Anda di halaman 1dari 5

PENGAUDITAN 2

NAMA : ALFIN LIS PRIYADI


NIM : B12.2018.03797

SOAL
Jelaskan menurut anda terkait konfirmasi eksternal dan prosedur analitikal
dalam merumuskan opini serta bagaimana penggunaan sampling dalam audit !

JAWABAN
Konfirmasi eksternal
Konfirmasi eksternal merupakan bukti audit yang diperoleh oleh auditor
sebagai tanggapan tertulis langsung kepada auditor dari pihak ketiga (pihak
mengkonfirmasikan), dalam bentuk kertas, atau dengan elektronik atau media
lainnya. Prosedur konfirmasi eksternal:
1. Menentukan informasi yang dikonfirmasi atau diminta

2. Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi


3. Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah
permintaan
telah dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk
dikirimkan secara langsung kepada auditor
4. Mengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku,
kepada pihak yang dikonfirmasi.

Hasil prosedur konfirmasi eksternal :


 Jika auditor meragukan hasil konfirmasi, maka auditor harus
mendapatkan bukti audit lanjutan
 Jika respon pihak eksternal tidak dapat diandalkan, maka
auditor harus mengevaluasi implikasi tersebut terhadap risiko
 Dalam kasus tidak ada respon, auditor harus melakukan
prosedur audit alternative
 Jika konfirmasi positif diperlukan dan auditor tidak memperoleh
konfirmasi tersebut, maka auditor harus menentukan implikasi
terhadap audit dan opini auditor
 Jika terjadi penyimpangan, auditor harus melakukan investigasi
penyimpangan, apakah terjadi kesalahan penyajian.
 Auditor tidak boleh menggunakan konfirmasi negatif sebagai
prosedur tunggal yang dilaksanakan, kecuali:
o Auditor telah menentukan resiko kesalahan penyajian material
adalah rendah
o Populasi unsur unsur dalam konfirmasi negative kecil dan
homogen
o Penyimpangan sangat rendah
o Auditor tidak menyadari keadaan yang akan menyebabkan
penerima permintaan konfirmasi mengabaikan permintaan
tersebut.
 Auditor harus mengevaluasi hasil konfirmasi eksternal sudah
relevan.dan andal, atau apakah bukti audit lebih lanjut diperlukan

Faktor yang mempengaruhi antara lain :


1) Asersi yang dituju
2) Resiko kesalahan penyajian material
3) Susunan dan penyajian permintaan konfirmasi
4) Pengalaman Audit sebelumnya
5) Metode Komunikasi
6) Otorisasi manajemen untuk merespon kepada Auditor
7) Kemampuan pihak yang dikonfirmasi untuk merespon
Prosedur analisis
Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan di antara
data. Prosedur ini meliputi:
 perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana;
 analisis vertikal atau laporan persentase;
 perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau
anggaran
 penggunaan model matematis dan statistik, seperti analisis regresi.
Tujuan prosedur analitis adalah untuk:
memahami industri dan bisnis klien, menetapkan kesinambugan usaha,
mengindikasikan kemungkinan adanya salah saji dan mengurangi pengujian
rinci. (Arens, Elder dan Beasley,2005). Prosedur analitis digunakan dalam
auditing dengan tujuan sebagai berikut:
o Dalam tahap perencanaan audit, membantu auditor dalam
merencanakan sifat, waktu dan luasnya prosedur auditing.
o Dalam tahap pengujian, sebagai pengujian substantif untuk
memperoleh bukti tentang asertsi tertentu yang berhubungan
dengan saldo atau golongan transaksi.
o Pada tahap kesimpulan audit, sebagai review akhir dalam menilai
kewajaran penyajian laporan keuangan yang telah diaudit secara
keseluruhan, ( Boynton dan Kell, 2001)
ISA 700.10 Sesuai Kerangka Pelaporan .
o auditor wajib merumuskan opini apakah laporan keuangan sudah

sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku.


ISA 700.11 Kesimpulan untuk merumuskan opini .
o auditor wajib menyimpulkan apakah auditor telah mendapatkan

asurans yang memadai/ wajar tenang laporan keuangan secara


keseluruhan bebas dari salah saji, apakah kerena kecurangan/
kesalahan,kesimpulan :
a)  Kesimpulan auditor ISA 330 Apakah bukti audit yang cukup dan
tepat sudah diperoleh.
b)  Kesimpulan auditor ISA 450Apakah salah saji yang belum
dikoreksi, secara terpisah atau tergabung adalah material
c)  Evaluasi yang diwajibkan.

Pertimbangan Opini
1) Kecukupan Bukti (Audit Evidence)
2) Salah Saji (Misstatment)
3) Materialitas (Matreriality)

Sampling
Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus
persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan
untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi
tersebut.  Seksi ini memberikan panduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian sampel audit .  Auditor mempertimbangkan pengetahuan ini dalam
perencanaan prosedur auditnya, termasuk sampling audit . Auditor biasanya
tidak memiliki pengetahuan khusus tentang saldo-saldo akun atau  transaksi
lainnya yang, menurut pertimbangannya, perlu diuji untuk memenuhi tujuan
auditnya . Dalam hal terakhir ini, sampling audit sangat berguna.
 

Anda mungkin juga menyukai