Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM

GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN


PERSILANGAN IKAN GUPPY
♂ ALBINO YELLOWCOBRA >< ♀ YELLOW COBRA

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun oleh :
Kelompok 6

Candra Adi Purnama (0321013981)


Juita Lusiana Sihombing (0321014031)
Muhammad Fauzan (0321013951)

SEMESTER IV / PAGI

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2023
HALAMAN JUDUL

PRAKTIKUM
GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
PERSILANGAN IKAN GUPPY
♂ ALBINO YELLOWCOBRA >< ♀ YELLOW COBRA

LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


Tugas Akhir Dalam Pelaksanaan Praktikum
Mata Kuliah Genetika dan Pemuliaan Ikan

Disusun Oleh :Kelompok 6


Ketua : Candra Adi Purnama (0321013981)
Anggota : Juita Lusiana Sihombing (0321014031)
Muhammad Fauzan (0321013951)

SEMESTER IV / PAGI

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : PERSILANGAN IKAN GUPPY ♂ ALBINO YELLOW COBRA
>< ♀ YELLOW COBRA”

Kelompok 6

Nama Mahasiswa : 1. Candra Adi Purnama (0321013981)


2. Juita Lusiana Sihombing (0321014031)
3. Muhammad Fauzan (0320014151)

Program Studi : Budidaya Perairan


Waktu Praktikum : 6 Mei - 24 Juni 2023

Telah Diperiksa oleh:

ASISTEN DOSEN 1 ASISTEN DOSEN 2

M. Zulkham Yahya, S.Pi Dinna Firstiany


NPM. 0320013691

Disetujui Oleh :

DOSEN MATA KULIAH DOSEN MATA KULIAH

Tri Yusufi Mardiana, S.Pi, M.Si Linayati, S.Pi, M.Sc


NPP.111000135 NIP. 110414330

DOSEN MATA KULIAH

Wijianto, S.Pi, MSi


NPP. 1115064601

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT


dan sholawat serta salam kita curahkan kepada nabi besar Muhammad
SAW karena dengan rahmat dan hidayah-nya, pembuatan laporan
praktikum ini bisa diselesaikan dalam tempo yang telah ditentukan. Selain
daripada itu, pembuatan laporan praktikum untuk mata kuliah Genetika
dan Pemuliaan Ikan. Laporan akhirpraktikum ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah kontribusi dalam
pembuatan makalah ini
Dalam pembuatan laporan praktikum ini, membahas tentang
Genetika dan Pemuliaan Ikan di Pantai Slamaran dan Informasi ini pun
kami dapat dari hasil praktikum yang telah dilakukan dan dari berbagai
sumber yang telah kami rangkum supaya menjadi kesatuan yang
kompleks, sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Besar harapan kami agar pembuatan laporan praktikum ini
bermanfaat untuk pembaca dan khususnya kami sebagai penyusun.
Walaupun kami menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini mohon untuk dimaklumi.

Pekalongan, Juni 2023

Kelompok 6

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
2.1. Pengertian Genetika......................................................................................... 3
2.2. Persilangan Ikan............................................................................................... 3
2.3. Ikan Guppy ....................................................................................................... 3
2.4. Jenis Ikan Guppy .............................................................................................. 5
2.5. Habitat.............................................................................................................. 5
BAB III METODOLOGI ......................................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................................. 6
3.3. Cara Kerja ........................................................................................................ 6
4.1. Hasil ............................................................................................................. 7
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 7
BAB V PENUTUP............................................................................................... 11
5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 11
5.2. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................... 13

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan guppy merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang hidup
bebas di perairan dan tersebar luas di daerah tropis. Ikan tersebut
banyak dibudidayakan oleh pecinta ikan hias karena keindahan
warnanya. Ikan guppy (Poecilia reticulata) termasuk jenis ikan yang
mudah beradaptasi dan memiliki toleransi tinggi terhadap rentang
temperatur, salinitas, bahkan terhadap perairan tercemar sekalipun
(Araujo,2009). Ikan guppy juga dikenal karena siklus hidupnya yang
cepat, tingkat reproduksi yang tinggi, dan kemampuan untuk beradaptasi
dengan lingkungannya. Selain populer di komoditas ikan hias ikan ini
memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Panjang tubuh maksimal
sekitar 5 – 6 cm. Sirip sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan
menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun
kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun
menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar. Pada jantan,
sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras. Ikan
guppy (P. reticulata) memiliki bentuk sirip ekor dan pola warna tubuh
yang terkait dengan jenis kelamin, dimana jantan memiliki morfologi
yang lebih menarik dibandingkan dengan betina sehingga ikan jantan
lebih diminati oleh masyarakat (Herawati, 2013). Dari segi ekonomi di
pasaran, ikan guppy memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna
yang dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan
dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan
temperatur dan kualitas air lainnya.
Persilangan adalah perkawinan antara individu yang kurang rapat
hubungannya dari rata-rata populasi. Persilangan biasanya diikuti
dengan peningkatan daya hidup. Hasil dari persilangan mempunyai
kesuburan, daya tumbuh dan daya tahan yang tinggi. Heterosis adalah

1
hasil persilangan dari garis keturunan sedarah yang lebih/kurang
kuatnya pada berbagai varietas/hewan (Putriani, 2011)
Dengan dilakukannya praktikum ini dapat diperoleh informasi
mengenai sifat-sifat pewarisan genetik pada ikan ini, dan memahami
bagaimana pewarisan genetik mempengaruhi penampilan fisik dan
perilaku ikan guppy. Sehubungan dengan uraian diatas maka penelitian
ini diambil judul “Persilangan Ikan Guppy Jantan Albino Yellow Cobra
Dengan Betina Yellow Cobra”

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum Genetika dan Pemuliaan


Ikan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana cara ikan guppy berkembang biak

2. Bagaimana cara melihat adanya variasi fenotif pada hasil


persilangan karena adanya gen warna yang dominan

3. Bagaimana cara perhitungan rasio genotipe keturunan ikan dari


persilangan individu jantan & betina yang mempunyai satu sifat beda
yaitu warna

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan yaitu


sebagai berikut :

1. Mengenal cara ikan guppy berkembang biak

2. Mahasiswa mengetahui melihat adanya variasi fenotip pada hasil


persilangan karena adanya gen warna yang dominan

3. Mahasiswa mengetahui rasio genotipe keturunan ikan dari persilangan


individu jantan & betina yang mempunyai satu sifat beda yaitu warna.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Genetika


Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan,
misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan
pada tubuh manusia. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam
bidang genetika ini seperti: gen, genotif, resesif, dominan, alel, homozigot,
heterozigot hendaknya sudah diketahui dan dipahami. Adanya perbedaan
jenis maupun karakter antara individu satu dengan yang lainnya
disebabkan oleh adanya perkawinan. Pada organisme yang berkembang
biak secara seksual. Individu baru adalah hasil kombinasi informasi
genetik yang disumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari
kedua parentalnya. Genetik populasi dapat diartikan sebagai aspek
genotipe dari suatu sekumpulan yang meliputi banyaknya kromosom, alel
(bagian dari kromosom yang berperan dalam hal pembentukan warna,
bulu, bentuk, dll), dan faktor-faktor keturunan yang diwariskan kepada
generasi-generasi berikutnya (Campbell, 2010).

2.2. Persilangan Ikan

Persilangan adalah saat dua individu yang memiliki hubungan


kurang dekat dibandingkan dengan populasi umum dikawinkan. Biasanya,
hasil dari persilangan ini akan meningkatkan kemampuan hidupnya. Selain
itu, keturunan dari persilangan cenderung memiliki sifat kesuburan,
pertumbuhan dan ketahanan yang lebih kuat. Heterosis adalah hasil
persilangan dari garis keturunan sedarah yang lebih/kurang kuatnya pada
berbagai varietas/hewan (Putriani, 2011)

2.3. Ikan Guppy

Ikan hias adalah jenis ikan yang mempunyai daya tarik tersendiri
baik warna, bentuk maupun tingkah lakunya yang unik. Ikan hias juga
mempunyai nilai artistik yang tinggi bagi kehidupan manusia. Ikan hias

3
dapat dinilai dari segi keindahannya yang memberikan rasa puas dan
damai dalam jiwa. Selain itu, ikan hias juga berkaitan erat dengan
pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian dan rekreasi (Kementerian
Pekerjaan Umum, 2013).

2.3.1 Klasifikasi Ilmiah

Adapun klasifikasi ikan guppy menurut Nelson (1984) :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cyprinodontiformes

Famili : Poeciliidae

Genus : Poecilia

Spesies : Poecilia reticulata

Ikan guppy merupakan salah satu jenis ikan hias yang hidup di air
tawar. Ikan guppy jantan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan banyak
diminati masyarakat karena memiliki variasi warna yang menarik dengan
corak sirip yang beragam di bagian ekornya. Salah satu cara untuk
meningkatkan produksi ikan jantan adalah melalui pengarahan kelamin
(Huwoyon et.al., 2008)

Guppy, yang berasal dari keluarga Poeciliidae, pertama kali


ditemukan oleh ahli ilmu ikan Jerman bernama Wilhem C.H. Peters pada
tahun 1859 di Venezuela, Guyana, dan sebagian kepulauan Karibia. Pada
awalnya, ikan hias ini diberi nama ilmiah Lebistes reticulate, tetapi
kemudian namanya diubah menjadi Poecilia reticulate. Nama "guppy"
sendiri diberikan sebagai penghormatan kepada Robert John Lechmere
Guppy, yang menemukan jenis guppy baru dengan warna yang lebih
indah daripada guppy-guppy yang telah ada sebelumnya. (Anonim, 2010)

4
2.4. Jenis Ikan Guppy
Ikan guppy, ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar (Poecilia
reticulata), adalah salah satu spesies ikan hias air tawar yang paling populer
di dunia. Karena mudahnya menyesuaikan diri dan beranak-pinak, di
banyak tempat di Indonesiaikan ini telah menjadi ikan liar yang memenuhi
parit-parit dan selokan. Dalam perdagangan ikan hias dikenal sebagai
guppy atau juga millionfish.(Agbayani, E. ,2007).
2.4.1. Albino Yellow Cobra
Albino Yellow Cobra memiliki tubuh utama yang dominan berwarna
kuning cerah. Tubuhnya juga bisa memiliki pola atau corak belang-belang
yang gelap, biasanya berwarna hitam atau gelap. Pola tersebut
menciptakan tampilan seperti cobras pada sisik ikan, yang memberikan
nama "Cobra" pada jenis ini. (Nuradha, I.T.,et al., 2021)
2.1.1. Yellow Cobra
Ikan Guppy Yellow Cobra memiliki tubuh utama yang dominan
berwarna kuning cerah atau kuning keemasan. Mereka memiliki pola
belang-belang atau corak garis-garis yang kontras, biasanya berwarna
gelap seperti hitam atau gelap. Pola ini terletak di sepanjang sisik-sisiknya,
menciptakan tampilan seperti motif ular cobra, yang memberikan nama
"Cobra" pada jenis ini. (Weinstein & Zimmer, 2015)
2.5. Habitat

Ikan Guppy (Poecilia reticulata) adalah ikan air tawar yang berasal
dari wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Mereka memiliki
habitat asli di perairan yang beragam, termasuk sungai, rawa, dan kolam di
daerah tropis. Secara umum, ikan Guppy dapat hidup di berbagai kondisi
perairan, baik itu air bersih maupun air yang sedikit tercemar. Mereka
cenderung lebih suka perairan yang hangat dengan suhu antara 24-28
derajat Celsius. Guppy juga toleran terhadap variasi pH air, namun kisaran
pH yang ideal untuk mereka adalah sekitar 6,8-7,8. Selain itu, mereka juga
dapat hidup baik di air dengan tingkat kekerasan yang rendah hingga
sedang. Selain hidup di perairan tawar, ikan guppy juga mampu
beradaptasi di perairan payau serta pada kisaran suhu antara 25-27oC
(Mutiara et al., 2014).

5
BAB III

METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
- Hari, Tanggal : Senin, 16 Mei 2023
- Waktu : 13.00 WIB - Selesai
- Tempat : Laboratorium Slamaran Universitas Pekalongan
3.2. Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Alat yang digunakan dalam Praktikum di Lapangan.
No Alat Jumlah Fungsi
1 Saringan Kecil 1 Buah Memindahkan ikan
2 Aquarium 1 Buah Wadah Air Dan Ikan
3 Alat Tulis - Untuk mencatat
4 Kamera Hp - Untuk memotret gambar
5 Sikat 1 Buah Membersihkan wadah

Tabel 3.3 Bahan yang digunakan dalam Praktikum


No Bahan Jumlah Fungsi
1 Ikan Guppy Jantan 1 Ekor Objek penelitian
2 Ikan Guppy Betina 1 Buah Objek penelitian
3 Pakan pelet 1 Buah Kebutuhan ikan
4 Daun ketapang 2 Buah Membuat PH air menurun
5 Tanaman air ( ganggang ) - Tempat berlindung larva
6 Air - Media pemeliharaan

3.3. Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membersihkan aquarium dengan air, sikat dan garam
3. Mengisi aquarium dengan air
4. Melepaskan induk dari dalam kantong plastic dan mulai dipelihara
sampai memijah
5. Memberi pakan setiap hari
6. Melakukan pengamatan selama 5 minggu
7. Membuat jurnal mingguan
8. Membuat laporan resmi

6
BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Hasil Pengamatan Persilangan Ikan Guppy

INDUKAN JUMLAH ANAKAN KEMIRIPAN


ANAKAN (%)
JANTAN BETINA

Albino Yellow Cobra

Yellow Cobra

Total anakan 12

4.1.2. Hasil Kelulus hidupan Anakan Hasil Persilangan

Deskripsi Jumlah

Jumlah Awal Anakan (y) 12

Jumlah Akhir Anakan (x) 12

Survivsl Rate (SR) 100%

Rumus SR = X x 100%
Y

SR = 12 X 100 %
12

SR = 100 %

4.2 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan bahan


ikan guppy (Albino Yellow cobra X Yellow Cobra) didapatkan hasil dari
jumlah induk, dan jumlah anakan. Hasil yang diperoleh antara lain :

4.2.1 Jumlah Induk

Semua induk ikan guppy (Albino Yellow Cobra X Yellow Cobra) tetap
bertahan hidup tanpa ada yang mati karena kondisi air dan pakan yang

7
diberikan sangat baik. Selain itu, lingkungan di perairan juga terjaga dengan
baik hingga mencapai pengamatan minggu ke-5.

4.2.2 Jumlah Anakan

Jumlah anakan yang diperoleh ialah sebanyak 12 ekor, dan sampai


pada minggu ke-5 anakan belum bisa diidentifikasi jenis kelaminnya
dikarenakan anakan ikan guppy belum mencapai tahap perkembangan
seksual yang memungkinkan perbedaan antara jantan dan betina memiliki
perbedaan fisik yang khas, tetapi karakteristik ini akan berkembang seiring
pertumbuhan.

Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam


persilangan ikan guppy. Berikut adalah beberapa faktor penting yang
dapat memengaruhi hasil persilangan :

1. Variasi genetik

Setiap ikan guppy memiliki kombinasi unik dari gen-gen yang


mengatur warna, pola, dan sifat-sifat lainnya. variasi genetik adalah
tingkat perbedaan gen antar spesies atau antar populasi yang
menunjukkan hubungan genetik. Hubungan genetik antar populasi
yang telah dikaji pada berbagai spesies ikan yang berbeda memiliki
makna evolusi yang besar berkaitan dengan adaptasi lokal, perubahan
mikro evolusi dan pengaturan keanekaragaman genetik. (Sucipto
Hariyanto et al., 2019).

2. Sifat-sifat yang diinginkan

Beberapa sifat yang umumnya diinginkan untuk dikembangkan


atau ditingkatkan pada keturunan adalah warna dan pola tubuh yang
menarik, bentuk tubuh yang proporsional dan simetris, ukuran tubuh
yang besar dan pertumbuhan yang cepat, sifat perilaku seperti
kecerdasan dan interaksi dengan manusia, serta ketahanan terhadap
penyakit. Preferensi terhadap sifat-sifat ini dapat bervariasi tergantung
pada tujuan persilangan dan kebutuhan pasar. Dengan melakukan
seleksi dan persilangan yang tepat, diharapkan dapat menghasilkan
variasi-variasi ikan guppy yang menarik dan sesuai dengan keinginan
pemelihara atau penghobi ikan guppy. (Sucipto Hariyanto et al., 2019).
8
3. Kesehatan dan vitalitas

Memastikan kesehatan dan vitalitas ikan sebelum melakukan


perkawinan merupakan langkah penting dalam pemuliaan ikan guppy.
Kesehatan ikan yang baik mempengaruhi kemampuan mereka untuk
menghasilkan keturunan yang sehat dan kuat. Oleh karena itu,
pemilihan ikan yang sehat dan memiliki kondisi fisik yang baik menjadi
kunci dalam mencapai tujuan pemuliaan. perhatikan faktor-faktor
seperti aktivitas ikan yang menunjukkan kesehatan yang baik. Pastikan
tidak ada kerusakan atau cacat pada sirip ikan yang dapat
mempengaruhi pergerakan mereka.

4. Kompatibilitas pasangan

Kesuksesan persilangan dapat ditingkatkan dengan


memperhatikan faktor-faktor ini. Observasi perilaku ikan sangat penting,
pastikan bahwa mereka berinteraksi dengan baik dan saling menerima
keberadaan satu sama lain. Hindari mengawinkan ikan yang terlalu
agresif atau memiliki perbedaan ukuran yang signifikan, karena hal ini
dapat mengganggu proses perkawinan dan bahkan menyebabkan
cedera pada ikan yang lebih kecil. Memilih pasangan ikan yang
memiliki sifat yang seimbang dan harmonis akan membantu
meningkatkan kemungkinan keberhasilan persilangan.

5. Seleksi keturunan

Setelah proses persilangan selesai dan keturunan baru ikan


guppy muncul, seleksi menjadi langkah penting untuk memilih
keturunan yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan. Dalam seleksi ini,
penting untuk memilih keturunan yang memiliki warna, pola, dan
bentuk tubuh yang sesuai dengan tujuan persilangan yang telah
ditentukan. Melalui seleksi yang tepat secara bertahap dari generasi ke
generasi, kualitas dan penampilan ikan guppy dapat ditingkatkan
dengan baik.

6. Perawatan dan pemeliharaan yang baik

Setelah berhasil melakukan persilangan, memberikan


perawatan dan pemeliharaan yang baik terhadap ikan guppy dan
9
keturunannya menjadi hal penting. Pastikan mereka mendapatkan
pakan yang seimbang dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Selain itu, penting juga untuk menjaga
kondisi air dalam akuarium agar tetap optimal, termasuk suhu, pH, dan
tingkat kebersihan air. Rutin melakukan pergantian air dan
membersihkan akuarium adalah langkah yang penting dalam menjaga
lingkungan yang sehat bagi ikan guppy. Dengan memberikan
perawatan yang tepat, ikan guppy dapat tumbuh dengan baik dan
mengungkapkan potensi genetik yang dimilikinya.

10
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Seluruh jumlah anakan Ikan Guppy jantan dan betina berjumlah 12
ekor.
2. Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan pada umur 2
bulan dan dengan cara pembuahan internal atau beranak.
3. Jumlah anakan ikan Guppy Belum Dapat dilihat jantan betinanya
karena usia anakan yang masih terlalu muda.
5.2. Saran
Praktikum pada kali ini mengenai persilangan ikan guppy dengan
cara mengawinkan sudah cukup bagus. Ikan ini sangat mudah untuk
perkembangbiakan serta sangat cepat pertumbuhannya.
Saran saya untuk kelompok kami, kita harus lebih berpartisipasi lagi
dan menjaga ikan guppy tersebut agar tidak terjadi kehilangan sejumlah
ikan yang ada di laboratorium Slamaran. Atau mungkin kita taruh di rumah
untuk menetralisir hilangnya sejumlah ekor ikan tersebut. Kami meminta
ada kritik dan kesan dari Bapak/Ibu pengampu mata kuliah dan asisten
dosen mengenai laporan resmi yang sudah kami buat dan praktikum yang
sudah kami laksanakan

11
DAFTAR PUSTAKA

Agbayani, E. (2007). Common Names of Poecilia reticulata. Diakses


tanggal 24 April 2007.
Anonim. (2010). Lokasi pengambilan sampel hewan famili neritidae di
Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya (Online). Tersedia:
http://earth.google.com// (14 Maret 2016)
Araujo, F. G., M. G Peixoto, B. C. T. Pinto, and T. P. Teixeira. 2009.
Distribution of guppies Poecilia reticulata (Peters, 1860) and
Phalloceros Caudimaculatus (Hensel, 1868) Along a Polluted
stretch of the Paraiba do Sul River, Brazil. Braz. J. Biol. 69 (1):41-
48.
Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). 3. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3
Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
Herawati, T. A. Yustiati. K. H Haq. 2013. Pengaruh Lama Waktu
Perendaman Induk Dalam Larutan Madu Terhadap Pengalihan
Kelamin Anak Ikan Guppy (Poecilia reticulata). Jurnal Perikanan
dan Kelautan. Vol. 4. (3). (117-125).
Huwoyon, G. H., Rustidja, G. Rudhy. 2008. Pengaruh pemberian hormon
methyltestosterone pada larva guppy (Poecilia reticulata) terhadap
perubahan jenis kelamin. Jurnal Zoo Indonesia, 17(2): 49-54
Kementerian Pekerjaan Umum. 2013. Buku Informasi Statistik Pekerjaan
Umum 2013. Jakarta
Mutiara MT, Pamungkas, RI, Lubis ZM, Putri AD, dan Wuladndari DP.
2014. Studi Bioakustik Pergerakan Ikan Guppy (Poecilia reticulata)
Sebagai Divervifikasi Pakan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis).
Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Laporan
Kemajuan Program Kreativitas Mahasiswa.
Nelson, J.S., 1984.Fisher Of the Word. John Wiley and Sons, New York
524 p.
Nuradha, I.T., Yustiati, A., Handaka, A.A., & Bangkit, I. (2021). Genetic
Relationship of Four Strains of Guppy (Poeciliareticulata Peters,
1859) Using RAPD-PCR Method.
Putriania, N. 2011. Modul Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Hias.
Direktorat pendidikan menengah kejuruan, Direktorat jenderal
pendidikan dasar dan menengah, Departemen pendidikan nasional
Sucipto Hariyanto, Hasan Adro’i, Mahrus Ali, Bambang Irawan. 2019. DNA
Barcoding: A Study of Guppy Fish (Poecilia reticulata) in East Java,
Indonesia. Journal of Biology & Biology Education, Biosaintifika 11
(2) (2019) 272-278.
Weinstein, M., & Zimmer, B. (2015). Guppy Speed Dating: Male Mate
Preference in Poecilia reticulata. Journal of Introductory Biology
Investigations, 2.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai