Jurnal Review Final
Jurnal Review Final
No 1
Penulis Roger T. Cross dan Ronald F. Price
Nama Jurnal (Peringkat) / Jurnal Universitas Negri Yogyakarta (S2)
Prosiding
Volume, nomor, tahun / 21,47-54,1991/ December 1991
tanggal terbit
Judul The Effect Of Science Technology And Society Models On
Science Process Skills (Pengaruh Model Science
Technology And Society Terhadap Keterampilan Proses
Sains)
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model
Science Technology and Society terhadap keterampilan
proses sains siswa pada kelas IV SD.
Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan dengan
menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Eksperimen).
Dikatakan eksperimen semu karena subjek (siswa) yang
diberikan perlakukan tidak dapat terkontrol secara penuh.
Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan model Science Technology and Society
terhadap keterampilan proses sains siswa kelas IV SD
se Gugus Margoagung Seyegan.
Guru dapat menerapkan model Science Technology
and Society dalam pembelajaran, hal tersebut
dikarenakan penggunaan model STS memberikan
dampak positif dalam meningkatkan keterampilan
proses sains. Hal tersebut juga akan sangat
bermanfaat untuk menambah referensi model dalam
kegiatan pembelajaran supaya siswa tidak bosan dan
mampu menerima materi yang disampaikan dengan
baik.
Gap/kelemahan Penulisan masih terdapat typo
Pembahasan terlalu lebar dan mempersulit
pemahaman untuk ke inti dari topik yang dibahas
Peluang Inovasi Penerapan pembelajaran model STS memberikan dampak
positif pada siswa kelas VI SD dalam meningkatkan
keterampilan proses sains, artinya model yang sama dapat di
terapkan pada jenjang yang berbeda baik SMP, SMA dan
SMK.
No 2
Penulis M Primastuti dan S Atun
Nama Jurnal (Peringkat) / Journal of Physics: Conference Series (Q3)
Prosiding
Volume, nomor, tahun / 1097 012062, 2018
tanggal terbit
Judul Science Technology Society (STS) learning approach: an
effort to improve students’ learning outcomes
(Pendekatan pembelajaran Science Technology Society
(STS): upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa)
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan
hasil belajar kognitif siswa pada topik keseimbangan kimia
melalui pendekatan pembelajaran Science Technology
Society (STS).
Metode Aktivitas pembelajaran di kelas eksperimen adalah dilakukan
dengan metode diskusi kelompok menggunakan fase
pendekatan pembelajaran STS dan lembar kerja terkait STS.
Teknik purposive sampling digunakan, dan pendekatan
saintifik.
Hasil Hasil uji-t menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar
kognitif siswa, antara siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Siswa di kelas eksperimen yang diajar dengan
pendekatan STS memiliki skor rata-rata yang tinggi jika
dibandingkan dengan kelas kontrol. Belajar dengan
pendekatan STS membantu siswa mengembangkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang
sepenuhnya terbentuk dari dalam diri siswa. Hasil ini
menunjukkan implikasi dari pendekatan STS dapat
digunakan sebagai pendekatan pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
Gap/kelemahan Siswa di tuntut aktif dalam pembelajaran yang artinya siswa
dengan kemampuan kurang akan tertinggal dari pembeljaran
yang dilaksanakan.
Peluang Inovasi Inovasi dapat di berikan dalam berbagai bidang, mulai dari
media yang informatif saat pembelajaran STS ataupun cara
pengujian dalam materi yang diampun, sehingga siswa fokus
pada masalah dan pertanyaan terkait masalah dalam
lingkungan dan kehidupan sehari-hari menggunakan banyak
sudut pandang.
No 3
Penulis Sense of Presence and Learning Satisfaction among Students
of Different Age Groups in a 3-D Virtual World
Nama Jurnal (Peringkat) / Jurnal Internasional tentang Ilmu Pengetahuan Lanjut,
Prosiding Teknik dan Teknologi Informasi (IJASEIT)/ S1 dan Q2
Volume, nomor, tahun / Vol.9,No. 2,2019
tanggal terbit
Judul Sense of Presence and Learning Satisfaction among Students
of Different Age Groups in a 3-D Virtual World.
(Rasa Kehadiran dan Kepuasan Belajar di antara Siswa SD
pada Kelompok Umur berbeda dalam 3-D Dunia Virtual)
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah ada
perbedaan antara siswa dari kelompok usia yang berbeda
pada rasa kehadiran mereka (kehadiran tempat, kehadiran
sosial, dan kehadiran bersama) dan kepuasan belajar mereka.
Metode Penelitian ini melibatkan 33 mahasiswa diploma dari
kelas Multimedia. Kelas ini terdiri dari siswa dari
berbagai kelompok usia di mana yang termuda adalah
22, dan yang tertua adalah 49.
Dua kuesioner digunakan dalam penelitian ini.
Pertama kuesioner mencari demografi peserta
informasi seperti jenis kelamin, usia, dan dunia maya
sebelumnya pengalaman. Kuesioner kedua terdiri dari
4 bagian. Tiga bagian pertama berupaya mengukur
perasaan peserta kehadiran tempat, kehadiran sosial,
dan kehadiran bersama masing-masing. Pada bagian
keempat berisi item-item itu mengukur kepuasan
peserta dengan belajar di ViEW.
Selama 3 minggu ke depan, kegiatan belajar di ViEW
diadakan selama sekitar 90 menit untuk setiap kelas
pertemuan. Kegiatan tersebut mencakup berbagai
topik Pengantar subjek Multimedia. Kemudian pada
minggu terakhir, kuesioner kedua dibagikan kepada
semua peserta. Tak lama setelah itu, sesi wawancara
diselenggarakan dengan empat peserta yang dipilih
secara acak dari setiap kelompok umur..
Hasil Analisis Mann-Whitney U nonparametrik diterapkan
untuk mengeksplorasi perbedaan antara muda dan
senior peserta dalam hal rasa kehadiran di tempat
mereka, sosial kehadiran, kehadiran bersama, dan
kepuasan belajar. Untuk memudahkan analisis,
kelompok peserta muda diberi kode G1 (Grup 1)
sementara kelompok peserta senior diberi kode G2
(Grup 2). Temuan untuk setiap variabel yang dihitung
diilustrasikan pada Tabel 1.
Hasil dari wawancara juga menunjukkan bahwa
beberapa G2 peserta tidak merasakan kehadiran
tempat dan kehadiran bersama di ViEW, dan mereka
agak tidak puas dengan pembelajaran dibandingkan
dengan beberapa peserta dari G1. Beberapa peserta
memberikan jawaban wawancara yang dipilih dari
kedua kelompok pada perasaan kehadiran tempat
mereka, kehadiran bersama, dan kepuasan belajar,
yang mendukung perbedaan yang ditemukan dalam
tes Mann-Whitney U.
Gap/kelemahan Jumlah participants pada penelitian ini kurang membuat hasil
penelitian kurang eklusif dalam jangkauan pengaruhnya.
Peluang Inovasi Temuan menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal
keberadaan tempat, kehadiran bersama, dan kepuasan belajar.
Tidak ada perbedaan yang ditemukan untuk kehadiran sosial.
Namun, hasil ini mungkin berkaitan dengan cara peneliti
melakukan pembelajaran, dalam bentuk pembelajaran
kooperatif dan sinkron dengan memanfaatkan komunikasi
audio sebagian besar waktu. Sebuah studi serupa dapat
dilakukan dalam pengaturan yang berbeda untuk
menghasilkan hasil yang berbeda memungkin. Interaksi dan
kinerja siswa harus dimasukkan dalam studi di masa depan.
No 4
Penulis Frederique Bouilheres, Le Thi Viet Ha Le, Scott McDonald,
Clara Nkhoma, Lilibeth Jandug-Montera.
Nama Jurnal (Peringkat) / Education and Information Technologies (Q1)
Prosiding
Volume, nomor, tahun / Vol.2, 26, 2020/18 Januari 2020
tanggal terbit
Judul Defining student learning experience through blended
learning.
(Mendefinisikan pengalaman belajar siswa melalui blended
learning)
Tujuan Bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat Blended
Learning terhadap pengalaman belajar siswa di
kampus lepas pantai universitas Australia yang
berlokasi di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Fokus dari penelitian ini adalah kegunaan dan
keefektifannya dalam mempromosikan interaksi
antara siswa dan teman sebaya mereka, guru mereka,
dan materi pelajaran.
Metode Penelitian ini melibatkan pengumpulan data
kuantitatif dari siswa, menggunakan metodologi
survei.
Peserta survei adalah siswa tahun kedua dengan
mayoritas mahasiswa Pembelajaran Warisan
Konfusianisme. Peserta survei direkrut dari semua
kursus yang merupakan bagian dari proyek.
Data dikumpulkan selama Semester 1, 2017 dari
sumber data primer. Sumber data primer adalah
kuesioner yang menilai tingkat interaksi antara siswa,
siswa dan guru, dan dengan materi pelajaran sebagai
hasil dari penerapan pendekatan Blended Learning.
Hasil Ukuran sampel adalah enam puluh enam dengan 68%
siswa memiliki pengalaman Blended Learning
sebelumnya. Ini terutama siswa tahun kedua yang
telah menyelesaikan delapan program dasar mereka
dengan pendekatan Blended Learning yang sama..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki
pengalaman yang berbeda secara signifikan dari
model Blended Learning dalam hal Keterlibatan,
pengalaman Online, Fleksibilitas pembelajaran dan
Percaya Diri tergantung pada apakah mereka
memiliki pengalaman Blended Learning sebelumnya
atau tidak.
Gap/kelemahan Kekurangan dari pembelajaran blended learning
diantaranya sebagai berikut : (1) Media yang
dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan
apabila sarana dan prasarana tidak mendukung; (2)
Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki siswa, seperti
komputer dan akses internet; (3) Kurangnya
pengetahuan sumber daya pembelajaran (siswa, guru,
dan orang tua) terhadap penggunaan teknologi.
Keterbatasan lain adalah bahwa penelitian ini tidak
menyelidiki efek dari berbagai jenis aktivitas atau
materi pembelajaran yang siswa hadapi.
Karena jumlah survei siswa yang dilakukan oleh
universitas setiap semester di batasi membuat
cakupan kurang meluas termasuk pertanyaan data
demografis.
Peluang Inovasi Penelitian dapat dikembangkan menyelidiki pengalaman
siswa belajar menggunakan blanded learning dengan
perbedaan dalam jenis kelamin, usia, dll.
TUGAS REVIEW JURNAL
MATA KULIAH SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT
DOSEN: DINAR MAFTUKH FAJAR, MPFIS.
Peluang inovasi Setelah membaca jurnal dan faham atas apa yang
di jelaskan di dalamnya sangat menjadi inovasi bagi
kita untuk para calon guru dalam memilih media
pembelajaran dan mengetahui cara pembelajaran yang
efektif di era globalisasi seperti saat ini yang sudah
jauh lebih canggih dari zaman dahulu.
Dengan begini dapat menjadi suatu pengetahuan
apa saja yang dapat digunakan dalam proses
pembelajran yang tepat, dan juga sebagai calon guru
dapat menyesuaikan bagaimana menciptakan proses
pembelajaran dengan baik dan benar karena didalam
jurnal telah lengkap di jelaskan tentang pendidikan,
media pembelajaran beserta apa saja yang seharusnya
dilakukan oleh seorang guru.
No 4
Penulis Evy Nurvitasari
Nama Jurnal (Peringkat) / Magistra : Jurnal keguruan dan ilmu pendidikan (S4)
Prosiding
Volume, nomor, tahun / tanggal Vol.5 No.1, Januari 2018.
terbit
Judul PEMANFAATAN TEKNOLIGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
SMA DI DISTRTK MERAUKE.
Nim :T201810029
Kelas : IPA1
No 01
Penulis Benjamin T.Lester, Li Ma, Okhee Lee and
Julie Lambert
Nama jurnal (Peringkat) / Prosiding International Journal of Science
Education/ Q1. SJR. 0,92 (2018)
Volume, nomor, tahun/ tanggal terbit Vol.28, No.14, 2006/ 18 Maret
Judul Social Activism in Elementary
Science Education: A science,
technology, aand society approach
to teach global warming
Aktivitas sosial dalam pendidikan
dasar Sains : Sains, Teknologi dan
masyarakat sebagai pendekatan
dalam mengajarkan global waring.
Tujuan Tujuan dari penelitian ialah untuk
menguji ide-ide siswa mengenai aktivitas
sosial karena masalah lingungan ini
sebagian besar disebabkan oleh aktivitas
manusia dan demikian dapat dikontrol
oleh upaya manusia tersebut. Sebagai
bagian dari penelitian intervensi
instruksional skala besar, melalui
pengujian terhadap kesadaran siswa
tentang aktivitas sosial yang melibatkan
peningkatan efek rumah kaca dan
pemanasan global.
Metode Berdasarkan penelitian, studi dilakukan di
distrik sekolah di kota besar yang berada
di Amerika dengn populasi siswa yang
sangat beragam. Penelitian menawarkan
wawasan tentang keseuaian konten Sains
untuk siswa sekolah dasar dan kelayakan
implementasinya di sekolah dasar.
Intervensi instruksional berfokus pada
unit “Planet Hidup” di kelas 5 sekolah
dasar. Unit ini memberikan pengantar
mengenai bumi sebagai planet dari
berbagai siklus dan siklus dari sistem yang
berinteraksi. Sebagai kegiatan akhir, siswa
dapat merancang pengembangan pulau,
yang menyajikan model lingkungan bagi
manusia dan organisme lain.
Hasil Hasilnya disajikan sehubungan dengan
tiga pertanyaan yang muncul dalam
penelitian meliputi, aktivitas sosial,
peryataan pendukung, hubungan antara
konten pengetahuan dan aktivisme atau
peryataan pendukung.
Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa memiliki sedikit pemahaman
tentang efek rumah kaca yang
meningkatkan pemanasan global sebelum
adanya instruksi unit. Meskipun konten
pengetahuan siswa meningkat secara
signifikan pada sampel post writing,
banyak siswa yang masih mengalami
kesulitan memahami topik, bahkan setelah
diberika instruksi.
Gap/ kelemahan Meskipun penelitian ini menawarkan
wawasan tentang aktivisme sosial,
hasilnya perlu ditafsirkan dengan hati-
hati. Tanggapan siswa tentang aktivisme
mungkin telah dipengaruhi oleh penulis.
Peluang inovasi Peluang pengembangan profesional perlu
disediakan untuk guru sebagai pendidik,
mengenai pengetahuan tentang bidang
kepedulian sosial yang muncul. Instruksi
yang efektif sangat penting, sehingga siswa
menjadi sadar akan masalah sosial,
mengambil tindakan dalam memecahkan
masalah dan menjadi pemuda yang
bertanggung jawab secara sosial.
MATA KULIAH SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT
Nim :T201810029
Kelas : IPA1
No 02
Penulis Gwyneth Hughes
Nama jurnal (Peringkat) / Prosiding Journal of Researvh in Science Teaching/
Q1 SJR. 2,87 (2018)
Volume, nomor, tahun/ tanggal terbit Vol.37, No.5 / 2020
Judul Marginalization of Socioscientific
Material in Science- Tecnology-
Society Science Curricula: Some
Implications for Gender Inclusivity
and Curticulum Reform.
Marginalisasi Materi Socioscientific
dalam kurikulum Sains-Teknologi-
Mayarakat: Beberapa Implikasi
untuk Inklusivitas Gender dan
Reformasi Kurikulum.
Tujuan Dalam penelitian, Kursus Salters sebagai
pendekatan yang digunakan bertujuan
untuk mengontekstualisasikan
pembelajaran Sains melalui pendekatan
yang dipimpin aplikasi yang terintegrasi.
Sesuai dengan pemikiran STS, para
penulis bertujuan tidak hanya untuk
memotivasi siswa untuk belajaran Sains
dengan membuatnya lebih kontekstual
dan relevan secara sosial, tetapi juga
untuk memberikan pandangan pada siswa
yang lebih otentik dari Sains dan untuk
berkontribusi pada pemahaman publik
yang lebih luas tentang Sains.
Metode Dalam penelitian, sebuah contoh
marginalisasi sosiosains di kelas diamati
dalam mengajar sebuah unit berjudul
Mengembangkan Bahan Bakar. Bahan
ajar untuk unit ini konsisten dengan
wacana Salters untuk memberikan
konteks terapan pada pembelajaran
kimia. Unit ini berisi kegiatan di mana
siswa diminta untuk memberikan
presentasi mengevaluasi potensi bahan
bakar yang diberikan.
Hasil Hasil yang disajikan, bahwa kerangka
dominan pendidikan Sains yang
mengistimewakan ideal rasional dan
abstrak yang meniadakan tertanamnya
aplikasi sosial, dapat menjadi sebuah
tantangan. Tidak dapat diaksesnya sains
obyektif, bebas nilai, dan dekontekstual
perlu diimbangi oleh Sains yang tertanam
secara sosial untuk menghasilkan
kurikulum yang sesuai untuk mayoritas
daripada minoritas siswa. Semakin
diterima secara luas bahwa kurikulum
STS dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dengan sains, maka akan
meningkatkan inklusivitas.
Gap/ kelemahan Di satu sisi, guru percaya bahwa Salters
tentu saja memotivasi siswa perempuan,
tetapi di sisi lain, mereka enggan
merangkul kurikulum sosiosains
sepenuhnya, karena takut mengasingkan
siswa laki-laki terbaik. Esensialisme
gender seperti ini dapat merusak prinsip
egaliter di STS, dan dalam mengajar guru
perlu menemukan cara baru untuk
mempromosikan kesetaraan gender
melalui hierarki gender.
Peluang inovasi Contoh kurikulum Salters menunujukkan
bahwa upaya untuk meningkatkan
kualitas dan aksesbilitas pendidikan Sains
melalui STS tidak mungkin berhasil tanpa
mengakhiri reproduksi simbolisme
gender,konten sosioscientific perlu
diintegrasikan sepenuhnya ke dalam
kurikulum dalam teks dan pengajaran.
MATA KULIAH SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT
Nim :T201810029
Kelas : IPA1
No 03
Penulis Michalis Xenos
Nama jurnal (Peringkat) / Prosiding Computers & Education/ Q1. Sjr. 323
(2018)
Volume, nomor, tahun/ tanggal terbit 43 (2004) 345–359, 2003/ 18 September
Judul Prediction and assesment of student
behaviour in open and distance
education in computers using
Bayesian network
Prediksi dan penilaian perilaku
siswa secara terbuka melalui
pendidikan jarak jauh
menggunakan komputer dengan
jaringan Bayesian.
Tujuan Untuk mendapatkan penilaian peserta
didik terhadap sikap ataupun perilaku
yang didasari oleh berbagai perbedaan
faktor yang mempengaruhi progres,
persepsi perserta didik. Yang akan
memberikan pengaruh terhadap berhasil
atau tidaknya pembelajaran (kursus).
Metode Konsep yang mendasari metode yang
disajikan adalah adanya penciptaan
jaringan yang terus berkembang yang
akan mengakumulasi pengalaman di
setiap tahunnya yang diambil dari proses
pengumpulan data, analisis dan estimasi.
Jaringan diharapkan untuk berubah
secara dinamis berdasarkan input dari
hasil yang diperoleh. Dari hasil tersebut
akan dijadikan sebagai umpan balik
untuk meningkatkan NPT dan
menentukan keakuratan daari model.
Dalam kasus yang disajikan, model telah
diterapkan dalam modul INF10 dari
kursus Infromatika dengan
menggabungkan pengalaman 2 tahun
terakhir. Penerapan model ini didasarkan
pada proses memasukkan data dalam
bentuk keadaan yang ditentukan yang
disebut bukti. Jika tidak ada bukti yang
dimasukkan dalam model, maka model
tersebut memberikan estimasi
berdasarkan pengalaman tiga tahun
sebelumnya di mata kuliah Informatika.
Nim :T201810029
Kelas : IPA1
No 04
Penulis Riza Salar, Faruk Arici, Seyma Aciklar,
Rabia M.Yilmaz
Nama jurnal (Peringkat) / Prosiding Journal of Science Education and
Technology/ Q1. SJR. 1.04 (2018)
Volume, nomor, tahun/ tanggal terbit https://doi.org/10.1007/s10956-019-09810-x,
2020/ 02 Januari
Judul A model for Aygmented Reality
Immersion Experiences of
University Student in Science
Education.
Sebuah Model Imersi Augmented
Reality untuk pengalaman
Mahasiswa Pendidikan Sains.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan hubungan antara minat,
kegunaan, investasi emosional, fokus
perhatian, kehadiran dan aliran di antara
mahawasiswa Sains Universitas dalam
menggunakan teknologi AR.
Metode Dalam penelitian ini, desain korelasional.
Analisis dilakukan dengan menggunakan
struktural model persamaan (SEM).
Model persamaan struktural adalah
teknik yang digunakan untuk menguji
hipotesis tentang struktur hubungan
antara variabel yag diukur dengan
populasi tertentu.
Sampel termasuk 180 mahasiswa
Universitas Departemen Pendidikan Sains,
yang terdiri dari 32 laki-laki dan 158
perempuan. Dalam penilitian ini rincian
diambil dari penggunaan siswa terhadap
IT pribadi, metode koneksi Internet dan
apa tujuan mereka menggunakan Internet
dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya
untuk menambah tingkat keterampilan
teknologi Informasi (TI), baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam
konteks pendidikan.
No 02
Penulis Dazhi Yang, Sally J. Baldwin
Nama Jurnal (Peringkat)/ Prosiding Internasional journal of Technology in
Education and Science (Prosiding)
Volume Nomor, Tahun / tanggal terbit Volume 4 Nomer 1 Tahun 2020
Judul Using Technology to Support Student
Learning in an Integrated STEM Learning
Environment
Tujuan Untuk mengulas dan memberikan contoh
praktis dalam penggunaan teknologi, yang
digunakan untuk mendukung pembelajaran
siswa dalam lingkungan belajar STEM yang
terintegrasi.
Metode Tinjauan literatur empiris
Hasil Strategi penggunaan teknologi untuk
lingkungan pembelajaran sistem terpadu
memberikan konteks pembelajaran yang
otentik. Penggunaan lingkungan
pembelajaran otentik yang didukung
teknologi membantu meringankan beberapa
tantangan yang terkait dengan lingkungan
belajar STEM yang terintegrasi.
No 03
Penulis Anthon Carpi
Nama Jurnal (Peringkat)/ Prosiding Journal of Chemical Education (Prosiding)
Volume Nomor, Tahun / tanggal terbit Volume 78 Nomor 12 Tahun 2001
Judul Improvement in Undergraduate science
education using web-based intructional
modules : the natural science pages
Tujuan .Untuk menguraikan penggunaan web-based
ada pembelajaran sains
Metode Kualitatif
Hasil Kapasitas web dapat menjadikan pengguna
mengontrol kecepatan dan urutan konten
yang disajikan, dan membuat lingkungan
belajar berbasis penyelidikan yang
disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Dengan keunggulan ini, pendidik semakin
mengakui manfaat menggunakan web dalam
instruksi ruang kelas tradisional, untuk
meningkatkan kekuatan web dan untuk
meningkatkan pedagogi dalam kursus
pengantar sains.
Gagasan the natural science pages
digambarkan dalam format bingkai,
memberikan akses ke informasi kursus dan
pelajaran yang ditulis secara spesifik untuk
NSC 107. Bagian Info Kursus menyediakan
akses mudah ke silabus, informasi
laboratorium, informasi kontak instruktur,
dan penilaian data. Bagian Lessons
memberikan pengayaan modul yang
menjelaskan konsep-konsep ilmiah inti dan
mencakup animasi serta tautan ke situs
eksternal pelajaran dalam penemuan
penelitian.