Anda di halaman 1dari 4

Tutorial modul 3

Jump 1 :

1. Antasida :
Obat yg digunakan untuk menetralkan asam di lambung

2. Heart Burn :
Sensasi rasa panas di belakang tulang dada dan biasanya terjadi saat makan karena asam
lambung mengenai esofagus

3. Acid Reflux :
Munculnya terbakar didada akibat asam lambung naik ke kerongkongan (asam lambung naik)

4. Parotitis :
Pembengkakan pada kelenjar parotis

5. Disfagia :
Kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk menelan

6. Odinofagia :
Seseorang mengalami nyeri saat menelan

Jump 2&3 :

1. Apa yg menyebabkan bu tuti kesulitan menelan?


Jawab : Adanya reflak asam yang naik ke esofagus

2. Apa saja yang bisa menyebabkan produksi asam lambung meningkat?


Jawab : Peningkatan produksi asam lambung dapat terjadi karena :
1) Makanan atau minuman yang merangsang lambung yaitu makanan yang pedas atau asam,
kopi dan alkohol.
2) Faktor stress baik stress fisik (setelah pembedahan, penyakit berat, luka bakar) maupun stress
mental.
3) Obat-obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama (missal: obat rematik, anti
inflamsi).
4) Jadwal makan yang tidak teratur.

3. Apakah terdapat hubungan antara Keluhan yang di rasakan oleh bu Tuti tersebut dengan
Keluhan yang juga di rasakan oleh anaknya ?
Jawab : Tidak Terdapat Hubungan yang mendasari antara Keluhan Bu Tuti dengan anaknya yang
berumur 11 tahun
4. Kenapa bu tuti mengalami keluhan dada terasa terbakar?
Jawab : Dada terasa panas adalah ciri khas dari naiknya asam lambung. Cairan asam lambung
kita itu pH 2-4 sangat asam. saat dia naik, maka akan mengiritasi katup antara kerongkongan
dan lambung dan naik keatas. Makanya nimbul rasa panas di dada.
(Atau) otot cincin lambung /sfingter yang bertugas sebagai penahan asam pada lambung tidak
berfungsi dg baik. Shgg, terjadinya as.lambung naik yg meningkat hingga naik ke kerongkongan
dan menimbulkan rasa terbakar didada.reflaks

5. Apa diagnosa dan diagnosis banding serta komplikasi penyakit bututi?


Jawab : DX: GERD (gastroesophageal reflux disease)
DD:
NERD (NON ESOPHAGEAL REFLUKS DISEASE) ialah gejala GERD cedera mukosa esophagus
selama endoskopi sal.cerna atas
Dyspepsia fungsional
gastritis (radang lapisan lambung)
angina pectoris
KOMPLIKASI:
GERD yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi, di antaranya berupa Barrett
esofagus dan kanker esofagus.
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan penyakit refluks gastroesofageal dibagi
menjadi komplikasi esofageal, ekstraesofageal, dan komplikasi akibat tindakan operasi yang
dilakukan.

6. Apakah keluhan yang diderita bu tuti ada hubunganya dengan usia bu tuti?
Jawab : ada,usia terbanyak yg terkena GERD ada di usia 40tahun(usia yg lebih tua)

7. Apa yg menjadi penyebab parotitis yang diderita anak bu tuti?


Jawab :

8. Apa komplikasi dari parotitis anak bututi?


Jawab :
1. Meningoensepalitis
2. Ketulian
3. Orkitis
4. Ooforitis
5. Pankreatitis
6. Nefritis
7. Tiroiditis
8. Miokarditis
9. Artritis
10. Kelainan pada mata
11. Embriopatiparotitis
9. Apa tatalaksana untuk bututi?
Jawab : dilakukan terapi GERD untuk meningkatkan mekanisme pertahanan,bisa juga dilakukan
modifikasi gaya hidup seperti tidak merokok.

Terapi GERD ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala pasien, mengurangi
frekuensi atau kekambuhan dan durasi refluks esofageal, mempercepat penyembuhan mukosa
yang terluka, dan mencegah berkembangnya komplikasi. Terapi diarahkan pada peningkatan
mekanisme pertahanan yang mencegah refluks dan atau mengurangi faktor-faktor yang
memperburuk agresifitas refluks atau kerusakan mukosa.
1.      Modifikasi Gaya Hidup
a.    Tidak merokok
b.    Tempat tidur bagian kepala ditinggikan
c.    Tidak minum alkohol
d.   Diet rendah lemak
e.    Hindari mengangkat barang berat
f.     Penurunan berat badan pada pasien gemuk
g.    Jangan makan terlalu kenyang
h.    Hindari pakaian yang ketat, terutama di daerah pinggang
2.      Terapi Endoskopik.
Terapi ini masih terus dikembangkan. Contohnya adalah radiofrekuensi, endoscopic suturing,
dan endoscopic emplatation. Radiofrekuensi adalah dengan memanaskan gastroesophageal
junction. Tujuan dari jenis terapi ini adalah untuk mengurangi penggunaan obat, meningkatkan
kualitas hidup, dan mengurangi reflux.
3.      Terapi medika mentosa. Sampai pada saat ini dasar yang digunakan untuk terapi ini adalah
supresi pengeluaran asam lambung. Ada dua pendekatan yang biasa dilakukan pada terapi
medika mentosa:
a.       Step up
Awal pengobatan pasien diberikan obat-obat yang kurang kuat menekan sekresi asam seperti
antacid, antagonis reseptor H2 ( simetidin, ranitidine, famotidin, nizatidin) atau golongan
prokinetik (metoklorpamid,domperidon,cisaprid) bila gagal berikan obat-obat supresi asam yang
lebih kuat dengan masa terapi lebih lama (PPI).
b.      Step down
Pada terapi ini pasien langsung diberikan PPI dan set6elah berhasil lanjutkan dengan supresi
asam yang lebih lemah untuk pemeliharaan.

10. Bagaimana tatalaksana untuk parotitis anak bututi?


Jawab :
Jump 4

Jump 5

Anda mungkin juga menyukai