Anda di halaman 1dari 5

RUMUSAN MASALAH:

1. Pengertian ROM
2. Tujuan dilakukan ROM pada post stoke
3. Latihan ROM ektermitas atas
4. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pergerakan (ROM)

1. Pengertian ROM
Latihan range of motion adalah kegiatan latihan yang bertujuan untuk
memelihara fleksibilitas dan mobilitas sendi (Tseng,et all, 2007)
Range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkanmassa otot dan tonus
(Potter & Perry, 2005)
Latihan ROM dapat menggerakkan persendian seoptimal dan seluas mungkin
sesuai kemampuan seseorang dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang
digerakkan. Adanya pergerakan pada persendian akan menyebabkan terjadinya
peningkatan aliran darah ke dalam kapsula sendi. Ketika sendi digerakkan, permukaan
kartilago antara kedua tulang akan saling bergesekan. Kartilago banyak mengandung
proteoglikans yang menempel pada asam hialuronat yang bersifat hidrophilik. Adanya
penekanan pada kartilago akan mendesak air keluar dari matriks sinovial. Bila
tekanan berhenti maka air yang keluar ke cairan sinovial akan ditarik kembali dengan
membawa nutrisi dari cairan (Ulliya, et al., 2007)
2. Tujuan dilakukan ROM pada penyakit post stroke
1. Untuk memaksimalkan pemulihan fungsi gerak yang hilang.
2. Mempertahankan atau memelihara kekuatan sendi
3. Meningkatkan kenyamanan
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Mencegah terjadinya kecacatan pada pasien stroke
6. Memaksimalkan fungsi ADL
7. Mengurangi gejala depresi dan kecemasan
3. Latihan ROM ektermitas atas
a. Latihan sendi bahu
1. Pasien dalam posisi terlentang atau
berdiri
2. Satu tangan perawat menopang
dan memegang siku, tangan yang
lainnya memegang pergelangan
tangan.
3. Luruskan siku pasien, gerakan
lengan pasien menjauhi dari
tubuhnya kearah perawat
(Abduksi).
4. Kemudian Gerakkan lengan pasien
mendekati tubuhnya (Adduksi).
5. Gerakkan lengan bawah ke bawah
sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke
bawah (rotasi internal).
6. Turunkan dan kembalikan ke
posisi semula dengan siku tetap
lurus.
7. Gerakkan lengan bawah ke
belakang sampai menyentuh
tempat tidur, telapak tangan
menghadap ke atas (rotasi
eksternal).
8. Turunkan dan kembalikan ke
posisi semula dengan siku tetap
lurus.
9. Hindari penguluran yang
berlebihan pada bahu.
10. Lakukan pengulangan sebanyak
10 kali atau sesuai tolerans
b. Latihan sendi siku
1. Pasien dalam posisi telentang
2. Perawat memegang pergelangan
tangan pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya menahan lengan
bagian atas
3. Posisi tangan pasien supinasi,
kemudian lakukan gerakan
menekuk (fleksi) dan meluruskan
(ekstensi) siku.
4. Instruksikan agar pasien tetap
rileks.
5. Pastikan gerakan yang diberikan
berada pada midline yang benar
6. Perhatikan rentang gerak sendi
yang dibentuk, apakah berada
dalam jarak yang normal atau
terbatas.
7. Lakukan pengulangan sebanyak 10
kali
c. Latihan sendi pergelangan tangan
4,51 Pasien dalam posisi telentang
tangan diluruskan telapak tangan
menghadap keatas (supinasi) dan
telapak tangan menghadap ke
bawah (pronasi)
4,52 Perawat memegang lengan
bawah pasien dengan satu
tangan, tangan lainnya memegang
pergelangan tangan pasien, serta
tekuk pergelangan tangan pasien
ke atas dan ke bawah (abduksi,
aduksi)
4,53 Instruksikan agar pasien tetap
rileks
4,54 Lakukan pengulangan
sebanyak 10 kali
d. Latihan sendi jari-jari tangan
1. Pasien dalam posisi telentang
2. Pasien melebarkan jari-jari
kemudian merapat kembali ke
posisi awal (abduksi, adduksi)
3. Pasien membuka tangan lalu
menggenggam dan kembali ke
gerakan awal. (fleksi, ekstensi)
4. Pasien menggerakan jari satu
bertemu dengan jari yang lain
(oposisi)
5. Lakukan pengulangan sebanyak 10
kali

4. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pergerakan (ROM)


1. Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau
kecapaian
2. Pastikan pakaian dalam keadaan longgar
3. Jangan lakukan pada penderita patah tulang
4. Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan
5. Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan / luka pada
penderita
6. Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan latihan
7. Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama
8. Hindari gerakan yang terlalu sulit
9. Jika kejang pada saat latihan, hentikan
10. Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan dengan
perlahan
Dapus :
Rosidawati,2012.Prosedure Range Of Motion.
http://www.academia.edu/33473747/STANDAR_PROSEDUR_RANGE_OF_MOTION.
Diakses pada tanggal 29 oktober 2019

Warfield,carol.2008. tujuan rom dengan gangguan sistem


muskuloskeletal.jakarta.widiasarana indnesia

Anda mungkin juga menyukai