Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian
dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).

Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu


secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam
mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi,
mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan
diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo,1997).

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam


mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan
kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri.
Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 1997).

1.2 Rumusan masalah


         Apa pengertian dari mencuci tangan ?
         Apa macam macam dari mencuci tangan ?
         Bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan steril ?

1.3 Tujuan
         Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.
         Mengetahui macam macam mencuci tangan.
         Mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan steril.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1           Pengertian Dari Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk
menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku
mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari
penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan
bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan
penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.

2.2              Macam Macam Mencuci Tangan


a.       Mencuci tangan dengan air

Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di Rumah Makan
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun praktik
keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bahá'í, dalam agama Yahudi
dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip adalah ritual lavabo untuk agama
Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto.
Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah makan sunda, atau
warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan dirasakan lebih umum dengan
menggunakan tangan langsung (tanpa alat makan seperti sendok dan garpu), penjual kadang-
kadang menyediakan wadah berupa mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan
kobokan) untuk mencuci tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau
sesudah makan. Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan
dibawah air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan
yang kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya kotoran yang mungkin
mengandung kuman penyakit di satu tempat dan menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah
mencuci tangan tersebut.

b.      Mencuci tangan dengan air panas


Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air panas
lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai dengan pembuktian
ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk membunuh
kuman. Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas dapat membersihkan kotoran,
minyak, ataupun zat-zat kimia, namun pendapat populer ini sebenarnya tidak terbukti, air panas
tidak membunuh mikro organisme. Temperatur yang nyaman untuk mencuci tangan adalah
sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini tidak cukup panas untuk membunuh mikro
organisme apapun. Namun temperatur yang jauh lebih panas (umumnya sekitar 100 derajat
celsius) memang dapat membunuh kuman. Tidak efektifnya temperatur air untuk membunuh
kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar mencuci tangan untuk operasi medis dimana air
keran dibiarkan mengalir deras hingga 2 galon per menit dan kederasan air inilah yang
membersihkan kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak signifikan.

c.       Mencuci tangan dengan sabun


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mencuci tangan dengan sabun
Mencuci tangan dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling umum dilakukan
setelah mencuci tangan dengan air saja. Walaupun perilaku mencuci tangan dengan sabun
diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai kuman, namun pada
praktiknya perilaku ini dilakukan karena banyak hal di antaranya, meningkatkan status sosial,
tangan dirasakan menjadi wangi, dan sebagai ungkapan rasa sayang pada anak.
Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan bertujuan untuk
melepaskan atau membunuh patogen mikroorganisme (kuman) dalam mencegah perpindahan
mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam mencuci tangan tidak efektif untuk
membersihkan kulit karena air terbukti tidak dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein
dimana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organik. Karena itu para staf medis, khususnya
dokter bedah, sebelum melakukan operasi diharuskan mensterilkan tangannya dengan
menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau sabun anti mikroba) atau
deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan mikro organisme tidak hanya diharapkan
"hilang" namun mereka harus bisa memastikan bahwa mikro organisme yang tidak bisa "bersih"
dari tangan, mati, dengan zat kimia antiseptik yang terkandung dalam sabun. Aksi pembunuhan
mikroba ini penting sebelum melakukan operasi dimana mungkin terdapat organisme-organisme
yang kebal terhadap antibiotik.

d.      Mencuci tangan dengan cairan


                     Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan alkohol untuk
mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptik, atau sanitasi tangan) dan
menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal dari kandungan alkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan kandungan pengental seperti karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan menghindari
perasaan kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan karena
penggunaannya yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.
                     Penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk jel dan berbahan dasar alkohol dalam
sebuah penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston menunjukkan bahwa cairan ini
mengurangi kasus diare di rumah hingga 59 persen. Dr. Thomas J. Sandora, seorang dokter di
Divisi Penyakit Menular pada RS Anak-anak Boston (Division of Infectious Diseases at
Children's Hospital Boston) dan juga penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat"
("Healthy Hands, Healthy Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian
pertama yang menunjukkan bahwa penggunaan cairan sanitasi tangan menunjukkan bahwa
perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di rumah. Keluarga yang direkrut untuk penelitian
ini adalah keluarga yang menitipkan anak-anaknya di tempat penitipan anak dan menunjukkan
aktivitas mencuci tangan dengan sabun dengan frekuensi yang sama saat direkrut untuk
penelitian. Lalu separuh dari keluarga itu diberikan cairan sanitasi tangan dan selebaran yang
memberitahu tentang pentingnya kebersihan tangan. Sementara separuhnya lagi, befungsi
sebagai kontrol dan menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta untuk tidak menggunakan
cairan pencuci tangan. Hasilnya keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan
mengindikasikan 59 persen angka diare yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang
berfungsi sebagai kontrol. Penelitian lain oleh Harvard Medical School dan RS Anak-anak
Boston (Division of Infectious Diseases at Children's Hospital Boston) yang dipublikasikan pada
bulan April 2005 menunjukkan efek perlindungan pada penderita ISPA dalam keluarga yang
menggunakan cairan sanitasi tangan atas inisyatif mereka sendiri. Cairan sanitasi ini menjadi
alternatif yang nyaman bagi para orang tua yang tidak sempat berulangkali ke wastafel untuk
mencuci tangan mereka saat harus merawat anak mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan
dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi penyebaran sebagian besar infeksi namun untuk
melakukannya dibutuhkan wastafel, dan sebagai tambahan rotavirus (virus yang paling sering
ditemukan dalam kasus diare di tempat penitipan anak di Amerika), tidak dapat dibersihkan
secara efektif dengan sabun dan air, namun dapat dimatikan dengan alkohol.
                     Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih tangan non alkohol.
Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh tanah, darah, ataupun
lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan karena cairan
pencuci tangan baik yang berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun efektif
membunuh kuman cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan material
organik lainnya.
                     Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif di antara menggunakan cairan
pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun, Wallace Kelly, Infection Control R.N.
(Paramedik untuk Pengendalian Infeksi) berpendapat bahwa keduanya efektif dalam
membersihkan bakteria-bakteria tertentu. Namun cairan pembersih tangan berbahan dasar
alkohol tidak efektif dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan salmonela. Karena
alkohol tidak menghancurkan spora-spora namun dengan mencuci tangan dengan sabun spora-
spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode terbaik adalah menentukan saat keadaan
tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, maka cairan pencuci tangan jauh lebih
baik daripada tidak menggunakan apapun.
                     Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen Pemadam
Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa cairan tersebut dapat merangsang
api menjadi besar, namun Rumah Sakit Tallahasee Memorial Hospital diperbolehkan untuk
menaruh cairan pencuci tangan dalam jumlah tertentu. Cairan pencuci tangan yang disarankan
adalah yang mengandung paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan pelembab.
                     Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk mematikan
materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora bakteria tertentu, dan
protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme - mikro organisme tersebut tetap
disarankan menggunakan sabun dan air.

e.       Mencuci tangan dengan tisu basah


 Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan Salmonella. Tisu
basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi juga kotoran
bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan rumah tangga laiinya. Menurut
Center for Disease Control and Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Menular) di Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS
sakit setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal dunia karena
penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan sabun karena
lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah telah mengembangkan kandungan
wewangian beralkohol, atau anti bakteri, ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan
agar tidak terasa kering. Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci
tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah yang berlabel
Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri yang terdapat dirumah
termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam
membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya sebelum masak agar mencegah kontaminasi
bakteri silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak menyebaran.

2.3       Cara Mencuci Tangan Yang Benar Dan Steril


Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari
penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil,
karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah
dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan.
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
dengan benar dan bersih :
– diare,
– cacingan,
– Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
– TBC,
– penyakit yang mematikan seperti SARS,
– flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).
Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir.
Berikut langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar :

A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN

1. Sabun anti mikroba


2. Kertas Tisue
3. Handuk steril
4. Kikir pembersih kuku
5. Tempat handuk kotor
6. Bengkok
7. Sikat
8. Spon

 Prinsip perawat cuci tangan steril sebelum asisten pembedahan di ruang operasi
 Jangan sampai mengenai pakaian yang dikenakan perawat
 Saat dan setelah cuci tangan jangan sampai menyentuh benda yang tidak steril
B. PROSEDUR KERJA

1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak menyentuh westafel
4. Seragam yang digunakan harus tetap kering
5. Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga 5 cm di atas siku
6. Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau bengkok
7. Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali
8. Jumlah gerakan 20 gerakan untuk tangan, 30 gerakan untuk kuku, sikat di pegang tegak
lurus terhadap kuku
9. Sikat jari - jari termasuk sela jari, sikat telapak tangan, punggung tangan
10. Basahi sikat dan beri sabun kembali
11. Bagi tangan menjadi 3 bagian, 1/3 pergelangan tangan bawah dengan arah memutar,
lanjutkan 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian atas. tangan dalam posisi fleksi dengan jari -
jari menghadap ke atas selama prosedur
12. Ulangi langkah ini pada yang satunya lagi (tangan kiri)
13.  Dengan tangan posisi fleksi bilas dengan seksama ujung jari ke siku tangan kiri dan
ulangi pada tangan kanan
14. Matikan kran dengan siku
15. Ambil handuk steril yang ada di atas kemasan pastikan tidak ada apapun atau benda dekat
dari jangkauan anda
16. Buka handuk steril secara maksimal pagang satu bagian putar dari jari ke siku
17. Dengan hati - hati pindahkan handuk ke lengan satunya
18. Buang handuk pada tempat yang disediakan

19.  Bila akan menggunakan sarung tangan steril dapat dikeringkan hanya dengan kertas tisu.

C.   Manfaat Mencuci Tangan


          Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu :
a. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan menurunkan insiden
diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas bulan.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif menurunkan
insiden diare.
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun sesudah buang
air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan bahwa perilaku tersebut
merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens penyakit. 

D. Akibat Tidak Aktif Mencuci Tangan


          Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari – hari yang sangat sederhana dan sepele,
namun berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Dengan mencuci tangan
menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit, alergi dan gatal – gatal. Karena tangan
kita adalah bagian dari tubuh yang sangat sering menyebarkan infeksi. Tangan terkena kuman
waktu menyentuh daerah tubuh kita, tubuh orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar.
Walaupun kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk ketubuh
waktu kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Orang yang terkena HIV lebih rentan terhadap
infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya dilemahkan oleh HIV. Oleh karena itu,
kebersihan terutama mencuci tangan secara lebih teratur.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk
menjadi bersih.
            Macam macam mencuci tangan :
a.        Mencuci tangan dengan air
b.      Mencuci tangan dengan air panas
c.       Mencuci tangan dengan sabun
d.      Mencuci tangan dengan cairan
e.       Mencuci tangan dengan tisu basah
Tujuan melakukan cuci tangan dengan baik dan steril supaya kita tidak terjangkit
penyakit seperti diare dan cacingan. Perilaku hidup sehat harus ditanamkan dari sejak kecil.

3.2 Saran
            Mencintai hidup sehat sebagai perilaku hidup kita sehari hari adalah sebuah cara dasar
untuk jauh dari penyakit yang menular serta berbahaya. Sebaiknya agar tercapai hidup sehat, dari
kita kecil kita sudah menanamkan perilaku sehat seperti mencuci tangan, membuang sampah
pada tempatnya agar tercapainya lingkungan yang sehat.

Daftar Pustaka

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-mencuci-tangan.html
http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2009/03/sap-penyuluhan-cuci-tangan.html
http://www.infeksi.com.Pusat Informasi Penyakit Infeksi, Andy Baex, 6 Februari 2007
Link Sumber : http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-mencuci-
tangan.html#ixzz3yy9JnHdA
Dokumen.tips
Login / Signup


 Leadership
 Technology
 Education
 Marketing
 Design
 More Topics

 Search

1. Home
2. Documents
3. laporan pendahuluan mencuci tangan

Pengendalian Infeksi
1. Mencuci Tangan
a. Pengertian
Mencuci tangan adalah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya
oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari
ritual keagamaan ataupun tujuan lainnya.
b. Tujuan
- Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan.
- Mencegah infeksi silang (cross infection).
- Menjaga kondidi steril.
- Melindungi diri dan pasien dari infeksi.
- Memberikan perasaan segar dan bersih.
c. Indikasi
- Sebelum melakukan prosedur invasif misalnya : menyuntik,
pemasangan kateter dan pemasangan alat bantu pernapasan.
- Sebelum melakukan asuhan keperawatan langsung.
- Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka.
- Setelah tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan
mikroorganisme khususnya pada tindakan yang memungkinkan kontak
dengan darah, selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekresi.
- Setelah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminaasi dengan
mikroorganisme virulen atau secara epidemiologis merupakan
of 18
laporan pendahuluan mencuci tangan
by dwi-gabrilla-sabatini

on Apr 28, 2015

Report

Category:

Documents

Download: 20

Comment: 0

1,537

views

Comments

Description

mencuci tangan
Download laporan pendahuluan mencuci tangan

Transcript

Pengendalian Infeksi 1. Mencuci Tangan a. Pengertian Mencuci tangan adalah satu tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan
lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan
ataupun tujuan lainnya. b. Tujuan Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan. Mencegah
infeksi silang (cross infection). Menjaga kondidi steril. Melindungi diri dan pasien dari infeksi.
Memberikan perasaan segar dan bersih. c. Indikasi Sebelum melakukan prosedur invasif
misalnya : menyuntik, pemasangan kateter dan pemasangan alat bantu pernapasan. Sebelum
melakukan asuhan keperawatan langsung. Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka.
Setelah tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme khususnya pada
tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau
ekresi. Setelah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminaasi dengan mikroorganisme
virulen atau secara epidemiologis merupakan mikroorganisme penting. Benda ini termasuk urin
atau alat penampung sekresi. Setelah melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien yang
terinfeksi atau kemungkinan kolonisasi mikroorganisme yang bermakna secara klinis atau
epidemiologis. Setiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi.
- Setelah melakukan asuhan langsung maupun tidak langsung pada pasien yang tidak infeksius.
d. Kontraindikasi Bila perawat mempunyai luka terbuka atau luka di tangan, beberapa institusi
mempunyai kebijakan melarang perawat kontak dengan klien. e. Pelaksanaan Macam-macam
cuci tangan dan cara cuci tangan : a) Teknik mencuci tangan biasa Teknik mencuci tangan biasa
adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan,
biasanya digunakan sebelum dan sesudah melakukan tindakan yang tidak mempunyai resiko
penularan penyakit.  Alat dan Bahan : o Wastafel dilengkapi dengan perlatan cuci tangan sesuai
standar rumah sakit (misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat
sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung plastik berwarna kuning
untuk sampah yang terkontaminasi atau terinfeksi). o Alat pengering seperti tisu. o Lap tangan
(hand towel). o Sarung tangan (gloves). o Sabun cair atau cairan pembersih tangan yang
berfungsi sebagai antiseptik. o Lotion tangan. o Di bawah wastafel terdapat alas kaki dari bahan
handuk.  Cara Kerja : 1. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti
cincin atau jam tangan. 2. Mengatur posisi berdiri terhadap kran air agar memperoleh posisi yang
nyaman. 3. Membuka kran air dengan mengatur temperatur airnya. 4. Menuangkan sabun cair ke
telapak tangan.
5. Melakukan gerakan tangan, dimulai dari meratakan sabun dengan kedua telapak tangan,
kemudian kedua punggung teelapak tangan saling menumpuk, bergantian, untuk membersihkan
sela-sela jari. 6. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan. 7.
Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara bergantian kemudian
membersihkan ibu jari dan lengan secara bergantian. 8. Membersihkan (membilas) tangan
dengan air yang mengalir sampai bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan siku menghadap
ke bawah. 9. Menutup kran air menggunakan siku, bukan dengan jari karena jari yang telah
selesai kita cuci pada prinsipnya bersih. 10. Pada saat meninggalkan tempat cuci tangan, tempat
tersebut dalam keadaan rapi dan bersih. Hal yang perlu diingat setelah melakukan cuci tangan
yaitu mengeringkan tangan dengan hand towel. b) Teknik mencuci tangan antiseptik Mencuci
tangan antiseptik yaitu cuci tangan yang dilakukan sebelum tindakan aseptik pada pasien dengan
menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan larutan disinfektan, khususnya bagi petugas
yang berhubungan dengan pasien yang mempunyai penyakit menular atau sebelum melakukan
tindakan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat steril. Prosedur mencuci tangan aseptik sama
dengan persiapan dan prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci tangan biasa, hanya saja
bahan deterjen atau sabun diganti dengan antiseptik dan setelah mencuci tangan tidak boleh
menyentuh bahan yang tidak steril. c) Teknik mencuci tangan steril Teknik mencuci tangan steril
adalah mencuci tangan secara steril (suci hama), khususnya bila akan membantu tindakan
pembedahan atau operasi.  Alat dan Bahan : o Menyediakan bak cuci tangan dengan pedal kaki
atau pengontrol lutut.
o Sabun antimikrobial (non-iritasi, spektrum luas, kerja cepat). o Sikat scrub bedah dengan
pembersih kuk dari plastik. o Masker kertas dan topi atau penutup kepala. o Handuk steril. o
Pakaian di ruang scrub dan pelindung mata. o Penutup sepatu.  Cara Kerja : 1. Terlebih dahulu
memeriksa adanya luka terpotong atau abrasi pada tangan dan jari, kemudian melepaskan semua
perhiasan misalnya cincin atau jam tangan. 2. Menggunakan pakaian bedah sebagai proteksi
perawat yaitu : penutup sepatu, penutup kepala atau topi, masker wajah, patikan masker menutup
hidung dan mulut Anda dengan kencang. Selain itu juga memakai pelindung mata. 3.
Menyalakan air dengan menggunakan lutut atau kontrol dengan kaki dan sesuaikan air untuk
suhu yang nyaman. 4. Membahasi tangan dan lengan bawah secara bebas, mempertahankan
tangan atas berada setinggi siku selama seluruh prosedur. 5. Menuangkan sejumlah sabun (2
sampai 5 ml) ke tangan dan menggosok tangan serta lengan sampai dengan 5 cm di atas siku. 6.
Membersihkan kuku di bawah air mengalir dengan tongkat oranye atau pengikir. Membuang
pengikir setelah selesai digunakan. 7. Membasahi sikat dan menggunakan sabun antimikrobial.
Menyikat ujung jari, tangan dan lengan.  Menyikat kuku tangan sebanyak 15 kali gerakan. 
Dengan gerakan sirkular, menyikat telapat tangan dan permukaan anterior jari 10 kali gerakan. 
Menyikat sisi ibu jari 10 kali gerakan dan bagian posterior ibu jari 10 kali gerakan.  Menyikat
samping dan belakang tiap jari 10 kali gerakan tiap area, kemudian sikat punggung tangan
sebanyak 10 kali gerakan.
 Seluruh penyikatan harus selesai sedikitnya 2 sampai 3 menit, kemudian bilas sikat secara
seksama. 8. Dengan tepat mengingat, bagi lengan dalam tiga bagian. Kemudian mulai menyikat
setiap permukaan lengan bawah lebih bawah dengan gerakan sirkular selama 10 kali gerakan;
menyikat bagian tengah dan atas lengan bawah dengan cara yang sama setelah selesai menyikat
buang sikat yang telah diapaki. 9. Dengan tangan fleksi, mencuci keseluruhan dari ujung jari
sampai siku satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku. 10. Mengulangi langkah 8 sampai
10 untuk lengan yang lain. 11. Mempertahankan lengan tetap fleksi, buang sikat kedua dan
mematikan air dengan pedal kaki. 12. Kemudian mengeringkan dengan handuk steril untuk satu
tangan secara seksama, menggerakkan dari jari ke siku dan mengeringkan dengan gerakan
melingkar. 13. Mengulangi metode pengeringan untuk tangan yang lain dengan menggunakan
area handuk yang lain atau handuk steril baru. 14. Mempertahankan tangan lebih tinggi dari siku
dan jauh dari tubuh Anda. 15. Perawat memasuki ruang operasi dan melindungi tangan dari
kontak dengan objek apapun. 2. Perawatan Klien dalam Isolasi a. Pengertian Perawat harus
mengobservasi kewaspadaan khusus bila merawat klien yang mempunyai kerentanan lebih besar
terhadap infeksi atau yang menjadi karier mikroorganisme yang dapat dengan mudah
ditansmisikan ke orang lain. Kadang, isolasi protektif atau isolasi kewaspadaan mempertahankan
klien sakit dalam ruangan terbatas. Tinggal dalam ruangan yang terbatas dan dirawat oleh
perawat dengan pakaian pelindung adalah faktor yang menyebabkan orang merasa terisolasi
secara sosial.
b. Tujuan Kapan pun perawat merawat klien dalam isolasi, penting untuk mempertahankan
komunikasi terapeutik dan memberikan pendekatan personal untuk merawat. c. Indikasi d.
Kontraindikasi e. Pelaksanaan  Alat dan Bahan : o Pemilihan peralatan bergantung pada tipe
perawatan yang diberikan pada klien (misal; alat-alat untuk memberikan obat, alat-alat untuk
kebersihan, alat-alat untuk mengganti sprei tempat tidur).  Cara Kerja : 1. Rujuk perintah dokter
untuk memastikan jenis isolasi yang akan dijalani klien. 2. Rujuk pada kebijakan dan manual
prosedur atau kebijakan pengawasan infeksi instituisi untuk kewaspadaan yang harus diikuti. 3.
Telaah hasil pemeriksaan laboratorium untuk menetukan jenis mikroorganisme yang
menyebabkan klien diisolasi. 4. Pertimbangkan jenis tindakan perawatan atau prosedur yang
akan dilakukan saat di ruangan klien. 5. 6. 7. Siapkan semua peralatan dan bahan yang
diperlukan. Cuci tangan. Kenakan gaun, masker, dan sarung tangan dengan tepat :  Kenakan
gaun, pastikan gaun ini menutup semua bagian luar pakaian. Tarik lengan sampai ke pergelangan
tangan. Ikat dengan aman pada leher dan pinggul.  Kenakan sarung tangan sekali pakai. Bila
digunakan dengan gaun, masukkan tepi gaun ke dalam lipatan sarung tangan.  Gunakan masker
bedah sekitar mulut dan hidung; ikat dengan kuat. 8. Masuki ruangan klien. Atur bahan dan
peralatan. (Bila peralatan akan dibuang dari ruangan untuk penggunaan ulang, tempatkan pada
handuk kertas).
9. Kaji tanda-tanda vital :  Letakkan handuk kertas bersih di samping tempat tidur. Letakkan
sehelai kertas tambahan di atasnya.  Letakkan jam di atas handuk agar mudah dilihat.  Bila
peralatan masih dalam ruangan, lanjutkan pengkajian tandatanda vital dengan prosedur rutin.
Hindari kontak stetoskop atau manset tekanan darah dengan bahan terinfeksi.  Tuliskan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital pada selembar kertas.  Bila stetoskop akan digunakan ulang,
bersihkan diafragma atau bel dengan alkohol. Simpan di tempat yang bersih. 10. Memberikan
obat.  Berikan obat oral dalam pembungkus atau mangkuk.  Buang pembungkus atau mangkuk
dalam wadah plastik.  Berikan injeksi saat menggunakan sarung tangan.  Buang spuit ke dalam
wadah khusus. Bila menggunakan ulang (misal; carpuject), buang bagian kartrid bagian dalam
dan jarum dalam wadah khusus.  Letakkan spuit yang dapat digunakan ulang pada handuk
bersih untuk pemindahan dan desinfeksi. 11. Memberikan higiene.  Hindari jangan sampai gaun
menjadi basah.  Bantu klien melepaskan gaun; buang dalam kantung linen khusus.  Lepaskan
linen dari tempat tidur, bila terlalu kotor, hindari kontak dengan gaun anda. Buang dalam
kantung linen khusus.  Pasang kembali linen tempat tidur yang bersih dan susun handuk. 
Ganti sarung tangan bila terlalu kotor dan bila terlalu kotor dan bila diperlukan perawatan lanjut.
12. Kumpulkan spesimen.  Letakkan wadah spesimen pada handuk kertas di kamar mandi klien.
 Kumpulkan spesien yang diperlukan dengan teknik yang tepat. Pindahkan spesimen ke wadah
dengan menimilkan kontak pada
tangan yang menggunakan sarung tangan dengan permukaan luar wadah.  Periksa bahwa wadah
spesimen telah tertutup rapat dan permukaan bagian luar wadah tidak kotor. Pindahkan wadah ke
kantung tahan bocor yang bersih.  Beri label pada wadah spesimen dengan nama klien. Kirim
ke laboratorium (harus digunakan label peringatan, tergantung pada kebijakan rumah sakit). 13.
Buang kantung linen dan sampah bila sudah penuh.  Gunakan kantung tunggal untuk
menampung alat kotor bila alat tersebut tahan dan kuat terhadap kelembaban.  Ikat kantung
dengan kuat pada bagian atas. 14. Sediakan kembali kebutuhan akan peralatan di ruangan dengan
meminta orang lain memindahkan peralatan tersebut dari pintu. 15. Tinggalkan ruangan isolasi. 
Lepaskan ikatan gaun pada pergelangan. Lepaskan sarung tangan dengan menggenggam ujung
salah satu sarung tangan dan tarik, balikkan sarung tangan bagian dalam ke luar. Dengan tangan
yang tak bersarung tangan, susupkan tangan Anda pada bagian pergelangan tangan yang masih
bersarung tangan, tarik, balik, bagian dalam keluar.  Lepaskan ikatan atau tarik masker dari
telinga Anda dan buang dalam wadah.  Lepaskan ikatan gaun pada leher. Biarkan gaun jatuh
dari bahu. Lepaskan tangan dari lengan baju tanpa menyentuh bagian luar gaun. Pegang gaun
bagian dalam pada bahu dan lipat dari dalam keluar. Taruh pada kantung cucian.  Cuci
tanganAnda selama minimum 10 detik.  Keluarkan kembali jam tangan dan stetoskop, hati-hati
untuk tidak menyentuhnya. Catat tanda-tanda vital vital pada kertas.  Beritahu klien kapan
Anda merencanakan kembali ke ruangan. Tanyakan apakah klien memerlukan alat perawatan
pribadi.
 Tinggalkan ruangan, tutup pintu dengan baik. 16. Catat tanda-tanda vital dan prosedur lain
sesuai pedoman untuk setiap keterampilan pada catatan perawat. 3. Pelindung Mata a. Pengertian
Kaca mata pengaman diperlukan untuk melindungi mata dari kemungkinan kontak dengan
bahaya karena percikan atau kemasukan debu, gas, uap, cairan korosif partikel melayang, atau
kena radiasi gelombang elektromagnetik. b. Tujuan Mencegah transmisi patogen melalui
membran mukosa petugas pelayanan kesehatan (misal; sekitar mata, hidung, dan rongga mulut).
Perlindungan ini dianjurkan bila petugas pelayanan kesehatan bertugas di tempat dimana
tindakan penghisapan, penggantian balutan, atau perawatan kebersihan dapat menyebabkan
percikan darah dan/atau cairan tubuh pada petugas pelayanan kesehatan. c. Indikasi d.
Kontraindikasi e. Pelaksanaan  Alat dan Bahan : o Cadar plastik untuk wajah Atau o Goggles
plastik untuk mata  Cara Kerja : 1. Cuci tangan. 2. Gunakan pelindung mata.  Pasangkan
goggles pada mata dengan baik. Kencangkan sesuai kebutuhan.
 Pasangkan cadar di atas puncak kepala. Gerakkan cadar ke wajah dan atur sesuai kebutuhan
untuk melindungi membran mukosa wajah petugas. 3. Setelah prosedur selesai, letakkan goggles
pelindung atau cadar di samping tempat tidur klien atau buang dalam wadah yang telah
disesuaikan. Jangan menggunakan goggles atau cadar di luar ruangan klien. 4. Cuci tangan. 4.
Mengenakan Masker a. Pengertian Masker mungkin dikenakan untuk beberapa alasan: sebagai
kewaspadaan untuk mengurangi tranmisi droplet-udara mikroorganisme saat merawat klien yang
diisolasi, saat membantu prosedur steril, atau saat menyiapkan alat-alat steril untuk area steril.
Bila masker menjadi lembab, harus diganti. Kelembaban meningkatkan penyebaran
mikroorganisme. b. Tujuan Melindungi perawat dari infeksi pernapasan seperti tuberkulosis. c.
Indikasi d. Kontraindikasi e. Pelaksanaan  Alat dan Bahan : o Masker bersih sekali pakai. 
Cara Kerja : Penggunaan Masker 1. Temukan tepi atas masker (masker biasanya mempunyai
strip logam tipis di tepinya). Masker terbaru yang dianjurkan oleh CDC mempunyai pita kepala
elastik. Periksa kebijakan institusi untuk penggunaan masker yang tepat.
2. Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atasnya. Ikatkan kedua tali tersebut di atas
pada puncak belakang kepala Anda, dengan tali di atas telinga. 3. Ikat kedua tali bawah dengan
kuat sekitar leher Anda, dengan masker tepat di bawah dagu. 4. Dengan perlahan cubit pita
logam atas sekitar batang hidung Anda. Melepaskan Masker 1. Bila Anda menggunakan sarung
tangan, lepaskan dan cuci tangan Anda. 2. Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi
setengahnya dengan permukaan dalam saling berhadapan. 3. Buang masker dalam wadah yang
telah disediakan. 5. Mencuci Tangan untuk Persiapan Bedah a. Pengertian Perawat yang bekerja
dalam area steril seperti ruang operasi atau ruang bersalin harus melakukan cuci tangan
persiapan bedah. Tekniknya memerlukan upaya lebih dari mencuci tangan rutin. b. Tujuan Untuk
menghilangkan bakteri. c. Indikasi d. Kontraindikasi e. Pelaksanaan  Alat dan Bahan : o Bak
cuci dalam dengan pengontrol pedal atau tangkai kaki. o Sabun antimikrobial. o Sikat tangan
sekali pakai dan pengikir kuku. o Tongkat oranye atau pengikir kuku sekali pakai.  Cara Kerja :
1. 2. Periksa tangan dan jari terhadap luka terpotong atau abrasi. Lepaskan semua perhiasan.
3. Kenakan masker wajah, pastikan bahwa masker tersebut menutupi hidung dan mulut Anda
dengan baik. 4. 5. Atur aliran air pada suhu hangat. Basahi tangan Anda dan lengan bawah
dengan bebas, pertahankan tangan atas berada setinggi siku selama seluruh prosedur. 6. Alirkan
sejumlah sabun(2 – 5 ml) ke tangan dan gosok tangan serta lengan sampai 5 cm (2 inci) diatas
siku. 7. Bersihkan kuku dibawah air mengalir dengan tongkat orange atau prngikir. Buang
pengikir. 8. Basahi sikat dan oleskan sabun anti mikrobial. Sikat ujung jari, tangan, lengan
dengan cara berikut: 9. Cuci sikat. Oleskan kembali sabun. 10. Bayangkan Anda membagi
lengan dalam 3 bagian. Sikat setiap permukaan bagian bawah lengan bawah dengan gerakkan
sirkular selama 10 kali gosokan; sikat bagian tengah dan atas lengan bawah dengan cara yang
sama. Buang sikat pada tempat yang telah disediakan. 11. Dengan tangan fleksi, bilas
menyeluruh dari ujung jari sampai siku dalam satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku.
12. Ulangi langkah 8 – 11 untuk lengan yang lain. 13. Pertahankan lengan fleksi, buang sikat ke
dua. Matikan air dengan pedal kaki 14. Gunakan handuk steril untuk mengeringkan satu tangan
secara menyeluruh, gerakan jari-jari ke siku. Keringkan dengan gerakan melingkar. 15. Ulangi
metode pnegeringan untuk tangan yang lain, gunakan area handuk yang lain atau handuk steril
baru. 16. Pertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh Anda. 17. Masuk ke
ruang operasi atau bersalin, lingdungi tangan dari kontak dengan objek apapun.
6. Menggunakan Sarung Tangan a. Pengertian Sarung tangan adalah sejenis pakaian yang
menutupi tangan, baik secara sebagian ataupun secara keseluruhan. b. Tujuan Sarung tangan
memberikan halangan antara tangan perawat dan objek yang disentuhnya. Perawat mengenakan
sarung tangan steril dengan metode terbuka saat menyiapkan untuk kerja dengan jenis peralatan
steril tertentu dan saat melakukan prosedur steril seperti mengganti balutan atau memasang
kateter. c. Indikasi d. Kontraindikasi e. Pelaksanaan Memasang Sarung Tangan Tidak Steril 
Alat dan Bahan : o Sarung tangan  Cara Kerja : 1. Cuci tangan dan keringkan. 2. Ambil sarung
tangan satu persatu dari tempatnya dengan memegang pinggir pergelangan tangannya. 3. Pasang
sarung tangan satu persatu. 4. Pemasangan sarung tangan harus harus menutupi pergelangan
tangan. 5. Melepaskan sarung tangan adalah dengan cara memegang bagian luarnya dan tarik. 6.
Sarung tangan yang kedua adalah dengan memegang bagian luarnya dan tarik. 7. Buang sarung
tangan pada tempat yang telah disediakan. 8. Cuci tangan. Memasang Sarung Tangan Steril 
Alat dan Bahan :
o Kemasan sarung tangan steril dengan ukuran yang sesuai.  Cara Kerja : 1. Cuci tangan secara
menyeluruh. 2. Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke
samping. 3. Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat di
atas ketinggian pergelangan tangan. Buka kemasan, pertahankan sarung tangan pada permukaan
dalam pembungkus. 4. Bila sarung tangan belum bedaki, ambil sebungkus bedak dan tuangkan
sedikit pada tangan di atas bak cuci atau keranjang sampah. 5. Identifikasi sarung tangan kanan
dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan sarung
tangan pada tangan dominan Anda terlebih dahulu. 6. Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari
tangan non-dominan Anda, pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh
hanya pada permukaan dalam sarung tangan. 7. Dengan hati-hati tarik sarung tangan pada tangan
dominan Anda, lebarkan manset dan pastikan bahwa manset tidak menggulung pada pergelangan
tangan Anda. Pastikan juga bahwa ibu jari dan jari-jari pada posisi yang tepat. 8. Dengan tangan
dominan Anda yang telah menggunakan sarung tangan, masukkan jari Anda di bawah manset
sarung tangan kedua. 9. Dengan hati-hati tarik sarung tangan kedua pada tangan dominan Anda.
Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan dominan menyentuh bagian tangan non-
dominan Anda yang terbuka. Pertahankan ibu jari tangan non-dominan abduksi ke belakang. 10.
Manakala sarung tangan kedua telah terpasang, cakupkan kedua tangan Anda. Manset biasanya
terlepas setelah pemasangan. Pastikan untuk hanya menyentuh bagian yang steril.
DAFTAR PUSTAKA Perry, Anne Griffin. 2000. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Sumber: Saefuddin, et.al. (2006); Boyce & Pittet (2002); dan
Lankford, et.al. (2003); Green (1980) dikutip oleh Notoatmodjo (2003).

Recommended

Mencuci tangan

mmmm

MENCUCI TANGAN
MENCUCI TANGAN BERSIH DAN STERIL OLEH : NIKI AGUSTIN CUCI TANGAN ??
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah
tangan dengan…

Mencuci tangan

1. PENGERTIAN Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air…

Mencuci tangan

1. PENGERTIAN Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran…
MENCUCI TANGAN

MENCUCI TANGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Suatu tindakan


untuk membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua tangan dengan memakai
sabun dan air…

Mencuci tangan

1. PENGERTIAN Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran…
mencuci tangan

mencuci tangan

sap mencuci tangan

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Hari/Tanggal
Tempat Waktu : Personal Hygiene : Mencuci tangan : TK Pertiwi Ledug : Selasa, 12 Agustus
2008…
Mencuci Tangan Memakai Celemek

ini adalah contoh grid penilaian "Cara Mencuci Tangan dan Memakai Celemek" untuk PMR
Tingkat Madya

Materi mencuci tangan


 

BAB II Mencuci Tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan Menurut Adiwimarta, Maulana, & Suratman


(1999) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepatuhan didefinisikan sebagai kesetiaan,
ketaatan…

Tehnik Mencuci Tangan Biasa

TEHNIK MENCUCI TANGAN BIASA Pengertian : Mencuci tangan adalah prosedur awal dan
penutup yang dilakukan perawat dalam memberikan tindakan keperawatan Tujuan : 1.
Mencegah…
Mencuci tangan dengan benar

Terkadang kita suka melalaikan untuk mencuci tangan kita, padahal dengan mencuci tangan kita
akan menangakal beberapa penyakit yang bersumber dari tangan kita, berikut adalah…

Manfaat pentingnya mencuci tangan


teori mencuci tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan Menurut Adiwimarta, Maulana, & Suratman


(1999) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepatuhan didefinisikan sebagai kesetiaan,
ketaatan…

MENCUCI TANGAN STERIL

PROSEDUR MENCUCI TANGAN STERIL A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN 1. Sabun anti
mikroba 2. Kertas Tisue 3. Handuk steril 4. Kikir pembersih kuku 5. Tempat handuk kotor 6.
Bengkok…
Pentingnya mencuci tangan !!!

1. PENTINGNYA MENCUCI T TANGAN !!!??? CREATIVE BY :


THERESIA,ASHIDO,JOSHUA 2.  Cuci tangan merupakan salah satu tindakan sanitasi yang
bermanfaat bagi kesehatan. Tanpa…

Pentingnya mencuci t tangan !!!

1. PENTINGNYA MENCUCI T TANGAN !!!??? CREATIVE BY :


THERESIA,ASHIDO,JOSHUA 2.  Cuci tangan merupakan salah satu tindakan sanitasi yang
bermanfaat bagi kesehatan. Tanpa…
Pentingnya mencuci tangan

1. PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DEFINISI Mencuci tangan adalah salah satu tindakan
sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan…

SAP Mencuci Tangan

bnm

View more

Subscribe to our Newsletter for latest news.

About Terms DMCA Contact


STARTUP - Share & Download Unlimited
Fly UP

\
PROSEDUR MENGENAKAN & MELEPAS SARUNG TANGAN STERIL

A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN

1. Sarung tangan steril sesuai ukuran yang diinginkan


2. Alat - alat untuk mencuci tangan
3. Bengkok

B. PROSEDUR KERJA
Handscoon

1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Perawat mencuci tangan
4. Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan memisahkan sisi -
sisinya
5. Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalam pembungkus
6. Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan pada tangan yang
dominan terlebih dahulu
7. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang tepi mancet
sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
8. Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari ke dalam mancet
sarung tangan kedua
9. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan
10. Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuh setiap bagian
atau benda yang terbuka
11. Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ke tangan setelah
pemakaian sarung tangan
12. Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jari adduksi ke belakang
13. Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat - alat steril

Melepaskan Sarung tangan


Sarung tangan

1. Pegang bagian luar dari satu mancet dengan tangan bersarung tangan, hindari menyentuh
pergelangan tangan
2. Lepaskan sarung tangan dengan dibalik bagian luar kedalam, buang pada bengkok
3. Dengan ibu jari atau telunjuk yang tidak memakai sarung tangan, ambil bagian dalam
sarung tangan lepaskan sarung tangan kedua dengan bagian dalam keluar, buang pada
bengkok 

C. HASIL

1. Sarung tangan terpakai dengan baik


2. Tidak terjadi kontaminasi
3. Sarung tangan sesuai ukuran
4. Sarung tangan tidak robek
5. Lingkungan rapih dan bersih

Anda mungkin juga menyukai