Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN

TEMA : PENGERTIAN DAN JENIS PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

DOSEN PENGAMPUH : MARTINA F. DIAS S.ST

OLEH

KELOMPOK 1 TINGKAT 1B

1. MISSIE R. W JOLTUWU
2. MURNI PUSPITA RAME
3. YOVITA A. HAE
4. WINDY SELAN
5. DESRY DATON
6. TRISINDY TAMU APU
7. MARCE C. KITU HOMA
8. HOSIANA SULLA
9. ROSMAWATI DAHOKLORI
10. ESTER NOPU
11. NOVEMBERS NGANA
12. LEDI MAU
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah ini
berjudul‘‘Komunikasi Konseling dalam praktik kebidanan”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kupang , 27 Februari 2020

Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

Pengertian Diagnosa, Ciri, Jenis dan Tahapan Diagnosa Lengkap   – Secara


etimologi, Diagnosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Gnosis yang berarti Ilmu
pengetahuan. Sedangkan secara terminologi, pengertian diagnosis adalah
penetapan suatu keadaan yang menyimpang atau keadaan normal melalui dasar
pemikiran dan pertimbangan ilmu pengetuahuan.

Secara umum, diagnosis diartikan sebagai istilah kedokteran yang berarti suatu
proses menemukan penyebab pokok dari masalah-masalah organisasi yang
dipergunakan.

Secara luas, diagnosa diartikan sebagai sesuatu prinsip kolaboratif antara tim
manajemen dengan konsultan PO untuk menemukan informasi, menganalisa, dan
menentukan tindakan intervensi.

Diagnosa merupakan pendekatan sistematis terhadap pemahaman dan gambaran


kondisi terkini organisasi yang merinci pada hakekat permasalahan dan identifikasi
faktor penyebab yang memberikan dasar untuk memilih strategi perubahan dan
teknik yang paling tepat.

Orientasi masalah dalam dimana diagnosa berfungsi dalam menemukan dan


memecahkan masalah sebenarnya yang dihadapi organisasi jalan keluar.
Sedangkan Orientasi kemajuan diagnosa hanya memikirkan perbaikan dan
kemajuan dalam organisasi.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, diagnosis adalah enentuan jenis penyakit
dengan cara meneliti atau memeriksa gejala-gejalanya atau pemeriksaan terhadap
suatu hal.

Daftar Isi [hide]
 1 Ciri-Ciri Diagnosa
 2 Jenis-Jenis Diagnosa
 3 Tahapan Diagnosa

Ciri-Ciri Diagnosa
Adapun ciri-ciri atau karakteristik diagnosa:

 Kesederhanaan: Informasi yang digali tidak rumit, dipresentasikan oleh


konsultan pada klien dengan cara yang mudah dicerna oleh klien
 Kejelasan akan konsultan yang mampu memilih dan dengan menggunakan
instrumen tolok ukur tentang apa yang terjadi dalam suatu organisasi yang
menyebabkan lahirnya ketidakseimbangan
 Keterlibatan multistakeholders mutlak perlu dilakukan.
 Selain itu, dengan melakukan identifikasi faktor-faktor Utama dengan tujuan
untuk digunakan kumpulan variabel utama tanpa distorsi atau rekayasa (key
success factors).
 Menyoroti faktor-faktor kritikal: critical factors analysis, tak terjebak pada
faktor periferal
 Penumbuhan rasa urgensi yang berarti menghasilkan kesadaran perubahan
memang penting yang didukung oleh setiap pihak dengan tujuan untuk
menghadapi berbagai tantangan organisasi.

Jenis-Jenis Diagnosa
Menurut Salzmann (1950) ada 5 jenis diagnosis diantaranya yaitu:

Diagnosis Medis (Medical Diagnosis)


Diagnosis Medis adalah suatu diagnosis yang menetapkan keadaan normal atau
keadaan menyimpang yang disebabkan oleh suatu penyakit yang membutuhkan
tindakan medis/pengobatan.

Diagnosis Ortodontik (Orthodontic Diagnosis)


Diagnosis Ortodontik adalah diagnosis yang menetapkan keadaan normal atau
kelainan atau anomali oklusi gigi-gigi (bukan penyakit) yang membutuhkan tindakan
rehabilitasi.

Diagnosis Biogenetik (Biogenetic Diagnosis)


Diagnosis Biogenetik adalah diagnosis terhadap kelainan oklusi gigi-geligi
(maloklusi) berdasarkan atas faktor-faktor genetik atau sifat-sifat yang diturunkan
(herediter) dari orang tua terhadap anak-anaknya.

Diagnosis Sefalometrik (Cephalometric Diagnosis)


Diagnosis Sefalometrik adalah diagnosis mengenai oklusi gigi-geligi yang ditetapkan
berdasarkan atas datadata pemeriksaan dan pengukuran pada sefalogram (Rontgen
kepala). Misalnya Maloklusi klas II Angle tipe skeletal.

Diagnosis Gigi geligi (Dental Diagnosis)


Diagnosis Gigi geligi adalah diagnosis ditetapkan sesuai atas hubungan gigi-geligi
yang berdasarkan hasil pemeriksaan secara klinis atau intra oral atau pemeriksaan
terhadap model studi.

Tahapan Diagnosa
Adapun tahapan-tahapan yang dijalani seorang dokter atau tenaga medis untuk
mengetahui jenis penyakit dari pasien, diantaranya yaitu:

Anamnesis, yaitu tahapan berupa melakukan tanya jawab langsung maupun tidak
langsung antara tenaga medis seperti dokter atau perawat dengan pasien atau
keluarga pasien. Ada dua macam anamnesis, yaitu auto anamnesis atau tanya
jawab yang ditujukan langsung kepada pasien dan allo anamnesis atau tanya jawab
yang ditujukan pada keluarga pasien.
Pemeriksaan fisik pasien, pada tahapan ini hal yang dilakukan diantaranya yaitu:

 Inspeksi, yaitu melihat, mengamati keadaan pasien secara garis besar.


Misalnya cara jalan, dll.
 Palpasi atau perabaan, yaitu dengan cara meraba panas badan, meraba
adanya rasa nyeri, meraba adanya pembengkakan, dan lain-lain.
 Perkusi (ketukan), yaitu dengan cara mengetuk pada bagian tubuh yang
sedang diperiksa.
 Auskultasi (mendengarkan), yaitu mendengarkan dengan menggunakan alat
seperti stetoskop.
 Pemeriksaan penunjang, misalnya dilakukan pemeriksaan laboratorium,
rontgen, pemeriksaan USG, CT Scan, pemeriksaan MRI, dan masih banyak
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai