Anda di halaman 1dari 12

PENGAWASAN PEMOTONGAN AYAM DI RUMAH POTONG HEWAN MAGETAN OLEH

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN MAGETAN

Adam Bagas Pambudi


(S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya)
adampwg@gmail.com

Eny Sulistyowati. S.H., M.H.


(S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya)
enysulistyowati@unesa.ac.id

Abstrak
Pelaksanaan peraturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen terhadap bentuk upaya melindungi hak konsumen dari produk olahan pangan
asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (yang disebut ASUH). Pengawasan
pemotongan tersebut dimuat dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Veteriner yang mengatur tentang penjaminan produk hewan
yang aman, sehat, utuh, dan halal bagi yang dipersyaratkan. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui pengawasan dan kendala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Magetan terhadap pemotongan ayam di RPH Magetan. Jenis penelitian adalah empiris yang
berlokasi di kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan dan Unit
Pelayanan Terpadu Daerah (yang disebut UPTD) RPH Magetan. Data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur, jurnal, hasil
penelitian, website dan peraturan perundang-undangan. Pengolah data dilakukan dengan
memeriksa informasi dan diklasifikasikan secara sistematis, serta mengolah hubungan data
primer dan data sekunder. Hasil pengolahan data, dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengawasan terhadap pemotongan ayam yang ASUH
di RPH Magetan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan sudah
dilakukan oleh dokter hewan pengawas RPH. Bentuk pengawasan yang dilakukan adalah
pengawasan preventif edukatif. Pelaksanaan pengawasan terhadap pemotongan ayam di
RPH Magetan tidak terlepas dari kendala. Kendala dalam pengawasan adalah kurangnya
tenaga pengawas khususnya dokter hewan. Jumlah dokter hewan tidak sebanding dengan
kuantitas ayam yang dipotong setiap harinya. Selain itu kendala yang muncul terhadap
proses pemotongan adalah kekurangan sarana dan prasarana pendukung dalam
menjalankan pemotongan ayam di RPH Magetan, dan kendala lain yang muncul adalah
upaya dari peternak untuk merubah proses pemeriksaan yang wajibnya dilakukan di RPH
tetapi pelaksanaannya dilakukan di peternakan ayam. Oleh karenanya perlu adanya
pengangkatan Dokter Hewan dan petugas pemotongan dalam meningkatkan kinerja
pengawasan di UPTD RPH Magetan.
Kata Kunci: Pengawasan Pemotongan Ayam, Rumah Potong Hewan Magetan, Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan.

Abstract
Implementation of Law Number 8 year 1999 concerning Consumer Protection, on the form
of effort to protect the consumers right from safe, healthy, intact, and halal animal-based of
the animal food products such as ASUH. The supervision officially stated in Law Number
18 year 2009 concerning Paramedic Veterinary and Animal Husbandry which regulates the
guarantee of animal products which are safe, healthy, intact and halal to the requirements.
The purposes of this study are to determine the supervision of Livestock and Fishery Office
of Magetan Regency towards chicken slaughter in slaughterhouse Magetan, and to find out
the obstacles in a supervision of chicken cutting in the slaughterhouse in Magetan. This
research is empirical juridical research which takes place in the Livestock and Fishery
Office of Magetan Regency and the Unit of Technical Implementation of the
Slaughterhouse in Magetan. The data sources are the primary data and the secondary data
which are literary studies, journals, research results, website and legislation. Data
processing is done by checking and classifying the information systematically. The results
will be analyzed by descriptive qualitative method. The results indicated that supervision of
chicken slaughtering ASUH at The Slaughterhouse RPH Magetan by the Livestock and
Fishery Service of Magetan Regency has been done by The Slaughterhouses Veterinary

1
Supervisor. The form of supervision carried out is of educative preventive supervision. The
implementation of supervision about chicken slaughter in the slaughterhouse RPH Magetan
could not be separated from obstacles. The obstacles in supervision is the lack of
supervisors, especially the veterinarians. The number of veterinarians is not proportional or
equal to the quantity of chicken being cut each day. Besides that, the constraints arise to the
cutting process is the less complete supporting infrastuctures in doing chicken slaughtering
in the slaughterhouse RPH Magetan. Another obstacle that arises is the efforts of breeders
to change the process of examination that must be done in RPH but the implementation
instead of in poultry farms. To make it more works, the researcher suggest that it is need to
hire more veterinarian and butcher to be a state employee.
Keywords: Supervision Chicken The Slaughterhouse, The Slaughterhouse of Magetan,
Livestocks and Fishery Office.
melakukan budidaya Bahwa kenyataannya
PENDAHULUAN dibenarkan atau ayam, sehingga perlu para konsumen inilah
Pertumbuhan dibolehkan. Haram adalah adanya regulasi terhadap yang biasanya kurang
penduduk Indonesia yang sesuatu yang sangat perlindungan konsumen mendapatkan
sangat cepat, membuat dilarang keras dan harus terhadap produk daging perlindungan sehingga
kebutuhan pokok dihindari. Subhat adalah ayam. merekalah yang pertama
masyarakat akan sandang, sesuatu yang dicurigai Permasalahan terkena akibat dari
pangan, dan papan didalamnya terdapat penelitian berawal dari kualitas barang atau jasa
semakin tinggi. Menurut bagian halal dan upaya melindungi yang tidak memenuhi
data dari badan pusat haramnya.2 Pelaksanaan konsumen dari produk persyaratan.4
statistik yang melakukan konsep dasar makanan karkas ayam yang aman, Perlindungan konsumen
sensus setiap sepuluh tersebut wajib dilakukan sehat, utuh, dan halal dapat dikatakan sebagai
tahun sekali, jumlah dan dilaksanakan terhadap (ASUH) dan mengacu upaya dalam menjamin
penduduk Indonesia pada seluruh produk makanan pada Undang-Undang kepastian hukum untuk
tahun 2010 sebesar hewani berupa unggas, Nomor 8 Tahun 1999 memberi perlindungan
237.641.334 jiwa.1 sapi, kambing, dan lain- tentang Perlindungan kepada konsumen. Upaya
Pemenuhan kebutuhan lain. Konsumen (untuk perlindungan tersebut
pangan yang tinggi, maka Salah satu produk selanjutnya disingkat memberikan kesempatan
perlu untuk olahan daging yang sangat UUPK) yang terdapat kepada konsumen untuk
memperhatikan aspek diminati adalah daging pada Pasal 1 ayat (1) mendapatkan kualitas
kebutuhan pangan dan ayam. Ayam sendiri menjelaskan bahwa barang dan/atau jasa yang
kecukupan nutrisi, tetapi merupakan hewan unggas Perlindungan konsumen menjamin barang tersebut.
perlu juga memperhatikan yang masuk dalam kelas adalah segala upaya yang Perlindungan konsumen
aspek keamanan bahan Aves (hewan bersayap) menjamin adanya ini sangat berguna untuk
pangan yang dikonsumsi. yang telah didomestikasi kepastian hukum untuk memberikan jaminan
Ironisnya masyarakat oleh manusia untuk memberi perlindungan kepada masyarakat dalam
sebagai konsumen atau dimanfaatkan daging kepada konsumen. Setiap memilih unggas ayam
produsen, banyak yang maupun telurnya. Ayam konsumen harus yang terjamin baik
tidak mengerti atau berasal dari keturunan dari mendapatkan hak dan kesehatannya,
bahkan mengabaikan salah satu subspesies kewajibannya seperti yang keutuhannya,
batas-batas kelayakan ayam hutan yang banyak tertuang dalam Pasal 4 keamanannya, dan
produksi maupun dikenal sebagai ayam huruf (a) yang kehalalannya. Pilihan
konsumsi produk-produk hutan merah atau ayam menjelaskan bahwa Hak tersebut menyebutkan
peternakan dari sudut bangkiwa (bankiva fowl).3 konsumen untuk pentingnya untuk
pandang kesehatan dan Ayam termasuk hewan mendapatkan masyarakat menuntut agar
syariat Islam. yang mudah beradaptasi kenyamanan, keamanan, mendapatkan daging yang
Penyembelihan hewan disetiap tempat, asalkan dan keselamatan dalam 2 berkualitas dan memenuhi
harus sesuai sesuai dengan ketersediaan makanan mengonsumsi barang dan/ persyaratan yang
tuntutan Islam. melimpah. Ayam yang atau jasa. disembelih oleh rumah
Apabila tidak maka telah didomestikasi saat Pasal 4 huruf (c) potong hewan, agar
berdampak kepada daging ini mudah untuk UUPK menjelaskan daging dapat dikonsumsi
yang dikonsumsi oleh dijinakkan sehingga bahwa Konsumen berhak oleh banyak masyarakat.5
masyarakat tentang memudahkan dalam mendapatkan informasi 4
pemeliharaan. yang benar, jelas, dan Adrian Sutedi.
kesehatan, kemanan, dan
Meningkatnya konsumsi jujur mengenai kondisi 2008. Tanggung Jawab
kehalalnya makanan
daging ayam membuat dan jaminan barang Produk Dalam Hukum
tersebut. Islam sendiri
banyaknya orang dan/jasa. Pasal 5 huruf Perlindungan Konsumen.
dalam menjelaskan
(a) UUPK juga Bogor: Ghalia. Hlm. 2.
konsep dasar makanan itu 2
Moch. Muchat menjelaskan kewajiban
5
Kemenkumham.
ada tiga, yaitu halal,
Ilyas. 2007. Islam Dan konsumen bahwa Tahun 2012. Pentingnya
haram, dan subhat. Halal
produk Halal, Jakarta; Kewajiban konsumen Produk Daging yang
seperti apa yang
(Direktorat Urusan Agama adalah membaca atau Berkualitas dan
tercantum dalam Al-
Islam dan Pembinaan mengikuti petunjuk Berlegalitas dari Rumah
Quran yang berarti
Direktorat Jendral informasi dan prosedur Potong.
Bimbingan Masyarakat pemakaian atau http://www.kumham-
1
Badan Pusat Islam Departemen Agama pemanfaatan barang jogja.info/karya-
Statistik. RI). Hlm. 65. dan/atau jasa, demi ilmiah/37-karya-ilmiah-
3
2010.http://www.bps.go.id Muhammad keamanan dan lainnya/385-pentingnya-
/jumlah_penduduk_Indon Aman Yaman. 2013. keselamatan. legalitas-peternakan-
esia. Diakses pada 23 Ayam Kampung, Jakarta: rumah-potong. Diakses
Februari 2017. AgriFlo. Hlm.6. pada 12 Desember 2016.
Konsumsi daging yang produksi hewan tersebut dalam Pasal 58 ayat (1) pengawasan
ada di Indonesia selama baik dari peternak, proses Undang-Undang Nomor langsung dalam
ini terus meningkat setiap penyembelihan, sampai 18 Tahun 2009 tentang menjamin produk
tahunnya. Hal ini dapat tangan konsumen. Masyarakat Veteriner dan hewan yang
ditunjukan dari data yang Pengawasan disini baik Peternakan (selanjutnya aman, sehat,
ada dibawah ini: dimulai dari peternak disebut UU MVP) utuh, dan halal
Tabel 1.1 diperlukan untuk menjelaskan bahwa bagi yang
Tingkat Konsumsi menjamin produk yang Dalam rangka dipersyarakan,
Daging Perkapita Setiap sehat dan aman dari menjamin produk Pemerintah dan
Minggu di Indonesia unggas ayam tersebut, hewan yang Pemerintah
Jenis 2013 sedangkan sampai aman, sehat, Daerah sesuai
Daging penyembelihan perlu utuh, dan halal dengan
Ayam 0, 079 kg adanya pengawasan bagi yang kewenangannya.
Sapi 0,010 kg terhadap produk yang dipersyaratkan, Penelitian ini
utuh dan halal dari unggas Pemerintah dan bertujuan untuk
Sumber : www.bps.go.id ayam yang disembelih. Pemerintah memberikan gambaran
Publikasi Statitik Konsumen sendiri dari Daerah sesuai upaya pengawasan dan
Indonesia, diolah dari keseluruhan proses dengan kendala dalam proses
hasil survei sosial tersebut perlu mendapat kewenangannya pemotongan yang Aman,
ekonomi nasional perlindungan produk yang berkewajiban Sehat, Utuh, dan Halal
(susenas) triwulan I-2013 aman, sehat, utuh, dan melaksanakan (ASUH) oleh Dinas
dan Triwulan 1-2015. halal karena konsumen pengawasan, Peternakan dan Perikanan
Diakses tanggal 6 wajib mengetahui setiap pemeriksaan, Kabupaten Magetan
November 2016. Pukul produk unggas ayam yang pengujian, kepada masyarakat bahwa
23.00 WIB telah diproses menjadi standarisasi, seluruh pelaku usaha
daging ayam apakah sertifikasi, dan wajib melaksankan
Berdasarkan tabel 1.1 sudah diproses dan diolah registrasi produk kegiatan pengolahan ayam
dapat dijelaskan bahwa dengan benar berdasarkan hewan. yang (ASUH0 sebagai
pertumbuhan konsumsi ketentuan yang berlaku. Pengaturan lebih upaya dari setiap produsen
jenis daging sapi dan Rencana pemecahan lanjut dari Pasal 58 ayat dalam memberikan
ayam setiap tahun masalah yang akan (1) UU MVP diatur dalam produk karkas ayam yang
mengalami kenaikan. digunakan oleh penulis Peraturan Menteri sehat, aman, dan terbebas
Produk daging yang dalam menyelesaikan Pertanian Republik dari cemaran limbah yang
mengalami peningkatan penelitian ini dimulai dari Indonesia Nomor siap dikonsumsi.6 Terkait
adalah daging ayam yang pemaparan atau 13/Permentan/OT.140/1/2 tentang rumah potong
setiap tahunnya selalu memberikan gambaran 010 tentang Persyaratan hewan (RPH) yang
mengalami kenaikan dari atas implementasi yuridis Rumah Potong Hewan merupakah tempat untuk
tahun 2013 yang pengawasan pemotongan Ruminasi dan Unit melakukan proses
mencapai 0,079 Kg, produk daging ayam yang Penanganan Daging penyembelihan hewan
dilanjutkan pada tahun merupakan produk hewani (selanjutnya disebut menjadi daging karkas.
2014 mencapai 0,085 Kg, yang hidup, maka dari itu Permentan RPH). Pada bagian ini dapat
hingga tahun 2015 perlu adanya perlakuan Permentan Potong Hewan ditunjukan beberapa
mencapai 0,089 Kg. khusus terkait mengatur tentang persebaran RPH yang
Kenaikan konsumsi kelangsungan hidupnya penyembelihan melalui berada di tiga kabupaten
daging ayam juga diikuti, untuk bisa dijadikan ayam syariat Islam dimuat yang berada di wilayah
dengan konsumsi daging potong yang bisa dalam Pasal 4 huruf (a) barat Provinsi Jawa Timur
sapi yang selalu tumbuh. dikonsumsi manusia. menjelaskan yaitu :
Data tahun 2013 konsumsi Pemerintah sebagai Pemotongan
daging sapi mencapai pembuat regulasi telah hewan secara
0,010 Kg, kemudian pada memberikan jaminan benar, (sesuai
tahun 2014 mencapai kepada masyarakat atas dengan Tabel 1.2
0,018 Kg, dan pada tahun setiap produk hewani agar persyaratan
2015 mencapai 0,020 Kg. dilindungi keamanan, kesehatan 6
kesehatan, keutuhan, dan masyarakat Neraca. Tahun
Meningkatnya
kehalalannya. Peraturan veteriner, 2014. Begini Proses
konsumsi daging ayam
tersebut dimuat dalam kesejahteraan Pengolahan Ayam yang
berpengaruh terhadap
Undang-Undang No 18 hewan, dan Baik
pemenuhan kebutuhan 3 http://www.neraca.co.id/ar
daging ayam yang sangat Tahun 2009 tentang syariah agama).
Peternakan dan Kesehatan Bahwa perlu ticle/45618/begini-proses-
tinggi maka dari itu perlu
Veteriner. Ketentuan adanya pengolahan-ayam-yang-
adanya pengawasan
baik..
Wilayah Persebaran pemotongan tersebut.7 Undang No 33 Tahun konvensional yang
RPH di Wilayah Barat Proses pemotongan atau 2014 tentang Jaminan menggunakan pisau, pisau
Provinsi Jawa Timur penyembelihan dalam Produk Halal menjelaskan merupakan benda tajam
No Kabupaten Alamatproses pengolahan unggas bahwa sehingga ketika
1 Kab.Madiun Ds.Mejayan,
ayam menjadi daging Lokasi, tempat, disembelih tidak
Kab.Madiun.
2 Kab.Mageta
ayam yang sesuai dengan
Jl.Samodra
dan alat Proses menyiksa ayam tersebut
n yang diatur merupakan
Kel.Bulukerto. Produk Halal karena memotongan
Kec.Magetan.titik
Kab. krisis terhadap wajib dengan cara cepat dan
Magetan.
penilaian proses daging dipisahkan memutus ketiga saluran
3 Kab.Mageta Kel.Plaosan,Kec.Plaosan
n
ayam
. Kab. Magetan.
tersebut dengan lokasi, tersebut, dan wajibnya
4 Kab.Ngawi sebagaimana
Jl.Ronggolawe, mestinya. tempat, dan alat saat menyembelih harus
Kenyataannya
Kec.Paron. Kab. Ngawi masih penyembelihan, menyebut nama Allah.10
banyak ditemukan pengolahan, Kajian teoritik dalam
Sumber : pelanggaran-pelanggaran penyimpanan, penelitian ini
http://disnak.jatimprov.go. dalam proses pengemasan, menerangkan
id/web/alamatdinas/rumah penyembelihan dan pendistribusian, perlindungan konsumen
potonghewan Publikasi penyediaan daging ayam, penjualan, dan sebagai istilah yang
Persebaran RPH/RPA di diantaranya adalah kasus penyajian dipakai untuk
wilayah Jawa Timur. daging ayam tiren yang produk tidak mengambarkan
Diakses pada 15 Januari masih meramaikan pasar halal. perlindungan hukum yang
2017. Pukul 07.00 WIB. daging di Indonesia.8 Pasal 21 ayat (1) diberikan kepada
Daging ayam tiren sendiri Undang-Undang No 33 konsumen dalam
Berdasarkan Tabel bila diproses dan Tahun 2014 tentang usahanya untuk
1.2 tempat penelitian yang dijadikan produk daging Jaminan Produk Halal ini memenuhi kebutuhan dari
dilakukan peneliti berada sangat tidak sesuai, karena salah satunya menjelaskan hal-hal yang merugikan
di Kabupaten Magetan ayam tiren tersebut tidak alat penyembelihan yang konsumen itu sendiri.
tepatnya di RPH Jl. memenuhi unsur sehat, merupakan sebuat alat Upaya melindungi
Samodra, Kel. Bulukerto, aman, utuh dan halal bantu dalam memproses konsumen dari hal-hal
Kec.Magetan. Kabupaten untuk diproses lebih lanjut sebuah produk hewan yang merugikan perlu
Magetan sendiri memiliki dan melanggar ketentuan menjadi produk daging dilakukan dengan sebuah
dua RPH, dari kedua RPH yang berlaku. Sehingga yang bisa dikonsumsi pengawasan. Pengawasan
yang ada di Kabupaten nilai terhadap ayam tiren salah satunya unggas pada dasarnya diarahkan
Magetan salah satunya tersebut tidak memenuhi ayam, dan melalui metode sepenuhnya untuk
juga memilik RPA kriteria ayam yang aman stunning untuk hewan menghindari adanya
(Rumah Potong Ayam) dan sehat, apalagi bila dengan skala kecil kemungkinan
yang tempatnya juga dilakukan proses biasanya dengan cara penyelewengan atau
menjadi satu di RPH penyembelihan sudah ayam digantung dengan penyimpangan atas tujuan
Magetan Kota di tempat dipastikan tidak utuh dan kepala menghadap yang dicapai. Pengawasan
tersebut telah halal. Pengaturan proses ketanah (bukan kiblat), diharapkan dapat
menggunakan mesin produk halal diatur dalam ayam disiram dengan air membantu melaksanakan
sebagai percontohan Pasal 21 ayat (1) Undang- dingin dan dialiri muatan kebijakan yang telah
prosesnya, tetapi dalam 7
listrik. Penyiraman air ditetapkan untuk
proses pemotongan setiap Bagus harianto. yang bermuatan listrik mencapai tujuan yang
harinya masih 2011. 28 Hari Panen untuk membius memang telah direncanakan secara
menggunakan proses Ayam Broiler. Jakarta: tidak menyebabkan mati efektif dan efisien.
manual tetapi telah AgroMedia Oustaka. pada ayam. Ayam dalam Bahkan melalui
menerapkan standar Hlm.80. kondisi sakit akan pengawasan tercipta suatu
8
ASUH (Aman, Sehat, Kompas. Tahun menyebabkan mati aktifitas yang berkaitan
Utuh, dan Halal) dalam 2012. Di Jawa Timur sebelum disembelih.9 erat dengan penentuan
penyembelihan dan aparat keamanan Salah satu metode lainnya atau evaluasi mengenai
pemotongan ayam menagkap sejumlah orang adalah dengan cara sejauh mana pelaksanaan
tersebut. yang mengedarkan daging kerja sudah dilaksanakan.
9
Pemanfaatan hasil ayam mati dan dipotong. Bima Islam. Pengawasan terhadap
produk ternak potong Berdasarkan pengakuan Tahun 2007. pemotongan ayam yang
harus melalui proses tersangka, daging itu Penyembelihan Yang berlangsung di Rumah
pemotongan dan sudah beredar di Blitar, Halal Sesuai Fiqih. Potong Hewan (RPH)
penangan khusus untuk Kediri, Trenggalek, dan http://bimasislam.kemena
10
memisahkan daging dari Tulungagung g.go.id/penyembelihan_ya Yusuf Qardaw.
produk sampingan (http://www.kompas.com/ ng_halal_sesuai_fiqih/kon 2011. Halal dan Haram.
maupun limbah dari readkotatua/xml/20/09/20 sultasisyariah/page/katego Jakarta: Robbani Press,
12). ri/fiqih_produkhalal. Hlm.62.

