Anda di halaman 1dari 8

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No.

2: 143-150
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p06
Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti
No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

Deteksi Penjualan Daging Ayam Mati (Tiren) di Empat Pasar Tradisional


Kota Denpasar
(DETECTION OF SELLING DEAD CHICKEN MEAT IN FOUR TRADITIONAL MARKETS
IN DENPASAR CITY)
Luh Putu Pradnya Swari1*, Kadek Karang Agustina2, Ida Bagus Ngurah Swacita2,
I Ketut Suada2
1
Kelurahan Semarapura Kelod, Semarapura, Klungkung, Jl. Mahoni No 15 LC Galiran, Bali,
Indonesia 80716;
2
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Udayana. Jl. PB. Sudirman Denpasar Bali, Indonesia 80225.
*Email: luhputupradnyaswari19296@gmail.com
ABSTRAK
Ayam tiren pada dasarnya adalah ayam bangkai yaitu ayam yang mati bukan karena disembelih,
melainkan ayam yang sebelumnya telah mati disebabkan daya tahan yang kurang baik selama
perjalanan atau terkena penyakit kemudian sengaja disembelih untuk dijual di pasar. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan ada penjualan daging ayam mati kemarin (tiren) yang dijual
di empat pasar tradisional Kota Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling dimana 72 sampel daging ayam diambil dari empat pasar tradisional di Kota
Denpasar, masing-masing tiga sampel setiap pasar dengan enam kali ulangan. Variabel yang diuji dalam
penelitian ini adalah deteksi ayam tiren dengan uji Malachite green dan uji pH daging ayam. Hasil
penelitian didapatkan bahwa 19,44% (14/72) sampel menunjukkan uji Malachite green positif dan
rataan pH daging ayam 5,93 (5,32 - 6,45). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
19,44% daging ayam yang dijual di empat pasar tradisonal di Kota Denpasar diduga ayam tiren untuk
itu disarankan kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih daging ayam untuk dikonsumsi.
Kata kunci: daging ayam; tiren; pasar tradisional
ABSTRACT
Tiren chickens are basically carcasses, namely chickens that die not because of slaughter, but
chickens that have previously died due to poor endurance during the trip or affected by the disease then
deliberately slaughtered for sale on the market. This study aims to detect the possibility of yesterday's
sale of dead chicken meat (tiren) sold in four traditional markets in Denpasar City. The method used in
this study is the purposive sampling method, which was a total of 72 samples of chicken meat were
taken from four traditional markets in Denpasar City, each with three samples per market with six
replications. The variables tested in this study were detection of tiren chicken with Malachite green test
and pH test for chicken meat. The results showed that 19.44% (14/72) samples showed positive
Malachite green test and average chicken meat pH 5.93 (5.32 - 6.45). Based on the results of the study
it can be concluded that 19.44% chicken meat sold in four traditional markets in Denpasar City, it is
suspected that tiren chicken is suggested to consumers to be more selective in choosing chicken meat
for consumption.
Keywords: chicken meat; tiren; traditional market.

PENDAHULUAN broiler merupakan salah satu sumber


protein hewani yang sangat penting,
Peningkatan pendapatan, pengetahuan
sehingga ketersediaanya harus selalu
serta kesadaran masyarakat terhadap nilai
terjamin baik dari sisi kuantitas maupun
gizi dari pangan mendorong peningkatan
kualitas. Hampir semua lapisan masyarakat
konsumsi protein hewani (Agustina et al.,
dapat mengkonsumsi daging ayam broiler
2016; Agustina et al., 2017). Daging ayam
sebagai sumber protein hewani. Hal ini

143
Buletin Veteriner Udayana Swari et al.

disebabkan daging ayam merupakan salah penjualan ayam mati kemarin (tiren)
satu pangan yang mudah diperoleh, beberapa tahun terakhir terjadi di beberapa
harganya cukup terjangkau, dan mudah daerah. Ayam tiren pada dasarnya adalah
cara pengolahannya. Hal tersebut ayam bangkai yaitu ayam yang mati bukan
menjadikan daging ayam selalu dibutuhkan karena disembelih pada saat masih hidup
dan dikonsumsi secara luas oleh melainkan ayam yang sebelumnya telah
masyarakat, sehingga permintaannya terus mati kemudian sengaja disembelih untuk
meningkat (Pratama et al., 2015). dijual di pasar. Minimnya informasi
Ayam broiler mempunyai peranan yang menyebabkan kasus ini tidak banyak
penting dalam memenuhi kebutuhan diketahui oleh masyarakat terutama
protein hewani, karena dalam waktu konsumen daging ayam. Peristiwa ini jelas
singkat dapat menghasilkan daging. sangat memprihatinkan karena sangat
Sebelum didistribusikan ke pasar, peternak merugikan dan mengesampingkan
ayam tersebut harus memastikan kondisi keamanan dan kehalalan pangan bagi
ayam dalam keadaan sehat agar nantinya konsumen (Mutiasari et al., 2014).
saat perjalanan tidak ada ayam yang mati Beredarnya daging ayam tiren sangat
akibat sakit. Dalam rangka produksi, ayam meresahkan masyarakat. Mereka takut
broiler sebagai penghasil daging untuk mengkonsumsi daging ayam tiren, karena
sampai ke konsumen dengan baik tidak sesuai dengan aspek aman, sehat,
diperlukan serangkaian kegiatan yang utuh, dan halal (ASUH). Selain itu, daging
menyangkut memindahkan ayam broiler ayam tiren tidak layak dikonsumsi, karena
agar sampai ke tempat pemotongan. Oleh daging ini tidak baik bagi kesehatan.
karena itu diperlukan sistem transportasi Kandungan mikroorganisme pada daging
yang tepat. Kelancaran transportasi ayam tiren meningkat drastis dari kondisi
terutama pada ayam broiler dalam keadaan aman untuk dikonsumsi karena darah
hidup sangat mempengaruhi daya tahan merupakan media yang baik untuk
tubuhnya, karena selama pengangkutan berkembangbiaknya bakteri. Pada ayam
ayam tidak diberi pakan dan minum, yang disembelih, darah dikeluarkan
goncangan-goncangan selama transportasi sebanyak mungkin, sehingga karkas tidak
dan karena stres dalam pengangkutan mudah busuk, sementara pada daging ayam
akibat terkena angin dan panas, sehingga tiren darah tidak keluar sehingga menjadi
dapat berakibat kematian. Faktor penyebab media yang baik untuk pertumbuhan
stres pada ternak selama proses transportasi bakteri dan daging akan cepat busuk
secara garis besar dibedakan menjadi dua (Mutiasari et al., 2014). Bahan pangan yang
yaitu short acting (faktor jangka pendek) berasal dari hewan yang dihalalkan untuk
dan long acting (faktor jangka panjang). dikonsumsi, yang menjadi titik kritisnya
Faktor jangka pendek mempengaruhi adalah cara penyembelihan, alat dan bahan
psikologis ternak sedangkan faktor jangka yang digunakan atau ketika pengolahan,
panjang umumnya dapat mempengaruhi juga pengemasannya (Ramli dan
kondisi fisik dan dapat menyebabkan Jamaluddin, 2012). Berdasarkan hal
kematian pada ternak (Sanhouri et al., tersebut di atas, maka perlu dilakukan
1992). penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi
Menurut Badan Pusat Statistik (2015), kemungkinan penjualan daging ayam tiren
konsumsi rata-rata per kapita daging ayam di empat pasar tradisional Kota Denpasar.
pada tahun 2012 mencapai 0,076 kg, tahun METODE PENELITIAN
2013 mencapai 0,078 kg dan tahun 2014
mencapai 0,086 kg. Meningkatnya Objek yang digunakan dalam penelitian
permintaan daging ayam diikuti dengan ini adalah daging ayam yang diambil dari
semakin maraknya kasus-kasus negatif empat pasar tradisional Kota Denpasar,
menyangkut penjualan daging ayam. Kasus yaitu pasar tradisional Ketapian, pasar

144
Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 143-150
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p06

tradisional Padang Sambian, pasar diukur dengan menggunakan pH meter


tradisional Ubung, dan pasar tradisional yang telah dikalibrasi terlebih dahulu
Jimbar Jaya. Dalam satu pasar tradisionl di dengan menggunakan cairan buffer dengan
ambil masing-masing tiga pedagang pH 7 dan cairan buffer dengan pH 4.
dengan pengulangan sebanyak enam kali. Pengukuran pH dilakukan sebanyak tiga
Setelah pengambilan sampel di pasar kali, kemudian dirata-ratakan.
tradisional dilakukan uji Malachite green HASIL DAN PEMBAHASAN
dan uji nilai pH. Pada uji Malachite green
hasil yang akan terlihat adalah perubahan Hasil pengamatan dengan
warna, jika hasilnya positif ditandai dengan menggunakan sampel 50 g daging ayam
warna hijau dan jika hasilnya negatif akan dari masing-masing pedagang selama 6 hari
ditandai dengan warna biru. Untuk uji nilai sampling di pasar tradisional yang ada di
pH daging ayam akan menghasilkan pH wilayah Kota Denpasar. Tabel 1
basa (>6.0) dan pH asam (<6,0). Penelitian menggambarkan bahwa hanya di pasar
ini menggunakan metode Purposive tradisional Jimbar Jaya Kecamatan
Sampling yaitu cara penarikan sampel yang Denpasar Selatan yang tidak ditemukan
dilakukan dengan memilih subjek adanya penjualan ayam tiren. Sementara
berdasarkan kriteria spesifik yang tiga pasar lainnya ditemukan hasil uji
ditetapkan peneliti. Malachite green positif pada hampir
Uji Malachite green seluruh pedagang daging ayam yang
Prosedur pengujian Malachite green disampling.
yaitu daging ayam diambil sebanyak 50 g Hasil pengujian nilai pH daging ayam
kemudian digerus untuk mengeluarkan (Table 2) pada pasar tradisional Ketapian
darah yang ada pada daging ayam, setelah Kecamatan Denpasar Timur, pedagang I
itu ditambahkan 50 ml aquades kemudian dari enam kali pengulangan terdapat tiga
dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer nilai pH di atas 6,0 dan sejalan dengan hasil
dan didiamkan selama 15 menit. Ekstrak uji Malachite green yang positif. Pada
daging diambil 2 ml, kemudian dimasukkan pedagang II dari enam kali pengulangan
ke dalam tabung reaksi, selanjutnya ditetesi tidak didapatkan hasil nilai pH di atas 6,00
dengan 2 tetes Malachite green, 2 tetes dan sejalan dengan hasil uji Malachite
H2O2 3%, kemudian didiamkan selama 20 green yang tidak ada hasil positif.
menit, ditunggu perubahan warna yang Sedangkan pada pedagang III dari enam
terjadi pada ekstrak daging tersebut kali pengulangan semua menghasilkan nilai
(Drastini dan Yudhabuntara, 2000). Hasil pH di atas 6,00 tetapi tidak sejalan dengan
uji Malachite green yaitu ditandai dengan hasil uji Malachite green yang hanya
perubahan warna sampel yang diuji, warna mendapatkan satu hasil postitif pada hari
biru menandakan hasil negatif (bukan ayam keempat. Hasil uji nilai pH daging pada
tiren) sementara warna hijau adalah hasil pedagang III dapat disebabkan karena ayam
positif (ayam tiren). saat sebelum disembelih mengalami stress,
Uji nilai pH Daging Ayam daging ayam mengalami autolysis dan
Pengukuran nilai pH karkas dilakukan terbentuknya amoniak (NH3) pada daging
dengan menggunakan pH meter, karkas akibat dari dekomposisi.
yang telah dihancurkan dan dicampur Nilai pH daging ayam pada pasar
dengan menggunakan aquades (kandungan tradisional Padang Sambian Kecamatan
pH netral), lalu nilai pH diukur dengan Denpasar Barat, pedagang I dari enam kali
menggunakan pH meter (AOAC, 2005). pengulangan terdapat satu nilai pH di atas
Sampel sebanyak 5 gram ditambahkan 5 ml 6,0 dan sejalan dengan hasil uji Malachite
aquades dihancurkan menggunakan mortir green yang positif. Pada pedagang II dari
lalu dimasukan ke dalam gelas Becker dan enam kali pengulangan terdapat lima nilai

145
Buletin Veteriner Udayana Swari et al.

pH di atas 6,0 tetapi tidak sejalan dengan terbentuknya amoniak (NH3) pada daging
hasil uji Malachite green yang hanya akibat dari dekomposisi. Sedangkan pada
mendapatkan satu hasil postitif pada hari ke pedagang III dari enam kali pengulangan
empat. Hasil uji nilai pH daging pada terdapat satu nilai pH di atas 6,0 tetapi tidak
pedagang II dapat disebabkan karena ayam sejalan dengan hasil uji Malachite green
saat sebelum disembelih mengalami stress, yang mendapatkan dua hasil positif pada
daging ayam mengalami autolysis dan hari kedua dan keempat.
Tabel 1. Hasil uji Malachite green daging ayam di pasar tradisional Kota Denpasar
Uji Malachite green
Pasar Pedagang Positif Negatif
Jumlah % Jumlah %
I 3 50 3 50
Ketapian Denpasar Timur III 0 0 6 100
III 1 16,67 5 83,33
I 1 16,67 5 83,33
Padang Sambian Denpasar
II 1 16,67 5 83,33
Barat
III 2 33,33 4 66,67
I 1 16.67 5 83,33
Ubung Denpasar Utara II 3 50 3 50
III 2 33.33 4 66,67
I 0 0.00 6 33.33
Jimbar Jaya Denpasar Selatan II 0 0.00 6 33.33
III 0 0.00 6 33.33
Total 14 19,4 58 80,55

Tabel 2. Nilai pH pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional Kota Denpasar
Nilai pH Daging Ayam
Pasar Pedagang Hari Hari Hari Hari Hari Hari Rataan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 pH
I 6,23 5,60 6.01 5,55 5,60 6,13 5,85
Ketapian Denpasar
II 5,56 5,57 5,56 5,56 5,55 5,56 5,56
Timur
III 6,29 6,78 6,25 6,79 6,28 6,30 6,45
I 5,95 5,89 5,99 6,30 5,96 5,93 6,00
Padang Sambian
II 6,23 6,56 6,17 6,60 5,97 6,00 6,27
Denpasar Barat
III 5,89 6,24 5,82 5,89 5,92 5,82 5,93
I 6,33 6,86 5,99 6,45 6,29 5,98 6,32
Ubung
II 6,00 6,86 5,98 5,99 6,78 6.79 6,40
Denpasar Utara
III 5,87 5,88 5,86 6,58 5,85 5,83 5,98
I 5,00 5,44 5,30 5,32 5,35 5,49 5,32
Jimbar Jaya
II 5,44 5,50 5,43 5,41 5,44 5,44 5,44
Denpasar Selatan
III 5,75 5,67 5,60 5,69 5,68 5,70 5,68
Rataan pH 5,88 6,07 5,83 6,01 5,89 5,91 5,93
Kontrol positif 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55 6,55
(daging ayam tiren)
Kontrol negatif 5,68 5,68 5,68 5,68 5,68 5,68 5,68
(daging sehat)

146
Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 143-150
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p06

Sementara nilai pH daging ayam pada tiren seperti warna daging terlihat kebiruan
pasar tradisional Ubung Kecamatan dan pucat, bau yang amis, dan terdapat
Denpasar Utara, pedagang I dari enam kali bercak-bercak darah. Bagian daging ayam
pengulangan terdapat empat nilai pH di atas yang diambil untuk penelitian ini adalah
6,0 tetapi tidak sejalan dengan hasil uji bagian paha dari ayam tersebut dikarenakan
Malachite green yang hanya mendapatkan pada bagian paha ayam terdapat banyak
satu hasil postitif pada hari kedua. Hasil uji pembuluh darah yang dapat lebih
nilai pH daging pada pedagang I dapat memudahkan pendeteksian ayam tiren.
disebabkan karena ayam saat sebelum Pada penelitian ini diperoleh sebanyak
disembelih mengalami stress, daging ayam 14 sampel atau 19,44% (14/72) daging
mengalami autolysis dan terbentuknya ayam yang menunjukkan hasil uji
amoniak (NH3) pada daging akibat dari Malachite green positif yang berarti daging
dekomposisi. Pada pedagang II dari enam ayam tersebut diduga kuat daging ayam
kali pengulangan terdapat empat nilai pH di tiren. Sedangkan jumlah sampel yang
atas 6,0 tetapi tidak sejalan dengan hasil uji menunjukkan hasil uji Malachite green
Malachite green yang hanya mendapatkan negatif sebanyak 58 sampel atau 80,56%
tiga hasil postitif pada hari kedua, kelima (58/72), yang berarti daging ayam tersebut
dan keenam. Hasil uji nilai pH daging pada bukan daging ayam tiren melainkan daging
pedagang II dapat disebabkan karena ayam ayam yang sengaja dipotong untuk dijual.
saat sebelum disembelih mengalami stress, Dari hasil ini diduga ada penjualan daging
daging ayam mengalami autolysis dan ayam tiren di pasar-pasar tradisonal Kota
terbentuknya amoniak (NH3) pada daging Denpasar, walaupun jumlahnya kecil.
akibat dari dekomposisi. Sedangkan pada Kasus peredaran daging ayam tiren juga
pedagang III dari enam kali pengulangan terdapat pada pasar tradisional di Surabaya
terdapat satu nilai pH di atas 6,0 tetapi tidak dengan jumlah 47 sampel yang positif dari
sejalan dengan hasil uji Malachite green 200 sampel (Yanesteria dan Jellia, 2017).
yang mendapatkan dua hasil positif pada Adanya temuan hasil positif daging
hari ketiga dan keempat. ayam dengan uji Malachite green ini
Nilai pH daging ayam pada pasar memberi indikasi/petunjuk bahwa
tradisional Jimbar Jaya Kecamatan penjualan ayam tiren menyisir pasar-pasar
Denpasar Selatan, pedagang I dari enam tradisional yang kurang mendapat
kali pengulangan tidak terdapat nilai pH di pengawasan dari pihak yang berwenang.
atas 6,00 sejalan dengan hasil uji Malachite Prinsip dari uji Malachite green adalah
green. Pada pedagang II dari enam kali mendeteksi tingginya kadar mioglobin
pengulangan tidak terdapat nilai pH di atas dalam daging. Pada dasarnya, reagen
6,00 sejalan dengan hasil uji Malachite Malachite green yang digunakan pada uji
green. Pada pedagang III dari enam kali ini, akan berkompetisi dengan mioglobin
pengulangan tidak terdapat nilai pH di atas untuk mengikat oksigen yang ada pada
6,00 sejalan dengan hasil uji Malachite H2O2. Mioglobin memiliki afinitas yang
green. lebih tinggi daripada Malachite green
Berdasarkan hasil penelitian di empat menyebabkan mioglobin akan mengikat
pasar tradisional kota Denpasar yaitu Pasar oksigen terlebih dahulu sehingga Malachite
Ketapian, Pasar Padang Sambian, Pasar green tetap bebas dan hasil uji
Ubung, dan Pasar Jimbar Jaya ditemukan menghasilkan warna hijau yang berarti
daging ayam yang terdeteksi positif uji positif ayam tiren. Tingginya kadar
Malachite green dan diduga kuat ayam mioglobin dalam daging ini selain
tiren. Sampel daging ayam yang digunakan disebabkan oleh ayam mati sebelum
dalam penelitian ini sengaja dipilih daging disembelih, juga dapat disebabkan karena
ayam yang memiliki kriteria daging ayam proses penyembelihan yang tidak

147
Buletin Veteriner Udayana Swari et al.

sempurna, sehingga terdapat mioglobin mengalami proses autolisis. Daging yang


yang tinggi pada daging ayam (Drastini dan memiliki kondisi seperti ini menunjukkan
Yudhabuntara, 2000). mulai mengalami awal pembusukan.
Berdasarkan hasil penelitian, hasil uji Daging yang memiliki pH di bawah 6
Malachite green positif, menunjukkan menunjukkan bahwa daging tersebut masih
bahwa daging ayam yang dijual tersebut segar, karena daging tersebut memiliki pH
adalah ayam tiren. Hal ini karena ayam dalam kategori pH ultimat yaitu nilai pH
tiren adalah ayam yang mati kemarin, tanpa terendah. Daging yang memiliki pH ultimat
melalui proses penyembelihan sehingga di (suasana asam), akan membuat mikroba
dalam daging ayam tersebut banyak sukar tumbuh pada daging tersebut.
terakumulasi darah. Adanya akumulasi Nilai pH normal daging ayam broiler
darah pada daging ayam akan memberikan berkisar antara 5,96 sampai 6,07 (van
hasil positif setelah diuji dengan Malachite Laack et al., 2000). Nilai pH akhir daging
green. sangat berperan dalam menghambat
Pada uji nilai pH daging ayam dapat pembusukan. Nilai pH daging ayam tiren
menunjukkan kualitas fisik dari daging lebih tinggi jika dibandingkan ayam sehat,
ayam yang dijual pada pasar tradisional. nilai pH daging ayam tiren yang cukup
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tinggi dipengaruhi oleh keadaan hewan saat
bahwa rataan nilai pH daging ayam di pasar masih hidup. Daging ayam tiren berasal
tradisonal Ketapian Kecamatan Denpasar dari ayam yang telah mengalami kematian
Timur sebesar 5,62 dan di pasar tradisional sebelum disembelih. Kematian ini dapat
Jimbar Jaya Kecamatan Denpasar Selatan disebabkan stres, kurang istirahat, dan
sebesar 5,48. Rataan nilai pH di kedua pengangkutan. Hal ini mengakibatkan
pasar ini masih tergolong normal (Suardana kadar glikogen pada ayam tiren tersebut
dan Swacita, 2009). Jika dibandingkan rendah sehingga asam laktat yang terbentuk
dengan nilai pH ayam sehat/kontrol negatif menjadi berkurang. Setelah enzim tidak
(5,68) dan nilai pH daging ayam aktif lagi dan persediaan glokogen habis,
tiren/kontrol positif (6,55), pH daging ayam maka bakteri akan mulai berkembang.
di kedua pasar ini (5,62 dan 5,48) lebih Dengan adanya bakteri pembusuk
rendah, sehingga dapat dipastikan daging mengakibatkan terbentuknya amoniak
ayam di kedua pasar ini tergolong sehat. (NH3) yang merupakan salah satu hasil
Rataan pH daging ayam (6,06) di pasar metabolisme bakteri, dengan demikian pH
tradisonal Padang Sambian Kecamatan naik karena amoniak bersifat basa
Denpasar Barat dan rataan pH daging ayam (Mutiasari et al., 2014).
(6,23) di pasar tradisional Ubung Pengukuran pH pada daging sangat
Kecamatan Denpasar Utara, keduanya penting karena dapat menentukan
sudah di atas normal dan pH daging ayam kerusakan makanan yang disebabkan oleh
sehat/kontrol negatif (5,68), walaupun pH- mikroorganisme. Dikatakan oleh Lawrie
nya masih di bawah pH daging ayam (2003), bahwa daging postmortem
tiren/kontrol positif (6,55). Rataan pH di memiliki pH ultimat normal sekitar 5,5
atas 6 menunjukkan bahwa daging ayam di yang sesuai dengan titik isoelektrik
kedua pasar ini sudah mulai mengalami sebagian besar protein daging termasuk
awal pembusakan atau diduga ayam tiren. miofibril. Pada otot dengan kadar glikogen
Daging ayam yang memiliki nilai pH di lebih rendah daripada otot normal
atas 6,0 yang artinya daging tersebut menghasilkan asam laktat yang rendah (40
memiliki pH pada basa sedangkan yang µM-laktat/g otot dengan pH ultimat 6,2
memiliki nilai pH di bawah 6,0 termasuk dibandingkan dengan 100 µM-laktat/g otot
asam. Nilai pH daging ayam yang termasuk pada daging normal) (Charlotte et al., 2003)
kategori basa mengindikasikan bahwa dan proses glikolisis secara aerob yang
daging ayam tersebut sudah mulai masih berlangsung menyebabkan belum

148
Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 143-150
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p06

banyak asam laktat yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA


sehingga nilai pH daging masih cukup Agustina KK, Wirata IW, Dharmayudha
tinggi (Kanoni, 1993). AAGO, Kardena IM, Dharmawan NS.
Nilai pH di atas 6,00 dari daging ayam 2016. Increasing farmer income by
tiren disebabkan hewan mengalami stres improved pig management systems.
akibat suhu panas, perjalanan (lelah dan Bul. Vet. Udayana. 8(2): 122-127.
stres), kurang oksigen, pemberian ransum Agustina KK, Cahya IMRD, Widyantara
yang kurang (Lawrie, 3003). Menurut GM, Swacita IB, Dharmayudha
Priyatno et al. (2010), penggunaan pakan AAGO, Rudyanto MD. 2017. Nilai gizi
yang memiliki kandungan energi tinggi dan kualitas fisik daging sapi bali
dapat mempengaruhi kadar glikogen pada berdasarkan jenis kelamin dan umur.
otot ayam pedaging sehingga dapat
Bul. Vet. Udayana. 9(2): 156-163.
mempengaruhi nilai pH daging.
Association Official Analitycal Chemistry
SIMPULAN (AOAC). 2005. Official Method of
Berdasarkan hasil penelitian, Analysis. 18th Ed. Maryland (US):
disimpulkan bahwa daging ayam yang AOAC International, Washington DC.
dijual di empat pasar tradisional Kota Badan Pusat Statistik (BPS). 2015.
Denpasar ditemukan 19,44% (14/72) Konsumsi rata-rata per kapita seminggu
diduga daging ayam tiren berdasarkan uji beberapa macam bahan pangan penting,
Malachite green dan uji nilai pH daging di 2007-2014.
atas 6,0. Charlotte M, Denis B, Rachel T, Margaret
D. 2003. Determinants of meat quality:
SARAN tenderness. Proc. Nutr. Soc. 62: 337–
Dengan ditemukan adanya dugaan 347.
penjualan daging ayam tiren di pasar-pasar Drastini Y, Yudhabuntara D. 2000.
tradisional Kota Denpasar, maka Sensitifitas dan spesifitas deteksi
disarankan dinas dan lembaga-lembaga daging bangkai ayam broiler. J. Sain
terkait melakukan edukasi kepada Vet. 17(2): 34-38
masyarakat agar mengenali ciri-ciri daging Kanoni S. 1993. Kajian protein daging pre-
ayam tiren, sehingga masyarakat dapat rigor selama pendinginan sebagai
memilih daging yang baik untuk emulsifier sosis. Agritech. 13(3): 11-15.
dikonsumsi. Dan untuk masyarakat sendiri Lawrie RA. 2003. Ilmu Daging. Edisi Ke-5.
agar lebih memperhatikan ciri-ciri daging Diterjemahkan oleh Parakkasi A dan
ayam tiren yang dapat dilihat langsung Amwila Y. Universitas Indonesia Press.
seperti daging ayam yang dijual memiliki Jakarta.
bau yang amis, warna kemerahan dan tidak Marten B, Pfeuffer M, Schrezenmeir J.
cerah, area pemotongan pada leher ayam 2006. Medium-chain triglycerides. Int.
tidak besar dan terdapat bercak darah pada Dairy J. 16(11): 1374.
kepala dan bagian kulit daging. Mutiasari SD, Rosyidi D, Thohari I. 2014.
Kualitas fisik daging ayam mati
UCAPAN TERIMAKASIH kemarin “tiren” dan daging ayam sehat
Terimakasih penulis ucapkan kepada strain cobb 500 ditinjaudari pH, tekstur,
Rektor Universitas Udayana, Dekan WHC (Water Holding Capacity) dan
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas warna daging. J. Ilmu-ilmu Peternakan.
Udayana serta Laboratorium Kesehatan 2(7): 1-8.
Masyarakat Veteriner yang telah Pratama IGW, Sukanata IW, Parimartha
memvasilitasi penelitian ini. IKW. 2015. Analisis prefrensi
konsumen dalam membeli daging ayam
broiler di pasar tradisional Kota

149
Buletin Veteriner Udayana Swari et al.

Denpasar. Peternakan Tropika 3(3): response to transport in male goats.


549-560. British Vet. J. 148: 119-127.
Prayitno AH, Suryanto E, Zuprizal. 2010. Suardana IW, Swacita IBN. 2009. Higiene
Kualitas fisik dan sensoris daging ayam Makanan. Kajian Teori dan Prinsip
broiler yang diberi pakan dengan Dasar. Udayana University Press,
penambahan ampas virgin coconut oil Denpasar.
(VCO). Bul. Peternakan. 34(1): 55-63. vanLaack RLJM, Liu CH, Smith MO,
Ramli MA, Jamaluddin MA. 2012. Syeikh Loveday HD. 2000. Characteristics of
Muhammad Arshad b. Abdullah al- pale, soft, exudative broiler breast meat.
Banjari”s contribution of figh of foods Poult. Sci. 79: 1057-1061.
in sabil al-muhtadin. J. Al-Tamaddun Yanesteria SM, Jellia WF. 2017. Insiden
Bil. 7(2): 61-76 peredaran ayam tiren pada pasar
Sanhouri AA, Jones RS, Dobson H. 1992. tradisional di Surabaya. J. Kajian Vet.
Effects of xylazine on the stress 5(1): 43-51.

150

Anda mungkin juga menyukai