Anda di halaman 1dari 15

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Dan Pancasila

Bela Negara

Nama : 1) Riefka Syanur Nugrahanny Gusti


2) Anisah Jahra
3) Nurul Rahma Wati
4) Ummu Habibah Farhan
Insiden Hotel Yamoto
Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru)
menjadi bendera Indonesia(Merah-Putih) di Hotel Yamato Surabaya (sekarang Hotel Majapahit
Surabaya) pada tanggal 10 November 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan
antara Sudirman (residen Surabaya) dan Mr. W.V.Ch Ploegman untuk menurunkan bendera
Belanda.
Pertempuran Lima Hari Di Semarang

Pertempuran Lima Hari adalah serangkaian pertempuran antara


rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada masa transisi kekuasaan
ke Belanda yang terjadi pada tanggal 15–19 Oktober 1945. Dua penyebab utama pertempuran
ini adalah karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr. Kariadi.
Gerakan 30 September

Gerakan 30 September (dalam dokumen pemerintah tertulis Gerakan 30 September/PKI,


disingkat G30S/PKI), Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu
Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di
awal 1 Oktober 1965 ketika tujuh perwira tinggi militer Indonesiabeserta beberapa orang lainnya
dibunuh dalam suatu usaha kudeta.
Serangan Umum 1 Maret 1949

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1


Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara besar-besaran yang direncanakan dan
dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikutsertakan
beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Divisi
III, Kol. Bambang Sugeng,untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI - berarti
juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat
memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan
Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda serta
membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih
mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai
komandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di
wilayah Yogyakarta.
Puputan Margarana
Pertempuran Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran
antara Indonesia dan Belanda dalam masa Perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi
pada 20 November 1946. Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I
Gusti Ngurah Rai. Dimana Pasukan TKR di wilayah ini bertempur dengan habis habisan untuk
mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang, untuk menguasai
kembali wilayahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia II, mengakibatkan kematian
seluruh pasukan I Gusti Ngurah Rai yang kemudian dikenang sebagai salah-satu Puputan di
era awal kemerdekaan serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan Negara Indonesia
Timur.
Agresi Militer Belanda II
Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak (bahasa Belanda: Operatie Kraai) terjadi
pada 19 Desember1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu
kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa
tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat
Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.
Agresi Militer Belanda I
Agresi Militer Belanda I adalah operasi
militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21
Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Operasi Produk merupakan istilah yang dibuat oleh Letnan
Gubernur Jenderal Johannes van Mook yang menegaskan bahwa hasil Perundingan
Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947 tidak berlaku lagi. Operasi militer ini merupakan bagian
dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran
Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini
dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati.
Membayar pajak dengan tertib

Kesejahteraan masyarakat diupayakan terus-menerus oleh pemerintah melalui pembangunan


nasional yang berlangsung secara berkesinambungan. Upaya tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik secara materiil maupun spiritual. Dalam rangka
mewujudkan tujuan tersebut, tentu saja negara membutuhkan sumber dana yang tidak sedikit.
Salah satu sumber dana yang dimaksud adalah berasal dari pajak. Melalui pajak yang
dibayarkan oleh masyarakat, pemerintah juga akan mengembalikannya kepada masyarakat
dalam bentuk yang lain melalui implementasi program-program negara untuk kesejahteraan
seluruh rakyat. Sehingga fungsi pajak bagi masyarakat dan negara dapat tercapai.
Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan atau pelajaran yang mengajarkan akan


pentingnya nilai-nilai dari hak dan kewajiban suatu warga negara, dengan tujuan supaya setiap
hal-hal yang di kerjakan itu bisa sesuai dengan tujuan dan juga cita-cita bangsa serta tidak
melenceng dari apa yang di harapkan. Karena sangat penting sekali pendidikan
kewarganegaraan ini maka pendidikan kewarganegaraan ini sudah terapkan dimulai dari usia
dini pada tiap-tiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi.
Menegakkan kebenaran dan keadilan
Tujuan dari penegakan hukum, sejatinya, adalah untuk mencari kebenaran, keadilan, dan
menciptakan kedamaian. Prosedur hukum pun sudah disusun sedemikian rupa untuk mencapai
tujuannya, yaitu suatu jaminan perlindungan hak dan keadilan.
Pelatihan Dasar Kemiliteran
Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) adalah major training pertama yang harus dilaksanakan
oleh setiap anggota Menwa UI. Karakteristik organisasi Menwa UI mengaplikasikan sistem
komando dengan hierarki yang jelas serta pendekatan semi-militer, sehingga setiap anggota
Menwa UI harus memahami kedua hal tersebut serta mengaplikasikannya.
Melestarikan Budaya
Dengan melestarikan budaya lokal bermanfaat memperkaya kebudayaan nasional sehingga
keanekaragaman budaya kita semakin unik dan kian berwarna.Dengan lestarinya budaya lokal
tiap daerah akan menarik lebih banyak lagi wisatawan manca negara karena mereka tertarik
untuk mempelajari sekaligus menikmati sebagai studi, sosiologi, seni, dan budaya daerah.
Mempraktikan Nilai-nilai Pancasila Serta UUD

Tujuannya adalah agar generasi muda Indonesia dapat mempertahankan kemerdekaan negara
Indonesia dan agar negara Indonesia menjadi negara yang maju dan memiliki rakyat yang
makmur
Pengabdian Sesuai Profesi

Yang dimaksud pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai
profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya
(penjelasan Undang-undang nomor 3 tahun 2002).

Anda mungkin juga menyukai