Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANG


PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias Gariepinus)
DI MINA MULYA NDARU KEPUHREJO NGANTRU

DISUSUN OLEH :
NAMA : AMILIA AYU FITRIADEWI

Nis:4759/660.102

KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR

PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
TULUNGAGUNG
Jln. Raya Boyolangu
KM 5 Telp. (0355) 325853 Fax. 325853 Tulungagung
Email : smknegeri1tulungagung@gmail.com
TULUNGAGUNG Kode Pos 66217
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Siswa : AMILIA AYU FITRIADEWI


NIS :4759/660.102
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Judul Laporan : TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO

Telah disahkan dan disetujui oleh :

Pembimbing DU/DI, Pembimbing sekolah,

NAMA NAMA
NIP.

Pimpinan DU/DI, Ketua Kompetensi Keahlian,

NAMA Defi Alfaniah, S.Pi


NIP. 19951222 201903 2 009
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Tulungagung

Drs. MUHARI, M.Pd.


NIP. 19640514 198903 1 009
HALAMAN PENGUJI

JUDUL :
Judul dan tempat PKL

Telah dilakukan Ujian


dan
Disahkan Pada :
Tanggal.......Bulan......Tahun ……

Mengesahkan

Penguji I, Penguji II,

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
saya mampu menyelesaikan Proposal Praktik Kerja Lapang dengan judul
"TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO,DI MINA MULYA
NDARU KEPUHREJO NGANTRU" dengan lancar.
Proposal ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam pembuatan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. MUHARI, M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Tulungagung.
2. Ibu Defi Alfaniah, S.Pi selaku Ketua Kompetensi Keahlian Agribisnis
Perikanan Air Tawar.
3. FATWA KHOIRUNNISA S.Tr.pi selaku Pembimbing dari Sekolah.
4. Teman-teman kelompok PKL.
Kami harap proposal ini bisa menambah pengetahuan, serta memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap para pembaca. Namun terlepas dari itu saya
memahami bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
sanggat mengharapkan kritik beserta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Tulungagung, ………..2021

(Penyusun)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................ix
I. PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Tujuan .........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................3
2.1 Klasifikasi dan Morfologi.........................................................3
2.2 ....................................................................................................
III. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................12
3.1 Waktu dan Lokasi PKL..........................................................21
3.2 Gambaran Pmum perusahaan.................................................21
3.3 Pembahasan...........................................................................21
IV. PENUTUP .....................................................................................25
IV.1..................................................................................Kesimpulan 25
IV.2............................................................................................Saran 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 26
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas...........................................................................................15


Tabel 3.2..........................................................................................................17
Tabel 3.3..........................................................................................................21
Tabel 3.4..........................................................................................................22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ......................................................................................................4

Gambar 3.1 ....................................................................................................15

Gambar 3.2 ....................................................................................................16

Gambar 3.3 ....................................................................................................16


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1........................................................................................................30

Lampiran 2........................................................................................................31

Lampiran 3........................................................................................................32

Lampiran 4........................................................................................................33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi cukup besar


untuk melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar. Salah satu komoditas
ikan air tawar yang sangat potensial adalah ikan lele. Ikan lele merupakan salah
satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ikan ini sudah
dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya lele
berkembang pesat dikarenakan dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang
terbatas dengan padat tebar tinggi, pemasarannya relatif mudah, dan modal yang
dibutuhkan relatif rendah (Effendie, 2003),

Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah


masuknya jenis ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) ke Indonesia pada tahun
1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih
cepat,dan lebih tahan penyakit. Namun demikian, perkembangan budidaya yang
pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo
mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat
(inbreeding),seleksi induk yang salah dan penggunaan induk yang berkualitas
rendah. Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo, Balai Pengembangan
Benih Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik
dengan cara silang balik untuk manghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi
nama lele sangkuriang (Nasrudin, 2010). Belakangan ini lele sangkuriang sangat
populer di Aceh, sepertiyang telah diketahui bahwa ikan lele sangkuriang
memiliki potensi untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis ikan lele lainnya.
Prospek pembudidayaan ikan lele sangkuriang sangat cerah, hal ini dapat dilihat
dari semakin banyaknya warungwarung atau rumah makan yang menyediakan
menu ikan lele. Namun demikian,tidak semua petani ikan di Aceh dapat
memahami sepenuhnya bagaimana cara pembudidayaan lele sangkuriang yang

8
baik, terutama dalam kegiatan budidaya pembesarannya. Sehingga dapat
memperoleh hasil yang maksimal.

1.2 Tujuan

Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah:

1.Menambah dan mencari pengalaman kerja

2.Untuk Mengetahui Hama dan penyakit yang menyerang pada proses


pembesaran ikan lele

3.Untuk mengetahui proses apa saja yang dilakukan dalam pembesaran ikan
lele

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele


Klasifikasi ikan lele dumbo adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : ChordataK
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluridae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Morfologi
lkan lele dumbo memiliki bentuk badan yang memanjang agak bulat,
kepala gepeng dan memiliki empat pasang sungut (Nugrahajati et al., 2013).
Ikan lele dumbo dilengkapi dengan tiga buah sirip tunggal, yaitu sirip
punggung, sirip ekor dan sirip
dubur.

(contoh gambar ikan lele dumbo


http://news.unair.ac.id/2019/10/10/komunitas-bakteri-pada-sistem-lele-
dumbo)
bentuk badan ikan ini memanjang dengan model kepala depressed atau
gepeng. Ikan ini memiliki 3 buah sirip tunggal yakni sirip ekor, punggung dan

10
dubur (anal). Juga memiliki 2 buah sirip berpasangan sebagai alat bantu
renang yaitu sirip dada (pektoral) dan perut (ventral).
Sepasang patil dimiliki ikan ini yang terletak di depan sirip pektoral. Najiyati
(2007) menambahkan bahwa ikan ini (secara umum ialah ikan lele) memiliki
alat pernafasan tambahan yang dinamakan arborescent. Terletak di bagian
kepala.
Pernafasan tambahan ini bercirikan warna kemerahan dan seperti tajuk
pohon rimbun yang dipenuhi oleh kapiler-kapiler darah. Insangnya berukuran
kecil yang terletak pada bagian belakang kepala.
2.2 Pembesaran ikan/Pembenihan/Pemasaran
proses budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi.
Budidaya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen usaha yang banyak
dilakukan para pembudidaya ikan.
2.2.1 Persiapan wadah dan media

a.Pengeringan Dasar Kolam


Dasar kolam bertujuan untuk memperbaiki aerasi
tanah,meningkatkan pH,meningkatkan tekstur tanah,dan membunuh
bakteri berbahaya.
Pengeringan Dasar kolam dilakukan dengan bantuan sinar matahari
sampai tanah menjadi retak-retak sehinggga memudahkan gas-gas
beracun teroksidasi ke udara.Gas beracun tersebut berasal dari
penguraian bahan organik yang terdapat di dasar kolam.Sedangkan
bahan organik yang berasal dari sisa pakan,kotoran ikan,dan bahan
organik yang terbawa oleh air mengendap di dasar kolam.
Pengeringan dan penjemuran dasar kolam dapat dilakukan dengan
bantuan sinar matahari yang baik atau dapat didukung dengan cara
pembakaran sekam di dalam kolam pembenihan ikan.Tujuan
pembakaran sekam selain untuk mempercepat pengeringan terutama
pada waktu-waktu musim peralihan,juga asap pada sekam dapat
membunuh/mengusir hama penyakit yang bersembunyi pada lubang-
lubang tanah.Proses pengeringan berlangsung kurang lebih selama 2-3

11
hari (pada cuaca normal) sampai permukaan dasar kolam multi retak-
retak dan masih lembap tetapi jangan sampai tanah menjadi berdebu
karena dapat mengurangi kesuburan tanah. Secara umum,pengeringan
kolam bertujuan untuk:
1) Mengoksidasi bahan organik yang terkandung dalam lumpur dasar
tersebut menjadi mineral (hara)
2) Menguapkan zat/bahan beracun pada tanah/lumpur yang dapat
mengganggu kehidupan ikan.
3) Memutus atau membunuh siklus hidup organisme pengganggu
yang terdapat pada lumpur/t Pengeringan anah.
4) Mempercepat proses dekomposisi oleh bakteri penguraib.Perbaikan
Pematang
Memperbaiki Pematang bertujuan agar Pematang dapat menahan
air dalam kolam tanpa adanya kebocoran.Perbaikan Pematang yang
berlubang/bocor dan mencabuti rumput yang tumbuh.
c.Pembersihan Kolam
Pembersihan kolam bertujuan untuk menghilanhkan semua
komponen yang dapat megganggu kelangsungan hidup kultivar seperti
endapan lumpur.Endapan lumpur mengandung gas-gas beracun dan
bakteri berbahaya bagi kelangsungan hidup dalam
lumpur.Pembersihan lumpur dilakukan dengan menyisakan endapan
lumpur setebal 3-5 cm untuk menjaga stabilitas kesuburan
tanah.Selain lumpur,kolam juga dibersihkan dari berbagai macam
sampah seperti organik,sisa tanaman,dan lain-lain
d.Pengolah Dasar kolam
Pengolah dasar kolam dilakukan setelah atau sambil menunggu
pengeringan dasar kolam selesai dilakukan.Pengolahan tanah dasar
kolam bertujuan untuk menciptakan tanah yang yembur sehingga
mudah ditumbuhi oleh pnakton, dan mempercepat proses oksidasi
tanah. Pengolahan juga berguna untuk membunuh organisme
pathogen yang masih tertinggal di lapisan tanah.pengolahan tanah

12
dasar kolam dilakukan dengan cara membalikan permukaan tanah
dengan menggunakan cangkul,bajak,dan mesin traktor. untuk
mengurangi kandungan bahan organik di dasar kolam,lapisan tanah
dasar kolam dicangkul sedalam 5-10 cm dan lumpur diangkat
kemudian dipindahkan ke Pematang atau tempat lain diluar kolam.
e.Pengapuran Kolam
pengapuran merupakan salah satu kegiatan dari sanitasi wadah
dengan memberikan kapur ke kolam atau wadah pembenihan ikan.
adapun tujuan dari pengapuran adalah:
1) Meningkatkan pH dan air tanah dasar perairan hingga sesuai
dengan persyaratan yang dikehendaki ikan yang dibudidayakan
misalnya pH harus menjadi 7-8
2) Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas sekolah
menjadi tinggi
3) meningkatkan penyediaan mineral didalam dasar kolam sehingga
pertumbuhan pakan alami(fitoplankton) menjadi lebih baik. Dengan
mengubah atau meningkatkan PH menjadi netral atau sedikit
basa(alkalis),maka Komplek humus tanah dasar perairan menjadi
lebih lancar yang melepaskan mineral-mineral yang dikandungnya.
4) Memberantas penyakit ikan yaitu sebagai disinfektan.
Jenis-jenis kapur yang digunakan antara lain kapur Ca(MgCO₃)2atau
dolomit CaCO₃(kapur pertanian)dan CaO(kapur bangunan).
pengapuran dilakukan dengan cara menaburkan kapur dengan dosis
250-600gr/m² secara merata keseluruh tanah dasar kolam.jumlah
kapur yang diberikan pada setiap kolam akan berbeda-beda tergantung
dari tingkat pH dan jenis tanah dasar perairan. kolam atau perairan
yang mempunyai pH sangat rendah,untuk meningkatkan pH menjadi
netral atau alkalis akan diperlukan kapur lebih banyak.Disamping
itu,jenis tanah dasar kolam juga termasuk faktor yang mempengaruhi
dalam penentuan jumlah kapur yang akan diberikan.

13
Waktu pengapuran kolam dilakukan apabila keadaan kolam dalam
kondisi sebagai berikut:
1) Tanah dan air kolam memiliki pH sangat rendah(asam).
2) Alkalinitas sangat rendah.
3) Dasar kolam terlalu banyak Lumpur.
4) Kandungan bahan organik sangat tinggi dan adanya bahaya
kekurangan oksigen.
5) adanya benih-benih penyakit,parasit,dan hama ikan.
Pengapuran kolam dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1) Pengapuran dasar kolam yang sedang dikeringkan.
2) Pengapuran pada air kolam,yang dilakukan pada saat kolam masih
berisi air atau pada waktu pemeliharaan jadi di dalam kolam masih
terdapat ikan.
3) Pengapuran pada aliran air yang akan masuk dalam kompleks
perkolaman.
Berhasil atau tidaknya pengapuran pada saat tersebut tergantung pada
Bagaimana kapur tersebut menyatu dengan tanah.Sumber:Ita
Apriani,S.Pi.M.Si dan Dwi Kartika Sari,S.Pi.2019(TEKNIK
PENGEMBANGBIAKAN KOMODITAS PERIKANAN AIR
TAWAR) Nomor:330/D.D5/KEP/KR/2017

Dalam kegiatan pemijahan ikan secara buatan, wadah yang digunakan


diantaranya wadah penetasan telur dan wadah pemeliharaan larva
hingga ukuran benih. wadah penetasan telur dan pemeliharaan larva
dapat berupa kolam/bak semen, kolam/bak terpal, bak fiberglass, dan
akuarium.
Tahapan Persiapan Wadah dan Media
1.Wadah dicuci hingga bersih
2.Wadah yang telah dicuci dikeringkan
3.Diisi air bersih dengan kedalaman 25-30 cm
4.Dipasang kakaban

14
5.Dilengkapi sistim aerasi
6.Ditaburi garam ikan
7.Diukur suhu dan pH airnya
8.Wadah dan media siap digunakan.
2.2.2 Pengelolaan Kualitas air
Keberhasilan dalam budidaya ikan salah satunya ditentukan oleh
parameter kualitas air media. Pengamatan terhadap parameter kualitas
air media budidaya ikan Lele Dumbo ini dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian kualitas air dengan syarat yang ditetapkan dalam budidaya
ikan Lele Dumbo. Parameter kualitas air yang diamati adalah suhu,
pH, O2, kandungan CO2, alkalinitas, NH3, NO2, dan salinitas
Tabel hasil Pengamatan Parameter Kualitas Air Pada Kegiatan
Pembenihan ikan Lele Dumbo.

Parameter Penetasan Pendederan

Suhu 25,9 26,5

Ph 5,48 6,14

O2 2,46 4,01

CO² 17,55 51,7

Alkaline 65,34 67,32

NH3 0,53 1,95

NO2 0,065 0,46

Salinitas 2ppt

Berdasarkan Tabel di atas suhu dan pH sesuai dengan Khairuman


dan Amri (2002) yang menyatakan bahwa suhu untuk pemeliharaan

15
lele adalah 20-300 C sedangkan nilai pH untuk kehidupan ikan Lele
adalah 6,5 – 8. Tetapi suhu pada lokasi di bawah ketentuan SNI: 01-
6484.4 (2000), bahwa kualitas selama proses pemijahan, penetasan
telur dan pemeliharaan larva adalah mempunyai kisaran suhu 25-300
C, nilai pH 6,5-8,5. Selanjutnya kandungan oksigen pada kolam
kurang baik dibandingkan dengan pernyataan Rukmana (2003), bahwa
pada umumnya Lele hidup normal pada lingkungan yang memiliki
kandungan oksigen terlarut 4 mg/l.

2.2.3 Pengelolaan pemberian Pakan

Ikan lele digolongkan sebagai ikan karnivora. Pakan alami yang baik untuk benih
ikan lele adalah jenis zooplankton diantaranya Moina, Dapnia, dan yang termasuk
dapnia adalah cacing, larva (jentik-jentik serangga), siput-siput kecil dan
sebagainya.

Pakan alami biasanya digunakan untuk pemberian pakan lele pada fase larva
sampai benih, akan tetapi kan lele biasanya mencari makan di dasar kolam .

Ikan lele dapat memakan segala macam makanan. Pakan alami ikan lele adalah
jasad renik yang hidup di lumpur dasar maupun di dalam air, antara lain cacing,
jentik-jentik lainnya nyamuk, serangga, anak-anak siput, kutu air
(zooplankton).Selain itu, lele juga dapat memakan kotoran atau bahkan apa saja
yang ada dalam air (Murhananto, 2002).

Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele.
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein
hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein
(minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan
kandungan nutrisi.

Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan
lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan

16
bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor.
Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi
jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase
pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.

Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan.


Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih
kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam
hari.

Harus diingat, ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
Pertimbangkan pemberian makan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pakan
diberikan dengan ditebar.Pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan
pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah
terlihat malas untuk menyantapnya

2.2.4 Pengendalian Hama dan penyakit Pengendalian Hama Dan Penyakit

2.2.3 Pemanenan Ikan


2.2.4 Pemasaran Ikan

17
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

(berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan di cari pada saat di lokasi


PKL sesuai dengan judul laporan yang diminati)
3.1 Waktu dan Lokasi
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal ……………. hingga
……….. yang berlokasi di (Nama IDUKA, Alamat desa, kec, kabupaten)

3.2 Gambaran Umum perusahaan


(berisi deskripsi tempat pkl, sejarah berdirinya, visi misi, struktur organisasi,
fasilitas PKL)
3.2.1 Sejarah Tempat PKL
………….
3.2.2 Visi dan Misi
……………
3.2.3 Struktur Organisasi
…………….
3.2.4 Fasilitas Tempat PKL
……………..
3.3 Pembahasan
(berisi pembahasan sesuai dengan judul dan tabel rencana pengambilan data di bab
3 proposal yang disertai dokumentasi kegiatan PKL)

Contoh:
3.3.1 Persiapan kolam
3.3.2 Pengelolaan kualitas air
3.3.3 Penebaran benih
3.3.4 Pemberian pakan
3.3.5 Hama dan Penyakit
3.3.6 Panen
3.3.7 Pemasaran
3.3.8 Analisis Usaha

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

………………

(kesimpulan disesuaikan dengan tujuan di bab I dan hasil pembahasan


pada bab 3)

4.2 Saran
………………

19
DAFTAR PUSTAKA

Contoh Pengambilan Jurnal


Nama. Tahun. Judul. Jurnal. Volume

Bhatnagar, A and P. Devi. 2012. Water Quality Guidelines for The Management
of Pond Fish Culture. International Journal of Environmental Sciences.
3(6) : 1980-2009.
Contoh Pengambilan Buku

Penulis. tahun terbit. judul buku. Penerbit. kota penerbit.

Contoh Pengambilan Internet


Penulis. tahun terbit. judul tulisan. alamat webpage dan tanggal akses.

Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,


http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-
pemanasan- global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.

20
LAMPIRAN I
JURNAL KEGIATAN PKL

21
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI KEGIATAN DAN FASILITAS TEMPAT PKL

22

Anda mungkin juga menyukai