Anda di halaman 1dari 7

http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.

php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325


Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

Potensi Ekstrak Daun Pala (Myristica Fragrans Houtt) Sebagai Pengawet Alami Terhadap
Kualitas Daging Ayam Broiler
1 2 3 4
Ratna Widyawati , Nurul Hidayah , Wardhani Lailia Dwi Kusuma , Marsela Irnawati Nuwa
1,2,3,4
Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
Jl. Dukuh KupangXXV-54 Surabaya
email : drhratnagrey@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak daun pala (Myristica fragrans
houtt) terhadap uji organoleptik (warna, bau, tekstur), nilai pH, dan Total Plate Count (TPC) daging
ayam broiler. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan yaitu P0 (kontrol), P1 (konsentrasi daun pala 20%), P2
(konsentrasi daun pala 30%), P3 (konsentrasi daun pala 40%) pada daging ayam broiler yang
direndam selama 30 menit dan didiamkan selama 24 jam. Data uji organoleptik menggunakan analisis
Kruskal Wallis. P3 meningkatkan warna daging dengan rerata rangking 90,00, menekan bau daging
dengan rerata rangking 104,50, dan menjaga tekstur daging dengan rangking rata-rata 82,05.
Pengujian pH dan Total Plate Count (TPC) menggunakan analisis statistik Analysis of Variants. Nilai
pH rata-rata pada P1 adalah 6.6917, P2 adalah 6.3750, P3 adalah 5.250. Rata-rata Total Plate Count
(TPC) pada P1 5,1 × 103, P2 1,1 × 103, P3 0,6 × 103. Analisis statistik menunjukkan bahwa ekstrak
daun pala berpengaruh nyata terhadap organoleptik, nilai pH, dan Total Plate Count (TPC) daging
ayam broiler (P <0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrasi 40% paling potensial untuk
organoleptik, nilai pH dan Total Plate Count (TPC).
Kata kunci: Ayam Broiler, Ekstrak daun Pala, Organoleptik, nilai PH , Total Plate Count (TPC).

Abstract

The purpose of this study was to determine the potential of nutmeg leaf extract (Myristica
fragrans houtt) on organoleptic (color, smell, texture), pH value, and Total Plate Count (TPC) of broiler
chicken meat. The experimental design used in this study was a randomized complete design with 4
treatments and 6 replications namely P0 (control), P1 (nutmeg leaf concentration 20%), P2 (nutmeg
leaf concentration 30%), P3 (nutmeg leaf concentration 40%) on broiler chicken meat that was
marinated for 30 minutes and allowed to stand for 24 hours. Data of organoleptic test used Kruskal
Wallis analysis. P3 increased the color of the meat with an average ranking of 90,00, suppressed the
smell of meat with an average ranking of 104,50, and maintained the texture of the meat with an
average ranking of 82,05. The pH and Total Plate Count (TPC) tests used statistical analysis of the
Analysis of Variants. The average pH value at P1 was 6,6917, P2 was 6,3750, P3 was 5,9250. The
3 3 3
average Total Plate Count (TPC) at P1 was 5,1×10 , P2 was 1,1×10 , P3 was 0,6×10 . Statistical
analysis showed that nutmeg leaf extract significantly affected organoleptic, pH value, and Total Plate
Count (TPC) of broiler chicken meat (P<0,05). The conclusion of this study was that the concentration
of 40% has the most potential for organoleptic, pH values and Total Plate Count (TPC).
Keywords: Broiler chicken, Extra nutmeg leaves, Organoleptic, Ph, value, Total Plate Count
(TPC).

PENDAHULUAN lemak, karbohidrat, vitamin, air, mineral,


pigmen dan protein. Protein adalah komponen
Daging ayam merupakan sumber bahan kering yang terbesar dari daging.
protein hewani yang paling banyak dikonsumsi Protein daging ayam disebut berkualitas tinggi,
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan karena mudah dicerna, mudah diserap dan
protein. Harga daging ayam broiler mentah mengandung asam-asam amino esensial yang
jauh lebih murah dibandingkan daging ayam lengkap dalam jumlah yang besar
kampung dan daging sapi, oleh karena itu dibandingkan dengan hewan lain di luar
masyarakat lebih banyak mengkonsumsi ayam unggas (Sangadji dkk, 2019). Daging ayam
broiler dari pada ayam kampung (Tih, 2014). mudah mengalami kerusakan karena kaya
Daging unggas tersusun atas akan nutrisi, memiliki aktivitas air yang relatif
komponen-komponen bahan pangan seperti tinggi, dan memiliki nilai pH mendekati netral

Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020 47


http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

yang merupakan media yang baik untuk untuk uji organoleptic. Penelitian ini bertujuan
pertumbuhandan perkembangbiakan mikroba untuk mengetahui potensi ekstrak daun pala
sehingga menyebabkan daging memiliki umur (Myristica fragrans houtt) sebagai pengawet
simpan yang relatif rendah (Millan A and alami terhadap kualitas daging ayam broiler
Sirante Y, 2019). Beberapa perlakuan yang berdasarkan uji organoleptik, nilai pH, dan
dilakukan untuk memperpanjang umur simpan Total Plate Count (TPC).
daging yang paling umum yaitu pendinginan. Pada uji organoleptik, potongan
Perlakuan lainnya yaitu dengan penambahan daging ayam yang diuji berdasarkan penilaian
bahan pengawet (Aswad dkk, 2011). Bahan panelis dan dituangkan dalam lembaran
pengawet sintetis yang cenderung digunakan scoresheet (penilaian), yaitu :
bersifat toksik dan tidak direkomendasikan Warna: (1) jika warna daging pucat, (2) jika
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan warna daging normal agak (putih pucat), (3)
(BPOM) karena diduga dapat menimbulkan jika warna daging normal.
penyakit kanker (carcinogen agent), oleh Aroma: (1) jika tercium aroma normal daging
sebab itu perlu dicari bahan alternatif lain busuk dan tidak berbau daun pala, (2) jika
yaitu bahan pengawet yang bersumber dari tercium aroma daging segar dan berbau daun
bahan alam (Windiyartono dkk, 2016). pala, (3) jika aroma normal daging segar dan
Salah satu bahan alami yang sangat berbau daun pala.
berfungsi sebagai bumbu, flavor dan sekaligus Tekstur: (1) jika tekstur daging lunak, (2) jika
sebagai pengawet dalam pangan atau tekstur daging empuk, (3) jika tekstur daging
makanan adalah Pala. Pala secara spesifik ayam alot/ liat.
dibuat sebagai bahan antibakteri (Millan A and Alat yang digunakan: spuit glove,
Sirante Y, 2019). Minyak atsiri pala tersebar scalpel, coolbox, wadah steril, timbangan,
pada bagian biji, kulit, cangkang dan daun cawan petri, kapas, aluminium foil, tisue, pH
pala. Minyak atsiri pala mempunyai potensi meter, tabung reaksi, gelas ukur, autoclave,
sebagai stimulan, narkotika, antiinflamasi, mortir dan stamper, bunsen, inkubator, colony
antibakteri, antijamur, antitrombotik counter, tabung ekstraktor, shaker, penyaring
(Damayanti dkk, 2015). Daun pala merupakan filter, evaporator. Bahan penelitian yang
salah satu bagian tanaman pala yang belum digunakan antara lain : daging ayam broiler,
banyak termanfaatkan. Kandungan yang daun pala, larutan standar berpH 4,0, dan pH
terdapat pada daun pala diantaranya: saponin, 7,0, aquades steril, media nutrien agar, alkohol
triterpenoid, tanin dan flavonoid yang dapat 70%, pelarut etanol 96%, antiseptik.
dikembangkan dalam berbagai bidang industri, Ekstrak daun pala adalah ekstrak yang
misalnya: pangan, kosmestik dan farmasi. dihasilkan dari daun pala yang tua yang
Senyawa yang diduga sebagai antibakteri dikeringkan dan diangin- anginkan dengan
yaitu senyawa flavonoid dan terpenoid (Pratiwi menggunakan metode ekstraksi dengan
dkk, 2019). Senyawa ini dapat masuk ke larutan etanol 96%. Daging ayam broiler yang
sitoplasma sel bakteri dan merusak sistem dipakai adalah daging ayam segar yang
kerja sel serta berakibat lisisnya sel sehingga disembelih pada pagi hari dari pasar Dukuh
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Kupang, dari 4 ekor ayam yang berbeda
(Jaelani dkk, 2014). dengan umur 4-6 minggu, diambil bagian
Selama ini daging, biji dan fuli thoraks ayam yang meliputi musculus
tanaman pala yang sudah dimanfaatkan pectoralis 25 gram untuk tiap perlakuan
menjadi beragam produk, sedangkan daun dengan 6 kali ulangan.
pala mengandung potensi kimia yang Keempat perlakuan tersebut terdiri
bermanfaat untuk kesehatan, oleh karena itu dari kontrol positif yang tidak diberi perlakuan
penelitian ini akan memanfaatkan daun pala dan kelompok uji yang terdiri dari konsentrasi
untuk dibuat menjadi ekstrak sebagai 20%, 30%, 40% ekstrak daun pala. Masing-
pengawet daging ayam broiler agar dapat masing kelompok perlakuan direndam dengan
memperpanjang umur simpan daging ayam ekstrak daun pala sebanyak 50ml selama 30
brolier menjadi lebih lama. menit dan ditiriskan lalu didiamkan 24 jam.
Untuk uji organoleptik (warna, bau, tekstur)
MATERI DAN METODE menggunakan dianalisis dengan uji Kruskal
walis sedangkan nilai pH dan uji Total Plate
Jenis penelitian ini adalah penelitian Count dianalisis dengan uji Analisis of Variant
eksperimental menggunakan Rancangan Acak (ANOVA).
Lengkap (RAL) dengan teknik pengambilan
sampel acak dengan 4 perlakuan dan 6
ulangan untuk masing-masing perlakuan dan
metode survey dengan membuat kuisioner

48 Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020


http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Hasil Pengujian nilai pH menurut uji


Analisis of Variant (Anova)
Uji Organoleptik Perlakuan Rata-rata±SD
Organoleptik dilakukan dengan 30
a
orang panelis tidak terlatih yang dapat dipilih P0: Kontrol 6,8083 ± 0,14634
berdasarkan jenis suku-suku bangsa, tingkat
a
sosial dan pendidikan (Suradi, 2009). P1: Ekstrak daun 6,6917 ± 0,13934
Penilaian ini dilakukan terhadap beberapa Pala 20%
parameter uji yaitu parameter warna, bau dan
b
tekstur. P2: Ekstrak daun 6,3750 ± 0,21622
Pala 30%
Tabel 1. Nilai Rata-rata warna, bau, tekstur
c
daging ayam broiler menurut Uji P3: Ekstrak daun 5,9250 ± 0,06892
Kruskal Wallis. Pala 40%
Perlakuan Rata-rata ranking Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang
tidak sama diikuti superskrip yang berbeda,
Warna Bau Tekstur menunjukkan adanya perbedaan yang sangat
P0: Kontrol 31,25 21,00 25,00 nyata (P<0,05).

P1: Ekstrak Superkrip (a, b, c)


Daun Pala 60,60 48,87 56,47 menunjukan P0 dengan nilai 6,8083 berbeda
20% nyata dengan P2 dengan nilai 6,3750 dan P3
dengan nilai 5,9250 tetapi tidak berbeda nyata
P2: Ekstrak dengan berbeda nyata dengan P1 dengan nilai
Daun Pala 60,15 67,63 78,48 6,6917. P1 berbeda nyata dengan P2 dan
30% P3.Hasil analisis statistik menunjukan
perbedaan yang sangat nyata (P<0,05) maka
P3: Ekstrak H0 ditolak dan H1 diterima dimana terdapat
Daun Pala 90,00 104,50 82,05 potensi ekstrak daun pala Myristica fragrans
40% houtt terhadap nilai pH pada daging ayam
broiler.
Asymp Asymp. Asymp.
Sig= .000 Sig= .000 Sig= .000 Hasil Pengujian Total Plate Count (TPC)
Prinsipnya apabila sel bakteri yang
Keterangan: Nilai P ditunjukan oleh nilai masih hidup ditumbuhkan pada media agar,
Asymp. Sig. maka sel tersebut akan berkembangbiak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
Berdasarkan Tabel 1.Hasil analisis tanpa menggunakan mikroskop (Widjaja,
statistik menunjukkan perbedaan yang sangat 2017).
nyata maka H0 ditolak dan H1 diterima dimana
terdapat pengaruh ekstrak daun pala Myristica Tabel 3. Hasil pengujian Total Plate Count
fragrans houtt terhadap warna, bau, dan (TPC) menurut uji Anova
tekstur pada daging ayam broiler. Pengamatan Perlakuan Rata-rata±SD
warna, bau, dan tekstur menunjukan bahwa P0 : Kontrol 7,9 ×10
3 a
± 147,196
rata-rata perlakuan ekstrak daun pala 40%
yang terbaik dilihat dari mean rank yang P1:Ekstrak daun 5,1x10
3 b
± 273,253
tertinggi diantara semua perlakuan. pala 20%
Hasil Pengujian Nilai pH P2: Ekstrak daun 1,1x10
3c
± 136, 626
Pengukuran nilai pH menggunakan pala 30%
elektrode gelas dari pH meter berdasarkan
pencatatan tegangan listrik atau potensial 3d
P3: Ekstrak daun 0,6x10 ± 21, 602
listrik yang timbul dalam gelas elektrode. pala 40%
Besarnya potensial tersebut ditentukan oleh Keterangan: Nilai rata-rata pada kolom yang
konsentrasi ion hidrogen pada bahan yang tidak sama diikuti superskrip yang berbeda,
diukur (Widjaja, 2017). menunjukkan adanya perbedaan yang sangat
nyata (P<0,05).
Superskrip (a, b, c, d) P0 dengan nilai
3
7,9×10 berbeda nyata dengan P1 dengan nilai
3
5,1×10 . P1 berbeda nyata dengan P2 dengan

Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020 49


http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

3
nilai 1,1×10 . P2 berbeda nyata dengan P3 tekstur daging ayam semakin empuk dan
3
dengan nilai 0,6×10 .Hasil analisis statistik sedikit alot pada konsentrasi ekstrak daun pala
menunjukan perbedaan yang sangat nyata yang tinggi sesuai penilaian panelis .
(P<0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima Pertumbuhan bakteri pada daging ayam dapat
dimana terdapat potensi ekstrak daun pala menyebabkan perubahan tekstur daging
Myristica fragrans houtt terhadap jumlah koloni tersebut. Bakteri tersebut dapat menggunakan
pada daging ayam broiler. protein, karbohidrat, lemak dan komponen
Daun pala yang digunakan dalam makanan lainnya untuk pertumbuhannya
penelitian ini telah dilakuan analisi senyawa (Saskiawan dkk, 2017). Daun Pala (Myristica
yang terkadung didalamnya oleh petugas Balai fragrans houtt) merupakan tanaman yang
Penelitian dan Konsultasi Industri yaitu bersifat antifungi, antimikroba dan antioksidan.
flavanoid 3,81%, tanin 2,54%, minyak astiri Hal ini disebabkan karena didalam ekstrak
1,48%, saponin 3,88%, triterpenoid 1,92%. daun pala mengandung minyak atsiri, tanin,
Pada pengujian organoleptik, hasil flavanoid sehingga dapat digunakan sebagai
pengamatan terhadap pengaruh ekstrak daun pengawet alami, dimana komponen-
pala pada warna daging ayam broiler dapat komponen ini mampu mencegah adanya
dilihat pada tabel 1. dimana data tersebut bakteri pembusuk pada makanan (Mentari dkk,
menunjukkan dari segi warna rata-rata daging 2018).
ayam broiler memiliki perbedaan yang nyata, Berdasarkan hasil penelitian, pH
dimana warna yang agak normal (putih pucat) daging ayam broiler yang disimpan selama 24
dan normal pada konsentrasi ekstrak daun jam rata-rata berkisar antara 6,8-5,9. Tabel 2.
pala yang lebih tinggi sesuai penliaian panelis. menunjukkan perendaman ekstrak daun pala
Hal ini disebabkan karena didalam ekstrak pada konsentrasi 20% (P1) dan kontrol (P0)
daun pala mengandung minyak atsiri, tanin, tanpa perlakuan tidak berbeda nyata ini
flavonoid sehingga dapat digunakan sebagai dikarenakan konsentrasi 20% masih terlalu
pengawet alami (Effendi, 2009). Rialita et al. kecil untuk menghambat laju pertumbuhan
(2015) melaporkan minyak astiri, tanin, dan bakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan
flavanoid berpotensi untuk dikembangkan Koswara (2011) bahwa nilai pH daging yang
sebagai bahan pengawet karena memiliki semakin tinggi disebabkan oleh mikroba yang
aktivitas antimikroba, diantaranya terhadap mendeaminasi asam-asam amino dalam
bakteri patogen dan perusak pangan. daging sehingga menghasilkan senyawa
Mekanisme penghambatan pertumbuhan bersifat basa seperti amoniak atau NH4.
bakteri oleh senyawa antibakteri dengan cara Sampel kontrol (P0) dan konsentrasi 20%
merusak dinding sel sehingga terjadi .(P1) menunjukan hasil yang berbeda nyata
perubahan permeabilitas membran sitoplasma dengan konsentrasi 30% (P2) dan konsentrasi
bakteri yang menyebabkan keluarnya suatu 40% (P3), ini disebabkan karena semakin
bahan makanan dari dalam sel menghambat tingginya konsentrasi ekstrak daun pala yang
kerja enzim, dan menghambat proses sintesis digunakan maka akan lebih meresap dalam
asam nukleat dan protein (Towaha, 2013). daging selama masa simpan sehingga dapat
Hasil pengamatan terhadap pengaruh menurunkan nilai pH. Hal ini sesuai dengan
ekstrak daun pala pada bau daging ayam Gupta et al, (2013) bahwa komponen zat aktif
broiler dapat dilihat pada Tabel 1. dimana bau pada daun pala yaitu tanin, flavonoid, minyak
normal daging dan sangat berbau daun pala atsiri dapat bersifat antimikroba dan
dihasilkan pada konsentrasi tinggi yaitu 40% antioksidan yang dapat menghambat
sesuai penilaian panelis karena adanya pertumbuhan bakteri. Ratna dkk, (2011) yang
kandungan minyak astiri. Menurut Damayanti menyatakan tanin merupakan growth inhibitor
dkk, (2015) minyak atsiri biasanya digunakan sehingga banyak mikroorganisme yang dapat
sebagai pemberi bau yang khas sehingga dihambat pertumbuhannya oleh tanin.
sering disebut dengan minyak eteris dan Flavonoid menyebabkan terjadinya
mempunyai ciri diantaranya berbau wangi. kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri,
Minyak atsiri memiliki potensi sebagai agen sehingga menimbulkan efek toksik terhadap
alami untuk pengawetan makanan, termasuk sel bakteri (Lajuck, 2012). Minyak atsiri
bahkan digunakan dalam berbagai produk memiliki kemampuan untuk menghambat
makanan seperti daging dan produk olahan pertumbuhan bakteri, dimana terjadi proses
daging, susu dan produk roti untuk denaturasi protein yang menyebabkan
mengawetkannya dan untuk nilai perubahan struktur protein dan terjadi proses
kesehatannya (Sipahelut dkk, 2017). koagulasi (Kusumaningrum dkk, 2013),
Hasil pengamatan terhadap pengaruh sehingga terjadi penurunan nilai pH dan
ekstrak daun pala pada tekstur daging ayam jumlah bakteripun menurun. Ini sejalan dengan
broiler dapat dilihat pada tabel 1. dimana pendapat Soeparno (2009) yang menyatakan

50 Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020


http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

bahwa nilai pH daging yang rendah maka mikroorgnisme yang ada pada daging ayam
pertumbuhan mikroba berkurang sedangkan akan berkembang dengan memanfaatkan gizi
jika nilai pH ultimat tinggi maka pertumbuhan yang terdapat dalam daging karena daging
mikroba meningkat. Nilai pH terendah adalah ayam merupakan media yang baik untuk
pada konsentrasi 40% yaitu 5,9 dimana masih pertumbuhan mikroorganisme, karena adanya
sesuai dengan nilai pH daging yang dianjurkan kandungan air yang tinggi pada daging, kaya
Standar Nasional Indonesia yaitu 5,3-6,5 (SNI, nitrogen serta pH yang baik untuk petumbuhan
2009). Dari data di atas nilai pH masih mikroorganisme(Radhiansyah dkk, 2018).
menunjukkan batas yang dianjurkan.
KESIMPULAN
Total Plate Count (TPC)
Jumlah bakteri pada masing-masing Ekstrak daun Pala yang paling
konsentrasi (20%, 30%, 40%) memiliki jumlah efektif untuk pengujian organoleptik (warna,
bakterti dibawah Standar Nasional Indonesia bau, dan tekstur), nilai pH, dan Total Plate
6
1x10 CFU/g (SNI, 2009). Jumlah bakteri Count adalah pada konsentrasi 40% .
terbanyak pada daging ayam tanpa perlakuan
P0 (kontrol) dibandingkan dengan daging DAFTAR PUSTAKA
ayam broiler yang direndam dengan ekstrak
daun pala. Total bakteri pada daging ayam
Aswad, M., Fatmawaty, A., Nursamsiar,
broiler paling rendah terdapat konsentrasi 40%
3 Rahmawanti. 2011. ValidasiMetode
yaitu 0,6×10 sedangkan total bakteri paling
Spektrofotometri SinarTampak untuk
tinggi terdapat pada konsentrasi 20% yaitu
3 Analisis Formalindalam Tahu. J. Ilmu
5,1×10 . Kandungan senyawa antibakteri
Farmasi. 15 (1): 26-29.
dalam daun pala yaitu minyak atsiri dan
saponin, triterpenoid, tanin dan flavonoid Arizona, R., Suryanto, E., Erwanto, Y. 2011.
menyebabkan menurunnya jumlah bakteri Pengaruh Konsentrasi Asap Cair
yang tumbuh (Lambiju dkk, 2017). Flavonoid Terhadap Kualitas Kimia dan Fisik
bekerja melalui beberapa mekanisme, yaitu Daging. J. Jurnal Buletin Peternakan.
menghambat sintesis asam nukleat, 35(1)50-56.
menghambat fungsi membran sitoplasma
Damayanti,R.,Fahmi,C.N.,Efendi, R. 2015.
bakteri, dan menghambat metabolisme energi.
Sifat Fisik Minyak Astiri Daun Pala
(Santoso dkk, 2017). Tanin mempunyai sifat
(Myristica fragrans Houtt) Aceh
antimikroba dan bersifat racun terhadap
Selatan. J. BioLink. 1 (2): 76-80.
khamir, bakteri, dan kapang. Mekanisme kerja
senyawa tanin dalam menghambat sel bakteri Effendi, S. 2009. Teknologi Pengolahan dan
dengan cara mendenaturasi protein sel Pengawetan Pangan. Bandung:
bakteri, menghambat fungsi selaput sel Alfabeta.
(transpor zat dari sel satu ke sel yang lain)
sehingga pertumbuhan bakteri dapat Gupta A, Bansal V, Babu V. 2013. Chemistry,
terhambat (Radhiansyah dkk, 2018). Minyak antioxidant and antimicrobial potential of
atsiri diketahui memiliki potensi sebagai agen nutmeg (Myristica fragrans Houtt). J
alami untuk pengawetan makanan, termasuk Gen Engine and Biotechnol. 1(11):25-
antibakteri, antijamur dan antioksidan 31.
(Sipahelut dkk, 2017). Saponin bekerja Fausiah, A., Andi, T.B., Samsu, A.R. 2009. Uji
sebagai antibakteri dengan cara meningkatkan Organoleptik Daging Persilangan Ayam
kebocoran sel atau permeabilitas dengan Kampung Broiler Dengan Kepadatan
menurunkan tegangan permukaan sehingga Yang Berbeda. J. Ternak. 10(2):60-63.
senyawa bisa keluar menyebabkan kebocoran
protein dan enzim tertentu dari sel dan Jaelani, A., Dharmawati, S., Wanda. 2014.
mengakibatkan kematian sel bakteri Berbagai Lama Penyimpanan Daging
(Madduluri et al, 2013). Terpenoid mempunyai Ayam Broiler Segar Dalam Kemasan
daya antimikroba terhadap bakteri, kapang, Plastik Pada Lemari EsTerhadap Sifat
virus dan protozoa. Mekanisme Fisik dan Organoleptik. J. Zira’aah.
penghambatannya diduga melalui perusakan 39(3):119-128.
lipidbilayer membran sel akibat gugus Koswara, S., 2011. Nilai Gizi Pengawetan dan
hidrofobik yang dimilikinya (Putra, 2014). Pada Pengolahan Tahu. Produksi: eBook
daging ayam tanpa perlakuan P0 (kontrol) total Pangan.
3
mikrobanya sangat tinggi yaitu 7,9×10 .
Jumlah bakteri yang tidak diberi perlakuan Kusumaningrum. A., P. Widiyaningrum., I.
semakin tinggi karena selama penyimpanan, Mubarok. 2013. Penurunan Total Bakteri
Daging Ayam Dengan Perlakuan

Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020 51


http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

Perendaman Infusa Daun Salam Staphylococcus Aureus dan Escherichia


(Syzygium Polyanthum). J. Biology and Coli. Pharmacon. J. Biology Education.
Biology Education.36 (1): 14-19. 12(2):52-64.
Lajuck, Pranasista. 2012. Ekstrak Daun Salam Rialita, T., Rahayu, W.P., Nuraida, L. Nurtama,
(Eugenia Poliantha) Lebih Efektif B. 2015. Aktivitas antimikroba minyak
Menurunkan Kadar Kolesterol Total dan esensial jahe merah (Zingiber officinale
LDL Dibandingkan Statin Pada var. Rubrum) terhadap bakteri patogen
Penderita Dislipidemia. Tesis. dan perusak pangan. J. Agritech.
Universitas Undayana. Denpasar. 35(1):43-52.
Lambiju, E.M., Pemsi, M.W., Michael, A.L. Sangadji, I., Julianto, Muhammad, R. 2019.
2017. Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Lama Penyimpanan Daging Ayam
Cengkeh (Syzygium aromaticum L) Broiler Terhadap Kualitas Ditinjau Dari
Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis. Kadar Protein dan Angka Lempeng
J.e-Gigi. 5(1):160-170. Total. J. Biology Science& Education.
8(1):47-58.
Madduluri, S. K., Babu, R., B.S. 2013. In Vitro
Evaluation Of Antibacterial Activity Of Santoso, M.A.R., Evi, L., Eddy, A. 2017.
Five Indigenous Plants Extract Against Efektivitas Ekstrak Daun Mangga
Five Bacterial Pathogens Of Human. Sebagai Pengawet alami Tehadap Masa
Journal of Pharmacy and Simpan Filet Nila Pada Suhu Rendah. J.
Pharmaceutical Sciences. 5(4): 679- Perikanan dan Kelautan. 8(2):57-67.
684.
Santoso, M.A.R., Evi, L., Eddy, A. 2017.
Mentari, N.L., Safrida, Khairil. 2018. Potensi Efektivitas Ekstrak Daun Mangga
Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper Sebagai Pengawet alami Tehadap Masa
betle L) Sebagai Pengawet Alami Ikan Simpan Filet Nila Pada Suhu Rendah. J.
Selar (Selaroides leptolepis). J. Ilmiah. Perikanan dan Kelautan. 8(2):57-67.
1(1):1-9.
Saskiawan, I., Een, S., Indra, L., Herlina, M.,
Millan, A.,Sirante, Y. 2019.Penggunaan Putri, N. 2017. Pemanfaatan Jamur
Mikrokapsul Oleoresin Fuli Pala Tiram (Pleurotus spp) Pada
(Myristica fragrans Hountt) Untuk Penyimpanan Daging Ayam Pada Suhu
Meningkatkan Daya Simpan Daging Ruang (26°C). J. Biologi Indonesia.
Ayam Broiler. ISSN: 2655-0881. 13(2):279-287.
Maulitasari, S.S. 2014. Identifikasi Cemaran Sipahelut, S.G., Gilin, T., John, P. 2017. Kajian
Staphylococcus Aureus Pada daging Penambahan Minyak Astiri Dari Daging
Ayam yang Di Jual Di Pasar Tradisional Buah Pala (Myristica fragrans houtt)
Modern Di Kampus Institut Pertanian Pada Cake Terhadap Daya Terima
Bogor. Tesis. Fakultas Kedokteran. Konsumen. J. Sains Dan Tegnologi
Institut Pertanian Bogor. Pangan. 2(2):486-495.
Pratiwi, A., Ella, N., Siti, M. 2019. Uji Daya SNI01-3924-2009. 2009. TentangMutu Karkas
Hambat Sediaan Sabun Cair Ekstrak dan Daging Ayam Pedaging.
Daun Pala (Myristica fragrans houtt) Departemen Pertanian. Jakarta.
Terhadap Propionibacterium acnes dan
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging.
Stapylococcus aureus. J. Ilmu-ilmu
Universitas Gadjah Mada. Press.
Dasar dan Lingkungan Hidup. 9(2):80-
Yogyakarta.
82.
Suradi, K., 2009. Tingkat Kesukaan Bakso
Putra, I.N.K. 2014. Potensi Ekstrak Tumbuhan
Dari Berbagai Jenis Daging Melalui
Sebagai Pengawet Pangan. J. Ilmu dan
Beberapa Pendekatan Statistik. J.
Teknologi Pangan. 19(1):1-6.
7(1):52-57.
Radhiansyah, M., Ansharullah, Andi, K. 2018.
Tih, F., Puspasari,G., Sihaloho, P. 2014.Uji
Pengaruh Konsentrasi Kayu Secang
Kualitatif Formalin Pada Ayam Potong
(Caesalpinia Sappan L) Terhadap Total
Pedaging Di Pasar Sarijadi Kota
Mikroba, pH, Daging Ayam. J. Sains
Bandung Tahun 2014.Fakultas
dan Teknologi Pangan. 3(3):1314-1327.
Kedokteran Universitas Kristen
Ratna. Y, Peni. I dan Septi S. R. 2011. Maranatha.Bandung.
Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun
Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Terhadap

52 Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020


http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v5i2.1170

Towaha, I. 2012. Manfaat Eugenol Cengkeh


Dalam Berbagai Industri di Indoneisa .
J. Prespektif. &(2):79-90.
Widjaja, M.J. 2017.Buku Penuntun Pratikum
Kesehatan Masyarakat Veteriner I.
Departemenen Kesehatan Hewan dan
Masyarakat Veteriner. Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Wijaya
Kususma Surabaya.
Windiyartono, Rr, R., Veronica, W. 2016.
Efektivitas Tepung Bunga Kecombrang
(Nicolaia speciosa horan) Sebagai
Pengawet Terhadap Aspek Kimia
Daging Ayam Broiler. J. Ilmiah
Peternakan Terpadu. 4(1):19-23.

Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol. 5 No. 2 Oktober 2020 53

Anda mungkin juga menyukai