Anda di halaman 1dari 28

PERTEMUAN 6

Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah dan karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Metode
Penelitian dengan judul Jenis-jenis Penelitian menurut tujuan, Sifat dasar,
pendekatan dan metode .
Modul ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa
Program D-IV Kebidanan yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Medan.
Penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu atas
keberhasilan penyusunan modul ini, kami menyadari sebagai penulis masih
banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan masukan pembaca maupun para ahli untuk
penyempurnaan modul ini, baik dari segi isi, istilah dan pemaparannya.
Semoga modul bahan ajar ini dapat digunakan secara efektif dan dapat
menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk
dapat mampu memahami pengelolaan proses produk dan jasa.

Medan, Februari 2020

Kelompok 6

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 1


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

PENDAHULUAN ......................................................................................... 3
Deskripsi Singkat................................................................................ 4
Relevansi............................................................................................. 4
Tujuan Pembelajaran........................................................................... 4

PETUNJUK BELAJAR ............................................................................... 5

KEGIATAN BELAJAR
Pertemuan ke 6
A. Jenis penelitian menurut tujuan ...................................................6
B. Jenis penelitian menurut sifat dasar …………............................7
C. Jenis penelitian menurut pendekatan............................................8
D. Jenis penelitian menurut metode ………………………………11

Rangkuman..........................................................................................23
Evaluasi Formatif.................................................................................24
Jawaban ……………………………………………………………...27

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................28

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 2


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

PENDAHULUAN

Pengertian penelitian :
• Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan
informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995)
• Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta2
baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991)
Metode Penelitian adalah:
Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
• Rasional : Penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal shg
terjangkau oleh penalaran manusia.
• Empiris : cara yang digunakan dapat diamati dengan indera manusia.
• Sistematis : proses penelitian menggunakan langkah2 ttt yang bersifat logis.

JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat
eksplanasi, dan analisis & jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan
2. Jenis penelitian menurut sifat dasar
3. Jenis penelitian menurut pendekatan
4. Penelitian Menurut Metode

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 3


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu


menjelaskan tentang jenis-jenis metode menurut tujuan,sifat dasar,pendekatan dan
metode.
Ada berbagai jenis penelitian, ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang.
Tema ini perlu untuk dibahas, sebab peneliti harus memiliki pengetahuan dan
wawasan mengenai hal tersebut. Diharapkan denga mengerti tentang jenis-jenis
penelitian, peneliti mampu menggunakan jenis penelitian tertentu yang sesuai
dengan bidang dan keadaan objek yang teliti.  Pada makalah ini penulis akan
memaparkan jenis penelitian ditinjau dari aspek diantaranya berdasarkan tujuan,
metode, pendekatan dan bidang ilmu.

RELEVANSI

Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah


Metodik Khusus dan Metode Penelitian.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini diharapkan mahasiswa


dapat memahami dan menjelaskan tentang jenis-jenis penelitian menurut
tujuan, sifat dasar, pendekatan dan metode.

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 4


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara detail. Tujuan
untuk mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan
belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi
uraian ini,baca sekali lagi secara lebih cermat. Membaca secara cermat
bertujuan untuk mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok
bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti
prinsip dan konsep essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip
penting. Kemudian anda cari hubungan antara konsep tersebut,sehingga
anda memiliki konsep
4. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan
belajar ini,ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang
diberikan pada kegiatan belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja
yang diketahui dalam soal ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencan penyelesaian soal tersebut dengan
menukiskan konsep yang diperlukan dan cari hubungan
antarkonsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal

6. Setelah anda membaca , mempelajari dan berlatih materi uraian pada


kegiatan belajar pada modul ini, coba selesaikan soal-soal pada tes
formatif yang tertulis pada bagian akhir modul ini tanpa melihat kunci

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 5


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

KEGIATA
N URAIAN
BELAJAR MATERI

PENGELOLAAN PROSES
PRODUK DAN JASA

A. Pengertian Penelitian

Penelitian adalah rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu


permasalahan dan berfungsi untuk mencarikan penjelasan dan jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah (Saifudin Azwar, 2007: 1)

