DisusunOleh:
KELOMPOK 1
DosenPengampu:
Heppi Sasmita, M.Kep, Sp.Jiwa
TAHUN 2020
Kata Pengantar
Pujisyukur kami panjatkanataskehadiratTuhan yang MahaEsakarenaatasberkatdanrahmat-
Nyalah kami dapatmenyelesaikanMakalahKeperawatan Kesehatan Jiwa Itentang “Pelayanan
Keperawatan Jiwa pada Situasi Bencana”tepatpadawaktunyadalampenyusunanmakalahini kami
sadarkarenakemampuan kami sangatterbatas.
Makamakalahinimasihmengandungbanyakkekuranganuntukitu kami harapkan para
pembacabersediamemberi saran danpendapatuntukmakalahini.
Akhirnyakepadasemuapihak yang telahmendukungdalampenyusunanmakalahini, kami
atasnamakelompokpenyusunmenyampaikanTerimakasih yang takterhingga. SemogaTuhan yang
MahaPemurahmemberkatikita, sehinggaupayakecilinibesarmanfaatnyabagikitasemua.
Kelompok2
2
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan
1.1. LatarBelakang............................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penulisan........................................................................................................ 5
Bab II TinjauanPustaka
2.1. Pengertian Bencana...................................................................................................... 6
2.2. Pengertian Trauma....................................................................................................... 6
2.3. PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) ..................................................................... 7
2.4. Dampak Spiritual pada Korban Bencana..................................................................... 10
2.5. Dampak Psikososial pada Korban Bencana................................................................. 11
2.6. Asuhan Keperawatan Jiwa Bencana............................................................................ 13
Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 19
3.2. Saran............................................................................................................................ 19
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 20
3
Bab I
Pendahuluan
1.1. LatarBelakang
Setiap orang pastipernahmengalamikejadian yang hebat, mengejutkan,
ataubahkanmengerikan. Kejadian-kejadiantersebutseringkaliakanmengganggukondisikejiwaan.
Salah satuperistiwamengerikan yang mungkindialamiolehseseorangadalahbencanaalam.
Dampakdaribencanaselainmerusakbangunanfisikjugadapatmenimbulkandampakpsikologis.
Bencanaalam yang terjadiseringkalidapatmenyebabkan trauma bagi para korban.
Bencana alam yang berkepanjangan di dunia termasuk di Indonesia sepanjang tahun
2010, disebabkan oleh faktor alam yang berbeda. Dampak bencana alam tidak hanya
mengakibatkan hilangnya harta benda tetapi juga nyawa masyarakat di wilayah bencana.
(Nugroho, 2010).
Peristiwa traumatik dapat terjadi pada siapa saja. Seseorang bisa secara tiba-tiba
mengalami bencana, baik karena bencana alam ataupun tindak kejahatan tertentu sehingga
menyebabkan trauma. Peristiwa tersebut datang tanpa dapat diprediksi sebelumnya, sehingga
kondisi psikologis menjadi terganggu. Reaksi terhadap suatu peristiwa dapat berbeda-beda pada
setiap orang. Pada sebagian orang suatu bencana tidak menyebabkan trauma, tapi pada orang lain
dapat menyebabkan trauma yang mendalam. Terkadang trauma menyebabkan seseorang tidak
mampu menjalankan kesehariannya seperti yang biasanya dilakukan, bayangan akan peristiwa
tersebut senantiasa kembali dalam ingatannya dan mengusiknya, ia juga merasa tak mampu
untuk mengatasinya (Koentara, 2016).
Jika berbicara tentang tindak kekerasan atau trauma, ada suatu istilah yang dikenal
sebagaiPostTraumaticStressDisorderatau PTSD (gangguan stres pasca trauma)yaitu gangguan
stres yang timbul berkaitan dengan peristiwa traumatis luar biasa. Misalnya, melihat orang
dibunuh, disiksa secara sadis, korban kecelakaan, bencana alam, dan lain-lain. PTSD merupakan
gangguan kejiwaan yang sangat berat, karena biasanya penderita mengalami gangguan jiwa yang
mengganggu kehidupannya (Koentara, 2016).
Profesi keperawatan bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, dimana perawat tidak
hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan juga dituntut mampu bekerja
dalam kondisi siaga tanggap bencana. Situasi penanganan antara keadaan siaga dan keadaan
normal memang sangat berbeda, sehingga perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam
menghadapi kondisi seperti ini (Anggi, 2010).
4
Kegiatan pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga bencana dapat dilakukan
oleh profesi keperawatan. Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seorang perawat
bisa melakukan pertolongan siaga bencana dalam berbagai bentuk (Anggi, 2010).
1.2. RumusanMasalah
Rumusanmasalahdarimakalah kami antara lain:
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Bencana?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan Trauma?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)?
1.2.4. Apa saja Dampak Spiritual pada Korban Bencana?
1.2.5. Apa saja Dampak Psikososial pada Korban Bencana?
1.2.6. Bagaimana Asuhan Keperawatan Jiwa pada situasi Bencana?
1.3. TujuanPenulisan
Adapuntujuandaripenulisanmakalahini, adalah:
1.3.1. Tujuanumum
Tujuanumumdarimakalahiniadalahuntukmengetahui. Asuhan Keperawatan Jiwa
pada situasi Bencana
1.3.2. TujuanKhusus
1.3.2.1. UntukmengetahuiPengertian Bencana
1.3.2.2. UntukmengetahuiPengertian Trauma
1.3.2.3. Untukmengetahui PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
1.3.2.4. UntukmengetahuiDampak Spiritual pada Korban Bencana
1.3.2.5. UntukmengetahuiDampak Psikososial pada Korban Bencana
1.3.2.6. UntukmengetahuiAsuhan Keperawatan Jiwa Bencana
1.4. ManfaatPenulisan
MahasiswamampumengetahuidanmenjelaskantentangAsuhan keperawatan Jiwa pada
situasi Bencana
5
Bab II
TinjauanPustaka
7
keinginan bunuh diri, perasaan sedih mendalam, susah tidur,dan dapat juga
menimbulkan berbagai gejala psikotik.
2. Fase setelah kritis
Fase dimana telah terjadi penerimaan akan keadaan yang dialami dan
penstabilan kejiwaan, umumnya terjadi setelah 1 bulan hingga tahunan setelah
bencana, pada fase ini telah tertanam suatu mindset yang menjadi suatu
phobia/trauma akan suatu bencana tersebut (PTSD) sehingga bila bencana
tersebut terulang lagi, orang akan memasuki fase ini dengan cepat
dibandingkan pengalaman terdahulunya.
3. Fase stressor
Fase dimana terjadi perubahan kepribadian yang berkepanjangan (dapat
berlangsung seumur hidup) akibat dari suatu bencana dimana terdapat dogma
“semua telah berubah”.
8
Kedua, penghindaran (avoidance) stimulus yang
diasosiasikandengankejadianterkaitataumati rasa dalamresponsivitas. Orang yang
bersangkutanberusahamenghindariuntukberpikirtentang trauma ataumenghadapi
stimulus yang akanmengingatkanakankejadiantersebut, dapatterjadi amnesia
terhadapkejadiantersebut. Mati rasa adalahmenurunnyaketertarikanpada orang lain,
suatu rasa keterpisahandanketidakmampuanuntukmerasakanberbagaiemosipositif.
Gejalainimenunjukkanadanyapenghindaranaktivitas, tempat, berpikir, merasakan,
ataupercakapan yang berhubungandengan trauma. Selainitu,
jugakehilanganminatterhadapsemuahal, perasaanterasingdari orang lain, danemosi
yang dangkal.
Ketiga, gejalaketegangan (hyperarousal).
Gejalainimeliputisulittidurataumempertahankannya, sulitberkonsentrasi,
wasapadaberlebihan, responterkejut yang berlebihan,
termasukmeningkatnyareaktivitasfisiologis.
9
e. lupa,
f. terusmenerusdibayangiingatan yang takdiinginkan,
g. tidakfokusdantidakkonsentrasi.
h. tidakmampumenganalisadanmerencanakanhal-hal yang sederhana,
i. tidakmampumengambilkeputusan.
3. Gangguanemosi :
a. halusinasidandepresi (suatukeadaan yang menekan, berbahaya,
danmemerlukanperawatanaktif yang dini),
b. mimpiburuk,
c. marah,
d. merasabersalah,
e. malu,
f. kesedihan yang berlarut-larut,
g. kecemasandanketakutan.
4. Gangguanperilaku :
menurunnyaaktivitasfisik, sepertigerakantubuh yang minimal. Contoh, duduk
berjam-jam danperilakurepetitif (berulang-ulang).
5. Gangguansosial:
a. memisahkandiridarilingkungan,
b. menyepi,
c. agresif,
d. prasangka,
e. konflikdenganlingkungan,
f. merasaditolakatausebaliknyasangatdominan.
12
saatsepertiinimerekacenderungmenolakintervensitenagaspesialis,
sehinggamenghambatperbaikankualitashiduppascabencana.
2.5.2. Faktorpascabencana
Dampakpsikologispascabencanadapatdiakibatkanolehkegiatantertentudalamsi
kluskehidupan stress kronikpascabencana yang terkaitdengankondisipsykitrik korban
bencana. Hal
iniperluadanyapemantuandalamjangkapanjangolehtenagaspesialis.Gejaladandampak
psikologispascabencanajugadapatdilihatdaridaftargejala Hopkins
untukmengetahuiadanyadepresidankecemasan. Gejala-gejala Hopkins
tersebutmeliputiperasaandepresi, minatatau rasa senang yang kurang.
Gejalaperasaandepresimeliputimenangis, merasatidakadaharapanuntuk masa depan,
merasagalaudanmerasakesepian.
13
a. Berapa lama waktu dalam satu hari klien merasakan ketegangan dan
perasaan ingin cepat marah.
b. Apakah klien pernah mengalami perasaan panik.
c. Apakah klien pernah mengalami perasaan bersalah yang berkaitan dengan
trauma.
d. Tipe aktivitas yang disukai untuk dilakukan.
e. Apa saja sumber - sumber kesenangan dalam hidup klien.
f. Bagaimana hubungan yang secara emosional terasa akrab dengan orang lain
3. Pengkajian Intelektual (IntellectualAssessment)
a. Kesulitan dalam hal konsentrasi.
b. Kesulitan dalam hal memori.
c. Berapa frekuensi dalam satu hari tentang pikiran yang berulang yang
berkaitan dengan trauma.
d. Apakah klien bisa mengontrol pikiran-pikiran berulang tersebut
e. Mimpi buruk yang dialami klien.
f. Apa yang disukai klien terhadap dirinya dan apa yang tidak disukai klien
terhadap dirinya.
4. Pengkajian Sosiokultural (SocioculturalAssessment)
a. Bagaimana cara keluarga dan teman klien menyampaikan tentang perilaku
klien yang menjauh dari mereka.
b. Pola komunikasi antara klien dengan keluarga dan teman.
c. Apa yang terjadi jika klien kehilangan kontrol terhadap rasa marahnya.
d. Bagaimana klien mengontrol kekerasan terhadap sistem keluarganya.
2.6.2. DiagnosaKeperawatan
1. BerdukaberhubungandenganAktualatauperasaan
2. Kecemasanberhubungandengankrisissituasional, stress, perubahan status
lingkungan, ancamankematian, kurangpengetahuan.
3. Takutberhubungandenganperubahan status lingkungan ( bencanaalam)
4. Hargadirirendahsituasionalberhubungandengankehilangan
(keluargadanhartabenda)
5. Resiko distress spiritual denganfaktorresikoperubahanlingkunganbencanaalam.
14
2.6.3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
Berdukaberhubunga NOC: NIC:
ndenganaktualataup KontrolKoping
Bina
erasaankehilangan,
Setelahdilakukanasuhankeperawat danjalinhubungansalingp
ditandaidengan
anselama 3 kali ercaya.
DO/DS:
pertemuandiharapkan individu Identifikasikemungkinanf
penolakanterhad
mengalami proses berdukasecara aktor yang menghambat
apkehilangan,
normal, proses berduka
menangis
melakukankopingterhadapkehilang Kurangiatauhilangkanfak
menghindar
ansecarabertahapdanmenerimakehi torpenghambat proses
marah langansebagaibagiandarikehidupan berduka.
Mengatakanbers yang nyatadanharusdilalui, Beridukunganterhadapres
edih dengankriteriahasil: ponkehilanganpasien
Individumampumengungkapkan Tingkatkan rasa
perasaanduka. kebersamaanantaraanggot
Menerimakenyataankehilangand akeluarga.
enganperasaandamai Identifikasitingkat rasa
Membinahubunganbaru yang dukapadafaseberikut:
bermaknadenganobjekatau orang 1. Fasepengingkaran
yang baru. a. Memberikesempata
nkepadapasienuntu
kmengungkapkanpe
rasaannya.
b.Menunjukkansikap
menerima,ikhlasda
nmendorongpasien
untukberbagi rasa.
c. Memberikanjawaba
n yang
15
jujurterhadappertan
yaanpasiententangs
akit,
pengobatandankem
atian
2. Fasemarah
Mengizinkandanmend
orongpasienmengungk
apkan rasa
marahnyasecara verbal
tanpamelawandengank
emarahan.
3. Fasetawarmenawar
Membantupasienmeng
identifikasi rasa
bersalahddanperasaant
akutnya.
4. Fasedepresi
a. Mengidentifikasiti
ngkatdepresidanre
sikomerusakdiripa
sien
b. Membantupasien
mengurangi rasa
bersalah.
5. Fasepenerimaan
Membantupasienuntuk
menerimakehilangan
yang
tidakbisadielakkan
Kecemasanberhubu NOC : NIC :
22 16
ngandengankrisissit - Kontrolkecemasan Anxiety Reduction
uasional, stress, - Koping (penurunankecemasan)
perubahan status Setelahdilakukanasuhanselama3 Gunakanpendekatan yang
lingkungan, kali menenangkan
ancamankematian, pertemuanklienkecemasanteratasi Nyatakandenganjelashara
kurangpengetahuan dgnkriteriahasil: panterhadappelakupasien
. Klienmampumengidentifikasida Temanipasienuntukmemb
DO/DS: nmengungkapkangejalacemas erikankeamanandanmeng
- Insomnia Mengidentifikasi, urangitakut
- Kontakmatakura mengungkapkandanmenunjukka Libatkankeluargauntukm
ng ntehnikuntukmengontolcemas endampingiklien
- Kurangistirahat Vital sign dalambatas normal Instruksikanpadapasienun
- Berfokuspadadiri Posturtubuh, ekspresiwajah, tukmenggunakantehnikre
sendiri bahasatubuhdantingkataktivitas laksasi
- Iritabilitas menunjukkanberkurangnyakece Dengarkandenganpenuhp
- Takut masan erhatian
- Nyeriperut Identifikasitingkatkecema
- Penurunan TD san
dandenyutnadi
Bantu
- Diare, mual,
pasienmengenalsituasi
kelelahan
yang
- Gangguantidur
menimbulkankecemasan
- Gemetar
Dorongpasienuntukmeng
- Anoreksia,
ungkapkanperasaan,
mulutkering
ketakutan, persepsi
- Peningkatan TD,
Kelolapemberianobat anti
denyutnadi, RR
cemas
- Kesulitanbernafa
s
- Bingung
- Blokingdalampe
17
mbicaraan
- Sulitberkonsentra
si
23 Takutberhubungan NOC :Anxiety control NIC:
denganperubahan Fear control Coping Enhancement
status lingkungan Setelahdilakukantindakankeperawa Bina
(bencanaalam),dita tanselama3 kali danjalinhubungansalingp
ndaidengan pertemuantakutklienteratasidengan ercaya.
DS : kriteriahasil : Sediakan
Peningkatanketega - Memilikiinformasiuntukmengur reinforcement
ngan,panik, angitakut positifketikapasienmelak
penurunankepercay - Menggunakantehnikrelaksasi ukanperilakuuntukmengu
aandiri, cemas - Mempertahankanhubungansosia rangitakut
DO : ldanfungsiperan Sediakanperawatan
penurunanprodu - Mengontrolrespontakut yang berkesinambungan
ktivitaskemampu Kurangistimulasiling
anbelajar kungan yang
penurunankema dapatmenyebabkanmisint
mpuanmenyelesa erprestasi
ikanmasalah Dorongmengungkapk
mengidentifikasi ansecara verbal perasaan,
obyekketakutan, persepsidan rasa takutnya
peningkatankew Perkenalkandengan
aspadaan orang yang
Anoreksia mengalamikejadianbenca
mulutkering na yang sama
diare, mual Dorongklienuntukme
pucat, muntah mpraktekantehnikrelaksa
si
perubahantanda-
tanda vital
18
2.6.4. Implementasi Keperawatan
Didasarkanpada diagnosa yang munculbaiksecaraaktual, resiko,
ataupotensial. Kemudiandilakukantindakankeperawatan yang sesuai berdasarkan
NCP.
19
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Bencana merupakan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor
alam dan/ atau faktor non- alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Bencana menimbulkan trauma psikologis bagi semua orang yang
mengalaminya.
Peranperawatsangatlahpentingpadakasusini.
Peranperawatsangatbergunauntukmemberikanasuhankeperawatan yang
sesuaidenganstandarkeperawatandankodeetikdalammenanganipasiendenganPostTraumatic
Stress Disorder (PTSD) pasca bencana alam.
Dan
diharapkankepadapembacadanpenulisbisalebihmemahamimaterimengenaipenyakitdenganP
ostTraumaticStress Disorder (PTSD) pasca bencana alamdilihatdariperbandingan data di
lahandankonsepteori yang sesungguhnya.
3.2. Saran
DenganmempelajariAsuhankeperawatandengan Post Traumatic Stress Disorder
(PTSD) diharapkanmahasiswa/I mampumelakukanasuhankeperawatanmeliputipengkajian,
diagnose, intervensi,
danimplementasisesuaidengankebutuhanpasiendalamkeadaanbencanaalam.
20
DaftarPustaka
Efendi,Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalamKeperawatan.Jakarta:Penerbit Salemba Medika,.
Herdman, T. heather. 2011. Diagnose Keperawatan 2015-2017. Jakarta: EGC
21