Anda di halaman 1dari 14

(Makalah)

“HUBUNGAN PERS DAN JURNALISTIK”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jurnalistik


Dosen Pengampu Rohmah Tussolekha,M.Pd.
Oleh:
Kelompok

1. Agung Saputra Dinata :18040001


2. Julia Diah Pangesti :18040042
3. Raudho Alfina :18040039
4. Lita Marlia Komasari :18040025

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu – Lampung
Tahun Akademik 2019-2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah Mata Kuliah
Jurnalistik dengan judul “Hubungan pers dan jurnalistik”.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu
tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini.

Akhirnya penyusun dapat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Pringsewu, 26 Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pers dan Jurnalistik
B. Fungsi Pers dan Jurnalistik
C. Falsapah Pers dan Jurnalistik

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Istilah pers lahir dari bahasa belanda pers artinya meredakan/mengepres,
dalam bahasa inggris artinya mencetak. Dalam pengertian yang oprasional
pers berarti publikasi atau pemberitahuan secara tercetak.
Seperti istilah pers, istilah jurnalistik juga berasal dari bahasa belanda ,
journalistiek. Dalam pendekatan bahasa ditemukan pula istilah
journalistiek atau journalism dalam bahasa inggris yang berarti harian atau
setiap hari. Sedeangkan secara operasional menurut Onong U. Effendi
(Saeful, 1999:26) jurnalistik merupakan kegiatan atau kegiatan
mengelolah berita, mulai dari peliputan sampai pada penyusunan yang
layak disebarluaskan kepada masyarakat.

B. Tujuan Penulisan
1. agar dapat memahami dan mengetahui pengertian pers dan
jurnalistik ?
2. Agar dapat memahami dan mengetahui tentang pengertian pers dan
jurnalistik ?
3. Agar dapat memahami istilah pers dan jurnalistik ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pers dan Jurnalistik


Istilah pers lahir dari bahasa belanda pers artinya meredakan/mengepres,
dalam bahasa inggris artinya mencetak. Dalam pengertian yang oprasional
pers berarti publikasi atau pemberitahuan secara tercetak.
Seperti istilah pers, istilah jurnalistik juga berasal dari bahasa belanda ,
journalistiek. Dalam pendekatan bahasa ditemukan pula istilah
journalistiek atau journalism dalam bahasa inggris yang berarti harian
atau setiap hari. Sedeangkan secara operasional menurut Onong U. Effendi
(Saeful, 1999:26) jurnalistik merupakan kegiatan atau kegiatan
mengelolah berita, mulai dari peliputan sampai pada penyusunan yang
layak disebarluaskan kepada masyarakat. Adinegoro membedakan
publizitik dan jurnalistik, menurutnys jurnalistik menekankan pada
kemampuan praktis, sedangkan publizitik lebih menekankan pada
kemampuan teoritisnya. Adapun menurut ahli/pakar hokum dan
pers,J.C.T.Simorangkir,S.H. (Widodo, 1997:6) bahwa “pers dalam arti
sempit, hanya terbatas pada surat-surat harian, mingguan dan majalah,
juga mencakup radio TV dan film.
Sedangkan sebagaimana yang diungkapkan oleh john C.merrill dalam
bukunya global journalism (Saful, 1999:26) bahwa istlahpers digunakan
dalam konteks historis seperti pada konteks “press freedom or law”
sehingga dalam fungsi dan kedudukan seperti itu tampaknya pers
dipandang sebagai kekuatan yang mampu mengaruhi masyarakat secara
massal. Berbagai kekuatan sosial dan politik lomba dan memampaatkan
pers untuk memenuhi kepentingan rekrutmen massa; jajarn birokrasi
menggunakan dalam bangunan jembatan komunikasi antar struktu-struktur
yang terlibar; dunia bisnis memainkan peranan pers sebagai alat advertensi
secara besar-besaran; dan bahkan perang sekalipun sering menggunakan
pers sebagai media pembentukan opini public yang diduga kuat dalam
mempengaruhi suasana. Semuanya itu dilakukan oleh para pekerja pers
seperti reporter dan editor.
Keterampilan reporter dan editor dalam menerjemahkan setiap peristiwa
sekaligus menuangkan ke dalam bentuk berita menggunakan bahasa yang
lincah dan mempesona akan mampu melarutkan suasana mental para
pembacanya, atau merekayasa suatu pristiwa melalui teknik peliputan,
permainan lensa, proses editing, serta penyusunan menjadi sebuah
program di layar televise yang cantik dan menarik.

B. Fungsi Pers dan Jurnalistik

Beberapa fungsi pers dan jurnalistik, di antaranya adalah :


1. Fungsi menyiarkan informasi (To Inform)
Pers berfungsi melayani kebutuhan masyarakat akan iformasi lebih-lebih
pada saat ini di mana informasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
2. Fungsi mendidik (To educate)
Selain berfungsi menyiarkan informasi, media massa juga berfungsi
mendidik. Dalam memainkan fungsinya ini, ada media massa yang secara
khusus menyajikan ruang ilmu pengetahuan para pembacanya.
3. Fungsi Kontrol Sosial (To Controle )
Pers di tengah-tengah masyarakat mempunyai peran memberikan kontrol
sosial (social controle). Dengan tulisan-tulisanya, pers bisa melaksankan
atau memberikan kontrol sosial, memberikan berbagai kritik yang bersifat
membangun, yang berguna bagi masyarakat secara luas.
4. Fungsi Sebagai Menghibur (To Entertaint)
Secara umum media massa memiliki fungsi menghibur. Lebih-lebih
kepada masyarakat yang memiliki tingkat apresiasi terhadap informasi
masih relative rendah, media masa semata-mata hanya disikapi sebagai
media hiburan.
5. Fungsi Penghubung (To Bridge )
Pers mempunyai fungsi sebagai penghubung penghubung atau
menjebatani , antara masyarakat dengan pemerintah, atau sebaliknya.
Komunikasi-komunikasi yang tidak dapat tersalurkan melalui jalur atau
kelembagaan yang ada, bisa disampaikan melalui pers.
6. Fungsi Mempengaruhi (To Persuade)
pers memiliki fungsi mempengaruhi ini meruakan fungsi terpenting pers.
Karena itu pada masa kejayaanya, Hitler memanfaatkan pers untuk
melancarkan kanpanye gagasan-gagasan dalam mempengaruhi dan
membujuk massa. Begtu pula dengan Napoleon pada masa jayanya
mengatakan bahwa dirinya lebih takut pada empat surat kabar yang terbit
di lingkunganpemerindahanya daripada seratus serdadu dengan senjata
terhunus.
Menurut Alwasilah (1997:47) media massa memiliki tiga peran penting,
Yakni :
1) Alat untuk mencerdaskan bangsa, sebagai medium pendidikan.
2) Alat pemasyarakatan bahasa sehingga mengurahi kesenjangan
bahasa antara penduduk “pandai bahasa” dan “miskin bahasa”.
3) Materi pengajaran bahasa.

Sebagai contoh, media massa dapat dimanfaatkan untuk melatih siswa :


1) Mengidentifikasikan personal yang ada di masyarakat (sosial,
politik, ekonomi, lokal, regional, global, biasa, penting, mendesak).
2) Membandingkan, membedakan, meringkas, meyimpulkan, dan
mengevaluasi suatu persoalan (media yang sama atau berbeda).
3) Menganalisis wacana (berita, iklan, feature, artikel, atau editoral).
4) Menimbulkan kepedulian sosial (lingkungan, keiskinan, dll).
5) Mengembangkan keterampilan menulis, mesilanya dengan
mencoba menulis surat editor, cerpen, puisi, artikel.
Kelima butir tersebut adalah relisasi atau langkah-langkah berpikir kritis,
sintesis, dan kreatif yang diperlukan bukan hanya dalam mempelajari
bahasa tetapi segala bidang stufi yang diajarkan di sekolah.
Media massa dapat disimak sebagai indikator kemajuan bangsa. Negara-
negara maju dicirikan banyak dan beragamnya media massa, serta
keterlibatan masyarkat dengan media massa. Media mssa sebagai institusi
memiliki peran sosial politik yang sangat penting dalam membangun
bangsa, khusunya pendidikan bahasa. Sebagai institusi sosial, media
masssa juga sebagai objek penelitian sosial. Pemahaman akan institusi ini
adalah bagian dari pemahaman sosial politik masyarakat. Dalam
masyarakat yang masih berkembang, media massa berperan sebagai juru
bicara masyarakat yang masih belum mampu “berkomunikasi” dengan
pemerintah, masyarakat dan lingkunganya. Fungsi pendidikan bahasa pada
intinya adalah melatih siswa untuk mampu berpikir kritis, yaitu terampil
berbahasa sebagai keterampilan, pendengaran, pembicara, dan penulis
sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pemelekwacanaan (cultural
literacy).

C. Falsafah Pers atau Jurnalistik

Falsafah merupakan tata nilai yang di dasarkan pada pola pemikiran atau
ideologi suatu bangsa. Falsafah juga merupakan sikap cara hidup yang di
manifestasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernrgara oleh bangsa
bangsa di dunia, yang juga tentu nya akan ikut menentukan corak, warna
system pers Negara tersebut. Adapun system per situ terdiri atas:

1. Sistem Pers Kapitalis


Negara-negara penganut paham kapitalisme maka system pers nya
juga sistem kapitalis. Eksistensi pers di tengah-tengah masyarakat
berfungsi kuat untuk mendukung kapitalis itu sendiri. Dalam
kehidupan bernegara, yang berfalsafah kan kapitalisme, maka
terbuka peluang yang lebar berlaku nya hukum rimba, homo
bomni lupus, yakni siapa yang kuat dialah yang menang. Pola piker
paham kapitalis berpijak pada kepentingan individualisme. Disini
pers diselenggarakan oleh pihak swasta pemilik modal, yaitu para
kapitalis sehingga pemerintah sulit untuk mengadakan control.

2. Sistem Pers Liberal


System ini dianut oleh Negara-negara yang berpaham liberal
seperti inggris, Australia dll. Di Negara yang menganut system
Pers Liberal, kehidupan pers berkembang dengan pesat karena di
Negara atau penganut Siatem Pers Liberal, yang namanya
kebebasan Pers adalah benar benar bebas secara mutlak, tanpa
batas, terutama sekali dalam pemerintahan. Fungsi kontrol sosial
pers benar-benar berlaku secara bebas, baik itu kritik maupun
kontrol yang ditujukan kepada penyelenggara atau pemerintah,
pejabat maupun kepada lembaga atau perseorangan . salah satu
Negara menganut sistem ini adalah Negara inggris.

3. Sistem Pers Komunis


Negar-negara yang berpaham komunis maka system pers nya juga
akan komunis pula. System ini banyak dianut Negara eropa bagian
timur yang kebanyakan komunis, seperti: Rusia dan Bulgaria.
Negara komunis , lembaga pers merupakan alat perjuangan bagi
berdiri atau kokohnya paham komunis. Demikian pula
pemberitaan-pemberitaan , mencerminkan manifertasi ideology
atau nilai nilai komunis. Pers merupakan lembaga pemerintah,
diselenggarakan pemerintah dan dimodali pemerintah sehingga
pers dijadikan alat atau ajang perjuagan pemerintah. Dalam pers
komunis fungsi control social pers sangat kecil atau minim karena
segala sesuatunya diatur oleh pemerintah.
4. Sistem Pers yang Bertanggung Jawab Sosial
Sistem pers ini merupakan gabungan system system pers yang ada,
dan diformulasikan atau dikonfergensikan untuk mengemban nilai
nilai yang sesuai dengan kodrat manusia yang hidup diatas bumi
ini. Dalam system pers ini muncul gaagasan gagasan antara lain:
a. Kebebasan
Dalam pers ini kebebasan yang berlaku tidak mutlak karena
masih disertai dengan rasa tanggungjawab tinggi terhadap
nilai kodrat manusia atau bertanggungjawab social.
b. Tanggung jawab
Sesuai dengan kodrat nya manusia hidup itu pada dasarnya
baik dan menginginkan sesuatu yang baik pula, dan
manusia hidup dimuka bumi ini tidak lah sendirian atau
individualis karna setiap manusia pasti menumbuhkan nilai
yang lain nya.
Pers Indonesia
Sesuai dengan falsafah yang dianut nya yaitu pancasila maka system pers
Indonesia juga menganut sistem pers Pancasila oleh karna itu, Pers di
Indonesia dalam operasional nya diwajibkan untuk mencerminkan nilai
nlai yang ada apada Pancasila. Berita-berita yang dimuat di media masa
Indonesia haruslah mencerminkan nilai nilai luhur dari pancasila.
Sehubungan dengan hal itu maka pers indonsia dilarang memberitakan
masalah SARA ( suku, agama, ras, antar golongan). Demi menjaga
kesatuan dan persatuan bangsa.
D. Jurnalistik Sebagai Profesi
Sebagai suatu profesi, dunia jurnalistik merupakan suatu perkerjaan
yang menarik dan penuh tantangan. Profesin wartawan ini telah jauh
berubah dibandingkan dengan ketikan pertama kalinya lahir. Secara
ekonomis, dunia wartawan telah mengantarkan setiap personal yang
terlibat didalamnya kepada kehidupan yang layak, hidup sebagain
anggota masyarakat yang diperhitungkan. Penuh tantangan, karena
pekerjaan ini tidak bisa dilakukan tanpa memiliiki keahlian khusus
untuk melakukan nya secara professional .
Inilah sebabnya, wartawan dinilai sebagai profesi, ia terikat kepada
kode etik dan criteria kode etik yang dimaksud sebagai norma yang
mwngikat pekerjaan yang ditekuninya, sedangkan criteria yang
dimaksud sebagain alat seleksi karena tidak setiap orang dapat dengan
bebas memasuki lingkaran sebagai profesi. Lakshamana Rao
(Saeful,1999:34-35) menyebutkan empatb kriteria untuk menunjukan
bahwa pekerjaan itu disebut sebagai suatru profesi , yaitu :
1. Harus terdapat kebebasan dalam pekerjaan itu
2. Harus ada panggilan dan keterkaitan dengan pekerjaan itu
3. Harus ada keahlian
4. Harus ada tanggung jawab yang terikat pada kode etikpekerjaan
tadi

Selanjutnya , Muhctar Lutfhi ( Saeful, 1999:35) menjelaskan bahwa


sesuatu pekerjaan itu disebut profesi jika memenuhi criteria-kriteria
sebagai berikut :

1. Merupakan panggilan hidup dan penuh waktu


2. Harus mengandung suatu keahlian
3. Memiliki teori-teori yang bakau secara universal
4. Merupakan suatu pengabdian bukanh hanya untuk mencari
materi bagi kepentingan diri sendiri.
5. Harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostic dan kompetensi
aplikatif
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan profesi
nya
7. Memiliki kode etik profesi
8. Harus mempunyai klien, yakni orang-orang yang memerlukan
layanan atas jasa profesi itu.
Masyarakat sendiri melihat profesi wartawan dengan sikap yang
ambivalent, yakni di satu sisi masyarakat melihat profesi wartawan
sebagai sebagai salah satu alat peejuangan menegakan keadilan,
sedangkan disisi lain melihat nya sebagai suatu profesi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan-kepentingan
tertentu bagi sekelompok orang. Pekerjaan jurnalistik merupakan
panggilan hidup para jurnalistik yang dilakukan engan penuh
pengandian, professional dan lebih berorentasi pada kepentingan
umum. Secara akademik pekerjaan jurnalistikjuga memiliki lamdasan
teoritik yang baku secara universal dan didukung oleh semakin mapan
nya lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan profesi tersebut,
dan secara ekonomis pekerjaan jurnalistik juga dapat dijadikan salah
satu sumber kehidupan yang diperoleh nya secara syah dan halal.
Dalam dunia jurnalistik, profesi itu menjadi lebih menarik khusus nya
bagi para cendikiawan yang trbiasa bergelut dengan hal-hal yang bebas
dan ideal.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Istilah pers lahir dari bahasa belanda pers artinya meredakan/mengepres,
dalam bahasa inggris artinya mencetak. Dalam pengertian yang oprasional
pers berarti publikasi atau pemberitahuan secara tercetak.
1. Fungsi menyiarkan informasi (To Inform)
2. Fungsi mendidik (To educate)
3. Fungsi Kontrol Sosial (To Controle )
4. Fungsi Sebagai Menghibur (To Entertaint)
5. Fungsi Penghubung (To Bridge )
6. Fungsi Mempengaruhi (To Persuade)
Falsafah merupakan tata nilai yang di dasarkan pada pola pemikiran atau
ideologi suatu bangsa. Sebagai suatu profesi, dunia jurnalistik merupakan
suatu perkerjaan yang menarik dan penuh tantangan. Profesin wartawan
ini telah jauh berubah dibandingkan dengan ketikan pertama kalinya lahir.
Secara ekonomis.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah yang berjudul musikalisasi penyusun
menyadari banyak kesalahan dan kekurangan,oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,sehingga bisa memotivasi
penyusun perbaikan pembuatan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Veria Septianingtias,M.Hum. Ani Duana,M.Hum, JURNALISTIK

Anda mungkin juga menyukai