B. Jenis – jenis penelitian


Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, sifat dasar,
pendekatan dan metode:
1. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan
a. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif disebut juga penelitian penjajakan. Tujuannya
untuk mengenal atau memperoleh pandangan baru terhadap suatu
permasalahan mengenai suatu permasalahan yang akan diteliti. Dengan
merumuskan masalah dalam penelitian dengan tepat, maka dapat ditetapkan
dengan hipotesis. Dengan kata lain, peneliti akan menemukan suatu

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 6


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

kebenaran dari suatu penelitian yang belum pernah diteliti sebelumnya.


Misalnya, pencarian minyak bumi di laut lepas, daya tembus sinar rontgen.
b. Penelitian Verificatif
Penelitian yang digunakan untuk menguji suatu teori atau penelitian yang
pernah dilakukan, sehingga dapat memperkuat teori tersebut, atau malah
menggugurkannya. Contohnya, teori heliosentris Galilleo yang dapat
mematahkan teori geosentris Copernicus.
c. Penelitian Exolanatory
Adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan mencari hipotesis
dan menjelaskan hubungan yang ada.
d. Penelitian Basic/pure
Adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menemukan
ilmu (science), teori, dalil baru yang dijabarkan secara umum
e. Penelitian Applide
Adalah penelitian berupa pengamatan yang bertujuan untuk menemukan
cara-cara pemecahan masalah sehari-hari atau masalah pembangunan

2. Jenis penelitian menurut sifat dasar


a. Penelitian observasional
Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan (observasi)
dan mencatat ciri-ciri/fenomena alam
b. Penelitian Experimental
Adalah penelitian yang dikakukan melalui pengamatan atau perlakuan
sering juga disebut dengan penelitian treatment terhadap factor (variable
bebas) kemudian dilihat akibatnya (variable terikat)
c. Penelitian Ex Post Facto
Adalah penelitian melalui pengamatan terhadap akibat suatu peristiwa
(variable bebas tidak dapat dimanipulasi), sehingga penelitian ini bersifat
retrospektif.

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 7


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

3. Jenis penelitian menurut pendekatan


a. Penelitian Cross Sectional (Studi Potong Lintang)
Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu
waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara
variabel independen (faktor resiko) dengan variabel dependen (efek).
Penelitian cross sectional yang dinilai adalah subyek yang baru dan
sudah lama menderita penyakit atau kelainan yang sedang diselidiki. Dan
tidak dapat menunjukkan hubungan sebab akibat
 Langkah-langkah pada study cross sectional yaitu :
1. Merumuskan pertanyaan penelitian beserta hipotesis yang sesuai
Maksudnya pertanyaan penelitian yang akan dijawab harus
dikemukakan dengan jelas. Dalam studi cross sectional analitik
hendaklah di kemukakan hubungan antar variable yang diteliti.
2. Mengidentifikasikan variable bebas dan tergantung
Maksudnya semua variable yang diteliti dalam studi prevalens harus
diidentifikasikan dengan cermat
3. Menetapkan subyek penelitian :
a. Menetapkan populasi penelitian
Bergantung kepada tujuan penelitian, maka ditentukan dari populasi
terjangkau mana subyek penelitian yang akan dipilih, apakh dari rumah
sakit/fasilitas kesehatan, atau dari masyarakat umum
b. Menentukan sampel dan memperkirakan besar sampel
• Besar sampel harus diperkirakan dengan formula yang sesuai
• Pemilihan sampel harus dilakukan dengan cara yang benar, agar dapat
mewakili populasi terjangkau
4. Melaksanakan pengukuran
a. Pengukuran factor resiko
• Penetapan factor resiko dapat dilaksanakan dengan berbagai cara,
tergantung pada sifat factor resiko
• Dapat digunakan kuesioner, catatan medic, uji laboratorium,
pemeriksaan fisis atau prosedur pemeriksaan khusus

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 8


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

b. Pengukuran efek atau penyakit


• Terdapatnya efek atau penyakit tertentu dapat ditentukan dengan
kuesioner, pemeriksaan fisis atau pemeriksaan khusus, bergantung kepada
karakteristik penyakit yang dipelajari
• Harus ditetapkan criteria diagnosisnya dengan batasan operasional yang
jelas
4. Melakukan analisis
Analisis ini dapat berupa suatu uji hipotesis ataupun analisis untuk
memperoleh risiko relative. Hal yang terakhir inilah yang lebih sering
dihitung dalam study cross sectional untuk mengidentifikasikan factor
risiko.
 Kelebihan dan kekurangan penelitian cross sectional :
a. Kelebihan
Keuntungan yang utama dari desain cross sectional adalah
memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya
para pasien yang mencari pengobatan, hingga generalisasinya cukup
memadai
• Desain ini relative murah, mudah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh
• Dapat dipakai untuk meneliti banyak variable sekaligus
b. Kekurangan
• Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data
risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal
relationship tidak jelas)
• Study prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa
yang panjang dari pada yang mempunyai masa sakit yang pendek, karena
individu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai
kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam study
• Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup banyak, terutama bila variable
yang dipelajari banyak
• Tidak menggambarka perjalanan penyakit, insidens maupun prognosis
• Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang, misalnya kanker

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 9


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

lambung, karena pada populasi usia 45-49 tahun diperlukan paling tidak
10.000 subyek untuk mendapatkan suatu kasus

b. Penelitian Longitudinal

Bahasa Inggris: (longitudinal


research) adalah salah satu jenis
penelitian sosial yang
membandingkan perubahan subjek
penelitian setelah periode waktu
tertentu. Penelitian jenis ini sengaja
digunakan untuk penelitian jangka
panjang, karena memakan waktu
yang lama (Follow Up Research)
Karakteristik dan cakupan utama dari
penelitian longitudinal meliputi :

1. Data dikumpulkan untuk setiap variabel pada dua atau lebih periode waktu
tertentu.
2. Subjek atau kasus yang dianalisis sama, atau setidaknya dapat
diperbandingkan antara satu periode dengan periode berikutnya.
3. Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam satu periode dengan
antar metode yang berbeda.

 Terdapat tiga macam penelitian longitudinal, yaitu :


1. Studi panel (Panel-study) merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan
dalam waktu yang berlainan, namun tetap menggunakan sampel yang
sama.
2. Waktu berjalan (time series) merupakan jenis penelitian yang
dilaksanakan dalam waktu yang berlainan dan belum tentu
menggunakan sampel yang sama dalam sebuah populasi yang sama.

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 10


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

3. Cohort-study merupakan penelitian yang dilakukan pada sekelompok


orang yang memiliki kebudayaan, latar belakang, atau pengalaman yang
sama.
c. Penelitian Prospektif
Adalah penelitian yang dilakukan berupa pengamatan terhadap peristiwa
yang belum dan yang akan terjadi (Follow Up Research) dilakukan satu kali
atau lebih

d. Penelitian Retrospektif
Adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan
penyebab.

5. Jenis Penelitian Menurut Metode.


a. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan
hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
 Langkah-langkah dalam penelitian survey yaitu :
• Planning (perencanaan)
• Defining the population (menentukan populasi)
• Sampling (menarik sampel dalam populasi)
• Constructing instrument (membuat instrument)
• Conducting survey (melakukan survey)
• Processing the data (memproses data : analisis dan interpretasi
 Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian survey
• Personal interview
• Telephone interview
• Mailed questionnaire
• Directly administered queirtionnare

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 11


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

 Jenis instrument untuk penelitian survey


• Intervieuw guide (pedoman wawancara)
• Questionnaire (angket)
• Observation checklist (Lembar observasi)
 Penelitian survey terdiri dari :
1. Survey Deskriptif (Exploratory Study)
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,
misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek
yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif


adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi
tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut
dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis
sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.

 Karakteristik Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti
yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa :
(1) Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena
apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat,
mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 12


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

(2) Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan


(3) Tidak adanya uji hipotesis.

 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif


Bentuk – bentuk pelaksanaan Penelitian Deskriptif dapat
dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain :
1) Survey
• Survey adalah Suatu cara penelitian Deskriptif yang dilakukan
terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam
jangka waktu tertentu.
• Tujuan Survey adalah Untuk membuat Penilaian terhadap suatu
Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan
hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan
program tersebut.
• Survey bukan hanya dilaksanakan untuk membuat deskripsi
tentang suatu keadaan saja, tetapi juga untuk menjelaskan
Hubungan antara berbagai variabel yang diteliti.

 Mutu / Kualitas Desain Survey tergantung dari :


1. Jumlah Sampel,
2. Taraf ke-Representatif-an Sampel,
3. Tingkat Kepercayaan Informasi yang diperoleh dari Sampel
tersebut. Dalam penelitian kesehatan, jenis masalah dalam Desain
Survey.

 Kebaikan Desain Survey :


• Dalam Survey biasanya dilibatkan banyak orang (sampel) untuk
mencapai Generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang
dapat dipertanggungjawabkan.
• Dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti
Angket, Wawancara atau Observasi sesuai kebutuhan/pilihan

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 13


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

peneliti.
• Sering tampil masalah – masalah yang sebelumnya tidak
diketahui atau diduga, sehingga sekaligus dapat bersifat
Eksploratif.
• Dengan survey, peneliti dapat membenarkan atau menolak teori
tertentu.
• Biaya relatif lebih murah.

 Kelemahan Desain Survey :


• Desain Survey, biasanya hanya meneliti pendapat atau perasaan
populasi yang tidak mendalam apalagi bila menggunakan Angket.
• Pendapat populasi yang disurvey mudah berubah – ubah karena
pengaruh berbagai faktor dari luar.
• Tidak ada jaminan bahwa Angket yang diedarkan akan dijawab
semua oleh Populasi/Sampel.
2) Case study (studi kasus)
• Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan
yang mendalam ( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan
social termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian
rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan
dengan baik dan lengkap.
• Case Study dapat dilakukan terhadap seorang Individu,
sekelompok individu (keluarga, kelompok ibu hamil, ibu
menyusui, manula, balita dsb) ; segolongan manusia (guru, bidan,
perawat, suku Batak dsb) ; lingkungan hidup manusia (Desa,
Kota, Pesisir dsb) ; atau lembaga sosial (perkawinan –
perceraiana, pendidikan, agama dsb).
• Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal
yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok Penduduk
yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 14


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam


dianalisis, baik dari segi yg berhubungan dengan keadaan kasus
itu sendiri, faktor2 yang mempengaruhi, kejadian2 khusus yang
muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi
kasus terhadap suatu perlakuan tertentu.
• Meskipun dalam Case Study ini yang diteliti hanya berbentuk
Unit Tunggal, namun dianalisis secara mendalam meliputi aspek
yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik secara
integrative.
• Namun demikian, hasil penelitian Case Study ini masih perlu
dikaji ulang dengan menggunakan jumlah Sample yang lebih
banyak agar data yang dianalisa semakin representatif sehingga
lebih dapat di Generalisasikan.

3) Colleration study (studi kolerasi)


• Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan
hubungan Korelatif antar Variabel walaupun TIDAK diketahui
apakah hubungan tersebut merupakan hubungan Sebab – Akibat
atau bukan.
• Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang
menyatakan adanya adanya perubahan pada satu variabel yang
diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain.
• Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara
kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus
Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.
• Untuk Uji Statistik, menggunakan Analisis Korelasi. Dalam
analisis ini nantinya akan didapatkan suatu angka yang
dinamakan Koefisien Korelasi.
• Angka Korelasi yang mendekati angka 1 ditafsirkan sebagai
Korelasi yang Sangat Kuat. Sedangkan angka koefisien korelasi
yang mendekati Nol ditafsirkan sebagai Korelasi yang Tidak Kuat

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 15


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

(Lemah), dan Angka Korelasi sama dengan Nol ( = 0 ) ditafsirkan


sebagai Tidak Ada Korelasi.
• Disamping itu, dikenal juga Korelasi Positif dan Korelasi
Negatif.
KORELASI POSITIF :
Diperoleh Hubungan yg Setara, artinya : kenaikan nilai satu
variabel diikuti dengan kenaikan nilai variabel yang lain.
KORELASI NEGATIF :
Diperoleh Hubungan yg Bertolak Belakang, artinya : Kenaikan
nilai pada satu variabel diikuti Penurunan nilai variabel lain.

4) Comparative study (studi perbandingan)


• Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan
• (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan
Persamaan dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari
Faktor – Faktor apa / Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan
timbulnya suatu peristiwa tertentu. Study ini dimulai dengan
mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang
menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian
dibandingkan. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan
penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang
menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti,
itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala
tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel
mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi
pada hasil penelitian yang sedang dilakukan.
• Perlu ditekankan di sini, bahwa dalam desain penelitian ini
tidak ada perlakuan atau intervensi sama sekali dari peneliti

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 16


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

5) Predicition study (studi prediksi)


• Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang
kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain
yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya
Contoh : “Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian
bayi berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi”.
• Dalam bidang Kesehatan, Studi Prediksi digunakan untuk :
a) Membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari atribut lain.
Contoh : Memperkirakan “penurunan angka kematian akibat
kecelakaan” dari berlakunya “aturan penggunaan helm standart”
bagi semua pengendara motor.
b) Membuat perkiraan terhadap auatu atribut dari hasil
pengukuran.
Contoh : Memperkirakan kemungkinan “wabah diare” dari hasil
“pemeriksaan air minum” penduduk.
c) Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu
atribut.
Contoh : Memperkirakan “Status Gizi Balita” dari “Tingkat
Sosial Ekonomi” orang tua mereka.
d) Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran lain.
Contoh : Memperkirakan “status gizi” dari “pengukuran berat
badan perumur” pada balita.
• Untuk uji statistik pada Study Prediktif ini biasanya digunakan
Analisis Regresi. Sebagaimana dalam analisis korelasi, maka
dalam analisis regresi ini penafsiran hasil analisa didasarkan pada
angka Koefisien yang diperoleh
• Dalam analisis Regresi ini, akan dilihat apakah munculnya
suatu gejala itu ada hubungannya dengan gejala lain atau tidak
dan sampai seberapa besar derajat hubungan tersebut.

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 17


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

6) Evaluation study (studi evaluasi)


• Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang
sedang atau sudah dilakukan.
Misalnya : Penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan
puskesmas, penelitian tentang program pemberantasan penyakit
menular, penelitian evaluasi tentang program perbaikan gizi,
penelitian evaluasi tentang cakupan pelayanan imunisasi balita,
penelitian evaluasi tentang mutu layanan fasilitas kesehatan dll.
• Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau
peningkatan program – program tersebut.
• Dalam mengolah atau menganalisa data pada desain studi
evaluasi ini hanya menggunakan statistik sederhana saja, misalnya
analisa presentase saja

 Langkah-langkah penelitian deskriptif yaitu :


Secara umum Langkah – Langkah (Teknis) yang harus ditempuh
dalam Penelitian Deskriptif tidak berbeda dengan desain
penelitian-penelitian yang lain, yang meliputi :
1) Memilih masalah yang akan diteliti
2) Merumuskan dan Mengadakan pembatasan masalah; kemudian
berdasarkan masalah tersebut melakukan study pendahuluan
untuk menghimpun informasi dan teori – teori sebagai dasar
menyusun kerangka konsep penelitian
3) Membuat asumsi atau anggapan-anggapan yang menjadi dasar
perumusan hipotesis Penelitian.
4) Merumuskan hipotesis Penelitian, Bila Ada
5) Merumuskan dan memilih Teknik, pengumpulan data
6) Menentukan Kriteria atau Kategori untuk mengadakan
klasifikasi data
7) Menentukan Teknik dan Alat pengumpul data Data yang akan
digunakan

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 18


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

8) Melaksanakan Penelitian atau Pengumpulan Data untuk


menguji hipotesis
9) Melakukan pengolahan dan analisis Data
10) Menarik kesimpulan atau generalisasi
11) Menyusun dan Mempublikasikan laporan Penelitian.

