Anda di halaman 1dari 1

Luo dkk (2012) telah melakukan penelitian penyerapan logam Cu 2+ menggunakan biosorben dari sisa

media jamut dari Flammulina velutipes. Dilakukan pengecilan partikel biomassa dengan ukuran 0,3
mm dan dilanjutkan pemanasan dengan suhu 105 oC selama 24 jam. Kemudian dilakukan proses
biosorpsi dengan variasi waktu kontak 0, 5, 10, 20, 40, 60, 90, 120, 180, 240 dan 360 menit, variasi
dosis biosorben 1, 2, 3, 5, 8, 10, 12, 20 dan 30, variasi pH 2, 3, 4, 5, 5,5 dan 6. Konsentrasi Cu 2+ yang
digunakan pada rentang 4,53 sampai 181,33 mg/l. Pada penelitian ini didapatkan dosis optimum 12
g/l dengan efesiensi penyisihan cu mencapai 30 g/l, pH optimum 5, waktu kontak optimum 360
menit dan didapat penurun efesiensi penyerapan Cu 2+ tertinggi didapat pada konsentrasi 4,53 mg/l
dengan nilai sebesa 86,54%.

Tay dkk (2012) melakukan penelitian penyerapan logam Cu 2+ menggunakan biosorben dari
sisa media jamut dari Pleurotus ostreutos. Aktivasi dilakukan secara fisika dengan suhu 60 oC
selama 12 jam dan diayak pada ukuran 710 µm. Kemudian dilakukan proses biosorpsi
dilakukan dengan kecepatan pengadukan 125 rpm selama 1 jam dengan variasi massa
biosorben 0,2 – 3,2 g didapat massa optimum 0,36 g dengan kapasitas adsorpsi 2,3 mg/g.
Variasi pH 1 – 6 didapat pH optimum 5 dengan kapasitas adsorpsi 0,4 mg/g, variasi waktu
kontak 10 – 60 menit didapat waktu setimbang 10 menit dengan kapasitas adsorpsi 3 mg/g
dan variasi konsentrasi 10 – 60 mg/L deidapat efesiensi penyisihan sebesar 0,9598 dengan
semakin meningkatnya konsentrasi semakin tinggi efesiensi penyisihannya.

Anda mungkin juga menyukai