NIM : 190130100011084
PPDH Gelombang 7 kelompok 4
Screenshot email konfirmasi pendaftaran webinar Penanganan Hewan Kurban Saat Pandemi
Pemateri Kedua: drg. R. Vensya Sitohan, M.Epid (Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan)
Pemateri Ketiga: drh Hastho Yulianto MM (Kasubid kesejahteraan hewan Direktorat Kesmavet)
drh Hastho memaparkan tentang kebijakan penanganan kurban ditengah pandemi covid-
19. Wabah penyakit Corona Virus Disease (COVID-19). Yang melatar belakangi kebijakan ini
adalah adanya faktor-faktor risiko penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan kurban sehingga
perlunya penerapan protokol kesehatan untuk mitigasi risiko penularan Covid-19 dalam
pelaksanaan kurban. Oleh karena itu dibuat SE NOMOR 0008/SE/PK.320/F/06/2020
TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN KURBAN DALAM SITUASI WABAH
BENCANA NONALAM CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19).
Situasi Kurban Tahun 2019 ternak kurban yang dipotong sebanyak 1.868.032 dengan
tempat penjualan hewan kurban sebanyak 5.858, tempat pemotongan hewan kurban sebanyak
30.359 dan jumlah rata-rata panita hewan kurban 56 orang (min: 6 – max 85) dari 26 Provinsi
dan 184 Kabupaten. Faktor-faktor resiko penularan covid dalam konteks ini antara lain interaksi
antar orang dengan jarak yang dekat dan lamanya waktu interaksi pada saat kegiatan kurban,
perpindahan orang antar provinsi/kabupaten/kota pada saat kegiatan kurban. status wilayah
dengan tingkat kejadian yang tinggi dan penyebaran yang luas di suatu wilayah akan
meningkatkan risiko penularan, cara penularan melalui droplet pada saat batuk/bersin dan/atau
penularan tidak langsung melalui kontaminasi permukaan benda dan faktor lainnya seperti
komorbiditas/penyakit penyerta, risiko pada usia tua, penularan pada pengguna transportasi
publik, di rumah dan komunitas.
Ruang lingkup SE NOMOR 0008/SE/PK.320/F/06/2020 adalah tentang mitigasi risiko
pelaksanaan kegiatan kurban, dan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemotongan hewan.
Mitigasi risiko dilaksanakan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 dalam pelaksanaan
kegiatan kurban. Tindakan mitigasi risiko dilakukan pada penjuakan hewan kurban dan
pemotongan hewan kurban dengan menerapkan prinsip jaga jarak (physical distancing), higiene
personal, pemeriksaan kesehatan awal serta penerapan higiene dan sanitasi. Pembinaan dan
pengawasan dilakukan oleh pemerontah pusat dan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota
yang menyelenggarakan fungsi kesehatan masyarakat veteriner dan kesehatan hewan dimana
dalam melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan dapat bersinergi dengan dinas yang
membidangi fungsi kesehatan dan instansi yang membidangi fungsi keagamaan serta instansi
terkait lainnya (TNI-Polri).
Selanjutnya dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab