Laporan Genetika Kelompok 1
Laporan Genetika Kelompok 1
LAPORAN PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
SEMESTER IV / PAGI
LAPORAN PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
SEMESTER IV / PAGI
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Diperiksa
ASISTEN DOSEN 1
Awaliyah Feni F.
0318013041
Disetujui Oleh
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Genetika dan Pemuliaan Ikan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan atau
kesalahan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati Kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Kami berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kelompok I
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Frekuensi alel dan frekuensi genotype berhubungan satu sama lain. Hal ini
dapat dibuktikan dengan hokum Hardy-Weinberg. Hukum Hardy-Winberg
mengemukakan bahwa frekuensi alel dalam suatu kelompok akan tetap dari
generasi ke generasi selanjutnya. Untuk mengamati kesesuaian hokum Hardy-
Weinberg dilakukan praktikum pengamatan sifat attached ear-lobe, crown hair
whorl, tongue rolling dan widow’s peak dalam kelas peserta praktikum genetika.
Guppy adalah ikan asli Amerika Tengah dan Selatan, menyebar di Kep.
Barbados, Trinidad dan Tobago, Guyana, Antillen Belanda, Kep. Virgin, Basilia,
dan Venezuela. Melalui jalur perdagangan dan lain-lain, ikan ini telah dibawa ke
berbagai tempat disemua benua di dunia kecuali Antartika dan kemudian meliar di
perairan-perairan bebas.
Ikan guppy juga memiliki nilai ekonomis karena variasi warna yang
dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan
mudah dilakukan, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperature dan
kualitas air lainnya. saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan guppy berdasarkan pola
warna dan bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.
1
Keadaan kumpulan gen dalam suatu populasi yang berada dalam keadaan
seimbang dinyatakan sebagai kesetimbangan Hardy-Weinberg. Keadaan-keadaan
tersebut diperlukan untuk mempertahankan kesetimbangan Hardy-Weinberg dalam
populasi.
Populasi harus terisolasi dari populasi lain agar tidak terjadi migrasi yang
dapat mengubah kumpulan gen. Populasi juga tidak mengalami mutasi dan seleksi
alam karena kumpulan gen juga dapat berubah karena kedua peristiwa tersebut.
Perkawinan yang dilakukan oleh individu-individu pada populasi tersebut harus
dilakukan secara benar-benar acak agar menghasilkan kombinasi alel yang
reproduktif (Campbell dkk. 2003: 25).
Oleh karena itu, untuk mengetahui suatu genotip yang terjadi serta sifat yang
diturunkan oleh induk pada keturunannya dalam suatu populasi ikan maka
dilakukanlah praktikum ini.
1. Mahasiswa mengetahui alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam
praktikum ini
2. Membuat perhitungan kemungkinan kemunculan warna pasangan induk
yang menghasilkan larva ikan tersebut.
3. Mengetahui suatu genotip yang terjadi serta sifat yang diturunkan oleh
induk pada keturunannya dalam suatu populasi ikan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Genetika
3
2.3. Ikan Guppy
Ikan guppy atau gupi dengan nama ilmiah Poecilia reticulata adalah salah satu
ikan hias yang paling banyak dicari para pecinta ikan hias. Warnanya yang
bervariasi dan harga yang relatif murah membuatnya banyak diburu untuk
dijadikan peliharaan serta untuk budidaya.
Menurut Wikipedia (2008), Klasifikasi Ikan Guppy Sebagai Berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulate
Ikan satu ini juga memiliki sebutan lain sebagai ikan suwadakar yang menjadi
ikan asli asal Amerika Tengah dan Selatan. Ikan guppy kemudian mulai menyebar
di kepulauan Barbados, Trinidad, Guyana, Tobago, Antilen serta beberapa
kepulauan lainnya. Lalu ikan ini pun mulai masuk ke Indonesia sekitar pada tahun
1920-an yang hidup di perairan bebas.
Seiring berjalannya waktu, ikan ini di alam bebas kemudian mulai beranak –
pinak dengan bebas hingga sekarang mereka dapat dijumpai hampir di seluruh
perairan air tawar Indonesia. Ikan ini mempunyai lebih dari 300 jenis dengan
ukuran, warna, serta bentuk ekor yang unik.
Ikan Guppy merupakan anggota suku Poecilidae yang berukuran kecil. Jantan
dan betina dewasa mudah dibedakan dari ukuran dan bentuk tubuhnya maupun dari
warnanya. Panjang total tubuh ikan betina antara 4-6 cm, sedang kan jantannya
lebih kecil, sekitar 2 -3 cm. Pada ikan jantan memiliki warna-warni yang cemerlang
dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida. Ikan Guppy liar warnanya lebih
sederhana, jantannya tetap berwarna-warni dengan dua buah bintik hitam seperti
mata di sisi badan: yang satu dibawah sirip punggung dan yang lainnya di atas sirip
dubur. Guppy liar betina bertubuh tambun dengan warna kuning kecoklatan dan
susunan sisik yang membentuk pola seperti jala dan perut gendut berwarna putih.
Dalam perkembangbiakannya, ikan guppy termasuk dalam jenis Livebearers
atau melahirkan anak-anaknya, dimana pembuahan telur-telurnya terjadi didalam
perut induk betina. Seekor guppy betina pada setiap kelahiran mampu melahirkan
antara 5 sampai 100 ekor anak-anaknya atau biasa disebut dengan burayak. Masa
kehamilan ikan ini berkisar antara 21-30 hari (rata-rata 28 hari) bergantung pada
4
suhu airnya. Suhu air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 derajat
celcius.
Habitat alami si ikan gupi berada di air tawar hangat Amerika Selatan.
Sehingga jika ingin membuat si ikan tumbuh sehat dan nyaman, maka harus meniru
kondisi di habitat aslinya. Sebagai hal dasar yang perlu dilakukan adalah set up
dengan menggunakan sirkulasi air yang baik. Sebagian besar orang memelihara
ikan gupi di dalam tangki yang berukuran 10 galon. Tetapi pada tangki yang lebih
kecil juga si ikan masih dapat hidup dengan baik. Ikan guppy dapat tumbuh dengan
baik pada suhu perairan diantara 23 – 27 Celcius.
5
BAB 3
METODOLOGI
a. Alat
b. Bahan
1.3.Cara Kerja
A. Tahap Persiapan
1. Menyiapkan akuarium, membersihkan dan kemudian diisi dengan air
bersih.
2. Mengatur aerasi
3. Melakukan aklimatisasi induk guppy yang akan dipijahkan selama 15-
30 menit agar induk tidak stress
4. Melepaskan induk dari dalam kantong plastic, dan mulai dipelihara
sampai memijah
6
B. Pemeliharaan
1. Memberikan pakan ikan guppy berupa cacing sutra atau kutu air 2 kali
sehari yaitu pada pagi dan sore.
2. Membuat laporan berupa jurnal setiap minggunya.
3. Setelah ikan guppy beranak, kemudian mengangkat indukan dan
masukan kedalam wadah lain secara terpisah dari larva
4. Melakukan perhitungan pada larva yang lahir, untuk mengetahui larva
hingga dewasa serta untuk mengetahui tingkat dominan pewarisan gen
oleh induk terhadap larva
5. Melakukan pemeliharaan terhadap induk maupun larva
6. Melakukan pengamatan terhadap anakan untuk mengetahui sifat dari
indukannya.
7
BAB 4
4.1.Hasil
DESKRIPSI JUMLAH
Jumlah awal anakan (y) 4 ekor
Jumlah akhir anakan (x) 32 ekor
Survivel Rate (SR) (4/32):100%= 0,125
4.2. Pembahasan
8
2. Jumlah anakan
Jumlah anakan jantan dan anakan betina ikan guppy ( Poecilia
reticulata) sangat banyak. Anakan ikan guppy di peroleh hasil F1 dari
jumlah anakan guppy (Poecilia reticulata) jantan dan betina yaitu sebanyak
37 ekor dan memiliki variasi warna yang berbeda-beda.
Ikan Guppy (Poecilia reticulata Peters) saat ini sangat populer sebagai
ikan hias. Ikan Guppy yang juga banyak dikenal sebagai Million fish atau
Rainbow Fish, adalah ikan yang cukup banyak didistribusikan ke berbagai
negara khususnya daerah tropis. Ikan Guppy berasal dari daerah kepulauan
Karibia dan Amerika Selatan, dan dapat digunakan sebagai pengendali
nyamuk, sehingga tersebar dan dibawa oleh para pelaut. Ikan Guppy sendiri
pertama kali diteliti oleh Wilhelm C.H. Peters pada tahun 1959 di daerah
Venezuela dan diberi nama dengan nama Poecilia reticulata akan tetapi
nama yang paling populer adalah Guppy. Nama Guppy merupakan hasil
penghargaan terhadap Robert John Lechmere Guppy melalui Albert C.L.G.
Gunther pada tahun 1866 dengan nama Girardinus guppii (sinonim) yang
diteliti di kepulauan Trinidad (Nixon dan Sitanggang 2004).
Jenis ikan jantan dan ikan betina dapat dibedakan melalui penampakan
morfologi luar, yaitu jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dari betina,
warna jantan memiliki variasi warna yang lebih menarik, sedangkan betina
memiliki warna yang hampir selalu sama dan tidak menarik. Pada ikan
Guppy liar yang umum dijumpai, adalah memakan segalanya termasuk jenis
alga bentik dan serangga air, sehingga ikan Guppy sering dijadikan sebagai
sampel organisme bidang ekologi dan studi prilaku (Zipcodezoo 2015).
Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan pada umur 3
bulan dan dengan cara pembuahan internal atau beranak, seekor ikan Guppy
dapat menghasilkan anakan mencapai ratusan ekor anakan selama hidupnya
(Susanto 1990). Menurut de Assis Montag et al. (2011) golongan ikan
Guppy mampu bertahan di lingkungan yang tidak menguntungkan, dan
tidak memerlukan lokasi khusus untuk berkembangbiak.
9
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Seluruh jumlah anakan Ikan Guppy jantan dan betina berjumlah 37 ekor.
2. Ikan Guppy mudah berkembang biak dengan perkawinan pada umur 3 bulan
dan dengan cara pembuahan internal atau beranak.
3. Jumlah anakan jantan ikan Guppy berjumlah 16 ekor dan jumlah anakan betina
ikan Guppy berjumlah 15 ekor. Seluruh total anakan ikan gulpy tersebut
berjumlah 37 ekor
5.2. Saran
Praktikum pada kali ini mengenai persilangan ikan guppy dengan cara
mengawinkan sudah cukup bagus. Ikan ini sangat mudah untuk
dikembangbiakannya serta sangat cepat pertumbuhannya.
Saran saya untuk kelompok kami, kita harus lebih berpartisipasi lagi dan
menjaga ikan guppy tersebut agar tidak terjadi kehilangan sejumlah ikan yang ada
di laboratorium Slamaran. Atau mungkin kita taruh di rumah untuk menetralisir
hilangnya sejumlah ekor ikan tersebut. Kami meminta ada kritik dan kesan dari
Bapak/Ibu pengampu mata kuliah dan asisten dosen mengenai laporan resmi yang
sudah kami buat dan praktikum yang sudah kami laksanakan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Tave, D., 1988 Genetics and breeding of tilapia; A review, pp. 285-293. In: The
Second International Symposium on Tilapia in Aquaculture; edited by R.S.V.
Pullin, T. Bhukaswan, K. Tanguthai, and J.L. Maclean. ICLARM
Conference Proceedings 15, Manila.
Nixon, Sitanggang M. 2004. Mengenal Lebih Dekat Guppy: Ikan Mungil Berekor
Indah. Agromedia Pustaka, Jakarta
v
LAMPIRAN
vi
vii
viii
ix
JURNAL PENGAMATAN
PRAKTIKUM GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN 2021
JENIS GUPPY (Jantan Platinum><Betina Tuxedo)
Minggu ke 4
Kelompok : 1
Jumlah Ikan Pemberian
Pakan (TTD)
No Kondisi Kondisi Ket
Induk Anakan Anakan Total Ikan Air Pagi Sore
08.00 16.00
Jantan Betina Anakan
1 2 - - Normal Masih Tyas Ita -
bersih
x
xi
xii
xiii