Anda di halaman 1dari 3

[1/1 05:08] Ustadz Abu Syarqan Urdu: *ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH.

Segala puji bagi Allah swt.

Salawat dan salam sellu tercurahkan kpd Nabi Muhammad swt.

Kita akan mulai pelajaran dg membaca

*bismillahirahmanirrahim*

[1/1 05:09] Ustadz Abu Syarqan Urdu: Pelajaran pertama:

_ABJAD DALAM BAHSA URDU_

[1/1 12:29] Ustadz Abu Syarqan Urdu: PENJELASAN CARA BACA HURUF TAMBAHAN SELAIN HURUF
DLM BHSA ARAB.

-Yg titik 3 bacaaya *pa/pe* P (pipi) dlm bhsa indonesia.

-Yg ada tho kecil *ta/te* dng menaikan ujung lidah ke langit2.

-Jim titik 3 bacanya: *ca/ce* C (celana) dlm bhsa indonesia.

-dal ada tho kecil diatasnya bacanya: *da/de* dng menaikan ujung lidah kelangit2.

-huruf ro yg ada to kecil bacanya: *erh/rhe* seperti anak kecil yg kelu lidah, tdk bisa sebut R.

-ro yg ada titik 3, bacanya *dze*

-kaf yg ada garis diatasnya bacanya: *gaa/gee* G (gigi) dlm bhsa indonesa.

-huruf nun yg tdk bertitik adalah *gunnah* sambil membuka mulut.

-ya' yg ekornya kebelakang namanya *ya' majhul* bacanya spt E (enak/ekor) bukan E (elang) dlm
bhsa indonesia.

[4/1 15:48] Ustadz Abu Syarqan Urdu: Penggunaan kata sambung:

*-ka* apa bila benda stlh kta sambung itu _wahid muzakkar_ (satu orng yg menujukan laki2)

*-ki* untuk benda stlh kata sambung _wahid muannas_ (satu orng prempuan)

*-ke* untuk benda stlh kta sambung itu _jama' muzakar (laki2 banyak/untk adab_
Perhatikan contohnya di 2 halaman brikutnya dng audionya.

[7/1 07:16] Ustadz Abu Syarqan Urdu: Pelajaran kita hari ini adalah *menerangkan pelajran yg
kemaren*

Disitu,👆🏻yg sblah kakan bentuk tunggla dri kta tempat, yg sblah kiri bentuk kta tempat dlm kalimat.

Kata *MEI* memiliki 2 makna: *sya dan di dalam/di*

Apabila terletak setelah kata kata benda maka *mei* artinya *di/di dlm*

Dan apabila terletak diawal kata / kata sambung untuk mengawali satu kalimat maka bermakna
*sya/aku*

Maka kata *MEI* akan bermakana kata bantu (di) apabila bersambung dng: *bazo* (disamping)

*darmian* (diantara)

*ander* (didalam)

*bahir* (diluar)

Jdi kata *mei* disitu bermakna di.

Sdngkan kata *PER* juga punya 2 makna: *di n diatas*

Klo kata *per* terletak langsung stlh kata benda maka artinya *di/ diatas*

Contoh: *masjid per* dimasjid/diatas masjid.

Kalo berada stlh kta tempat artinya *di*

Contoh:

*whaa per* diana

*yhaa per* disni

Dan kata *UPER* adalah bentuk tunggal dri kta tempat *diatas* ditambahkan kata bantu *kee*
didepannya.

Contoh:

*masjid kee uper* di atas masjid.

Bedanya: kalo peke *kee uper* lbih husus pada makna *di atasnya* klo *per* saja, lbih husus pada
makana *di*
Kata sambung *kee* disini akan sering kita temukan natinya, kmren di dlm kata milik untuk
menyatakan *jama muzakar*

Sekarang dlm kata tempat, sbg kata sambung dlm kata tempat apabila dia mjd kata sandran pda kata
yg lain, krn itulah kata *kee* juga disebut kata sandran krn *menyandarkan kata setelahnya ke dlm
kata sebelumnya*

Contoh:

*drakht kee nicee* dibawah pohon/dibwahnya pohon.

*gher kee picee* dibelkang rumah/dibelkangnya rumah.

*madrasah kee saamnee* didepan madrasah/didepanya madrasah.

Jdi, kata akhiran *nya* disni bermakna bahwa ke 2 kata benda tsb saling bersandar/ saling
menyandarkan.

Spt kta dlm bhsa indonesia:

Di Rumah dia/dirumahnya *us kee gher mee*

Masjid madrasah/ dimadrasah kampung/di madrasahnya kampung *besti kee madarasee mee*

Dll.

Anda mungkin juga menyukai