Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Medika Veterinaria Februari 2020, 14 (1):1-13

P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600 10.21157/j.med.vet..v14i1.13394

Implementation Assessment of Animal Welfare on Poultry Slaughter


House in Kisaran City Asahan District

Ridho Akbar Yuandi1, Mulyadi Adam2, Sri Wahyuni3


1
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala
2
Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala
3
Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala
* Alamat Korespondensi: ridhoakbar43@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to assess the concept of animal welfare implementation aspects in poultry slaughterhouse at
Bakti Market, Kartini Market, and Diponegoro Market in Kisaran city Asahan District Sumatra Utara Province.
This research was conducted using direct observation and interview methods using a structured questionnaire based
on animal welfare aspects. There were three aspects assessed in this study, which are transportation aspects, shelter
aspects, and slaughter aspects. The results of this study showed that the three aspects of animal welfare in a poultry
slaughterhouse in Kisaran City had not been applied positively.

Keywords: animal welfare, poultry slaughterhouse, broiler

PENDAHULUAN Salah satu unggas yang paling banyak


dipotong di tempat pemotongan unggas
Sejak tahun 2011-2015 perkembangan adalah ayam broiler. Tingginya tingkat
populasi dan produksi ayam broiler di pemotongan ayam membuat unggas tersebut
Indonesia mengalami peningkatan. Setiap terpapar dan mengalami cekaman (stres)
tahunnya, pertumbuhan ayam broiler adalah yang tidak dapat dihindari. Kondisi stres
6,05%, atau sebesar 1,48 juta ton (Pusat tersebut terjadi selama proses pengangkutan
Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2015). ayam dari kandang menuju tempat
Industri perunggasan dapat memicu pemotongan. Tingkat stres yang tinggi
pertumbuhan pembangunan di sub sektor terjadi selama proses pengangkutan yang
peternakan. Secara vertikal mulai dari dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
industri hulu sampai hilir usaha peternakan suhu, kelembaban, dan buruknya ventilasi
unggas merupakan suatu industri yang sudah pada kendaraan pengangkut yang
terintegrasi (Batlitbangtan, 2006). berdampak terhadap banyaknya ayam yang
Salah satu sektor penting dalam usaha mati. Selain itu, buruknya kondisi kendaraan
perunggasan yang perlu diperhatikan adalah pengangkut tersebut dapat menyebabkan
usaha pemotongan ayam (Indrasari, 2014). broiler stres sehingga menurunkan kualitas
Usaha pemotongan unggas merupakan daging (Olivo dkk., 2001).
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pengangkutan yang tidak sesuai
perorangan atau badan hukum yang dengan kesejahteraan ternak juga dapat
melaksanakan pemotongan unggas di rumah menimbulkan stres panas yang berakibat
pemotongan unggas atau tempat terhadap penurunan bobot badan ayam
pemotongan unggas milik perorangan, pihak selama pengangkutan. Kondisi ayam broiler
lain atau penjual jasa pemotongan unggas dikategorikan nyaman dapat dilihat dari
(SK Mentan, 1987). posisi ayam yang diam atau berbaring, leher

1
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

dijulurkan, mata tertutup atau terkadang perlakuan kasar sehingga kualitas kulit dan
menutup dan membuka, sayap terkulai karkas yang dihasilkan lebih baik.
dijatuhkan, dan tidur (kepala ditarik ke Pemingsanan dapat dilakukan dengan
dalam bulu di atas atau di belakang sayap). beberapa cara, yaitu menggunakan alat
Agar kondisi seperti tersebut dapat tercapai pemingsan atau knocker, dengan senjata
diperlukan pengembangan teknologi pemingsan atau stunning gun, dengan
transportasi ayam yang dapat mengurangi pembiusan, serta dengan menggunakan arus
tingkat stres ayam selama perjalanan listrik (Soeparno, 1994).
(Pratama et. al, 2016). Sampai saat ini belum terdapat data
Aspek kesejahteraan hewan (animal yang memberikan informasi mengenai
welfare) pada unggas dapat dilakukan animal welfare pada pemotongan dan
dengan cara memperhatikan kenyamanan, penanganan unggas di beberapa tempat
kesenangan, dan kesehatan hewan. Hal-hal pemotongan unggas di pasar-pasar yang ada
terkait animal welfare yang perlu di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan,
diperhatikan adalah penurunan hewan dari Provinsi Sumatera Utara. Hal tersebut
truk ke kandang penampungan, penting dikaji untuk mengetahui sejauh
penggiringan hewan dari kandang mana tingkat kesejahteraan hewan (animal
penampungan menuju ruang pemotongan, welfare) pada proses penanganan dan
proses penyembelihan hewan dan penentuan pemotongan ayam broiler di lokasi
kematian hewan. Seluruh proses tersebut pemotongan yang ada di Kota Kisaran.
harus sesuai dengan animal welfare.
Keuntungan pemotongan hewan dengan MATERIAL DAN METODE
pendekatan animal welfare adalah
penanganan hewan lebih mudah dilakukan, Tempat dan Waktu Penelitian
memperkecil terjadinya kecelakaan pada
hewan dan petugas penyembelih, Penelitian ini dilakukan pada tempat
memperoleh kualitas daging yang aman, pemotongan unggas (TPU) yang terdapat di
sehat, utuh dan halal (ASUH), tidak tiga pasar, yaitu Pasar Bakti, Pasar
menurunkan kandungan gizi, dan tidak Diponegoro, dan Pasar Kartini Kota
membahayakan kesehatan masyarakat yang Kisaran, Kabupaten Asahan. Kegiatan
mengkonsumsi daging tersebut (Swacita, penelitian dilaksanakan dari bulan April
2013). sampai Mei 2018.
Pemotongan unggas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu pemotongan secara Alat dan Bahan
langsung dan tidak langsung (Abubakar,
2003). Pemotongan secara langsung Alat dan bahan yang digunakan pada
(tradisional) dilakukan dengan menyembelih penelitian ini adalah lembar kuesioner, alat
ayam pada bagian leher dengan memotong tulis, laptop, dan kamera digital.
arteri carotis dan vena jugularis setelah
ayam dinyatakan sehat. Pemotongan ayam Metode Penelitian
secara tidak langsung dilakukan melalui
proses pemingsanan dan setelah ayam Penelitian ini merupakan penelitian
benar-benar pingsan baru dipotong. observasi lapangan menggunakan
Pemingsanan dimaksudkan untuk kuesioner yang mengandung beberapa aspek
memudahkan penyembelihan dan agar ayam penilaian animal welfare yang telah
tidak tersiksa dan terhindar dari risiko ditentukan. Aspek tersebut adalah aspek

2
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

pengangkutan, penampungan, dan pencahayaan dalam kandang penampung


penyembelihan ayam broiler pada tiga TPU 3. Bagian C, meliputi pertanyaan-
di Kota Kisaran, yaitu Pasar Bakti, Pasar pertanyaan tentang aspek animal welfare
Diponegoro, dan Pasar Kartini. Kuesioner pada proses penyembelihan ayam, yaitu
dibuat berdasarkan Code of welfare for meat alat penyembelihan yang digunakan,
chickens and breeding chickens (Carter, proses pengeluaran darah unggas dan
2012) dan Pedoman Produksi dan kondisi pasca penyelembelihan.
Penanganan Daging Ayam yang Higienis
(Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen, Kriteria Penilaian
2010).
Kriteria penilaian terhadap pertanyaan
Prosedur Penelitian yang terbagi ke dalam beberapa aspek
animal welfare tersebut adalah: sangat baik,
Prosedur penelitian meliputi kegiatan baik, tidak baik, sangat tidak baik, dan tidak
observasi terhadap tata cara pengangkutan dilakukan. Jawaban atas pertanyaan tersebut
dan penurunan ayam dari alat angkut, dinilai dengan metode skoring berdasarkan
pengamatan kandang penampung, dan skala Likert (UNI, 2013). Skor setiap
penyembelihan ayam. Penilaian terhadap penilaian jawaban positif adalah: kriteria
kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sangat baik diberi nilai 4, kriteria baik
berdasarkan instrumen penilaian yang bernilai 3, kriteria tidak baik bernilai 2, dan
tercantum pada lembar kuesioner yang kriteria sangat tidak baik diberi nilai 1.
dibuat.
Analisis Data
Desain Kuesioner
Data yang diperoleh berupa nilai skor
Kuesioner yang dibuat terbagi atas tiga dari setiap pertanyaan pada kuesioner
bagian yang masing-masing bagian terdiri dianalisis secara deskriptif dan disajikan
atas beberapa pertanyaan seperti yang dalam bentuk tabel.
diuraikan sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Bagian A, meliputi pertanyaan-
pertanyaan tentang aspek animal welfare Aspek Pengangkutan Ayam
pada proses pengangkutan, yaitu
penggunaan krat, kendaraan pengangkut, Penilaian terhadap aspek
penurunan unggas, kepadatan dan pengangkutan meliputi penggunaan
pemuatan unggas keranjang pengangkut (krat), kendaraan
2. Bagian B, meliputi pertanyaan- pengangkut, penurunan unggas, kepadatan
pertanyaan tentang aspek animal welfare dan pemuatan unggas. Aspek pengangkutan
pada proses penampungan ayam, yaitu pada TPU di Pasar Bakti yang berjumlah 5
mengistirahatkan unggas, pemeriksaan TPU dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil
unggas, kebersihan kandang penampung, penilaian pada kelima TPU pada pasar
ventilasi pada kandang penampung dan tersebut menunjukkan nilai yang positif.

3
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Tabel 1. Penilaian terhadap proses pengangkutan ayam broiler pada 5 TPU di Pasar Bakti Kota
Kisaran Kabupaten Asahan

Pasar Bakti
No Pertanyaan
TPU 1 TPU2 TPU3 TPU4 TPU5
1 Penggunaan krat 4 4 4 4 4
2 Kendaraan pengangkut 4 4 4 4 4
3 Kepadatan 2 2 2 2 2

4 Pemuatan unggas 2 2 2 2 2

Nilai (%) 80 (P) 80 (P) 80 (P) 80 (P) 80 (P)


Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P=positif

Penilaian terhadap aspek Diponegoro menunjukkan 2 TPU mendapat


pengangkutan pada TPU di Pasar Kartini nilai negatif sedangkan 7 TPU di pasar
yang berjumlah 8 TPU juga menunjukkan tersebut mendapat nilai positif seperti yang
hasil positif (Tabel 2). Adapun penilaian tercantum pada Tabel 3.
pada 9 TPU yang berlokasi di Pasar

Tabel 2. Penilaian terhadap proses pengangkutan ayam broiler pada 8 TPU di Pasar Kartini Kota
Kisaran Kabupaten Asahan

Pasar Kartini
No Pertanyaan TPU
TPU 2 TPU3 TPU4 TPU5 TPU6 TPU7 TPU8
1
Penggunaan
1 4 4 4 4 4 4 4 4
krat

Kendaraan
2 4 4 4 4 4 4 4 4
pengangkut

3 Kepadatan 4 4 4 4 4 4 4 4

Pemuatan
4 4 4 4 4 4 4 4 4
unggas
100 100 100 100 100 100 100 100
Nilai (%)
(P) (P) (P) (P) (P) (P) (P) (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P=positif

4
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Tabel 3. Penilaian terhadap proses pengangkutan di 9 TPU Pasar Diponegoro Kota Kisaran,
Kabupaten Asahan
Pasar Diponegor (PD)
No Pertanyaan TPU TPU TPU TPU TPU TPU TPU TPU TPU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penggunaan
1 1 1 4 4 4 4 4 4 4
krat
Kendaraan
2 1 1 4 4 4 4 4 4 4
pengangkut
3 Kepadatan 1 1 4 4 4 4 4 4 4
Pemuatan
4 1 1 4 4 4 4 4 4 4
unggas
30 30 100 100 100 100 100 100 100
Nilai (%)
(N) (N) (P) (P) (P) (P) (P) (P) (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P= positif , N= negatif.

Pengangkutan ayam metode berukuran 95x50x25cm3 dapat mengangkut


konvensional merupakan pengangkutan ayam broiler maksimum 15 ekor dengan
yang menggunakan krat ayam berbahan bobot 2 kg per ekor.
plastik yang disusun pada kendaraan Penilaian terhadap aspek kendaraan
pengangkut jenis pick up atau truk (Pratama pengangkut pada semua TPU di Pasar Bakti
et al., 2016). Berdasarkan Tabel 1 dan 2 dan Pasar Kartini juga mendapatkan nilai
dapat dilihat bahwa penggunaan krat pada sangat baik karena telah menggunakan
semua TPU pada Pasar Bakti dan Pasar kendaraan jenis pick up dan truk (Gambar
Kartini telah mendapat nilai sangat baik 1). Kondisi berbeda ditemukan pada 2 TPU
karena telah menggunakan krat berbahan di Pasar Diponegoro yang masih
plastik, namun berbeda dengan Pasar menggunakan kendaraan pengangkut berupa
Diponegoro yang masih terdapat 2 TPU kendaraan roda dua (sepeda motor) seperti
mendapat nilai negatif karena menggunakan yang tercantum pada Gambar 2. Menurut
krat berbahan besi. Bahan krat pengangkut Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen
seharusnya berbahan dasar plastik karena (2010) alat angkut yang sebaiknya
mudah dibersihkan sehingga meminimalisir digunakan yaitu truk atau pick up yang
kemungkinan ayam terserang penyakit memiliki dinding dengan bak terbuka agar
akibat tidak higienisnya krat pengangkut aliran udara masuk ke dalam keranjang.
(Murtidjo, 1987). Bahan krat yang tidak Menurut Hoxey et al. (1996) kendaraan
sesuai dapat menyebabkan kondisi sakit pengangkut yang dianjurkan untuk
pada unggas juga dapat terjadi patah tulang mengangkut unggas adalah truk khusus yang
atau luka selama perjalanan (Mudiarta, dirancang sederhana dan praktis dengan
2007). Menurut Medion (2015) krat ventilasi yang baik di dalamnya .

5
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Gambar 1. Alat pengangkutan ayam broiler berupa kendaraan pick up dan truk yang ditemukan
pada Pasar Bakti Kota Kisaran.

Menurut Code of Recommend for the keranjang disesuaikan dengan kapasitas


Welfare of Livestock (2013), kepadatan keranjang agar tidak terlalu padat, Direktorat
ayam hidup dalam keranjang persegi tidak Kesmavet dan Pascapanen (2010)
lebih dari 34 kg/m2 berat hidup sehingga menyebutkan apabila ayam terlalu rapat dan
memungkinkan ayam untuk berdiri dan padat dalam keranjang dapat menyebabkan
duduk dengan leluasa. Hal ini didukung oleh ayam susah bernapas dan dapat
Murtidjo (1987), bahwa ayam hidup dalam menimbulkan kematian.

Gambar 2. Kendaraan pengangkut ayam berupa sepeda motor yang ditemukan pada TPU di
Pasar Diponegoro Kota Kisaran.

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada sedangkan yang dianjurkan adalah 10-20
seluruh TPU di Pasar Kartini telah mendapat ekor (Islahudin, 2009). Pada 2 TPU di Pasar
nilai sangat baik pada aspek kepadatan Diponegoro pengangkutan unggas yang
unggas. Hal berbeda diperlihatkan pada menggunakan sepeda motor menunjukkan
Tabel 1 dan Tabel 3 dimana pada TPU di kondisi yang tidak baik karena dalam satu
Pasar Bakti mendapat nilai tidak baik karena krat pengangkut berbahan besi kepadatan
dalam 1 krat plastik berisi 25 ekor unggas ayam tinggi (>20 ekor) sehingga ayam

6
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

berdesakan sedangkan pada 7 TPU lainnya yang berada di bagian tengah keranjang
memiliki nilai sangat baik karena dalam 1 kurang mendapat udara segar sehingga dapat
krat berisi 20 ekor ayam. menyebabkan kematian. Tinggi tumpukan
Jumlah rata-rata tumpukan krat di keranjang dalam dalam kendaraan perlu
dalam kendaraan yang digunakan dalam diperhatikan. Untuk kendaraan berupa truk
mengangkut unggas hidup umumnya adalah (colt diesel) tinggi tumpukan maksimum
3-5 tumpuk atau 53,8%. Jumlah tumpukan adalah 6 keranjang dan 5 deretan keranjang,
krat di dalam truk pengangkut diatur sedangkan kendaraan pick up maksimum 4
sedemikian rupa agar sirkulasi udara di keranjang dan memuat 4 deret keranjang.
dalamnya tetap terjaga dengan baik
(RSCPA, 1999). Dari Tabel 2 dapat dilihat
Aspek Penampungan Ayam
bahwa TPU di Pasar Kartini mendapat nilai
sangat baik bila ditinjau dari aspek
pemuatan unggas karena jumlah tumpukan Penilaian aspek penampungan ayam
krat sudah sesuai dengan kriteria yang meliputi beberapa proses, yaitu
ditentukan, namun berbeda TPU di Pasar mengistirahatkan unggas, pemeriksaan
Bakti mendapat nilai tidak baik karena unggas, kebersihan kandang penampung,
tumpukan krat pada mobil pengangkut ventilasi pada kandang penampung dan
melebihi dari kriteria yang sudah ditentukan. pencahayaan dalam kandang penampung.
Menurut Direktorat Kesmavet dan Aspek penampungan pada 5 TPU di Pasar
Pascapanen (2010), tumpukan keranjang Bakti dapat dilihat pada Tabel 4 yang
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ayam menunjukkan nilai positif.

Tabel 4. Penilaian aspek penampungan ayam broiler pada 5 TPU di Pasar Bakti Kota Kisaran

No Pertanyaan Pasar Bakti


TPU1 TPU2 TPU3 TPU4 TPU5
1 Mengistirahatkan unggas 4 4 4 4 4
2 Pemeriksaan unggas 4 4 4 1 4
3 Kebersihan kandang 3 4 3 4 4
penampung
4 Ventilasi kandang 4 4 4 4 4
penampung
5 Pencahayaan kandang 4 4 4 4 4
penampung
Nilai (%) 92 (P) 100 (P) 92 (P) 89 (P) 100 (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P=positif

Pada 8 TPU di Pasar Kartini memiliki Dari Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6
nilai positif seperti yang disajikan pada dapat dilihat bahwa pada semua TPU di
Tabel 5. Adapun pada Pasar Diponegor ketiga pasar di Kota Kisaran mendapat nilai
masih ada 2 TPU yang mendapat nilai sangat baik dan baik pada aspek
negatif sedangkan 7 TPU mendapat nilai mengistirahatkan unggas yaitu minimal
yang positif (Tabel 6). selama 2 jam. Pada Pasar Kartini terdapat

7
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

satu TPU mendapat nilai baik karena TPU mengontrol lingkungan sekitar agar dapat
tersebut hanya mengistirahatkan unggas mengurangi produksi panas dalam tubuh
selama 1,5 jam. Direktorat Kesmavet dan ayam. Unggas yang telah diistirahatkan
Pascapanen (2010) menyebutkan bahwa dengan baik dan tidak dalam keadaan stres
sebelum penyembelihan ayam harus pada waktu disembelih mempunyai
diistirahatkan minimal selama 2 jam di kandungan glikogen yang tinggi, sehingga
lokasi atau tempat khusus. Menurut Gotardo pH akhir yang dihasilkan akan rendah yaitu
(2015), ayam perlu diistirahatkan untuk ± 5,4. Kerusakan akibat mikrobiologi dapat
mengembalikan kondisi tubuh akibat stres dipertahankan bila ph dari daging tersebut
dan kelelahan selama pengangkutan serta rendah (5,3 – 5,7). (Bukle et al., 1987).

Tabel 5. Penilaian aspek penampungan ayam broiler pada 8 TPU di Pasar Kartini Kota Kisaran

Pasar Kartini
No Pertanyaan
TPU1 TPU2 TPU3 TPU4 TPU5 TPU6 TPU7 TPU8
1 Mengistirahatkan
4 4 3 4 4 4 4 4
unggas
2 Pemeriksaan unggas 1 4 4 4 1 4 4 1
3 Kebersihan kandang
1 4 4 3 4 4 4 4
penampung
4 Ventilasi kandang
penampung 4 4 4 1 4 4 4 4
5 Pencahayaan
kandang penampung 4 4 4 1 4 4 4 4

100 100 100


Nilai (%) 92 (P) 98 (P) 90 (P) 96 (P) 96 (P)
(P) (P) (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P=positif

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa ada 4 Adanya TPU yang mendapat nilai sangat
TPU di Pasar Bakti mendapat nilai sangat tidak baik dikarenakan TPU tersebut belum
baik dan satu TPU mendapat nilai sangat melakukan pemeriksaan antemotem pada
tidak baik pada aspek pemeriksaan unggas. unggas sebelum disembelih. Pemeriksaan
Selanjutnya pada Tabel 5 dapat dilihat antemortem pada unggas bertujuan untuk
bahwa terdapat 5 TPU di Pasar Kartini menentukan kondisi umum unggas dan
mendapat nilai sangat baik dan 3 TPU menentukan penyakit yang ditemui yang
mendapat nilai sangat tidak baik. Di Pasar perlu diambil keputusan untuk dilakukan
Diponegoro hanya 2 TPU yang mendapat pemisahan, penundaan potong atau dipotong
nilai sangat baik sedangkan 7 TPU (Prastowo, 2014).
mendapat nilai sangat tidak baik (Tabel 6).

8
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Tabel 6. Penilaian aspek penampungan ayam broiler pada 9 TPU di Pasar Diponegoro Kota
Kisaran

PD
No Pertanyaan TPU TPU TPU TPU TPU TPU TPU TPU TPU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mengistirahatka 4 4 4 4 4 4 4 4 4
n unggas
2 Pemeriksaan 4 1 1 1 4 1 1 1 1
unggas
3 Kebersihan 4 4 4 1 1 1 4 4 4
kandang
penampung
4 Ventilasi 4 4 4 4 4 4 4 4 4
kandang
5 penampung
Pencahayaan 4 4 4 4 4 4 4 4 4
kandang
penampung
77 73 93 88 93 88 93 93 93
Nilai (%)
(P) (N) (P) (P) (P) (P) (P) (P) (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P= positif , N= negative

Kandang merupakan aspek penting di Pasar Kartini mendapat nilai sangat baik
dalam usaha peternakan unggas hidup. dan satu TPU mendapat nilai baik serta satu
Kandang dipergunakan mulai dari awal TPU mendapat nilai sangat tidak baik.
hingga masa berproduksi. Kandang yang Berdasarkan penilaian pada Tabel 6 terdapat
baik dapat menyediakan ruangan yang 6 TPU di Pasar Diponegoro mendapat nilai
sesuai dengan jumlah ternak yang sangat baik dan 2 TPU mendapat nilai
dipelihara. Kandang yang disarankan baik sangat tidak baik. Adanya TPU yang
digunakan adalah kandang tipe panggung medapat nilai sangat tidak baik dikarenakan
karena relatif lebih mudah dalam kandang penampung tidak bersih, banyak
pembersihannya (Hutomo 2008). Dari aspek kotoran, dan jarang dibersihkan oleh pemilik
kebersihan kandang ada 3 TPU di Pasar TPU. Kategori bersih menurut Islahuddin
Bakti yang mendapat nilai sangat baik dan 2 (2009), yaitu tidak ada kotoran yang nampak
TPU mendapat nilai baik sedangkan 6 TPU secara kasat mata.

9
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Gambar 3. Kandang penampungan ayam sementara di salah satu TPU di Pasar Bakti Kota
Kisaran
Menurut Code of recommend of meat sedangkan 7 TPU lainnya bernilai sangat
chickens and breeding chickens (2013), baik.
ventilasi dan kondisi kandang sebaiknya Menurut Islahuddin (2009) intensitas
selalu menyediakan udara segar yang cukup cahaya matahari pada kandang juga penting
untuk unggas dan menjaga keadaan litter diperhatikan karena cahaya yang masuk
tetap kering dan bersih. kualitas udara, pada kandang dapat menghambat bibit
termasuk konsentrasi, karbon dioksida, penyakit dan merupakan sumber provitamin
karbon monoksida dan amoniak harus D. Di pasar Bakti dan Diponegoro aspek
dikontrol agar tidak berdampak negatif bagi ventilasi kandang penampung di TPU dinilai
hewan. Aspek kebersihan TPU di Pasar sangat baik karena pada kandang
Bakti dan Diponegoro telah mendapat nilai penampung memiliki sistem pencahayaan
sangat baik pada aspek ventilasi kandang yang baik, namun berbeda dengan Pasar
penampung karena memiliki ventilasi yang Kartini dimana ada satu TPU mendapat nilai
memadahi, namun berbeda dengan Pasar sangat tidak baik karena tidak memiliki
Kartini yang hanya ada satu TPU mendapat pencahayaan apapun pada kandang
nilai sangat tidak baik karena kandang penampung, sedangkan pencahayaan pada
penampung tidak memiliki ventilasi, ketujuh TPU lainnya sudah memadai.

Tabel 7. Penilaian aspek penyembelihan di 5 TPU Pasar Bakti Kota Kisaran

Pasar Bakti
No Pertanyaan
TPU1 TPU2 TPU3 TPU4 TPU5
1 Alat yang digunakan 4 4 1 4 4
2 Proses pengeluaran darah 4 4 4 4 4
3 Pasca penyelembelihan 4 4 4 4 4

Nilai (%) 100 (P) 100 (P) 75 (P) 100 (P) 100 (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P= positif

10
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Tabel 8. Penilaian aspek penyembelihan di 8 TPU Pasar Kartini Kota Kisaran

Pasar Kartini
No Pertanyaan TPU1 TPU2 TPU3 TPU4 TPU5 TPU6 TPU7 TPU
8
1 Alat yang digunakan 4 4 4 4 4 4 4 4
2 Proses pengeluaran 4 4 4 4 4 4 4 4
darah
3 Pasca penyembelihan 4 4 4 4 4 4 4 4

100 100 100 100 100 100 100 100


Nilai (%)
(P) (P) (P) (P) (P) (P) (P) (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P= positif

Tabel 9. Penilaian aspek penyembelihan di 9 TPU Pasar Diponegoro Kota Kisaran

Pasar Diponegoro
No Pertanyaan
TPU1 TPU2 TPU3 TPU4 TPU5 TPU6 TPU7 TPU8 TPU9
1 Alat yang 4 4 4 4 4 4 4 4 4
digunakan
2 Proses 4 4 4 4 4 4 4 4 4
pengeluaran
darah
3 Pasca 4 4 4 4 4 4 4 4 4
penyembelihan
100 100 100 100 100 100 100 100 100
Nilai/(%)
(P) (P) (P) (P) (P) (P) (P) (P) (P)
Keterangan: TPU= tempat pemotongan unggas, P= positif

Tabel 8 dan Tabel 9 menunjukkan Nurjannah (2006) alat untuk menyembelih


bahwa seluruh TPU di Pasar Kartini dan harus tajam baik yang terbuat dari besi,
Diponegoro telah mendapatkan nilai sangat kuningan, tembaga, kayu, bambu, plastik
baik untuk aspek penggunaan alat untuk dan lain-lain namun tidak diperkenankan
menyembelih ayam. Peralatan tersebut menggunakan gigi, kuku atau tulang.
berupa pisau khusus untuk menyembelih Ketajaman pisau pemotong harus selalu
unggas. Pada 1 TPU di Pasar Bakti diperhatikan untuk mencegah rasa sakit
mendapat nilai sangat tidak baik karena yang timbul pada unggas saat pemotongan
tidak menggunakan pisau yang khusus untuk dan untuk mempermudah memotong bagian-
menyembelih unggas sedangkan 4 TPU bagian dari tubuh unggas saat
lainnya mendapat nilai sangat baik. Menurut penyembelihan (Isani, 2009).

11
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Gambar 4. Proses penyembelihan ayam pada salah satu TPU di Pasar Bakti Kota Kisaran.

Proses pengeluaran darah yang lama pencelupan dan suhu air pencelup
sempurna saat penyembelihan mutlak tergantung pada kondisi ayam. Proses
diperlukan untuk mendapatkan kualitas perendaman untuk ayam muda dan kalkun
karkas yang baik. Penanganan proses dalam air hangat suhu 50−54˚C berlangsung
pengeluaran darah harus segera dilakukan selama 30−45 detik, perendaman untuk
karena darah merupakan media yang baik ayam tua adalah pada suhu 55−60˚C selama
untuk timbulnya agen penyakit (Isani, 45−90 detik atau suhu air 65−80˚ C selama
2009). Dari Tabel 7, 8, dan 9 dapat dilihat 5−30 detik. Setelah perendaman unggas
semua TPU di Pasar Bakti, Kartini dan direndam dalam air dingin agar kulit tidak
Diponegoro telah mendapat nilai sangat baik rusak. Suhu air hangat untuk perendaman
pada aspek pengeluaran darah. Menurut ayam broiler adalah 50− 54˚C selama 30
Azhari (2012) pada saat penyembelihan detik. Perendaman pada suhu yang lebih
ayam, darah harus keluar sebanyak tinggi dari 58˚C dapat menyebabkan kulit
mungkin. Apabila darah keluar dengan menjadi gelap dan mudah terserang bakteri.
sempurna maka bobot darah yang keluar
dari tubuh adalah sekitar 3-4% dari bobot KESIMPULAN
tubuh. Proses pengeluaran darah pada ayam
biasanya berlangsung selama 50-120 detik Dari hasil penelitian yang dilakukan
namun juga tergantung pada ukuran tubuh dapat disimpulkan bahwa aspek animal
ayam yang dipotong. welfare belum semua diterapkan secara
positif pada TPU di Pasar Bakti, Pasar
Menurut Direktorat Kesmavet dan Kartini, dan Pasar Diponegoro Kota Kisaran
Pascapanen (2010) hal yang perlu dilakukan Kabupaten Asahan.
pada saat selesai penyelembelihan pada
unggas yaitu perendaman unggas ke dalam DAFTAR PUSTAKA
wadah berisi air panas, pencabutan bulu,
pengeluaran jeroan, pemeriksaan post Abubakar. 2012. Mutu karkas ayam hasil pemotongan
tradisional dan penerapan sistem Hazard Analysis
moterm dan penanganan karkas. Semua TPU Critical Control Point (HACCP). Jurnal Litbang
di Pasar Bakti, Kartini dan Diponegoro telah Pertanian. 22(1): 33-39.
mendapat nilai sangat baik pada aspek pasca Azhari. 2012. Pengamatan kesempurnaan penegeluaran
darah pada karkas ayam yang diperdagangkan di
penyelembelihan. Menurut Soeparno (1994)

12
Jurnal Medika Veterinaria Ridho Akbar Yuandi, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

sekitar Kota Banda Aceh. Jurnal Sains Pertanian Peralatannya.https://info.medion.co.id/index.php/c


2(2) : 256-261. omponent/content/article/1tata- laksana/1377. 15
[Batlitbangtan]Badan Litbang Pertanian. 2006. Prospek Januari 2019
dan Arah Pengembangan Agribisnis Unggas. Mudiarta, I, Wayan. 2008. Dampak Penjualan Unggas
Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Hidup di Pasar Tradisional Terhadap
Jakarta Kesejahteraan Hewan, Kesehatan masyarakat dan
Bukle, K.A., R.A. Edwars, G.A. Fleet, dan M. Wooton. Lingkungan. Bali. Yayasan Yudhisthira, Bali
1987. Ilmu Pangan Terjemahan Hari P, dan Murtidjo, B. A, 1987. Berternak Ayam Broiler. Aksi
Adiono. Universitas Indonesia Press. Jakarta Agraris, Yogyakarta.
Carter H, D. 2012. Animal Welfare (Meat Chickens) Code Nurjannah. 2006. Makanan halal dan penyembelihan secara
of Welfare 2012. New Zealand Goverment, New Islami (Suatu bimbingan bagi masyarakat muslim).
Zealand. Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama.7(2) :145-147
Code of Recommend of Walfare of Livestock. 2013. Meat Olivo, R., A.L. Soares., E.L. Ida, dan M. Shimokomaki.
Chicken and Breeding Chickens. London. 2001. Dietary vitamin E inhibits poultry PSE and
Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen. 2010. Pedoman improves meat function properties. Journal of
Produksi dan Persyaratan Daging Unggas yang Food Biochemistry, Trumbull. 25(4):271-283.
Higienis. Dirjen Pertenakan dan Kesehatan Prastowo,Y. 2014. Pedoman Memperoleh Daging Segar
Hewan. Jakarta yang Sehat,Aman dan Layak Dikonsumsi. Densum.
Gotardo, L. R. N., P. B. Viera, C. F. P. Marchini. 2015. Repro Tiara.
Cyclic Heat Stress in Broilers and Their Effects Pratama, T. A. I. P, A. Yani dan R. Afrian. 2016. Pengaruh
on Quality of Chicken Breast Meat. Acta Perbedaan Transportasi Sistem M-CLOVE dengan
Scientiae Veterinariae. 43(2): 1-4 Konvensional dan Jenis Kelamin terhadap Respon
Hoxey, R. P., P. J. Kettlewell ., A. M. Meehan, C. J. Barker Fisiologis Ayam Broiler. JIPTHP. 4(1): 205-211
dan Y. Yang. 1996. An Investigation of the Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2015. Outlook
Aerodynamic and Ventilation Characteristics of Komoditas Petanian Subsektor Pertenakan Daging
Poultry Transport Vehicles: Part 2, Wind Tunnel Ayam. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Experiments. Journal of Agricultural :Jakarta.
Engineering Research. 65(2):77-83 [RSCPA]Royal Society for the Prevention of Cruelty to
Hutomo, P. 2008. Kandang Unggas untuk Mencegah Animal. 1999. Welfare Standards for Chickens.
Penularan Penyakit. Sinartara, Jakarta. Freedom Food Limited, RSPCA, Causeway, UK.
Indrasari, A.N.2014.Analisis Risiko Harga Risiko [SK Mentan]Surat Keputusan Menteri Pertanian
Penjualan dan Risiko Pada Usaha Pemotongan No.557/1987 Tentang “Syarat Rumah Pemotongan
Ayam.Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unggas dan Usaha Pemotongan Unggas.
Jurusan Manajemen.Universitas Muhammadiyah Soeparno, 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada
Surakarta. University Press. Yogyakarta.
Isani, G, A. 2009. Teknik Pemotongan Ternak Unggas. Swacita, I.B.N. 2013. Kesrawan. Fakultas Kedokteran
wordpress.com. 13 Mei 2018 Hewan Universitas Udayana, Denpasar.
Islahuddin, B.O. 2009. Penerapan Kesejahteraan Hewan [UNI]University of Northern Iowa. 2013. SPSS technique
Pada Tempat Penjualan Ungags Hidup Di Kota series: statistic on likert scale surveys.
Bogor. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. http://www.uni.edu/its/support/article/604. 2018
Institut Pertanian Bogor. Bogor April 20.
Medion. 2015. Merencanakan Pembangunan Kandang dan

13

Anda mungkin juga menyukai