2. Survey Analitik (Explanatory Study)


Adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana
dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian
melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara
faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar
faktor efek.
Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor
risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang
mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Secara garis besar
survey analitik ini dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis), yakni
Survey Analitic Cross Sectional, Survey Analitic Case Control
(Retrospective), dan Survey Analitic Cohort (Prospective).

• Penelitian Retrospektif ( Retrospective Study)


Adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan
pendekatan retrospektif. Dengan kata lain efek (penyakit atau
status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor
risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu.
Adapun tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai
berikut :
- Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko atau efek)
- Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
- Identifikasi kasus
- Pemilihan subyek sebagai kontrol

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 19


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

- Melakukan pengukuran retrospektif (melihat kebelakang) untuk


melihat faktor risiko
- Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara
variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel objek
kontrol.
• Penelitian sectional silang (cross sectional study) dan
Ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach). Penelitian cross sectional ini sering disebut juga
penelitian transversal, dan sering digunakan dalam penelitian-
penelitian epidemiologi.
• Prospektif (prospective Study)
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu
penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam
mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit).
Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu,
kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu
penyakit atau salah satu indikator status kesehatan.

 Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain


sebagai berikut :
 Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek
 Menetapkan subyek penelitian (menetapkan populasi dan
sampel)
 Pemilihan subyek dengan faktor risiko positive dari subjek
dengan efek negative
 Memilih subyek yang akan menjadi anggota kelompok control
 Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang
ditentukan
 Mengidentifikasi timbul atau tidaknya efek pada kedua

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 20


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

kelompok
 Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang
mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif
baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol

b. Penelitian Experimental

Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen


merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam
melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain,
penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan
percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok
eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan
kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
 Karakteristik
1. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar
untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan
eksperimental.
2.Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.
3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity)
4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity)
 Tahapan dan Macam Eksperiment
1. Eksperimentasi permulaan

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 21


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

2. Rancangan Faktorial.
3. Kelompok eksperimen dan kelompok control
4. Validitas Eksperimen
5. Variabel yang Terkait dengan Eksperimentasi.
6. Rancangan Eksperimen
 Langkah Pokok Eksperiment
1. Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang
akan digarap.
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4. Mengidentifikasikan pengertian-pengertian dasar dan variable-
variabel utama.
5. Menyusun rencana eksperimen.
6. Melakukan eksperimen.
7. Mengatur data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis
selanjutnya dengan menempatkan dalam rancangan yang
memungkinkan memperhatikan efek yang diperkirakan akan ada.

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 22


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

RANGKUMAN
Dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, sifat dasar, pendekatan dan metode:
1. Jenis penelitian menurut tujuan yaitu :
a. Penelitian Eksploratif
b. Penelitian Verificatif
c. penelitian Exolanatory
d. penelitian Basic/pure
e. penelitian Applide

2. Jenis penelitian menurut sifat dasar


a. Penelitian observasional
b. Penelitian Experimental
c. Penelitian Ex Post Facto

3. Jenis penelitian menurut pendekatan


a. Penelitian Cross Sectional (Studi Potong LAintang)
b. penelitianLongitudinal
c. Penelitian Prospektif
d. Penelitian Retrospektif

4. Penelitian Menurut Metode.


a. Penelitian Survey
Penelitian survey terdiri dari :
1). Survey deskriptif (Exploratory study)
2). Survey analitik (Explanatory study) yang terdiri :
• Penelitian retrospektif (retrospective study)
• Penelitian seksional silang (cross sectional study) dan
• Prospektif (prospektif study)
b. Penelitian Experimental

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 23


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

1. Penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami


masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk
pengembangan ilmu administrsi atau manajemen. Disebut dengan
penelitian…..
a. Penelitian terapan
b. Penelitian murni
c. Penelitian survei
d. Penelitian deskriptif
2. Penelitian deskriptif itu baik jika……
a. Memiliki proses dan dasar yang sama seperti penelitian kuantitatif
lainnya
b. Tidak menjelaskan adanya hubungan komparasi antar variabel
c. melakukan manipulasi variable dan menetapkan peristiwa yang akan
terjadi
d. hasil penelitian yang menggambarkan subjek dan objek yang diteliti
jauh dari kebenarannya
3. Berikut adalah keunikan yang dimiliki metode penelitian deskriptif,
kecuali
a. Menggunakan kuesioner dan wawancara
b. Memperoleh responden yang sangat sedikit
c. Memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan
secara jelas
d. Memungkinkan variable diukur secara intensif dalam
setting(lingkungan) nyata
4. Penelitian yang pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek
yang diteliti secara tepat

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 24


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

a. Penelitian eksperimen
b. Penelitian murni
c. Penelitian survei
d. Penelitian deskriptif
Keterangan:
1. Menggunakan teknik wawancara kepada responden
2. Dalam penelitian dianjurkan menggunakan angket kuesioner yang
dikirim lewat pos, didistribusikan secara langsung atau menggunakan
tespencapaian atau tes inventori
3. Melakukan eksperimen
4. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen
5. Meyakinkan bahwa data yang ada dapat di eksplorasi secara eksplisit
dan objektif.
5. Dari keterangan diatas berikut ini adalah beberapa karakteristik penelitian
survey
a. 1, 2 dan 3
b. 3 dan 4
c. 1,2 dan 5
d. 5 saja
6. Dari keterangan diatas berikut ini adalah prinsip yang harus diketahui
dalam melakukan penelitian eksperimen
a. 1, 2 dan 3
b. 3 dan 4
c. 1,2 dan 5
d. Semua benar, kecuali 5
7. Ada jenis penelitian survei yang sering dikenal dalam penelitian
pendidikan, kecuali…
a. Survei tempat
b. Survei menggunakan angket dan jasa pos
c. Survei dengan menggunakan wawancara individu atau kelompok
d. survei melalui telepon

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 25


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

8. Berikut ini adalah beberapa persyaratan untuk melaksanakan penelitian


survei
a. sumber pembiayaan yang mencukupi untuk pengumpulan data
b. adanya tujuan penelitian yang tepat
c. memiliki pengetahuan tentang masa lalu
d. populasi yang menjadi pusat kegiatan penelitian
9. penelitian yang rangkaian variable-variabel bebas yang hendak diteliti
telah terjadi ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap
variabel terikat. Atau penelitian sesudah kejadian disebut penelitian….
a. Penelitian terapan
b. Penelitian ex-postfacto
c. Penelitian survei
d. Penelitian deskriptif
10. Persamaan penelitian causal comparative dengan penelitian korelasi
diantaranya adalah
a. Peneliti sama-sama tidak memanipulasi variabel
b. Peneliti juga tidak melakukan control
c. Jika menggunakan paket program computer, penelitian regresi
otomatis juga menganalisis hasil korelasi
d. Dalam penelitian korelasi dan comparative, peneliti perlu
mengidentifikasi variabel sebab akibat

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 26


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

1. B
2. A
3. D
4. D
5. C
6. B
7. A
8. C
9. B
10. D

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 27


PERTEMUAN 6
Metode Penelitian : Jenis-jenis penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis


Ed.rev, cet 14. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin (2007). Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi (1983). Metode Penelitian Survey. Jakarta:
LP3ES

Soetriono dan Rita Hanafie (2007). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Andi

Sukandarrumidi (2004). Metodologi Penelitian.Yogyakarta:Gadjah Mada Press.


Upe, Ambo dan Damsid (2010).

Asas-Asas Multiple Researches: dari Norman K. Denzin hingga John W.


Cresswell dan Penerapannya. Yogyakarta: Tiara Wacana

Walizer, Michael H dan Paul Wienir (1987). Metode dan Analisis Mencari
Hubungan jilid 2. Jakarta: Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_longitudinal

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN 28

Anda mungkin juga menyukai