Oleh:
NIM. 190070300111038
KELOMPOK 2B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
PENGKAJIAN KASUS I MINGGU I STASE MEDIKAL DARING
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. IdentitasKlien
Nama : Ny. K No. RM : 11444xxx
Usia : 55 tahun Tgl. Masuk : 5/9/2019
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian : 9/9/2019
Alamat : Gondanglegi Sumber informasi : Pasien, suami, dan anak
No. telepon : 0896383xxxxx Nama klg. Dekat yg bisa dihubungi: Tn. S
Status pernikahan : Kawin
Agama : Islam Status : Suami
Suku : Jawa Alamat : Gondanglegi
Pendidikan : SD No. telepon : 0852366xxxxx
Pekerjaan : Tidak bekerja Pendidikan : SMP
Lama berkerja : Tidak bekerja Pekerjaan : Wiraswasta
E. Riwayat Keluarga
Ayah dan ibu pasien sudah meninggal dikarenakan usia tua. Tidak Ada anggota keluarga
yang memiliki kanker ataupun penyakit TBC. Pasien sudah sekitar 15 tahun menjadi
perokok pasif dikarenakan semua anak laki-lakinya adalah perokok. baru kali ini ada
anggota keluarga dengan kanker. Pasien dan keluarga terlihat cemas dan belum
memahami tentang kemoterapi.
GENOGRAM
Ibu. M Bp. S Ibu. M
Bp. A (80 tahun) (87 tahun) (86 tahun)
(84 th)
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan : Sumber Informasi
: Laki-Laki telah meninggal : Perempuan telah meninggal
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Cukup bersih dan rutin dibersihkan oleh keluarga Tidak ada masalah
Untuk sampah dibakar dibelakang rumah
Bahaya kecelakaan Antar ruangan tidak berdekatan Tidak ada masalah
Tidak ada tangga disekitar atau dalam rumah
Polusi Semua anak laki-lakinya merokok sejak remaja Kendaraan ramai
Terdapat pabrik rokook di dekat rumah menyebabkan polusi udara
sehingga ada gangguan pernafasan
Ventilasi Udara dapat masuk Udara tercampur debu
Namun sedikit jendela dirumah
Pencahayaan Lampu disekitar ruangan cukup terang Tidak ada masalah
Tidak membahayakan klien
PolaAktifitas-Latihan
Rumah RumahSakit
Makan/minum 0 2 (anak)
Mandi 0 2 (anak)
Berpakaian/berdandan 0 2 (anak)
Toileting 0 3 (anak dan suami)
Mobilitas di tempat tidur 0 2 (anak)
Berpindah 0 2 (anak)
Berjalan 0 4
Naik tangga 4 4
Total: 4 21
(Mandiri) (Intermediate care)
PemberianSkor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain lebih dari 1
orang, 4 = tidakmampu
Total skor : 0-8: Mandiri, 9-16: Partial care, 17-24: Intermediate care, 25-32: Total care, >32: Intensive
care
H. Pola Eliminasi
Rumah RumahSakit
BAB:
- Frekuensi/pola 1 kali per hari belum BAB selama 4 hari sejak MRS
- Konsistensi Lembek Tidak ada
- Warna & bau Kuning kecoklatan Tidak ada
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
BAK:
- Frekuensi/pola 4x/ hari 2x/ hari
- Konsistensi Cair Cair , 500 cc/ 7 jam
(normal: 227,5-455 cc/ 7 jam)
- Warna & bau kuning, jernih Kuning pekat
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
I. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya 1 jam 30 menit
- Jam …s/d… 13.00-14.00 WIB tidak menentu
- Kenyamanan stlh. tidur Biasa tidak nyaman
Tidur malam: Lamanya 7 jam 6 jam
- Jam …s/d… 22.00 – 05.00 WIB 21.00-03.00 WIB
- Kenyamanan stlh. tidur Nyaman Kurang nyaman
- Kebiasaan sblm. tidur BAK BAK
- Kesulitan tidak ada susah tidur
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
L. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Pasien pasrah terhadap penyakitnya
2. Identitas diri : Klien seorang ibu rumah tangga
3. Ideal diri: Klien sedikit pemarah
4. Peran: Klien berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya
5. Harga diri: Tidak mengalami penurunan harga diri
- - - - -
-
- - - - - -
Tidak ada benjolan/ massa tambahan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, tidak ada
tanda inflamasi, bentuk simetris
6. Abdomen
Inspeksi: Tidak ada luka, tidak ada memar, tidak ada strriae , bentuk rounded,
pergerakan normal simetris
Palpasi: ada nyeri tekan pada ulu hati dan perut sebelah kanan, tidak ada massa/
benjolan tambahan, tidak ada perbesaran hati , tidak ada perbesaran limfa
Perkusi: Suara timpani (normal)
Auskultasi: Bising usus 6x/ menit
7. Genetalia & Anus
Inspeksi: tidak ada luka, tidak ada massa/ benjolan, tidak ada tanda- tanda
inflamasi
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa tambahan
8. Ekstermitas
Atas: Terpasang infus pada tangan sebelah kanan, Tidak ada luka, tidak ada
massa/ benjolan, tidak ada tanda- tanda inflamasi
Bawah: Tidak ada luka, tidak ada massa/ benjolan, tidak ada tanda- tanda inflamasi
4 4
4 4
9. Sistem Neorologi : Lemas badan (+)
10. Kulit & Kuku
Kulit : tidak ada nyeri tekan, akral hangat, sedikit pucat
Kuku: CRT < 2dt (1 detik), kuku bersih
R. Hasil Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Interpretasi
6/9/2019
S. Terapi
- Bedrest (+)
- Infus NS 1500 cc/ 24 jam (20 tpm)
- Injeksi. Levofloxacin 750 mg
- Injeksi Streptomisin 750 mg
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr
- Injeksi Fluconazole 200 mg
- Injeksi Lansoprazole 30 mg
- Pasien diberikan Oksigen melalui nasala canule 4 lpm
- Pasien diberikan nebulizer Combivent 1x sehari dan Pulmicort 0,5 mg/ 2mL
- Codein
U. Kesimpulan
Pasien mengalami nyeri pada ulu hati, dada terasa sesak dan berat mengambil
nafas, sedikit pusing, mengeluhkan batuk berdahak dan memiliki riwayat batuk berdarah
8 bulan yang lalu dengan bercak-bercak merah, pengambilan sps hasil BTA (+) sehingga
diangkat diagnose Lung Tubercullosis. Terdapat Beberapa masalah keperawatan yang
muncul yaitu: Ketidakefektifan Pola Nafas, Nyeri Akut., dan Intoleransi Aktivitas.
V. Perencanaan Pulang
Tujuan pulang: kontrol rutin setelah KRS, Rumah di daerah gondanglegi, dengan
transportasi pulang yaitu mobil pribadi
Dukungan keluarga: Pasien didampingi anak dan suami
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: asuransi kesehatan
Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang: Memberitahukan keluarga bahwa
pasien harus banyak beristirahat, dan tidak boleh terputus meminum OAT, keluarga
harus ada satu orang yang menjadi PMO.
Rawat jalan ke: faskes 1 atau pelayanan kesehatan terdekat
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: Pola makan dijaga dan rutin melakukan
aktivitas olahraga (setidaknya dirumah), menghindari asap rokok dan kopi agar tidak
memperparah kondisi, menjaga asupan nutrisi terutama sumber protein.
Keterangan lain: untuk saat ini pasien belum diijinkan pulang karena masih sesak dan
nyeri dada, disertai dengan batuk berdahak dan kondisi tubuh yang lemas
ANALISA DATA
RR meningkat
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
2 DS: Faktor risiko (perokok pasif, Ketidakefektifan
terpapar polusi udara) bersihan jalan nafas
- Klien juga
mengeluhkan batuk ↓
dengan dahak
berwarna putih Droplet Nuklei
sejak 8 bulan yang ↓
lalu.
- Klien memiliki Masuknya Mycobacterium
riwayat batuk Tuberculosis ke saluran nafas
berdarah 2 bulan
yang lalu, berupa ↓
bercak-bercak. Inflamasi (Leukosit dan
- Klien mengatakan neutrophil meningkat)
semua anak laki-
lakinya merokok, ↓
lingkungan rumah
klien juga dekat Penumpukkan secret di
jalan raya yang tenggorokkan
banyak kendaraan
sehingga terpapar ↓
polusi udara
- Klien mengatakan Batuk dengan dahak
banyak dahak di
tenggorokkan ↓
- Klien mengeluhkan
Kesulitan bernafas
berat saat menarik
(hiperventilasi)
nafas
↓
- - - -
- - - -
- - - -
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
3 DS: Efusi pelura dan TBC (Udara Nyeri akut
tercemar Mycobacterium
- Klien tuberculose)
mengeluhkan
nyeri pada dada ↓
dan ulu hati
- nyeri terasa Penumpukan cairan dalam
sejak tadi pagi rongga pleura dan Penumpukan
dengan demam
eksudat dalam alveoli
- nyeri tetap terasa
meskipun saat
↓
beristirahat
P: Nyeri semakin parah Gerakkan dari pasien
ketika bergerak
↓
Q: Nyeri seperti tertimpa
Terjadi gesekan
benda berat, terasa
↓
tumpul
Cairan menekan ke paru-paru
R: Nyeri pada ulu hati dan dinding dalam dada
S: Skala nyeri 8 ↓
melakukan kegiatan ↓
sehari-hari (ADL)
Frekuensi paru
Sesak nafas
DO:
↓
- Pasien terlihat
pucat dan lemas. Penurunan O2 ke jaringan
- Bedrest +
- Pasien terpasang ↓
infuse dan oksigen
(nasal kanul) Kelemahan
- Kesadaran
compos mentis ↓
dengan GCS 456.
Keletihan
- Kekuatan otot
4 4
4 4
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
5 DS: Faktor risiko (perokok pasif, Defisit pengetahuan
terpapar polusi udara)
- Keluarga
mengatakan ↓
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, jalan nafas klien bebas
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Posisikan pasien semifowler 300 pasien paten dan tidak Intervensi Perawat dalam
untuk memaksimalkan ventilasi terdapat sumbatan serta Asuhan Keperawatan
2. Auskultasi suara nafas dan kenyamanan pasien dalam Pasien Tuberkulosis Paru di
adanya suara tambahan
bernafas Rumah Sakit
3. Melakukan suctioning pada
pasien Memantauan irama nafas,
Intervensi keperawatan
4. Monitor dan catat warna, jumlah suara nafas untuk memastikan
tentang beri posisi nyaman
dan konsistensi secret
keadaan klinis pasien secara disusun perawat sebanyak 54
NIC: Manajemen Jalan Nafas subyektif dan obyektif kali. Intervensi tentang
Buatan kolaborasi dengan dokter
Memberian terapi pada pasien
sesuai dengan intervensi
1. Memberikan system hidrasi untuk meminimalkan atau pada diagnosa bersihan jalan
yang adekuat melalui oral napas tidak efektif, pola
meringankan keluhan pasien
maupun pemberian cairan napas tidak efektif, intoleransi
intravena Memberian terpai O2 untuk
aktivitas, dan risiko aspirasi.
2. Monitor penurunan volume membantu kadar oksigen Intervensi keperawatan
ekspirasi dan peningkatan pasien dalam darah dan tentang ajarkan batuk efektif
tekanan inspirasi pada pasien disusun perawat sebanyak 25
meningkatkan kenyamanan
3. Lakukan suction jika kali dan efektif mengurangi
diperlukan untuk membebaskan pasien dalam beristirahat dan membantu pengeluaran
jalan nafas pasien Melakukan perawatan pada secret pada pasien (hal 6
4. Monitor suara nafas paragraf 6)
trakeostomi untuk menghindari
tambahan sebelum dan
sesudah tindakan suction dan memonitor tanda-tanda
5. Monitor warna, jumlah, dan infeksi pada insisi trakeostomi
konsistensi sekret, periksakan
sputum bila perlu
6. Lakukan perawatan trakea 4-
8 jam sekali jika diperlukan,
membersihkan inner canul pada
pasien dengan hidrogen
peroksida maupun mengganti
inner canul jika menggunakan
canule disposible,
membersihkan area sekitar
stoma dengan NS kemudian
mengeringkan area sekitar
stoma dan mengganti tali
trakeostomi
7. Inspeksi adanya cairan,
kemerahan, iritasi dan
perdarahan pada kulit sekitar
stoma trakel saat mengganti
balutan
8. Pertahankan teknik steril
ketika melakukan penyedotan
dan perawatan trakeostomi,
gunakan asisten jika diperlukan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No.2
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam, pola nafas adekuat
No Indikator 1 2 3 4 5
.
NIC: Monitor pernafasan: 1. Frekuensi nafas dan irama Menurut jurnal Pengaruh
terapi oksigen nafas yang abnormal Perubahan Posisi
menandakan psien Terhadap Pola Nafas
mengalami sesak
Pada Pasien Gangguan
2. Suara nafas tambahan
menandakan adanya Pernafasan
1. Monitor frekuensi
nafas, irama nafas dan gagguan pada paru
Pada posisi low fowler,
saturasi oksigen 3. Nafas cuping hidung
2. Monitor gejala menunjukan upaya posisi semi fowler dan
pernafasan, seperti seseorang dalam bernafas posisi standar fowler
hiperventilasi, takipnea 4. Posisi yang tepat dapat menunjukkan
3. Monitoring saturasi membuat proses peningkatan posisi badan
oksigen pada pasien pernafasan lebih maksimal condong kedepan dapat
dengan penurunan 5. Mempertahankan meningkatkan fungsi
kesadaran oksigenasi jaringan agar
ventilasi paru.
menggunakan finger adekuat
sensor 6. Memastikan oksigen yang Peningkatan ventilasi
4. Catat adanya suara diberikan sesuai dengan paru ini disebabkan oleh
posisi badan yang
nafas tambahan kebutuhan pasien condong kedepan atau
5. Monitor adanya nafas 7. Menyesuaikan hasil dari keatas mengakibatkan
cuping hidung pemeriksaan (otot bantu organ abdominal tidak
6. Posisikan pasien semi nafas, ritme menekan diafrgama
fowler (30 derajat) pernapasan,frekuensi,
kedalaman bernapas) sesuai dengan tingkat
7. Berikan terapi oksigen
(oksigen nasal canul sesuai dengan kenaikan posisi fowler.
4lpm) pemeriksaan TTV (nadi, rr, (hal 7 bagian Frekuensi
8. Evaluasi efektifitas TD, SpO2, suhu) Pernafasan Posisi Low
terapi oksigen yang Fowler, Posisi Semi
diberikan Fowler Dan Posisi
Standar Fowler,
NIC: Manajemen
paragraph 3)
pengobatan
1. Berikan terapi Injeksi.
Levofloxacin 750 mg,
Injeksi Streptomisin 750
mg, Injeksi Ceftriaxone 1
gr
2. Monitor efek samping dan
efek teraputik obat
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, nyeri pada klien
dapat berkurang
No Indikato 1 2 3 4 5
. r
1. Ekspresi
wajah
saat
nyeri
prosedur kemoterapi
No Indikator 1 2 3 4 5
.
NIC: Pengarajaran
Prosedur/Perawatan
1. Informasikan pada pasien
atau keluarga siapa yang
melakukan tindakan kemo
2. Kaji pengalaman dan
pengetahuan pasien terkait
tindakan kemo yang akan
dilakukan
3. Jelaskan tujuan tindakan
kemo
4. Beritahu pasien bahwa
kemo akan dilakukan3-5
siklus sesuai protokol
terapi
5. Ajarkan pasien mengenai
tindakan kemo serta efek
samping yang akan
dirasakan
6. Berikan informasi
mengenai apa yang akan
dirasakan selama prosedur
7. Beri kesempatan bagi
pasien untuk bertanya
ataupun mendiskusikan
perasaannya