4
Magetan perlu adanya masyarakat yang UPTD RPH Bidang Nomor 18
upaya kesejahteraan mengonsumsi pangan asal Kesehatan Masyarakat Tahun 2009
hewan atau yang sering hewan tersebut. Veternier di Dinas Tentang
disebut animal welfare Metode penelitian Peternakan dan Perikanan Peternakan
adalah segala urusan yang yang digunakan dalam Kabupaten Magetan, dan
berhubungan dengan penelitian ini adalah jenis Petugas pelaksana Masyarakat
keadaan fisik dan mental penelitian empiris. penyembelihan di UPTD Veternier
hewan menurut ukuran Penelitian empiris berbasis RPH di Kabupaten (Lembaran
perilaku alami hewan pada ilmu hukum normatif Magetan, Kepala Bidang Negara
yang perlu diterapkan dan tetapi bukan mengkaji Penjaminan Produk Halal Tahun 2009
ditegakkan untuk mengenai sistem norma LPPOM MUI Jawa Timur, Nomor 84
melindungi hewan dari dalam aturan Peternak ayam yang Tambahan
perlakuan setiap orang perundangan, namun berada dibawah naungan Lembaran
yang tidak layak terhadap mengamati bagaimana GAPOKTAN Dinas Negara
hewan yang dimanfaatkan reaksi dan interkasi yang Peternakan dan Perikanan Nomor
manusia berupa terjadi ketika sistem Kabupaten Magetan. 5015).
dagingnya sebagai norma itu bekerja.11 Data yang 3. Undang-
kebutuhan konsumsi oleh Adapun pendekatan dipergunakan dalam Undang
karena itu perlu adanya sosiologis dilakukan penelitian ini adalah data Nomor 33
upaya pengawasan dalam melalui penelitian hukum primer dan data sekunder. Tahun 2014
melindungi konsumen yang memperoleh datanya Data Primer adalah data Tentang
dari produk pangan asal dari data primer atau data yang relevan dengan Jaminan
hewan yang Aman, Sehat, yang diperoleh langsung pemecahan masalah yang Produk
Utuh, dan Halal (ASUH). dari lembaga pemerintah didapat dari sumber utama Halal
Dengan demikian atau masyarakat.12 Peneliti yang berkaitan dengan (Lemabaran
dapat disimpulkan bentuk akan mengidentifikasi masalah yang diteliti dan Negara
kajian teoritik yang telah pelaksanaan pengawasan dikumpulkan langsung Tahun 2014
5
dipaparkan tersebut terhadap proses oleh peneliti dari obyek Nomor 295
merupakan alat untuk penyembelihan hewan penelitian di lapangan.13 Tambahan
merumuskan dan sesuai syariah Islam Data Sekunder adalah data Lembaran
memecahkan masalah menurut Undang-Undang yang diperoleh dari hasil Negara
yang dilakukan oleh No 18 Tahun 2009 penelaahan perundang- Nomor
peneliti berupa upaya Tentang Peternakan dan undangan terkait, literatur 5604). 5
pengawasan pemotongan Masyarakat Veternier. atau bahan pustaka, jurnal 4. Peraturan
ayam yang ASUH di RPH Lokasi penelitian serta artikel yang Menteri
Magetan oleh Dinas berada di Dinas berkaitan dengan masalah Pertanian
Peternakan dan Perikanan Peternakan dan Perikanan atau materi penelitian. Nomor
Kabupaten Magetan. Kabupaten Magetan, Data sekunder diperoleh 13/Permenta
UPTD Rumah Potong dari : n/OT.140/1/
METODE Hewan (RPH) Magetan, 1. Undang- 2010
Rancangan penelitian LPPOM MUI Jawa Timur, Undang Tentang
bermula dari adanya dan Peternakan Ayam Nomor 08 Persyaratan
serangkaian proses Milik Bapak Winarto. Tahun 1999 Rumah
pemotongan yang diatur Alasan peneliti memilih Tentang Potong
dalam tata kelola proses lokasi penelitian di empat Perlindunga Hewan
pemotongan yang terdapat lokasi tersebut karena n Konsumen Ruminansia
di Rumah Potong Hewan merupakan bagian dari (Lembaran dan Unit
(RPH) yang wajib alur dan sistem Negara Penanganan
melaksanakan proses pengawasan pemotongan Republik Daging.
(ASUH), agar tercapai karkas ayam dari hulu Indonesia Teknik pengumpulan
hasil yang sesuai dan hingga kehilir. Informan Tahun 1999 data dalam penelitian ini
dapat dikonsumsi dalam penelitian ini Nomor 42 menggunakan wawancara,
masyarakat, tetapi dalam adalah Kepala Pelaksana Tambahan observasi, dan
prosesnya perlu adanya 11
Lembaran dokumentasi. Wawancara
pengawasan secara Mukti Fajar dan Negara kepada informan untuk
menyeluruh untuk Yulianto Achmad. 2010. Nomor mendapatkan informasi
mendapatkan hasil yang Dualisme Penelitian 3821. berkaitan Pengawasan
memuaskan dan dapat Hukum Normatif dan 2. Undang- Pemotongan Ayam Yang
menjamin keamanan dan Empiris. Yogyakarta: Undang Aman, Sehat, Utuh, dan
kesehatan pangan kepada Pustaka Pelajar. Hlm. 53. Halal (ASUH) Di RPH
12 13
Ibid.Hlm.110. Ibid. Hlm.156.
Magetan Oleh Dinas daerah tertentu.15 dan Masyarakat Veteriner melindungi konsumen
Peternakan dan Perikanan Penelitian kualitatif yang menjelaskan bahwa : menurut Undang-Undang
Kabupaten Magetan. adalah penelitian yang Dalam rangka Perlindungan Konsumen
Observasi atau dilakukan secara sempit menjamin produk Pasal 30 ayat 1
pengamatan merupakan namun mendalam. hewan yang menyatakan bahwa
kegiatan yang dilakukan Pengolahan data deskriptif aman, sehat, Pengawasan terhadap
oleh peneliti dalam rangka kualitatif ini peneliti utuh, dan halal penyelenggaraan
pengumpulan data dengan bermaksud ingin bagi yang perlindungan konsumen
cara mengamati fenomena memberikan gambaran dipersyaratkan, serta penerapan ketentuan
suatu masyarakat tertentu atas data hasil penelitian Pemerintah dan peraturan Perundang-
dalam waktu tertentu yang diperoleh dari Pemerintah Undangannya
pula.14 Peneliti dalam wawancara. Daerah sesuai diselenggarakan oleh
melakukan penelitian ini dengan pemerintah, masyarkat,
menjadi observer HASIL DAN kewenangannya dan lembaga perlindungan
partisipasi pasif yang PEMBAHASAN berkewajiban konsumen swadaya
melakukan pengamatan Pengawasan Dinas melaksanakan masyarakat.
dan memantau proses dan Peternakan dan pengawasan, Ketiga berdasarkan
prosedur pengolahan Perikanan Kabupaten pemeriksaan, Peraturan Menteri
ayam hidup dari Magetan Terhadap pengujian, Pertanian Republik
peternakan hingga proses Proses Pemotongan standarisasi, Indonesia Nomor
penyembelihan di RPH Jl. Ayam di Rumah Potong sertifikasi, dan 13/Permentan/OT.140/1/2
Samodra Kel. Bulukerto Hewan Magetan Dalam registrasi produk 010 Tentang Persyaratan
Kec. Magetan, Kabupaten Menjaga Produk Daging hewan. Rumah Potong Hewan
Magetan. Observasi ini Ayam Yang ASUH Pengawasan tersebut Ruminansia dan Unit
dilakukan untuk (Aman, Sehat, Utuh, dan diarahkan sepenuhnya Penanganan Daging.
menemukan hal-hal yang Halal) . untuk menghindari adanya Proses pengawasan
erat dengan obyek Pengawasan dalam kemungkinan tersebut diatur melalui
penelitian, berupa tempat, kamus besar bahasa penyelewengan atau peraturan perundang-
pelaku, dan aktivitas yang Indonesia adalah penyimpangan atas tujuan undangan untuk
berkaitan erat dengan penilikan dan penjagaan.16 yang terhadap proses memberikan jaminan
proses dan prosedur dari Upaya pengawasan pemotongan yang Aman, kepada konsumen selaku
ayam hidup hingga dilakukan dalam Sehat, Utuh, dan Halal pengonsumsi produk
pemotongan ayam yang memberikan penjagaan (ASUH). Pengawasan olahan asal hewan agar
ASUH (Aman, Sehat, terhadap proses diharapkan dapat memperoleh hak-haknya
Utuh, dan Halal). pelaksanaan yang terjadi membantu melaksanakan yang diatur dalam
Teknik analisis data dilapangan untuk kebijakan yang telah Undang-Undang
dalam penelitian ini memberikan rasa aman ditetapkan untuk Perlindungan Konsumen.
dianalisis secara kualitatif dan terlindungi dari mencapai tujuan yang Pengawasan ini dilakukan
yaitu menjabarkan data produk asal hewan yang telah direncanakan secara oleh dokter hewan
yang tersedia kemudian dipotong di UPTD RPH efektif dan efisien. pengawas RPH yang
memberikan gambaran Magetan. Bahkan melalui memiliki kompetensi dan
atau pemaparan atas Pertama pengawasan pengawasan tercipta suatu indepedensi pada bidang
Ppengawasan pemotongan produk karkas daging aktifitas yang berkaitan kesehatan masyarakat
ayam Yyng aman, sehat, pada dasarnya diatur erat dengan penentuan veteriner hal ini dapat
utuh, dan halal (ASUH) di dalam Pasal 58 Undang- atau evaluasi mengenai dilihat melalui proses dan
RPH Magetan oleh Dinas Undang Nomor 18 Tahun sejauh mana pelaksanaan penanganan yang
Peternakan dan Perikanan 2009 Tentang Peternakan kerja sudah dilaksanakan. dilakukan oleh dokter
Kabupaten Magetan. Pengawasan juga dapat hewan dalam menjaga
Penelitian deskriptif 15
mendeteksi sejauhmana ayam ternak tersebut agar
adalah penelitian yang Yatim Riyanto. kebijakan pimpinan dalam dapat dipotong dan
diarahkan untuk 2007. Metode Penelitian menjalankan dan sampai didistribusikan
memberikan gejala-gejala, Pendidikan Kualitatif sejauh mana kemasyarakat, banyak
fakta-fakta atau kejadian- Dan Kuantitatif. penyimpangan yang tahapan dalam
kejadian secara sistematis Surabaya: Unesa Press. terjadi dalam pelaksanaan menentukan setiap proses
dan akurat, mengenai Hlm.107 kerja pemotongan ayam yaitu menerapkan Good
16
sifat-sifat populasi atau Dendy Sugono. 2008. tersebut dilakukan di RPH Hygienic Practices
Kamus Besar Bahasa Magetan. (GHP), menerapkan Good
Indonesia. Jakarta: Pusat Kedua Pengawasan Farming Practices (GFP),
14
Mukti Fajar Bahasa Departemen tersebut muncul dengan menerapkan Good
dan Yulianto Achmad. Pendidikan Nasional. Hal. terhadap upaya Veterinary Practices
Op.Cit.Hlm.167. 508
(GVP), menerapkan Good 18 Tahun 2009 Tentang peternak tidak dapat kesempurnaan
Handling Practices Peternakan dan memenuhi prasyarat lain pemotongan dengan
(GHP), menerapkan Good Masyarakat Veteriner. misal SKKH atau Surat melihat kondisi bagian
Transportation Practices Pengawasannya meliputi Asal Hewan maka yang disembelih terpotong
(GTP), menerapkan Good kewenangan pengaturan , peternak dapat dengan melihat 3 saluran
Slaughtering Practices pengendalian, dan menunjukan salah satunya pada tenggorokan berupa
(GSP). pengawasan. sebagai syarat utama pembuluh vena, saluran
Secara umum tujuan Pertama pengaturan pemeriksaan administrasi. pernapasan, dan saluran
tersebut dilakukan untuk kewenangan terhadap Pemeriksaan tahap kedua makanan yang telah
memberikan produk aturan Peraturan Menteri yaitu pemeriksaan ante- terputus.
karkas ayam yang aman Pertanian Republik mortem yang dilakukan Kedua pengendalian
dapat dikonsumsi dengan Indonesia Nomor oleh RPH Magetan pengawasan tersebut
menerapkan bentuk 13/Permentan/OT.140/1/2 sebagai bentuk awal merupakan pengawasan
pengawasan tersebut 010 Tentang Persyaratan pemeriksaan yang preventif edukatif
secara luas dan efektif Rumah Potong Hewan dilakukan terhadap bertujuan untuk mencegah
dengan menerapakan Ruminansia dan Unit Pemeriksaan ante- adanya penyimpangan
tujuan dari pengawasan Penanganan Daging. mortem dilakukan oleh dalam proses pemotongan
mengarah pada agar Pengaturan disini meliputi dokter hewan atau petugas ayam yang berada di RPH
terlaksananya teknik dan proses alur yang ditunjuk di bawah Magetan. . Pelaksanaan
penyelenggaraan pengawasan pemotongan pengawasan dokter hewan pengawasan ini dan agar
pengelolaan manajemen yang baik dan benar. sesuai dengan prosedur dapat berjalan dengan
pemotongan secara Berdasarkan pengaturan yang ditetapkan dengan baik maka harus
ekonomis, efisien, dan tersebut dibuat sistem atau menyeleksi hewan ternak dilakukan dengan teknik
efektif; tidak terjadi prosedur proses yang dinyatakan sakit atau yang benar juga meliputi
penyimpangan atau pemotongan yang baik diduga sakit dan tidak pengujian; pemantauan;
hambatan-hambatan yang benar meliputi boleh dipotong atau pemeriksaan; penilaian.
pelaksaan kegiatan di pemeriksaan Administrasi; ditunda pemotongannya, Tindak lanjut dari
RPH (Rumah Potong pemeriksaan Ante- harus segera dipisahkan upaya pengendalian pada
Hewan); terlaksanakannya Mortem; pemeriksaan dan ditempatkan pada pengawasan preventif
tugas umum pemerintah Post-Mortem kandang isolasi untuk edukatif adalah proses
daerah dalam mengawasi Pengawasan preventif pemeriksaan lebih lanjut. pengawasan dengan
secara tertib disetiap edukatif terhadap proses Apabila ditemukan melaksanakan program
UPTD RPH-R pemotongan di RPH oleh penyakit menular atau pendidikan kepada
Bahwa dari ketiga dokter hewan maupun zoonosis, maka dokter seluruh usaha tani ternak
indikator dalam petugas dimaksudkan hewan/petugas yang yang berlangsung dari
pengawasan pemotongan untuk memberikan tata ditunjuk di bawah hulu hingga ke hilir agar
ayam yang aman, sehat, 6 aturan agar seluruh dokter pengawasan dokter hewan seluruh produk pangan
utuh, dan halal (ASUH) hewan maupun petugas harus segera mengambil asal hewan dapat terjamin
dapat dikatakan tidak melanggar dan tindakan sesuai dengan Aman, Sehat, Utuh, dan
pelaksanaannya masih menyimpang dari SOP prosedur yang ditetapkan. Halal (ASUH) agar dapat
belum berhasil atau (Standar Operasional Pemeriksaan post-mortem dikonsumsi oleh
dikatakan tidak Prosedur) hal tersebut adalah pemeriksan konsumen. Pengawasan
seluruhnya efektif. Hal itu dimuatkan dalam tata kesehatan jeroan dan langsung yang
dikarenakan pihak-pihak tertib kerja agar seluruh karkas setelah disembelih dilaksanakan oleh Dinas
yang terkait dalam dokter hewan maupun yang dilakukan oleh Peternakan dan Perikanan
pelaksanaan pengawasan petugas mengikuti sistem petugas berwenang. Kabupaten Magetan
masih kurang dan dan alur proses yang telah Pemeriksaan post-mortem melalu Bidang Kesehatan
terbatasnya sarana dan disepakati. Pemeriksaan dilakukan setelah Masyarakat Veteriner
prasarana.Pengawasan Administrasi meliputi serangkaian proses melaksanakan
proses pemotongan ayam seluruh rangkaian proses penyembelihan dan pengawasan langsung
yang (Aman, Sehat, Utuh, berupa data-data pelepasan jeroan dari dengan melakukan
dan Halal) di UPTD RPH pemeriksaan berupa tubuh ayam, hal tersebut pemantauan, pemeriksaan,
Magetan oleh Dinas kesehatan hewan dari dilakukan untuk pengujian, dan penilaian.
Peternakan dan Perikanan peternakan, nama pemilik memudahkan dokter Upaya pengawasan
Kabupaten Magetan, peternakan, vaksin yang hewan dan petugas lain preventif edukatif yang
dalam hal ini berdasarkan pernah diberikan, hasil dalam memeriksa berlangsung pada sistem
kewenangan dalam data pemeriksaaan dokter kesempurnaan rantai proses pelaksanaan
melaksanakan ke peternakan, dan jumlah pemotongan ayam dan pemotongan ayam yang
pengawasan berdasarkan ayam yang dikirim, tetapi menguji kesehatan daging bermula dari peternakan
Undang-Undang Nomor dalam prosesnya apabila dan jeroan, pemeriksaan hingga proses distribusi
hingga sampai ketangan Dinas Peternakan dan konsumen . Proses telah dipotong maupun
konsumen yang Perikanan Kabupaten pemeriksaan tersebut juga karkas ayam yang tidak
berlangsung dibawah Magetan melalu Bidang berlangsung saat di RPH layak dikonsumsi.
pengawasan Dinas Kesehatan Masyarakat Magetan dengan Rekapitulasi hasil karkas
Peternakan dan Perikanan Veteriner melaksanakan melakukan pemeriksaan ayam juga disampaikan ke
Kabupaten Magetan. pengawasan langsung Administrasi, Kepala Dinas Peternakan
Ketiga pengawasan dengan melakukan pemeriksaan Ante- dan Perikanan Kabupaten
yang dimiliki oleh Dinas pemantauan, pemeriksaan, Mortem, dan pemeriksaan Magetan, Kepala UPTD
Peternakan dan Perikanan pengujian, dan penilaian. Post-Mortem. RPH Magetan,dan Kepala
Kabupaten Magetan Tindak lanjut proses Pemeriksaan tersebut Bidang Kesehatan
terdapat dua bentuk pemantauan dilakukan berguna agar menjamin Masyarakat Veteriner.
pengawasan yaitu oleh Dokter Hewan seluruh ayam yang telah Tindak lanjut
pengawasan preventif dengan melakukan diproses di RPH Magetan pengawasn represif
edukatif dan pengawasan pemantauan dilapangan. dapat terjag keamanan, bertujuan untuk dalam
represif. Pengawasan Pemantauan tersebut kesehatan, keutuhan, dan melakukan penindakan
preventif edukatif dilaksanakan dari kehalalan produk pangan terhadap sistem
bertujuan untuk mencegah peternakan hingga proses asal hewan. pemotongan yang
adanya penyimpangan pemotongan di RPH Proses pengujian berlangsung di RPH
dalam proses pemotongan Magetan. pemantauan berlangsung selama di seluruh Kabuapaten
ayam yang berada di RPH yang dilakukan oleh RPH dengan melakukan Magetan maupun terhadap
Magetan. Pengawasan dokter hewan di pengujian terhadap kadar usaha tani ternak yang
terhadap pelaksanaan peternakan dengan PH dan jeroan ayam berbuat curang yang
pemotongan yang baik melakukan pengawasan apakah aman dan sehat terhadap produk pangan
dan benar dan sesuai terhadap kesehatan agar dapat dikonsumsi asal hewan yang dapat
dengan produk pangan unggas, pemberian vaksin oleh masyarakat. Proses mengganggu kesehatan
asal hewan yang ASUH unggas, penjadwalan pengujian berlangsung masyarakat. Penindakan
(Aman, Sehat, Utuh, dan proses pemanenan, dan selama di Laboratorium terhadap proses
Halal). Pengawasan pemeriksaan terhadap milik RPH Magetan. pemotongan ayam yang
represif yang bertujuan kebersihan sanitas dan pengujian tersebut berlangsung di RPH
untuk melaksanakan higienitas kandang berlangsung selama Magetan apabila terdapat
penindakan terhadap hasil peternakan. Pemantauan proses pemeriksaan Post- temuan atau laporan baik
pengawasan dilapangan tersebut berlangsung dan Mortem karena pengujian dari konsumen maupun
dengan memberikan dilakukan oleh dokter membutuhkan alat yang dari internal UPTD RPH
sanksi berupa sanksi hewan setiap 25 hari memadai agar mengetauhi Magetan apabila produk
administrasi dan sanksi sekali atau 1 minggu kondisi ayam yang telah karkas ayam yang tidak
pidana apabila terjadi menjelang panen. dipotong sesuai dengan sesuai dengan yang
penyelewengan terhadap Kegiatan tersebut sebagai kesehatan dan kandungan dipersyaratkan maka
proses pemotongan upaya pencatatan Dinas yang terdapat didalamnya. Dinas Peternakan dan
produk pangan asal hewan Peternakan dan Perikanan Proses terakhir Perikanan Kabupaten
yang tidak memenuhi Kabupaten Magetan adalah penilaian, penilaian Melakukan penindakan
prosedur pemotongan dalam menjaga ternak disini dilakukan untuk berupa pemberian sanksi
yang Aman, Sehat, Utuh, unggas agar terbebas dari memberikan hasil yang administratif apabila
dan Halal (ASUH). penyakit maupun cemaran sesuai dengan yang Dokter Hewan maupun
Tindak lanjut lain yang dapat dilakukan dari seluruh petugas lainnya tidak
pengawasan preventif mengganggu kesehatan proses pemotongan di melaksanakan Keputusan
edukatif bertujuan untuk ayam itu sendiri. RPH Magetan. penilaian Kepala Dinas Peternakan
proses pengawasan Pada tahap tersebut sebagai bentuk Provinsi Jawa Timur
dengan melaksanakan pemeriksaan juga nyata dan hasil apakah Nomor : 188.4/8179/
program pendidikan berlangsung dipeternakan ayam yang telah dipotong 115.05/2015 tentang
kepada seluruh usaha tani dengan melakukan telah Aman, Sehat, Utuh, Standar Operasional
ternak yang berlangsung pemeriksaan darah ayam, dan Halal (ASUH). Prosedur (SOP)
dari hulu hingga ke hilir dan kesehatan ayam Penilaian dilakukan Pemotongan Hewan/
agar seluruh produk apakah siap untuk dengan melakukan rekap Ternak di Rumah Potong
pangan asal hewan dapat dilakukan pemanenan data dari seluruh ayam Hewan Ruminansia
terjamin Aman, Sehat, oleh peternak karena yang dipotong setiap (RPH-R).
Utuh, dan Halal (ASUH) pemeriksaan tersebut harinya, dari hasil Penindakan sanksi
agar dapat dikonsumsi untuk mencegah ayam penilaian yang dilakukan pidana apabila dokter
oleh konsumen. 7 tertular penyakit setiap hari, dokter hewan hewan dan petugas
Pengawasan langsung berbahaya yang dapat mencatat seluruh kegiatan pemotongan melakukan
yang dilaksanakan oleh menggangu kesehatan proses karkas ayam yang perbuatan curang apabila
ditemukan temuan produk dilakukan Dinas Kabupaten Magetan, berlangsung harus diikuti
karkas ayam yang tidak Peternakan dan Perikanan tetapi dari jumlah 18 oleh seluruh jajaran dalam
sesuai tetapi Kabupaten Magetan dokter hewan tersebut mengevaluasi hasil kinerja
didistribusikan kepada dilakukan sebagai bentuk tersebar dibeberapa RPH dalam proses pemotongan
konsumen. Penindakan laporan atas adanya di Kabupaten Magetan, diseluruh RPH di
sanksi administratif produk pangan asal hewan jumlah tersebut tidak Kabupaten Magetan.
maupun sanksi pidanan yang berbahaya dan sebanding karena di Ketiga Tidak
tidak hanya berlangsung pencemaran lingkungan Kabupaten Magetan Terpenuhinya Sarana dan
didalam lingkup UPTD atas beroperasinya rumah terdapat 5 RPH yang Prasarana Pendukung
RPH yang terdapat di potong ayam ilegal yang dimiliki oleh Dinas, Dalam Proses
Kabupaten Magetan tetapi tersebar di Kabupaten beberapa RPH tersebut Pemotongan Ayam tetapi
terhadap seluruh bagian Magetan. penindakan adalah RPH Plaosan, RPH kendala terhadap
usaha tani ternak, salah represif yang dilakukan Panekan, RPH Takeran, kebutuhan sarana dan
satunya temuan yang oleh Dinas Peternakan dan RPH Kawedanan, dan prasarana pada
meresahkan konsumen Perikanan Kabupaten RPH Magetan. Setiap pemotongan ayam di RPH
yang terjadi di Kabupaten Magetan bekerjasama RPH diawasi oleh 3 Magetan sangat
Magetan yang beredar dengan Kepolisian dan dokter hewan, dimana dibutuhkan, hal ini dapat
adalah ayam tiren atau Satpol PP dalam dokter hewan tersebut terlihat dari peralatan
mati kemarin, perbuatan menegakkan aturan dan bertugas dalam yang digunakan masih
ini dilakukan oleh penindakan sanksi pidana. melaksanankan semi tradisional,
peternakan nakal maupun pengawasan dalam meskipun memiliki alat
pemotongan ilegal yang Kendala Dinas menangani hewan besar modern lainnya yang
melakukan pemotongan Peternakan dan yaitu sapi , oleh karenanya digunakan sebagai alat
sendiri dan mengambil Perikanan dalam kebutuhan akan dokter bantu tetapi masih belum
ayam tiren untuk dijual pengawasaan hewan yang bekerja menunjang produksi ayam
kemasyarakat. Apabila pemotongan ayam yang dilapangan sangatlah potong agar dapat
temuan tersebut ASUH (Aman, Sehat, kurang apalagi dengan terpenuhi maksimal, salah
merupakan temuan yang Utuh, dan Halal) oleh adanya RPH Magetan satu faktor kendala di
meresahkan masyarakat Rumah Potong Hewan yang memiliki RPH Magetan, di RPH
dan mengganggu Magetan di Kabupaten pemotongan sapi dan Magetan keperluan
kesehatan masyarakat Magetan. pemotongan ayam yang penggunaan mesin sangat
terhadap produk pangan Pelaksanaan jadi satu yang harus tidak berimbang dengan
asal hewan maka Dinas pengawasan pemotongan berbagi dokter hewan jumlah ayam yang
Peternakan dan Perikanan ayam yang aman, sehat, dalam menangani hewan dipotong, jumlah mesin
Kabupaten Magetan utuh, dan halal tidak lepas ternak yang akan yang dimiliki RPH
dengan Kepolisian dari kendala-kendala yang dipotong. Magetan antara lain mesin
melakukan penindakan terjadi dilapangan : Kedua Terdapat pencabut bulu ayam
represif untuk Pertama Terbatasnya Kegiatan-Kegiatan Baik (defeathering) , alat
memberikan sanksi Jumlah Dokter Hewan dan Dari Dalam dan Dari Luar penggantung ayam
pidana. Petugas Yang Bekerja di Dinas Peternakan dan (hoisted), mesin pemotong
Penindakan terhadap RPH Seluruh Kabupaten Perikanan Kabupaten (automatic cattle splitter),
rumah potong ayam yang Magetan karena Magetan apabila terdapat mesin pencelup air panas
ilegal yang berada di pelaksanaan pengawasan kegiatan dari dalam dinas (scalding tank), mesin
Kabupaten Magetan di RPH Magetan tidak adalah rapat rutin yang penyimpanan daging
dilaksanakan dengan sesuai dengan jumlah selalu dilakukan dengan ayam segar (chilling
melakukan pembongkaran pasokan ayam yang seluruh jajaran yang room).
dan penertiban yang datang ke RPH Magetan. 8 terdapat dalam Dinas
melibatkan Dinas Hal tersebut diperparah Peternakan dan Perikanan PENUTUP
Peternakan dan Perikanan dengan jumlah dokter Kabupaten Magetan. Simpulan
Kabupaten Magetan hewan yang terdapat Kegiatan rapat tersebut Pengawasan yang
dengan Satuan Polisi diseluruh Kabupaten sering membuat terjadinya dilakukan dalam
Pamong Praja untuk Magetan berjumlah 18 penundaan dalam proses menjamin pemotongan
melaksanakan penutupan dokter hewan. seluruh pemotongan membuat ayam dan karkas ayam
dan pembongkaran rumah dokter hewan tersebut waktu tunggu lebih lama, yang aman, sehat, utuh,
potong ayam yang ilegal merupakan dokter hewan karena peternak belum dan halal (ASUH) yang
yang tersebar di yang bekerja dilapangan memiliki surat jalan dilakukan di RPH
Kabupaten Magetan. dan bergerak dibidang terhadap proses Magetan, dengan
Dengan demikian dapat pengawasan langsung pemotongan, kendala melaksanakan seluruh
dipaparkan upaya disetiap RPH yang tersebut sangat sering proses pemotongan yang
penindakan represif yang terdapat diseluruh terjadi karena rapat yang diatur dalam SOP
(Standar Operasional proses pemotongan di pemerintah Kabupaten pegawai tetap Dinas
Prosedur). Pengawasan RPH Magetan adalah Magetan adalah untuk Peternakan dan Perikanan
yang dilakukan oleh kekurangan tenaga menjamin agar pemerintah Kabupaten Magetan.
dokter hewan dan petugas pengawas. Kebutuhan daerah melalui RPH Magetan dalam
yang berwenang dalam akan tenaga pengawas kewenangan dan melakukan kegiatan
RPH dalam memeriksa, baik dokter hewan rencananya membuat pengawasan terhadap
menguji, menilai dan maupun petugas ketentuan peraturan pelaksaan pemotongan
melakukan pemotongan pemotongan dapat perundang-undangan yang ayam harus meningkatkan
dilakukan sesuai dengan meningkatkan Kerjasama berlaku guna menciptakan batas toleransi dalam
ketentuan baku yang telah yang dilakukan agar aparatur yang bersih, prosedur pemotongan
disepakati, hal ini dalam proses pengawasan bebas korupsi, kolusi, dan ayam di RPH Magetan hal
memberikan pengaruh memiliki porsi lebih untuk nepotisme dalam tersebut perlu untuk
terhadap keamanan dan menjamain seluruh menjalankan proses menata dan meningkatkan
kesehatan pangan asal produk pangan asal hewan pemotongan yang keamanan dan kesehatan
hewan yang dapat dapat terjaga aman, sehat, berlangsung di RPH produk pangan asal
dikonsumsi. Pelaksaan utuh, dan halal (ASUH). Magetan. hewan, terutama perlu ada
pengawasan oleh Dinas Pengawasan ini komitmen kuat dan
Peternakan dan Perikanan dilakukan oleh dokter Saran konsistensi dari
Magetan mengacu pada hewan pengawas RPH Beberapa Hal berikut pemerintah (pusat dan
dua upaya pengawasan yang memiliki kompetensi dapat dijadikan saran dan daerah) untuk menjadikan
yaitu pengawasan dan indepedensi pada sebuah masukan oleh para RPH sebagai pelayanan
preventif edukatif yang bidang kesehatan pihak yang terkait dalam masyarakat dalam
merupakan bentuk masyarakat veteriner hal pengawasn pemotongan penyediaan daging yang
pencegahan dengan ini dapat dilihat melalui ayam yang ASUH ASUH.
menerpakan pola proses dan penanganan (Aman,Sehat, Utuh, dan Dokter Hewan dan
pendidikan dan sosialisasi yang dilakukan oleh Halal) di RPH Magetan petugas yang berwenang
dalam proses dokter hewan dalam oleh Dinas Peternakan dan dalam melakukan
pelaksanaannya agar menjaga ayam ternak Perikanan Kabupaten pengawasan untuk tetap
seluruh orang yang tersebut agar dapat Magetan: dan melaksanakan
bergerak dibidang usaha dipotong dan Dinas Peternakan dan pengawasan langsung
tani dapat melaksanakan didistribusikan Perikanan Kabupaten baik di RPH Magetan
dan menghasilkan produk kemasyarakat, banyak Magetan dalam 9 maupun dipeternakan
pangan asal hewan yang tahapan dalam melakukan kegiatan untuk menjamin
aman, sehat, utuh, dan menentukan setiap proses pengawasan terhadap kesehatan dan keamanan
halal (ASUH). Upaya yaitu menerapkan Good pelaksanaan pemotongan ternak ayam, karena
preventf tersebut harus Hygienic Practices (GHP), ayam di RPH Magetan, dokter hewan dan petugas
dilaksanakan oleh semua menerapkan Good perlu dilakukan lainnya memiliki
jajaran yang bergerak Farming Practices (GFP), peningkatan jumlah wewenang dalam
diseluruh bidang usaha menerapkan Good tenaga pengawas yaitu memberikan pelayanan
tani baik peternak, Veterinary Practices dokter hewan dan petugas sistem kesehatan
petugas RPH, Dokter (GVP), menerapkan Good yang berwenang masyarakat veteriner
Hewan, dan Dinas Handling Practices melakukan pengawasan. kepada seluruh peternak
Peternakan dan (GHP), menerapkan Good Selain itu perlu adanya ayam yang membutuhkan
Perikanana Kabupaten Transportation Practices rencana dan program baru pertolongan dan bantuan.
Magetan yang menanungi (GTP), menerapkan Good dalam mensosialisaki Peternak ayam
seluruh proses usaha tani. Slaughtering Practices warga untuk diharapkan dapat
Upaya pengawasan (GSP). Secara umum memindahkan meningkatkan kesehatan
represif yang dilakukan tujuan tersebut dilakukan pemotongan mereka yang dan keamanan ternak
oleh Dinas Peternakan dan untuk memberikan produk masih dilakukan sendiri ayam dengan
Perikanan Kabupaten karkas ayam yang aman untuk dipindahkan ke meningkatkan
Magetan adalah kendala dapat dikonsumsi dengan RPH Magetan. pengawasan terhadap
terhadap pengawasan menerapkan bentuk Meningkatkan jumlah kesehatan, pakan, vitamin,
proses pemotongan ayam pengawasan tersebut dokter hewan dan petugas dan kebersihan kandang
di RPH Magetan secara luas dan hal itu pemotongan lainnya, dan agar selalu terjaga.
merupakan salah satu merupakan tanggung memberikan
masalah yang selalu jawab daerah melalui pengangkatan kepada
muncul dalam proses Dinas Peternakan dan dokter hewan honorer DAFTAR PUSTAKA
pemotongan. Kendala Perikanan Kabupaten menjadi pegawai negeri
yang sering dihadapi Magetan, pengawasan sipil dan petugas Aman Yaman,
ketika melaksanakan yang dilakukan pemotongan menjadi Muhammad. 2013.
Ayam Kampung, Berkualitas dan Nomor 18 Tahun Operasional
Jakarta: AgriFlo. Berlegalitas dari 2009 Tentang Prosedur (SOP)
Badan Pusat Statistik. Rumah Potong. Peternakan dan Pemotongan
Jumlah Penduduk http://www.kumha Masyarakat Hewan/ Ternak di
Indonesia Tahun m-jogja.info/karya- Veternier Rumah Potong
2010.http://www.b ilmiah/37-karya- (Lembaran Negara Hewan Ruminansia
ps.go.id/jumlah_pe ilmiah- Tahun 2009 Nomor (RPH-R).
nduduk_Indonesia. lainnya/385- 84 Tambahan Riyanto, Yatim. 2007.
09 Januari 2010. pentingnya- Lembaran Negara Metode Penelitian
Badan Pusat legalitas- Nomor 5015) Pendidikan
Statistik. peternakan-rumah- Republik. Indonesia. Kualitatif Dan
Fajar, Mukti dan Yulianto potong. 23 April Undang-Undang Kuantitatif.
Achmad. 2010. 2012. Kementerian Nomor 33 Tahun Surabaya: Unesa
Dualisme Hukum dan HAM. 2014 Tentang Press.
Penelitain Hukum Qardaw, Yusuf. 2011. Jaminan Produk
Normatif dan Halal dan Haram. Halal (Lemabaran
Empiris. Jakarta: Robbani Negara Tahun 2014
Yogyakarta: Press. Nomor 295
Pustaka Pelajar. Sujudi, Saut. Tambahan
Harianto, Bagus. 2011. 28 Penyembelihan Lembaran Negara
Hari Panen Ayam yang halal sesuai Nomor 5604)
Broiler. Jakarta: fiqih. Republik. Indonesia.
AgroMedia http://bimasislam.k Peraturan
Pustaka. emenag.go.id/peny Pemerintah Nomor
Harini, Dwi. embelihan_yang_h 102 Tahun 2000
Penangkapan alal_sesuai_fiqih/k Tentang
pengedar daging onsultasisyariah/pa Standarisasi
ayam tiren di ge/kategori/fiqih_p Nasional
Provinsi Jawa rodukhalal. 12 Indonesia.
Timur. Februari 2007. Republik. Indonesia.
http://www.kompas Bima Islam. Peraturan
.com/readkotatua/x Sutedi, Adrian. 2008. Pemerintah Nomor
ml/20/09/2012. 20 Tanggung Jawab 58 Tahun 2001
September 2012. Produk Dalam Tentang
Kompas. Hukum Pembinaan dan
Lestaluhu, Abdu. Begini Perlindungan Pengawasan dan
Proses Konsumen. Bogor: Penyelenggaraan
Pengolahan Ayam Ghalia Indonesia. Perlindungan
yang Baik. Sugono, Dendy 2008. Konsumen.
http://www.neraca. Kamus Besar Republik. Indonesia.
co.id/article/45618/ Bahasa Indonesia. Peraturan Menteri
begini-proses- Jakarta: Pusat Pertanian Republik
pengolahan-ayam- Bahasa Indonesia Nomor
yang-baik. 08 Juni Departemen 13/Permentan/OT.1
20014. Neraca. Pendidikan 40/1/ Tahun 2010
Muchat Ilyas, Moch. Nasional Tentang
2007. Islam dan Republik. Indonesia Persyaratan Rumah
Poduk Halal. Undang-Undang Potong Hewan
Jakarta: Direktorat Nomor 08 Tahun Ruminansia dan
Urusan Agama 1999 Tentang Unit Penanganan
Islam dan Perlindungan Daging (Meat
Pembinaan Konsumen Cutting Plant).
Direktorat Jendral (Lembaran Negara Republik. Indonesia.
Bimbingan Republik Indonesia Keputusan Kepala
Masyarakat Islam Tahun 1999 Nomor Dinas Peternakan
Departemen 42 Tambahan Provinsi Jawa
Agama RI. Lembaran Negara Timur Nomor :
Prasetyo, Bambang. Nomor 3821) 188.4/8179/
Pentingnya Produk Republik. Indonesia. 115.05/2015
Daging yang Undang-Undang tentang Standar

10

Anda mungkin juga menyukai