Flare-up endodontik adalah suatu komplikasi dari perawatan endodontik yang
didefinisikan sebagai eksaserbasi akut pada pulpa asimptomatik atau pathosis
periapikal setelah perawatan saluran akar. Nyeri pasca operasi setelah perawatan saluran akar adalah kejadian yang tidak diinginkan namun sangat umum terjadi. Bahkan dengan tindakan pencegahan ketat yang dilakukan, orang masih mengalami berbagai tingkat nyeri sisa atau bahkan tanggapan berlebihan selama dan setelah perawatan saluran akar. Flare-up adalah komplikasi yang sering mengganggu baik pasien maupun dokter gigi, dan merupakan penyebab mayoritas keadaan darurat endodontik yang membutuhkan kunjungan yang tidak terjadwal untuk pengobatan (Priyanka, 2013). Faktor-Faktor penyembuhan a. Debridemen tidak memadai Sebuah penelitian dilakukan untuk mengkorelasikan keberadaan infeksi bakteri pada sistem saluran akar dan adanya radiolusensi periradikular dengan terjadinya flare-up endodontik. Mereka melakukan penelitian biopsi pada gigi dengan flare-up dan menemukan bahwa terdapat bagian dari ruang saluran akar tidak tersentuh selama debridemen kemo-mekanis (Priyanka, 2013). b. Obat-obatan intrakanal dan bahan obturasi sebagai antigen Obat-obatan intrakanal digunakan dalam saluran akar karena efek anti- mikroba yang dimilikinya dan untuk mengurangi timbulnya flare-up. Namun, obat-obatan dapat bertindak sebagai antigen dan menghasilkan respon yang berlebihan dan menyebabkan rasa sakit. Beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai obat intrakanal dan irigasi seperti natrium hipoklorit, hidrogen peroksida, eugenol, senyawa yodium, prarchlorophenol, formocresol dapat bertindak sebagai antigen dan menginduksi respon hipersensitivitas (Priyanka, 2013) . c. Ekstrusi irrigan Irigasi merupakan langkah penting selama preparasi kemomekanis. Sodium hipoklorit dan hidrogen peroksida adalah dua jenis irisan intrakanal yang umum digunakan. Sodium hipoklorit memiliki efisiensi antimikroba dan kemampuan untuk melarutkan jaringan nekrotik serta vital yang sangat baik. Ekstrusi irrigan diluar foramen apikal akan menyebabkan reaksi yang keras - nyeri, pembengkakan, hematoma, sensasi terbakar, ulserasi, nekrosis jaringan. Tekanan yang berlebihan selama irigasi juga akan menyebabkan sejumlah besar irrigan berkontak dengan jaringan periapikal. Penggunaan hidrogen peroksida sebagai irrigan juga telah menyebabkan reaksi yang merugikan seperti rasa sakit parah bersamaan dengan pembengkakan cepat dan eritema di wilayah tersebut (Priyanka, 2013).
Daftar Pustaka Priyanka, S.R., 2013. Flare-ups in endodontik – a review. Journal of Dental and Medical Sciences, 9(4), 26-31.