Dikenal :
– Larutan Tidak Jenuh (unsaturated)/hampir jenuh
(subsaturated)
– Larutan Jenuh (saturated)
– Larutan Lewat Jenuh (Super Saturated)
Larutan tidak jenuh/hampir jenuh
• Larutan yang mengandung solute dalam
konsentrasi di bawah konsentrasi yang diperlukan
supaya terjadi penjenuhan yang sempurna pada
suhu tertentu.
Larutan jenuh
• Zat terlarut (solute) berada dalam kesetimbangan
dengan fase padat (solute)
Larutan lewat jenuh
• Larutan pada suhu tertentu yang mengandung
solute lebih banyak daripada normal, sehingga
terdapat solute yang tidak terlarut.
ISTILAH KELARUTAN
ISTILAH KELARUTAN Jumlah bagian pelarut
diperlukan untuk
melarutkan
1 bagian zat
Sangat mudah larut (very soluble) kurang dari 1
Mudah larut (freely soluble) 1 sampai 10
Larut (soluble) 10 sampai 30
Agak sukar larut (sparingly soluble) 30 sampai 100
Sukar larut (slightly soluble) 100 sampai 1000
Sangat sukar larut (very slightly soluble) 1000 sampai 10000
Praktis tidak larut (practically insoluble) Lebih dari 10000
Interaksi Pelarut - Zat Terlarut
Dikenal :
“Like disolve like” ; pelarut polar melarutkan senyawa polar ; pelarut
non polar melarutkan senyawa non polar.
Bercampur Sempurna
Kelarutan cairan-cairan
Bercampur Sebagian
BERCAMPUR SEMPURNA
BERCAMPUR SEBAGIAN
Ketika air dan eter atau air dan fenol dicampur bersamaan akan
membentuk lapisan film tipis diantara kedua cairan tersebut.
7
K E L A R U TA N Z AT
PA D AT D A L A M
CAIRAN
Kebanyakan obat merupakan suatu elektrolit lemah, sehingga pH sangat
berpengaruh terhadap kelarutan obat.
b. Solvent (pelarut)
- Polaritas
- Tetapan dielektrik
c. pH
•
Contoh soal
Dibawah pH berapakah fenobarbital akan mulai mengendap dari
larutan yang mempunyai konsentrasi mula-mula 1g / 100ml pada suhu
250C, jika kelarutan fenobarbital = 0,0050 molar, pKa=7,41 dan BM
fenobarbital Na=254.
Jawab=
S= 1g/100mL = 10g/L = 10 g/L = 0,039 mol/L
254 g/mol
So= 0,0050 mol
Jawab
KD pel.campur = ([ ] etanol x KD etanol) + ([ ] gliserin x KD
gliserin) + (100% - ([ ] etanol + [ ] gliserin) x KD
air)
= ( 10% x 24,3) + (9% x 43,0) + (81% x 78,6)
= 2,43 + 3,87 + 63,67
= 69,97
❑ Pengaruh temperatur
Kebanyakan senyawa menunjukkan peningkatan
kelarutan dengan naiknya suhu ; tetapi tidak selalu.
Contoh:
Ca(OH)2 lebih mudah larut dalam air dingin
dibanding dalam air panas. Keadaan ini dapat
dikendalikan oleh H (panas pelarutan).
H + :Kelarutan jika suhu (rx endoterm)
H - :Kelarutan jika suhu (rx eksoterm)
Jika tidak ada panas yang diabsorbsi atau dilepaskan,
suhu tidak mempengaruhi kelarutan.
❑ Pengaruh adanya senyawa lain / aditive:
– Salting out = peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang
mempunyai kelarutan yang lebih besar dibanding zat utama
akan menurunkan kelarutan zat utama / terbentuknya endapan
karena adanya reaksi kimia.
– Salting in = hidrotopi = adanya zat terlarut tertentu yang
menyebabkan kelarutan zat utama dalam solven lebih besar.
– Ion sejenis = apabila dalam larutan ada ion yang sejenis,
kelarutan turun. Sebagai contoh, seperti melarutkan garam
dapur padat (NaCl) dalam larutan dimana sudah ada ion
klorida (Cl–) nya. Jumlah NaCl yang dapat larut akan
diturunkan dan mencapai titik jenuh.
❑Pengaruh Surfaktan:
Solubilisasi miselar : jika surfaktan ditambahkan ke dalam
suatu cairan , mula-mula akan di adsorbsi pada antarmuka
cair-udara. Pertambahan konsentrasi yang berlebih
menyebabkan cairan jenuh dengan monomer dan
selanjutnya beragregasi misel
Solut akan berinteraksi dengan misel larutan isotropik
yang stabil setara termodinamika dinamakan
solubilisasi miselar.
Konsentrasi surfaktan pada saat mulai terbentuk misel
dinamakan “ konsentrasi misel kritik = KMK”.
Grafik hubungan antara kelarutan zat tidak larut (solubilisat) VS [ ]
surfaktan dalam larutan
[ ] zat
solubilisa
t
KMK
[ ] surfaktan dalam
lar.
Modifikasi Membentuk
kimia kompleks
Hidrotropi
Kosolvensi
(salting in)
Solubilisasi
MODIFIKASI KIMIA
• Meningkatkan gas polar dari senyawa obat / z.a
meningkatkan kelarutannya dalam air.
• Misal :
➢ Membentuk garam :
- Klorpomazin klorpomazin HCl, kelarutan meningkat ±
20000x
- fenobarbital → fenobarbital sodium
- sulfasetamida → sulfasetamida natrium
➢ Membentuk ester :
- Kloramfenikol Kloramfenikol sodium suksinat,
kelarutan meningkat ± 400x
- Eritromisin → eritromisin suksinat, kelarutan meningkat
MEMBENTUK KOMPLEKS
“Cosolvency” : kelarutan
elektrolis lemah maupun
senyawa non polar meningkat
dengan penambahan pelarut
lain seperti etanol, gliserol,
propilen glikol atau sorbitol.