Anda di halaman 1dari 14

“PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI”

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENGANGGARAN BISNIS

Dosen Pengampu:

Hima Widyas Asmara, M.Pd

Disusun oleh: MBS 4 G


Kelompok: 9

1. Mohamad Azka Maroni M. (12405183328)


2. Dino Prasetya Suseno (12405183329)
3. Faninda Chaeranisa’ (12405183338)
4. Kristin Yunia Sari (12405183349)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa
atas berkat rahmat hidayah dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini membahas mengenai “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
''PENGANGGARAN BISNIS”. Kami juga berharap semoga pembuatan makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.

Kiranya dalam penulisan ini kami menghadapi cukup banyak rintangan


dan selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak -pihak yang telah membantu yaitu:

1. Bapak Dr. Maftukhin, M. Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung


2. Ibu Hima Wdyas Asmara, M.Pd , selaku dosen pengampu Penganggaran
Bisnis
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang
tidak dapat disebutkan satu-satu, kami ucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua.

Tulungagung, 25 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL..............................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB 1 :PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................1

B. Tujuan................................................................................1

C. Rumusan Masalah..............................................................1

BAB 2 :HASIL PEMBAHASAN

A. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi.............................3


B. Dasar Penyusunan Anggaran Produksi...............................3
C. Tujuan Kebijakan Persediaan..............................................5
D. Faktor-Faktor Kebijaksanaan Persediaan............................6
E. Anggaran Produksi Sebagai Alat Perencanaan, Koordinasi dan
Pengendalian.......................................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................10

B. Saran....................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan dan Pengendalian Produksi adalah proses untuk


memahami dan mengendalikan aliran bahan yang masuk, mengalir, dan
keluar dari sistem produksi sehingga dapat meningkatkan permintaan
pasar yang dapat disediakan dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan
yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Dengan demikian
pekerjaan yang terkandung dalam Perencanaan dan Pengendalian Produksi
dengan garis besar dapat dibedakan menjadi dua hal yang saling terkait,
yaitu perencanaan produksi dan pengendalian produksi.

Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah


awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa mendatang,
membahas apa, menganmbil banyak, dan kapan saja harus dilakukan.
Karena perencanaan terkait masa depan, maka perencanaan di susun atas
dasar estimasi yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan
menggunakan beberapa pertimbangan. Oleh karena itu perencanaan tidak
akan selalu memberikan hasil yang diharapkan dalam rencana tersebut,
sehingga setiap perencanaan yang dibuat harus dievaluasi secara lengkap
dengan cara melakukan pengendalian.

Pekerjaan pengendalian produksi akan sangat menentang bagi


tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan produksi dibandingkan
dengan rencana produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bila
penyimpangan yang terjadi cukup besar, maka perlu dilakukan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk membenahi penyimpangan yang terjadi.
Hasil yang dilakukan akan dibuat dasar dalam perencanaan produksi
selanjutnya.
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan penyusunan angaran produksi ?


2. Bagaimana dasar penyusunan angaran produksi ?
3. Apa tujuan kebijaksanaan persediaan ?
4. Apa faktor-faktor kebijaksanaan persediaan ?
5. Bagaimana anggaran produksi sebagai alat perencanaan,
koordinasi dan pengendalian ?

C. Tujuan penulisan

1. Mengetahui apa tujuan penyusunan angaran produksi


2. Mengetahui bagaimana dasar penyusunan angaran produksi
3. Mengetahui apa tujuan kebijaksanaan persediaan
4. Mengetahui apa unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
5. Mengetahui bagaimana anggaran produksi sebagai alat
perencanaan, koordinasi dan pengendalian

1.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI


Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian
sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan
lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu
periode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
atau diramalkan. Anggaran produksi merupakan anggaran yang
direncanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit/nilai barang
yang akan diproduksi oleh perusahaan selama priode yang akan dating
(selama periode anggaran).
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan
produksi yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang
telah disusun. Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus
diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan
memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.
Tujuan penyusunan anggaran produksi antara lain, yaitu:
1. Menunjang kegiatan penjualan, artinya hasil produksi dapat disediakan
sesuai rencana penjualan sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai, artinya jumlah persediaan
tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit sehingga biaya manajemen
persediaan dapat dilaksanakan secara efisien.
3. Mengatur kegiatan secara teratur sehingga biaya produksi dapat dicapai
secara efisien.
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan
kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

B. DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran Produksi adalah alat untuk merencanakan,


mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan produksiPerencanaan produksi
meliputi masalah-masalah yang berkaitan dengan: Tingkat produksi
Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi Tingkat persediaan barang jadi.

