HUKUM
Alfin Lis Priyadi
Bobby Kurniawan
M.Ilham Putro
KEWAJIBAN TANGGUNG JAWAB
• Pengertian Kewajiban Hukum Kewajiban hukum bagi seorang auditor adalah bertanggung
jawab atas setiap aspek tugasnya sehingga jika memang terjadi kesalahan yang diakibatkan
oleh kelalaian pihak auditor, maka akuntan publik dapat dimintai pertanggung jawaban
secara hukum sebagai bentuk kewajiban hukum auditor.
a) Meningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab akuntan public
b) Meningkatnya perhatian pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal sehubungan
dengan tanggung jawab untuk melindungi kepentingan investor
c) Bertambahnya kompleksitas audit yang disebabkan adanya perubahan lingkungan yang
begitu pesat diberbagai sektor bisnis, sistem informasi
d) Kesediaan kantor akuntan publik untuk menyelesaikan masalah hukum diluar pengadilan,
untuk menghindari biaya yang tinggi.
Tanggung jawab auditor
a. Tanggung jawab terhadap opini yang diberikan.
Tanggung jawab ini hanya sebatas opini yang diberikan, sedangkan laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen. Hal ini disebabkan pengetahuan auditor terbatas pada apa
yang diperolehnya melalui audit. Oleh karena itu penyajian yang wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum, menyiratkan bagian
Tanggung jawab ini mengenai mematuhi standar/ketentuan yang telah disepakati IAI, termasuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku, standar auditing dan kode etik akuntan
Indonesia.
Auditor berkewajiban melaksanakan pekerjaan dengan seksama dan menggunakan kemahiran profesionalnya, jika tidak dia akan dianggap lalai dan bisa dikenakan sanksi.
Bila ada kecurangan yang begitu besar tidak ditemukan, sehingga menyesatkan, akuntan publik harus bertanggung jawab.
Tanggung jawab ini seperti investor, pemberi kredit dan sebagainya. Contoh dari tanggung jawab ini adalah tanggung jawab atas kelalaiannya yang bisa menimbulkan kerugian yang
cukup besar, seperti pendapat yang tidak didasari dengan dasar yang cukup.
f. Tanggung jawab terhadap pihak ketiga atas kecurangan yang tidak ditemukan.
Dengan melihat lebih jauh penyebabnya, jika kecurangan karena prosedur auditnya tidak cukup, maka auditor harus bertanggung jawab.
• Dalam hal terjadinya pelangaran yang dilakukan oleh seorang Akuntan Publik dalam
memberikan jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran apapun yang bersifat
pelanggaran ringan hingga yang bersifat pelanggaran berat, berdasarkan PMK No.
17/PMK.01/2008 hanya dikenakan sanksi administratif, berupa:
Sanksi Sanksi
Pembekuan
Perbuatan ijin
Sanksi
Pencabutan
Ijin
SUMBER UTAMA TIMBULNYA
KEWAJIBAN HUKUM
KLIEN
Criminal Pihak
Liability
Ketiga
Pemegang
Saham
KEWAJIBAN HUKUM KEBIASAAN
(COMMON LAW)
• Hukum yang berdasarkan atas keputusan pengadilan dan bukan atas hukum yang dibuat dan
disahkan oleh pihak legislative
KEWAJIBAN HUKUM PARA CPA (CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT)
BERKAITAN DENGAN DUA PIHAK
• Seorang akuntan bertanggung jawab kepada klien sesuai dengan Hukum Kontrak atau Tort
Law(hukum kerugian)
HUKUM KONTRAK(CONTRACT LAW)
• Hukum Kontrak (Contract Law) Seorang auditor bertanggung jawab kepada klien atas
pelanggaran kontrak (breach of contract), apabila ia :
1. Menerbitkan laporan audit standar tanpa melakukan audit sesuai dengan GAAS
2. Tidak mengirimkan laporan audit sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati
Tindakan merugikan (tort action) adalah tindakan salah yang merugikan milik, badan, atau reputasi seseorang.
KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA
Pihak ketiga adalah seseorang yang tidak mengetahui tentang pihak-pihak yang ada di
dalam kontrak.
KELOMPOK PIHAK KETIGA
MENURUT HUKUM
Pemegang hak utama ; Pemegang hak
Seseorang yang namanya lainnya ; Pihak
telah diketahui oleh ketiga yang namanya
seorang auditor sebelum tidak disebutkan,
audit dilaksanakan seperti para kreditor,
sebagai penerima utama pemegang saham, dan
laporan auditor;
investor potensial
CRIMINAL LIABILITY