Disusun Oleh
Kelompok 3
Biologi 6F
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia tentang Sistem Indra Pada Manusia
dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalam nya. Dan juga kami
berterimakasih kepada Bapak Mahmud Rudini, S.Pd, M.Si yang telah
membarikan tugas ini kepada kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi di ciptakan berdampingan dengan
alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup.
Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga
keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk
dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi Tuhan memberikan
indera kepada setiap makhluk hidup.
Indra ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan,
baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indra yang ada pada
makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel- sel reseptor inilah
yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi.
Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor pada indra ini di bagi menjadi dua,
yaitu intereseptor dan eksoreseptor.
Intereseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan- perubahan
yang terjadi di dalam tubuh. Sel- sel interceptor terdapat pada sel otot,
sendi, dinding pembuluh darah, dinding saluran pncernaan, dan lain
sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai perubahan yang ada di
dalam tubuh salah satu contohnya terjadi rasa nyeri di dalam tubuh.
Eksoreseptor adalah kebalikan dari intereseptor. Eksoreseptor
berfungsi untuk mengenali perubahan- perubahan lingkungan yang terjadi
di luar tubuh. Yang termasuk eksoresptor yaitu Mata, Telinga, Hidung,
Lidah,dan Kulit. Kelima indra tersebut biasa kita kenal dengan sebutan
panca indra yaitu reseptor eksoreseptor. Semua organisme memiliki
reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal
dari dalam dirinya atau datang dari luar. Reseptor di beri nama
berdasarkan jenis rangsanganyang di terimanya, seperti kemoreseptor,
fotoreseptor, audioreseptor, dan mekanoreseptor.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian system indra manusia?
1
2. Bagaimana sistem indra pengelihatan pada manusia ?
3. Bagaimana sistem indra pembau pada manusia ?
4. Bagaimana sistem indra pendengaran pada manusia ?
5. Bagaimana sistem indra peraba pada manusia ?
6. Bagaimana sistem indra pengecapan pada manusia ?
7. Apa saja gangguan pada sistem indra manusia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian system indra manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem indra pengelihatan pada manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem indra pembau pada manusia
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem indra pendengaran pada manusia
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem indra peraba pada manusia
6. Untuk mengetahui bagaimana sistem indra pengecapan pada manusia
7. Untuk mengetahui gangguan pada sistem indra manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Tjitjih Kurniasih. Sistem Organ Manusia. (Yogyakarta: Deepublish, 2018) hal 109-110
2
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 67
3
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 67
3
Gambar Organ Mata
1. Bagian-bagian Mata
a. Bola Mata
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga
mata yaitu:
1) Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat
berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian
depan bersifat transparan, yang disebut kornea yang dilapisi oleh
Konjungtiva. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang
berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.4
2) Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam yang berisi
banyak pembuluh darah, dan fungsinya memberi nutrisi dan
oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi
untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan,
koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan
membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan, iris bercelah
membentuk pupil (anak mata) yang menjadi jalan sinar masuk. Iris
berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk
mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum
yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari
otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
4
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 68
4
3) Retina
Lapisan ini sangat peka terhadap sinar karena pada seluruh
bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang
serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke
otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap
sinar dan daerah ini disebut bintik buta. Adanya lensa dan
ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi
dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi cairan yang
disebut aqueoes humor dan bagian belakang terletak di belakang
lensa beisi vitreous humor.
Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu
dalam bentuk yang benar. Selaput transparan yang melapisi kornea
dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini
peka terhadap iritasi karena penuh dengan pembuluh darah dan
serabut saraf. Untuk mencegahkekeringan, konjungtiva dibasahi
dengan cairan yang keluar dari kelenjar mata (kelenjar lakrimal)
yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam,
dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat
pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.5
b. Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat
diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior,rektus
eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan
bola mata kekanan, ke kiri, ke atas dan ke bawah. Dua lainnya adalah
otot obliq atas (superior) dan otot bawah (inferior).
c. Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan dua lempengan, yaitu lempengan
tarsal yang terdiri atas jaringan fibrus yang sangat padat, serta
dilapisi kulit dan dibatasi konjungtiva. Jaringan di bawah kulit ini
5
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 68
5
tidak mengandung lemak. Kelopak mata atasb lebih besar daripada
kelopak mata bawah, serta digerakkan keatas oleh otot levator
palpebrae. Kelopak-kelopak itu ditutup otot-otot melingkar, yaitu
muskulus orbikularis okuli. Bulu mata dikaitkan pada pinggiran
kelopak mata, serta melindungi mata dari debu dan cahaya.6
2. Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami
pembiasan lima kali, yaitu waktu melalui konjungtiva,kornea,aqueus
homor,lesa dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
Bagi mata normal, bayangan-bayangan benda akan jatuh pada bintik
kining, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel
konus) dan sel batang (basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung
dan sel batang beisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai
bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk
situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih
pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna. Pigmen
lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang
merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel
konus, yaitusel yang peka terhadap warna merah,hijau, dan biru.
Dengan ketiga macam sel konus tersebut matadapat menangkap
spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan
buta warna.7
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu
suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya
sinar matahari, maka rodopsin akan terurau menjadi protein dan
vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap.
Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi
6
Evelyn C. Pearce.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama,2009,Hal 387
7
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 69
6
gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu mata melakukan
adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat
(punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa
kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat
dengan objek, cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut.
Sedangkan jika kita sangat jauh dari objek, sudut kerucut cahaya yang
masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Sinar dari objek
yang jauh maupun yang dekat direfraksikan (dibiaskan) untuk
menghasilkan titik yang tajam pada retina agar objek terlihat jelas.
Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut
pemfokusan. Cahaya akan dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea.
Cahaya dari objek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan
untuk pemfokusan dibandingkan objek yang jauh.
Cahaya dari objek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang,
sedangkan cahaya dari objek yang dekat difokuskan dengan lensa yang
tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari.
Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan
apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatbya, lensa menebal
dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari berelaksasi sehingga
apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegang ligamen
suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor
mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses
pemfokusan objek oada jarak yang berbeda-beda disebut daya
akomodasi.8
8
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 69
7
Makanan yang beracun, berbau busuk, akan menimbulkan bau aneh. Tidak
hanya itu, makanan yang enak dan mengandung selera juga merupakan bau.
Bau tersebut merupakan pringatan dini yang akan ditangkap oleh lapisan
lendir bagian atas. Melalui kemoreseptor tersebut, rangsangan akan
diteruskan hingga otak dan terjadilah sebuah reaksi. Kemoreseptor berada
dalam rongga hidung yang terbentuk oleh tulang serta jaringan lunak di
bagian depannya. Di depan terdapat lubang hidung yang sering disebut
narres. Didalamnya terdapat bulu hidung atau vestibullum nasi. Kemoreseptor
berada di bagian berambut yang ada di atap rongga hidung. Indra pembau ini
mengandung 20 juta sel olfaktori khusus dengan akson-akson tegak sebagai
serabut saraf pembau. Di pangkal sel pembau pada permukaan mengandung
beberapa rambt pembau. Rambut ini akan bereaksi terhadap bahan kimia bau-
bauan di udara.9
Gambar Hidung
9
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 70
8
Secara fungsional, hidung terbagi menjadi dua area, yaitu area
pernapasan atau respirasi dan area penciuman atau olfaktorius. Respirasi
berada didua pertiga bagian bawah dan olfaktorius berada di seprtiga bagian
atas. Pada dinding hidung terlihat ada 3 sekat dengan rongga diantara sekat-
sekat tersebut. Melalui sekat yang berada di rongga hidung, udara yang
masuk mengalami sirkulasi di dalam rongga hidung untuk penyesuaian suhu
lalu baru masuk ke paru-paru. Pada rongga bagian tengah (meatus nasi
media) terdapat tempat bermuaranya hubungan keluar dari rongga sekitar
hidung (paranasal sinus), sedangkan rongga bagian bawah (meatus nasi
inferior) terdapat muara saluran air mata (dustus naalocrimalis). Melalui
hubungan udara luar, tekanan udara di dalam sinus selalu mengalami
pengaturan keseimbangan.
9
Gambar Telinga Luar
10
Gambar Telinga Bagiab Tengah
11
Gambar Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam terdiri dari labirin tulang (labirin osea), yaitu
sebuah rangkalan rongga pada tulang pelipis yang dilapisi perlsotmum
yang berisi cairan perilimfe dan labirin membrsnasea. Sementara yang
terletak lebih dalam berisi cairan endolimfe.
Di telinga bagian dalam terdapat organ pendengaran cochlea yang
menyerupai rumah siput dengan permukaan dalam berbentuk spiral.
Cochlea terletak di depan labirin .di mana penampang melintang dalam
cochlea (rumah siput) ini terdiri atas tiga bagian yaitu : skala vestibuli,
skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli berhubungan dengan
tulang sangurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval.
Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui
tingkap bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau
membran reissner dan bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris.
Di atas membran basilaris terdapat organ yang mengubah getaran suara
menjadi impuls. Organ ini sering disebut organo corti. Organo corti
terdiri dari sel rambut dan sel penyokong.
12
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan
selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke
atas dan ke bawah. Ketika rambutrambut sel menyentuh membran
tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran
tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensorik pada
organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim
ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
b. Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa
tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ
ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam
utrikulus clan sakulus. Ujung dari setiap saluran setengah lingkaran
membesar disebut ampula. Ampula berisi reseptor, sedangkan
pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus
dan keduanya berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan
yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensorik
yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk
kubah atau sering disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat
keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari
sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang
melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala
mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan
impuls yang akan dikirim ke otak.11
11
Sarwadi.Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Dunia Cerdas,2014,hal 74
13
Tebalnya bervariasi dari 0.5 mm di kelopak mata hingga 4 mm dl telapak
kaki. Luas permukaan kulit mencapai 2 meter persegi dan beratnya hingga 4
kilogram (kg).
Gambar kulit
1. Susunan kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan
dalam atau lapisan dermis, serta lapisan Subkutan.
a. Epidermis
Lapisan epidermis berada di paling luar, dibentuk oleh zat tanduk
(keratin), atau merupakan lapisan dermis (cornium) yang sudah tua. Pada
orang tertentu bagian kulit ini memberi gambaran seperti sisik tipis.
Lapisan paling dalam epidermis dinamakan ,lapisan basal atau stratum
germinativum.
Epidemis terdiri dari empat lapis, di antaranya:
1) Lapisan basal, terdiri dari sel-sel kuboit yang tegak lurus terhadap
dermis, tersusun sebagal tiang pagar atau pollsade, dan merupakan
lapisan terbawah dari epidermis. Dalam lapisan ini, terdapat melanosit
yaitu sel dendritik yang membentuk melanin yang berfungsi sebagai
pelindung kulit dari sinar matahari.
2) Lapisan Malpighi/statum spionsum, yaitu merupakan lapisan
epidermis yang paling tebal, terdiri atas sel polygonal. Sel-sel ini
memiliki protoplasma yang menonjol dan terlihat seperti duri.
3) Lapisan granular/stratum granulosum, merupakan lapisan yang terdiri
atas butir-butir granul keratohialin yang basofilik.
14
4) Lapisan tanduk (korneum), yaitu lapisan yang banyak mengandung
keratin. Lapisan ini merupakan protein fibrous insoluble yang
membentuk pertahanan terluar dari kulit. Fungsinya untuk mengusir
mikroorganisme patogen, mencegah kehilangan cairan berlebih dari
dalam tubuh, unsur utama yang memadatkan rambut atau kuku.
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan yang berada di bawah lapisan
epidermis. Lapisan ini terdiri dari beberapa jaringan ikat yang memiliki
dua lapisan.
1) Pars papilaris, terdiri atas sel fibroblast yang memproduksi kolagen.
2) Retikuiaris yaitu lapisan yang memiliki banyak pembuluh darah,
tempat akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.
c. Lapisan Subkutan
Pada lapisan subkutan dapat ditemukan banyak pembuluh darah,
saraf, dan folikel atau otot rambut, beserta merector piIIi. Lapisan
subkutan merupakan lapisan terdalam yang banyak mengandung sel Iiposit
penghasil lemak. Lapisan ini merupakan jaringan adipose, yaitu jaringan
yang berfungsi sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal seperti
otot dan tulang. Lapisan ini juga berfungsi sebagai jaringan mobilitas kulit,
perubahan kontur dan penyekatan panas, serta tempat penumpukan energi.
2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan
tulang: sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang
peka terhadap berbagai rangsangan, sebagai alat ekskresi, serta pengatur
suhu tubuh.
Karena berfungsi sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-
reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis
15
yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas,
ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
Di dalam kulit juga terdapat kelenjar-keleniar yang memiliki fungsi masing
masing dan penting untuk keseimbangan tubuh. Kelenjar tersebut di
antaranya:
a. Kelenjar Sebasea yaitu kelenjar yang berfungsi mengontrol sekresi
minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang
akan melumasi rambut hissngga menjadi halus, lentur, dan lunak.
b. Kelenjar keringat. kelenjar ini dapat diklanfikasikan menjadi dua kategori.
1) Kelenjar Ekrin yaitu kelenjar yang terdapat di semua bagian kulit.
Kelenjar ini berfungsi melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan
suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat
dikendalikan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat biasanya terjadi
di tangan,kaki, ketiak, punggung, dan dahi sebagai reaksi atas stres,
nyeri, dan gejala lainnya.
2) Kelenjar Apokrin merupakan kelenjar yang terdapat di eksil, anus,
skrotum, labia mayoru dan bermuara pada folikel rambut. Kelenjar ini
sangat aktif pada masa pubertas. Pada wanita, kelenjar ini akan
membesar dan mengecil saat siklus menstruasi. Kelenjar ini
memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh
bakteri sehingga menghasilkan bau. Pada telinga bagian luar, terdapat
kelenjar ini dan sering disebut kelenlar seruminosa yang menghasilkan
serum (wax), terasa berminyak ketika diraba.
16
Gambar Bagian-bagian Pengecapan
Gambar Lidah
17
G. Gangguan Pada Sistem Indera Manusia
1. Rabun Jauh (miopi)
Orang yang menderita rabun jauh atau miopitidak mampu melihat
dengan jelas objekyang jauh tapi tetap mampu melihat denganjelas objek
di titik dekatnya (pada jarak 25cm). titik jauh mata orang yang
menderitarabun jauh berada pada jarak tertentu (matanormal memiliki
titik jauh tak berhingga). Rabun jauh dapat diperbaiki
denganmenggunakan lensa divergen yang bersifatmenyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensadivergen atau lensa cekung atau lensanegatif
dapat membantu lensa mata agardapat memfokuskan bayangan tepat
diretina.
3. Sinusitis
Sinusitis merupakan sebuah penyakit peradangan yang terjadi pada
selaput lendir sinus yaitu rongga yang berisi udara dan letaknya dalam
rongga kepala sekitar hidung. Tak banyak yang menyadari akan hadirnya
penyakit ini pada seseorang, dikarenakan dengan gejala-gejala yang biasa
saja seperti hidung sering mengeluarkan cairan air dan berwara kuning,
juga ingus yang bau amis, sering sakit kepala, tidak bisa berkonsentrasi
dan tidak bersemangat. Apabila dibiarkan terus menerus akan berdampak
12
Wisudantyo Wahyu Priambodo. Jurnal Teknologi. 2012:hal 91
18
pada keseriusan sehingga dapat menyerang tubuh pasien dan membuat
pasien tidak bersemangat dan membawa rasa sakit yang berlipat ganda.13
4. Presbikusis
Presbikusis berasal dari dua kata Yunani - presbus, seorang pria
tua, dan acusis, pendengaran. Jadi presbikusis adalah gangguan
pendengaran akibat faktor usia yang alami terjadi pada sistem
pendengaran.14
5. Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan karsinoma ronggamulut yang sering
terjadi. Lebih dari setengahjumlah total kanker rongga mulut di Belanda
adalahkanker lidah. Sebagian besar kanker lidah merupakan karsinoma sel
skuamosa diferensiasi sedang.Kanker lidah merupakan kanker yang solid
danmemiliki kemampuan metastasis yang tinggi. Metastasis limfogen
dapat terjadi pada lebih dari setengah jumlah kasus kanker lidah,
sedangkan metastasis kontralateral dan bilateral terjadi melalui pembuluh
limfe yang menyeberangi garis median. Perawatan kanker lidah seperti
pembedahan, radioterapi dan kemoterapi masih merupakan pilihan
utama.15
6. Tinea versicolor
Salah satu penyakit kulit yang banyak diderita
masyarakatIndonesia yaitu penyakit panu (Tinea versicolor). Panu adalah
infeksi yangdisebabkan oleh sejenis fungi (Malassezia furfur atau
Pityrosporus orbiculare). Ciri-cirinya adalah bercak-bercak putih,
seringkali di kulit muka, yang terdiri dari benang-benang pendek dan spora
berkelompok.16
13
Laili Hafni dan Magdalena Simanjuntak.Jurnal Informatika Kaputama.2018 : hal 9
14
Ni Ketut Ratih Nuryadi. Jurnal Medicina. 2017:hal 58.
15
Keri Pangesti Yudi Harhari. Jurnal Mutiara Medika.2011:hal 15
16
Ade Maria Ulfa. Jurnal Kebidanan.2016:hal 51
19
20
BAB III
KESIMPULAN
Sistem indera adalah salah satu bagian dari system koordinasi yang
merupakan penerima rangsang atau reseptor.Indra adalah alat pengenal dunia luar.
Pada prinsipnya alat- alat indra pada tubuh manusia terdiri dari bagian-bagian
yang berfungsi untuk menerima, mengolah, dan menjawab rangsang. Alat indra
berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. Terdapat 5 alat indera yang dimiliki manusia yaitu mata sebagai
indera penglihat, telinga sebagai indera pendengar, hidung sebagai indera pembau,
lidah sebagai indera perasa dan kulit sebagai indera peraba.
21
DAFTAR PUSTAKA
Harhari, Keri Pangesti Yudi. Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus
(Typhonium flagelliforme Lodd.) terhadap Proliferasi Sel Kanker Lidah
Manusia (Sp-c1) Secara In Vitro. Jurnal Mutiara Medika. Vol 11 No
1:2011
Ulfa, Ade Maria. Analisa Asam Benzoat dan Asam Salisilat Dalam Obat Panu
Sediaan Cair. Jurnal Kebidanan. Vol 2,No 2:2016
22