Penyusunan Anggaran Produksi


Secara garis besar, anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus
acuan sebagai berikut:

Rencana Penjualan (dari anggaran penjualan) xxx

Persediaan akhir xxx +


4

Kebutuhan selama 1 tahun xxx

Persediaan awal xxx -

Jumlah yang harus diproduksi xxx

Anggaran produksi merupakan dasar untuk penyusunan anggaran-


anggaran lain seperti anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja langsung
dan anggaran biaya overhead pabrik.

Hubungan Tingkat Penjualan, Tingkat Produksi dan Tingkat Persediaan

Rencana Penjualan

Tingkat Persediaan

Rencana Produksi

Anggaran Bahan Anggaran Biaya


Mentah Tenaga Kerja

Anggaran Biaya
Overhead
5

Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Produksi

1. Tahap Perencanaan

 Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam


penyusunan bagian produksi

 Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan

2. Tahap Pelaksanaan

 Menentukan kapan barang diproduksi

 Menentukan dimana barang akan diproduksi

 Menentukan urut-urutan proses produksi

 Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk


efisiensi

 Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh,


service, dan peralatan

 Menyusun standar biaya produksiMembuat perbaikan-perbaikan jika


diperlukan

C. TUJUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN

Didalam persedian pastinya terdapat hal-hal yang perlu diketahui


termasuk tujuan dari persediaan itu sendiri. Menurut pendapat Anggarini
(2007:163) yang mengutarakan bahwa tujuan kebijakan persediaan adalah
untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan, dan
mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui persediaan.

Menurut Tampubolon (2004:189) mengatakan bahwa peran


manajemen sangat penting untuk dapat menciptakan efisiensi biaya
produksi, yang menyangkut :

a. Penentuan jumlah produksi
b. Penentuan harga persediaan
c. Sistem pencatatan persediaan dan
d. Kebijakan tentang kualitas persediaan.
6

D. FAKTOR-FAKTOR KEBIJAKSANAAN PERSEDIAAN


Untuk dapat mencapai tujuan dari pengendalian persediaan dengan
jumlah pemesanan ekonomis atau economic order quantity (EOQ) maka,
perusahaan harus memenuhi beberapa faktor mengenai persediaan bahan
baku. Dibawah ini terdapat delapan faktor persediaan bahan baku tersebut
menurut Ahyari (2002:163) adalah antara lain sebagai berikut:

1. Perkiraan penggunaan

Sebelum kegiatan pembelian bahan baku dilakukan, maka


manajemen harus dapat membuat perkiraan bahan baku yang akan
digunakan dalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraan bahan
baku tersebut adalah perkiraan mengenai berapa besar jumlah bahan baku
yang akan dipergunakan dari perusahaan guna keperluan produksi untuk
periode berikutnya. Sebelum kegiatan pembelian bahan baku dilakukan,
maka manajemen harus dapat membuat perkiraan bahan baku yang akan
digunakan dalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraan bahan
baku tersebut adalah perkiraan mengenai berapa besar jumlah bahan baku
yang akan dipergunakan dari perusahaan guna keperluan produksi untuk
periode berikutnya.
2. Harga dari bahan
Harga bahan baku yang akan dibeli adalah salah satu faktor
penentu dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga bahan baku adalah
dasar penyusunan perhitungan berapa besar dana perusahaan yang harus
disediakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku tersebut.
Biaya-biaya persediaan Biaya-biaya untuk menyelenggarakan
persediaan bahan baku sudah selayaknya diperhitungkan didalam
penentuan besarnya persediaan bahan baku. Dalam keterkaitannya dengan
biaya-biaya persediaan, maka data biaya persediaan yang digunakan yaitu
antara lain sebagai berikut :
a. Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost).
7

b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost/procurement cost).

3. Pemakaian senyatanya
Penggunaan atau pemakaian bahan baku senyatanya dari periode-
periode yang lalu (actual demand) adalah salah satu faktor yang perlu
diperhatikan, hal tersebut karena untuk keperluan proses produksi yang
akan dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
pengadaan bahan baku pada periode berikutnya.

4. Waktu tunggu
Waktu tunggu (lead time) adalah tenggang waktu yang diperlukan
atau yang terjadi antara saat pemesanan bahan baku dengan datangnya
bahan baku itu sendiri. Waktu tunggu ini perlu diperhatikan karena sangat
erat hubungannya dengan penentuan saat pemesanan kembali (reorder
point). Dengan waktu tunggu yang tepat maka, perusahaan akan dapat
membeli pada saat yang tepat juga, sehingga resiko penumpukan
persediaan atau kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.

5. Mokdel pembelian bahan


Manajemen perusahaan harus dapat menentukan model
pembelian yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi bahan baku yang
dibeli, yakni model pembelian yang optimal atau Economic Order
Quantity (EOQ).

6. Persediaan pengaman (safety stock)


Persediaan pengaman atau safety stock adalah suatu persediaan
yang dicadangankan atau sebagai pengaman dari kelangsungan proses
produksi perusahaan. Persediaan pengaman dibutuhkan karena dalam
kenyataannya jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi
tidak selalu tepat seperti yang direncanakan.
7. Pemesanan kembali (reorder point)
Pemesanan kembali atau reorder point adalah waktu atau saat
tertentu dimana perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan baku
kembali, sehingga datangnya pemesanan tersebut tepat dengan ihabisnya
8

bahan baku yang dibeli. Hal ini khususnya menggunakan metode


economic order quantity (EOQ).

E. ANGGARAN PRODUKSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN,


KOORDINASI, dan PENGENDALIAN

Perencanaan
Rencana produksi disusun secara rinci dengan mendasarkan
pada anggaran penjualan yangrealistis. Hal ini mencerminkan bahwa
manajemen telah menganalisis dan membuat rencanakhusus mengenai
fungsi perencanaan produksi dan masalah berhubungan.

Koordinasi
Rencana produksi yang disusun dengan baik juga dapat
berfungsi sebagai alat pengkoordinasi. Rencana produksi yang telah
disetujui bermanfaat sebagai rencana induk roduksi yang akan
dilaksanakan oleh departemen produksi. Sebagai fungsi koordinasi,
rencana produksi menjadi kerangka kerja dimana perintah produksi yang
berlaku dikeluarkan

Pengendalian
Sebagai alat pengendalian, rencana produksi berguna
untu mengukur dan mengevaluasikinerja aktual produksi, kemudian
dilakukan tindakan perbaikan bilamana diperlukan. Hal ini untuk
menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan
kebijakan, dan standaryang telah ditetapkan secara efisien. Sistem
pengendalian produksi meliputi pengendalian biaya, kualitas, dan
kuantitas manajerial.

Prosedur pokok dalam pengendalian produksi mencakup :

1. Pengendalian bahan
2. Analisis proses produksi menurut pusat tanggung jawab dalam
divisi produksi
3. Rute produksi
4. Penjadwalan produksi
5. Pengiriman hasil produksi
6. Tindak lanjut

Untuk keperluan terhadap tingkat produksi, baik harian maupun


mingguan disusunlah laporan pelaksanaan (perfirmance repotr.
Dalam Perfimance Report dilakukan perbandingan antara rencana
9

dengan realisasinya, sehingga akan segera tampak apabila terdapat


penyimpangan-penyimpangan.
10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan
pengendalian produksi merupakan usaha manajemen untuk dasar proses
produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan
pada saat pergantian dengan biaya yang seminimal mungkin, serta disediakan
dan menganalisis organisasi dan menghubungkan bahan-bahan, mesin-mesin
dan peralatan, tenaga manusia, dan tindakan-tindakan lain yang diperlukan.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis serta para
pembaca pada umumnya.
11

DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R. Dan Mowen, Maryane M., 2000, Managemen
Acounting (Akuntansi Manajemen, alih bahasa oleh A,Hermawan),
Erlangga, Jakarta.
Ahyari, Agus. 2002. Efisiensi Persediaan Bahan, Edisi Kedua.
BPFE: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai