Makalah Instrumentasi Dan Teknik Pengukuran Suhu Efek Listrik - Muhammad Ihsan 1KIA
Makalah Instrumentasi Dan Teknik Pengukuran Suhu Efek Listrik - Muhammad Ihsan 1KIA
DISUSUN OLEH
NIM : 061940422008
KELAS : 1KIA
Penulis
Muhammad Ihsan
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Menjelaskan mengenai pengertian pengukuran suhu efek listrik.
PEMBAHASAN
Keterangan :
R1 = resistansi pada suhu awal
R2 = resistansi pada suhu tertentu
Untuk menghasilkan tegangan keluaran dapat diperoleh dengan
mengalirkan arus konstan melalui RTD atau dengan memasangnya pada
salah satu lengan jembatan wheatstone.
Gambar rangkaian jembatan wheatstone dengan RTD:
2. Termistor
Termistor atau tahanan thermal adalah alat semikonduktor yang
berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperature
yang tinggi (William D.Cooper,1999). Nama Thermistor berasal
dariThermally Sensitive Resistor.Thermistor memiliki prinsip kerja
memberikan perubahan resistansi terhadap perubahan suhu. Thermistor
terdiri dari 2 jenis yaitu PTC(Positive Temperature Coefficient)dan
NTC(Negative Temperature Coefficieent). Pada thermistor jenis PTC,
nilai resistansi berbanding senilai terhadap perubahan suhu.Sedangkan
pada NTC, nilai resistansi berbanding terbalik terhadap nilai perubahan
suhu.Thermistor PTC terbuat dari material Kristal tunggal sedangkan
Thermistor NTC terbuat dari material logam oksida.Hal inilah yang
menyebabkan tipe NTC lebih banyak tersedia di pasaran.
Beberapa Karakteristik dari Thermistor diantaranya:
Nilai resistansi tinggi dengan kisaran 30 ohm hingga 41.5Kohm
Temp.Kerja Sensitivitas
Tipe Material( + dan -)
(0C) (µV/0C)
E Ni-Cr dan Cu-Ni -270 ~ 1000 60.9
J Fe dan Cu-Ni -210 ~ 1200 51.7
K Ni-Cr dan Ni-Al -270 ~ 1350 40.6
T Cu dan Cu-Ni -270 ~ 400 40.6
Pt dan Pt(87%)-
R -50 ~ 1750 6
Rh(13%)
Pt dan Pt(90%)-
S -50 ~ 1750 6
Rh(10%)
Pt(70%)-
B h(30%)dan -50 ~ 1750 6
Pt(94%)-Rh(6%)
Tipe-Tipe Termokopel
Tersedia beberapa jenis termokopel tergantung aplikasi penggunaannya,
yaitu :
1. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy)
Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk
rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy)
Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok
digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah
tipe non magnetik.
3. Tipe J (Iron / Constantan)
Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang
populer dibanding tipe K.
Efek Seebeck:
Sebuah rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2
buah penghantar yang berbeda jenis (besi dan konstantan), dililit
bersama-sama. Salah satu ujung T merupakan measuring junction
dan ujung yang lain sebagai reference junction. Reference junction
dijaga pada suhu konstan 320F (00C atau 680F (200C). Bila ujung
T dipanasi hingga terjadi perbedaan suhu terhadap ujung Tr, maka
pada kedua ujung penghantar besi dan konstantan pada pangkal Tr
Efek peltier :
Jika arus dilewatkan melalui termokopel yang pada mulanya
suhu kedua ujungnya adalah sama, maka sejumlah panas akan
dilepas pada salah satu ujungnya dan sejumlah lain panas akan
diserap pada ujung lainnya sehingga terjadi perbedaan suhu pada
Efek Thomson :
Jika arus mengalir melalui konduktor termokopel yang pada
mulanya bersuhu seragam, maka panas Joulean akan menyebabkan
gradien suhu sepanjang termokopel tersebut, dengan hubungan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengukuran suhu efek listrik adalah Pengukuran suhu dengan cara
memberikan sinyal yang mudah dideteksi dan digunakan untuk tujuan
pengendalian.
Termometer Tahanan Listrik adalah instrumentasi suhu berdasarkan
kenaikan resistensi logam terhadap suhu.
Termistor adalah alat semi-konduktor dengan tahanan yang mempunyai
koefisien suhu negatif, berlawanan dengan koefisien yang positif pada
kebanyakan logam.
Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah
perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase).