Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENELITIAN SURVEY

METODOLOGI PENELITIAN EKSAKTA

“Tingkat Kepuasan Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Universitas


Padjadjaran terhadap Pelayanan Perpustakaan Fapet Unpad”

Oleh:
AYU KAMILA HAYA NPM. 200120180001
ITANG PURNAMA NPM. 200120180003
INA NURAENI NPM. 200120180004

FAKULTAS PETERNAKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena hanya berkat

rakhmat dan hidayah-Nya penyusunan Laporan Penelitian Survey dapat

diselesaikan. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian Eksakta. Adapun yang menjadi bahasan dalam laporan akhir

ini adalah mengenai “Tingkat Kepuasan Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan

Universitas Padjadjaran terhadap Pelayanan Perpustakaan Fapet Unpad”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran, tenaga, maupun waktu yang

telah diluangkan untuk menyelesaikan laporan akhir ini. Penulis menyadari tidak

ada yang sempurna, begitu juga laporan akhir yang telah dibuat. Oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa

mendatang dan utnuk melengkapi kekurangan yang terdapat di dalam laporan akhir

ini.

Akhirul kata, semoga apa yang telah diberikan oleh semua pihak dalam

penyusunan ini menjadi amal baik, dan diridhoi Allah SWT, Amien.

Jatinangor, 27 November 2018

Penulis
I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakaan Fakultas Peternakan Unpad merupakan salah satu sumber

informasi ilmiah bagi mahasiswa Fapet. Keberadaan perpustakaan di sebuah

perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam mendukung seluruh kegiatan

civitas akademik di perguruan tinggi tersebut. Tidak hanya mahasiswa, namun

juga para dosen seringkali memanfaatkan fasilitas perpustakaan Fapet Unpad ini.

Banyak kegiatan yang dilakukan di perpustakaan, mulai dari belajar,

mengerjakan tugas, mengerjakan skripsi/thesis/jurnal, meminjam buku, membaca

buku, bimbingan bersama dosen, karena perpustakaan identik dengan tempat yang

nyaman dan tenang walaupun banyak dikunjungi oleh banyak orang terutama

mahasiswa. Namun, fasilitas yang diberikan oleh perpustakaan Fapet Unpad pasti

ada kelebihan dan kekurangannya. Hal tersebut dapat dirasakan oleh para

pengunjung perpustakaan yang mayoritas adalah mahasiswa.

Kepuasan pengguna/pengunjung dapat diukur melalui survei kepuasan

pengunjung terhadap layanan perpustakaan fakultas ini. Kemudian, melalui survei

ini akan diperoleh tanggapan/ respons secara langsung dari pengguna dan juga

dapat memberikan kesan positif bahwa perpustakaan memberikan perhatian yang

besar terhadap pengguna. Survei kepuasan pengguna dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana suatu layanan perpustakaan Fapet Unpad dapat memenuhi kebutuhan

pengguna dan apakah layanan tersebut berjalan secara efektif dan efisien.
1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan

Fapet Unpad.

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan

perpustakaan Fapet Unpad.


II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1. Penelitian Survey

2.1.1. Pengertian Penelitian Survey

Salah satu jenis penelitian yang sering digunakan dalam metode penelitian

ialah metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil

sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan

data pokok.

Menurut Zikmund (1997) metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik

penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang,

melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Gay & Diehl (1992) metode penelitian

survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang

menggunakan kuesioner dan wawancara, sedangkan menurut Bailey (1982) metode

penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan

datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan.

Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat ditarik inti dari penelitian survey

itu adalah penelitian yang mengumpulkan informasi dari sejumlah sampel tertentu

yang didapatkan dari angket, interview, ataupun kuisioner yang nantinya dapat

menggambarkan berbagai aspek dari populasi yang diamati.

2.1.2. Karakteristik Penelitian Survey

Metode survei sebagaimana metode-metode ilmiah yang lain memiliki

beberapa karakteristik tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh Best (Wuradji,

2006), untuk dapat memenuhi persyaratan ilmiah, metode survei harus memiliki

karakteristik sebagai berikut:


1. Logic

Logic, mengandung pengertian bahwa metode survei harus dilandasi oleh

kerangka pemikiran yang nalar, runtut, dan sistematis.

2. Deterministic

Deterministic, menunjukkan bahwa metode survei bukan saja melukiskan fakta

secara deskriptif, akan tetapi melalui analisis korelasi kausalitas, peneliti dapat

menjelaskan hubungan kausalitas antar variable independen dan dependen.

3. General

General, menunjukkan bahwa hasil dari penelitian survei tidak hanya berlaku

untuk kasus yang diteliti, akan tetapi dapat digeneralisasikan pada wilayah

penelitian yang lebih luas.

4. Parsiomious

Parsiomious, menunjukkan bahwa dari penelitian survei yang dilakukan dalam

waktu yang relatif singkat, dapat dikumpulkan banyak informasi dan variable, yang

hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi banyak tujuan.

5. Spesific

Spesific, menunjukkan bahwa kesimpulan dari penelitian survei berasal dari

permasalahan yang telah dipilih secara spesifik yang indikator-indikatornya telah

dirumuskan dan dikuantifikasi dengan jelas, dan dapat diamati dan diukur.

Sementara itu Issac dan Michael (1983), memberikan empat karakteristik

sebagai berikut:

1. Systematic

Systematic berarti bahwa penelitian survei dirancang dengan seksama,

mengikuti desain tertentu, tersistem, dan mengikuti prosedur yang konsisten.


2. Representative

Representative berarti bahwa penelitian survei yang dilakukan terhadap sampel,

akan tetapi dengan menggunakan teknik-teknik sampling yang baik, hasilnya dapat

mencerminkan keadaan populasi.

3. Objective

Objective mengandung pengertian bahwa hasil dari penelitian survei dapat

memberikan kesimpulan berupa fakta yang benar sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

4. Quantifiables

Quantifiables mengandung pengertian bahwa penelitian survei menggunakan

pendekatan kuantitatif, yaitu mulai dari proses memperoleh data, proses analisis

data, sampai pada kesimpulan, menggunakan angka-angka dan perhitungan

statistik.

2.1.3. Tujuan Penelitian Survey

Tujuan penelitian survei menurut Issac dan Michael (Hamid Darmadi , 2014)

adalah sebagai berikut:

1. Menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan oleh peneliti.

2. Memecahkan permasalahan yang signifikan dan hidup di masyarakat.

3. Menilai kebutuhan dan menentukan tujuan institusi atau lembaga tertentu.

4. Menganalisis kecenderungan yang terjadi dalam suatu masyarakat atau suatu

lembaga, pada periode tertentu.

5. Menentukan apakah tujuan spesifik suatu lembaga sudah dapat dicapai.

6. Mendeskripsikan permasalahan yang ada, dan seberapa jauh implikasinya

terhadap lembaga yang ada.


7. Membuat acuan sikap yang realisik atas dasar data dan keadaan yang ada di

masyarakat.

2.1.4. Penggolongan Metode Survey

Metode penelitian survei dapat diklasifikasi berdasarkan kriteria tertentu.

Apabila ditinjau dari kelompok responden yang disurvei (Sudarsono dkk, 2013:

150), dapat digolongkan menjadi dua, yaitu (a) survei populasi yang kemudian

dikenal dengan sensus, dan (b) survei sampel, yang dilakukan dengan mengambil

sebagian dari populasi, kemudian hasilnya digeneralisasikan kepada populasinya.

Penelitian survei banyak dilakukan dengan menggunakan teknik sampling.

2.2. Teknik Sampling

Salah satu hal yang menjadi karakteristik dari penelitian survei adalah

dengan digunakannya berbagai macam teknik sampling. Jogiyanto (2014)

menyebutkan terdapat dua pendekatan sampling yaitu Nonprobability Sampling

dan Probability Sampling. Perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut adalah

peluang dari masing-masing sampel. Pendekatan non-probability sampling

menghendaki individu memiliki peluang yang berbeda-beda untuk menjadi sampel,

sedangkan pada pendekatan probability sampling setiap individu berpotensi atau

memiliki peluang untuk menjadi sampel, dengan begitu peneliti bisa

memperkirakan seberapa besar kemungkinan temuan untuk sampelnya berbeda

dengan temuan untuk populasinya.

Secara spesifik Sugiyono (2006), menyebutkan beberapa teknik sampling

yang biasa digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah simple random

sample, random sample, systematic sample, stratified sampling, convenience


sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan probability proportional size

(PPS) sampling.

a. Simple Random Sample

Pengambilan sampel secara acak sederhana menghendaki masing-masing unit

dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Salah

satu cara dari teknik ini adalah dengan mengambil bola undian secara acak yang

sudah diberi nomor.

b. Random Sample

Teknik random sample pada hakikatnya sama dengan teknik simple random

sample. Random sample biasanya dilakukan dengan cara diundi namun unit

yang sudah diundi tidak bisa diundi kembali. Random sample pada

pelaksanaannya bisa menggunakan lotre undian atau tabel random.

c. Systematic Sample

Systematic sample dilakukan dengan cara membagi jumlah atau anggota

populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Hasilnya adalah

interval sampel. Misalkan terdapat 100 rumah dari 300 rumah yang akan

disurvei oleh peneliti, interval sampelnya adalah 3 (hasil dari 300 dibagi 100),

maka dari itu peneliti hanya melakukan survei pada rumah yang nomornya

kelipatan dari 3.

d. Stratified Sampling

Suatu populasi bisa saja terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik yang

berbeda-beda atau heterogen, maka teknik pengambilan sampel yang tepat

digunakan adalah stratified sampling. Hal ini dilakukan dengan cara

mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian

menemukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut.


Penentuan strata ini dapat didasarkan bermacam-macam, misalnya jenis

kelamin, tingkatan sosial ekonomi pasien, tingkat keparahan penyakit, umur

penderita, dan lain sebagainya.

e. Convenience Sampling

Teknik sampling ini memilih sampel yang aksesibilitasnya kepada peneliti

cukup dekat, sehingga teknik ini cukup subjektif. Peneliti hanya akan

mengajukan pertanyaan survei kepada orang-orang terdekatnya seperti teman,

kerabat, keluarga, atau kolega.

f. Cluster Sampling

Pada teknik ini sampel bukan terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari

kelompok atau gugusan. Gugusan atau kelompok yang diambil sebagai sampel

ini terdiri dari unit geografis (desa, kecamatan, kabupaten, dan sebagainya), unit

organisasi, misalnya klinik, PKK, LKMD, dan sebagainya.

g. Multi-Stage Sampling

Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan tigkat wilayah

secara bertahap. Hal ini memungkinkan untuk diaksanakan bila populasi terdiri

dari bermacam-macam tingkat wilayah. Pelaksanaannya dengan membagi

wilayah ke populasi dalam sub-sub wilayah, dan tiap sub wilayah dibagi ke

dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan seterusnya.

h. Probability Proportional Size (PPS) Sampling

Sampling with Probability Proportional to Size (PPS) adalah suatu prosedur

penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel sebanding

dengan ukuran. Ukuran yang dimaksud adalah informasi tambahan (auxiliary

information) yang dipertimbangkan sebagai dasar penarikan sampel dan

memiliki korelasi yang erat dengan variabel-variabel yang akan diteliti.


2.3. Analisis Data dalam Penelitian Survey

Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam

penelitian survei. Menurut Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-macam teknik

pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Mail Survey

Mail survey merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup

praktis karena peneliti hanya perlu mengirimkan kuesioner kepada responden

melalui email. Peneliti tentunya harus memilih responden yang mampu

mengoperasikan internet dengan cangkupan jaringan yang cukup luas.

Kelebihan dari teknik ini adalah cepat dan nyaman; mengurangi kemungkinan

interviewer bias; baik untuk menangani topik-topik pribadi/sensitif. Adapun

kekurangannya adalah kuesioner harus benar-benar jelas; response bias

(representativitas sampel terancam karena ga semua responden menyelesaikan

survei, sebagian besar disebabkan response rate rendah).

b. Personal Interviews

Wawancara pribadi merupakan teknik yang melibatkan peneliti secara langsung

terjun ke lapangan. Peneliti melakukan wawancara secara langsung

menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Kelebihan

dari teknik wawancara pribadi adalah kontrol peneliti lebih besar. Sedangkan

kekurangannya kemungkinan response rate rendah; interviewer bias; mahal;

butuh waktu banyak.

c. Telephone Interviews

Wawancara melalui telepon memungkinkan peneliti untuk mendapatkan respon

secara langsung dalam waktu yang cepat karena wawancara dilakukan secara

langsung melalui telepon. Tentunya peneliti harus mempertimbangkan soal


biaya tagihan telepon. Kelebihan dari teknik ini adalah lebih murah, cepat, dan

memberi akses lebih luas dan baik dari personal interview. Adapun

kekurangannya adalah kerangka sampling responden-responden potensial

terbatas; kemungkinan response rate rendah.

d. Internet Interviews

Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses internet.

Kini survei semakin populer melalui media internet. Biasanya kuesioner

berbentuk link form yang mampu diakses oleh siapa saja. Adapun instrumen

survei online yang penah penulis temukan adalah seperti google forms,

typeform.com, monkey survey, Client Heartbeat, Zoho Survey, Suvey Gizmo,

dan Survey Planet. Kelebihan dari internet interviews yaitu murah dan efisien

untuk mendapatkan respons survei dari sampel-sampel yang sangat besar,

secara potensial sangat beragam, dan under-represented; hemat waktu, tenaga,

dan sumber daya alam; membuka berbagai kemungkinan penelitian lingkungan

budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample, response (response rate

internet interview lebih rendah dari telepon.

e. Focus Groups

Discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu

metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD

adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah

tertentu, dalam suasana informal dan santai. Kelebihannya membuat orang

berbicara tentang sikap dan persepsi mereka; informasi mendalam; dapat

menggunakan sumber yang berbeda-beda; baik untuk riset kualitatif.

Kekurangannya tidak efisien; sampel sedikit; harus memiliki moderator yang

baik; sulit dilakukan untuk topik sensitif.


2.3.1. Instrumen Penelitian Survei

Instrumen merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah

penelitian. Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebagai alat

pengumpul data. Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survei

memiliki kelebihan yaitu peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual.

Adapun peran penting kuesioner adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014).

1) Kebanyakan survei mengandalkan kuesioner untuk mengukur berbagai

variabel.

2) Variabel-variabel demografis mendeskripsikan karakteristik orang-orang yang

disurvei.

3) Peneliti perlu hati-hati dan ahli untuk membuat akurasi dan presisi kuesinoer.

4) Skala-skala laporan-diri digunakan untuk meng-assess preferensi dan sikap

orang-orang.

2.3.1.1.Kuisioner

A. Mengonstruksikan Kuesioner

1) Melibatkan pengambilan keputusan tentang informasi apa yang mestinya

dicari dan tipe kuesioner, menulis draf kuosioner, mempreteskan kuesioner,

dan menyimpulkan dan menetapkan prosedur penggunaannya.

2) Susunan kata harus jelas, spesifik, dengan penggunaan kata yang sederhana,

langsung, dan umum.

3) Urutan-urutan pertanyaan harus dipertimbangkan secara serius karena dapat

mempengaruhi jawaban responden.

B. Langkah-Langkah Mempersiapkan Kuesioner

1) Tetapkan informasi apa yang seharusnya dicari


2) Tetapkan tipe kuesioner yang seharusnya digunakan

3) Tulis draf pertama kuesioner itu

4) Periksa ulang dan revisi

5) Lakukan pretest

6) Edit kuesionernya dan tetapkan prosedur penggunaannya

C. Jenis Kuesioner

Menurut Jogiyanto (2014), terdapat beberapa jenis dari kuesioner seperti

open-ended question, close ended question, forced choice, yes-no question, dan

pilihan berganda. Adapun penjelasan dari kelima jenis kuesioner tersebut adalah

sebagai berikut.

1) Open-ended Question

Open ended question adalah sebuah pertanyaan yang memiliki lebih dari

satu jawaban yang benar dan memiliki lebih dari satu strategi untuk

mendapatkan jawaban.

2) Close-ended Question

Close-ended question memungkinkan pewawancara lebih mudah mengontrol

yang diwawancarai, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan

menghindari yang diwawancarai menjawab bebas.

3) Forced Choice

Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab

walaupun pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih

pilihan yang paling mendekati dengan keadaan kita). Contoh: Saat berlibur saya

lebih suka pergi ke pantai atau mall.


4) Yes-No Question

Kuesioner dengan bentuk pilihan ya atau tidak setidaknya mendorong

responden untuk lebih tegas dalam memilih jawaban dari pertanyaan yang

diajukan pada kuesioner.

5) Pilihan Berganda

Kuesioner tipe pilihan berganda menyajikan pertanyaan dengan beberapa

pilihan mulai dari pilihan a sampai dengan c, maupun pilihan a sampai dengan

e, tergantung dari kebutuhan penelitian itu sendiri.

2.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah membuat kuisioner, tahap selanjutnya adalah melakukan tes

pendahuluan (pretest), dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ada beberapa pertanyaan yang perlu dihilangkan

atau ditambah.

2. Untuk mengetahui apakah ada pertanyaan yang sulit dipahami responden.

3. Untuk mengetahui apakah susunan pertanyaan ada yang perlu diubah.

4. Untuk mendeteksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi satu

kuesioner.

Tahapan pretest, seringkali dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk

mengetahui kemantapan dan keshahihan instrumen penelitian. Uji validitas

dimaksudkan untuk mendeteksi apakah alat ukur (butir butir pertanyaan dalam

suatu kuesioner) yang digunakan untuk mengumpulkan data itu memang benar-

benar alat yang sesungguhnya, artinya alat itu sahih atau valid. Validitas

didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya
terhadap suatu gejala.Untuk menguji validitas dapat dilakukan dengan pendekatan

teknik koreksi produk moment misalnya dengan rumus Karl Pearson. Sementara

itu, reliabilitas adalah derajat ketepatan atau tingat presisi dan tingkat keajegan

konsistensi suatu alat ukur, artinya jawaban responden terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pendekatan yang sering digunakan untuk

uji ini adalah dengan mencari koefisien alpha dari formula Cronbach.
III
METODE PENELITIAN

3.1. Materi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey yang menggunakan instrumen

data yaitu kuisioner yang disebarkan kepada 120 responden secara online

menggunakan google form dari total mahasiswa S1 FAPET UNPAD angkatan

2015-2018 yaitu sebesar 1203 mahasiswa dengan jumlah masing-masing per

angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018 sebanyak 297, 296, 299 dan 311 mahasiswa.

3.2. Prosedur Penelitian

1. Menentukan populasi mahasiswa S1 Fapet Unpad angkatan 2015-2018

yang akan menjadi responden.

2. Menentukan ukuran sampel (responden) dengan melakukan teknik

sampling.

3. Membuat kuisioner sebanyak 5 pernyataan dengan skala ukur data ordinal

dengan 5 skala yaitu (1, sangat memuaskan; 2, memuaskan; 3, netral; 4,

tidak memuaskan; 5, sangat tidak memuaskan). Kuisioner disajikan pada


Lampiran.

4. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas

dihitung menggunakan korelasi Product Momen (Pearson) antara masing-masing

pernyataan dengan skor total, dengan rumus:


𝑛∑𝑥𝑦−(∑x)(∑y)
r=
√[𝑛∑𝑥 2 −∑(𝑥 2 )[𝑛∑𝑦 2 −∑(𝑦)]2
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = ukuran sampel
x = skor pernyataan no. ke-
y = skor total
xy = skor pernyataan no…dikalikan skor total
Kemudian, membandingkan setiap koefisien korelasi yang diperoleh dari

setiap item pertanyaan dengan nilai r Tabel pada signifikansi 0,05 atau 001 dengan

derajat bebas n-2. Keputusan: Jika r hitung > r Tabel, maka item valid. Tetapi jika

r hitung ≤ r Tabel, maka item tidak valid dan kuisioner harus diperbaiki.

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60.

Menurut Sugiyono (2006), “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama”. Pengolahan uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini

menggunakan SPSS ver. 16 for Windows.

Kategori koefisien korelasi berdasarkan Sugiyono (2006) adalah sebagai berikut.


0.80 < rxy ≤ 1.00 Reliabilitas sangat tinggi
0.60 < rxy ≤ 0.80 Reliabilitas tinggi
0.40 < rxy ≤ 0.60 Reliabilitas sedang
0.20 < rxy ≤ 0.40 Reliabilitas rendah
-1.00 < rxy ≤ 0.20 Reliabilitas sangat rendah
5. Melakukan penelitian dengan cara menyebar kuisioner kepada 120

mahasiswa sebagai responden secara online melalui google form yang

disebarkan di social media.


6. Melakukan analisis data dengan cara menghitung skor terhadap kuisioner

yang telah diterima.


IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penelitian kepada seluruh responden, diadakan uji

instrumen penelitian yang berupa kuisioner, dan dalam uji ini diambil 10% dari

total responden yang akan mendapat sebaran kuisioner di google form. Hasil dari

uji validitas variabel penelitian dengan menggunakan SPSS ver. 16 for Windows

kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Validitas


No. Item r tabel Indeks Validitas Status
Pernyataan (r hitung)
1 0,576 0,850 Valid
2 0,576 0.680 Valid
3 0,576 0,898 Valid
4 0,576 0,904 Valid
5 0,576 0,738 Valid
Sumber: Output dari SPSS (Lampiran).
Uji validitas ini mengikutsertakan 12 responden dengan taraf signifikan

5% sehingga diperoleh df = n-2, lalu df = 12-2 = 10 dan didapat r tabelnya yaitu

0,576. Hasil uji validitas instrumen penelitian didapat dari r hitung > r Tabel, maka

dengan demikian dari 5 pernyataan tersebut menunjukkan bahwa semuanya valid

sehingga semua pernyataan dapat digunakan dan disebar kepada responden.

Selanjutnya, hasil dari uji realibilitas variabel penelitian dengan

menggunakan SPSS ver.16 for Windows dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.803 6
Sumber: Output dari SPSS (Lampiran).

Hasil uji reliabilitas pada masing-masing variable diperoleh perhitungan

pada SPSS, dan menghasilkan Cronchbach’s Alpha sebesar 0,803. Menurut

Sugiyono (2006), 0.80 < rxy ≤ 1.00 memilik reliabilitas yang sangat tinggi, maka

kuisioner ini mempunya realibilitas tinggi karena Cronchbach’s Alpha yang

besarnya diatas 0,80. Hasil selengkapnya dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas

dari uji instrumen pengumpul data penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran.

4.3. Hasil Penyebaran Kuisioner

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 120

responden terhadap mahasiswa S1 angkatan 2015, 2016, 2017, dan 2018 masing-

masing sebanyak 30, 29, 30, dan 31 responden per angkatannya. Hal tersebut

disebabkan agar pengambilan sampel proporsiona tiap angkatannya karena tiap

angkatan memiliki populasi mahasiswa yang berbeda-beda. Hasil penyebaran

kuisioner dapat dilihat dari tabel berikut.


Tabel 3. Hasil Penyebaran Kusioner
SKOR Item Pernyataan No.
1 2 3 4 5
1 21 15 41 22 24
2 58 40 42 57 46
3 27 39 22 34 37
4 14 22 12 5 10
5 0 4 3 2 3
Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa pernyataan 1 pada kuisioner

tentang kejelasan petunjuk peminjaman di perpustakaan secara keluruhan

memuaskan karena responden yang memilih skor 2 (Memuaskan) memiliki suara

terbanyak dibandingkan dengan skor lainnya, namun walaupun begitu masih ada

14 responden yang memilih skor 4 pada pernyataan 1 yaitu tidak memuaskan yang

berarti sekitar 11,6% dari total responden tidak puas akan kejelasan petunjuk

peminjaman di perpustakaan., namun pada pernyataan ini tidak ada responden yang

memberi skor 5 (sangat tidak memuaskan).

Selanjutnya, pada pernyataan 2 tentang kelengkapan referensi di

perpustakaan, secara keseluruhan memuaskan karena responden yang memilih skor

2 pada pernyataan ini memiliki suara terbanyak dibandingkan dengan skor lainnya

yaitu sebanyak 40 responden, tetapi 39 responden memilih netral yang artinya tidak

jauh dengan jumlah skor memuaskan hal ini dimungkinkan karena tiap angkatan

belum terlalu sering mencari referensi di perpustakaan khususnya angkatan 2018

yang hanya baru 1 semester di fakultas ini, sehingga responden tersebut memilih

netral. Namun, 22 responden memberi skor 4 (tidak memuaskan) dan bahkan ada 4

responden yang memberi skor 5 (sangat tidak memuaskan).

Pernyataan 3 tentang kelengkapan kenyamanan ruang membaca atau ruang

mengerjakan tugas/skripsi secara keseluruhan memuaskan bahkan hampir sangat

memuaskan karena ada 41 dan 42 responden yang memilih skor 1 dan skor 2, akan

tetapi tetap saja ada 12 responden yang memberi skor 4 dan ada 3 responden yang

memberi skor 5. Namun pada pernyataan tentang kenyamanan ruang perpustakaan

ini memiliki skor 1 (sangat memuaskan) paling tertinggi dibandingkan dengan

pernyataan lainnya, jadi dapat dikatakan mahasiswa fakultas ini memiliki tingkat
kepuasan paling tinggi akan kenyamanan perpustakaan dibandingkan dengan

layanan lainnya.

Pernyataan 4 tentang keramahan pustakawan yang melayani mahasiswa

secara keseluruhan memuaskan karena terdapat 57 responden yang meberi skor 2

(memuaskan) pada pernyataan ini. Kemudian, hanya terdapat 5 dan 2 responden

yang member skor 4 dan 5 pada pernyataan keramahan pustakawan. Pernyataan ini

memiliki skor 4 (tidak memuaskan) terendah dibandingkan dengan pernyataan

lainnya.

Terakhir, pada pernyataan 5 tentang ketepatan jam buka perpustakaan atau

jam istirahat dari perpustakaan ini secara keseluruhan memuaskan karena terdapat

46 responden memberi skor 2 (memuaskan) pada pernyataan ini. Responden yang

memberi skor 3 (netral) cukup banyak yaitu sebanyak 37 responden, hal ini

dimungkinkan karena responden-responden tersebut kurang memperhatikan jam

buka atau istirahat perpustakaan karena jarang melakukan kegiatan di perpustakaan

misalnya angkatan 2017 dan 2018 yang masih baru di fakultas ini, karena yang

mendominasi ruang perpustakaan ini adalah mahasiswa tingkat akhir yaitu

mahasiswa 2015 dan 2016. Walaupun begitu, masih ada 10 dan 3 responden yang

memilih skor 4 dan 5 pada pernyataan ini. Selanjutnya persentase tingkat kepuasan

secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase Tingkat Kepuasan


Skala Ukur 1 2 3 4 5
Kepuasan
Jumlah 123 243 159 63 12
responden
Persentase 20,5 40,5 26,5 10,5 2
(%)
Hasil pada tabel menunjukan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa terhadap

pelayanan perpustakaan sesuai dengan kuisioner yang diberikan kepada responden


mahasiswa fakultas peternakan yaitu menunjukkan 20,5% mahasiswa/i fakultas

peternakan menyatakan sangat memuaskan, 40,5% memuaskan, 26,5% netral,

10,5% tidak memuaskan dan 2% sangat tidak memuaskan. Hal ini menunjukkan

bahwa, penelitian tentang kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan

ini secara keseluruhan memuaskan, namun masih ada mahasiswa yang netral yang

berarti menunjukkan mahasiswa tersebut kurang memperhatikan pelayanan

perpustakaan atau bahkan jarang mengunjungi perpustakaan. Walaupun secara

keseluruhan pelayanan perpustakaan ini memuaskan, namun perlu ditinjau dari

pernyataan-pernyataan yang memiliki skor 4 dan 5 yang tinggi yaitu pernyataan

tentang kelengkapan referensi, kejelasan petunjuk peminjaman, dna kenyamanan

dari perpustakaan yang perlu dibenahi atau dievaluasi karena memiliki skor 4 dan

5 yang cukup tinggi dibandingkan dengan 2 pernyataan lainnya. Kemudian,

keragaman hasil pengisian kuisioner oleh 120 responden tersebut dipengaruhi oleh

angkatan mahasiswa yang berbeda-beda pula. Perbedaan angkatan dari 2015-2018

dapat mempengaruhi pengisian karena angkatan yang lebih tua cenderung sering

mengunjungi perpustakaan untuk mengerjakan skripsi atau laporan PKL dan tugas-

tugas lainnya sedangkan angkatan yang masih muda belum terlalu sering

mengunjungi perpustakaan.
V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan Fakultas

Peternakan Unpad secara keseluruhan memuaskan, sehingga pelayanan dan tempat

yang diberikan untuk mahasiswa Fapet Unpad sudah baik.

4.2. Saran

Perlu adanya upaya untuk mempertahankan prestasi tingkat kepuasan


mahasiswa fakultas peternakan unpad dalam menjaga kepuasan pelayanan dan

perlu adanya upaya dari segi kejelasan petunjuk peminjaman buku, kelengkapan

referensi, dan kenyamanan ruangan perpustakaan agar mahasiswa lebih terpuaskan

lagi akan pelayanan ini. sehingga di masa yang akan datang akan tetap memberikan

hasil baik seperti ini dan bisa ditingkatkan lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:


Alfabeta.

Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and
Management,.MacMillan Publishing Company. New York : NY Press

Jogiyanto. 2014. Pedoman : Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Sudarsono dkk. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:


Alfabeta.

Wuradji. 2006. Panduan Penelitian Survei. Yogyakarta: UNY.

Zikmund, W. G. 1997. Business Research Methods. Fifth Edition. New York: The
Dryden Press Harcourt Brace College Publishers
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner

Nama :

NPM :

KUISIONER TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA S1 TERHADAP


PELAYANAN SUB BAGIAN AKADEMIK (SBA) DAN PERPUSTAKAAN

Petunjuk pengisian:
1. Sangat memuaskan
2. Memuaskan
3. Netral
4. Tidak memuaskan
5. Sangat tidak memuaskan

No. Pernyataan SKOR


1 2 3 4 5
1. Kejelasan petunjuk peminjaman di
perpustakaan misal: pengelompokkan
antara buku pemuliaan ternak dengan
nutrisi ternak
2. Kelengkapan referensi di perpustakaan
(apakah selalu mendapatkan referensi yang
dicari atau kurang lengkap)
3. Kenyamanan ruang membaca atau ruang
mengerjakan tugas atau mengerjakan
skripsi (tenang dan nyaman)
4. Keramahan pustakawan yang melayani
mahasiswa (dalam memperpanjang buku,
meminjam buku,meminta surat bebas
pinjam, menyumbang buku dll)
5. Ketepatan jam buka perpustakaan atau jam
istirahat perpustakaan
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas

Lampiran 3. Hasil Uji Realibilitas

Anda mungkin juga menyukai