DISUSUN OLEH:
H. Analisis Data
1. Kesadahan Total
Dik : V1 = 3 ml
V2 = 2,5 ml
M EDTA = 0,01 N
BM CaCO3 = 100
V sampel = 25 ml
Dit : kesadahan total?
Peny :
Vtitran = V1 + V2
2
= 3 + 2,5 = 2,75 mL
2
Kesadahan total = Vtitran x M EDTA x BM CaCO3 x 1000
Vsampel (mL)
= 2,75 x 0,01 x 100 x1000
25
= 2750
25
= 110 mg CaCO3/L
2. Kadar kalsium pada sampel air
Dik : V1 = 3,8 ml
V2 = 3 ml
M EDTA = 0,01 N
BM Ca = 40
V sampel = 25 ml
Dit : kadar kalsium pada sampel air ?
Peny :
Vtitran = V1 + V2
2
= 3,8 + 3 = 3,4 mL
2
Kadar kalsium = V rata titran x M EDTA x BM Ca x 1000
Vsampel (mL)
= 3,4 x 0,01 x 40 x1000
25
= 1360
25
= 54,4 mg / L
I. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai penetapan
kadar kalsium, magnesium dan kesadahan total pada sampel air metode
kompleksometri. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu
molekul air tersusun atas dua atom hydrogen yang terikat secara kovalen pada
satu atom oksigen.Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar. . Air yang layak digunakan, mempunyai standar
persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan
syarat tersebut merupakan satu kesatuan, sehingga apabila ada satu saja
parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk
digunakan. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah
jumlah kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya biasa
disebut kesadahan air. Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-
garam kalsium dan magnesium.
Penentuan kesadahan air dapat ditentukan dengan menggunakan
spektroskopi serapan atom dan titrasi kompleksometri menggunakan EDTA.
Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan menggunakan titrasi
kompleksometri. Menurut Slamet (2011) Penentuan kesadahan sampel air
dengan metode kompleksometri dilakukan dengan menggunakan larutan
EDTA sebagai pentitrasi (titran). Titran yang digunakan untuk penentuan
kadar kesadahan haruslah larutan baku primer. Karena larutan EDTA
merupakan larutan baku sekunder, maka sebelum digunakan sebagai titran,
dilakukan standarisasi larutan baku EDTA dengan larutan baku primer
CaCO3. Sebelum penambahan indikator, larutan CaCO3 dan sampel air
diencerkan dengan aquades yang bertujuan untuk mencegah pengendapan
CaCO3 dan dilakukan penambahan buffer untuk menjaga keseimbangan pH
agar tidak terjadi perubahan pH sehingga dapat menghindari terjadinya
pengendapan CaCO3 pada pH rendah, sebab logam logam alkali tanah seperti
kalsium dan magnesium membentuk kompleks yang tidak stabil dengan
EDTA pada pH rendah dan mudah mengendap.
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil kesadahan total pada sampel
air yang digunakan ialah 110 mg sedangkan kadar kalsium yang terkandung
dalam sampel air ialah 54,4 mg. pada praktikum kali ini tidak dilakukan
penetapan kadar magnesium pada sampel air yang digunakan hal ini karena
volume titran rata-rata pada penetapan kesadahan total pada sampel air ini
lebih rendah dibandingkan volume titran rata-rata yang didapatkan pada kadar
kalsium,
Kesadahan dalam tingkat tertentu akan bermanfaat bagi kesehatan,
namun ketika kesadahan menjadi tinggi dan dikonsumsi manusia dalam
jangka waktu yang lama akan dapat mengganggu kesehatan. Secara khusus
kelebihan unsur kalsium akan menjadikan hyperparatyroidsm, batu ginjal
(kidney stone), dan jaringan otot rusak. Kelebihan logam magnesium dalam
darah akan mempengaruhi syaraf otot jantung yang ditandai lemahnya refleksi
dan berkurangnya rasa sakit pada otot yang rusak, ini merupakan kekhasan
dari kelebihan magnesium dalam darah juga ditandai adanya keluarnya cairan
asetil cholin dan berkurangnya gerakan karena terdapatnya pelapisan asetil
cholin pda otot. Dalam pemakaian yang cukup lama, kesadahan dapat
menimbulkan gangguan ginjal akibat terakumulasinya endapan CaCO3 dan
MgCO3 .Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ada
hubungan bermakna antara kualitas kesadahan total air bersih dengan kejadian
penyakit batu ginjal dan saluran kemih
K. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktium maka dapat disimpulkan bahwa kesadahan
total pada sampel air syang digunakan ialah 110 mg CaCO3/L dan kadar kalsium
sebesar 54,4 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Agusnar H, 2007. Kimia Lngkungan. Medan. USU Press.
Bintoro, 2008. Penentuan Kesadahan Sementara dan Kesadahan Permanen.
Universitas Brawijaya. Malang
Santoso, 2010. Kualitas dan Kuantitatif Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan.
Universitas Diponegoro
Slamet J S, 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta. Gadjah Mada University
Press.
Suripin, 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta. Penerbit Andi
LAMPIRAN
1. Kesadahan total
No Gambar Keterangan
1
warna larutan sebelum dilakukan
titrasi
2
Volume titran awal (V1)
3
Volume titran duplo (V2)
4
Warna lautan setelah titrasi
2
Volume titran awal (V1)
3
Volume titran duplo (V2)
4
Warna lautan setelah dititrasi