Anda di halaman 1dari 47

KATA

PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktu.
Modul ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dimana
dalam modul ini yang berjudul “BAHAN PSIKOTROPIKA”

Di sini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membantu kami dalam menyelesaikan modul ini, diantaranya yaitu:

1. Bapak Dr. Muhfahroyin, M.T.A Agil Lepiyanto, M.Pd sebagai


dosen pembimbing
2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami, modul ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, dan
3. Teman-teman yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan tugas
ini serta segala sumber referensi yang telah kami gunakan.
Kami menyadari bahwasanya modul ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, sehingga dalam pembuatan maodul berikutnya dapat lebih baik
lagi.

Metro, Maret 2020

Penulis

ii Bahan psikotropika
DAFTAR ISI
I
HALAMAN SAMPUL...................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................... iv
LATAR BELAKANG........................................................ 1
STANDAR KOMPETENSI............................................... 2
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI............... 3
PETA KONSEP.................................................................. 4
TUJUAN PEMBELAJARAN........................................... 4
ALOKASI WAKTU........................................................... 4
PETUNJUK PENGGUNAAN........................................... 5
MODEL PENGEMBANGAN........................................... 6
MATERI POKOK.............................................................. 8
A. MACAM-MACAM BAHAN PSIKOTROPIKA 9
B. DAMPAK PENGGUNA BAHAN PSIKOTROPIKA
..................................................................................18
C. BAHAYA PENGGUNAAN BAHAN PSIKOTROPIKA
..................................................................................21
D. SANKSI TINDAK PIDANA PSIKOTROPIKA. 23
E. SOLUSI PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA
..................................................................................23
RINGKASAN...................................................................... 24
LATIHAN........................................................................... 29
LEMBAR KERJA PSIKOMOTORIK............................ 32

iii Bahan psikotropika


GLOSARIUM..................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA......................................................... 35

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Psikotropika Golongan I............... 8

Gambar 2. Ekstasi ............................................. 9

Gambar 3. LSD.................................................. 10
Gambar 4. Sabu-sabu........................................ 11
Gambar 5. MDMA............................................. 12
Gambar 6. Amphetamine (benzedrin)............. 13
Gambar 7. Flunitrazepam................................. 14
Gambar 8. Phenobarbital.................................. 15
Gambar 9. Diazepam......................................... 16
Gambar 10. Nitrazepam................................. 16
Gambar 11. Klobasam.................................... 17
Gambar 12. Klonazepam................................ 17
Gambar 13. Khlordiazepoixide....................... 18

iv Bahan psikotropika
v Bahan psikotropika
LATAR BELAKANG

Menurut UU No.22 Tahun 1997, Narkotika merupakan zat atau obat


yang berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan baik sintetis ataupun semi
sintetis yang bisa menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan bisa menimbulkan
ketergantungan. Istilah Narkoba atau narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain istilah narkoba istilah lain yang diperkenankan khususnya oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu Napza yaitu singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Dari beberapa istilah diatas mengacu pada kelompok senyawa yang


sering memiliki risiko kecanduan untuk penggunanya. Di tahun 2015 ada 35
jenis narkoba yang dikonsumsi oleh pengguna narkoba di Negara Indonesia
dari yang paling murah sampai yang paling mahal seperti LSD. Di dunia ada
sekitar 354 jenis dari Narkoba. Bahan psikotropika juga dibahas dalam al-
quran pada surah.

Qs. Al-Maidah (90)

Atrinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman


keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (Q.S Al Maidah : 90)

1 Bahan psikotropika
KI dan KD
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan menyaji dalam ranah konkret
faktual, konseptual, prosedural, dan ranah abstrak terkait dengan
dan metakognitif berdasarkan pengembangan dari yang
rasa ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, bertindak secara efektif
budaya, dan humaniora dengan dan kreatif, serta mampu
wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan kaidah keilmuan.
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengevaluasi bahaya 4.11 Melakukan kampanye
penggunaan senyawa narkoba di lingkungan sekolah dan
psikotropika dan dampaknya masyarakat sekitar
terhadap kesehatan diri,
lingkungan, dan masyarakat

2 Bahan psikotropika
Indikator Pencapaian
Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi Kognitif :

3.11.1Menjelaskan macam-macam senyawa psikotropika

3.11.2 Menjelaskan bahaya penggunaan senyawa


psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri,
lingkungan ,dan ekonomi

3.11.3 Menyebutkan upaya pencegahan penggunaan

Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar diharapkan peserta
didik dapat :
1. Menjelaskan macam-macam senyawa psikotropik
2. Menjelaskan bahaya penggunaan senyawa
psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri,
lingkungan dan masyarakat
3. Menyebutkan upaya pencegahan penggunaan

Alokasi waktu
6 X 45 MENIT (2 pertemuan)
3 Bahan psikotropika
PETA KONSEP
BAHAN PSIKOTROPIKA

Terdiri dari

Macam-Macam Dampak Bahaya Sanksi Solusi


Bahan Pengguna Pengguanaan pidana pencegahan
Psikotropika Bahan Bahan psikotropika psikotropika
Psikotropika
Meliputi Meliputi

Dampak
Golongan I bagi diri
sendiri

Dampak
Golongan
bagi
II
lingkungan

Dampak
Golongan
bagi
III
ekonomi

Golongan
4 IV Bahan psikotropika
5 Bahan psikotropika
PETUNJUK
PetunjukPENGGUNAAN
Penggunaan Modul

Untuk guru

a. Ciptakan kondisi ruang kelas yang nyaman untuk memulai pelajaran


b. Jelaskan petunjuk pembelajaran modul
c. Jelaskan kegiatan yang harus dikerjakan siswa
d. Pantau kegiatan siswa dan membantu siswa yang menemukan
kesulitan
e. Berikan tes kepada siswa di setiap akhir lembar kegiatan belajar
f. Berikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil tes

Untuk siswa

a. Bacalah modul dengan seksama, terutama bagian instruksi


 Pahami tujuan anda mempelajari modul, sasaran yang
diharapkan, tingkat penguasaan yang diharapkan serta waktu
yang ditargetkan.
 Gunakan teknik membaca cepat dan tepat dalam mempelajari
modul.
 Kerjakanlah soal evaluasi yang terdapat di dalamnya dengan
jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum anda
mengerjakannya.
 Hitunglah skor yang anda peroleh setelah mengerjakan soal
evaluasi sesuai dengan rumus penyekoran yang tertera.
 Apabila skor yang didapat kurang dari KKM 70, maka anda
harus mengulas kembali materi dan mengerjakan kembali soal
yang dijawab salah.

6 Bahan psikotropika
b. Anda diperbolehkan bertanya kepada guru jika dianggap perlu.

MODEL
PENGEMBANGAN

Model pengembanga yang digunakan dalam


pengembangan modul ini adalah model ADDIE ( Analysis
Design Development Implementation Evaluation) yang
dikembangan oleh Reise dan Mollenda pada tahun 1990-an.

Berikut ini kelima tahap-tahapan model pengemabangan ADDIE

1. Analysis (Analisis)
Tahap analisis merupakan suatu proses mengidentifikasi
apa yang akan dipeajari oleh peserta didik, yaitu
melakukan need assessment (analisis kebutuhan),
mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan
analisis tugas (task analysis). Oleh kerena itu, ouput yang
akan kita hasilkan adalah berupa karateristik atau profil
calon peserta didik, identifikasi kesenjangan,
identifikasikebutuhan dan analisis tugas yang rinci
didasarkan atas kebutuhan. Pada tahap ini membagi fase
menjadi tiga segmen yaitu : analisis pembelajar, analisis
pembelajaran (termasuk maksud dan tujuan pembelajaran),
dan analisis media pengirim online.
2. Design (Rancangan)
7 Bahan psikotropika
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan
(blue print). Tahapan yang perlu dilaksanakan pada proses
rancangan yaitu. Pertama merumuskan tujuan
pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable,
applicable, dan realistic). Kemudian menentukan strategi
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam hal ini ada banyak pemilihan kombinasi metode
dan media yang dapat kita pilih dan tentukan yang paling
relevan. Disamping itu, pertimbangan pula sumber-sumber
pendung lain, semisal sumber belajar.
3. Development (Pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print atau
desai menjadi kennyataan. Pada tahap ini dikembangan e-
eleaening mata pelajaran biologi berbasis web.
4. Implementation (Implementasi)
Implementasi adalah langkah untuk menerapkan system
pembelajaran yang dikembangkan. Artinya, pada tahap ini
semua yang telah dikembangan di-instal atau di-setting
sedemikian rupas sesuai dengan peran dan fungsinya agar
bisa diimplementasikan.
5. Evaluation (evaluasi)

Tahap eveluasi pada penelitian ini dilaksanakan sampai


evalusi formatif bertujuan untuk kebutuhan revisi.
Berdasarkan hasil review para ahli dan uji lapangan yang
8 Bahan psikotropika
sudah dilakukan pada tahap implementasi selanjutnya
dilakukan dua tahap analisis data yaitu analisis data
kualitatifa dan kuantitatif.

MATERI POKOK

PENGERTIAN PSIKOTROPIKA

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau


obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku.

A. Macam-Macam Bahan Psikotropika


1. Psikotropika terdiri dari 4 golongan:
a. Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma

9 Bahan psikotropika
ketergantungan. Contoh: Ekstasi, MDMA, sabu-sabu,
LSD, ST. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26
macam.

Gambar 1. Psikotropika Golongan I

Sumber :
https://images.app.goo.gl/PJAM7uxGSSfFxx2y5

1) Ekstasi
Dalam dunia medis, ekstasi memiliki nama lengkap
Methylene Dioxy Meth Amphetamin (MDMA). Obat ini
dilarang penggunaannya, karena sifatnya yang mampu
menyebabkan para pemakainya mengalami halusinasi
serta mengubah suasana hati pemakainya menjadi
gembira dan selalu bahagia. Oleh karena itulah obat ini
sering kali dikonsumsi oleh orang yang memiliki tingkat
stres dan depresi yang tinggi.

10 Bahan psikotropika
Gambar 2. Ekstasi
Sumber: https://www.halodoc.com/dampak-konsumsi-
ekstasi-yang-mengancam-generasi-muda
2) LSD
Berbentuk kertas. Kertasnya lebih tebal dari jenis
HVS dalam satu bungkus, berisi sekitar 400 potong,
dalam kertas itu ada garis-garis penunjuk untuk digunting
dan nanti digunting berukuran 20x20 cm. Nanti kertas itu
ditaruh di lidah. Lalu diemut dan akan bereaksi setelah
30-60 menit.

Gambar 3. LSD
Sumber: https://www.jpnn.com/news/inilah-
hebatnya-narkoba-jenis-si-mungil-lsd

11 Bahan psikotropika
3) Sabu-Sabu
Menurut Medical News Today, penggunaan sabu-
sabu meningkatkan risiko penyakit jantung seperti nyeri
dada, detak jantung abnormal, serta tekanan darah tinggi.
Hal ini akan mengarah pada diseksi aorta akut, serangan
jantung, atau kematian jantung mendadak bahkan saat
pertama kali seseorang menggunakannya. Kandungan zat
berbahaya yang ada di dalam sabu-sabu juga dapat
menyebabkan seseorang mengalami kerusakan gigi dan
gusi. Kerusakan ini sering disebut sebagai “meth mouth”
atau pembusukan gigi yang mengharuskan penderitanya
mencabut giginya.

Gambar 4. Sabu-sabu
Sumber: https://www.ajnn.net/news/aceh-
peringkat-12-pengguna-narkoba-secara-
nasional/index.html
4) MDMA

12 Bahan psikotropika
Dianggap sebagai obat yang berpotensi berbahaya
tidak dapat diperdebatkan. Orang yang mengalami efek
akut obat dapat menunjukkan perilaku sembrono yang
mungkin mengancam jiwa. Selain itu, MDMA terbukti
meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh
(hipertermia). Meskipun ini sendiri tidak terlalu
mengancam jiwa, fenomena ini dapat menyebabkan
stroke panas jika seseorang menari dengan keras di pesta
atau klub malam. Karena MDMA ilegal masih sangat
hadir di klub dansa, ini tidak biasa dan terjadi sangat
teratur.

Gambar 5. MDMA
Sumber:
https://m.ayobogor.com/read/2017/07/05/519/benarkah-
obat-terlarang-mdma-bisa-sembuhkan-gangguan-psikis

13 Bahan psikotropika
b. Golongan II
LSD
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalan terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahua n serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Amphetamine. Zat psikotropika golongan II terdiri dari
14 macam.

1) Amphetamine (benzedrin)
Dalam istilah kedokteran adalah alfa-methyl
Fenetilamin atau beta fenil isopropilamin adalah obat
stimulansia untuk gangguan hiperaktif, gejala luka-luka
traumatik pada otak, gejala mengantuk siang hari,
sindrom kelelahan kronis, mengurangi nafsu makan, dan
mengontrol berat badan.

Gambar 6. Amphetamine (benzedrin)


Sumber: https://koranmemo.com/pengedar-pil-doble-l-
dicokok/

14 Bahan psikotropika
c. Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Phenobarbital, flunitrazepam. Zat psikotropika golongan
III terdiri dari 9 macam.
1) Flunitrazepam
Dikenal sebagai Rohypnol di antara nama-nama
lain, adalah benzodiazepine yang digunakan untuk
mengobati insomnia parah dan membantu dengan
anestesi .Seperti halnya hipnosis lainnya, flunitrazepam
telah disarankan untuk diresepkan hanya untuk jangka
pendek atau oleh mereka yang menderita insomnia kronis
setiap saat.

Gambar 7. Flunitrazepam

15 Bahan psikotropika
Sumber: https://maxpowderzone.com/product/order-
flunitrazepam-online/
2) Phenobarbital
Obat dengan fungsi untuk mengendalikan kejang-
kejang. Mengendalikan dan mengurangi kejang akan
memungkinkan Anda melakukan lebih banyak kegiatan
sehari-hari, mengurangi risiko bahaya ketika Anda
kehilangan kesadaran, dan mengurangi risiko Anda untuk
kondisi yang mungkin mengancam jiwa Anda akibat
kejang-kejang yang sering berulang. Phenobarbital berada
di klasifikasi barbiturat antikonvulsan atau hipnotik.
Obat ini bekerja dengan mengontrol aktivitas listrik yang
tidak normal dalam otak yang terjadi saat kejang. Obat ini
juga digunakan untuk waktu yang singkat (biasanya tidak
lebih dari 2 minggu) untuk membantu menenangkan
Anda atau membantu Anda tidur saat Anda diserang
kecemasan. Obat ini bekerja dengan mempengaruhi
bagian-bagian tertentu dari otak dengan tujuan
menenangkan.

16 Bahan psikotropika
Gambar 8. Phenobarbital
Sumber: https://aladokter.com/obat/fenobarbital/

d. Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Diazepam, nitrazepam, klobasam, klonezepam,
khlordiazepoixide ( BK, DUM, MG). Zat psikotropika
golongan IV terdiri dari 60 macam.
1) Diazepam
Obat golongan benzodiazepine yang bekerja di otak
dan saraf (sistem saraf pusat) untuk menghasilkan efek
tenang. Obat ini bekerja dengan meningkatkan efek bahan
kimia otak tertentu. Obat ini juga dapat digunakan untuk
mencegah mimpi buruk (night terror).

Gambar 9. Diazepam

17 Bahan psikotropika
Sumber:
http://ownbalinese.blogspot.com/2010/10/diazepam.ht
ml
2) Nitrazepam
Nitrazepam merupakan obat yang digunakan
untuk mengobati gangguan tidur (Insomnia), dan
dapat digunakan untuk anti-kejang, pelemas otot,
ansiolitik (anti-cemas). Obat ini termasuk golongan
benzodiazepine yang bekerja pada bagian otak.

Gambar 10. Nitrazepam


Sumber:
https://www.liputan6.com/health/read/3083174/4-fakta-
tentang-obat-dumolid
3) Klobasam
Klobasam adalah obat golongan antikonvulsan yang
digunakan untuk mengatasi epilepsi dan kejang.
Penggunaan obat ini biasanya dikombinasi dengan obat
lain untuk penderita epilepsi. Clobazam dapat mengontrol
kejang dengan menyeimbangkan aliran listrik yang ada di

18 Bahan psikotropika
dalam otak. Obat ini juga dapat digunakan untuk
melemaskan otot.

Gambar 11. Klobasam


Sumber:
http://news.rusabook.com/2019/07/clobazam-obat-untuk-
mengendalikan.html

4) Klonazepam
Klonazepam adalah obat
golongan antikonvulsan yang bermanfaat untuk
mencegah sekaligus mengontrol kejang dan epilepsi.
Kejang sendiri dapat terjadi karena adanya
ketidaknormalan aliran listrik di dalam otak. Dalam hal
ini, clonazepam bekerja dengan menyeimbangkan aliran
listrik otak sehingga gejala kejang dapat lebih terkendali.
Selain itu, clonazepam juga dapat digunakan untuk
meredakan ganggun panik.

19 Bahan psikotropika
Gambar 12. Klonazepam
Sumber: https://hellosehat.com/obatan-
suplemen/obat/clonazepam/
5) Khlordiazepoixide
Khlordiazepoixide adalah obat golongan
benzodiazepin yang digunakan untuk penderita
insomnia dan mengurangi gejala kecemasan sebelum
operasi. Efek relaksasi pada obat ini juga bisa
digunakan untuk mengurangi gejala putus alkohol.
Chlordiazepoxide bekerja pada sistem saraf pusat
dengan meningkatkan efek kimia alami yang dapat
memberikan efek relaksasi sehingga dapat
mengurangi rasa takut dan kecemasan pada pasien
sebelum operasi.

20 Bahan psikotropika
Gambar 13. Khlordiazepoixide
Sumber: https://hellosehat.com/obatan-
suplemen/obat/chlordiazepoxide/
B. Dampak Pengguna Bahan Psikotropika
1. Dampak Bagi Diri Sendiri
Berikut ini beberapa dampak bagi diri sendiri akibat
dari penggunaan zat psikotropika oleh manusia antara
lain:
a. Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan
oksigen karena zat ini mengandung racun yang
berbahaya.
b. Mengakibatkan kanker.
c. Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
d. Penurunan daya ingat.
e. Kerusakan hati atau kanker hati.
f. Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
g. Menimbulkan semangat.
h. Merasa waktu berjalan lambat.
i. Pusing, kehilangan keseimbangan tubuh atau mabuk.

21 Bahan psikotropika
j. Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
k. Menimbulkan euphoria.
l. Mual, muntah, dan sulit buang air besar.
m. Kebingungan (konfusi).
n. Berkeringat.
o. Pingsan dan jantung berdebar-debar.
p. Gelisah dan berubah suasana hati.
q. Denyut nadi melambat.
r. Tekanan darah menurun.
s. Otot-otot menjadi lemah.
t. Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
u. Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
v. Banyak bicara.
w. Gangguan kebiasaan tidur.
x. Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
y. Tekanan darah meningkat.

2. Dampak Sosial
Berikut ini beberapa dampak sosial akibat dari
penggunaan zat psikotropika oleh manusia antara lain:
a. Susah dalam bersosialisasi.
b. Tidak percaya diri.
c. Sulit pengendalian diri.
d. Susah menyambung pembicaraan.

22 Bahan psikotropika
e. Berpikiran negatif pada diri sendiri.
f. Bergembira secara berlebihan.
g. Lebih banyak berdiam diri.
h. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang
baik-baik.
i. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat
dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias
DO atau drop out.
j. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya
pecandu narkoba akan gemar berbohong dan
melakukan tindak kriminal.
k. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban
Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh
ajaran agamanya.
l. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang
sangat menyiksa lahir batin.
m. Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak
kriminal karena harganya mahal dan sudah
ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai
akan memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.

3. Dampak Ekonomi

23 Bahan psikotropika
Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi
akibat dari penggunaan zat psikotropika oleh manusia
antara lain:
a. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk
penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika
tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
b. Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi
biasanya mahal.Namun, bila sudah kecanduan maka
pengguna akan melakukan apa saja untuk
mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi
atau mengambil milik orang lain dan keluarga.
c. Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi
kebutuhan pokoknya sebagai manusia biasa,karena
pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada
kebutuhan pokoknya.

C. Bahaya Pengguanaan Bahan Psikotropika


Meski memberikan efek kecanduan, namun
penggunaan zat-zat tersebut diperbolehkan asalkan sesuai
dengan resep dokter. Namun sayang, saat ini
pemakaiannya justru berlebih dan melewati dosis normal
sehingga manfaat yang diberikan justru memberikan
dampak buruk bagi kesehatan. Ada banyak bahaya dan

24 Bahan psikotropika
efek penyalahgunaan psikotropika, beberapa diantaranya
adalah:
1. Stimulan
Stimulan adalah kategori psikotropika yang apabila
dikonsumsi akan merangsang kerja sistem saraf pusat dan
kerja organ. Ketika seseorang menggunakan stimulan, dia
akan merasa senang dan bahagia berlebihan. Itulah
mengapa ada anggapan bahwa orang yang suka “senyum-
senyum sendiri” adalah pengguna obat-obatan. Dan
Fungsi tubuh akan bekerja lebih tinggi dan bergairah
sehingga pemakainya lebih terjaga. Kerja organ tentu
menjadi berat dan jika si pemakai tidak menggunakan
obat-obatan tersebut, badan menjadi lemah. Efek
kecanduan ini menyebabkan penggunanya harus selalu
mengkonsumsi zat tersebut agar kondisi tubuh tetap
prima. Contoh stimulan yang sering disalahgunakan
adalah ekstasi dan sabu-sabu.
2. Depresan
Berbeda dengan stimulan yang akan memberikan
efek “senang dan aktif”, depresan ini sebaliknya. Ini
adalah jenis psikotropika yang membuat sistem kerja
saraf menurun. Saat seseorang mengonsumsi depresan,
badannya akan cenderung menjadi tenang dan rileks.

25 Bahan psikotropika
Kalau berlebihan? Tentu, kamu akan tenang, tenang,
tenang, dan nggak bangun-bangun lagi.
3. Halusinogen
Bisa tebak dari namanya, Halusinogen adalah
kategori psikotropika yang dapat mengacaukan sistem
kerja saraf pusat. Kalau kamu mengonsumsi halusinogen,
pikiran kamu akan “dirusaki”. Kamu jadi berimajinasi
dan susah membedakan dunia nyata, dan mana dunia
rekaan kamu sendiri.

D. Sanksi Tindak Pidana Psikotropika

Pengedar, produsen, dan pengguna psikotropika


akan mendapatkan sanksi sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia.Hukumannya telah diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia dan hukum negara.

1. UNDANG-UNDANG No.8 TAHUN 1996 TENTANG


RATIFIKASI Convention On Psichotropic Substances
1971 (Konvensi Tentang Psikotropika 1971)
2. UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANG 23
TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN.
3. 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA.

26 Bahan psikotropika
4. MENTERI KESEHATAN No. 124/MENKES/Pen/II/
1993, TANGGAL 8 PEBRUARI 1993 TENTANG
OBAT KERAS.
E. Upaya Solusi Pencegahan Penyalahgunaan
Psikotropika

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari


penyalahgunaan psikotropika. Pencegahan
penyalahgunaan psikotropika memerlukan peran bersama
antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

1. Peran Anggota Keluarga


Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar
jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam
penyalahgunaan psikotropika. Kalangan remaja ternyata
merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-
zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki
tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan
inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk
membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat
terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari
lingkungan di luar rumah.
2. Masyarakat

27 Bahan psikotropika
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong
peningkatan pengetahuan setiap anggota tentang bahaya
penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita
sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi
kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan
pengedar obat-obat terlarang di lingkungan tempat tinggal.

3. Sekolah

Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup


kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan
psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain.
Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk
melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau
pengedar psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah
perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap
siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar obat-
obat terlarang.

4. Pemerintah

Pemerintah berperan mencegah terjadinya


penyalahgunaan obat-obat terlarang psikotropika dengan
cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di
samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok,
pengimpor, pembuat, dan penyimpan obat-obat terlarang

28 Bahan psikotropika
perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek
jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan
yang sama.

F.

29 Bahan psikotropika
RINGKASAN

1. Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah


maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
2. Psikotropika terdiri dari 4 golongan
a. Golongan I Contoh : Ekstasi, MDMA, sabu-sabu,
LSD, ST. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26
macam.
b. Golongan II Contoh : Amphetamine. Zat
psikotropika golongan II terdiri dari
LSD14 macam.
c. Golongan III Contoh : Phenobarbital, flunitrazepam.
Zat psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam.
d. Golongan IV Contoh : Diazepam, Nitrazepam,
klobasam, klonezepam, khlordiazepoixide,
nitrazepam( BK, DUM, MG). . Zat psikotropika
golongan IV terdiri dari 60 macam.
3. Dampak Pengguna Bahan Psikotropika
a. Dampak Bagi Diri Sendiri

`Berikut ini beberapa dampak bagi diri sendiri akibat


dari penggunaan zat psikotropika oleh manusia antara
lain:

30 Bahan psikotropika
1) Mengurangi kemampuan darah dalam
menyimpan oksigen karena zat ini mengandung
racun yang berbahaya.
2) Mengakibatkan kanker.
3) Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4) Penurunan daya ingat.
5) Kerusakan hati atau kanker hati.
6) Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7) Menimbulkan semangat.
8) Merasa waktu berjalan lambat dan lain-lain.

b. Dampak Sosial

Berikut ini beberapa dampak sosial akibat dari


penggunaan zat psikotropika oleh manusia antara
lain:

1) Susah dalam bersosialisasi.

2) Tidak percaya diri.

3) Sulit pengendalian diri.

4) Susah menyambung pembicaraan.

5) Berpikiran negatif pada diri sendiri.

6) Bergembira secara berlebihan.

31 Bahan psikotropika
7) Lebih banyak berdiam diri dan lain-lain.

c. Dampak Ekonomi

Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi


akibat dari penggunaan zat psikotropika oleh manusia
antara lain:

1) Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk


penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika
tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2) Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi
biasanya mahal.
3) Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi
kebutuhan pokoknya sebagai manusia biasa,karena
pemakai akan lebih mementingkan obat itu daripada
kebutuhan pokoknya.
4. Bahaya Penggunaan Bahan Psikotropika
a. Stimulan
b. Depresan .
c. Halusinogen.

32 Bahan psikotropika
Lembar Kegiatan Peserta
Didik
1. Berikut ini yang bukan merupakan zat adiktif dan
psikotropika adalah ….
a. alkohol
b. PCP
c. MSG
d. opium
e. kokain
2. Zat psikotropika yang terdapat pada tembakau adalah ….
a. karbon monoksida
b. nikotin
c. tar
d. cafein
e. alkohol
3. Berikut ini zat yang termasuk semisintesis adalah ….

33 Bahan psikotropika
a. ekstasy
b. heroin
c. canabis
d. morfin
e. nikotin
4. Salah satu fungsi dari morfin di bidang medis adalah untuk
….
a. mengobati flu dan demam
b. mengurangi rasa lapar
c. mengobati rasa sakit berlebih
d. mengurangi rasa kantuk
e. mengurangi rasa mual
5. Alkohol tergolong dalam ….
a. depresan
b. Halusinogen
c. stimultan
d. analgenik
e. inhalansia
6. Opium alami dapat diperoleh dari tanaman ….
a. Kanabis sativa
b. Kanabis indica
c. Eritrosilon koka
d. Papaver somniverum
e. ganja

34 Bahan psikotropika
7. Apabila penggunaan narkoba dihentikan, maka pecandu
akan mengalami rasa nyeri, berkeringat, gemetar, dan
demam. Hal ini disebut ….

a. fly
b. overdosis
c. sakau
d. kumat
e. radang
8. Obat-obatan berikut dapat memengaruhi pikiran manusia,
kecuali ….
a. antibiotik
b. stimulan
c. halusinogen
d. depresan
e. inhalansia
9. Dampak yang terjadi bagi diri sendiri sebagai akibat
penggunaan bahan psikotropika, kecuali...
a. Mengakibatkan kanker.
b. Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
c. Penurunan daya ingat.
d. Kerusakan hati atau kanker hati.
e. Dampak keuangan

35 Bahan psikotropika
10.Dampak sosial yang terjadi akibat penyalahgunaan bahan
psikotropika adalah...
a. Penurunan daya ingat.
b. Tidak percaya diri
c. Kerusakan hati atau kanker hati.
d. Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
e. Menimbulkan semangat.

Lembar Kegiatan Peserta Didik


(Psikomtorik)
A. Tujuan :

1 Menganalisis bahaya penggunaan bahan psikotropika


2 Mengkomunikasikan hasil pengamatan didepan kelas
mengenai bahaya bahan psikotropika.
B. Alat dan bahan :

1. Buku
2. Pena dan alat tulis lainnya

C. Langkah kerja :

1. Menyiapkan alat tulis.

36 Bahan psikotropika
2. Melakukan study literatur mengenai bahaya dan dampak
yang terjadi akibat penggunaan bahan psikotropika di
puskemas.
3. Mengumpulkan data
4. Buat kesimpulan hasil observasi
5. Presentasikan hasil yang telah didapatkan.

Tabel Hasil Study Literatur

No. Bahan psikotropika Bahaya Dampak


1.
2.
3.
4.
5.

D. Skala penilain

N Indikator penilaian 1 2 3 4
o
1 Analisis data
2 Menyimpulkan data
3 Komunikasi

37 Bahan psikotropika
(presentasi)

Keterangan :

1 = Kurang baik

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat baik

Rumus penskoran:

jumlah skor yang diperoleh


Presentase penyekoran nilai = jumlah skor maksimal
x 10

38 Bahan psikotropika
GLOSARIUM

Abnormal adalah hal-hal yang tidak lazim atau tidak sering terjadi.

Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh.

Anestesi adalah obat yang diberikan dalam bentuk injeksi atau lainnya
dengan tujuan menurunkan kesadaran

Dosis adalah jumlah atau kuran yang diharapkan untuk menghasilkan efek
terapi pada fungsi tubuh yang mengalami gangguan.

Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa


adanya rangsang nyata terhadap indra

39 Bahan psikotropika
Hipertermia adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat drastis
dari suhu normal. 

Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan
diterimanya pemikiran atau sugesti tertentu.

hipnotik adalah substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan


yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur.

Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur,


atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya.

DAFTAR PUSTAKA

Irhaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:


Erlangga.

Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G.


2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Dua. Jakarta: Erlangga.

Surya, Erdi, Ridwan dkk. 2020. Persepsi Siswa Terhadap


Penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psiktropika, Dan Zat
Adiktif ) Dibanda Aceh. Jurnal Srambi Ilmu. 21 (1) , (137-
138).

40 Bahan psikotropika
41 Bahan psikotropika
42 Bahan psikotropika

Anda mungkin juga menyukai