Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fikri Haikal Prasetyo

NIM : 11170960000050

1. Mengapa pengetahuan tentang komponen zat penyusun bahan produk pangan perlu
diketahui dan dipelajari?
Jawab: penting sekali karena kita harus mengetahui komponen apa saja yang
diperlukan oleh tubuh kita yang dimana kita menginginkan hidup sehat
2. Apa perbedaan vitamin dan mineral
Vitamin :
- Lebih mudah rusak
- Unsurnya berubah unsur saat masuk ke tubuh
- Lebih mudah larut
- Melepaskan energi dari makanan, membangun sel darah
- Semua vitamin dibutuhkan oleh tubuh
Mineral:

- Diproses langsung
- Dapat mempertahankan bentuknya
- Membantu pembentukan tulang dan gigi
- Hanya beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
3. Apakah pria dan wanita memiliki kebutuhan zat gizi yang sama ? jelaskan
Tidak, pria cenderung memiliki badan yang lebih besar dari wanita dan membutuhkan
energi yang besar sehingga gizi yang diperlukan berbeda dengan wanita
4. Permasalah apa saha yang dihadapi suatu negara terkait dengan sistem pangan

Dalam the World Food Summit 1996 di Roma, Italia, dinyatakan dengan tegas bahwa
yang dimaksud dengan ketahanan pangan adalah ketika semua orang, disetiap waktu,
memiliki akses untuk memperoleh kecukupan dan keamanan pangan, serta sumber
pangan bergizi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menunjang kesehatan.
Lebih lanjut, data menunjukkan bahwa bantuan internasional melalui skema Official
Development Assistance (ODA) di sektor agrikultur mengalami penurunan dari waktu
ke waktu. Apabila pada 1979 terdapat sekitar 18% bantuan yang disalurkan ke sektor
pertanian, maka pada 2009 persentase bantuan merosot hingga tersisa 6%. Demikian
pula investasi pemerintah di sektor pertanian rata-rata mengalami penurunan kurang
lebih sebesar 30% di negara-negara Afrika dan mencapai 60% di kawasan Asia dan
Amerika Latin. Disamping itu, the Food and Agriculture Organization (FAO)
mencatat bahwa pada 2011 terdapat sekitar 13.9 juta km2 lahan pertanian (arable
land) yang menyokong kebutuhan pangan lebih dari 6.9 milliar manusia, dimana
masyarakat yang masuk dalam kategori miskin menghabiskan 50-80% penghasilan
mereka untuk memenuhi kecukupan pangan. Sementara menurut studi the
International Fund for Agricultural Development (IFAD), terdapat beberapa temuan
terkait dengan situasi pangan dunia:
• diperkirakan sekitar 925 juta manusia mengalami kelaparan di berbagai penjuru
dunia.
• sekitar 1.4 milliar manusia memperoleh penghasilan kurang dari US$ 1.25 per hari,
sehingga menempatkan mereka dalam golongan miskin.
• populasi penduduk diyakini mencapai angka 9.1 milliar pada 2050.
• produksi pangan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di
negara berkembang pada 2050 di perkirakan mencapai dua kali lipat dari produksi
pangan saat ini (2012).
• tak kurang dari 40% lahan tanaman pangan mengalami degradasi, bahkan persentase
tersebut bisa lebih besar lagi apabila memperhitungkan dampak buruk perubahan
iklim (climate change).
Sedangkan isu-isu mengenai ketahanan pangan global antara lain terangkum sebagai
berikut:
• negara-negara yang bergantung pada impor pangan, terutama di kawasan Afrika,
menjadi pihak yang terkena dampak paling besar akibat krisis pangan.
• lonjakan harga pangan akibat terbatasnya persediaan pangan dunia kemungkinan
akan berlangsung dalam periode waktu yang lama.
• kenaikan harga pangan merugikan semua pihak, baik petani sebagai produsen
maupun masyarakat konsumen, terlebih yang berasal dari golongan ekonomi lemah.
• kenaikan harga pangan dalam jangka pendek mampu mempengaruhi aspek
kehidupan jangka panjang, terutama terkait dengan kesehatan dan ketahanan tubuh
individu.
• tingginya harga pangan dalam jangka pendek berpotensi memicu krisis ekonomi.
• diperlukan strategi tepat untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus kebijakan-
kebijakan untuk mendukung terpeliharanya ketahanan pangan dalam jangka panjang.

5. Cara menanggulanginya
- Memperkuat sistem dan mekanisme pengadaan produk pangan, baik di tingkat
nasional, regional, maupun global, serta mengurangi biaya transportasi dan
inefisiensi dalam proses tersebut.
- Mempromosikan aturan dan kebijakan yang mendukung sektor pangan dan
pertanian
- Memastikan ketersediaan pangan pada saat terjadi krisis.
- Membantu negara-negara berkembang dalam merumuskan strategi di sektor
pangan dan pertanian, termasuk kebijakan tarif dan aturan terkait lainnya.
- Mempromosikan sistem pertanian berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi
persediaan pangan global serta membantu upaya pengentasan kemiskinan.
- Meningkatkan investasi, baik dengan skema ODA maupun bentuk lain, dalam
rangka pengembangan sektor pertanian dan peningkatan teknologi pertanian.
- Menumbuhkan iklim persaingan sehat yang memungkinkan berkembangnya
sektor pertanian untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai