Anda di halaman 1dari 3

ESSAY UAS PPMP B

Nama : Agritio Amanusa


NIM : 23010118120075
Kelas : PPMP B
Permasalahan Banjir di Perumahan Bumi Pucanggading

Saya merupakan warga asli, yang tinggal sejak lahir selama 20 tahun di
Perumahan Bumi Pucanggading. Sekilas deskripsi, Pucanggading merupakan
wilayah perumahan yang cukup luas dan ramai setiap harinya mulai dari pagi
hingga malam hari. Perumahan ini berada di perbatasan antara Kota Semarang
dan Kabupaten Demak tepatnya berada di Kecamatan Mranggen dan terbagi
menjadi dua bagian yaitu bagian atas (bukit) dan bagian bawah yang berada di
dataran rendah. Beberapa orang mungkin telah mengenali Pucanggading karena
disini terdapat kantor stasiun televisi TVRI Jawa Tengah serta wisata alam
“Brown Canyon”. Terdapat beberapa hal yang saya sukai sehingga membuat saya
betah untuk tinggal disini yaitu kondisi perumahan yang cukup ramai dimana
terdapat potensi yang bagus untuk mendirikan usaha di sini serta mudahnya akses
untuk mendapatkan sesuatu misal kebutuhan rumah tangga, aneka ragam makanan
atau barang elektronik hingga mebel tersedia disini. Namun, disamping beberapa
hal tersebut, terdapat permasalahan yang selalu terjadi dan tak kunjung
terselesaikan serta hingga kini belum ditemukan jalan keluarnya. Permasalahan
tersebut adalah banjir ketika hujan tiba.

Banjir merupakan suatu hal yang lumrah dan sangat sering terjadi di
Perumahan Bumi Pucanggading. Bagi penduduk yang berada di Perumahan Bumi
Pucanggading bagian atas (daerah bukit) mungkin masalah ini tidak mereka
rasakan dan mereka alami, namun bagi saya sebagai warga yang tinggal di
Perumahan Bumi Pucanggading bagian bawah (dataran rendah) banjir terasa
cukup meresahkan. Banjir merupakan suatu keresahan yang saya alami dari dulu
selama saya tinggal di Perumahan Bumi Pucanggading. Seringkali, ketika hujan
tiba air banjir mulai masuk ke dalam rumah saya. Air banjir yang masuk ini tidak
berasal dari jalan yang masuk kedalam, melainkan air seringkali masuk melalui
sela – sela dari ubin yang ada di dalam rumah. Meskipun banjir yang terjadi di
Perumahan Bumi Pucanggading tidak separah yang terjadi di wilayah lain di
Indonesia, Jakarta misalnya namun aktivitas menguras air ketika hujan tiba
tetaplah melelahkan. Belum lagi jika tidak hanya banjir namun hujan yang turun
disertai dengan listrik mati. Sebenarnya terdapat dua hal yang menjadi
permasalahan yang ada di Pucanggading yaitu banjir yang tak kunjung surut serta
listrik yang kerap kali mati (sering kali terjadi pemadaman listrik ketika hujan
tiba). Namun saya rasa permasalahan mengenai listrik mati masih dapat
dimaklumi, saya akan lebih membahas mengenai masalah banjir yang terjadi di
Perumahan Bumi Pucanggading. Menurut saya salah satu penyebab dari
terjadinya banjir yang kerap kali terjadi adalah perubahan jalan dari paving
menjadi jalan lapis beton. Dulu, jalanan di Perumahan Bumi Pucanggading
merupakan jalanan dengan tipe paving namun kini jalanan berubah menjadi jalan
cor beton, dimana pengecoran tersebut membuat berkurangnya resapan air ke
dalam tanah sehingga air banjir akan tergenang, terlebih lagi selokan yang ada di
pinggir jalan tidak mengalir airnya. Hal ini lah yang saya rasa membuat masalah
banjir yang ada susah untuk diatasi.

Terkait dengan solusi dari banjir, saya rasa belum ada solusi yang pas
untuk diterapkan. Menurut saya, solusi yang dilakukan malah tidak
menyelesaikan masalah. Beberapa warga mungkin telah berupaya melakukan
kerja bakti untuk upaya membersihkan selokan, namun tetap saja selokan macet
kembali aliran airnya di kemudian hari. Solusi lainnya merupakan sebuah solusi
yang menurut saya tidak menyelesaikan masalah, yaitu dengan upaya
meninggikan jalan pada akes masuk gang. Menurut warga, dengan jalan yang
ditinggikan air tidak akan lewat dan banjir tidak akan masuk ke rumah – rumah
warga. Namun, menurut saya hal ini malah menambah masalah karena dengan
jalan pada tiap akses gang yang ditinggikan, warga yang mengendarai motor atau
mobil seringkali kesulitan untuk lewat. Bahkan tak jarang ada warga yang harus
berputar arah lantaran mobilnya tidak dapat melewati jalan tersebut. Anehnya,
upaya meninggikan jalan ini disahkan saja oleh ketua wilayah setempat, tanpa
adanya perhitungan ataupun analisis terhadap dampak yang terjadi. Saya tidak
setuju dengan hal ini, namun saran saya tidak terdengar oleh warga lain. Selain
dari solusi penyelesaian masalah banjir yang terkesan asal – asalan, keresahan lain
yang saya alami adalah tidak adanya dinas ataupun instansi terkait yang ahli di
bidangnya untuk menyelesaikan permasalahan banjir. Menurut saya, peran dari
instansi tersebut sangatlah diperlukan dimana dinas atau instansi terkait dapat
melakukan penyuluhan dan pemberdayaan terhadap warga untuk mengatasi
permasalahan banjir yang terjadi di Perumahan Bumi Pucanggading ini. Melalui
dinas terkait, masalah banjir tentu saja dapat ditangani dengan tepat. Terdapat
beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan oleh warga melalui arahan dari
dinas terkait meliputi pelebaran sungai yang ada di Perumahan Bumi
Pucanggading. Selain itu pelebaran selokan menurut saya akan efektif untuk
mengatasi banjir. Selokan juga menjadi kendala utama dari permasalahan banjir
karena rata – rata, para pemilik toko yang ada di Perumahan Bumi Pucanggading
seringkali menutup selokan dengan dalih untuk mempermudah akses pelanggan
menuju ke toko. Penutupan selokan tersebut tentu saja menimbulkan masalah,
dimana jalan yang sudah tidak dapat meresap air ditambah permasalahan selokan
tersebut menyebabkan air menggenang di jalan. Meskipun hujan reda pun air akan
tetap menggenang di jalanan karena tidak dapat mengalir kemana – mana.

Berdasarkan uraian tersebut, saya simpulkan bahwa menurut pendapat


saya, dalam mengatasi banjir warga di tiap RT hendaknya melakukan diskusi
terlebih dahulu untuk menentukan langkah yang tepat dalam penanganan
permasalahan banjir yang ada di Perumahan Bumi Pucanggading. Sosialisasi dari
dinas terkait juga saya rasa perlu dilakukan karena melalui penyuluhan dan
pemberdayaan dari dinas terkait masalah banjir akan lebih efektif untuk dicari
solusinya yang tentuunya kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan tersebut
diiringi dengan aktifnya partisipasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai