Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM

GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN


“ PERSILANGAN IKAN GUPPY JANTAN PLATINUM
DENGAN BETINA TUXEDO ”

LAPORAN PRAKTIKUM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

KETUA : BAGUS KUNCORO AZIZ (0319013411)

ANGGOTA : 1. DEA SURYA DININGTYAS (0319013371)

2. IGA PANGESTI (0319013381)

3. ITA ROSANTI (0319013401)

SEMESTER IV / PAGI

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2021
PRAKTIKUM
GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
“ PERSILANGAN IKAN GUPPY JANTAN PLATINUM
DENGAN BETINA TUXEDO ”

LAPORAN PRAKTIKUM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

KETUA : BAGUS KUNCORO AZIZ (0319013411)

ANGGOTA : 1. DEA SURYA DININGTYAS (0319013371)

2. IGA PANGESTI (0319013381)

3. ITA ROSANTI (0319013401)

SEMESTER IV / PAGI

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Persilangan Ikan Guppy Jantan Platinum Dengan Betina


Tuxedo

Kelompok 1 : 1) BAGUS KUNCORO AZIZ (0319013411)


2) DEA SURYA DININGTYAS (0319013371)
3) IGA PANGESTI (0319013381)
4) ITA ROSANTI (0319013401)
Program Studi : Budidaya Perairan
Waktu Praktikum : Minggu, 4 April 2021

Telah Diperiksa

ASISTEN DOSEN 1

Awaliyah Feni F.
0318013041

Disetujui Oleh

DOSEN MATA KULIAH 1 DOSEN MATA KULIAH 2

Tri yusufi mardiana, S.Pi, M.Si Linayati, S.Pi, M.Sc


NPP.111000135 NIP.110414330

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Genetika dan Pemuliaan Ikan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan atau
kesalahan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati Kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Kami berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pekalongan, Mei 2021

Kelompok I

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3. Tujuan Praktikum .................................................................................................2
1.4. Manfaat Praktikum ...............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................3
2.1. Genetika ..................................................................................................................3
2.2. Rekayasa Persilangan Ikan ...................................................................................3
2.3. Ikan Guppy ............................................................................................................4
BAB 3 METODOLOGI ...................................................................................................6
3.1. Waktu Dan Tempat ...............................................................................................6
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................................................6
a. Alat ..........................................................................................................................6
b. Bahan .......................................................................................................................6
3.3. Cara Kerja..............................................................................................................6
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................8
4.1. Hasil ........................................................................................................................8
4.1.1. Hasil Pengamatan Persilangan Ikan Guppy .............................................................8
4.1.2. Hasil kelulusan kehidupan anakan hasil persilangan ................................................8
4.2. Pembahasan............................................................................................................8
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................................10
5.1. Kesimpulan...........................................................................................................10
5.2. Saran .....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... v
LAMPIRAN .................................................................................................................... vi

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Frekuensi alel dan frekuensi genotype berhubungan satu sama lain. Hal ini
dapat dibuktikan dengan hokum Hardy-Weinberg. Hukum Hardy-Winberg
mengemukakan bahwa frekuensi alel dalam suatu kelompok akan tetap dari
generasi ke generasi selanjutnya. Untuk mengamati kesesuaian hokum Hardy-
Weinberg dilakukan praktikum pengamatan sifat attached ear-lobe, crown hair
whorl, tongue rolling dan widow’s peak dalam kelas peserta praktikum genetika.

Genetika (dari bahasa Yunani genno, 'melahirkan') merupakan cabang


biologi yang paling banyak dipelajari saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek
yang menyangkut pewarisan sifat (hereditas) dan variasi sifat pada organisme
maupun sub organisme (seperti virus dan prion). Istilah 'Genetika' diperkenalkan
oleh William Bateson pada satu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika yang ke-3 pada
1906.

Ikan Guppy merupakan anggota suku poecilidae yang berukuran kecil.


Jantan dan betina dewasa mudah dibedakan dari ukuran dan bentuk tubuhnya
maupun dari warnanya. Panjang total tubuh ikan betina antara 4-6 cm, sedang kan
jantannya lebih kecil, sekitar 2 -3 cm. Pada ikan jantan memiliki warna-warni yang
cemerlang dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida.

Guppy adalah ikan asli Amerika Tengah dan Selatan, menyebar di Kep.
Barbados, Trinidad dan Tobago, Guyana, Antillen Belanda, Kep. Virgin, Basilia,
dan Venezuela. Melalui jalur perdagangan dan lain-lain, ikan ini telah dibawa ke
berbagai tempat disemua benua di dunia kecuali Antartika dan kemudian meliar di
perairan-perairan bebas.

Karena kepribadiannya, guppy lekas membiak dan merambah berbagai


perairan bebas. Pada tahun 1929 tercatat bahwa ikan ini dapat ditemukan pada
semua kolam dan parit di Jawa Barat. Sekarang ikan ini telah meluas ke berbagai
tempat di nusantara.

Ikan guppy juga memiliki nilai ekonomis karena variasi warna yang
dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan
mudah dilakukan, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperature dan
kualitas air lainnya. saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan guppy berdasarkan pola
warna dan bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.

1
Keadaan kumpulan gen dalam suatu populasi yang berada dalam keadaan
seimbang dinyatakan sebagai kesetimbangan Hardy-Weinberg. Keadaan-keadaan
tersebut diperlukan untuk mempertahankan kesetimbangan Hardy-Weinberg dalam
populasi.

Populasi harus terisolasi dari populasi lain agar tidak terjadi migrasi yang
dapat mengubah kumpulan gen. Populasi juga tidak mengalami mutasi dan seleksi
alam karena kumpulan gen juga dapat berubah karena kedua peristiwa tersebut.
Perkawinan yang dilakukan oleh individu-individu pada populasi tersebut harus
dilakukan secara benar-benar acak agar menghasilkan kombinasi alel yang
reproduktif (Campbell dkk. 2003: 25).

Oleh karena itu, untuk mengetahui suatu genotip yang terjadi serta sifat yang
diturunkan oleh induk pada keturunannya dalam suatu populasi ikan maka
dilakukanlah praktikum ini.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah pada praktikum kali ini adalah:
1. Apa alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum?
2. Apakah sifat yang paling dominan yang diturunkan oleh induk pada
keturunannya dalam satu populasi?

1.3. Tujuan Praktikum

Dalam kegiatan Praktikum, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai


meliputi:

1. Mahasiswa mengetahui alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam
praktikum ini
2. Membuat perhitungan kemungkinan kemunculan warna pasangan induk
yang menghasilkan larva ikan tersebut.
3. Mengetahui suatu genotip yang terjadi serta sifat yang diturunkan oleh
induk pada keturunannya dalam suatu populasi ikan

1.4. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diambil dari Praktikum adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan.


2. Mahasiswa mengetahui suatu genotip yang terjadi serta sifat yang
diturunkan oleh induk pada keturunannya dalam suatu populasi ikan

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Genetika

Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang berarti "melahirkan") merupakan


cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun sub
organisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan,
genetika adalah ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh William
Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya
pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan


keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai studi
tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak dulu,
telah ada berbagai observasi untuk mengembangkan varietas dari suatu tumbuhan
dan hewan. Ilmu genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada pertengahan
abad ke-19. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk
diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi
genetik), dan bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu
lain (pewarisan genetik).
2.2. Rekayasa Persilangan Ikan

Seiring berkembangnya teknologi pembenihan, rekayasa persilangan dengan


kesamaan genus, maupun spesies melalui program hibridisasi. Hibridisasi adalah
salah satu metode pemuliaan dalam upaya mendapatkan strain baru yang mewarisi
sifat-sifat genetik dan morfologis dari kedua tetuanya dan untuk meningkatkan
heterozigositas. Semakin tinggi heterozigositas suatu populasi, semakin baik sifat-
sifat yang dimilikinya. Hibridisasi pada ikan relatif mudah dan dapat menghasilkan
kombinasi taksonomi yang bermacam-macam dan luas (Tave, 1988).
Hibridisasi dalam pengembangbiakan ikan sudah dikenal serta dilakukanorang
untuk memeperbaiki sifat genetik ikan tertentu. Hibridisasi pada ikan
dapat dilakukan antara ikan ras dalam satu spesies, antara ras dalam satu genus
anataragenus dalam ras satu family atau berbeda family (Hickling
1971 Dalam Syamsiah 2001). Hibridisasi ini bertujuan untuk mendapatkan benih
dengan sifat lebih baik dari yang dipunyai tertuanya terutama dalam pertumbuhan,
kematangan gonad,ketahanan terhadap penyakit serta lingkungan buruk, dan
efesiensi pemanfaatanmakanan (Hardjamulia dan Suseno dalam Syamsiah 2001).

3
2.3. Ikan Guppy

Ikan guppy atau gupi dengan nama ilmiah Poecilia reticulata adalah salah satu
ikan hias yang paling banyak dicari para pecinta ikan hias. Warnanya yang
bervariasi dan harga yang relatif murah membuatnya banyak diburu untuk
dijadikan peliharaan serta untuk budidaya.
Menurut Wikipedia (2008), Klasifikasi Ikan Guppy Sebagai Berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulate
Ikan satu ini juga memiliki sebutan lain sebagai ikan suwadakar yang menjadi
ikan asli asal Amerika Tengah dan Selatan. Ikan guppy kemudian mulai menyebar
di kepulauan Barbados, Trinidad, Guyana, Tobago, Antilen serta beberapa
kepulauan lainnya. Lalu ikan ini pun mulai masuk ke Indonesia sekitar pada tahun
1920-an yang hidup di perairan bebas.
Seiring berjalannya waktu, ikan ini di alam bebas kemudian mulai beranak –
pinak dengan bebas hingga sekarang mereka dapat dijumpai hampir di seluruh
perairan air tawar Indonesia. Ikan ini mempunyai lebih dari 300 jenis dengan
ukuran, warna, serta bentuk ekor yang unik.
Ikan Guppy merupakan anggota suku Poecilidae yang berukuran kecil. Jantan
dan betina dewasa mudah dibedakan dari ukuran dan bentuk tubuhnya maupun dari
warnanya. Panjang total tubuh ikan betina antara 4-6 cm, sedang kan jantannya
lebih kecil, sekitar 2 -3 cm. Pada ikan jantan memiliki warna-warni yang cemerlang
dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida. Ikan Guppy liar warnanya lebih
sederhana, jantannya tetap berwarna-warni dengan dua buah bintik hitam seperti
mata di sisi badan: yang satu dibawah sirip punggung dan yang lainnya di atas sirip
dubur. Guppy liar betina bertubuh tambun dengan warna kuning kecoklatan dan
susunan sisik yang membentuk pola seperti jala dan perut gendut berwarna putih.
Dalam perkembangbiakannya, ikan guppy termasuk dalam jenis Livebearers
atau melahirkan anak-anaknya, dimana pembuahan telur-telurnya terjadi didalam
perut induk betina. Seekor guppy betina pada setiap kelahiran mampu melahirkan
antara 5 sampai 100 ekor anak-anaknya atau biasa disebut dengan burayak. Masa
kehamilan ikan ini berkisar antara 21-30 hari (rata-rata 28 hari) bergantung pada

4
suhu airnya. Suhu air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 derajat
celcius.
Habitat alami si ikan gupi berada di air tawar hangat Amerika Selatan.
Sehingga jika ingin membuat si ikan tumbuh sehat dan nyaman, maka harus meniru
kondisi di habitat aslinya. Sebagai hal dasar yang perlu dilakukan adalah set up
dengan menggunakan sirkulasi air yang baik. Sebagian besar orang memelihara
ikan gupi di dalam tangki yang berukuran 10 galon. Tetapi pada tangki yang lebih
kecil juga si ikan masih dapat hidup dengan baik. Ikan guppy dapat tumbuh dengan
baik pada suhu perairan diantara 23 – 27 Celcius.

5
BAB 3

METODOLOGI

1.1.Waktu Dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Minggu, 4 April 2021 di Laboratorium


UNIKAL Slamaran
1.2.Alat dan Bahan

a. Alat

NO NAMA ALAT KEGUNAAN


1. Akuarium Tempat pemeliharaan induk dan anakan
2. Ember /gayung Tempat pakan alami
3. Selang sipon Menyimpon air
4. Seser halus Menangkap ikan
5. Aerasi Mensuplai oksigen terlarut
6. Alat tulis Mencatat data praktikum
7. Kamera Dokumentasi praktikum

b. Bahan

NO NAMA BAHAN KEGUNAAN


1. Indukan ikan guppy Objek pengamatan
2. Kutu air Pakan alami larva
3. Cacing sutra Pakan alami larva
4. Pellet Pakan cadangan ikan
5. Tanaman air (ganggang) Tempat berlindung larva
6. Air Media pemeliharaan

1.3.Cara Kerja

A. Tahap Persiapan
1. Menyiapkan akuarium, membersihkan dan kemudian diisi dengan air
bersih.
2. Mengatur aerasi
3. Melakukan aklimatisasi induk guppy yang akan dipijahkan selama 15-
30 menit agar induk tidak stress
4. Melepaskan induk dari dalam kantong plastic, dan mulai dipelihara
sampai memijah

6
B. Pemeliharaan
1. Memberikan pakan ikan guppy berupa cacing sutra atau kutu air 2 kali
sehari yaitu pada pagi dan sore.
2. Membuat laporan berupa jurnal setiap minggunya.
3. Setelah ikan guppy beranak, kemudian mengangkat indukan dan
masukan kedalam wadah lain secara terpisah dari larva
4. Melakukan perhitungan pada larva yang lahir, untuk mengetahui larva
hingga dewasa serta untuk mengetahui tingkat dominan pewarisan gen
oleh induk terhadap larva
5. Melakukan pemeliharaan terhadap induk maupun larva
6. Melakukan pengamatan terhadap anakan untuk mengetahui sifat dari
indukannya.

7
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil

4.1.1. Hasil Pengamatan Persilangan Ikan Guppy

Indukan Jumlah Anakan Kemiripan


Jantan Platinum Betina Tuxedo (%)
Jantan Platinum 16 ekor 15 ekor 60%
Betina Tuxedo 16 ekor 15 ekor 40%
Total 37 ekor 37 ekor 100%

4.1.2. Hasil kelulusan kehidupan anakan hasil persilangan

DESKRIPSI JUMLAH
Jumlah awal anakan (y) 4 ekor
Jumlah akhir anakan (x) 32 ekor
Survivel Rate (SR) (4/32):100%= 0,125

4.2. Pembahasan

Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda,


keturunan akan diperoleh perbandingan 3:1, fenotipnya dapat sama tetapi
memiliki genotip yang berbeda yang kemudian disebut dengan heterozigot
contohnya normal dapat dilambangkan dengan + + (homozigot) atau + Cu
(heterozigot) dan lain sebagainya. Pada persilangan monohibrid ikan guppy
(Poecilia reticulata) yang berfenotipe normal disilangkan dengan lalat yang
berfenotipe dumpy akan menghasilkan keturunan F1 yang kesemuanya normal.
Akan tetapi jika F1 normal di silangkan lagi dengan sesamanya maka akan
menghasilkan ikan dengan sifat beda yaitu normal dan dumpy.
Pada percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan bahan ikan
guppy (Poecilia reticulata) didapatkan hasil dari jumlah induk, dan jumlah
anakan. Hasil yang diperleh antara lain:
1. Jumlah induk
jumlah induk ikan guppy (Poecilia reticulata) ini masih hidup semua tidak
ada yang mati. Hal ini disebabkan karena, kualtas air dan kualitas pakannya
bagus. Serta lingkungan diperairannya juga sangat terjaga hingga
pengamatan minggu ke-8.

8
2. Jumlah anakan
Jumlah anakan jantan dan anakan betina ikan guppy ( Poecilia
reticulata) sangat banyak. Anakan ikan guppy di peroleh hasil F1 dari
jumlah anakan guppy (Poecilia reticulata) jantan dan betina yaitu sebanyak
37 ekor dan memiliki variasi warna yang berbeda-beda.
Ikan Guppy (Poecilia reticulata Peters) saat ini sangat populer sebagai
ikan hias. Ikan Guppy yang juga banyak dikenal sebagai Million fish atau
Rainbow Fish, adalah ikan yang cukup banyak didistribusikan ke berbagai
negara khususnya daerah tropis. Ikan Guppy berasal dari daerah kepulauan
Karibia dan Amerika Selatan, dan dapat digunakan sebagai pengendali
nyamuk, sehingga tersebar dan dibawa oleh para pelaut. Ikan Guppy sendiri
pertama kali diteliti oleh Wilhelm C.H. Peters pada tahun 1959 di daerah
Venezuela dan diberi nama dengan nama Poecilia reticulata akan tetapi
nama yang paling populer adalah Guppy. Nama Guppy merupakan hasil
penghargaan terhadap Robert John Lechmere Guppy melalui Albert C.L.G.
Gunther pada tahun 1866 dengan nama Girardinus guppii (sinonim) yang
diteliti di kepulauan Trinidad (Nixon dan Sitanggang 2004).
Jenis ikan jantan dan ikan betina dapat dibedakan melalui penampakan
morfologi luar, yaitu jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dari betina,
warna jantan memiliki variasi warna yang lebih menarik, sedangkan betina
memiliki warna yang hampir selalu sama dan tidak menarik. Pada ikan
Guppy liar yang umum dijumpai, adalah memakan segalanya termasuk jenis
alga bentik dan serangga air, sehingga ikan Guppy sering dijadikan sebagai
sampel organisme bidang ekologi dan studi prilaku (Zipcodezoo 2015).
Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan pada umur 3
bulan dan dengan cara pembuahan internal atau beranak, seekor ikan Guppy
dapat menghasilkan anakan mencapai ratusan ekor anakan selama hidupnya
(Susanto 1990). Menurut de Assis Montag et al. (2011) golongan ikan
Guppy mampu bertahan di lingkungan yang tidak menguntungkan, dan
tidak memerlukan lokasi khusus untuk berkembangbiak.

9
BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Seluruh jumlah anakan Ikan Guppy jantan dan betina berjumlah 37 ekor.
2. Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan pada umur 3 bulan
dan dengan cara pembuahan internal atau beranak.
3. Jumlah anakan jantan ikan Guppy berjumlah 16 ekor dan jumlah anakan betina
ikan Guppy berjumlah 15 ekor. Seluruh total anakan ikan gulpy tersebut
berjumlah 37 ekor

5.2. Saran

Praktikum pada kali ini mengenai persilangan ikan guppy dengan cara
mengawinkan sudah cukup bagus. Ikan ini sangat mudah untuk
dikembangbiakannya serta sangat cepat pertumbuhannya.
Saran saya untuk kelompok kami, kita harus lebih berpartisipasi lagi dan
menjaga ikan guppy tersebut agar tidak terjadi kehilangan sejumlah ikan yang ada
di laboratorium Slamaran. Atau mungkin kita taruh di rumah untuk menetralisir
hilangnya sejumlah ekor ikan tersebut. Kami meminta ada kritik dan kesan dari
Bapak/Ibu pengampu mata kuliah dan asisten dosen mengenai laporan resmi yang
sudah kami buat dan praktikum yang sudah kami laksanakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tave, D., 1988 Genetics and breeding of tilapia; A review, pp. 285-293. In: The
Second International Symposium on Tilapia in Aquaculture; edited by R.S.V.
Pullin, T. Bhukaswan, K. Tanguthai, and J.L. Maclean. ICLARM
Conference Proceedings 15, Manila.
Nixon, Sitanggang M. 2004. Mengenal Lebih Dekat Guppy: Ikan Mungil Berekor
Indah. Agromedia Pustaka, Jakarta

v
LAMPIRAN

vi
vii
viii
ix
JURNAL PENGAMATAN
PRAKTIKUM GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN 2021
JENIS GUPPY (Jantan Platinum><Betina Tuxedo)
Minggu ke 4
Kelompok : 1
Jumlah Ikan Pemberian
Pakan (TTD)
No Kondisi Kondisi Ket
Induk Anakan Anakan Total Ikan Air Pagi Sore
08.00 16.00
Jantan Betina Anakan
1 2 - - Normal Masih Tyas Ita -
bersih

2 2 - - Normal Masih Bagus Iga -


bersih

3 2 - - Normal Terdapat Tyas Ita Penyiponan


feses

4 2 - - Normal Masih Bagus Iga -


bersih

5 2 - - Normal Terdapat Tyas Ita Dilakukan


endapan penyiponan+
fases
penambahan
air

6 2 - - Normal Masih Bagus Iga -


bersih

7 2 - - Normal Masih Tyas Ita -


bersih

x
xi
xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai