Anda di halaman 1dari 20

Prosedur Kerja dan Analisa Sampah

LABORATORIUM LINGKUNGAN
Karakteristik Sampah Domestik
A. Karakteristik Fisik
1. Berat jenis

• Alat dan Bahan


a. Sampel sampah
b. wadah yang sudah diketahui volumenya;
c. timbangan;
d. sekop;
e. sarung tangan dan masker.
• Cara Kerja
a.Ambil sampel sampah dari suatu lokasi yang sudah ditentukan.
Catat kondisi lingkungan dan cuaca;
b.Hitung volume wadah yang ada;
c.Aduk sampel tersebut, masukkan dalam wadah yang ada sampai penuh
(tanpa pemadatan);
d.Ketukkan wadah tersebut 3 kali ke lantai;
e.Hitung volume sampah tersebut setelah diketuk (dalam satuan liter);
f. Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kg).
Perhitungan
Rumus:
Berat Sampel (kg)
Berat Jenis Sampah 
Volume Sampel (liter)
2. KOMPOSISI SAMPAH

• Alat dan Bahan

a.Sampel sampah yang sudah diketahui berat jenisnya;

b.Timbangan.

• Cara Kerja

a.Sampel sampah dari penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah berdasarkan


komponennya (misal: plastik, bahan organik, karet, kayu, logam, dsb);

b.Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang.


Perhitungan

Contoh: untuk komponen plastik


Rumus:
Berat komponen plastik (kg)
% Plastik  x 100%
Berat sampel (kg)
3. Faktor Pemadatan

• Faktor pemadatan atau angka kompaksi merupakan perbandingan


volume akhir dan volume awal sampah.

Sebagai contoh :

Faktor pemadatan sampah domestik Kota Padang berkisar antara 1,01


– 1,08 dengan rata-rata sebesar 1,05.
4. Ukuran dan Distribusi Partikel
• Penentuan ukuran dan distribusi partikel sampah digunakan untuk
menentukan jenis pengolahan sampah, terutama untuk memisahkan
partikel besar dengan partikel kecil.
Sebagai contoh :
Rata-rata distribusi partikel sampah domestik di Kota Padang umumnya
berukuran kecil dari 250 mm . Hal ini berarti sampah domestik Kota Padang
dapat dikelola dengan sistem composting, dimana untuk mendapatkan hasil
yang optimal ukuran sampah berkisar 25 – 75 mm.
b. Karakteristik Kimia
1). Kelembaban (Kadar Air)
• Alat dan Bahan

a. Sampel sampah dari penetapan sebelumnya;

b. Timbangan;

c. Cawan Petri;

d. Desikator;

e. Oven 105 oC;

f. Penjepit (tang krus).


• Cara Kerja

a. Masukkan cawan kosong ke oven selama 1 jam dengan suhu 105 0C.
Kemudian dinginkan di dalam desikator selama 15 menit, setelah itu
timbang cawan tersebut dengan 3 kali penimbangan (A gram);

b. Siapkan sampel yang telah ditentukan kemudian potong kecil– kecil;

c. Sampel sampah dibagi menjadi 4 bagian menurut jenisnya, lalu


campurkan untuk sampel sebanyak 10 gram ke dalam cawan yang telah
ditimbang;
d. Masukkan sampel sebanyak 10 gram ke dalam cawan yang telah
ditimbang beratnya (x gram);

e. Panaskan cawan isi tersebut di dalam oven 105 0C selama 1 jam

f. Setelah 1 jam keluarkan cawan. Biarkan agak dingin. Masukkan ke


dalam desikator, lalu biarkan selama 15 menit, kemudian timbang
beratnya (y gram). Lakukan penimbangan selama 3 kali penimbangan;

g. Catat hasil penimbangan & lakukan perhitungan.


1. Perhitungan

Rumus:
Berat cawan isi (x)  Berat cawan isi (y)
% Kadar Air  x 100%
Berat cawan isi (x)  Berat cawan kosong(A)

% Kadar Kering  (100 %  % Kadar Air)


2. KADAR VOLATIL SAMPAH

• Alat dan Bahan

a. Sampel sampah kering yang halus;

b. Timbangan;

c. Cawan krus porselin;

d. Furnace 600 oC;

e. Penjepit (tang krus).


• Cara Kerja

a. Masukkan cawan kosong yang berisi sampel dari penetapan kadar air
ke dalam furnace 600 oC selama 1 jam. Lebihkan 15 menit untuk
pencapaian temperatur 600 oC;

b. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan ke dalam desikator, lalu


timbang cawan ( y gram ).
Perhitungan

Rumus:
Berat cawan 105 0 c (x)  Berat cawan 600 0 c (y)
% Kadar Volatile  x 100%
Berat cawan isi (x)  Berat cawan kosong(A)
3. KADAR ABU SAMPAH

• Alat dan Bahan

a. Sampel sampah kering yang halus;

b. Timbangan;

c. Cawan krus porselin;

d. Furnace 900 oC;

e. Penjepit (tang krus).


• Cara Kerja

a. Masukkan cawan kosong yang berisi sampel dari penetapan kadar


volatil ke dalam furnace 900 oC selama 1 jam. Lebihkan 15 menit untuk
pencapaian temperatur 900 oC;

b. Masukkan furnace, biarkan dingin, masukkan ke dalm desikator, lalu


timbang cawan ( y gram ).
Perhitungan

Rumus:
Berat cawan 600 0 c (x)  Berat cawan 900 0c (y)
% Kadar Abu  x 100%
Berat cawan isi (x)  Berat cawan kosong(A)
4. Kadar Fixed Carbon
Perhitungan

100% - % ( kadar air + kadar volatile + kadar abu)


c. Karakteristik Biologi
• Karakteristik biologi yang dianalisa adalah kehadiran (jumlah)
lalat dalam sampel sampah.

Jumlah Lalat
• Kehadiran atau jumlah lalat dalam sampel sampah dilakukan
dengan meletakkan alat fly Grill di atas tumpukan sampah.
• Rata-rata kehadiran lalat dalam sampel sampah untuk masing-
masing alat adalah 7 ekor. Dengan demikian, semakin besar
timbulan sampah dan komposisi sampah makanannya, jumlah
kehadiran lalat pun semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai