Anda di halaman 1dari 51

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADITIVE TEPUNG BAWANG DAYAK

(Elutherine bulbosa) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMANS


BROILER

SKRIPSI

Oleh:
AYUBRATMAN
NPM. 217.010.410.004

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2022
PENGARUH PEMBERIAN FEED ADITIVE TEPUNG BAWANG DAYAK
(Elutherine bulbosa) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMANS
BROILER

SKRIPSI

Oleh :
AYUBRATMAN
NPM. 217.010.410.004

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. H. Sunaryo, M.Si Ir. M. Farid Wadjdi, M.P


NIDN : 0702075701 NIDN : 0028086101

Mengesahkan Mengesahkan
Dekan Fakultas Peternakan Ketua Prodi Peternakan
Universitas Islam Malang Fakultas Peternakan
UNISMA

Dr.Ir. Inggit Kentjonowaty, M.P Ir. Dedi Suryanto, M.P


NIDN : 0724076101 NIDN : 0711106301
PENGARUH PEMBERIAN FEED ADITIVE TEPUNG BAWANG DAYAK
(Elutherine bulbosa) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMANS
BROILER

SKRIPSI

Oleh :
AYUBRATMAN
NPM. 217.010.410.004

Skripsi ini telah di pertahankan dihadapan Dewan Penguji


pada hari Senin Tanggal 20 Februari Tahun 2023 dinyatakan telah
memenuhi Persyaratan.

Mengesahkan,
Majelis Penguji

Ketua Anggota

Ir. Sri Susilowati, M.M Nisa’us Sholikhah, Spt, M.pt


NIDN : 0021046104 NIDN : 0725089302

Anggota Anggota

Ir. H. Sunaryo, M.Si Ir. M. Farid Wadjdi, M.P


NIDN : 0702075701 0028086101
RINGKASAN

Ayubratman. “Pengaruh Pemberian Feed aditive Tepung Bawang Dayak


(Elutherine bulbosa) Pada Pakan Terhadap Performans Broiler”.
(Dibimbing oleh Ir. H. Sunaryo, M.Si sebagai Pembimbing Utama dan Ir. M
Farid Wadjdi, M.P sebagai Pembimbing Anggota).
Penelitian ini dimulai pada Tanggal 18 Oktober 2022 hingga 22
November 2022. Berlokasi di kandang broiler milik Bapak Mardi, di Desa
Wonorejo, Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
pengaruh pemberian tepung bawang Dayak terhadap performans broiler
fase setelah brooding.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu broiler umur 15
hari dengan jumlah 64 ekor, kandang yang digunakan yaitu kandang
terbuka lalu di sekat menggunakan bambu dengan tiap kotak berisi 4 ekor
ayam, peralatan, pakan menggunakan pakan komersial, tepung bawang
Dayak. Metode penelitian yang digunakan yaitu percobaan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan 4 ulangan. Untuk
pemberian perlakuan adalah P0: Pakan Basal tanpa pencampuran, P1
Pakan Basal ditambahkan dengan tepung bawang Dayak sebanyak 1,5
gram, P2 Pakan Basal ditambahkan dengan tepung bawang Dayak
sebanyak 2,0 gram, P3 Pakan Basal ditambahkan dengan tepung bawang
Dayak sebanyak 2,5 gram. Variabel yang diamati yaitu konsumsi pakan,
pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Data yang diperoleh dari
hasil penelitian di lapangan akan ditabulasi menggunakan software
Microsoft Exel dengan analisis ragam rancangan acak lengkap dan
dilanjutkan dengan BNT (Beda Nyata Terkecil)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung bawang
Dayak tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, tetapi
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, dan
konversi pakan (P<0,05) Adapun nilai rata-rata pada konsumsi pakan
yaitu P0: 2931,00 P1: 2936,75 P2: 2944,25 P3: 3024,00. Nilai rata-rata
pada pertambahan bobot badan yaitu P0: 1317,50ᵃ, P1: 1378,75ᵇ, P2:
1452,50ᶜ, P3: 1495,00ᵈ dan nilai rata-rata konversi pakan P0: 2,23ᶜ, P1:
2,13ᵇ, P2: 2,03ᵃ, P3: 2,02ᵃ
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Pemberian tepung Bawang
Dayak pada pakan broiler tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan,
tetapi berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan, dan konversi
pakan. Dosis pemberian tepung Bawang Dayak sebanyak 2,0% adalah
dosis optimum pengaruh terhadap meningkatkan performans broiler.
Disarankan perlu dilakukan penelitian dengan penambahan tepung
bawang Dayak pada broiler yang dipelihara pada kandang close house.

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

AYUBRATMAN, NPM 217.010.41.004 Dilahirkan di Benteng

Manggarai Barat pada tanggal 07 Juli 1997. Putra dari Yusuf

Mahalang (Alm) dan Ibu Halusia Sanusi Alamat Jln alo Tanis

Rt 002/ RW 003 Kabupaten Manggarai Barat.

Pendidikan :

 Madrasah Ibtidaiyah Labuan Bajo Kabupaten Manggarai

Barat selesai pada tahun 2011.

 Sekolah Menegah Pertama selesai pada tahun 2014 di

MTs Darussalam Labuan Bajo Kabupaten Manggarai.

 Sekolah Menengah Atas selesai pada tahun 2017 di Man

Mabar Labuan Bajo Kabupaten Manggarai.

 Terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas

Peternakan, Jurusan Peternakan Universitas Islam Malang

sejak tahun 2017.

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Pemberian Feed Aditive Tepung Bawang Dayak

(Elutherine bulbosa) Pada Pakan Terhadap Performans Broiler” skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar strata satu (S-

1) Sarjana Perternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Islam Malang.

Penulis menyadari tanpa bantuan, dukungan, serta bimbingan dari semua

pihak baik moril maupun materil tidak mungkin skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada Yth:

1. Kedua orang tua, Bapak Yusuf Mahalang (alm) dan terkhusus

untuk Ibunda tercinta Halusia Sanusi serta kakak, adik beserta

keluarga besar yang tidak henti-hentinya memberikan Do’a,

dukungan dan semangat.

2. Dr. Ir. Inggit Kentjonowaty, MP selaku Dekan Fakultas Peternakan

Universitas Islam Malang.

3. Dr. Ir. H. Sunaryo, MSi dan Bapak Ir. M Farid Wadjdi, M.P selaku

Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan

selama penelitian dan penyusunan skripsi.

4. Ir. M Farid Wadjdi, M.P selaku dosen fakultas peternakan yang

selalu memberikan support selama penelitian.

5. Ir. Dedi Suryanto, MP selaku Ketua Jurusan/Kaprodi Perternakan

yang selalu mendukung serta mengingatkan mahasiswa untuk

iii
segera menyelesaikan skripsi sesuai target.

6. Bapak Mardi selaku orang yang punya kandang telah memberikan

ilmu lapangan mengenai seputar peternakan dan kisah inspiratif

lainnya.

7. Tim Penelitian Saudara Farih, Saudara Al Jufin, Saudara Bahi,

Saudara Rijal dan Saudara Helmi yang selalu memberikan

dukungan dan bantuan selama Penelitian.

8. Teman-teman Seperjuangan kelas A angkatan 2017.

9. Kepada Ibu Zulfatun (alm) selaku Ibu Kos yang telah banyak

memberikan nasihat-nasihat bijaknya.

iv
DAFTAR ISI

RINGKASAN.................................................................................................i
RIWAYAT HIDUP........................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian..............................................................................2
1.5 Hipotesis.................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4


2.1 Broiler.....................................................................................................4
2.2 Kebutuhan Nutrisi...................................................................................6
2.3 Feed Aditive............................................................................................7
2.4 Tepung Bawang Dayak (Elutherine bulbosa)........................................8
2.5 Performance Broiler...............................................................................8
2.6.1 Konsumsi Pakan...........................................................................9
2.6.2Pertumbuhan Bobot Badan (PBB)...............................................10
2.6.3 Feed Conversion Ratio (FCR).....................................................11

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN.........................................14


3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................14
3.2 Materi dan Metode...............................................................................14
3.3 Variabel atau Parameter yang Diamati................................................15
3.4 Prosedur Penelitian..............................................................................16
3.5 Analisa Data.........................................................................................17
3.6 Batasan Istilah......................................................................................18

BAB VI HASIL PENELITIAN.....................................................................19


4.1 Konsumsi Pakan..................................................................................19
4.2 Pertambahan Bobot Badan..................................................................19
4.3 Konversi Pakan....................................................................................20

BAB V PEMBAHASAN.............................................................................22
5.1 Konsumsi Pakan..................................................................................22

v
5.2 Pertambahan Bobot Badan..................................................................23
5.3 Konversi Pakan....................................................................................25

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................29


6.1 Kesimpulan...........................................................................................29
6.2 Saran....................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................30

LAMPIRAN.................................................................................................31

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Broiler...............................................................5

Tabel 2. Konsumsi Pakan..........................................................................18

Tabel 3. Pertambahan Bobot Badan.........................................................19

Tabel 4. Konveri Pakan..............................................................................20

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman


Gambar 1: Grafik Sistem Pencernaan Ayam..............................................4

Gambar 2: Grafik Rata-rata Konsumsi Pakan...........................................22

Gambar 3: Grafik Pertambahan Bobot Badan...........................................23

Gambar 4: Grafik Konversi Pakan.............................................................25

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


Lampiran 1. Analisis ragam pengaruh pemberian tepung bawang
Dayak terhadap konsumsi pakan pada broiler.....................
Lampiran 2. Analisis ragam pengaruh pemberian tepung bawang
Dayak terhadap pertambahan bobot badan.........................
Lampiran 3. Analisis ragam pengaruh pemberian tepung bawang
Dayak terhadap konversi pakan...........................................
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian..................................................................39

ix
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Broiler merupakan salah satu ternak penghasil daging yang

banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia sebegai protein hewani.

Broiler merupakan tipe ayam pedaging yang telah dikembangbiakkan

secara khusus untuk pemasaran pada umur yang relatif muda,

mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan

timbunan daging yang banyak. Ciri-ciri broiler mempunyai tekstur kulit dan

daging yang lembut. Kondisi ayam broiler yang baik dipengaruhi oleh

pembibitan, pakan, dan pemeliharaannya (Ensminger, 1992).

Pemakaian antibiotik pada unggas dapat ikut menyelinap ke dalam

produk ternak (daging dan telur), sehingga terakumulasi dan menjadi

residu. Residu tersebut mempunyai efek yang kurang menguntungkan

terhadap kesehatan konsumen, antara lain terjadi resistensi bakteri

(bakteri kebal terhadap antibiotik) dan sensitifitas pada konsumen.

Pemberian antibiotik juga bisa menganggu keseimbangan mikroba dalam

saluran pencernaan inangnya. Bawang Dayak sebagai Antioksidan dan

memiliki zat Bio aktif yang mengandung senyawa flavonoid 3,31% saponin

1,25% tannin 2,76% alkaloid 0,66% fenol 5,66% dan steroid 0,58%.

(Imanullah, A.S., 2021)

Flavonoid memiliki manfaat anti kanker dan juga sebagai antiviral,

antiinflamasi serta dapat anti radikal bebas (Indrawati dan Razimin, 2013).

Senyawa alkaloid berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri gram

1
positif dan gram negatif. Saponin berperan dalam proses pencernaan

dengan cara meningkatkan permeabilitas dinding sel pada usus dan

meningkatkan penyerapan zat makanan. Saponin yang dalam ransum

akan meningkatkan transportasi nutrisi antar sel (Habibah dkk., 2012).

Berdasarkan hal di atas penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai khasiat pemberian ekstrakusus bawang dayak

(Eleutherine bulbosa). sebagai feed additive yang berpengaruh terhadap

mutu ayam di dalamnya dapat meningkat.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pemberian feed aditif tepung bawang dayak

terhadap performans broiler yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan

bobot badan, dan konversi pakan.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian

tepung bawang dayak terhadap performans broiler yang meliputi

konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peternak

serta penelitian ini sebagai sumber pengetahuan, informasi dan referensi

mengenai pengaruh pemberian feed aditif tepung bawang Dayak

(Elutherine bulbosa) pada pakan terhadap performans broiler.

2
1.5. Hipotesis

Tingkat pemberian feed aditif tepung bawang dayak tentu nyata

terhadap performans broiler

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Broiler

Ayam ras pedaging disebut juga broiler merupakan jenis ras

unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki ciri

pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, koversi pakan rendah, siap

dipanen pada umur relative muda, serta menghasilkan daging berserat

lunak (Hardjoswaro dan Rukminasih, 2000). Broiler salah satu sumber

protein hewani yang murah, dibanding dengan daging yang lain.

Kenggulun broiler yakni pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga dapat

dijual sebelum usia 5 minggu, dengan bobot badan rata-rata 1,5 kg.

Broiler sangat efesien dalam merubah pakan menjadi daging. Pakan

merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan keberhasilan

pemeliharaan ayam, khususnya broiler. Biaya pakan mencapai 60%-70%

dari total biaya produksi dan meningkatkan efesiensi protein. Penggunaan

bahan pakan lokal menjadi alternatif untuk menekan biaya produksi.

Bahan pakan yang digunakan tentunya harus memiliki kandungan gizi

utama yang berperan penting bagi pertumbuhan broiler adalah protein,

energi karbohidrat dan lemak (Situmorang dkk, 2013).

Broiler bertumbuh sangat cepat dan mampu mengubah makanan

yang dimakan menjadi daging dengan sangat efesien, tetapi kelebihannya

itu harus ditunjang dengan pemeliharaan yang baik, tanpa pemeliharaan

yang baik daya tahan tubuhnya akan menurun dan mudah terserang

penyakit (Usmiati, 2010).

4
2.2 Sistem Pencernaan Broiler

Sistem pencernaan berperan vital dalam ekstrasi nutrient dari

pakan dan penyerapannya untuk dapat digunakan oleh sel tubuh, kunci

utama yang terjadi dalam sistem pencernaan adalah kemampuannya

untuk mencerna pakan yang memungkinkan nutrient tersebut diserap

tubuh (Kompiang, 2009).

Saluran pencernaan ternak unggas terdiri dari saluran utama atau

organa alimentara dan saluran pendukung atau organ assesoria. Saluran

pencernaan utama secara berurutan adalah mulai dari paruh (beak),

esophagus, tembelok (crop), proventrikulus, ventriculus (gizzard), usus

halus, sekum, usus besar, dan kloaka (vent). Sedangkan organ

pendukung tersebut merupakan kesatuan suatu sistem pencernaan

sehingga terjadilah gerak peristalik, sekresi asam lambung, sekresi enzim,

sekresi elektronik dan hormone (Widodo, 2018). Berikut gambar dari

sistem pencernaan pada ayam dapat dilihat dibawa ini:

Gambar 1. Sistem pencernaan Ayam

5
2.2 Kebutuhan Nutrisi

Pada ayam pedaging periode starter umur 0-3 minggu memerlukan

energi metabolis sebesar 3080 Kkal dan protein antara 23-24%.

Sedangkan pada broiler fase finisher umur 3-6 minggu memerlukan energi

metabolis sebesar 3080-3190 Kkal dan protein 19-21% (Wahju, 2004).

Ayam mendapat protein dari makanan dalam keadaan yang mentah,

dengan demikian zat-zat makanan seperti protein berada dalam keadaan

mentah. Protein mentah kadang-kadang memperlihatkan ketahanan

terhadap perombakan oleh enzim yang harus didenaturasi, sehingga

bentuk protein yang tiga dimensi dirombak menjadi serat-serat tunggal,

selanjutnya perombakan terjadi tiap ikatan peptide (Rizal, 2006).

Percepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh strain, jenis kelamin, pakan

faktor lingkungan dan kebutuhan nutrisi.

Tabel 1. Standar kebutuhan nutrisi

Nutrisi Starter Finisher

Proptein kasar (%) Min. 19 Min. 19

Energi kkal (%) Min. 2900 Min. 2900

Serat kasar (%) Maks 6 Maks 6

Lemak kasar (%) Maks 7,4 Maks 7,4

Kalsium (%) 0,9-1,2 0,9-1,2

Fosfor (%) 0,6-1 0,6-1

Sumber: Badan Standarisasi Nasional. (2006)

6
2.3 FEED ADDITIVE

Additive adalah bahan pakan tambahan yang diberikan pada ternak

dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak maupun kualitas

produksi. Zat additive yang diberikan pada ternak digolongkan menjadi 4

yaitu: Vitamin tambahan, Mineral tambahan, Antibiotik, Anabolik

(Hormonal), Agroindustri. (Agustina 2006) Feed additive atau imbuhan

pakan adalah setiap pakan yang tidak lazim dikonsumsi ternak sebagai

pakan yang sengaja ditambahkan, memiliki atau tidak nilai nutrisi, dapat

mempengaruhi karakteristik pakan atau produk ternak. Bahan tersebut

memiliki mikroorganisme, enzim, pengatur keasaman, mineral, vitamin

dan bahan lain tergantung pada tujuan penggunaan dan cara

penggunaannya (Zahid, 2012). Feed additive merupakan bahan pakan

tambahan yang diberikan kepada ternak melalui pencampuran pakan

ternak. Bahan tersebut merupakan pakan pelengkap yang bukan zat

makanan. Penambahan feed additive dalam pakan bertujuan untuk

mendapatkan pertumbuhan ternak yang optimal. Feed additive ada dua

jenis yaitu feed additive alami dan sintetis (Prayer. 2004).

Menurut Ravindran (2012), feed additive dapat digolongkan menjadi dua

macam, yaitu nutritive feed additive dan non nutritive feed additive.

Nutritive feed additive ditambahkan ke dalam ransum untuk melengkapi

atau meningkatkan kandungan nutrien ransum, misalnya suplemen

vitamin, mineral, dan asam amino. Non nutritive feed additive tidak

mempengaruhi kandungan nutrien ransum, kegunaannya tergantung pada

7
jenisnya, anatara lain untuk meningkatkan palatabilitas (flavoring/pemberi

rasa, colorant/ pewarna), pengawet pakan (antioksidan), penghambat

mikroorganisme patogen dan meningkatkan kecernaan nutrient (antibiotik,

probiotik, prebiotik), anti jamur, membantu pencernaan sehingga

meningkatkan kecernaan nutrien (acidifier, enzim).

2.4 Tepung Bawang Dayak (Eleutherine Bulbosa)

Bawang dayak memiliki nama ilmiah Eleutherine palmifolia, nama

ilmiah lain dari Eleutherine palmifolia adalah Eleutherine bulbosa dan

Eleutherine americana yang tergolong dalam famili Iridaceae. Eleutherine

palmifolia ini berasal dari Amerika tropis yang tumbuh subur di Indonesia

letaknya di Kalimantan Tengah. Kegunaan E. palmifolia sebagai obat

penyembuhan berbagai macam penyakit. Bawang Dayak (Eleutherine

bulbosa) merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sering

digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai tanaman obat. Bawang Dayak

mengandung beberapa senyawa bioaktif seperti alkaloid, steroid,

glikosida, flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tanin (Galingging, 2007).

Klasifikasi bawang dayak menurut Permadi (2008) sebagai berikut.

Kindom : Plantae
Divisi : Magnoliophita
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Iridaceae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherine bulbosa

8
Morfologi tanaman Elutherine bulbosa adalah memiliki bentuk daun

seperti pita panjang yang memiliki ukuran panjang 15-20 cm, lebar daun

Elutherine bulbosa berkisar 3-5 cm, serta memiliki warna daun hijau.

Bentuk pertulangan daunnya sejajar, tepi daun licin, dan hidup

bergerombol atau berumpun. Di Indonesia ditemukan pada ketinggian

600-1500 mdpl. yang berukuran kecil dapat dijadikan sebagai pelengkap

hiasan di sudut-sudut ruangan. Di daerah lain tanaman ini memiliki

sebutan seperti bawang kapal, teki sabrang, luluwa sapi, babawangan

beureum, dan bawang siyem (Agromedia, 2008) Elutherine bulbosa

hampir menyerupai bawang merah namun perbedaannya dapat dilihat

dari ukuran bulat telur yang lebih kecil, warna merah menyala, tidak

berbau, serta tidak berfungsi sebagai bahan penyedap masakan.

Budidaya Elutherine bulbosa kerap ditemui sebagai tanaman hias, karena

memiliki bentuk bunga yang cantik berwarna putih.

2.5 Performance Broiler

2.5.1 Konsumsi Pakan

Ternak mengkonsumsi pakan adalah untuk hidup pokok, tumbuh

dan berproduksi, sehingga jumlah pakan yang telah dikonsumsi

mempengaruhi pertumbuhan (Anggorodi, 1985). Pemberian pakan

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan,

pemeliharaan, dan produksi (Suprijatna dkk., 2005). Wahju, (1992)

menyatakan bahwa ternak mengkonsumsi pakan untuk memenuhi

kebutuhan akan energi dan nutrien lainya dalam tubuh. Hal ini sangat

9
ditentukan kandungan energi, serta imbangan nutrien yang ada di

dalamnya. Konsumsi pakan ayam dipengaruhi beberapa hal antara lain

besar dan bangsa ayam, tahap produksi, ruang tempat pakan, temperatur,

keadaan air minum, penyakit dan zat makanan terutama kandungan

energi yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ayam broiler tersebut.

Semakin tinggi konsumsi pakan maka semakin baik pula perkembangan

ayam tersebut (Hidayat dkk., 2016).

2.5.2 Pertambahan Bobot Badan (PBB)

Pertambahan adalah suatu proses peningkatan ukuran tulang, otot,

organ dalam dan bagian tubuh yang terjadi sebelum lahir (prenatal) dan

setelah lahir (postnatal) sampai mencapai dewasa (Ensminger, 1992).

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah galur ayam, jenis

kelamin, dan faktor lingkungan (Bell dan Weaver, 2002). Salah satu

kriteria untuk mengukur pertumbuhan adalah dengan mengukur

pertambahan bobot badan. Pertambahan bobot badan merupakan

kenaikan bobot badan yang dicapai oleh seekor ternak selama periode

tertentu. Ayam broiler merupakan ayam yang memiliki ciri khas tingkat

pertumbuhan yang cepat sehingga dapat dipasarkan dalam waktu singkat.

Pertambahan bobot badan diperoleh dengan pengukuran kenaikan bobot

badan melalui penimbangan berulang dalam waktu tertentu misalnya tiap

hari, tiap minggu, atau tiap bulan. (Tillman dkk., 1991). Ross (1997)

menyataka bahwa pertambahan bobot badan ayam berlangsung sesuai

dengan kondisi fisiologis ayam, yaitu bobot badan ayam akan ke arah

10
bobot badan dewasa. Perubahan bobot badan membentuk kurva

sigmoid yaitu meningkat perlahan-lahan kemudian cepat dan perlahan lagi

atau berhenti. Secara garis besar, terdapat dua faktor yang

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, yaitu interaksi antara faktor

genetik dan faktor lingkungan. Pertambahan bobot badan dan produksi

ternak sangat dipengaruhi oleh kandungan serat kasar dalam ransum

(Mangisah dkk., 2009)

2.5.3 Feed Conversion Ratio (FCR)

Pada dasarnya, FCR adalah singkatan bahasa Inggris dari kata

Feed Convertion Ratio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan

yang dikonsumsi dengan jumlah bobot ayam broiler yang dihasilkan.

Semakin kecil nilai FCR maka akan semakin baik (Swarta, 2014). Jumlah

pakan yang digunakan mempengaruhi perhitungan konversi ransum atau

Feed Converstion Ratio (FCR). FCR merupakan perbandingan antara

jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertumbuhan berat badan.

Angka konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan

untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit (Suprijatna dan

Kartasudjana, 2006). Semakin tinggi konversi ransum berarti semakin

boros ransum yang digunakan (Fadilah dkk., 2007).

Keberadaan FCR membantu untuk terus berusaha meningkatkan

produktivitas ayam broiler, terutama dalam hal manajemen pemberian

pakan. Karena pada umumnya, 70-80% penggunaan biaya dalam usaha

peternakan ayam akan habis untuk pembelian pakan. Sesuai dengan

11
pengertiannya, FCR adalah rasio antara pakan yang dikonsumsi dengan

hasil daging yang didapatkan Swarta, (2014). Untuk menghitung FCR

ayam broiler, dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Total Konsumsi Pakan (Kg)

FCR =

Total Bobot Badan Ayam (Kg)

12
BAB III

MATERI DAN METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 18 November 2022

sampai tanggal 22 November 2022 Berlokasi di Tempat Dusun Krajan

Tengah, Desa Wonorejo, Kecematan Lawang, Kabupatan Malang,

Provinsi Jawa Timur.

3.2. Materi dan Metode

3.2.1. Materi

Adapun materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Feed

Aditive, Tepung Bawang Dayak (Elutherine bulbosa), dan Broiler fase

Brooding. Serta alat-alat yang digunakan seperti tempat pakan, tempat

minum dan timbangan.

3.2.2 Metode

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini percobaan dengan

menggunakan rancangan acak lengkap. Adapun perlakuan dalam

penelitian ini 4 perlakuan 4 ulangan dan masing-masing unit ada 4 ekor

jadi jumlah broiler 4x4x4 = 64 ekor

13
Ada 4 Perlakuan yaitu:

PO = Pakan Basal (Starter-Finisher) tanpa pemberian tepung bawang


Dayak
P1 = Pakan Basal + tepung Bawang Dayak 1,5%
P2 = Pakan Basal + tepung Bawang Dayak 2,0%
P3 = Pakan Basal + tepung Bawang Dayak 2,5%

3.3. Variabel atau Parameter yang Diamati


Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Konsumsi pakan.

b. Pertambahan Bobot Badan (PBB).

c. Konversi Pakan (FCR)

3.5 Prosedur Penelitian

3.3.1. Persiapan

Adapun persiapan yang dilakukan diantara nya adalah sebagai

berikut :

 Pembuatan Tepung Bawang Dayak :

a. Bawang Dayak dibersihkan dari akar dan kotoran yang

masih menempel

b. Pengirisan tipis-tipis

c. Pengeringan di bawah sinar matahari

d. Pengovenan pada suhu 60℃

e. Penggilingan

 Sebelum DOC masuk ke kandang perlu dilakukan pembersihan

dan istirahat kandang minimal 14 hari untuk mengurangi resiko

bakteri maupun virus.


14
 Persiapan kandang serta peralatan (tempat pakan, minum,

brooder, chikguard, tirai dan alat-alat yang diperlukan lainnya.

 Persiapan DOC, pakan, Vaksin, Vitamin serta persipan yang

dibutuhkan pada pemeliharaan standar broiler

 DOC datatang dan melakukan adaptasi selama 7-8 hari dengan

pemeliharaan yang ketat dan pada hari ke 6 pemberian tanda

(perlakuan dan ulangan) pada masing-masing ayam, kandang

ditaburi dengan sekam pada lantai dengan ketebalan 3-5 cm.

Tempat paka, minum, chick guard, lampu serta pemanas harus

terpasang 2 hari sebelum ayam masuk kandang. Tinggi chick guard

yang baik adalah 40-50 cm, dapat terbuat dari seng, kayu atau

bambu. Pemanas diletakkan ditengah chick guard dengan

ketinggian 1,25 cm, perhatikan arah panas dan temperaturnya.

Pemakain koran diatas liter hanya 1 lapis dan dipaki pada hari

pertama saja. Insensitas cahaya dalam kandang minimal 20 lux,

atau setara dengan 10 watt atau 60 watt lampu per chick guard

dengan ketinggian 170 cm. Untuk petugas yang keluar masuk

 kandang disediakan celupan desinfektan atau hand sprayer.

Setelah semua persiapan telah dilakukan, desinfeksi ke seluruh

bagian kandang harus dilaksanakan. Persiapan pemberian Feed

additive tepung bawang Dayak

 Perlakuan pemberian tepung bawang Dayak pada hari ke 15 :

a. Penimbangan dan pencampuran tepung bawang Dayak

dengan pakan basal

15
b. Memperhatikan dan memungkinkan untuk dipindah ke kandang

kelompok perlakuan

c. Persiapan kontinuitas pakan dan bawang Dayak sesuai dengan

kosentrasi

 Setiap hari dihitung konsumsi pakan dan dilakukan penimbangan

setiap minggu untuk menghitung PBB.

 Pada hari ke 35 Panen

 Analisa

3.6. Analisis Data

Data yang diperoleh akan ditabulasi dengan menggunakan

Microsoft excel, kemudian dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap

dengan menggunakan 4 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Apabila

terdapat perbedaan dalam perlakuan maka dilakukan Uji nyata beda

terkecil (Steel and Torrie, 1992).

3.7. Batasan Istilah

 Feed Additive adalah suatu bahan atau kombinasi bahan yang

ditambahkan, biasanya dalam kuantitas yang kecil, kedalam

campuran makanan dasar atau bagian dari padanya, untuk

memenuhi kebutuhan khusus, contohnya additive bahan

konsentrat, additive bahan suplemen, additive bahan premix,

additive bahan makanan (Hartadi et. al., 1991)

16
 Tepung Bawang dayak (Elutherine bulbosa) mengandung senyawa

bioaktif seperti alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik,

saponin, triterpenoid, tanin (Galingging, 2007).

17
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Konsumsi Pakan

Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung

bawang Dayak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi

pakan pada broiler selama umur 15 hari sampai umur 35 hari.

Adapun rata-rata konsumsi pakan selama penelitian dapat dilihat

pada table 3. Konsumsi pakan broiler komulatif umur 15 sampai 35 hari.

Tabel 3. Konsumsi Pakan

Perlakuan Rata-rata (Gr/ekor/hari)

PO 2931,00

P1 2936,7

P2 2944,25

P3 3024,00

4.2 Pertambahan Bobot Badan

Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung

bawang Dayak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot

badan pada broiler selama umur 15 hari sampai umur 35 hari.

Adapun rata-rata pertambahan bobot badan broiler dan Notasi BNT

selama penelitian dapat dilihat pada tabel 4. Konsumsi pakan broiler

komulatif umur 15 sampai 35 hari.


18
Tabel 4. Pertambahan bobot badan broiler dan Notasi BNT 0,05 komulatif

umur 15 sampai 35 hari

Perlakuan Rata-rata (%) Notasi BNT (0,05)

PO 1317,50 a

P1 1378,75 b

P2 1452,50 c

P3 1495,00 d

4.3 Konversi Pakan (FCR)

Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung

bawang Dayak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan

pada broiler selama umur 15 hari sampai umur 35 hari.

Adapun rata-rata konversi pakan broiler dan Notasi BNT selama

penelitian dapat dilihat pada tabel 5. konversi pakan broiler komulatif umur

15 sampai 35 hari.

19
Tabel 5. konversi pakan broiler dan Notasi BNT 0,05 komulatif umur 15

sampai 35 hari

Perlakuan Rata-rata (%) Notasi BNT (0,05)

PO 2,23 c

P1 2,13 b

P2 2,03 a

P3 2,02 a

20
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Konsumsi Pakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung Bawang

Dayak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan pada

broiler selama umur 15 hari sampai umur 35 hari. Hal tersebut terjadi

karena menurut Winarno, (2004) tepung Bawang Dayak memiliki rasa

sepat dan pahit sehingga tidak meningkatkan palatabilitas. Pada sisi lain

energi pakan sebagai pembatas konsumsi pakan adalah sama, Hal ini

tidak seperti hasil penelitian Arvaind, dkk (2013) yang menyatakan bahwa

penambahan biji papaya memiliki rasa yang tajam dan pahit. Hal tersebut

yang memungkinkan terjadinya biji papaya dapat menurunkan

palatabilitas pakan sehingga konsumsi pakan menurun. Hal tersebut

sesuai dengan Wiryawan dkk, (2013) yang menyatakan bahwa jumlah

konsumsi pakan sangat ditentukan oleh kandungan nutrisi dalam pakan

terutama energi. Kandungan energi zat pakan yang tinggi menyebabkan

konsumsi pakan menurun, begitu pula sebaliknya apabila kandungan

nutrisi dan energi pada pakan semakin rendah maka konsumsi pakan

akan meningkat. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan

energi dalam tubuh broiler. Data rata-rata perlakuan terhadap konsumsi

pakan tersedia pada grafik di bawah ini.

21
3024

3000 2944.25
2931 2936.75

P0 P1 P2 P3

Gambar 2: Grafik Rata-rata Konsumsi Pakan

Hasil rata-rata konsumsi pakan dari grafik di atas Nampak

cenderung meningkat dengan penambahan tepung Bawang Dayak.

Namun tidak menimbulkan perbedaan yang nyata. Konsumsi pakan ini

tidak beda jauh dari konsumsi pakan komulatif umur 15 hari sampai 35

hari dari standar konsumsi pakan starin Cobb 2,996 gram (Cobb Vantress

2020) jika dibandingkan dari penelitian unidajup, (2019) dengan

pemberian biji pepaya yang menurunkan konsumsi pakan P0 2,056 dan

P3 2,007. Hasil penelitian ini jauh lebih baik karena mendekati standar

Cobb.

5.2 Pertambahan Bobot Badan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung Bawang

Dayak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan

pada broiler selama umur 15 hari sampai umur 35 hari. Tepung Bawang

Dayak memiliki beberapa kandungan bio aktif diantaranya adalah

antioksidan, antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkal atau

meredam dampak negatif (Winarti, 2010). Pada saat penelitian kondisi


22
cuaca buruk terjadi hujan deras dan angin sehingga ayam mengalami

stress, tepung bawang dayak berfungsi untuk antioksidan, yang dapat

menangkal radikal bebas sehingga dapat menurunkan tingkat stress yang

terjadi pada broiler (Widiantara dkk, 2018). Selain itu juga bahwa tepung

bawang dayak memiliki kandungan flavonoid yang bertujuan untuk

meningkatkan pertambahan bobot badan pada broiler hal ini sesuai

dengan pendapat (Ding dkk, 2017) yang menyatakan bahwa kandungan

flavonoid sebagai pakan aditif, signifikan meningkatkan pertambahan

bobot badan pada broiler. Terbukti selama ini bahwa bawang termasuk

bawang dayak berperan memperbaiki sisitem pernapasan sehingga

meningkatkan konsumsi oksigen. Peningkatan konsumsi oksigen akan

meningkatkan metabolisme untuk membentuk jaringan tubuh.

Peningkatan pembentukan jaring tubuh akan menghasilkan pertambahan

bobot badan yang lebih tinggi. Berikut nilai rata-rata perlakuan terhadap

pertambahan bobot badan pada broiler pada grafik dibawah ini.

1452ᶜ

1378ᵇ

1317ᵃ

PO P1 P2

Gambar 3: Grafik Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Broiler

23
Hasil rata-rata dan uji BNT 0,05 pertambahan bobot badan dari

grafik di atas dapat di ketauhi bahwa semua perlakuan berbeda nyata

(P<0,05), Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan dosisis

penambahan tepung bawang Dayak sudah dapat meningkatkan

pertambahan bobot badan secara nyata walaupun konsumsi tidak

berbeda nyata.

Pertambahan bobot badan sebagaimana nampak dalam grafik

ternyata lebih rendah dari standar strain Cobb sebesar 1,695 gram. (Cobb

Vantrs, 2020) hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca sehingga ayam

mudah stress dan akan mempengaruhi pertumbuhan terhambat

sebagaimana yang dikemukakan sebelumnya, walaupun sudah diberikan

tepung bawang dayak tapi belum sepenuhnya bisa mengatasi stress

tersebut. Namun jika di bandingkan dengan hasil penelitian Sofa (2022)

dengan perlakuan penambahan tepung gaplek dan koro pedang tidak jauh

beda yaitu sebesar 1,478 kg dalam waktu yang sama. Kemungkinan

standar strain Cobb dipelihara dalam kandang tertutup.

5.3 Konversi Pakan (FCR)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung Bawang

Dayak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konversi pakan pada broiler

selama umur 15 hari sampai umur 35 hari. Hal ini disebabkan oleh

konsumsi pakan tidak berbeda nyata tetapi pertambahan bobot badannya

berbeda nyata. Dengan penambahan tepung Bawang Dayak

24
membuktikan efektivitas metabolisme dalam pembentukan jaringan tubuh

sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya. Berikut data rata-rata

konversi pakan

2.25
2,23

2.2

2.15 2,13 ᵇ

2.1

2.05
2,03 2,02
ᵃ ᵃ
2

1.95

1.9
P0 P1 P2 P3

Gambar 4: Grafik Rata-rata Konversi Pakan

Hasil rata-rata dan uji BNT 0,05 Konversi pakan dari grafik diatas

dapat diketauhi bahwa untuk rataan tertinggi konversi pakan terdapat

pada P0 sebesar 2,23 dan P3 tidak seimbang dengan hasil uji BNT

pertambahan bobot badannya. Hal ini menunjukkan penambahan dosis

tepung bawang Dayak dari P2 2,03 gram menjadi P3 2,02 gram secara

tidak nyata meningkatkan efisiensi pakan.

Sebagaimana rataan dalam grafik di atas jauh lebih besar dari

standar Cobb sebesar 1,7 umur 15 hari sampai 35 hari (Cobb Vantres

2020). Hal ini disebabkan sebagaimana dalam pembahasan pertambahan

25
bobot badan, pencapaian bobot badan dalam penelitian ini jauh dari

standar Cobb, Pada sisi lain tingkat konsumsi pakan dan pertambahan

bobot badan tidak merata, sehingga tidak memberikan suatu pengaruh

pada pertambahan bobot badan. Menurut pendapat Daud (2005)

peningkatan bobot badan persatuan tergantung dari semakin tinggi nilai

konversi ransum dimana semakin banyak ransum yang di butuhkan,

demikian juga sebaliknya semakin rendah nilai konversi ransum berarti

kualitas ransum semakin baik dan pendapat (Endang dkk, 2011) konversi

ransum, selain dipengaruhi oleh banyaknya konsumsi ransum dan

pertambahan bobot badan, juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti

lingkungan dan bentuk ransum.

26
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh pemberian tepung Bawang Dayak

pada pakan terhadap performance broiler dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Pemberian tepung Bawang Dayak pada pakan broiler tidak

berpengaruh terhadap konsumsi pakan, tetapi berpengaruh

terhadap pertambahan bobot badan, dan konversi pakan.

2. Dosis pemberian tepung Bawang Dayak sebanyak 2,0% adalah

dosis optimum pengaruh terhadap meningkatkan performans

broiler.

6.2 Saran

1. Disarankan untuk meningkatkan performans broiler untuk

meningkatkan hasil dan efisiensi pakan dapat menambahkan

pemberian tepung Bawang Dayak sebanyak 2,0%

2. Disarankan perlu dilakukan penelitian dengan penambahan tepung

Bawang Dayak pada broiler yang dipelihara pada kandang close

house.

27
DAFTAR PUSTAKA

Achamanu dan Muherlin. 2011. Ilmu Ternak Unggas. Brawijaya University


Press. Malang.
Akpan, I., and F. A. Adelaja. Production and stabilization of amylase
preparations from rice bran solid medium." World journal of
Microbiology and Biotechnology 20 (2004) : 47-50.
Bake, G. G., E. I. Martins, and S. O. E. Sadiku. 2014. Nutritional
Evaluation of Varying of Cooked Flamboyant Seed Meal
(Delonix regia) on the Growth Performance and Body
Composition of Nile tilapia (Oreochromis niloticus) Fingerlings.
Journal of Agriculture, 3. (4): 233-239.
Budiarti, S.W., dan S.M. Widyastuti. 2011. Aktivitas Antifungal Β- 1,3-
Glukanase Trichoderma Reesei Pada Fungsi Akar
Ganoderma Philippii. Jurnal Widyariset, 14. (2) : 455-560.
Anonymous. Broiler Performance and Nutrition Supplement Tersedia pada
from broiler chickens raised in different commercial production
systems-part i: fuzzy modeling. Engenharia Agrícola, 2019,
39: 1-10. http://www.cobb-vantress.com.
Frazier WL. And Westhhoff DC. 1983. Food Microbiology. Mc.Graw Hill
Publishing Company, Ltd. New Delhi
Hardjosworo, P.S. dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan Produksi Daging
Unggas. Cetakan I. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Khodijah, E. S., dan Wiradimadja, R. (2012). Imbangan Efisiensi Protein
Broiler yang Diberi Ransum Mengandung Ekstrak Kulit
Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain). Students e-
Journal, 1. (1) : 14.
Kompiang, IP. 2009. Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Probiotik
Untuk Meningkatkan Ternak Unggas. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan. Bogor
Linton, R. G and J. T. Abrams. 1990. Animal Nutrition and Veterinary
Dietetic. 3ᵗͪ. W. Green and Son, Limited: London.

28
Mc Donald, P. R. A., Edwards and J. F. H. Greenhalgh. 1988. Animal
Nutrition. Fourth edition. Longman Scientific & Technical Co.
In The United States With John Willey & Sons, Inc. New York.
Mulhimah, T. K., dan Lestari, D. (2021). Peningkatan Performa Ayam
Broiler Dengan Pemberian Feed Aditif Curcumin dan Capsicum
Annum L. Journal of Agriculture and Animal Science, 1. (2) :
75-84.
Poedjiadi, A. dan Supriyanti, F.M.T. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta.
Rizal, Y. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Andalass University Press Padang.
Rubianti, A., PTh, F., Marawali, H. H., dan Budisantoso, E. (2010).
Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Hay Clitoria
Ternatea dan Centrosema cv Cavalcade pada Sapi Bali Lepas
Sapih.
Sariati, Nuraini dan M. Amrullah Palaga. 2020. Pengaruh pemberian
Temulawak (Curcuma xanthorriza, Proxb) dalam Pakan
terhadap Penampilan Produksi Ayam Broiler. Jurnal Ilmiah
Peternakan Halu Oleo: 2. (1) : hal 66-69.
Scanes, C. G., G. Brant and M.E. Ensminger. 2004. Poultry Science. 4ᵗͪ
Eds. Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Yersey.
Scott, M.L. M.C. Nesherim and R.J Young. Nutrition of the Chicken. 3rᵈ.
Mc.Grow-Hill Book Co. Inc. London
Svihus, B. (2014). Function of the Digestive System. Journal of Applied
Poultry Research, 23 (2). 306-314.
Sholihati, A.M., Baharuddin M., dan Santi. 2015. Produksi dan Uji Aktivitas
Enzim Selulase Dari Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Al Kimia, 3
(2) : 78-90.
Siagian, P.L.P.. 1998. Peningkatan Kualitas Pakan Ayam Dengan
Penambahan Enzim: Pengaruh Enzim Terhadap Nilai Daya
Cerna Neraca Nitrogen dan Neraca Energi. Jurnal Kimia
Terapan Indonesia, 8. (2) :19-23.
Situmorang, N. Adiva, L. D. Mahfuds, dan Mahfuds. "Pengaruh Pemberian
Tepung Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) dalam Ransum
Terhadap Efisiensi Penggunaan Protein Ayam Broiler." Animal
Agriculture Journal 2. 2 (2013): 49-56.
Suprijatna, E. Atmomarsono dan Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak
Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta
Tistiana, H., O. Sjofjan, E. Widodo. H. Djunaidi, dan M. H. Natsir. 2018.
Efek Penambahan Enzim Xilanase Dengan Level Serat Pakan
Berbeda Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging.
Jurnal Ternak Tropika. 19 (1) : 27-31.
29
Usmiati, S. 2010. Pengawetan Daging Segar dan Olahan. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor
Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
2004. Kecernaan Protein. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Widodo. E. Ilmu Nutrisi Unggas. Universitas Brawijaya Press, 2018.
Wijayakusuma, H. 2003. Penyembuhan Dengan Temulawak Milenia
Populer. Jakarta
Sukaryana. Y, U. Armomarsono, V.D. Yuniyanto, dan E. Supriyatna. 2011.
Penigkatan Nilai Kecernaan Protein Kasar dan Lemak Kasar
Produk Fermentasi Campuran Bungkil Inti Sawit dan Dedak
Padi pada Broiler. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan 1. (3) :
168-172.

30
Lampiran

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

PO 2915 2940 2920 2949 11724,00 2931,00

P1 2940 2930 2936 2941 11747,00 2936,75

P2 2920 2910 2965 2982 11777,00 2944,25

P3 3195 3025 2968 2908 12096,00 3024,00

473444,00 2959,00

Lampiran 1: Analisis ragam pengaruh pemberian tepung Bawang dayak

terhadap Konsumsi Pakan pada broiler umur 15 – 35 hari.

Faktor Koreksi = (Σ)²/n 473444,00²/16


= 140090896,0
JK Total = (ΣX²/) - FK (2915² + 2940² + 2920² +……+
2908²) – 140090896,0
= 73194,0
JK Perlakuan = (ΣΣX²/r -1) – FK (11724,00² + 11747,00² + 11777,00
+12096,00) -140090896,0 4

= 22886,5
JK Galat = 73194,0 – 22886,5
= 50307,5

31
Tabel Analisis Ragam Konsumsi Pakan
SK Db JK KT Fhitung F Tabel

0,05 0,01
Perlakuan 3 22886,50 7628,83 1,82 3,49 5,95
Galat 12 50307,5 4192,29
Total 15 73194,0

Kesimpulan: Ternyata Fhit < Ftabel berarti penambahan tepung bawang

Dayak tidak berpengaruh nyata (P> 0,05) terhadap

Konsumsi pakan.

32
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

PO 1335 1305 1225 1405 5270,00 1317,50

P1 1465 1325 1340 1385 5515,00 1378,75

P2 1345 1495 1485 1485 5810,00 1452,50

P3 1480 1520 1500 1430 5980,00 1495,00

22575,00 1410,94

Lampiran 2: Analisis ragam pengaruh pemberian tepung Bawang dayak

terhadap Pertambahan Bobot Badan broiler umur 15 – 35

hari.

Faktor Koreksi = (ΣX²/n) = (22575,00/16


= 31851914,1
JK Total = (ΣX²/) – FK = (1335² + 1305² + 1225² + 1405² +
….+ 1430² - 31851914,1
= 126360,9
JK Perlakuan = (ΣΣX²/r -1) – FK (5270,00² + 5515,00² + 5810,00² +
5980,00²) – 31851914,1 4

= 74242,2
JK Galat = 126360,9 – 74242,2
= 52118,8

33
Tabel Analisis Ragam Pertambahan Bobot Badan

SK Db JK KT Fhitung F Tabel

0,05 0,01
Perlakuan 3 74242,2 24747,40 5,70* 3,49 5,95
Galat 12 52118,8 4343,23
Total 15 126360,9
Kesimpulannya : F Hitung > F Tabel 0,05 berarti penambahan
tepung bawang Dayak berpengaruh nyata (P< 0,05)
terhadap Bobot Badan.

Uji BNT = α 0,05 db Galat (√ KT Galat / db Galat)


= 2,179 (√4343,23/12) = 2,179 (65,90/12) = 11,97

Perlakuan Rerata Notasi BNT 0,05


P0 1317,50 a
P1 1378,75 b
P2 1452,50 c
P3 1495,00 d

34
Lampiran 3 : Analisis ragam pengaruh pemberian tepung bawang
Dayak terhadap konversi pakan (FCR) pada broiler
umur 15-35 hari.

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata


1 2 3 4
PO 2,18 2,25 2,38 2,10 8,92 2,23
P1 2,01 2,21 2,19 2,12 8,53 2,13
P2 2,17 1,95 2,00 2,01 8,12 2,03
P3 2,16 1,99 1,91 2,03 8,10 2,02
TOTAL 33,67
RATA-2 2,10

Faktor Koreksi = (ΣX²/n) = (33,67/16


= 70,86
JK Total = (ΣX²/) – FK = (2,18² + 2,25² +……………
+ 2,03² - 70,86
= 0,24
JK Perlakuan = (ΣΣX²/r -1) – FK (8,97² + 8,53² + 8,12² + 8,10²) – 70,86
4
= 0,11
JK Galat = 0,24 – 0,11
= 0,13

35
Tabel Analisis ragam FCR

SK Db JK KT Fhitung F Tabel

0,05 0,01
Perlakuan 3 0,11 0,04 4,00 * 3,49 5,95
Galat 12 0,13 0,01
Total 15 0,24
Kesimpulannya F Hitung > F Tabel 0,05< berarti penambahan tepung
bawang Dayak berpengaruh nyata (P< 0,05) terhadap
FCR

Uji BNT = α 0,05 db Galat (√ KT Galat / db Galat)


= 2,179 (√0,01/12) = (0,01/12) = 0,02

Perlakuan Rerata Notasi BNT 0,05


P0 2,23 c
P1 2,13 b
P2 2,03 a
P3 2,02 a

36
Lampiran 5: Dokumentasi Selama Penelitian
No Foto Dokumentasi Keterangan

1. Proses

Pengovenan tepung

Bawang Dayak

2. Serbuk

Tepung Bawang Dayak

3. Proses pembuatan sekatan untuk


perlakuan

37
4. Pencampuran pakan dan Tepung
Bawang Dayak

5. Pemasangan tirai

6. Penyemprotan kandang

38
7. Pemberian pakan dan air minum

39

Anda mungkin juga menyukai