Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN AMONIASI PADA TRIMESTER

TERAKHIR KEBUNTING TERNAK KAMBING KEJOBONG TERHADAP


BLOOD UREA NITROGEN

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh :
Kelompok 11 B

Prabowo Dwi Ksatrio 23010118120078


Laras Utami 23010118130206
Nova Mega Suswati 23010118130141
Dhita Febrianti 23010118130174
Nur Wakhid Salamudin 23010118140089
Siwi Aries Widodo 23010118140160
Shafina Muthia Ufairah 23010118140192

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
Judul : PENGARUH PEMBERIAN PAKAN AMONIASI
PADA TRIMESTER TERAKHIR KEBUNTING
TERNAK KAMBING KEJOBONG TERHADAP
BLOOD UREA NITROGEN

Kelompok / Kelas : DUA / B

Program Studi / Jurusan : S-1 PETERNAKAN / PETERNAKAN

Fakultas : PETERNAKAN DAN PERTANIAN

Tanggal Pengesahan :

Menyetujui,

Asisten Pembimbing Koordinator Umum Asisten

Exceline Viska Bagus Pamuji


NIM. 23010117130073 NIM. 23010117140020

Mengetahui,

Dosen Pengampu

Ir. Daud Samsudewa S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM.


NIP. 198012072005011003
Judul : PENGARUH PEMBERIAN PAKAN AMONIASI
PADA TRIMESTER TERAKHIR KEBUNTING
TERNAK KAMBING KEJOBONG TERHADAP
BLOOD UREA NITROGEN

Kelompok / Kelas : DUA / B

Program Studi / Jurusan : S-1 PETERNAKAN / PETERNAKAN

Fakultas : PETERNAKAN DAN PERTANIAN

Tanggal Pengesahan :

Menyetujui,

Asisten Pembimbing Koordinator Umum Asisten

Exceline Viska Bagus Pamuji


NIM. 23010117130073 NIM. 23010117140020

Mengetahui,

Dosen Pengampu

Ir. Rudy Hartanto S.Pt., M.P., Ph.D., IPM.


NIP. 197507201999031001
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kambing Kejobong merupakan ternak lokal yang dipelihara, dibudidayakan dan

dikembangkan secara turun temurun dan mempunyai nilai sosial budaya, dan telah

menyatu dengan kehidupan masyarakat Kecamatan Kejobong, Kabupaten

Purbalingga. Kambing Kejobong mempunyai bentuk fisik dan komposisi genetik yang

khas dibandingkan dengan rumpun kambing yang lainnya. Kambing Kejobong jantan

dan betinanya bertanduk mengarah ke belakang. Kepalanya sedang dengan muka

cembung. Ekornya pendek kebanyakan mempunyai kemiringan 450 ke arah atas.

Telinganya menggantung 1350 ke arah luar serta tidak melipat. Rambut pendek pada

bagian tubuh, sebagian ditemukan juga bulu rambut agak panjang di bagian bawah

leher dan paha kaki belakang.

Faktor utama yang menentukan produktivitas ternak adalah pakan. Pakan adalah

segala sesuatu yang dapat dimakan oleh hewan, dalam bentuk yang dapat dicerna

seluruhnya atau sebagian dengan tidak mengganggu kesehatan ternak yang

bersangkutan

Amoniasi adalah cara pengolahan pakan secara kimia menggunakan amoniak

(NH3) sehingga mampu meningkatkan daya cerna dari bahan pakan berserat sekaligus

meningkatkan kadar N (proteinnya).

Pakan yang bernutrisi rendah menyebabkan suplai zat-zat gizi pada induk bunting

tidak mencukupi kebutuhan induk dan fetus. Akibatnya induk bunting menjadi kurus,

berat lahir anak rendah, produksi susu sangat sedikit yang selanjutnya menyebabkan

anak yang lahir memiliki bobot badan dan kekebalan tubuh rendah serta tingkat
kematian cempe tinggi. Di lain pihak rendahnya kualitas pakan juga menyebabkan

pertumbuhan dan aktivitas mikroba rumenmenurun sehingga suplai protein untuk

ternak bunting tidak dapat terpenuhi utamanya pada trimester terakhir kebuntingan

pada kambing kejobong.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pakan hijauan

Amonisai dengan melihat kadar protein yang terkandung dalam blood urea nitrogen

(BUN) ternak pada periode trimester terakhir kebuntingan kambing kejobong.

1.3. Manfaat

Manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah peternak

kambing kejobong dapat mengetahui potensi dari pakan hijauan amoniasi untuk

meningkatkan produktivitas kambing kejobong bunting pada trimester terakhir, dapat

memberikan pengetahuan baru kepada perternak kambing mengenai cara yang dapat

digunakan untuk meningkatkan produktivitas ternaknya, memberikan pengetahuan

bagi para peternak mengenai pengolahan hijauan yang dapat meningkatkan nilai

nutrisi pakan.

1.4. Hipotesis

Pemberian pakan hijauan amoniasi akan memenuhi kebutuhan protein yang dapat

diamati melalui kadar blood urea nitrogen (BUN) pada kambing kejobong pada

periode trimester terakhir kebuntingan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kambing Kejobong

Kambing kejobong adalah kambing asli Indonesia yang berada di Kabupaten

Purbalingga, Jawa Tengah (Kurnianto et al., 2013). Kambing Kejobong merupakan

hasil persilangan antara kambing dari India (Ettawa/Benggala) dengan Kambing

Kacang, kemudian diseleksi terhadap warna hitam oleh petani secara turun-temurun di

Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga sehingga akhirnya terjadi keseragaman

warna bulu, yaitu hitam, oleh karena itu disebut sebagai “Kambing Hitam”

(Sumardianto, 2013).

2.2. Pakan Hijauan Amoniasi

Amoniasi merupakan suatu poses perombakan dari struktur keras menjadi struktur

yang lebih lunak (hanya struktur fisiknya) dan penambahan unsur N saja, prinsip

dalam teknik amoniasi ini adalah penggunaan urea sebagai sumber amoniak yang

dicampurkan ke dalam bahan pakan (Aminudin, 2010). Keberhasilan proses urea

amoniasi setelah proses tersebut selesai (paling cepat 2 minggu) dapat diamati secara

fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik, urea amoniasi mempunyai bau amonia yang

kuat pada saat tempat pemeraman (silo) dibuka. Bau amonia yang kuat menunjukkan

bahwa urea telah terhidrolisis secara maksimal menjadi amonia (Lubis, 2011).

2.3. Kebuntingan Ternak

Kebuntingan adalah suatu periode sejak terjadinya fertilisasi sampai terjadi

kelahiran (Widayati et al., 2010). Tanda-tanda awal terjadi kebuntingan pada ternak


yaitu birahi berikutnya tidak muncul lagi, perilaku lebih tenang, tidak ingin mendekati

atau didekati pejantan, nafsu makan meningkat, bobot badan bertambah, pada

pertengahan kebuntingan perut sebelah kanan tampak semakin membesar, dan ambing

membesar (Sudarmono dan Sugeng, 2012).

2.4 Blood Urea Nitrogen

Nitrogen urea darah atau blood urea nitrogen merupakan konsentrasi dari urea

dalam plasma atau serum yang dalam menentukannya menggunakan kandungan

nitrogen, blood urea nitrogen adalah salah satu indikator dari fungsi ginjal (Widhyari

et al., 2015). Kadar BUN dapat meningkat karena meningkatnya aktivitas otot serta

katabolisme protein karena kondisi kekurangan pakan yang lama sehingga kandungan

glukosa darah menurun dan glukagon disekresikan dalam darah, pada hati terjadi

proses glukoneogenesis dan glikogenolisis pada otot dimana urea adalah hasil akhir

proses glukoneogenesis protein (Gopar et al., 2020).

BAB III

MATERI DAN METODE


Penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Pakan Hijauan Amoniasi pada

Trimester Terakhir Kebuntingan Ternak Kambing Kejobong terhadap Blood Urea

Nitrogen“ dilaksanakan 17 Oktober – 17 November 2020 di Desa Kedarpan, Kecamatan

Kejobong, Kabupaten Purbalingga.

3.1. Materi

Ternak yang digunakan pada penelitian ini yaitu kambing kejobong bunting

sebanyak 6 ekor yang memiliki umur kebuntingan 90 hari. Alat yang digunakan pada

penelitian ini yaitu spuid, jarum, tabung darah Easy Touch GCU, gunting, ember dan

timbangan. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan hijauan (daun

singkong) amoniasi, tissue dan pakan hijauan (daun singkong) tanpa diamoniasi.

3.2. Metode

3.2.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

A. Pengambilan Sample Pakan

Pengambilan sample pakan dilakukan dengan cara mengambil jenis daun

singkong dengan amoniasi dan tanpa diamoniasi di kebun, kemudian di analisis di

laboratorium untuk dilihat kadar nutrisinya.

B. Pengambilan Sampel dan Pengukuran Blood Urea Nitrogen (BUN)

Pengambilan sampel darah (10 ml) kemudian diukur protein yang terkandung

dalam BUN, dilakukan sebelum pemberian pakan amoniasi dan pada 20 hari

pemberian pakan amoniasi dari vena jugularis menggunakan jarum dan spuit lalu

darah dimasukan ke dalam tabung vacuntainer dan langsung mengukur kadar BUN

dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah (Easy Touch GCU).


3.2.2. Rancangan Percobaan

Menggunakan Rancangan Penelitan Acak Lengkap (RAL), karena Unit

Percobaan Homogen. Percobaan dengan 2 perlakuan dengan 3 ulangan. Penelitian ini

merupakan penelitian lapangan menggunakan sample darah ternak kambing kejobong

yang memiliki umur kebuntingan 90 hari sebanyak 6 ekor di bagi menjadi 2

kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol menggunakan 3 ekor induk

kambing kejobong bunting yang di beri pakan daun singkong tanpa dilakukan

amoniasi. Kelompok kedua adalah kelompok perlakuan menggunakan 3 ekor K,abing

Kejobong bunting yang diberi pakan daun singkong dengan perlakuan amoniasi.

3.2.3. Parameter dan Cara Mengukur Parameter

Adapun parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kadar protein yang

terkandung dalam Blood Urea Nitrogen (BUN) pada ternak kambing kejobong periode

trimester terakhir kebuntingan. Untuk mengukur kadar protein harus menggunakan

alat pengukur glukosa darah (Easy Touch GCU) dengan satuan desiliter (g/dL).

3.2.4. Analisis Data

Untuk menegetahui pengaruh penambahan Pakan Hijauan Amoniasi. terhadap

kadar protein yang terkandung dalam Blood Urea Nitrogen (BUN) pada periode

trimester terakhir kebuntingan pada kambing kejobong, digunakan Uji T. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :


S gab =

3.2.5. Jadwal Usulan Penelitian

Dalam penelitian pengaruh pemberian pakan amoniasi pada trimester terakhir

kebuntingan ternak kambing kejobong terhadap blood urea nitrogen peneliti mempunyai

jadwal penelitian sebagai berikut

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan


No Indikator Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan :
- Pengadaan
peralatan dan
bahan baku
serta materi
untuk
penelitian.
- Mengurus
perijinan
Penelitian
- Mencari
dosen
pembimbing
- Studi Pustaka
- Presentasi
pengusulan
penelitian
- Survey lokasi
penelitian
- Penyusunan
proposal
peneltian

2. Pelaksanaan
Kegiatan :
- Pengambilan
sempel pakan
- Uji anlisis
proksimat
bahan pakan
- Pengambilan
sampel darah
- Pengujian
kadar urea
dalam darah

3. - Analisis data
- Presentasi
hasil
- Publikasi
- Penyusunan
laporan
DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, S. 2010. Beberapa Jenis dan Metoda Pengawetan Hijauan Pakan.Jurnal


Teknologi Lingkungan. 1(2): 184-188.

Gopar, R. A., Afnan, R., Rahayu, S., dan Astuti, D. A. 2020. Respon Fisiologis dan
Metabolit Darah Kambing dan Domba yang Ditransportasi dengan Pick-Up
Triple-Deck. J. Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 8(3): 109-116.

Kurnianto E, Sutopo S, Purbowati E, Setiatin ET, Samsudewa D, Permatasari T. 2013.


Multivariate analysis of morphological traits of local goats in central Java,
Indonesia. J. Appl Animal Science 3(2): 361-367.

Lubis, D. A. 2011. Ilmu Makanan Ternak. PT Pembangunan Djakarta, Jakarta.

Soedarmono, A. S dan Sugeng, Y. B. 2012. Sapi Potong. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumardianto, E. P. 2013. Karakteristik Karkas Kambing Kacang, Kambing Peranakan


Etawa. Animal Agriculture Journal. 2(1): 175-178
Widayati, D. T., Kustono, Ismaya, Sigit, B. 2010. Efisiensi reproduksi sapi perah PFH
pada berbagai umur di CV. Milkindo Berka Abadi Desa Tegalsari Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24(3): 32–37.

Widhyari, S. D., Esfandiari, A., dan Cahyono, A. D. 2015. Profil kreatinin dan nitrogen
urea darah pada anak sapi friesian holstein yang disuplementasi Zn. J. ACTA
Veterinaria Indonesiana. 3(2): 45-50.
LAMPIRAN

Pengaruh pemberian pakan amoniasi pada trimester terakhir kebuntingan ternak


kambing Kejobong terhadap Blood Urea Nitrogen. Diperoleh hasil data sebagai berikut:

Perlakuan Ulangan
U1 U2 U3
T1 18,61 20,07 21,75
T2 17,84 20,42 22,44

T1= Pemberian daun singkong tanpa amoniasi


T2= Pemberian daun singkong yang diamoniasi

Analisis data menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap), Sebagai berikut:


a. Denah Percobaan

T1U2 T1U1 T1U3


T2U3 T2U2 T2U1

b. Model Linier Aditif

Yij = µ + τi + εij i; (1,2)

j; (1, 2, 3)

Keterangan :

Yij = Pertambahan Kadar Blood Urea Nitrogen dalam darah kambing Kejobong
bunting trimester akhir ke-j yang memperoleh perlakuan pemberian pakan
amoniasi ke-i.

µ = nilai tengah umum (rata-rata populasi ) pertambahan kadar BUN dalam darah
kambing Kejobong bunting trimester akhir

τi = pengaruh aditif pertambahan kadar BUN dalam darah kambing Kejobong


bunting trimester akhir

εij = perlakuan galat percobaan pada adar BUN dalam darah kambing Kejobong
bunting trimester akhir ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i.
c. Hipotesis
 H0 = τ1 = τ2 ; Tidak ada pengaruh pemberian pakan amoniasi terhadap
BUN kambing Kejobong bunting trimester akhir
 H1 = τ1 ≠ τ2 ; Ada pengaruh pemberian pakan amoniasi terhadap kadar
BUN kambing Kejobong bunting trimester akhir.

d. Perhitungan

PERLAKUA
N ULANGAN TOTAL RATAAN
U1 U2 U3
20,0
(T1) 18,61 7 21,75 60,43 20,14333333
20,4
(T2) 17,89 3 22,44 60,76 20,25333333
TOTAL (G) 121,19
RATAAN 20,19833333

Diketahui;
n=6
t=2
r=3
db total = (r.t) – 1 = (3×2) – 1 = 5
db perlakuan = (t – 1) = (2 -1) = 1
Galat = t (r – 1) = 2(3 – 1 ) = 4
db galat = db total – db perlakuan = 5 – 1 = 4

 FK =
n
(121 ,19)²
=
2 ×3
= 2.447,836017
 JK (X) = ∑xi – FK
= {(18,61)2 + (20,07)2 +.....+(22,44)2} – 2. 447,836017
=15,35408333
∑ Ti ²
 JK (T) = – FK
r
{( 60,43 )2 + ( 60,76 )2 }
= – 2.447,836017
3
= 0,01815
 JK (G) = JK(X) – JK(T)
=15,35408333 – 0,01815
= 15,3359333
JK (T )
 KT Perlakuan =
t−1
0,01815
=
2−1
= 0,01815
JK (G)
 KT Galat =
t( r−1)
15,3359333
=
3 (2−1)
= 3,833983333
KT (Perlakuan)
 F-hit =
KT (Galat )
0,01815
=
3,833983333
= 0,00473397989

Dari F tabel dengan f1 = 1 dan f2 = 4, akan bernilai 7,71 (5%) dan 21,20 (1%)

Tabel analisis varian

Sumber db JK KT F. hit F. Tabel


Keragaman
5% 1%
ns
Perlakuan 4 0,01815 0,01815 0,00473397989 7,7 21,20
Galat 1 15,3359333 3,833983333 1
Total 5 15,35408333
ns= Non signifikan
 CV =
√ KT Galat × 100%
Rataan total
√ 3,83398333
= × 100%
20,19833333
= 9,694146425%
CV < 15%

Maka data menyebar normal dan varians perlakuan homogen.

Kesimpulan:

H0 diterima, atau H1 ditolak/diterima pada taraf signifikasi manapun karena

P<0,05, yang artinya (Tidak ada pengaruh pemberian pakan amoniasi terhadap kadar

BUN kambing Kejobong bunting trimester terakhir.

Anda mungkin juga menyukai