Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN PERTEMUAN KE – II

⬗ Dasar hukum dan regulasi keuangan negara


1. Undang Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
4. UU No 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
5. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah
6. PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
 Dasar hukum keuangan daerah
1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
2. Undan-Undang no. 25 tahun 1999 dan PP nomor 104 tahun 2000 tentang dana
perimbangan
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
4. PP nomor 107 tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah
⬗ Barang dan jasa publik vs swasta
o Barang/jasa publik  barang/jasa kolektif yang seharusnya dikuasai oleh
negara/pemerintah. contoh: air bersih, lingkungan yang nyaman
o Barang swasta  secara eksklusif dimiliki oleh swasta.
o Barang setengah kolektif  patungan antara swasta dan pemerintah. Contoh :
rumah sakit dan sekolah
KONSEP-KONSEP POKOK BARANG DAN JASA PUBLIK

Excludability Rendah Excludability Tinggi


Persaingan Rendah Barang publik (biaya Barang Toll
sektor publik) contoh : (campuran biaya
taman umum publik dan swasta
contoh: jalan tol
Persaingan Tinggi Common pool goods Brang swasta (biaya
(biaya sektor publik), swasta), contoh:
contoh : pengadaan air Handphone
di desa

Etika pengelolaan keuangan public


1. Pengetahuan memperluas pengetahuan tanpa batas
2. Kesadaran akan hidup bermasyarakat
3. Respek terhadap devine-law (agama-budaya)
4. Memahami bahwa suatu pekerjaan membutuhkan pertanggungajwaban
5. Menyadari bahwa norma dari perilaku etis yang diakui masyarakat berlaku untuk semua
jenis pekerjaan apapun.
Kedudukan dan peran pemerintah dalam memperbaiki kualitas pelayanan publik
 Pemerintah diharapkan bisa mendorong organisasi-organisasi penyedia layanan publik.
 Kebijakan dan regulasi yang ditetapkan pemerintah bisa berimbas pada bidang yang lain
(cont: harga BBM ↑  harga2 ↑)
 Peningkatan kualitas pelyanan publik dapat diperbaiki melalui perbaikan manajemen
kualitas jasa  pelayanan sesuai dengan harapan konsumen
 Ukuran kinerja layanan publik bukan hanya dilihat dari input dan output tetapi juga dari
outcome.
 Perlu dilakukan monitoring kinerja untuk mengevaluasi pelyanan publik dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Langkah- langkah dalam monitoring kinerja
 Mengembangkan indikator kinerja yang menggambarkan pencapaian tujuan organisasi
 Memaparkan hasil pencapaian tujuan berdasarkan indikator kinerja
 Mengidentifikasi efektifitas dan efisiensi kegiatan pelayanan
 Mengusulkan program perbaikan kualitas layanan (bila diperlukan)

Anda mungkin juga menyukai