DISUSUN OLEH :
NAMA : AMILIA AYU FITRIADEWI
Nis:4759/660.102
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR
NAMA NAMA
NIP.
JUDUL :
Judul dan tempat PKL
Mengesahkan
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
saya mampu menyelesaikan Proposal Praktik Kerja Lapang dengan judul
"TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO,DI MINA MULYA
NDARU KEPUHREJO NGANTRU" dengan lancar.
Proposal ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam pembuatan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. MUHARI, M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Tulungagung.
2. Ibu Defi Alfaniah, S.Pi selaku Ketua Kompetensi Keahlian Agribisnis
Perikanan Air Tawar.
3. FATWA KHOIRUNNISA S.Tr.pi selaku Pembimbing dari Sekolah.
4. Teman-teman kelompok PKL.
Kami harap proposal ini bisa menambah pengetahuan, serta memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap para pembaca. Namun terlepas dari itu saya
memahami bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
sanggat mengharapkan kritik beserta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.
Tulungagung, ………..2021
(Penyusun)
DAFTAR ISI
Lampiran 1........................................................................................................30
Lampiran 2........................................................................................................31
Lampiran 3........................................................................................................32
Lampiran 4........................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
8
baik, terutama dalam kegiatan budidaya pembesarannya. Sehingga dapat
memperoleh hasil yang maksimal.
1.2 Tujuan
3.Untuk mengetahui proses apa saja yang dilakukan dalam pembesaran ikan
lele
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
dubur (anal). Juga memiliki 2 buah sirip berpasangan sebagai alat bantu
renang yaitu sirip dada (pektoral) dan perut (ventral).
Sepasang patil dimiliki ikan ini yang terletak di depan sirip pektoral. Najiyati
(2007) menambahkan bahwa ikan ini (secara umum ialah ikan lele) memiliki
alat pernafasan tambahan yang dinamakan arborescent. Terletak di bagian
kepala.
Pernafasan tambahan ini bercirikan warna kemerahan dan seperti tajuk
pohon rimbun yang dipenuhi oleh kapiler-kapiler darah. Insangnya berukuran
kecil yang terletak pada bagian belakang kepala.
2.2 Pembesaran ikan/Pembenihan/Pemasaran
proses budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi.
Budidaya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen usaha yang banyak
dilakukan para pembudidaya ikan.
2.2.1 Persiapan wadah dan media
11
hari (pada cuaca normal) sampai permukaan dasar kolam multi retak-
retak dan masih lembap tetapi jangan sampai tanah menjadi berdebu
karena dapat mengurangi kesuburan tanah. Secara umum,pengeringan
kolam bertujuan untuk:
1) Mengoksidasi bahan organik yang terkandung dalam lumpur dasar
tersebut menjadi mineral (hara)
2) Menguapkan zat/bahan beracun pada tanah/lumpur yang dapat
mengganggu kehidupan ikan.
3) Memutus atau membunuh siklus hidup organisme pengganggu
yang terdapat pada lumpur/t Pengeringan anah.
4) Mempercepat proses dekomposisi oleh bakteri penguraib.Perbaikan
Pematang
Memperbaiki Pematang bertujuan agar Pematang dapat menahan
air dalam kolam tanpa adanya kebocoran.Perbaikan Pematang yang
berlubang/bocor dan mencabuti rumput yang tumbuh.
c.Pembersihan Kolam
Pembersihan kolam bertujuan untuk menghilanhkan semua
komponen yang dapat megganggu kelangsungan hidup kultivar seperti
endapan lumpur.Endapan lumpur mengandung gas-gas beracun dan
bakteri berbahaya bagi kelangsungan hidup dalam
lumpur.Pembersihan lumpur dilakukan dengan menyisakan endapan
lumpur setebal 3-5 cm untuk menjaga stabilitas kesuburan
tanah.Selain lumpur,kolam juga dibersihkan dari berbagai macam
sampah seperti organik,sisa tanaman,dan lain-lain
d.Pengolah Dasar kolam
Pengolah dasar kolam dilakukan setelah atau sambil menunggu
pengeringan dasar kolam selesai dilakukan.Pengolahan tanah dasar
kolam bertujuan untuk menciptakan tanah yang yembur sehingga
mudah ditumbuhi oleh pnakton, dan mempercepat proses oksidasi
tanah. Pengolahan juga berguna untuk membunuh organisme
pathogen yang masih tertinggal di lapisan tanah.pengolahan tanah
12
dasar kolam dilakukan dengan cara membalikan permukaan tanah
dengan menggunakan cangkul,bajak,dan mesin traktor. untuk
mengurangi kandungan bahan organik di dasar kolam,lapisan tanah
dasar kolam dicangkul sedalam 5-10 cm dan lumpur diangkat
kemudian dipindahkan ke Pematang atau tempat lain diluar kolam.
e.Pengapuran Kolam
pengapuran merupakan salah satu kegiatan dari sanitasi wadah
dengan memberikan kapur ke kolam atau wadah pembenihan ikan.
adapun tujuan dari pengapuran adalah:
1) Meningkatkan pH dan air tanah dasar perairan hingga sesuai
dengan persyaratan yang dikehendaki ikan yang dibudidayakan
misalnya pH harus menjadi 7-8
2) Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas sekolah
menjadi tinggi
3) meningkatkan penyediaan mineral didalam dasar kolam sehingga
pertumbuhan pakan alami(fitoplankton) menjadi lebih baik. Dengan
mengubah atau meningkatkan PH menjadi netral atau sedikit
basa(alkalis),maka Komplek humus tanah dasar perairan menjadi
lebih lancar yang melepaskan mineral-mineral yang dikandungnya.
4) Memberantas penyakit ikan yaitu sebagai disinfektan.
Jenis-jenis kapur yang digunakan antara lain kapur Ca(MgCO₃)2atau
dolomit CaCO₃(kapur pertanian)dan CaO(kapur bangunan).
pengapuran dilakukan dengan cara menaburkan kapur dengan dosis
250-600gr/m² secara merata keseluruh tanah dasar kolam.jumlah
kapur yang diberikan pada setiap kolam akan berbeda-beda tergantung
dari tingkat pH dan jenis tanah dasar perairan. kolam atau perairan
yang mempunyai pH sangat rendah,untuk meningkatkan pH menjadi
netral atau alkalis akan diperlukan kapur lebih banyak.Disamping
itu,jenis tanah dasar kolam juga termasuk faktor yang mempengaruhi
dalam penentuan jumlah kapur yang akan diberikan.
13
Waktu pengapuran kolam dilakukan apabila keadaan kolam dalam
kondisi sebagai berikut:
1) Tanah dan air kolam memiliki pH sangat rendah(asam).
2) Alkalinitas sangat rendah.
3) Dasar kolam terlalu banyak Lumpur.
4) Kandungan bahan organik sangat tinggi dan adanya bahaya
kekurangan oksigen.
5) adanya benih-benih penyakit,parasit,dan hama ikan.
Pengapuran kolam dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1) Pengapuran dasar kolam yang sedang dikeringkan.
2) Pengapuran pada air kolam,yang dilakukan pada saat kolam masih
berisi air atau pada waktu pemeliharaan jadi di dalam kolam masih
terdapat ikan.
3) Pengapuran pada aliran air yang akan masuk dalam kompleks
perkolaman.
Berhasil atau tidaknya pengapuran pada saat tersebut tergantung pada
Bagaimana kapur tersebut menyatu dengan tanah.Sumber:Ita
Apriani,S.Pi.M.Si dan Dwi Kartika Sari,S.Pi.2019(TEKNIK
PENGEMBANGBIAKAN KOMODITAS PERIKANAN AIR
TAWAR) Nomor:330/D.D5/KEP/KR/2017
14
5.Dilengkapi sistim aerasi
6.Ditaburi garam ikan
7.Diukur suhu dan pH airnya
8.Wadah dan media siap digunakan.
2.2.2 Pengelolaan Kualitas air
Keberhasilan dalam budidaya ikan salah satunya ditentukan oleh
parameter kualitas air media. Pengamatan terhadap parameter kualitas
air media budidaya ikan Lele Dumbo ini dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian kualitas air dengan syarat yang ditetapkan dalam budidaya
ikan Lele Dumbo. Parameter kualitas air yang diamati adalah suhu,
pH, O2, kandungan CO2, alkalinitas, NH3, NO2, dan salinitas
Tabel hasil Pengamatan Parameter Kualitas Air Pada Kegiatan
Pembenihan ikan Lele Dumbo.
Ph 5,48 6,14
O2 2,46 4,01
Salinitas 2ppt
15
lele adalah 20-300 C sedangkan nilai pH untuk kehidupan ikan Lele
adalah 6,5 – 8. Tetapi suhu pada lokasi di bawah ketentuan SNI: 01-
6484.4 (2000), bahwa kualitas selama proses pemijahan, penetasan
telur dan pemeliharaan larva adalah mempunyai kisaran suhu 25-300
C, nilai pH 6,5-8,5. Selanjutnya kandungan oksigen pada kolam
kurang baik dibandingkan dengan pernyataan Rukmana (2003), bahwa
pada umumnya Lele hidup normal pada lingkungan yang memiliki
kandungan oksigen terlarut 4 mg/l.
Ikan lele digolongkan sebagai ikan karnivora. Pakan alami yang baik untuk benih
ikan lele adalah jenis zooplankton diantaranya Moina, Dapnia, dan yang termasuk
dapnia adalah cacing, larva (jentik-jentik serangga), siput-siput kecil dan
sebagainya.
Pakan alami biasanya digunakan untuk pemberian pakan lele pada fase larva
sampai benih, akan tetapi kan lele biasanya mencari makan di dasar kolam .
Ikan lele dapat memakan segala macam makanan. Pakan alami ikan lele adalah
jasad renik yang hidup di lumpur dasar maupun di dalam air, antara lain cacing,
jentik-jentik lainnya nyamuk, serangga, anak-anak siput, kutu air
(zooplankton).Selain itu, lele juga dapat memakan kotoran atau bahkan apa saja
yang ada dalam air (Murhananto, 2002).
Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele.
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein
hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein
(minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan
kandungan nutrisi.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan
lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan
16
bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor.
Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi
jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase
pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Harus diingat, ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
Pertimbangkan pemberian makan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pakan
diberikan dengan ditebar.Pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan
pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah
terlihat malas untuk menyantapnya
17
BAB III
Contoh:
3.3.1 Persiapan kolam
3.3.2 Pengelolaan kualitas air
3.3.3 Penebaran benih
3.3.4 Pemberian pakan
3.3.5 Hama dan Penyakit
3.3.6 Panen
3.3.7 Pemasaran
3.3.8 Analisis Usaha
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
………………
4.2 Saran
………………
19
DAFTAR PUSTAKA
Bhatnagar, A and P. Devi. 2012. Water Quality Guidelines for The Management
of Pond Fish Culture. International Journal of Environmental Sciences.
3(6) : 1980-2009.
Contoh Pengambilan Buku
20
LAMPIRAN I
JURNAL KEGIATAN PKL
21
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI KEGIATAN DAN FASILITAS TEMPAT PKL
22