat 6
soal yang dapat digunakan (P4, P7, P8, P10, P11, P13) dan 8 soal yang tidak (P1,
P2, P3, P5, P6, P9, P12, P14) dapat digunakan sehingga tidak dimasukan kedalam
kuisioner perilaku.
30
43
Hasil uji validitas untuk kuisioner perilaku dari 16 soal terdapat 8 soal yang
dapat digunakan (P2, P4, P6, P9, P10, P12, P13, P15) dan 9 soal yang tidak dapat
digunakan (P1, P3, P5, P7, P8, P11, P14, P16) sehingga tidak dimasukan kedalam
kuisioner perilaku.
3.7.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini bearti menunjukan sejauh
mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Nursalam 2008: 104).
Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan
dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut
reliabel (Budiman, 2013 : 22). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran
reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014: 167).
Menurut Budi (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach
diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala alpha tersebut
dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.
30
44
30
45
30
46
30
47
8) Tingkat perilaku
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
9) Nilai kuesioner tingkat pengetahuan
Benar :1
Salah :0
10) Nilai Kuesioner Perilaku
Pernyataan Positif
Selalu :3
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :1
Pernyataan Negatif
Selalu :1
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :3
3.7.4.3 Scoring
Scoring adalah menentukan skor/nilai untuk setiap item pertanyaan,
tentukan nilai terendah dan tertinggi. Scoring dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Scoring pengetahuan
1) Baik : Nilai = 75-100%
2) Cukup : Nilai = 56-74%
3) Kurang : Nilai = ≤ 55%
Scoring perilaku
1) Baik : Nilai = 75-100%
2) Cukup : Nilai = 56-74%
3) Kurang : Nilai = ≤ 55%
3.7.4.4 Tabulasi (Tabulating)
30
48
Tabulasi data adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel pada
tahap ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera disusun
kedalam suatu format yang telah direncanakan.
Menurut (Nursalam, 2008: 28), membuat tabulasi termasuk dalam kerja
memperoleh data. Tabulasi yang dilakukan dengan memberi skor (scoring)
terhadap item-item yang perlu diberi skor dan mengklasifikasi jawaban dari
responden menurut macamnya.
30
49
yang menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan
variabel bebas. Analisa bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
kemungkinan adanya hubungan atau korelasi dari dau variabel.
Sedangkan analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variabel dengan menggunakan uji
Spearman Rank. Proses pengujian Spearman Rank adalah salah satu jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel dimana skala data
kedua variabel adalah nominal atau 1 variabel bernilai nominal maka dilakukan
uji Spearman Rank dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang
terendah. ( Notoatmodjo, 2012: 150).
30
50
pada lembar pemgumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan
(Hidayat, 2008:37).
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
Namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
masing-masing lembar kuisioner yang telah dibagi dan dirahasiakan.
3.8.3 Kerahasiaan (Confidenitiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dilakukan yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
pada hasil riset (hidayat, 2008: 37).
Semua informasi yang diberikan dan dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tersebut yang akan dilaporkan
pada hasil riset.
30
51
30