Anda di halaman 1dari 33

BUKU PANDUAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) TERPADU


POLTEKKES KEMENKES ACEH DI KABUPATEN
ACEH TIMUR TAHUN 2020

Disusun oleh : Team Program KKL TERPADU

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH


TAHUN 2020
0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, aras rahmat dan
karuniaNya sehingga tim penyusun buku Pedoman Kuliah Kerja Lapangan
(KKL)Terpadu dapat menyelesaikan buku pandaun ini.
Buku panduan KKL TERPADU ini berisikan panduan tata laksana, proses
bimbingan dan aturan-aturan KKL TERPADU . Buku ini diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi mahasiswa maupun pembimbing dalam pelaksanaan program KKL
TERPADU , guna meningkatkan kualitas pendidikan pada politeknik Kemenkes
Aceh dan pencapaian kompetensi mahasiswa bagi semua jurusan yang ada.
Tim penyusun Buku KKL TERPADU ini menyadari, bahawa selama proses
penyusunan buku ini banyak mendapatkan bantuan baik secara langsung mapun
tidak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Direktur Poltekeks Kemenkas Aceh, atas segala arahan dan bimbingannya.
2. Wadir I, II, dan III Poltekkes Kemenkes Aceh atas segala dukungan dan
saran-sarannya.
3. Segenap civitas akademika Poltekkes Kemenkes Aceh.
4. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini.
Kami menyadari bahwa buku panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritikan dan saran-saran demi perbaikan buku ini dimasa mendatang
sangat kami harapkan . Semoga buku pedoman KKL TERPADU ini bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi mahasiswa, pembimbing dan panitia yang akan
melaksanankan program KKL TERPADU .
Banda Aceh, Januari 2020
Tim Penyusun

1
SAMBUTAN DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES ACEH

Assalamu’alaikum wr.wb.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin
kompleksnya permasalahan kesehatan dimasyarakat, menuntut kebutuhan
tenaga kesehatan yang kompeten. Salah satunya adalah pelaksanaan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL TERPADU ) yang bersifat interdisipliner dan sekaligus
pengintegrasian antara kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat semua jenis tenaga kesehatan. Melalui KKL TERPADU
mahasiswa dihadapkan secara langsung kepada masyarakat yang
memungkinkan berlangsungnya sifat saling belajar dan membelajarkan antara
keduanya.
Pelaksanaan KKL TERPADU yang dapat berjalan dengan baik, diperlukan
pedoman pelaksanaan yang dapat diacu oleh semua pihak yang terlibat
dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan KKL TERPADU . Dalam
melakukan suatu program atau rencana perlu adanya suatu pedoman yang
jelas. Pedoman yang jelas dapat merupakan tuntunan, arahan yang harus
dijalankan dalam mencapai suatu tujuan
Dengan demikian kehadiran buku Pedoman KKL TERPADU ini diharapkan
kualitas dan akuntabilitas publik pelaksanaan KKL TERPADU semakin
meningkat serta memberi kontribusi yang optimal terhadap kesehatan
masyarakat.
Terbitnya buku Pedoman KKL TERPADU ini berkat kerja keras tim
penyusun yang didukung oleh kerjasama banyak pihak. Oleh karena itu kepada
tim penyusun serta pihak lain yang terlibat dalam penyusunan buku Pedoman
KKL TERPADU ini kami ucapkan banyak terima kasih. Kami menyadari bahwa
buku pedoman ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
pengguna selalu kami nantikan.

Aceh Besar, Januari 2020


Direktur,

H. Ampera Miko, DNCom, MM


NIP. 196806111990011001

2
Tim Penyusun

Pengarah:

H. Ampera MIKO, DNCom, MM (Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh)

Penanggung Jawab :
1. Dr. Sumihardi, SKM, M.Kes (Pudir I Poltekkes Kemenkes Aceh)
2. Nasri, S.St, M.Pd (Pudir II Poltekkes Kemenkes Aceh)
3. T.Iskandar Faisal S.Kp. M.Kes (Pudir III Poltekkes Kemeneks Aceh)

Ketua : Ismail, SKM, M. Pd, M. Kes


Sekretaris : Wiwit Aditama, SKM, MPH ( Jurusan Kesehatan Lingkungan)
Anggota :
- Ainal Mardhiah, SKM, MPH ( Jurusan Keperawatan )
- Junaidi, S.ST, M. Kes ( Jurusan Gizi )
- Vonna Aulinsyah, Apt, M.Farm ( Jurusan Farmasi )
- Linda Suryani, S.SiT, M.Kes ( Jurusan Keperawatan Gigi )
- Lia Lajuna, SKM, MPH ( Jurusan Kebidanan )

DAFTAR ISI

3
KATA PENGANTAR........................................................... ii
SAMBUTAN DIREKTUR...................................................... iii
TIM PENYUSUN............................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN......................................................... 1
A. Latar belakang......................................................... 1
B. Dasar pelaksanaan .................................................... 2
C. Tujuan .................................................................. 3
D. Sasaran KKL TERPADU ............................................... 3
E. Prinsip dasar pelaksanaan KKL TERPADU .......................... 4
F. Ketentuan umum ..................................................... 5
G. Ruang Lingkup......................................................... 5

BAB II KETENTUAN UMUM .................................................. 7


BAB III ATURAN PELAKSANAAN DAN MODEL KEGIATAN................. 12
A. Status dan Beban Kredit.............................................. 12
B. Mahasiswa Peserta KKL Terpadu ................................... 12
C. Dosen Pembimbing Lapangan ...................................... 12
D. Jangka Waktu Kegiatan............................................... 13
E. Pendanaan.............................................................. 13

BAB IV DESAIN MODEL KKL TERPADU...................................... 14


A. Desain Model KKL Terpadu ......................................... 14
B.Tahapan Pelaksanaan Model KKL Terpadu......................... 14
C. Alur Kegiatan KKL Terpadu.......................................... 15

BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN KKL TERPADU ......................... 16


A. Jenis Program.......................................................... 16
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................... 16
C. Tahap Persiapan ..................................................... 17
D. Tahap Pelaksanaan/Intervensi Lapangan ......................... 18
E. Penyusunan Laporan.................................................. 22

BAB VI MEKANISME BIMBINGAN DAN PERATURAN KKL TERPADU...... 23


A. Mekanisme Bimbingan................................................ 23
B. Peraturan KKL Terpadu ............................................. 24
C. Sanksi-Sanksi ......................................................... 16
D. Proses Evaluasi......................................................... 16

BAB VII PENUTUP............................................................. 27


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

4
A. LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Lapangan Terpadu dengan pendekatann Inter Professional
Education and Collaboration Practice (IPE-CP) di Lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Aceh merupakan proses pembelajaran lapangan bagi
mahasiswa pada poltekkes kemenkes Aceh yang mengkolaborasikan berbagai
disiplin ilmu yaitu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, gizi,
keperawatan gigi dan farmasi.
KKL TERPADU dengan pendekatan IPE-CP bersinergi dengan program
pemerintah saat ini yaitu Gerakam Masyarakat Sehat (GERMAS) dan Program
Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Kegiatan dalam KKL
TERPADU ini sesuai dengan masalah yang ada berfokus pada penanganan
stunting, penanganan penyakit tidak menular dan penyakit menular,
kesehatan Ibu dan Anak, kesehatan tradisional melalui taman obat keluarga,
Pola Hidup Bersih dan Sehat serta program-program kesehatan lainnya.
Pelaksanaan KKL TERPADU ini menggunakan model pengorganisasian
masyarakat locality development. Pendekatan ini mengutamakan peran serta,
pemberdayaan dan pengembangan masyarakat (community development).
Partisipasi dan keterlibatan masyarakat secara penuh sangat diharapkan,
sehingga tujuan akhir dari KKL TERPADU ini adalah terwujudnya
masayarakat yang mandiri dalam upaya kesehatannya.
Pelaksanaan KKL TERPADU ini dilaksanakan secara sistematis sesuai
dengan tahapan asuhan kesehatan yang dilakukan. Prosesnya diawali
bersama-sama dengan masyarakat dilakukan pengumpulan data untuk
menemukan masalah dan kebutuhan masyarakat serta faktor dukungan dan
kekuatan yang ada di masyarakat. Setelah teridentifikasinya masalah, maka
perlu penyusunan rencana tindakan guna mengatasi masalah. Pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ada dan pada tahap akhir
dilakukan evaluasi guna menilai efektivitas dari program-program/kegiatan
yang dilakukan.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu juga merupakan proses belajar
untuk menghasilkan kemampuan profesional lam mewujudkan kesehatan
masyarakat dibagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh . Melalui KKL
TERPADU ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan spesifik dalam
melakukan asuhan kesehatan masyarakat, yaitu : 1). Melakukan pengkajian
kondisi kesehatan masyarakat, 2). Mengidentifikasi diagnosis kesehatan
komunitas dan menyusun prioritas masalah kesehatan,3). Mengembangkan

5
program penanganan masalah kesehatan di masyarakat yang bersifat
promotif dan preventif, 4). Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan, 5).
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan dan program yang telah dialksanakan
serta 6) mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Selain itu, melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan soft skill mahasiswa, yaitu rasa empati, kepedulian, dan
kerjasama dari berbagai latar belakang keilmuan kesehatan dengan
pendekatan kolaboratif. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar
hidup di tengah masyarakat di luar kampus, membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan dan dapat menjadi
suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
Mewujudkan semua hal diatas, perlu adanya oleh karena itu perlu adanya
petunjuk teknis KKL TERPADU Poltekkes Aceh sehingga memudahkan dalam
pelaksanaan kegiatan KKKL TERPADU .

B. DASAR PELAKSANAAN
Dasar hukum pelaksanaan KKL TERPADU ini adalah :
1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi
2. Kemenkes Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I /2014 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.05/I.2/03085/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan
Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh
3. SK Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh tentang Kebijakan Mutu
dan Sasaran Mutu Politeknik Kesehatan Aceh Tahun 2019.
4. SK Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh No PP.08.02/921/2020
tanggal 1 April 2019 Tentang Penunjukan tim tugas KKL TERPADU
Politeknik kesehatan kemenkes Aceh Tahun Tema KKL TERPADU tahun
2020 ini adalah SINERGITAS KKL TERPADU MAHASISWA POLTEKKES
KEMENKES ACEH DENGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM
MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT TERHADAP
PENCEGAHAN STUNTING.

C. TUJUAN

6
1. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa dalam
mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
program pemberdayaan kesehatan komunitas secara terpadu melibatkan
multidisiplin profesi kesehatan yang ada di Poltekkes Kemenkes Aceh,
2. Memberikan pengalaman nyata melaksanakan kolaborasi antar disiplin
ilmu kesehatan dalam mewujudkan masyarakat sehat.
3. Meningkatkan kepedulian, komitmen, serta kemampuan bekerjasama antar
profesi dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.
4. Melatih mahasiswa dalam mengembangkan jejaring kerjasama guna
mewujudkan masyarakat sehat.
5. Meningkatkan Kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga
sehat

D. SASARAN KKL TERPADU


Sasaran KKL TERPADU ini diarahkan pada tiga sasaran yaitu mahasiswa,
masyarakat dan PerguruanTinggi
1. Mahasiswa
a. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman mahasiswa
tentang kerjasama interdisiplin secara kolaboratif.
b. Melatih pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah
c. Membentuk sikap, rasa cinta, kepeduliaan sosial, dan tanggungjawab
mahasiswa antar profesi kesehatan terhadap kemajuan kesehatan di
masyarakat
d. Memberikan ketrampilan kolaborasi dan pemecahan masalah bersama
kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan
dan pembangunan secara kolaborasi
e. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan
problem solver melalui proses kolaborasi antar profesi kesehatan.
2. Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat tentang
kesehatan.
b. Mendapatkan inovasi yang diperlukan untuk pembangunan dan
pngembangan daerah
c. Meningkatkan kinerja dan kemampuan kader-kader kesehatan dalam
upaya membangun kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

7
d. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan khususnya di bidang kesehatan.

3. Peguruan Tinggi
a. Terciptanya daerah binaan Poltekkes Kemeneks Aceh
b. Berkembangnya kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, institusi
pemerintah, perguruan tinggi, pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat
dan pihak lain yang terkait.
c. Wadah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

E. PRINSIP DASAR PELAKSANAAN KKL TERPADU


1. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi; pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi landasan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan tolok ukur evaluasi KKL TERPADU
2. Empati-Partisipatif, KKL TERPADU dilaksanakan untuk menggerakkan
masyarakat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui berbagai
kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan
rasa cinta sehat kepada diri sendiri, keluarga, komunitas dan masyarakat
serta lingkungan.
3. Kolaboratif, KKL TERPADU dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal
dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan politeknik Kesehatan Kemenkes
Aceh. Dalam operasionalnya mahasiswa mengembangkan mekanisme
pola pikir dan pola kerja interdisiplin secara kolaboratif untuk
memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKL TERPADU .
4. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas, KKL TERPADU
berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan pelengkap
kurikulum yang ada. Mahasiswa peserta KKL TERPADU diharapkan
mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional.
5. Realistis-Pragmatis, program-program kegiatan yang direncanakan pada
dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan
sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumberdaya
yang tersedia di lapangan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

F. KETENTUAN UMUM

8
KKL TERPADU merupakan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan dengan
pendekatan Inter Professional Education – Collaboration Practice yaitu pendekatan
pemecahan masalah secara kolaborasi oleh berbagai displin ilmu kesehatan
1. KKL TERPADU ini dilaksanakan oleh Mahasiswa Semester VI dan atau
semester VIII yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh yang
terdiri dari 14 (empat belas) program studi; Prodi D III Farmasi, Prodi D
III Kesehatan Gigi, Prodi Sanitasi Program Diploma Tiga, Prodi D III
Keperawatan Banda Aceh, Meulaboh, Langsa, Tapak Tuan dan Prodi DIII
Kebidanan Banda Aceh, Meulaboh, Langsa, Prodi DIII Gizi Sarjana
Terapan, Sarjana Terapan Sanitasi Kesehatan Lingkungan , Prodi D IV
Kebidanan, Prodi D IV Keperawatan Banda Aceh, Prodi D IV Terapi Gigi .
2. Beban SKS KKL TERPADU sebanyak 2 SKS meliputi Kuliah Pembekalan,
Pelaksanaan di Lapangan, Pelaporan dan Evaluasi.
3. Penyelenggara KKL TERPADU ini adalah panitia yang telah dibentuk dan
ditetapkan melalui SK Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh.
4. Dosen Pembimbing pada kegiatan KKL TERPADU adalah dosen yang
ditunjuk melalui SK Direktur untuk membimbing dan mengarahkan
mahasiswa dalam pelaksanaan praktek KKL TERPADU .
5. Luaran yang diharapkan dari Program KKL TERPADU ini adalah
terciptanya suasana pembelajaran kolaboratif di lapangan antar disiplin
ilmu kesehatan yang ada pada Poltekkes Kemenkes Aceh

G. RUANG LINGKUP
1. Kegiatan dalam program KKL TERPADU dilakukan oleh mahasiswa
sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan
metode ilmiah yang diawali dengan pengkajian, perumusan masalah,
perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.
2. Kegiatan yang dilakukan menggunakan pendekatan locality development,
social plannning dan social action, baik berupa rintisan, pelengkap,
penunjang maupun kelanjutan program. Dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut, mahasiswa berperan sebagai inovator, fasilitator, educator,
motivator, problem Solver, liason, dan koordinator.
3. Pelaku utama dalam pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat dengan
menekankan prinsip empowerment dan partnership.
4. Ruang lingkup kegiatan KKL TERPADU meliputi:
a. Pengelolaan data (pengumpulan, pengolahan, analisa)

9
b. Loka karya mini/ Musyawarah masyarakat desa (MMD)
c. Intervensi dan implementasi
d. Evaluasi

BAB II
KETENTUAN UMUM

A. PENYELENGGARAAN KKL TERPADU

Alur organisasi dalam Penyelengaraan KKL TERPADU

10
PENGARAH/PENASEHAT
(DIREKTUR, MUSPIDA/MUSPIKA)

PENANGGUNG JAWAB
(WADIR I,II,III)

KETUA PELAKSANA

WAKIL KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

PROGRAM SEKRETARIAT TRANSPORTASI PAMERAN

DPL MHS

Pengelolaan KKL TERPADU Poltekkes Kemenkes Aceh dilaksanakan dengan


melibatkan semua unsur jurusan yang ada dan direktorat. Berikut
pengorganisasian dan uraian pengelolaan serta tanggung jawab masing-masing
bagian dari pelaksanaan KKL TERPADU :
1. Penanggungjawab:
a. Menetapkan kebijakan KKL TERPADU
11
b. Melakukan pembinaan kegiatan KKL TERPADU
2. Pengarah :
a. Memberikan pertimbangan kebijakan pelaksanaan KKL TERPADU
b. Memberikan pertimbangan akademik dalam pelaksanaan KKL
TERPADU
c. Memberikan pertimbangan pengembangan Program KKL
TERPADU
3. Ketua :
a. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan KKL TERPADU mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan penarikan
mahasiswa
b. Mengkoordinasikan kerjasama dengan lembaga, Pemerintah Daerah
dan instansi-instansiterkait
c. Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinir, mengawasi dan
membuat keputusa dalam kegiatan Program KKL TERPADU
d. Mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan untuk dapat
diselesaikan pada tingkat bawahannya
4. Sekretaris:
a. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi KKL
TERPADU
b. Membantu pelaksanaan kebijakan Ketua Program KKL TERPADU
c. Mengkoordinasikan kerjasama antara pengelola dengan pihak-pihak
terkait dalam pelaksanaan KKL TERPADU
5. Bendahara:
a. Menyelenggarakan perencanaan dan pelaksanaan administrasi
keuangan Program KKL TERPADU
b. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi
keuangan Program KKL TERPADU
c. Berkoordinasi dengan Pengelola terkait dalam proses administrasi
keuangan
6. Bidang Program :
a. Membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program KKL
TERPADU Petunjuk Teknis KKL TERPADU Poltekkes Aceh
b. Menyusun panduan pelaksanaan KKL TERPADU , instrument serta
proses KKL TERPADU .

12
c. Berkoordinasi dengan koordinator Pembekalan dan Pelatihan dalam
persiapan materi, narasumber tempat dan waktu pembekalan dan
pelatihan bagi peserta KKL TERPADU
d. Berkoordinasi koordinator Evaluasi dan Pelaporan dalam
mengembangkan instrumen-instrumen evaluasi dan laporan KKL
TERPADU
e. Berkoordinasi dengan Kaprodi terkait dalam persiapan dan
pelaksanaan Pembekalan di Prodi/Jurusan
f. Berkoordinasi dengan Bidang teknis dalam mempersiapkan
sosialisasi eksternal
g. Melakukan evaluasi dan menyampaian laporan hasil pelaksanaan
Program KKL TERPADU .
7. Bidang Teknis:
a. Membuat perencanaan dan pelaksanaan teknis di lapangan
b. Berkoordinasi dengan koordinator Survey dan Perijinan dalam
upaya mencari lahan, sosialisasi eksternal dan pelaksanaan program
Surveilance di masyarakat
c. Berkoordinasi dengan Koordinator Lapangan dalam merencanakan
dan mengevaluasi pelaksanaan Program KKL TERPADU oleh
Koordinator Kecamatan dan Koordinator Desa.
d. Berkoordinasi dengan Koordinator Logistik dan Akomodasi
e. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan instansi terkait dalam
penyelenggaraan program yang efektif Pelaksanaan teknis Program
KKL TERPADU di lapangan dibantu oleh Koordinator lapangan,
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan petugas lainnya dengan
kriteria kerja sebagaiberikut:
1). Koordinator Lapangan:
a) Bertanggungjawab dan menkoordinir pelaksanaan tugas harian
di lokasi KKL TERPADU
b) Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan
mengawasi kegiatan pelaksanaan KKL TERPADU
c) Mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan untuk
dapat diselesaikan pada tingkat di bawahnya
d) Berkoordinasi dengan mahasiswa, DPL, Pemda dan pemangku
jabatan terkait lainnya

13
e) Mempersiapkan agenda penempatan, monitoring dan evaluasi
serta penarikan
f) Mengkoordinir pengumpulan nilai sebelum waktu penarikan

2) Sekreatriat
a) Menyiapkan dan mengelola administrasi kegiatan KKL terpadu
b) Membagikan seluruh perlengkapan dan kebutuhan KKL
TERPADU kepada mahasiswa.
c) Mengkoordinir absensi pembimbing, supervisor dan panitia
d) Bertanggung jawab terhadap transportasi jika ada mahasiswa
yang sakit (dirujuk)
e) Membantu bendahara mendistribusikan biaya konsumsi dan
akomodasi kepada Kepala Desa
f) Menyerahkan log book kepada pembimbing selanjutnya
g) Mendistribusikan formulir penilaian, absensi mahasiswa, log
book mahasiswa kepada pembimbing untuk diteruskan kepada
mahasiswa
h) Mengumpulkan absensi mahasiswa dari dosen pembimbing
i) Mengumpulkan laporan kegiatan bimbingan pada akhir
kegiatan KKL Terpadu setiap minggu .
j) Merekap nilai akhir mahasiswa

2). Dosen Pembimbing Lapangan (DPL):


a) Bertindak sebagai anggota Tim Pengelola Program KKL
TERPADU di lapangan
b) Membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa
dengan masyarakat dan Instansi atau Dinas di lokasi
c) Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi
mahasiswa dalam melaksanakan program KKL TERPADU dan
membantu memecahkan masalah yang dihadapinya agar
Program KKL TERPADU dapat terlaksana.
d) Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar
mahasiswa KKL TERPADU dengan perangkat pemerintahan
dan instansi terkait.
e) Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan KKL TERPADU

14
f) Melakukan penilaian kegiatan mahasiswa dan kepuasan
penerima manfaat dalam rangka evaluasi
g) Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan
mahasiswa KKL TERPADU yang telah dilakukan dan
memberikan saran-saran untuk perbaikan laporan
h) Memberi laporan setiap melaksanakan kunjungan kelokasi KKL
TERPADU
i) Pembimbing minggu ke-1 wajib hadir pada kegiatan
Pembukaan dan pembimbing minggu ke-3 wajib hadir pada
kegiatan penutupan.
j) Pembimbing minggu ke-3 bertanggung jawab pada pelaksanaan
pameran
k) Mengisi log book desa dan diserahkan pada sekretariat lapangan
setiap minggu.
l) Menunjuk koordinator pembimbing kelompok
m) Melakukan absensi pembimbing disekretariat setiap hari
n) Pembimbing minggu ke-1 harus menyerahkan laporan
bimbingan secara langsung kepada pembimbing minggu ke-2,
dan seterusnya.
3). Koordinator Mahasiswa Tingkat Desa /Ketua Kelompok:
a) Melakukan koordinasi dengan aparat Desa
b) Melakukan perencanaan Program Desa
c) Melaksanakan Program KKL TERPADU tingkat desa
d) Berkoordinasi dalam pembuatan laporan

BAB III
ATURAN PELAKSANAAN DAN MODEL KEGIATAN

15
A. Status dan Beban Kredit
KKL TERPADU dikoordinasikan oleh Direktorat Poltekkes Kemenkes
Aceh. KKL TERPADU memiliki 2 SKS setara 16 pertemuan x 170 menit = 90 jam.
Bila beban pembelajaran mahasiswa dihitung 6 jam per hari, maka alokasi waktu
yang diperlukan 15 hari. Pada kegiatan KKL TERPADU ini juga ada penambahan
program Fakultatif maka alokasi waktu menjadi 21 hari.

B. Mahasiswa Peserta KKL TERPADU


a. Persyaratan :
1) Telah Mendaftarkan pada Kartu Rencana Studi dengan mata kuliah sesuai
Jurusan dan Prodi masing-masing
2) Sehat jasmani dan rohani
3) Bagi mahasiswi yang sudah berkeluarga harus melampirkan surat izin
suami.
4) Peserta KKL TERPADU sesuai usulan dari Ketua Jurusan
b. Prosedur Pendaftaran:
1) Telah terdaftar pada Program Studi dan Jurusan masing-masing
2) Mengikuti pembekalan

C. Dosen Pembimbimbing Lapangan (DPL)


a) Persyaratan:
1) DPL merupakan dosen tetap/aktif pada Poltekkes Kemenkes Aceh
2) Menyatakan kesediaan sebagai DPL yang ditunjukkan dengan
Surat pernyataan kesediaan dan bersedia menerima Sanksi apabila
tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
3) Memiliki kompetensi sesuai dengan mata kuliah KKL TERPADU pada
setiap Prodi dan Jurusan
4) Penentuan Usulan DPL diprioritaskan sesuai dengan grade berikut :
a. Memiliki kompetensi sesuai dengan mata kuliah yang berhubungan
KKL TERPADU pada setiap Prodi
b. Grade 1 : Dosen yang telah tersertifikasi (Serdos) dengan jabatan
Lektor Kepala
c. Grade 2 : Dosen yang telah tersertifikasi (Serdos) dengan jabatan
Lektor
d. Grade 3 : Dosen yang telah tersertifikasi (Serdos) dengan jabatan
Asisten Ahli

16
e. Grade 4 : Dosen fungsional yang belum tersertifikasi (Serdos)
f. Grade 5 : Dosen Fungsional Umum (JFU)
g. Khusus bagi jurusan/prodi yang tidak mencukupi jumlah
pembimbing sebagaimana ketentuan grade di atas, dapat
mengusulkan pembimbing dengan kriteria Tenaga Kependidikan
dengan kualifikasi pendidikan minimal DIV/S1 Kesehatan.

b) Prosedur Penetapan DPL:


1) Ketua Program Studi mengusulkan nama-nama calon DPL kepada
Ketua Jurusan.
2) Ketua Jurusan mengusulkan nama-nama DPL untuk ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur.

D. Jangka Waktu Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan KKL TERPADU di lapangan selama 3 minggu
dan persiapan 1 minggu, dengan rincian:
1. Satu minggu untuk persiapan, sosialisasi dan pengayaan
2. Satu minggu untuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan data, analisa dan
loka karya mini
3. Dua minggu untuk intervensi, persiapan lomba dan kegiatan KKL
TERPADU serta evaluasi pelaksanaan kegiatan
4. Waktu pelaksanaan KKL TERPADU adalah semester genap.

E. Pendanaan
Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKL TERPADU ini
bersumber dari DIPA Poltekkes Kemenkes Aceh Tahun 2020 dan dana-dana
partisipasi masyarakat yang sifatnya tidak mengikat

BAB IV
DESAIN MODEL KULIAH KERJA LAPANGAN TERPADU

A. Desain Model KKL TERPADU

17
Desain model KKL TERPADU Poltekkes Kemenkes Aceh adalah pendekatan
Inter Professional Education – Collaboration Practice yaitu pendekatan pemecahan
masalah secara kolaborasi oleh berbagai displin ilmu kesehatan.

B. Tahapan Pelaksanaan Model KKN Terpadu


1. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Aceh bekerjasama dengan
Pemda dalam bentuk Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding
(MoU) dengan Pemerintah Daerah.
2. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Aceh bekerjasama dengan
Pemerintah Daerah dalam bentuk Nota Kesepakatan / Memorandum of
Agreement (MoA) untuk menentukan lokasi KKL TERPADU
3. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Aceh mensosialisasikan
rencana KKL TERPADU kepada mahasiswa, pembimbing dan
berkoordinasi dengan Jurusan.
4. Mahasiswa telah terdaftar di Program Studi dan Jurusan
5. Pembekalan yakni pemberian pemahaman dan keterampilan bagi
mahasiswa peserta KKL TERPADU tentang kondisi lapangan hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di lokasi KKL
TERPADU.
6. Setelah pembekalan, tim pelaksana melakukan observasi di lokasi yang
akan menjadi lokasi KKL TERPADU.
7. Mahasiswa menyusun program kegiatan, setelah melakukan observasi.
8. Mahasiswa berkonsultasi dengan DPL.
9. Pelaksanaan KKL TERPADU (4 minggu).
10. Pembuatan laporan KKL TERPADU dan proses evaluasi.
11. Penarikan mahasiswa dari lokasi KKL TERPADU.
12. Membuat rencana tindak lanjut.
13. Penyerahan nilai oleh pembimbing kepada sekretariat dan selanjutnya
diserahkan kepada prodi masing-masing.

18
C. Alur Kegiatan KKL TERPADU

PEMDA DIREKTUR

LOKASI KKL TERPADU PENDAFTARAN MAHASISWA

PEMBEKALAN
PEMILIHAN TEMA
PENYUSUNAN PROGRAM

PENERJUNAN MAHASISWA
KKL TERPADU

PELAKSANAAN KKL
TERPADU

PENARIKAN MAHASISWA
KKL

EVALUASI KKL TERPADU

1
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN KKL TERPADU

A.Jenis Program
1. Program Tematik dari IPC : Mahasiswa menentukan masalah yang
akan diintervensi dengan kegiatan-kegiatan kesehatan kolaboratif
(minimal 3 program kesehatan kolaboratif diaplikasikan pada 1
masalah). Bentuk intervensi berupa program-program kesehatan
kolaboratif dengan indikator dan target perubahan positif yang
terukur
2. Program Non Tematik : Berupa program layanan sosial dan ekonomi
yang dapat dilakukan seperti kerja bakti, memberikan bimbingan
belajar, pengajian, membantu pengarsipan desa, pemberdayaan
sumber daya lokal, peningkatan program kewirausahaan desa, dll
3. Program Fakultatif : Program seni dan olahraga yang dilakukan
untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat alam rangka hari
besar nasional atau Petunjuk Teknis KKL TERPADU Poltekkes Aceh
mendukung misal Pentas seni, kegiatan sosial, terlibat dalam acara
perayaaan agama.

B. Tempat dan waktu pelaksanaan


1. Pelaksanaan Program KKL TERPADU diselenggarakan di
Kabupaten Aceh Timur. Dilaksanakan di 3 Kecamatan (Darul
Aman, Darul Falah, dan Nurussalam) di Aceh Timur yang terdiri
dari 81 desa dengan jumlah mahasiswa sebanyak 784 orang.
2. Waktu Pelaksanaan berlangsung selama 21 hari mulai tanggal 23
Maret sampai dengan 11 April 2020. Adapun rincian pelaksanaan
kegiatan KKL TERPADU dapat dilihat pada time table berikut ini

2
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan KKL Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh di
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2020

NO KEGIATAN 23 24 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Keberangkatan                                          
2 Orientasi                                          
Pengumpulan
3                                          
data
Entry & analisis
4                                          
Data
Persiapan dan
5 Pelaksanaan                                          
Lokmin / MMD
6 Intervensi                                          
7 Evaluasi                                          
Lomba dan
8                                          
Pameran
9 Penutupan                                          
Kembali Ke
10  
Kampus                                        

Untuk penyusunan laporan dan persiapan pelaksanana kegiatan


disesuaikan dengan kondisi di lapangan, penyusunan laporan sudah
dapat dilaksanakan sejak awal mahasiswa KKL TERPADU .

C. Tahap Persiapan
1. Pembekalan Mahasiswa Pembekalan Langsung (Tatap Muka) dibagi
dalam 2 tahapan yaitu :
a. Tahap I : di Poltekkes selama 3 hari dengan rincian 1 hari untuk
coaching dosen pembimbing dan 2 hari untuk mahasiswa.
Pembekalan ini dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Aceh oleh
TIM program dan Dosen Pembimbing Lapangan
b. Tahap II : di lokasi KKL TERPADU (1 hari x 6 jam) Pembekalan
diberikan oleh pihak terkait seperti PEMDA, Dinas
Kesehatan/Puskesmas, dan Kecamatan/Kelurahan.

3
3. Pelaksanaan Pembekalan
a. Pembekalan dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Aceh yang
ditujukan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan
Mahasiswa. Materi pembekalan terdiri dari pelaksanaan KKL
TERPADU dengan pendekatan Interprofessional Education-
collaboratif practice (IPE-CP), dinamika kelompok, simulasi
lapangan dan tata cara penyusunan laporan.
b. Pembentukan Koordinator Kecamatan/Zona dan Koordinator
Desa (Ketua Kelompok) dari mahasiswa.

D. Tahap Operasional / Intervensi Lapangan


1. Tahap pengumpulan data dan Mapping Masalah
a. Pengumpulan data dilaksanakan dalam waktu 3 hari x 6 jam = 18 jam
dengan tujuan identifikasi masalah kesehatan dalam masyarakat
guna perencanaan pelayanan kesehatan kolaboratif yang aplikatif
dalam masyarakat. Data yang dikumpulkan dapat berupa data
primer maupun data sekunder. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan tehnik survey, observasi, wawancara mendalam,
analisis data sekunder dan metode pengumpulan data lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Penentuan ada beberapa metode pengambilan sampel yang
dilakukan secara tidak random, salah satunya yang dilakukan dalam
KKL ini yaitu teknik sampling purposive. Sampling purposive yaitu
“teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”
(Sugiyono, 2011). Apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik di
ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 maka teknik
pengambilan sampelnya dapat menggunakan beberapa rumus
alternatif., teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin
sebagai berikut.
n = N / (1 + (N x d²))

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,1)

4
b. Identifikasi / Mapping Masalah
Pada tahap ini dilakukan analisis data dari survey, analisis data
sekunder, wawancara dan tehnik pengumpulan data lainnya.
2. Tahap Penyusunan Rencana Program Kerja:
a. Penyusunan rencana program kerja berdasarkan masalah yang
ditemukan dari hasil pengkajian, dengan melibatkan masyarakat
melalui lokakarya mini atau pertemuan dengan masyarakat.
b. Perencanana kegiatan diarahkan mengacu pada tiga level
pencegahan dikomunitas meliputi pencegahan primer, sekunder dan
tertier.
c. Perencanaan diawali dengan menentukan prioritas masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan beberapa tehnik
diantaranya: menggunakan HANLON TEHNIK dengan kriteria
sebagai berikut ini:

KRITERIA NILAI
Akibat dari masalah : mempengaruhi banyak orang
Tingkat keparahan masalah
Tersedianya pengetahuan di masyarakat untuk mengatasi
masalah 1-5
Tersedianya sumber-sumber untuk mengatasi masalah di
masyarakat
Kesiapan masyarakat mengatasi masalah

Masing-masing kriteria memiliki nilai dalam rentang 1 – 5, nilai


tertinggi 25 dan terendah 5. Untuk masalah yang memiliki nilai
tertinggi itulah yang menjadi prioritas utama. Berikut format prioritas
masalah yang dapat digunakan. (Contoh)
KRITERIA
N AKIBAT TK. SUMBE KESIAPA
O MASALAH KEPARAHA PENGETAHUA R N TOTAL
N N SUMBE
R
1 ISPA 3 3 5 5 4 20
2 GIZI BURUK 5 5 5 5 5 25
3 Caries GIGI 3 3 5 5 5 21
4 Ibu hamil ANEMIA 5 3 4 4 3 19

5
Selain metode Hanlon juga dapat digunakan Delbech Technique
Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan
sekelompok orang yang tidak sama keahliannya misal antar profesi
tenaga kesehatan. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa
mempengaruhi peserta.

d. Penyusunan rencana kegiatan dilakukan melalui lokakarya mini


atau musyawarah masyarakat desa (MMD) atau pertemuan
masyarakat.

Lokakarya mini
1) Lokakarya mini dilakukan setelah dilakukan identifikasi
masalah, penentuan prioritas masalah, dan rencana intervensi.
2) Lokakarya menghadirkan seluruh komponen masyarakat
seperti Keuchik, Imum, tokoh masyarakat dan pemilik
kepentingan lainnnya.
3) Kegiatan lokakarya dilakukan untuk memperoleh respon yang
terkait dengan hasil identikasi masalah, penentuan prioritas
masalah, dan rencana intervensi.
4) Respon yang diterima dalam kegiatan lokakarya diharapkan
dapat memperkuat, melengkapi, serta mendukung program
intervensi yang akan dilakukan.
Penyusunan rencana kegiatan dapat dibuat dalam bentuk tabel berikut :

NO MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT PJ


Mhs
Masy

3. Implementasi Rencana
a. Implementasi dilaksanakan mengacu pada rencana intervensi yang
telah disusun sebelumnya.
b. Program Tematik dari IPC : Mahasiswa menentukan masalah yang
akan diintervensi dengan kegiatan kesehatan kolaboratif (minimal

6
3 program kesehatan kolaboratif diaplikasikan pada satu masalah).
Bentuk intervensi berupa program-program kesehatan kolaboratif
dengan indikator dan target perubahan positif yang terukur
bentuknya Program non fisik adalah suatu program yang bertujuan
untuk memberikan atau merubah tatanan pengetahuan, persepsi,
sikap dan perilaku masyarakat.Model program non fisik biasanya
dilakukan dalam bentuk penyuluhan masyarakat, konseling
keluarga, diskusi komunitas, pemicuan, advokasi, pengobatan,
pemeriksaan kesehatan gigi, dan sebagainya.Model program fisik
biasanya dilakukan dalam bentuk perbaikan lingkungan dengan
pengadaan sarana sanitasi, pengadaan tanaman obat, menyediakan
makanan sehat dengan bahan lokal dan sebagainya.
sebagai contoh :
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan suatu upaya
untuk mengatasi penyebab dari terjadinya masalah, sehingga
masalah yang dihadapi dapat diatasi dan mutu pelayanan dapat
lebih ditingkatkan. Tujuan dari pemecahan masalah adalah sebagai
pedoman untuk menyusun alternative pemecahan masalah.Dari
daftar masalah Desa X , dapat ditarik bahwa prioritas masalah yang
sangat penting adalah penyakit diare. Adapun alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Kesehatan Lingkungan
Pembuatan sumber air bersih yang mengalir guna menunjang
kegiatan mencuci tangan dengan baik dan benar. 
Memfasilitasi WC umum untuk masyarakat, penyuluhan
keamanan makanan dari dari hinggapan lalat bisa
menularkan diare secara tepat. Penyuluhan tentang mencuci
tangan pakai sabun dengan baik dan benar, serta penyuluhan
untuk melakukan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2)   Keperawatan dan Farmasi, Gizi
Penatalaksanaan Diare dan mengatur pola makan yang baik,
membuat obattradisonal misal pemanfaatan Daun jambu
memiliki kandungan yang bernama flavonoid bisa
mengatasi penyakit diare.

7
c. Program Non Tematik : Berupa program layanan sosial dan
ekonomi yang dapat dilakukan seperti kerja bakti, memberikan
bimbingan belajar, pengajian, membantu pengarsipan desa,
pemberdayaan sumber daya lokal, peningkatan program
kewirausahaan desa, dll
d. Program Fakultatif : Program seni dan olahraga yang dilakukan
untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
Pameran KKL TERPADU Poltekkes Aceh dan melakukan lomba
keluarga sehat, rumah sehat, balita sehat, gigi sehat, lansia sehat,
dll), kegiatan sosial.
Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
peserta KKL TERPADU untuk mendukung/membantu peserta KKL
TERPADU lain dalam kelompoknya yang melaksanakan kegiatan
utama,meskipun secara ilmiah tidak terkait dengan keilmuan yang
dimiliki oleh mahasiswa. Misalnya dalam kegiatan melakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) oleh mahasiswa Kesehatan
Lingkungan, Dibantu oleh Mahahasiwa keilmuan lain yaitu
keperawatan, kebidanan, kesehatan gigi dan Farmasi atas arahabn
mahasiswa Kesehatan Lingkungan.

B. PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan kegiatan KKL TERPADU dibuat sesuai dengan outline
yang ada pada lampiran buku panduan ini.Laporan dibuat sebanyak 4
rangkap. Laporan ditulis menurut kaidah penulisan ilmiah, dengan
menggunakan kalimat pasif tanpa menyertakan penulis/subjek
Laporan terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1. Format pembuatan laporan;
 Diketik 1,5 spasi
 Kertas HVS 70 gr warna putih ukuran A4
 Margin: Atas – 3,5 cm; Kiri – 4 cm; Bawah – 3 cm; Kanan – 3 cm
 Huruf: Times New Roman 12 pt
2. Laporan dijilid hardcover, warna sampul hijau sesuai dengan contoh
pada lampiran

8
BAB VI
MEKANISME BIMBINGAN DAN PERATURAN
KKL TERPADU

A. Mekanisme Bimbingan
Bimbingan dilakukan oleh pembimbing yang telah di tunjuk dan
sesuai SK Direktur Poltekkes Kemnekes Aceh. Adapun kegiatan
bimbingan yang harus dilakukan oleh pembimbing adalah :
1. Proses bimbingan dilakukan oleh setiap pembimbing kepada
semua mahasiswa yang sedang KKL TERPADU
2. Materi bimbingan sesuai dengan tahapan KKL TERPADU
3. Memberikan informasi tentang wilayah KKL TERPADU .
4. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam membuat
laporan pendahuluan dan pelaksanaan kegiatan.
5. Mengoreksi dan membimbing pembuatan laporan KKL TERPADU
mahasiswa
6. Mengobservasi dan memberikan penilaian terhadap setiap
kegiatan mahasiswa.
7. Pembimbing minggu ke-3 bertanggung jawab untuk
menandatangani laporan Mahasiswa pada pelaksanaan KKL
Terpadu.
8. Mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan.
9. Memberikan penilaian terhadap kinerja mahasiswa sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan.
10. Memimpin diskusi guna memecahkan masalah yang ditemukan
dilapangan.
11. Pembimbing minggu ke-3 bertanggung jawab untuk
menyukseskan kegiatan Pameran pada pelaksanaan KKL Terpadu
12. Memberikan masukan, arahan-arahan serta saran-saran guna
pencapaian kompetensi KKL TERPADU .
13. Pembimbing wajib hadir pada kegiatan pembukaan dan
penutupan ( sampai mahasiswa pulang )

9
B. Peraturan KKL TERPADU
Peraturan praktik KKL TERPADU mengacu kepada peraturan yang
ada pada poltekkes Kemenkes Aceh,yaitu:
1. Kehadiran
a. Kehadiran mahasiswa pada KKL TERPADU 100%, jika tidak
mencukupi dianggap belum menyelesaikan KKL TERPADU .
b. Ketidakhadiran mahasiswa pada kegiatan KKL TERPADU dapat
ditoleransi untuk tujuan dan alasan yang dapat diterima seperti
sakit, ada kegiatan keluarga yang tidak dapat dihindari, menikah,
orang tua/keluarga sakit/meninggal dan alasan-alasan lain yang
rasional.
c. Ketidakhadiran karena alasan sakit lebih dari 2 (dua) hari harus
dibuktikan dengan surat keterangan istirahat dari dokter yang
diberikan kepada pembimbing KKL TERPADU .
d. Ketidakhadiran mahasiswa harus diketahui oleh pembimbing
KKL TERPADU .
e. Ketidakhadiran yang disembunyikan (tidak diberitahukan), jika
diketahui oleh pembimbing maka mahasiswa yang bersangkutan
harus menggantikan dua kali dari ketidakhadiran dan kelompok
yang tidak memberitahukan harus menggantikan 1 kali secara
bersama-sama ketidakhadiran mahasiswa yang bersangkutan.
f. Menggantikan ketidakhadiran KKL TERPADU ditentukan oleh
pembimbing.
g. Bukti menggantikan hari ketidakhadiran harus secara tertulis dan
ditandatangani oleh petugas di tempat penggantian KKL
TERPADU .

2. Pakaian
a. Mahasiswa menggunakan pakaian baju almamater pada setiap
kegiatan KKL TERPADU .
b. Sepatu yang digunakan disesuaikan dan bukan sandal.
c. Tidak diperkenankan menggunakan bawahan/celana dari bahan
denim (jeans).

10
d. Bagi mahasiswi menggunakan pakaian sesuai dengan syariat Islam
dengan memakai rok, tidak ketat, sopan serta memudahkan dalam
bergerak.
e. Pakaian harus bersih dan rapi.
f. Jika menggunakan pakaian diluar pakaian praktik (karena
keperluan dan alasan tertentu), maka harus sepengetahuan
pembimbing KKL TERPADU

3. Pelaksanaan Tugas
a. Mahasiswa wajib mengkonsultasikan laporan pendahuluan,
laporan pelaksanaan, serta laporan-laporan lainnya kepada
pembimbing KKL TERPADU .
b. Laporan pendahuluan harus telah dikonsultasikan minimal 2 hari
sebelum pelaksanaan kegiatan.
c. Laporan pelaksanaan kegiatan harus dikonsultasikan paling lama
3 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
d. Laporan-laporan yang ada dikumpulkan paling telat satu minggu
setelah kegiatan.

4. Koordinasi Kelompok Dan Dengan Pembimbing KKL TERPADU


a. Setiap kelompok dipimpin oleh satu orang ketua kelompok.
b. Ketua kelompok bertanggung jawab terhadap semua anggota
kelompok
c. Semua anggota kelompok harus menyadari dan melaksanakan
tugas dan kewajibannya.
d. Setiap kegiatan yang akan dilakukan harus diketahui oleh semua
anggota kelompok.
e. Setiap kegiatan yang akan dilakukan harus berkoordinasi dengan
pembimbing minimal dua hari sebelum kegiatan agar kegiatan
tersebut dapat dihadiri pembimbing.
f. Mahasiswa berdiskusi atau berkonsultasi dengan setiap
pembimbing bila mengalami kesulitan didalam atau diluar waktu
praktik.

11
C. Sanksi-Sanksi
1. Jika ketidakhadiran tidak mencapai 100% maka dianggap belum
selesai praktiknya dan tidak ada nilai KKL TERPADU .
2. Jika tidak menggantikan ketidakhadiran selama KKL TERPADU
terpadu , setelah 2 minggu setelah KKL TERPADU selesai kecuali
dengan alasan yang dapat diterima, maka kegiatan KKL TERPADU
yang telah dijalani dianggap gugur serta harus mengulang pada
tahun berikutnya.
3. Jika laporan-laporan yang ada terlambat dikumpulkan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan, maka akan dilakukan
pengurangan nilai 1 untuk satu hari keterlambatan.
4. Jika melakukan tindakan pelanggaran moral dan susila maka
sanksi sesuai dengan yang ada Poltekkes Kemenkes Aceh.
5. Pelanggaran-pelanggaran lain yang tidak diatur dalam buku ini
akan mengacu pada peraturan dan sanksi yang ada Poltekkes
Kemenkes Aceh.

2. Proses Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk memberikan nilai
sebagai hasil akhir dari KKL TERPADU . Setiap kegiatan harian yang
dilakukan mahasiswa merupakan aspek yang akan nilai dan pada
akhirnya menjadi komposite untuk nilai akhir. Adapun yang menjadi
penilaian kepada setiap mahasiswa selama KKL TERPADU adalah :
kinerja (penampilan sehari-hari dalam setiap kegiatan), pre dan post
conference, dan kegiatan KKL TERPADU meliputi persiapan,
pengorganisasian, perencanaan, implementasi dan evaluasi, serta kegiatan
pameran dan lomba (kompetensi fakultatif).
Adapun bobot untuk masing-masing point penilaian adalah :
a. Kinerja : 75%
b. Laporan : 25%
TOTAL : 100%
Nilai akhir praktik akan di konversi kedalam nilai berupa:
A = 3,51 – 4.00, B = 2,76 – 3,50, C = 2,01 – 2,75, D = 1,25 – 2,00
E = < 1,25

12
BAB VII
PENUTUP

Pelaksanaan KKL TERPADU merupakan kegaitan apliksi ilmu


kesehatan masyarakat yang telah didapatkan mahasiswa selama dibangku
kuliah. KKL TERPADU ini dilaksanakan dengan mengintergarsikan
semua jurusan yang ada pada Poltekkes Kemenkes Aceh denagn
pendekatan interprofessional education- collaboratif practice (IPE-CP).
Harapannya KKL TERPADU ini akan memberikan dan
menumbuhkan rasa kebersamaa dan kerja sama yang baik antar disiplin
ilmu kesehatan, sehingga memudahkan kolaborasi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Melalui KKL TERPADU ini semoga dapat
memenuhi tututan pelayanan kesehatan masyarakat yang komprehensif
dan berkualitas.

13
DAFTAR PU MSTAKA

Allender, J.A and Spreadley, B.W. (2009). Community health nursing: concepts and practice.
(5th Ed.), Philadelphia : Lippincott.
American Psychological Association. (2010). Publication manual of the American
pshychological assosiation. (5th Ed.), Washington DC: American Psychological
Association.
and utilization. (2nd Ed.), Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Nies, MA., and McEwen, M. (2001). Community health nursing. St. Louis : CV. Mosby
Company.
Rekawati, E., Widyatuti dan Mulyono, S. (2005). Buku Panduan Praktik Profesi
Keperawatan Komunitas. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sevilla, Consuelo G. et. al (2007). Research Methods. Rex Printing Company. Quezon City.
Smith, C.M., & Maurer, F.A. (1995). Community health nursing: Theory and practice.
Philadelphia : WB.Saunders Company
Stanhope, M. and Lancaster, J. (2003). Community health nursing: process and practice for
promoting health. St. Louis: CV. Mosby Company.
Stone, S.C., Mc.Guire, S.L., & Eigsti, D.G. (2002). Comprehensif community health nursing:
Family, aggregate, & community practice. (6th Ed.). St. Louis: C.V. Mosby .

xiv

Anda mungkin juga menyukai