Disusun oleh :
1. Aprilia (09)
2. Angelina Intan Tiara (06)
3. Anton Setiawan (08)
4. Dava Noverendy Dwi Saputra (11)
5. Febiola Greisca Firdalia Hidayati (15)
6. Halimatus Sa`diyah (18)
7. Husnul Hotimah (20)
8. M. Zendi Maullana (22)
9. Novdiansyah Surya Lukmanta (28)
SMAN I Dringu
Mengetahui,
NIP 196511101989011005
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Kasih dan
AnugrahNya, sehingga karya ilmiah penyusun yang berjudul “Pengaruh
penggunaan limbah daun bawang merah sebagai suplemen untuk memenuhi
kebutuhan nutrien di Desa Kalirejo” dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak akan tersusun tanpa adanya
bantuan, dorongan semangat, serta bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang setulus - tulusnya
kepada:
Karena kebaikan semua pihak yang telah penyusun sebutkan tadi maka
penyusun bisa menyelesaikan karya ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Karya
ilmiah ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi penyusun sudah berusaha
sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................ii
KATA PENGANTAR ..................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................2
iv
A. Kesimpulan ....................................................................... 14
B. Saran .................................................................................. 14
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daging kambing seperti halnya daging ayam, dapat diterima oleh berbagai
lapisan masyarakat, berbeda halnya dengan daging babi dan sapi ( Sudarmono dan
Sugeng, 2003 ). Hal ini diketahui bahwa laju permintaan daging kambing
meningkat rata-rata 2,7% per tahun, tetapi tidak diikuti dengan ketersediaan
ternak kambing dalam negeri ( Mulyono dan Sarwono, 2004 ).
vi
kebutuhan pokok hidup, pertumbuhan dan reproduksi ternak. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya cerna adalah dengan pemberian
limbah daun bawang merah sebagai pakan suplemen karena limbah daun bawang
merah mempunyai fungsi untuk memperbaiki dan mempermudah pencernaan,
memperbanyak air ludah serta menghilangkan lendir-lendir dalam kerongkongan.
Limbah daun bawang merah dalam setiap 100 gram mengandung bahan
kering sebesar 74,06%, serat kasar 39,78%, protein kasar 8,17%, lemak 3,61%
( Hasil analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro ). Limbah daun bawang merah memiliki kandungan
nutrien yang cukup baik dengan komponen minyak atsiri berkhasiat sebagai obat
sehingga baik untuk kesehatan
vii
B. Rumusan Masalah
viii
BAB II
KAJIAN TEORI
Limbah daun bawang merah atau biasa disebut jerami bawang merah
merupakan salah satu bahan pakan yang dapat digunakan sebagai suplemen sebab
mempunyai fungsi dalam tubuh untuk memperbaiki dan mempermudah
pencernaan, memperbanyak air ludah serta menghilangkan lendir-lendir dalam
kerongkongan.
Bentuk daun bawang bulat kecil dan memanjang seperti pipa, tetapi ada juga
yang membentuk setengah lingkaran pada penampang melintang daun. Bagian
ujung daun meruncing, sedang bagian bawahnya melebar dan membengkak. Daun
berwarna hijau. Kelopak daun bawang merah bagian luar selalu melingkar
menutup kelopak daun padat pada bagian dalam.
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotyledonae
Famili : Lliliaceae
ix
Genus : Allium
Dalam kondisi normal, bawang merah mengandung alliin dan enzim Allinase
dalam keadaan non aktif, namun bila strukturnya dirusak (ditumbuk/dicincang )
maka enzim allinase akan menjadi aktif dan bereaksi Dengan allin menghasilkan
allisin. Allisin dapat mengikat vitamin B1 dan Membentuk senyawa allitiamin,
yang digunakan sebagai zat perantara untuk Memasukkan vitamin B1 ke dalam
tubuh hewan.
B. Suplemen
x
pelengkap (N, P, K, Ca, Mg, Cl dll) sebagai penyusun tulang dan darah, juga
memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Selain di berikan rumput, daun hijau dan juga makanan konsentrat. Kambing
masih membutuhkan pakan pelengkap dengan kandungan gizi ternak yang belum
terdapat pada 3 jenis makanan sebelumnya. Pemberian pakan pelengkap ini
bertujuan untuk lebih mengoptimalkan lagi pertumbuhan, kesehatan dan produksi
ternak.
C. Kebutuhan Nutrien
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh mahluk
hidup terutama kambing untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
xi
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas
penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan
zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan Wartonah, 2006). Tubuh
memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan fungsinya.
Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan mahluk hidup.
Nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal,
faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan
atau meningkatkan kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat penting bagi kambing karena
nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup.
Pakan yang dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan hidup ternak yang terdiri
dari kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan untuk produksi. Kebutuhan hidup
pokok adalah kebutuhan nutrien untuk memenuhi proses-proses hidup saja tanpa
adanya suatu kegiatan dan produksi (pertumbuhan, kerja dan produksi susu),
sedangkan kebutuhan produksi adalah kebutuhan nutrien untuk pertumbuhan,
kebuntingan, produksi susu, dan kerja. Kebutuhan hidup pokok tergantung pada
bobot badan, semakin tinggi bobot badan ternak maka semakin banyak pula
nutrien yang dibutuhkan. Kebutuhan nutrien untuk produksi tergantung pada
tingkat dan jenis produksi ( Siregar, 1994 ).
xii
D. Kambing
Kambing lokal mempunyai tubuh yang kecil. Kambing jantan bertanduk kecil
sedangkan kambing betina tidak bertanduk. Bobot kambing jantan berkisar 20-30
kg, yang betina berkisar 15-20 kg ( Mulyono dan Sarwono, 2004 ). Kambing ekor
tipis mempunyai ciri ekor yang relatif kecil, tidak ada tanda-tanda berlemak. Bulu
hewan biasanya berwarna putih dan banyak belang-belang hitam sekitar mata,
hidung, dan bagian-bagian lainnya. Umumnya telinganya kecil dan menggantung
( Rangkuti et.al., 1989 ). Kambing ekor tipis merupakan kambing asli Indonesia
dan sekitar 80% populasinya ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
SubPhyllum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Bovidae
Genus : Ovis
xiii
Spesies : Ovis aries ( Wariata, 2000 )
Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk
pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi
cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berambut lurus dan kasar. Panjang
tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter – 1,4 meter, sedangkan
ekornya 12 sentimeter – 15 sentimeter. Kambing tersebar dari Spanyol ke arah
timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia.
Biasanya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor.
xiv
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, semakin tinggi kualitas
survei yang dilakukan. Dalam prakteknya, jumlah objek yang akan disurvei
biasanya sedikit karena kedalaman data lebih penting daripada jumlah data.
Jenis penelitian dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kualitatif. Hal ini
karena penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lingkungan, wawancara
kepada pihak terkait, dan studi pustaka serta memahami materi yang ada di
media sosial.
Sedangkan sampel merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel
digunakan jika populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
seluruh populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya,
xv
tenaga dan waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi
haruslah benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah kira-kira 45 peternak dari keselurusan Desa
Kalirejo. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 1 peternak
yang menggunakan limbah daun bawang sebagai suplemen untuk pakan ternak yang
berdomisili di Desa Kalirejo.
C. Instrumen Penelitian
1. Observasi lingkungan
xvi
yang isinya sesuai dengan kebutuhan dalam pengamatan yang dilakukan
oleh para peneliti.
2. Wawancara
3. Studi pustaka
xvii
Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu
ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun teknik
pengumpulan data yang akan diguinakan dalam penelitian ini adalah
dengan menjawab rumusan masalah sebagai berikut :
xviii
BAB IV
xix
2) Cuci limbah daun bawang merah dan rumput lapang sampai
bersih dari zat kimia.
3) Keringkan sebentar
4) Haluskan limbah daun bawang merah dengan blender. Beri
sedikit air supaya lebih mudah menghaluskannya
5) Selanjutnya haluskan rumput lapang dengan blender. Beri
juga sedikit air supaya lebih mudah menghaluskannya.
6) Jika kedua bahan tersebut sudah dihaluskan, campurkan
limbah daun bawang merah dan rumput yang sudah
dihaluskan ke dalam baskom
7) Jika sudah tercampur, tambahkan dedak ke dalam
campuran bahan tersebut
8) Aduk hingga tercampur merata
9) Jika sudah tercampur merata, masukkan sekitar 2 sendok
makan ke dalam plastic klip.
Dokumentasi
xx
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat dismpulkan bahwa bawang
merah merupakan potensi kearifan local yang ada di Kota Probolinggo
khususnya di daerah Desa Kalirejo. Dari bawang merah tersebut terdapat
limbah daun bawang merah yang merugikan masyarakat dan lingkungan
sekitar. Oleh karena itu, penyusun mengolah limbah tersebut menjadi
suplemen untuk pakan kambing.
Dari penelitian dan pembahasan ini penggunaan limbah daun bawang
merah ( Allium ascalonicum ) sebagai pakan suplemen untuk memenuhi
kebutuhan nutrient pada kambing khususnya pada daerah Desa Kalirejo
sampai taraf 3% belum mampu memenuhi kebutuhan nutrient pada
kambing dan belum mampu membantu pertumbuhan kambing.
B. Saran
Penggunaan limbah daun bawang merah ( Allium ascalonicum )
sebaiknya tidak perlu digunakan sebagai pakan suplemen karena belum
mampu membantu memenuhi kebutuhan nutrient pada kambing.
xxi
DAFTAR RUJUKAN
Albright, M.L., M. R. Langemeier, J. R. Mintert dan T. C. Schoroeder,
1994. Beef Cattle Handbook. University of Winconsin Extention, Kansas.
xxii
Ranjhan, S. K., 1980. Animal Nutrion in Tropics. VIKAS PUB. House
PVT LTD. Samsudin, S., 1979. Bawang Merah Binacipta. Bandung.
xxiii